Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH HISTORICAL COST DALAM NILAI TUNAI (PRESENT

VALUE), NILAI PENGGANTI (REPLACEMENT VALUE), NILAI PASAR


(MARKET VALUE), NILAI LIKUIDASI (LIQUIDATION VALUE)
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBUAH PERUSAHAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teori Akuntansi & Metopel
Dosen Pengampu: EVA SRIWIYANTI, SE, AK, CA, M.SI

Disusun Oleh:

MISNI SYAFRIANI(205020014)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SIMALUNGUN
PEMATANGSIANTAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini. Dalam proses penyusunan tugas
ini saya menemukan hambatan, namun berkat dukungan materi dari berbagai sumber dan pihak,
akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi perbaikan
pada tugas selanjutnya. Harapan saya semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi
para pembaca lain pada umumnya.

PEMATANGSIANTAR, 31 Maret 2023

MISNI SYAFRIANI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Pengertian Historical Cost......................................................................................5

2.2 Pengertian Nilai Tunai (Present Value)..................................................................6

2.3 Pengertian Nilai Pengganti (Replacement Value)..................................................6

2.4 Pengertian Nilai Pasar (Market Value)...................................................................7

2.5 Pengertian Nilai Likuidasi (Liquidation Value).....................................................7

2.6 Pengaruh historical cost pada nilai tunai, nilai pengganti, nilai pasar, nilai
likuidasi
...............................................................................................................................
7

BAB III PENUTUP.............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis ( historical cost ), karena
historical cost merupakan suatu nilai historis yang menggunakan harga ketika terjdinya suatu
kegiatan traksaksi dan akan menilai bahwa harga tersebut akan tetap berjalan dengan stabil tanpa
adanya perubahan.

Pada saat menyusun laporan keuangan secara historical cost akan dikatakan kurang mampu
dalam menjelaskan kondisi yang sebenarnya karena adanya daya beli tersebut bisa berdampak
pada laporan keuangan perusahaan dan bisa membuat terjadinya ketidak akuratan dan ketidak
telitian data. Secara umum pengguna laporan keuangan menggunakan biaya historis karena dapat
memberikan tolak ukur yang dapat dipercaya, hal ini disebabkan karena biaya historis memiliki
keunggulan yang penting dibandingkan dengan penilaian lainnya yaitu dapat diandalkan.
Historical cost sering digunakan didalam laporan keuangan menjadi bagian dalam prinsip yang
berlaku secara umum atau sering disebut dengan GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles). Namun historical cost juga memiliki kelemahan yang mempengaruhi hasil, nilai
yang mempengaruhi historical cost adalah nilai tunai (present value) nilai pengganti
(replacement value) nilai pasar (market value) nilai likuidasi (liquidation value).

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian historical cost
2. Apa yang dimaksud dengan nilai tunai (present value)?
3. Apa yang dimaksud dengan nilai pengganti (replacement value)?
4. Apa yang dimaksud dengan nilai pasar (market value)?
5. Apa yang dimaksud dengan nilai likuidasi (liquidation value)?
6. Bagaimana pengambilan keputasan pada pengaruh historical cost pada nilai tunai,nilai
pengannti, nilai pasar, nilai likuiditas?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan ini untuk memahami pengaruh historical cost pada nilai tunai (present value), nilai
pengganti (replacement value), nilai pasar (market value), nilai likuidasi (liquidation value)
yang dapat memperkuat historical cost.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Landasan Teori

2.1 Pengertian Historical Cost

Historical cost merupakan nilai historis yang menggunakan harga ketika terjadinya suatu
kegiatan transaksi dan akan menilai bahwa harga tersebut akan tetap berjalan dengan stabil tanpa
adanya perubahan. Historical cost diukur dengan pembayaran yang dilakukan dimasa lalu atau
yang harus dilakukan dimasa yang akan dating untuk memperoleh barang-barang atau jasa. Pada
dasarnya laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historical cost karena historical cost
merupakan salah satu prinsip dasar akuntansi, secara umum pengguna laporan keuangan lebih
memilih menggunakan biaya historis (historical cost) karena memberikan tolak ukur yang dapat
di percaya dan biaya historis (historical cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan
dengan penilaian lainnya yaitu dapat diandalkan. Historical cost sering digunakan didalam
laporan keuangan menjadi bagian dalam prinsip yang berlaku secara umum atau sering disebut
dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). Ada beberapa kelebihan dan
kelemahan historical cost antara lain :

Kelemahan historical cost menurut Muljono yang dikutip dari Kodrat antara lain:

 Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk


suatu hal tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya yang didasarkan pada
suatu nilai uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat
pencatatan terjadinya biaya tersebut.
 Alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan terlalu
k e c i l d a n mengakibatkan laba dihitung terlalu besar.
 Laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang
didasarkan pada asumsi adanya stable monetary unit tersebut tidaklah riil
apabila diukur dengan perkembangan daya beli uang yang sedang berlangsung.
Kelebihan historical cost menurut Muljono yang dikutip dari Kodrat antara lain :

 Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomi


 Historical cost b e r d a s a r k a n p a d a t r a n s a k s i y a n g s e s u n g g u h n y a ,
t i d a k p a d a kemungkinan
 Pengertian terbaik mengenai konsep keuntungan adalah kelebihan dari harga jual
dari historical cost

5
 Perubahan dalam harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.
Terjadi ketidakcukupan data dalam membenarkan penolakan historical cost
accounting.

2.2 Pengertian Nilai Tunai (Present Value)

Present value adalah suatu konsep yang menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih
besar dibanding di masa mendatang, walaupun nominalnya sama persis. Penilaian dari konsep
tersebut dilakukan dengan menghitung tingkat pengembalian yang sudah ditentukan sebelumnya
maupun yang sudah disebut melalui tingkat diskonto. Pada dasarnya kegunaan dari present value
adalah untuk membantu investor dalam menilai apakah nilai atau harga yang dibayarkan pada
sebuah investasi sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

 Faktor yang mempengaruhi Present Value

Secara umum, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi nilai sekarang, yakni daya beli
dan tingkat inflasi, serta discount rate atau tingkat diskonto. Berikut adalah penjelasan dari
masing-masing faktor pengaruh present value tersebut.

a. Tingkat Inflasi
Inflasi adalah suatu proses yang mana harga segala produk, baik itu jasa maupun
barang, mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu. Inflasi ini bisa terjadi akibat
nilai uang terus mengalami penurunan. Inflasi bisa memicu kenaikan harga barang di
masa mendatang.

b. Discount Rate
Tingkat diskonto atau discount rate adalah tingkat pengembalian dari investasi
yang diaplikasikan pada penghitungan present value. Dengan kata lain, faktor ini
menjadi tingkatan pengembalian yang akan hilang jika investor memilih untuk
mengambil sejumlah aset di masa mendatang ketimbang sejumlah aset bernominal
yang sama di masa sekarang.

Discount rate yang digunakan pada perhitungan nilai sekarang sangat subjektif.
Alasannya karena tingkat pengembaliannya diharapkan akan didapatkan berdasarkan
nilai yang sudah diinvestasikan sekarang dengan jangka waktu yang telah
ditentukan.

2.3 Pengertian Nilai Pengganti (Replacement Value)

6
Replacement cost atau biaya pengganti kembali adalah jumlah yang harus dibayar entitas
untuk mengganti aset pada saat ini, sesuai dengan nilainya saat ini. Biaya pengganti dapat
berfluktuasi, tergantung pada faktor-faktor seperti nilai pasar komponen yang digunakan untuk
merekonstruksi atau membeli kembali aset dan biaya yang terkait dengan penyiapan aset untuk
digunakan. Perusahaan asuransi secara rutin menggunakan biaya pengganti untuk menentukan
nilai barang yang diasuransikan. Biaya pengganti juga digunakan secara ritual oleh akuntan,
yang mengandalkan penyusutan untuk membebankan biaya aset selama masa
manfaatnya. Praktik menghitung biaya pengganti dikenal sebagai “penilaian pengganti”.

2.4 Pengertian Nilai Pasar (Market Value)

Nilai Pasar (Market Value) merupakan harga barang atau surat berharga yang
diindikasikan oleh penawaran pasar, yaitu harga yang tambahan barangnya dapat dijual atau
dibeli; pada suatu saat, nilai pasar suatu surat berharga ditentukan oleh nilai penjualan terakhir;
untuk surat-surat berharga yang tidak aktif, saat tidak ada penawaran, yang digunakan ialah
harga penawaran terakhir; untuk surat berharga yang tidak terdaftar di bursa, nilai pasar
ditentukan oleh penjualan terakhir atau ditentukan oleh lembaga penilai; nilai pasar secara terus-
menerus berfluktuasi ketika ada berita-berita hangat dan akan sering berubah sepanjang hari.

 Kelebihan dan Kekurangan Nilai Pasar (Market Value)


Kelebihan nilai pasar (market value) memberikan gambaran terhadap suatu saham atau
perusahaan tinggi atau rendah. Sedangkan kekurangan nilai pasar (market value) untuk
menganalisa suatu perusahaan, investor memerlukan beberapa data atau dokumen.

2.5 Pengertian Nilai Likuidasi (Liquidation Value)


Liquidation value atau nilai likuidasi, adalah nilai jual dari aset tetap sebuah perusahaan
jika ia memutuskan tidak beroperasi lagi. Nilai likuidasi diterapkan untuk membanderol aset
“bekas” milik perusahaan seperti properti, perlengkapan, peralatan, dan aset berwujud
lainnya. Namun, aset tak berwujud (intangible asset) dikeluarkan dari perhitungan nilai ini.
Liquidation value biasanya lebih rendah dari nilai buku, tetapi lebih besar dari nilai
residunya. Aset-aset tersebut bisa dijual tanpa keuntungan sama sekali karena perusahaan
perlu mengumpulkan harta lancar, utamanya kas, sebanyak mungkin dalam waktu singkat .

2.6 Pengaruh Historical Cost pada Nilai Tunai, Nilai Pengganti,Nilai Pasar,Nilai Likuiditas
Historical cost adalah metode pengukuran nilai aset atau liabilitas dengan mempertimbangkan
harga pembelian atau biaya produksi pada saat aset atau liabilitas tersebut diperoleh. Metode ini
mempertimbangkan nilai aset atau liabilitas pada saat diperoleh dan tidak mempertimbangkan
perubahan nilai pasar atau inflasi seiring waktu. Pengaruh historical cost pada nilai tunai, nilai
pengganti, nilai pasar, dan nilai likuiditas dapat berbeda-beda tergantung pada aset atau liabilitas
yang sedang dinilai. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

7
1. Nilai tunai: Historical cost tidak berpengaruh pada nilai tunai suatu aset atau
liabilitas. Nilai tunai adalah jumlah uang yang dapat diperoleh dari penjualan aset
atau pelunasan liabilitas pada saat ini.
2. Nilai pengganti: Historical cost dapat mempengaruhi nilai pengganti aset. Nilai
pengganti adalah biaya untuk mengganti aset yang rusak atau hilang dengan aset
yang serupa. Jika harga aset serupa saat ini lebih tinggi daripada harga aset saat
diperoleh, maka nilai pengganti aset tersebut akan lebih tinggi daripada nilai
historical cost.
3. Nilai pasar: Historical cost dapat mempengaruhi nilai pasar suatu aset. Nilai pasar
adalah harga yang dapat diperoleh dari penjualan aset pada pasar terbuka. Jika
harga pasar saat ini lebih tinggi daripada harga aset saat diperoleh, maka nilai
pasar aset tersebut akan lebih tinggi daripada nilai historical cost.
4. Nilai likuiditas: Historical cost dapat mempengaruhi nilai likuiditas suatu aset.
Nilai likuiditas adalah kemampuan untuk menjual aset dengan cepat dan dengan
harga yang wajar. Jika harga pasar saat ini lebih rendah daripada harga aset saat
diperoleh, maka nilai likuiditas aset tersebut akan lebih rendah daripada nilai
historical cost.

8
BAB III

ANALISIS HISTORICAL COST AKTIVA TETAP PADA PT. HASJRAT


MULTIFINANCE MANADO 2012

Aktiva Tetap
Suhayati (2009: 68), mengatakan aktiva tetap adalah aktiva yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relative tetap atau jangka waktu
perputarannya lebih dari satu tahun. Firdaus (2010:177), mengatakan aktiva tetap adalah aset
yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari
satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan
merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material.

Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap


Efraim (2012:234), mengatakan ada beberapa transaksi yang menghentikan pemakaian
aset tetap, yaitu:

a. Penjualan Aset Tetap Jika penggunaan aset tetap tertentu dihentikan, rekening-
rekening yang bersangkutan dengan aset tetap tersebut harus dihapuskan. Jika penghentian
disebabkan transaksi penjualan, selisih antara harga jual dengan nilai buku aset tetap yang tersisa
harus diakui sebagai laba atau rugi. Jika nilai buku aset lebih kecil dibandingkan dengan kas/aset
lain yang diterima, timbul keuntungan. Sebaliknya jika nilai buku aset lebih besar dibandingkan
dengan kas/aset lain yang diterima, timbul kerugian.

b. Berakhirnya Masa Manfaat Aset Tetap Apabila aset tetap dihentikan karena
berakhirnya masa manfaatnya, semua akun yang berkaitan dengan aset tetap tersebut harus
dihapus. Dalam transaksi ini, saat aset tetap dihentikan masa pemakaiannya masih memiliki nilai
residu, harus diakui sebagai rugi penghentian aset tetap.

c. Pertukaran Dengan Aset Lain Harga pertukaran aset tetap yang didapat melalui
pertukaran dengan surat berharga diukur dengan jumlah uang yang dapat direalisasikan apabila
surat berharga tersebut dijual. Jika harga pasar surat-surat berharga tidak dapat ditentukan , harga
pasar aset tetap yang diperoleh menjadi dasar pencatatan aset yang bersangkutan. Jika harga
pasar kedua aset tersebut tidak ada maka aset tetap tersebut harus ditaksir oleh pihak yang
independen, misalnya oleh penilai (appraiser).

9
Hubungan Aktiva Tetap dengan Peningkatan Laba Perusahaan
Skousen dan Stice (2011:27), mengatakan laba adalah suatu kenaikan dalam entitas (atau
aktiva neto) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah entitas dan dari semua transaksi lain
dan peristiwa lain serta keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang terjadi dari
pendapatan( revenue) atau investasi oleh para pemilik. Laporan rugi-laba, biaya yang dikaitkan
dengan penggunaan aktiva tetap seperti biaya depresiasi dan biaya pemeliharaan merupakan
salah satu komponen biaya yang cukup tinggi. Semakin tinggi biaya depresiasi aktiva tetap
sebuah perusahaan, laba akan semakin berkurang. Sebaliknya semakin rendah biaya depresiasi,
maka akan semakin besar laba yang diperoleh perusahaan. Selain biaya depresiasi, biaya lain
dari komponen aktiva tetap yang dapat mengurangi laba adalah biaya pemeliharaan, pajak bumi
dan bangunan (PBB) serta pajak kendaraan bermotor.

Hasil Penelitian
PT. Hasjrat Multifinance ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan.
Maksud dari perusahaan pembiayaan adalah suatu bentuk perusahaan yang memfokuskan
bisnisnya kepada pemberian dana atau pembiayaan kepada pihak lain atas suatu benda atau
barang yang akan dibeli atau dimiliki oleh pihak tersebut. Selain itu perusahaan juga melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal secara finance lease (kegiatan
sewa guna usaha dimana penyewaan sewa guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak
opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama)
maupun secara operating lease (kegiatan sewa guna, dimana penyewa guna usaha tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha). PT. Hasjrat Multifinance
mempunyai fokus bisnis memberikan pembiayaan untuk pembelian kendaraan beroda dua dan
empat yaitu untuk merk kendaraan Yamaha dan Toyota.

Pengakuan Harga Perolehan Aktiva Tetap PT. Hasjrat Multifinance mengklasifikasikan


berdasarkan umur ekonomis dari masing-masing aset. Manajemen perusahaan telah
menggolongkan setiap aset tetap yang ada dalam beberapa fungsi. Berikut ini adalah tabel daftar
aktiva tetap pada PT. Hasjrat Multifinance Manado yang diambil dari 6 (enam) transaksi yang
terdiri dari kendaraan roda 4 (empat) dan inventaris kantor.

10
Tabel.1. Daftar Aktiva Tetap PT. Hasjrat Multifinance Manado 2012

Nama Tgl Jml Unit Harga Sisa masa % %


Perolehan Perolehan manfaat Penyusutan Penyusutan
Printer 24/07/05 1 Rp. - 12,5% Rp.
Epson LX- 1.480.000 185.000
300
Kamera 30/06/05 1 Rp. - 12,5% Rp.
digital 1.750.000 218.750
samsung
Printer 31/12/05 1 Rp. - 12,5% Rp.
Epson 5.722.000 715.286
2180
Komputer 31/12/05 1 Rp. - 12,5% Rp.
P4 ram 256 5.244.400 655.550
Komputer 31/12/05 1 Rp. - 12,5% Rp.
4.775.000 596.875
Amplifier 31/12/05 1 Rp. - 12,5% Rp.
TOA 3.450.000 431.259

Pelaporan dan Pengungkapan Aktiva Tetap

Penelitian yang penulis lakukan pada PT. Hasjrat Multifinance Manado, yang
berhubungan dengan aktiva tetap disajikan di dalam laporan neraca perusahaan serta laporan rugi
laba. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa transaksi- transaksi yang berhubungan dengan aset
tetap yang diungkapkan di dalam laporan keuangan yaitu sebagai berikut.:

1. Pengakuan harga perolehan aset tetap, dicatat sebesar harga perolehan sekalipun ada
beberapa transaksi yang berhubungan dengan aktiva tetap dicatat tidak sesuai dengan harga
perolehan.

2. Metode penyusutan yang digunakan

Metode penyusutan yang digunakan adalah metode penyusutan garis lurus dengan tarif
penyusutan

a. Kendaraan roda empat dengan tarif penyusutan 12,5% dengan masa manfaat 8 tahun.

b. Kendaraan roda dua dengan tarif penyusutan 25% dengan masa manfaat 4 tahun.

c. Untuk inventaris kantor dengan tarif penyusutan 12,5% dengan masa manfaat 8 tahun

11
3. Pengakuan biaya penyusutan dibebankan langsung ke laporan laba rugi dengan
mendebet akun biaya penyusutan.

4. Pengakuan akumulasi penyusutan yang dicatat pada akhir periode dengan mengurangi
harga perolehan aset tetap pada neraca perusahaan.

5. Pengakuan penurunan nilai aset tidak diungkapkan di dalam laporan keuangan, karena
pihak manajemen perusahaan tidak pernah melakukan pemeriksaan setahun sekali terhadap aset
tetapnya. Dalam hal ini pihak manajemen perusahaan tidak pernah mengakui adanya penurunan
nilai aset dengan mendebet akumulasi penyusutan dan mengkredit kerugian atas penurunan nilai
aset.

6. Penghentian aktiva tetap, tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, karena pihak
manajemen perusahaan tidak pernah melakukan penghapusan aset tetap, sekalipun aset tersebut
masa manfaatnya sudah habis. Pengungkapan mengenai pencatatan jurnal penghentian aset tetap
tidak dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dengan mendebet akumulasi penyusutan dan
mengkredit aktiva tetap.

12
Kesimpulan
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan historical cost antara lain : Kelemahan historical cost
menurut Muljono yang dikutip dari Kodrat antara lain: •Adanya pembebanan biaya yang terlalu
kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya yang
didasarkan pada suatu nilai uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat
pencatatan terjadinya biaya tersebut.

Kelebihan historical cost menurut Muljono yang dikutip dari Kodrat antara lain :
•Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomi
•Historical cost berdasarkan pada transaksi yang sesungguhnya, tidak pada kemungkinan
•Pengertian terbaik mengenai konsep keuntungan adalah kelebihan dari harga jual dari historical
cost
•Perubahan dalam harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.

Nilai Pasar (Market Value) Nilai Pasar (Market Value) merupakan harga barang atau surat
berharga yang diindikasikan oleh penawaran pasar, yaitu harga yang tambahan barangnya dapat
dijual atau dibeli; pada suatu saat, nilai pasar suatu surat berharga ditentukan oleh nilai penjualan
terakhir; untuk surat-surat berharga yang tidak aktif, saat tidak ada penawaran, yang digunakan
ialah harga penawaran terakhir; untuk surat berharga yang tidak terdaftar di bursa, nilai pasar
ditentukan oleh penjualan terakhir atau ditentukan oleh lembaga penilai; nilai pasar secara terus-
menerus berfluktuasi ketika ada berita-berita hangat dan akan sering berubah sepanjang hari.

Pengaruh Historical Cost pada Nilai Tunai, Nilai Pengganti,Nilai Pasar,Nilai Likuiditas
Historical cost adalah metode pengukuran nilai aset atau liabilitas dengan mempertimbangkan
harga pembelian atau biaya produksi pada saat aset atau liabilitas tersebut diperoleh.

13
DAFTAR PUSTAKA

Marsino.Saskia.(Jakarta barat Penerbit: Present value : Pengertian,manfaat,fakta pengaruh,


rumus dan cara hitungnya,2022)
Twin, A. (2021). Replacement Cost. Retrieved Gunadi, Akuntansi Pajak, Penerbit PT. Grasindo,
Jakarta 1997, Restrukturisasi Perusahaan dala Berbagai Bentuk & Pemajakannya, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta 2001

14

Anda mungkin juga menyukai