Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI PINJAMAN YANG DITERIMA

PERTEMUAN 3

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Nama Anggota Kelompok :

1. Dea Ayu Heggar Rinjani Charal 10


2. Amelia Lensi Matei 11
3. A. A. Sri Paramita 12
4. Pande Gede Bagus Armana Putra 13

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


TAHUN AJARAN 2023/2024
AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD (D2)

Dosen Pengampu :
Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E., MSi, Ak, CA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................i
MIND MAP...........................................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN....................................................................................................................................................1
1. Pinjaman yang diterima...........................................................................................................................1
2. Pencatatan pinjaman yang diterima dari kreditor.................................................................................1
4. Pinjaman Two Step Loan..........................................................................................................................2
5. Pinjaman Obligasi.....................................................................................................................................5
6. Penentuan Harga Obligasi........................................................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................9
LAMPIRAN........................................................................................................................................................10

i
MIND MAP

ii
PEMBAHASAN
1. Pinjaman yang diterima
Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain termasuk
dari Bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan luar negeri dan
masyarakat umum baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh
tempo. Jenis pinjaman yang diterima umumnya berupa :

1) Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank lain.
2) Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut two step loan, yaitu pinjam diterima 1 yang
diperoleh melalui pemerintah RI (Departemen Keuangan dari lembaga keuangan
internasional.
3) Pinjaman obligasi, adalah bukti utang kepada investor yang dijamin oleh! lembaga
penjamin efek, serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya tiga
tahun sejak tanggal emisi.
4) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima dari Bank
Indonesia apabila bank mengalami krisis likuiditas.
5) Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi satu atau beberapa
proyek)

2. Pencatatan pinjaman yang diterima dari kreditor


Transaksi pinjaman yang diterima didahului dengan perjanjian antara pihak kreditor dengan
debitur. Perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak tersebut dapat dibatalkan secara sepihak
bila semua persyaratan telah dipenuhi perjanjian ini dalam akuntansi disebut komitmen. Sebagai
komitmen tagihan bank yang tak dapat dibatalkan, maka akan dicatat dalam rekening administrasi
rupiah sisi debet dengan nama RAR fasilitas pinjaman diterima dan belum digunakan. Pencatatan
komitmen tagihan ini akan diikuti pencatatan realisasi pinjaman, bila pinjaman tersebut benar-
benar direalisasikan. Pinjaman yang direalisasikan dicatat sebesar nilai nominal yang ditarik oleh
bank selaki debitur/borrower atau obligor. Tentu saja pengkreditan RAR fasilitas pinjaman
diterima dan belum digunakan sebesar nilai realisasinya

3. Pinjaman yang Diterima dari Bank Lain


Pinjaman dari bank lain dapat diwujudkan dalam bentuk Sertifikat Deposito, Commercial
Paper dan surat berharga lainnya.
Contoh:
1
Bank Mandiri Kantor Pusat memutuskan untuk meminjam dana dari Bank BCA sebesar Rp 50
Miliar dan untuk itu Bank Mandiri menerbitkan Sertifikat Deposito dengan jangka waktu 4 tahun.
Suku bunga sebesar 15% dalam setahun. Dana diterima oleh Bank mandiri dalam bentuk rekening
giro pada Bank BCA.
Jurnal pada Bank Mandiri Kantor Pusat:

Bank Lain-Giro (Bank BCA) Rp 50.000.000.000


Pinjaman yang Diterima
Sertifikat Deposito 3 Tahun Rp 50.000.000.000

Setahun kemudian, dimana Sertifikat tersebut belum jatuh tempo, Bank Mandiri Kantor Pusat
harus memperhitungkan bunga selama 12 bulan pertama sebesar Rp 4.500.000.

Jurnal pada Bank Mandiri Kantor Pusat:


Biaya Bunga Pinjaman yang Diterima-SD Rp 4.500.000
Bank Lain-Giro (Bank BCA) Rp 4.500.000

Pelaksanaan pemakaian dana pinjaman ini dapat saja dilakukan oleh kantor cabang. Sebagai
contoh, Bank Mandiri kantor cabang Bali hendak mempergunakan dana dari pinjaman tersebut
sebesar Rp 1 M, dan memohon agar Kantor Pusat untuk memindahkan dana tersebut.

Jurnal pada Bank Mandiri Kantor Pusat:


RAK-Cabang Bogor Rp 1.000.000.000
Bank Lain-Giro (Bank BCA) Rp 1.000.000.000

Jurnal pada Kantor Cabang Bali:


Bank Indonesia-Giro Rp 1.000.000.000
RAK-Kantor Pusat Rp 1.000.0000.000

4. Pinjaman Two Step Loan

Pinjaman yang diterima dalam two-step-loan akan diadministrasikan kedalam rekening


Pinjaman Yang Diterima.
Two Step Loan menurut UUD No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran
2
Negara Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3843) adalah pinjaman yang
diterima oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Lembaga Keuangan Internasional yang
diteruskan kepada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat melalui Bank Indonesia, dalam
rangka menunjang program Pemerintah, termasuk bantuan teknis yang terkait dengan pinjaman
tersebut.
Proses terjadinya TSL ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Bank Penerima Bank Pemberi


Pemerintah RI
Pinjaman Dalam Pinjaman Luar
Sebagai Bank
Penerima Kredit Bank LN
Sebagai Penjamin
TSL
dan Penyalur TSL Lembaga LN

Pemerintah

Cabang Cabang

1) Pinjaman di berikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada
pemerintah RI.

2) Pinjaman di tujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan


industri kecil dan menengah yang menunjang perekonomian.

3) Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal atau jasa/tenaga ahli.

4) Pemerintah meneruskan pinjaman kepada PFI yaitu bank-bank dan LKBB dalam
bentuk rupiah sehingga resiko selisih kurs yang terjadi menjadi tanggung jawab
pemerintah.

5) Suku bunga TSL di tentukan oleh pemerintah.

3
6) TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity.

7) Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana PFI berkisar 80%
: 20% dari jumlah kredit.

8) Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib membayar
kepada pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender oleh pemerintah
sesuai perjanjian termasuk commitmen charge sejumlah persentase tertentu
berkisar 0,75% per tahun.

Jurnal yang diperlukan pada Pinjaman Two Step Loan

Tanggal/Ket Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Saat Dr. RAR Pinjaman yang diterima

Persetujuan dan belum digunakan

Saat Realisasi Cr. RAR. Pinjaman yang

Diterima dan Belum Digunakan


Dr. Giro BI
Cr. Pinjaman yang Diterima-TSL

Saat Dr. Biaya Bunga


Penyesuaian
Bunga
Cr. Biaya Bunga Harus Dibayar

Saat Dr. Biaya Bunga Harus Dibayar


Pembayaran
Bunga setelah
Penyesuaian
Cr. Giro-BI

4
Bila Bunga Dr. Biaya Bunga
Dibayar
Langsung
Cr. Giro-BI

Saat Pelunasan Dr. Pinjaman yang diterima

Pinjaman
Cr. Giro-BI

Contoh:

Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang


disalurkan melalui pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana. Bank
Gunadarma mendapat pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan
sebesar Rp 12 Milyar.

Bank Indonesia Rp 12.000.000.000,-

Pinjaman yang Diterima - TSL


Rp 12.000.000.000,-

5. Pinjaman Obligasi
Obligasi adalah dokumen bermaterai yang menyatakan bahwa penerbitnya akan membayar
kembali utang pokoknya pada waktu tertentu dan secara berkala akan membayar kupon kepada p
emegang obligasi. Biasanya obligasi diikat dengan suatu jaminan yang dapat dijual untuk meluna
si klaim jika emiten gagal membayar kupon dan pokok pada saat jatuh tempo (bond). Secara sing
kat obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan mendapat keuntungan berupa b
unga nantinya. Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas Pasar Modal. D

5
i samping itu juga, penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negatif dan perlindungan posi
tif dimana perlindungan negatif memiliki persyaratan yang bersifat melarang emiten untuk melak
ukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi sedangkan persyaratan perlindungan positif m
emiliki persyaratan yang mewajibkan emiten melakukan tindakan yang menguntungkan pemega
ng obligasi. Syarat-syarat dalam penerbitan obligasi yaitu sebagai berikut.
1. Badan usaha berbentuk badan hukum dan bertujuan untukmencari keuntungan.
2. Berkedudukan di Indonesia
3. Mempunyai modal dasar sekurang-kurangnya 500 juta rupiah dan disetor penuh sekurang-kur
angnya 100 juta rupiah serta nilai kekayaan bersih sekurang-kurangnya 100 juta rupiah.
4. Dalam dua tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh laba dengan ketentuan perba
ndingan laba bersih tahun terakhir dan modal sendiri sekurang-kurangnya 10%.
5. Laporan keuangan telah diperiksa oleh Akuntan Publik/BPKP untuk dua tahun buku terakhir s
ecara berturut-turut dengan pernyataan pendapat setuju untuk tahun terakhir.

6. Penentuan Harga Obligasi


Dalam menentukan harga obligasi, emiten harus memperhatikan mempertimbangkan tingk
at bunga (kupon) obligasi, jangka waktu atau jatuh tempo obligasi, dan keuntungan yang diharap
kan oleh investor atau sering disebut bond yield. Kupon obligasi akan menimbulkan biaya bunga
bagi emiten atau aliran kas keluar dan pokok obligasi juga akan dibayar kembali pada saat jatuh t
empo. Oleh karena itu harga obligasi pada dasarnya penjumlahan present value dari aliran kas bi
aya bunga ditambah present value dari nilai pokok obligasi pada saat jatuh tempo dengan yield y
ang disyaratkan. Biaya bunga obligasi dibayar setiap periode sedangkan nilai pokok obligasi aka
n dilunasi setiap akhir periode saat jatuh tempo (dengan asumsi non callable bond). Adapun rum
us untuk menghitungnya yaitu sebagai berikut.

Keterangan:
P = Harga obligasi atau nilai sekarang Obligasi
n = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya

6
r = Tingkat diskonto atau bond yield
Pp = Nilai pokok atau prinsipal obligasi

Rumus di atas digunakan bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun, sedangkan bila penerimaa
nnya setiap setengah tahun sekali maka rumusnya yaitu sebagai berikut.

Penggunaan rumus tersebut kadang bagi orang tertentu memerlukan waktu yang lama sehingga d
engan bantuan tabel bunga untuk present value anuitas untuk biaya bunga dan present value Rp 1
untuk nilai pokok obligasi.

Contoh Penentuan Harga Obligasi


Bank Permata menjual obligasi PT Bank Permata pada tanggal 1 Januari 2015, nominal (par) @
Rp 1.000.000 dengan kupon atau tingkat bunga 15% dibayar setiap akhir tahun dan jangka waktu
nya 5 tahun. Investor (pembeli obligasi) mensyaratkan yield 14%. Maka harga obligasi dapat dite
ntukan sebagai berikut:

Harga tersebut juga dapat ditentukan dengan menggunakan tabel bunga untuk harga tunai anuitas
dengan n=5, r=14% dan nilai tabelnya didapat 3,433. Sedangkan untuk present value untuk nilai
par adalah dengan menggunakan tabel present value untuk Rp 1, dengan n=5 dan r=14% dan did
apat nilai tabel 0,519. Dengan demikian P = (3,433 x 150.000) + (0,519 x 1.000.000) atau sebesa
r = 1.033.950. Nilai yang berbeda akibat adanya pembulatan.

7
KESIMPULAN

Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain
termasuk dari Bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan luar negeri da
n masyarakat umum baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh
tempo. Transaksi pinjaman yang diterima didahului dengan perjanjian antara pihak kreditor deng
an debitur. Perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak tersebut dapat dibatalkan secara sep
ihak bila semua persyaratan telah dipenuhi perjanjian ini dalam akuntansi disebut komitmen Aku
ntansi pinjaman yang diterima dibagi atas pencatatan pada pinjaman yang diterima dari kreditur,
pinjaman diterima dari bank lain, pinjaman two step loan, dan pinjaman obligasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

StuDocu. (n.d.). AK BANK & LPD SAP 3 - Pinjaman yang diterima - PINJAMAN YANG
DITERIMA Pinjaman yang diterima adalah. Diakses pada
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/akuntansi-perbankan-dan-
lembaga-perkreditan-desa/ak-bank-lpd-sap-3-pinjaman-yang-diterima/8144665

Dr. Taswan,S.E, M.Si (n.d.). AKUNTANSI PERBANKAN Transaksi dalam Valuta Rupiah.
UPP STIM YKPN.

Muhammad Irfan Al-Amin. (2022). Obligasi Adalah Surat Utang, Ini Penjelasan Lengkapnya.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e78202af898/obligasi-adalah-surat-utang-ini-
penjelasan-lengkapnya

StuDocu. (n.d.). Makalah Perbankan Klmpk 4 - MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN


“PINJAMAN YANG DITERIMA DAN AKUNTANSI MODAL. [online] Available at:
https://www.studocu.com/id/document/universitasgunadarma/computer-grafik/makalah-
perbankan-klmpk-4/11943257

Dialog Ilmiah. Pinjaman yang Diterima.

https://www.academia.edu/9128894/pinjaman_yang_diterima

Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/15/PBI/2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 19/3/PBI/2017 tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank
Umum Konvensional. Diakses pada
https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Pages/PBI_221520.aspx

9
LAMPIRAN

No Peraturan Regulasi Dampak


1 Peraturan Bank Indonesia Perubahan Ketiga atas Dampak regulasi ini,
Nomor 22/15/PBI/2020 Peraturan Bank Indonesia yaitu:
Nomor 19/3/PBI/2017 Bank yang mengalami
Peraturan sebelumnya: Tentang Pinjaman kesulitan likuiditas jangka
PBI No. 19/3/PBI/2017 Likuiditas Jangka Pendek pendek dapat mengajukan
Bagi Bank Umum permohonan PLJP
Konvensional (Pinjaman Likuiditas
Jangka Pendek) kepada
Bank Indonesia dengan
syarat bank memiliki
agunan berkualitas tinggi
sebagai jaminan.

10

Anda mungkin juga menyukai