Anda di halaman 1dari 17

Silahkan taruh gambar yang sesuai dengan isi presentasi disini.

Klik pada icon dibawah.

TEORI AKUNTANSI

KONSEP DASAR AKUNTANSI


KEUANGAN
Dosen Pengampu:
Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si. Ak., CA

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Kelompok 2
Ferdinanda Constantia Latu 2007531051 / 07
Melani Caroline Olivia Sinaga 2007531082 / 10
Ni Nyoman Sinta Suwandani 2007531098 / 13
I Kadek Yogi Astrawan 2007531140 / 16
Made Rinto 2007531234 / 30
Ida Bagus Agung Adhyayana 2007531240 / 34

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Kontinuitas Usaha

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Kontinuitas Usaha
“kalau tidak ada ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa
datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi”

1) Arti Penting Laporan Periodik

Dalam satu periode, tingkat mendapatkan laba dengan tingkat sumber ekonomik tertentu disebut
dengan tingkat imbalan investasi (rate of return on investment).

“Daya melaba” rata-rata dalam jangka panjang tingkat imbalan periodik tersebut. saja, perusahaan
diharapkan berkembang terus sehingga laba dan tingkat investasi terus meningkat dalam jangka
panjang.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
2) Kedudukan Statemen Laba –Rugi

Statemen laba-rugi dipandang sebagai statemen yang paling penting dalam


pelaporan keuangan karena tingkat laba dalam menilai daya melaba.

Informasi keuangan yang dituangkan dalam statemen keuangan periodik


harus dianggap bersifat tentatif (provisional in character) dan bukannya
tuntas (final).

3) Fungsi Neraca dan Penilaian Elemennya

Tujuan pelaporan pos neraca adalah untuk menunjukkan sisa potensi-potensi


jasa (service potentials) atau sumber-sumber ekonomik yang belum
dikonsumsi dalam tahun yang berakhir pada tanggal neraca.

proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap pos
neraca bukanlah merupakan proses penilaian harga jual, tetapi merupakan
pengukuran sisa potensi jasa yang direpresentasi oleh kos yang melekat
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
padanya.
Penghargaan
Kesepakatan

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Penghargaan Kesepakatan

Jumlah rupiah/agregat-harga atau penghargaan sepakatan yang terlibat


dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan olah dasar
akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik
yang masuk dan sumber ekonomik yang keluar.

Berapakah penghargaan sepakatan tenaga kerja langsung? 1) Istilah yang Tepat


Berapakah penghargaan sepakatan sediaan yang ada di
gudang? Dasar akuntansi sebagai nilai (value) karena
Berapakah penghargaan sepakatan bangunan dan
nilai bagi orang yang satu mungkin sekali
perlengkapan?
berbeda dengan nilai bagi orang yang lain
Berapakah penghargaan sepakatan penjualan (sales)?
Berapakah penghargaan sepakatan barang terjual (good sold)?
sehingga nilai akan menimbulkan berbagai
Berapakah penghargaan sepakatan rugi? interpretasi.
Berapakah penghargaan sepakatan laba?
Berapakah penghargaan sepakatan utang obligasi?
Berapakah penghargaan sepakatan ekuitas pemegang saham?
Berapakah penghargaan sepakatan laba ditahan?
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
2) Jasa dibalik Kos

Kos merupakan salah satu artribut untuk


merepresentasikan secara tepat realitas
kegiatan perusahaan.

Misalnya, kas Rp5.000.000 ditukarkan


dengan mesin, ini berarti bahwa daya
beli (kos Rp5.000.000) ditukarkan
dengan daya produksi (kos
Rp5.000.000).

3) Keterbatasan Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi hanya merupakan sebagian dari informasi yang mungkin


dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh pihak eksternal dan manajemen.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Bukti Terverifikasi
dan Objektif

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Bukti Terverifikasi dan Objektif
Konsep Informasi keuangan akan mempunyai tingkat
kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup
tinggi apabila data keuangan didukung oleh bukti-bukti
yang objektif dan dapat diuji kebenarannya

Objektivitas bukti harus dievaluasi atas dasar kondisi


yang melingkupi penciptaan, pengukuran, dan
penangkapan atau pengakuan data akuntansi.

Jadi, akuntansi tidak mendasarkan diri pada objektivitas


mutlak melainkan pada objektivitas relative

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Bukti Terverifikasi dan Objektif

Arti Penting untuk Objektivitas


Pengauditan Bukti

Salah satu kriteria kewajaran Sudibyo (2001) membedakan makna antara Bukti Audit dan
adalah bahwa pos-pos statement Bahan Kebuktian.
keuangan didefinisi, diukur,
dinilai, diakui, dan disajikan • Bukti yang kuat adalah bukti yang dapat memberikan
sesuai dengan PABU (Prinsip keyakinan tinggi akan kebenaran suatu pernyataan.
Akuntansi yang Berterima • Bukti “terverifikasi” (yang dapat diverifikasi) adalah
Umum). bukti yang mempunyai sifat tertentu sehingga
memungkinkan untuk menjadi bahan pembuktian
kebenaran pernyataan.
• “Objektif” berarti fakta yang diungkap oleh suatu bukti
tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi (personal bias).

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Bukti Terverifikasi dan Objektif

Objektivitas Objektivitas dan Keterverifikasian


Relatif Jangka Panjang

Akuntansi bukan ilmu pasti Bukti yang paling kuat dan paling diinginkan adalah bukti
sehingga objektivitas bukti yang sepenuhnya objektif. Akan tetapi, bila persyaratan
dalam akuntansi bersifat objektiivtas semacam ini arus diikuti secara mutlak dalam
relative. segala hal, maka akuntansi akan menjadi berpandangan
jangka pendek dan bertentangan dengan konsep kontinuitas
Konsep objektivitas dalam usaha.
penciptaan data akuntansi adalah
objektivitas yang disesuaikan Dalam jangka Panjang, ada risiko dari konsep objektivitas
dengan keadaan yang ada pada relative yaitu bahwa perlakuan akuntansi atas dasar bukti yang
saat penentuan fakta bukan tersedia sekarang menjadi tidak sesuai dengan keadaan dan
objektivitas mutlak. fakta pada periode masa mendatang.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Asumsi

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
ASUMSI

Kontinuitas Usaha Periode Satu Tahun

Konsep kointunitas usaha hanya dapat Pelaporan periodik dengan waktu sebagai
dibenarkan atas dasar pengalaman wadah pengukuran adalah salah satu
perusahaan pada umumnya. Oleh karena kebiasaan penting dalam akuntansi.
itu, penerapan konsep ini dalam
perusahaan tertentu adalah semata-mata Akuntansi menganggap (walaupun tidak
asumsi dan kenyataan ini harus tetap dapat diuji validitasnya) bahwa satu tahun
dipertimbangkan dalam proses pelaporan. adalah periode waktu yang tepat untuk
pelaporan. Hal ini karena waktu satu tahun
dianggap tidak terlalu pendek dan juga
tidak terlalu Panjang

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
ASUMSI

Kos Sebagai Bahan Olah Daya Beli Uang Stabil

Penghargaan sepakatan yang menjadi Konsep bahwa jumlah rupiah yang tercatat
bahan oleh akuntansi didasarkan atas akan tetap menunjukkan nilai dilandasi
asumsi bahwa kos faktor produksi yang asumsi bahwa daya beli yang adalah stabil
diperoleh perusahaan menunjukkan nilai sepanjang masa.
wajar pada saat terjadinya.
Dalam periode yang mengalami inflasi
Asumsi dibalik penalaran tersebut adalah yang cukup tinggi, asumsi tersebut jelas
para pelaku ekonomi bertindak rasional, tidak berlaku (valid) lagi untuk tujuan-
suatu asumsi yang tidak selalu benar tujuan tertentu.
dalam tiap keadaan.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
ASUMSI

Tujuan Mencari Laba

Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah rupiah yang ditandingkan
sebenarnya mengandung asumsi bahwa pendapatan adalah objek yang dituju oleh upaya
yang diukur dengan kos.

Dengan kata lain, perusahaan dipandang sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk
menghasilkan laba. Keinginan menghasilkan laba adalah karakteristik yang melekat pada
perusahaan-perusahaan komersial pada umumnya.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
ARTIKEL

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I

Anda mungkin juga menyukai