Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 6 :

Putu Angel Shinta Lestari (2107531066)


Ni Putu Sri Yuni Enjelika (2107531203)

RINGKASAN MATA KULIAH


ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI SOSIAL

Pengantar :
Akuntansi sosial berkepentingan dengan identifikasi dan pengukuran manfaat sosial
dan biaya sosial, konsep yang biasa diabaikan oleh para akuntan tradisional. Untuk
memahami perkembangan akuntansi sosial, seseorang harus mengetahui bagaimana
manfaat dan biaya sosial telah diperlakukan dimasa lalu. Model akuntansi dasar (baik untuk
tujuan keuangan dan manajerial) menggunakan teori ekonomi mikro untuk menentukan apa
yang harus dimasukkan atau dikeluarkan dari perhitungan akuntansi. Manfaat dan biaya
sosial karena itu, telah diabaikan secara tradisional oleh teoretikus dan praktisi akuntansi

Peta Konsep :
Cakupan materi Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Sosial :

1. Definisi Akuntansi Sosial


Definisi Akuntansi Sosial menurut Matthew sebagai pengungkapan sukarela dari
informasi kualitatif maupun kuantitatif yang dibuat perusahaan untuk menginformasikan
atau mempengaruhi pembaca. Pengertian umum mengenai Akuntansi sosial adalah
seperangkaat aktivitas organisasi yang berkaitan dengan pengukuran dan analisis kinerja
sosial organisasi dan pelaporan hasil kelompok yang berkepentingan di dalam maupun di
luar organisasi.
2. Sejarah Perkembangan Akuntansi Sosial
Terdapat 10 fase perkembangan akuntansi sosial, diantaranya:
a. Fase Howard Bowen, merupakan landasan awal mendefinisikan tanggung jawab
sosial bagi kewajiban pelaku bisnis untuk menetapkan tujuan bisnis yang selaras
dengan tujuan dan nilai masyarakat.
b. Fase Keith Devis, menegaskan tanggung jawab sosial organisasi di luar tanggung
jawab ekonomi semata
c. Fase US Committee for Economic Development, fase ini membuat tiga laporan
yang menggunakan tiga lingkaran konsetris, diantaranya : 1) Lingkaran tanggung
jawab terdalam, 2) Lingkaran tanggung jawab menengah, 3) Lingkaran tanggung
jawaan terluar
d. Fase Mandatori Regulasi Prancis, Prancis menjadi negara pertama yang
mewajibkan organisasi bisnis untuk melaporkan tanggung jawab kegiatan sosialnya
e. Fase Runtuhnya Sosialis, ekonomi sosialis disongsong dengan ekonomi
neoliberalisme sehingga mengalami resistan dan pengendalian keuangan yang ketat
namun konsep akuntansi sosial tetap berjalan
f. Fase Balance Scorecard, kombinasi finansian dan nonfinansial dalam menilai
kinerja organisasi
g. Fase Robert Hugh Gray, mengidentifikasi warna yang berbeda terhadap metode
akuntansi keberlanjutan : sutainable cost, natural capital inventory accouting, input-
output analysis
h. Fase John Elkington”s Triple Bottom Line, terdiri dari profit, people dan planet
i. Fase Sustainability Reporting, ditandai dengan berdirinya Global Reporting Initiatif
j. Fase Sosio Spiritualitas Akuntansi, mengajak dunia akuntansi sadae akan nilai-nilai
diatas materialitas
3. Akuntansi Biaya dan Manfaat Sosial
Cara mengukur kontribusi dan kerugian aadalah 1) menentukan apa yng menysuusn
biaya dan manfaat sosial, 2) Mencoba untuk menguantifikasi seluruh pos yang relevan, 3)
Menempatkan nilai moneter pada jumlah akhir.
4. Pelaporan Kinerja Sosial
Perusahaan melaporkan kinerja akuntansi sosial baik secara internal maupun eksternal
melalui pendekatan Audit sosial, Laporan-laporan Sosial, an Pengungkapan dalam
Laporan Tahunan serta Perkembangan Luar Negeri.
5. Dilema Perusahaan
Dilema bagi perusahaan yaitu bagaimana agar dapat menunjukkan kontribusi dan
komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan tanpa mengurangi kepercayaan
investor akan berlangsung bisnis dari perusahaan itu sendiri. Diperlukan regulasi yang
mengatur laporan secara terperinci dan terukur yang menjadi catatatn penilaian bagi
pemerintah dalam mengukur sejauh mana komitmen dan progran berdampak pada
pembangunan berkelanjutan.
Penutup :
Meskipun akuntansi sosial banyak sekali menyimpan berbagai konflik dan masalah,
namun hal itu lantas tidak menjadi alasan untuk tidak meneruskan mencari solusi. Investor
sangat berperan juga dalam menentukan perkembangan akuntansi sosial di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai