Objektivitas Bukti
Bukti hendaknya diartikan dalam arti luas dan substantif tidak sekedar bukti formal dan material.
Memverifikasi berarti membuktikan kebenaran, menguji ketelitian suatu fakta, atau
menguat/menyangkal suatu pernyataan. Bukti adalah sarana untuk memastikan kebenaran atau
memberikan pembuktian.
Objektitas Relatif
Akuntansi bukan ilmu pasti sehingga objektivitas bukti dalam akuntansi bersifat relatif. Konsep
objektivitas dalam penciptaan data akuntansi adalah objektivitas yang disesuaikan dengan
keadaan yang ada pada saat penentuan fakta bukan objektivitas mutlak. Dengan konsep
relativitas bukti, fakta yang paling objektif akan mendapat bobot paling tinggi untuk dipilih.
Relativitas yang sama juga berlaku untuk keterverifikasian bukti.
Dapat disimpulkan bahwa konsep dasar bukti terverifikasi dan objektif dalam akuntansi
mengandung elemen variabilitas sehingga tiap bukti mempunyai tingkat objektivitas. Tingkat
objektivitas bukti yang paling tinggi pada saat yang keadaan tertentu adalah yang terbaik
assalkan tujuan untuk memperoleh tingkat objektivitas yang tinggi tersebut tidak
bertentangan dengan konsep kepentingan usaha.