Anda di halaman 1dari 6

Dela Eka Erviyana

B.211.20.0115
Akuntansi Keperilakuan

RESUME AKUNTANSI SOSIAL

1. Latar Belakang

Akuntansi Sosial sering juga disebut Akuntansi Lingkungan ataupun Akuntansi

Sosial Ekonomi, oleh Belkoui (2000), yang diterjemahkan Ramanathan, didefinisikan

sebagai proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat perusahaan, ukuran dan

prosedur pengukuran; yang secara sistematis mengembangkan informasi yang

bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan mengkomunikasikan

informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar

perusahaan. Dalam pengertian yang luas dalam himpunan istilah lingkungan untuk

manajemen (Handry Satriago), akuntansi lingkungan merupakan proses accounting

yang:

1) Mengenali, mencari, dan kemudian mengurangi efek-efek lingkungan

negatif dari pelaksanaan praktik laporan yang konvensional;

2) Mengenali secara terpisah biaya-biaya dan penghasilan yang

berhubungan dengan lingkungan dalam sistem laporan yang

konvensional;

3) Mengambil langkah-langkah aktif untuk menyusun inisiatif-inisiatif

untuk memperbaiki efek-efek lingkungan yang timbul dari praktik-

praktik pelaporan konvensional;

4) Merencanakan bentuk-bentuk baru sistem laporan finansial dan non

finansial, sistem informasi dan sistem pengawasan untuk lebih

mendukung keputusan manajemen yang secara lingkungan tidak

berbahaya;
Dela Eka Erviyana
B.211.20.0115
Akuntansi Keperilakuan

5) Mengembangkan bentuk-bentuk baru dalam pengukuran kinerja,

pelaporan, dan penilaian untuk tujuan internal dan eksternal;

6) Mengenali, menguji, mencari dan memperbaiki area-area di mana

kriteria finansial konvensional dan kriteria lingkungan bertentangan;

7) Mencoba cara-cara di mana sistem berkelanjutan dapat dinilai dan

digabungkan menjadi kebiasaan yang berhubungan dengan organisasi.

2. Permasalahan Sosial Indonesia

Adanya krisis ekonomi di Indonesia yang menyebabkan timbul berbagai hal

yang tidak pasti sehingga indikator ekonomi seperti tingkat suku bunga, laju inflasi,

fluktuasi nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan. Aspek sosial dan aspek

politik dapat mengandung sentimen pasar yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.

Contoh masalah ekonomi di Indonesia pada tahun 2021 adalah tingginya penyakit

menular yaitu Covid-19. Wabah virus ini bukan hal yang remeh, bahkan pemerintah

menerapkan darurat nasional untuk hal ini. Solusi untuk masalah ini adalah adanya

kesinambungan antara kebijakan pemerintah dan reaksi yang diambil masyarakat.

Pemerintah harus aktif memberikan berbagai pengetahuan dan penyuluhan mengenai

virus ini kepada masyarakat. Sebagai masyarakat, juga harus bisa memenuhi protokol

kesehatan agar virus tidak mendapatkan inang baru untuk terus menyebar.

3. Akuntansi untuk Manfaat dan Biaya Sosial

Walaupun para akademisi dan praktisi akuntansi telah membahas bagaimana

profesi mereka dapat memberikan kontribusi pada tangung jawab sosial perusahaan

sebelum terjadinya gerakan pada tahun 1960- an. Kemajuan utama dalam bidang ini di

buat sejak akhir tahun 1960–an dengan di berlakunya undang – undang yang

menetapkan program – program sosial pemerintah, beberapa akuntan merasa bahwa

mereka sebaiknya menggunakan keahlian mereka untuk mengukur efektivitas dari


Dela Eka Erviyana
B.211.20.0115
Akuntansi Keperilakuan

program tersebut. Lebih lanjut lagi, sesorang perlu mengukur ingkat respons

perusahaan terhadap keprihatinan yang di suarakan pada tahun 1960 an. Dengan

demikian lahirlah akuntansi sosial.

Dasar bagi kebanyakan teori akuntansi soial datang dari analisis yang di lakukan

oleh A.C pigou terhadap biaya dan mnfaat sosial. AC Pigou adalah seorang ekonom

Neo Klasik yang memperkenalkan pemikiran biaya dan manfaat sosial ke ke dalam

ekonomi mikropada tahun 1920. titik pentingnya adalah bahwa optimalitas- pareto(titik

dalam ekonomi kesejahteraan di mana adalah mungin untuk meningkatkan

kesejahteraan sesorang tanpa mengurangi kesejahteran dari orang lain) tidak dapat di

capai selama produk sosial neto dan produk pribadi neto tidak setara. Pada dasarnya,

argumen pigou adalah sebagi berikut : seorang produsen menciptakan sesuatu produk

dari mana ia memperoleh mamfaat pribadi tertentu.pigou menyebut seluruh manfaat

dari produksi suatu produk tanpa mempedulikan siapa yang menerimanya sebagai

manfaat sosial.perbedan antara manfaat sosial dengan manfaat pribadi, dapat di bagi

menjadi ekonom ekonomi eksternal dan elemen surplus konsumen.

4. Teori Akuntansi Sosial

Berdasarkan analisis Pigou dan gagasan mengenai suatu “kontrak sosial”

mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis untuk akuntansi atas biaya dan manfat

sosial. Perusaahan memiliki suatu kontrak tidak tertulis untuk menyediakn suatu

manfaat sosial neto kepada masyarakat. Manfaat neto adalah selisih antara kontribusi

suatu perusahaan kepada masyarakat dengan kerugian yang di timbulkan perusahaan

tersebut terhadap masyarakat.

5. Pengukuran

Salah satu alasan utama dari lambatnya kemajuan akuntansi sosial adalah kesulitan

dalam mengukur kontribusi dan kerugian. Proses tersebut terdiri atas tiga langkah yaitu:
Dela Eka Erviyana
B.211.20.0115
Akuntansi Keperilakuan

1) Menentukan apa yang menyusun biaya manfaat sosial.

2) Mencoba untuk menguantifikasi semua pos yang relevan.

3) Menempatkan jumlah moneter pada nilai akhir.

6. Kuantifikasi terhadap Biaya dan Manfaat

Ketika aktivitas yang menimbulkan biaya dan manfaat sosial di tentukan dan

kerugian serta kontribusi tertentu diidentifikasikan, maka dampak pada manusia dapat

di hitung. Dampat tersebut dapat di golongkan sebagai langsung atau tidak langsung.

Walaupun perhitungan ini dapat di lakukan pada beberapa kasus, sering kali adalah sulit

untuk memberikan lebih dari sekedar estimasi kasar atau ukuran pengganti. Untuk

mengukur suatu kerugian di butuhkan informasi mengenai variabel utama, yaitu waktu

dan dampak.

1) Waktu, beberapa peristiwa yang menghasilkan biaya sosial membutuhkan

waktu beberapa tahun untuk menimbulkan suatu akibat.

2) Orang-orang dapat di pengaruhi secara ekonomi, fisik, psikologis, dan sosial

oleh berbagai kerugian. Untuk mengukur biaya sosial tersebut adalah perlu

untuk mengidentifikasi kerugian-kerugian tersebut dan menguantifikasinya.

3) Biaya ekonomi. Biaya-biaya ini meliputi tagihan dan pengobatan rumah sakit

yang tidak di kompensasi, hilangnya produktivitas, dan hilangnya pendapatan

yang di derita oleh pekerja.

4) Kerugian Fisik. Para pekerja yang terkena penyakit yang berkaitan dengan

asbes akan menderita nafas yang pendek dan kemungikan kematian prematur.

5) Kerugian psikologis. Meskipun banyak penyakit yang dapat terjadi akibat

terkena penyakit yang terkait dengan asbes, pekerja dapat merasa tidak cukup

dan menjadi sedih karena kehilangan peran sebagai penghasil keluarga.


Dela Eka Erviyana
B.211.20.0115
Akuntansi Keperilakuan

7. Pelaporan Kinerja Sosial

Audit sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial,dan

lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial dan operasi perusahaan yang

reguler. Ada beberapa cara untuk melakukan hal tersebut salah satu strategi yang di

mulai dengan mengembangkan inventaritas, dan salah satu taktik yang di sarankan

adalah meminta manejer perusahaan untuk mebuat daftar aktivitas dengan konsekuensi

sosial, setelah itu di hasilkan, auditor sosial kemudian mencoba untuk memulai dengan

mengukur dampak-dampaknya.

Audit sosial bermanfat bagi perusahaan dengan membuat para manajer

menyadari konsekuensi sosial dari bebarapa tindakan mereka. Hal ini dapat di capai

bahkan dampaknya tidak dapat dikuantifikasi. Selain itu, uadit semacam itu dapat

menyebabkan menejer mencoba untuk memperbaiki kinerja mereka dalam dalam

ukuran kinerja sosial dan ukuran kinerja pada rencana itu. Audi sosial adalah serupa

dengan audit keuangan dalam hal bahwa audit sosial mencoba untuk secara inpenden

menganalisis suatu perusahaan dan menilai kinerja. Tetapi terdapat suatu perbedaan

utama mengenai apa yang di analisis. Setelah audit sosial di selesaikan, perusahaan

harus memutusakan apakah menginformasikan ke publik. Kebanyakan perusahaan

menganggap audit sosial sebagai dokumen internal dan merahasiakan hasilnya.

Beberapa perusahaan menerbitkan laporan khusus yang yang menyoroti kontribusi

positifnya kepada para pemegng kepentingan perusahaan, tetapimengabaikan dampak

yang negatif.

8. Arah Riset

Riset mengenai akuntansi sosial berkaitan dengan data akuntansi sosial bagi

investor dibagi dua :

1) Survei atas investor potensial.


Dela Eka Erviyana
B.211.20.0115
Akuntansi Keperilakuan

2) Pengujian empiris terhadap dampak pasar dari pengungkapan akuntansi sosial.

Misalnya studi mengenai reaksi pasar modal terhadap pengungkapan informasi

sosial.

Source :
Belkoui, A. R. (2002). Teori Akuntansi Edisi Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Sahid. (2002). Akuntansi Lingkungan : Info Jakstra Good Governance. Pemeriksa, No. 86.

Anda mungkin juga menyukai