Disusun oleh :
TAHUN 2021
A. Akuntansi Sukuk
1. Definisi Akuntansi Sukuk (Obligasi Syariah)
Sukuk adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah (sukuk), yang mewajibkan
emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil, margin atau fee , serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Sedangkan definisi sukuk menurut PSAK 110 adalah efek syariah berupa
sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak
tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas:
a) Aset berwujud
b) Manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada;
c) Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada;
d) Aset proyek tertentu;atau
e) Kegiatan investasi yangtelah ditentukan.
Jika kita lihat dari sisi akad , jenis akad yang paling sering digunakan adalah akad
murabahah. Secara global, sukuk telah mengalami perkembangan pesat. Asia
merupakan kawasan yang paling banyak menerbitkan sukuk (77%), Cayman Island
(5%), dan Afrika (1%).
Dari pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa sukuk adalah salah satu
instrument fiskal Ekonomi Syariah berupa obligasi syariah / efek syariah yang
bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak
terabgi atas kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset
proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.
2. Perbedaan mendasar Sukuk dan Obligasi
3. Akuntansi Sukuk
a) Pengakuan Transaksi Sukuk
Sukuk ijarah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat dengan
ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk Ijarah diakui sebesar nilai nominal
yang disesuikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi terkait
dengan penerbitannya. Sukuk mudharabah diakui saat entitas menjadi pihak
yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk mudharabah.
b) Pengukuran
Setelah pengakuan awal jika jumlah sukuk tercatat berbeda dengan nilai
nominal maka perbedaan tersebut harus diamortisasi secara garis lurus selama
jangka waktu sukuk ijarah. Beban ijarah diakui pada saat terutang. Sukuk
mudharabah diakui sebesar nilai nominal.
Ini merupakan salah satu Metoda penerbitan surat berharga, dimana kegiatan
penerbitan dan penjualan surat berharga dilakukan oleh pihak penerbit kepada pihak
tertentu dengan ketentuan dan persyaratan (terms of condition) yang disepakati
bersama. Berdasarkan PMK Nomor 239/PMK.08/2012 tentang Penerbitan dan
Penjualan SBSN dengan Cara Penempatan Langsung (Private Placement), yang
dimaksud dengan private placement adalah kegiatan penerbitan dan penjualan SBSN
yang dilakukan Pemerintah kepada pihak (perseorangan WNI/WNA, perusahaan,
usaha bersama, asosiasi, Bank Indonesia, atau Lembaga Penjamin Simpanan) dengan
ketentuan dan persyaratan SBSN sesuai kesepakatan.
3) Lelang.
Lelang SBSN adalah penjualan SBSN yang diikuti peserta Lelang SBSN,
Bank Indonesia, dan/atau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk lelang SBSN
jangka pendek, atau Peserta Lelang SBSN dan/atau LPS untuk lelang SBSN jangka
panjang, dengan cara mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan/atau
penawaran pembelian non kompetitif dalam suatu periode waktu penawaran
pembelian yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya melalui sistem yang
disediakan agen yang melaksanakan lelang SBSN. Sedangkan lelang SBSN tambahan
(green shoe option) adalah penjualan SBSN di pasar perdana dengan cara lelang yang
dilaksanakan pada 1 (satu) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang SBSN.
Penerbit mengukur sukuk ijarah pada biaya perolehan yang meliputi nilai nominal,
biaya penerbitan, premium, dan diskonto. Biaya perolehan tersebut diamortisasi
secara garis lurus selama umur sukuk ijarah diakui sebagai beban penerbitan sukuk
ijarah. Imbal hasil (kupon) atas sukuk ijarah diakui sebagai beban ijarah.
Pada 1 Januari 2018 PT Barokah menerbitkan sukuk mudharabah atas suatu proyek
sebesar Rp 100 miliar dengan imbal hasil bagi penerbit : investor adalah 45% : 55%
dalam jangka waktu selama 5 tahun. Bagi hasil dibayarkan setiap tanggal 1 Januari.
Biaya penerbitan sukuk adalah Rp 1 miliar. Bagi realisasi hasil usaha dari proyek
yang menjadi dasar penerbitan sukuk mudharabah selama 2018 sampai 2022 adalah
Rp 10 miliar, Rp 12 miliar, Rp 11 miliar, Rp 9 miliar, dan Rp 8 miliar.
Biaya ditangguhkan Rp 1 -
B. AKUNTANSI MESJID
Al-Qur’an sendiri mengatur proses akuntansi secara tersirat pada surah QS. An-
Nisa ayat 58 yaitu menjelaskan tentang pencatatan transaksi pada posisi yang sesuai.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat.” Selain pada Al_Qur’an, terdapat juga hadist yang memerintahkan
untuk jujur dalam bertransaksi. “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan
pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang
bertakwa pada Allah, berbuat baik, dan berlaku jujur.” (HR. Tirmidzi no. 1210 dan
Ibnu Majah no. 2146) Potongan surah dan hadist diatas menjelaskan bahwa Allah
memerintahkan setiap manusia untuk berlaku adil dan jujur.
Priyono menyebutkan salah satu entitas nirlaba yang berkembang pesat saat
ini adalah organisasi keagamaan seperti masjid. Masjid memiliki fungsi
diantaranya sebagai tempat ibadah, tempat melakukan kegiatan pendidikan agama,
bermusyawarah, konsultasi muslimin, kegiatan remaja masjid, penyelenggara
pernikahan, serta tempat pengelolaan sedekah, infak dan zakat (ICMI Orsat Cempaka
Putih, 2004).
Kriteria Keterangan
Sumber Dana Sumber daya utamanya berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan keuntungan.
Pada organisasi nirlaba seperti masjid, laporan keuangannya dapat digunakan untuk:
a. Laporan posisi keuangan Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan
informasi mengenai aktiva,kewajiban dan aktiva bersih serta informasi mengenai hubungan
antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
c. Laporan arus kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode.
Akun Laporan
Aktivitas
(4…) Pendapatan (41) Pendapatan Usaha
(411) Pendapatan Zakat
(412) Pendapatan Infaq
(413) Pendapatan Shadaqah
(414) Pendapatan Wakaf.
(41…) …sesuai kebutuhan masjid.
(5…) Beban (51) Beban Operasi
(511) Beban Gaji
(512) Beban Barang.
(513) Beban Jasa
(514) Beban Pemeliharaan
(517) Beban Penyusutan
(51…) …sesuai kebutuhan masjid.
Dokumen/Laporan
Data Keuangan: Jurnal Buku Besar
1. Laporan Posisi Keuangan/Neraca
2. Laporan Aktivitas
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan Neraca Saldo
Dari uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa asuransi syariah adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi
dalam bentuk aset atau tabarru yang mmeberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yangsesuai dengan syariah islam.
Berbeda dengan PSAK 108 yang disahkan di tahun 2009, PSAK 108 (revisi 2016)
memberikan definisi asuransi jangka pendek dan jangka panjang. Klasifikasi tersebut
mengacu ke PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian dan PSAK
36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.
Akad asuransi syariah jangka pendek adalah akad asuransi syariah yang
memberi proteksi untuk periode sampai dengan dua belas bulan, atau memberi
proteksi untuk periode lebih dari dua belas bulan dan memungkinkan penyesuaian
persyaratan akad pada ulang tahun polis. Akad asuransi syariah jangka panjang adalah
akad asuransi syariah selain akad asuransi syariah jangka pendek.
Dalam hal pengakuan awal, kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dari dana
tabarru’ dengan ketentuan sebagai berikut :
Penyisihan Teknis
a) Kontribusi yang belum menjadi hak dihitung secara individual dari setiap
pertanggungan dan besarnya penyisihan ditetapkan secara proporsional dengan
jumlah proteksi yang diberikan.
c) Klaim yang masih dalam proses diukur sebesar estimasi jumlah klaim yang masih
dalam proses oleh entitas pengelola. Jumlah perkiraan tersebut harus mencukupi
untuk mampu memenuhi klaim yang terjadi dan dilaporkan sampai dengan akhir
periode pelaporan.
d) Klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan diukur sebesar estimasi jumlah klaim
yang akan dibayarkan pada tanggal pelaporan berdasarkan pada pengalaman masa
lalu yang terkait dengan klaim paling kini yang dilaporkan.
Dari sisi pengungkapan, revisi PSAK 108 menambah persyaratan pengungkapan yang
mengacu ke PSAK 36.
Jika terjadi kondisi seperti surplus underwriting, maka peserta sepakat untuk mengalokasikan
surplus underwriting sebagai berikut :
Produk Takaful
6. Contoh Transaksi
Perhitungan :
Premi maret-desember
2008 = 98.000 x 10.000 =
980.000
Total = 7.350.000
Misal pada 15 Juni 2014 PT ASURANSI RAHMA SYARIAH memenuhi klaim Tn. Zaki
Kas - 7.700.000
Apabila akad pertanggungan sampai 10 tahun berakhir dan tidak ada klaim dari nasabah
selama amsa pertanggungan maka pada akad 10 tgl 10 maret 2018 akan dicatat
Misal 15 maret 018 perusahaan mengembalikan iuran pertanggungan maka akan dicatat
dijurnal
Kas - 16.260.000
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. (2021). PSAK 110 : AKUNTNASI SUKUK. SAK SYARIAH, 6.
IKATAN AKUNTANSI INDONESIA. (2021). SAK SYARIAH. Retrieved from PSAK 108 :
AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH:
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-71-psak-108-
akuntansi-transaksi-asuransi-syariah