Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan Ke-3

RMK RPS 3 Metode Penelitian Akuntansi


PROSES PENELITIAN

Disusun oleh:
Kelompok 3

Ni Wayan Mas Lestari (03/2107531058)

Putu Angel Shinta Lestari (05/2107531066)

Ni Luh Gabriella Yulia Alexandra (06/2107531067)

Ni Komang Priyahita (07/2107531074)

Ni Kadek Yunia Sumirta (08/2107531075)

Ni Ketut Febriyani (12/2107531089)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2023
PETA KONSEP

i
DAFTAR ISI

PETA KONSEP .....................................................................................................................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
PEMBAHASAN ....................................................................................................................1
1. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian ......................................1

2. Kajian Pustaka dan Hipotesis .....................................................................................2


3. Populasi dan Sampel ..................................................................................................3
4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................................4
5. Rencana Analisis Data ...............................................................................................6
6. Penulisan Laporan ......................................................................................................7
7. Proposal Penelitian.....................................................................................................8
8. Cara Sitasi yang Benar dan Legal ..............................................................................9
KESIMPULAN ....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................12

ii
PEMBAHASAN

1. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian

1.1 Identifikasi Masalah

Masalah penelitian berpengaruh terhadap kualitas penelitian. Oleh sebab itu, masalah
penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan menentukan penelitian yang
dihasilkan. Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses
penelitian. Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah.
Identifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat dipahami sebagai upaya
mendefinisikan problem dan membuat definisi tersebut dapat diukur (measurable) sebagai
langkah awal penelitian. Secara umum, identifikasi masalah merupakan bagian dari proses
penelitian yang dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk mendefinisikan masalah yang
ada dan membuat permasalahan tersebut dapat diukur dan diuji.
1.2 Pemilihan Masalah

Dalam usaha mengidentifikasikan atau menemukan masalah penelitian diketemukan


lebih dari satu masalah. Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana
yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Jika yang diketemukan sekiranya hanya satu
masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan layak dan tidaknya serta sesuai dan
tidaknya untuk diteliti. Dalam menetapkan masalah yang layak untuk diteliti, dapat
digunakan beberapa pertimbangan, antara lain:
1) Apakah topik tersebut dapat dijangkau dan dikuasai (manageable topic)

2) Apakah bahan-bahan/data tersedia secukupnya (obtanabledata)

3) Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significance of topic)

4) Apakah topik tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikaji (interested topic).
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Menurut Sugiyono, rumusan masalah merupakan sebuah
1
pertanyaan yang mencari sebuah jawaban melalui pengumpulan data dan juga penelitian,
yang mana penelitian tersebut dapat dilakukan berdasarkan tingkat eksplanasi. Sutrisno Hadi
juga mengungkapkan pendapat bahwa rumusan masalah adalah terjadinya peristiwa yang
menimbulkan pertanyaan. Bermula dari pertanyaan yang muncul inilah yang nantinya akan
mendorong penulis untuk melakukan penelitian, dan mengumpulkan data-data. Setelah
masalah diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena
hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Adapun bentuk-bentuk
rumusan masalah penelitian yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014) yaitu sebagai berikut:
1) Rumusan Masalah Deskriptif

Merupakan suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap


nilai variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel ataupun lebih.
2) Rumusan masalah komparatif

Merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu


variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang
berbeda.
3) Rumusan Masalah Asosiatif

Merupakan suatu pertanyaan penelitianyang bersifat menanyakan hubungan antara dua


variable atau lebih.

2. Kajian Pustaka dan Hipotesis

2.1 Kajian Pustaka

Teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Kajian pustaka
menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 276), memiliki tiga pengertian yang berbeda.
1) Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan
dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.
2) Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-
teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian
peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.
3) Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek

2
penelitian yang sedang dikaji.
Kajian pustaka menunjukkan di mana posisi penulis dalam kaitannya dengan penelitian
yang sudah pernah dilakukan, apakah menolak, mengkritik, menerima, dan atau yang
lainnya. Penyusunan kajian pustaka meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
1) Membaca karya-karya ilmiah hasil penelitian sebelumnya yang terkait

2) Mencatat hasil intrepretasi terhadap bahan-bahan bacaan

3) Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap karya ilmiah sebelumnya
yang relevan.

Adapun beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperolehteori-
teori yang relevan adalah buku teks, jurnal, periodical, yearbook, buletin, circular, leaflet,
annual review, offprint, reprint, recent advance, bibliografi, handbook, dan manual.

2.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.


Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan
masalah penelitian. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk hipotesis penelitian.
1) Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu
yang berkenaan dengan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih.
2) Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atausampelnya yang
berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
3) Hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif,
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Populasi dan Sampel

3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2018, hlm. 117) adalah wilayah generalisasi (suatu
kelompok) yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

3
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Contoh dari populasi adalah seluruh mahasiswa Universitas Udayana jika yang akan diteliti
adalah kemampuan adaptasi perkuliahan offline bagi mahasiswa di Universitas Udayana.
3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2018, hlm. 81) sampel adalah bagian dari jumlah dankarakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul
representatif atau mewakili populasi yang diteliti. Populasi melibatkan seluruh kelompok
yang akan diteliti. Sementara sampel hanya mengambil sebagian dari populasi.
3.3 Macam Macam Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2018, hlm. 119) jenis atau macam teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni Probability Sampling dan Nonprobability
Sampling.

1) Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2018, hlm. 120). Terdapat empat teknik yang dapat digunakan yaitu Simple
Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling, Disproportionate
Stratified Random Sampling, dan Cluster Sampling
2) Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018, hlm. 122). Menurut Sugiyono (2018, hlm.
122-125) terdapat enam teknik nonprobability sampling yakni Sampling Sistematis,
Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh dan
Snowball Sampling.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.
Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada
laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu
seminar, diskusi, di jalan, dll. Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data

4
dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Pengertian dari sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

4.1 Interview (Wawancara)

Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila terdapat seorang peneliti yang ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Terdapat beberapa bentuk Wawancara yang terdiri atas
1) Wawancara Terstruktur
Wawancara ini digunakan untuk teknik pengumpulan data apabila peneliti mengetahui
pasti tentang informasi apa yang akan diperolah. Peneliti atau pengumpul data
telah menyiapkan instrument Penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
2) Wawancara Tidak Terstruktur

Pengertian dari Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana
terdapat hubungan antara peneliti yang tidak menggunakan pedoman Wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.
4.2 Kuisioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai
teknik pengumpulan data yaitu: Prinsip Penulisan kuisioner; Prinsip pengukuran; dan
Penampilan fisik kuisioner.
4.3 Observasi (Pengamatan)

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

5
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara
dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
4.4 Trianggulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Terdapat 2 jenis trianggulasi yaitu trianggluasi teknik dan trianggulasi sumber.

5. Rencana Analisis Data

Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang dituangkan baik
dalam bentuk tulisan atau tidak.
5.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif

1) Statistik Deskriptif dan Inferensial

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistikinferensial
yang sering disebut statistik induktif atau statistik probabilitas adalah teknik statistik
yang digunkan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi.

2) Statistik Parametris dan Nonparametris


Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris
digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel dan statistik nonparametris tidak menuntuk terpenuhinya
banyak asumsi,
5.2 Teknik Analisis Data Kualitatif

1) Analisis Data Sebelum di Lapangan

Dalam penelitian kuantitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahulu, atau data sekunder
yang akan digunakan untuk menentukan fokus peneitian.

6
2) Analisis Selama di Lapangan Model Miles dan Huberman

Meneurut Miles dan Hurbeman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
3) Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley

Proses penelitian menurut Spradly (1980) yaitu berangkat dari yang luas, kemudian
memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam
penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan kompensasi, analisistema
dan kultur.

6. Penulisan Laporan

Tahap terakhir dalam proses penelitian adalah menyusun laporan. Laporan disusun secara
sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah- langkah
yang telah ditempuh dalam penelitian dan hasilnya. Berikut tabel kerangka laporan penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
6.1 Kerangka Laporan Penelitian Kuantitatif

1) Bab I Pendahuluan

2) Bab II Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis

3) Bab III Prosedur Penelitian

4) Bab IV Hasil Penelitian, Pengajuan Hipotesis dan Pembahasan

5) Bab V Kesimpulan dan Saran

6) Daftar pustaka

7) Lampiran-lampiran

6.2 Kerangka Laporan Penelitian Kualitatif


1) Halaman judul
2) Abstrak

7
3) Daftar Isi
4) Daftar Tabel
5) Daftar Gambar
6) Bab I Pendahuluan
7) Bab II Studi Kepustakaan
8) Bab III Metode Penelitian
9) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
10) Bab V Kesimpulan dan Saran
11) Lampiran

7. Proposal Penelitian

Proposal penelitian atau yang sering disebut dengan usulan penelitian adalah suatu
pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan.
Dalam proposal, penelitian mempraktekan bahwa mereka telah mengetahui apa yang akan
mereka cari, bagaimana cara mencari dan mengenalinya, serta menjelaskan mengapa penelitian
itu memiliki nilai kegunaan sehingga perlu untuk dilakukan. Tujuan Proposal adalah untuk
memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan,
melalui proposal peneliti akan memahami segala kebutuhan yang direncanakan. Jenis – jenis
Proposal Penelitian
7.1 Proposal Penelitian Pengembangan

Proposal penelitian pengembangan digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan


rancangan atau produk yang bisa digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang
aktual. Dalam hal ini, kegiatan di dalam proposal penelitian yang diajukan bertujuan
pengembangkan dan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan suatu masalah.
7.2 Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Jenis kedua ialah kajian pustaka biasanya dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah
yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan. Proposal untuk penelitian kajian pustaka dalam halini berupa bahan-
bahan pustaka diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran-pemikiran atau
gagasan baru. Pemikiran atau gagasan baru dalam proposal penelitian tersebut sebagai bahan

8
dasar untuk melakukan deduksi dari suatu pengetahuan yang sudah ada. Kemudian kerangka
teori baru pada proposal penelitian itu dapat dikembangkan atau sebagai dasar untuk
memecahkan masalah.
7.3 Proposal Penelitian Kualitatif

Proposal jenis kualitatif yang dimaksudkan merupakan cara untuk mengungkapkan


gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Proposal dengan jenis penelitian
kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Sementara, proses dan makna berdasarkan perspektif subyek dalam penelitian ini
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
7.4 Proposal Penelitian Kuantitatif

Jenis proposal untuk penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan pendekatan


deduktif-induktif. Proposal penelitian kuantitatif biasanya berangkat dari suatu kerangka
teori, dilanjutkan dengan gagasan para ahli, atau pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya. Kemudian, proposal penelitian kuantitatif dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalah beserta pemecahan-pemecahan permasalahannya yang diajukan
untuk memperoleh pembenaran atau verifikasi dalam bentuk dukungan data empiris di
lapangan.

8. Cara Sitasi yang Benar dan Legal

Sumber sitasi bisa berasal dari buku, jurnal, koran/majalah dan website, masing masing
sumber memiliki aturan penulisan sitasi, sebagai contoh jika mengambilsumber dari website
maka perlu menuliskan nama penulis, judul artikel dan publikasi, URL, tanggal akses serta
Digital Object Identifier (DOI) (jika ada). Ada beberapa style/gaya dalam penulisan sitasi
masing masing style/gaya memiliki cara penulisan tersendiri salah satunya adalah American
Psychological Association (APA). APA style pada umumnya digunakan untuk mengutip
sumber-sumber referensi dalam bidang ilmu sosial, namun tidak menutup kemungkinan
penggunaan APA style juga digunakan dalam mengutip sumber dalam bidang ilmu lain. Berikut
beberapa aturan umum dalam penulisan sitasi dalam naskah (in-text citattions):
1) Sumber sitasi ditulis di awal atau diakhir;

9
2) Penulisan sitasi dilakukan dengan metode author-date, yaitu nama terakhir/belakang
penulis dan diikuti dengan tahun terbit sumber yang disitasi. Contoh: (Hartono, 2021);
3) Jika penulis lebih dari dua orang maka yang ditulisakan hanya nama terakhir/belakang
diikuti dengan et al., atau dkk., diikuti dengan tahun terbitan. Contoh: (Hartono, et al.,
2021);
4) Semua sitasi yang dituliskan dinaskah wajib dituliskan pada daftar pustaka/bibliografi.

10
KESIMPULAN
Proses penelitian adalah rangkaian tindakan apa saja yang dilakukan dalam melaksanakan
penelitian. Dalam proses penelitian dilaksanakan secara sistematis, objektif dan logis. Dalam
Proses penelitian ini ada 8 tahap yang harus dilakukan yaitu yang pertama dari Identifikasi,
Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian. identifikasi masalah adalah tahap permulaan
dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah. Yang kedua ada kajian pustaka dan hipotesis. Dimana kajia pustaka ini adalah
sumber bacaan yang dicantumkan dalam suatu penelitidian dan Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian proses yang ketiga ada pemilihan atau
penentuan sampel dan populasi. Proses yang ke empat ada metode pemilihan data, dalam
metode pengumpulan dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.
Proses yang kelima ada Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian
yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Proses yang ke enam ada Penulisan
Laporan, tahan ini merupakan tahap terakhir dalam proses penelitian. Proses yang ke tuju ada
Proposal penelitian atau yang sering disebut dengan usulan penelitian adalah suatu pernyataan
tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Dan proses
yang terakhir ada sumber sitasi, Sumber sitasi ini bisa berasal dari buku, jurnal, koran/majalah
dan website, masing masing sumber memiliki aturan penulisan sitasi. Nah semua proses
tersebut harus dilakukan agar penelitian yang dibuat menjadi lebih maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com. (2021, April 12). Proposal Penelitian: Pengertian, Tujuan, Jenis, Penulisan, dan
Cara Membuatnya. Diambil kembali dari KOMPAS.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/12/183053069/proposal-penelitian-
pengertian-tujuan-jenis-penulisan-dan-cara-membuatnya?page=all

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

12

Anda mungkin juga menyukai