Disusun oleh:
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
PEMBAHASAN
Masalah penelitian berpengaruh terhadap kualitas penelitian. Oleh sebab itu, masalah
penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan menentukan penelitian yang
dihasilkan. Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses
penelitian. Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah.
Identifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat dipahami sebagai upaya
mendefinisikan problem dan membuat definisi tersebut dapat diukur (measurable) sebagai
langkah awal penelitian. Secara umum, identifikasi masalah merupakan bagian dari proses
penelitian yang dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk mendefinisikan masalah yang
ada dan membuat permasalahan tersebut dapat diukur dan diuji.
1.2 Pemilihan Masalah
4) Apakah topik tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikaji (interested topic).
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Menurut Sugiyono, rumusan masalah merupakan sebuah
1
pertanyaan yang mencari sebuah jawaban melalui pengumpulan data dan juga penelitian,
yang mana penelitian tersebut dapat dilakukan berdasarkan tingkat eksplanasi. Sutrisno Hadi
juga mengungkapkan pendapat bahwa rumusan masalah adalah terjadinya peristiwa yang
menimbulkan pertanyaan. Bermula dari pertanyaan yang muncul inilah yang nantinya akan
mendorong penulis untuk melakukan penelitian, dan mengumpulkan data-data. Setelah
masalah diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena
hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Adapun bentuk-bentuk
rumusan masalah penelitian yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014) yaitu sebagai berikut:
1) Rumusan Masalah Deskriptif
Teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Kajian pustaka
menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 276), memiliki tiga pengertian yang berbeda.
1) Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan
dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.
2) Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-
teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian
peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.
3) Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek
2
penelitian yang sedang dikaji.
Kajian pustaka menunjukkan di mana posisi penulis dalam kaitannya dengan penelitian
yang sudah pernah dilakukan, apakah menolak, mengkritik, menerima, dan atau yang
lainnya. Penyusunan kajian pustaka meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
1) Membaca karya-karya ilmiah hasil penelitian sebelumnya yang terkait
3) Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap karya ilmiah sebelumnya
yang relevan.
Adapun beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperolehteori-
teori yang relevan adalah buku teks, jurnal, periodical, yearbook, buletin, circular, leaflet,
annual review, offprint, reprint, recent advance, bibliografi, handbook, dan manual.
2.2 Hipotesis
3.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2018, hlm. 117) adalah wilayah generalisasi (suatu
kelompok) yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
3
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Contoh dari populasi adalah seluruh mahasiswa Universitas Udayana jika yang akan diteliti
adalah kemampuan adaptasi perkuliahan offline bagi mahasiswa di Universitas Udayana.
3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018, hlm. 81) sampel adalah bagian dari jumlah dankarakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul
representatif atau mewakili populasi yang diteliti. Populasi melibatkan seluruh kelompok
yang akan diteliti. Sementara sampel hanya mengambil sebagian dari populasi.
3.3 Macam Macam Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2018, hlm. 119) jenis atau macam teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni Probability Sampling dan Nonprobability
Sampling.
1) Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2018, hlm. 120). Terdapat empat teknik yang dapat digunakan yaitu Simple
Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling, Disproportionate
Stratified Random Sampling, dan Cluster Sampling
2) Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018, hlm. 122). Menurut Sugiyono (2018, hlm.
122-125) terdapat enam teknik nonprobability sampling yakni Sampling Sistematis,
Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh dan
Snowball Sampling.
Metode pengumpulan dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.
Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada
laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu
seminar, diskusi, di jalan, dll. Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
4
dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Pengertian dari sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila terdapat seorang peneliti yang ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Terdapat beberapa bentuk Wawancara yang terdiri atas
1) Wawancara Terstruktur
Wawancara ini digunakan untuk teknik pengumpulan data apabila peneliti mengetahui
pasti tentang informasi apa yang akan diperolah. Peneliti atau pengumpul data
telah menyiapkan instrument Penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
2) Wawancara Tidak Terstruktur
Pengertian dari Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana
terdapat hubungan antara peneliti yang tidak menggunakan pedoman Wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.
4.2 Kuisioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai
teknik pengumpulan data yaitu: Prinsip Penulisan kuisioner; Prinsip pengukuran; dan
Penampilan fisik kuisioner.
4.3 Observasi (Pengamatan)
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
5
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara
dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
4.4 Trianggulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Terdapat 2 jenis trianggulasi yaitu trianggluasi teknik dan trianggulasi sumber.
Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang dituangkan baik
dalam bentuk tulisan atau tidak.
5.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistikinferensial
yang sering disebut statistik induktif atau statistik probabilitas adalah teknik statistik
yang digunkan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi.
Dalam penelitian kuantitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahulu, atau data sekunder
yang akan digunakan untuk menentukan fokus peneitian.
6
2) Analisis Selama di Lapangan Model Miles dan Huberman
Meneurut Miles dan Hurbeman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
3) Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley
Proses penelitian menurut Spradly (1980) yaitu berangkat dari yang luas, kemudian
memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam
penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan kompensasi, analisistema
dan kultur.
6. Penulisan Laporan
Tahap terakhir dalam proses penelitian adalah menyusun laporan. Laporan disusun secara
sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah- langkah
yang telah ditempuh dalam penelitian dan hasilnya. Berikut tabel kerangka laporan penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
6.1 Kerangka Laporan Penelitian Kuantitatif
1) Bab I Pendahuluan
6) Daftar pustaka
7) Lampiran-lampiran
7
3) Daftar Isi
4) Daftar Tabel
5) Daftar Gambar
6) Bab I Pendahuluan
7) Bab II Studi Kepustakaan
8) Bab III Metode Penelitian
9) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
10) Bab V Kesimpulan dan Saran
11) Lampiran
7. Proposal Penelitian
Proposal penelitian atau yang sering disebut dengan usulan penelitian adalah suatu
pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan.
Dalam proposal, penelitian mempraktekan bahwa mereka telah mengetahui apa yang akan
mereka cari, bagaimana cara mencari dan mengenalinya, serta menjelaskan mengapa penelitian
itu memiliki nilai kegunaan sehingga perlu untuk dilakukan. Tujuan Proposal adalah untuk
memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan,
melalui proposal peneliti akan memahami segala kebutuhan yang direncanakan. Jenis – jenis
Proposal Penelitian
7.1 Proposal Penelitian Pengembangan
8
dasar untuk melakukan deduksi dari suatu pengetahuan yang sudah ada. Kemudian kerangka
teori baru pada proposal penelitian itu dapat dikembangkan atau sebagai dasar untuk
memecahkan masalah.
7.3 Proposal Penelitian Kualitatif
Sumber sitasi bisa berasal dari buku, jurnal, koran/majalah dan website, masing masing
sumber memiliki aturan penulisan sitasi, sebagai contoh jika mengambilsumber dari website
maka perlu menuliskan nama penulis, judul artikel dan publikasi, URL, tanggal akses serta
Digital Object Identifier (DOI) (jika ada). Ada beberapa style/gaya dalam penulisan sitasi
masing masing style/gaya memiliki cara penulisan tersendiri salah satunya adalah American
Psychological Association (APA). APA style pada umumnya digunakan untuk mengutip
sumber-sumber referensi dalam bidang ilmu sosial, namun tidak menutup kemungkinan
penggunaan APA style juga digunakan dalam mengutip sumber dalam bidang ilmu lain. Berikut
beberapa aturan umum dalam penulisan sitasi dalam naskah (in-text citattions):
1) Sumber sitasi ditulis di awal atau diakhir;
9
2) Penulisan sitasi dilakukan dengan metode author-date, yaitu nama terakhir/belakang
penulis dan diikuti dengan tahun terbit sumber yang disitasi. Contoh: (Hartono, 2021);
3) Jika penulis lebih dari dua orang maka yang ditulisakan hanya nama terakhir/belakang
diikuti dengan et al., atau dkk., diikuti dengan tahun terbitan. Contoh: (Hartono, et al.,
2021);
4) Semua sitasi yang dituliskan dinaskah wajib dituliskan pada daftar pustaka/bibliografi.
10
KESIMPULAN
Proses penelitian adalah rangkaian tindakan apa saja yang dilakukan dalam melaksanakan
penelitian. Dalam proses penelitian dilaksanakan secara sistematis, objektif dan logis. Dalam
Proses penelitian ini ada 8 tahap yang harus dilakukan yaitu yang pertama dari Identifikasi,
Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian. identifikasi masalah adalah tahap permulaan
dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah. Yang kedua ada kajian pustaka dan hipotesis. Dimana kajia pustaka ini adalah
sumber bacaan yang dicantumkan dalam suatu penelitidian dan Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian proses yang ketiga ada pemilihan atau
penentuan sampel dan populasi. Proses yang ke empat ada metode pemilihan data, dalam
metode pengumpulan dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.
Proses yang kelima ada Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian
yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Proses yang ke enam ada Penulisan
Laporan, tahan ini merupakan tahap terakhir dalam proses penelitian. Proses yang ke tuju ada
Proposal penelitian atau yang sering disebut dengan usulan penelitian adalah suatu pernyataan
tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Dan proses
yang terakhir ada sumber sitasi, Sumber sitasi ini bisa berasal dari buku, jurnal, koran/majalah
dan website, masing masing sumber memiliki aturan penulisan sitasi. Nah semua proses
tersebut harus dilakukan agar penelitian yang dibuat menjadi lebih maksimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kompas.com. (2021, April 12). Proposal Penelitian: Pengertian, Tujuan, Jenis, Penulisan, dan
Cara Membuatnya. Diambil kembali dari KOMPAS.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/12/183053069/proposal-penelitian-
pengertian-tujuan-jenis-penulisan-dan-cara-membuatnya?page=all
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
12