Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANDALA JEMBER

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA UJIAN : AKUNTANSI KEPERILAKUAN


PROGRAM STUDI/KELAS : AKUNTANSI/7AB
DOSEN : NANDA WIDANINGGAR, S.E., M.Ak., Ak., CA
HARI/TANGGAL : SELASA/21 DESEMBER 2021
WAKTU : 90 MENIT

Sifat Ujian: Buku Terbuka, Bekerja Secara Individual

1. Salah satu pengendalian yang efektif adalah melalui akuntansi pertanggungjawaban. Manakah yang
lebih baik di antara akuntansi konvensional dan akuntansi pertanggungjawaban?

2. Sistem Biaya Standar telah diterapkan pada banyak organisasi modern sebagai salah satu cara dalam
melakukan pengendalian manajerial yang efektif. Mengapa sistem biaya tradisional tidak layak
digunakan untuk tujuan tersebut dan bagaimanakah aplikasinya dalam realita pengendalian di
perusahaan?

3. Bagaimana profesi akuntan berperan dalam akuntansi sosial dan akuntansi perpajakan?

4. Jawablah pertanyaan mengenai pengambilan keputusan di bawah ini:


a. Dalam bidang akuntansi, sikap Functional Fixation merupakan fenomena keperilakukan yang
mengimplikasikan ketidakmampuan para pengguna informasi akuntansi untuk memahami apa
yang tersirat pada suatu angka pada laporan keuangan. Mengapa sikap tersebut mengganggu
dalam pengambilan keputusan?
b. Organisasi seringkali menjadi penghambat dalam pengambilan keputusan. Apa yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut?

5. Pengembangan terhadap akuntansi sosial sangat penting untuk dilakukan, akan tetapi terdapat
kendala yang cukup serius mengenai pengukurannya, sehingga muncullah alternatif pendekatan
pelaporan yaitu audit sosial, laporan sosial yang terpisah, dan pengungkapan sosial dalam laporan
tahunan. Berikan penjelasan untuk masing-masing pendekatan!

6. Pengembangan terhadap akuntansi sosial sangat penting untuk dilakukan, akan tetapi terdapat
kendala yang cukup serius mengenai pengukurannya, sehingga muncullah alternatif pendekatan
pelaporan yaitu audit sosial, laporan sosial yang terpisah, dan pengungkapan sosial dalam laporan
tahunan. Berikan penjelasan untuk masing-masing pendekatan!

Selamat Mengerjakan Semoga Sukses


Nama : Sherly Oktavia Elita Bedyana
Nim : 19104555
Kelas : 5AB

Jawaban

1. Akutansi pertanggungjawaban berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal cara


operasi direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan serta diakumulasikan.
Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban lebih menitik beratkan pada
pertanggungjawaban atas kejadian dan kontrol secara individual. Dalam akuntansi
kovensional data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau fungsinya dan tidak
digambarkan sebagai individu-individu yang bertanggung jawab atas terjadinya dan
pengendalian terhadap data tersebut. Oleh karena itu, data akuntansi konvensional
mempunyai nilai yang terbatas bagi manajer dalam memantau efisiensi dari aktivitas
harian mereka.
2. Karena perhitungannya menggunakan biaya historis, dimana biaya historis
menghitung yang sudah terjadi, dan tidak ada alat yang digunakan untuk evaluasi dan
motivasi. Contohnya: akuntansi biaya, akuntansi biaya ini tidak bisa dalam
mengendalikan manajemen karena terbagi-bagi atas departemen-departemen. Karena
akumulusi data biaya historis semata-mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya
yang telah ditentukan sebelumnya, tidak sesuai dengan konsep pengendalian
kontemporer.
3. Peran akuntansi di akuntansi sosial :
Saat sebuah perusahaan terlibat dalam corporate social responsibility, maka disinilah
akuntansi sosial diperlukan. Akuntansi ini menangani proses komunikasi antara
tindakan ekonomi perusahaan dengan dampaknya secara sosial dan pada lingkungan,
maka dari itu akuntansi ini disebut juga dengan akuntansi pertanggungjawaban.
Peran akuntansi di akuntansi perpajakan :
Akuntansi perpajakan bertugas untuk menganalisis fenomena emonomi dan mencari
strategi yang tepat sesuai ilmu yang dipelajari. Strategi yang ditentukan harus
berdasarkan dengan undang” perpajakan yang berlaku disuatu negara.
4. Jawaban:
a. Karena pada sikap functional fixation ini melihat pengalaman masa lalu sebagai
faktor penting dalam pemecahan masalah dan dengan cara melihat ke pengamalan
masa lalu ini mengakibatkan penghambatan terhadap penemuan sebuah objek baru
yang tepat, karena tidak semua masa lalu bisa dibilang sebagai faktor positif dalam
pengambilan keputusan.
b. Organisasi seringkali disebut sebagai penghambat dalam pengambilan keputusan,
karena semakin banyak orang atau anggota didalam suatu organisasi tersebut,
semakin banyak pula pendapat atau masukan yang diterima dan semakin banyak
pula sanggahan atau pendapat lain yang tidak selaras, maka semakin sulit untuk
menentukan hasil akhir dari pengambilan keputusan tersebut.
5. Audit Sosial :
Audit sosial merupakan suatu proses dimana organisasi dapat menentukan kewajaran
kinerja sosial, melaporkan dan mengembangkan kinerjanya. Audit sosial mengukur
dampak sosial dan perilaku relasi perusahaan.
Laporan Sosial yang Terpisah :
Secara umum, praktik masyarakat tentang model audit sosial yang berkembang
dalammasyarakat dapat dilihat dari model laporan Beechwood, Body Shop,
Traidcraft, LHTD,Cooperative Bank, dan APSO. Persamaan dari semua model
tersebut adalah tahapan pelaksanaan audit pertanggungjawaban sosial adalah
menjelaskan tujuan, mengidentifikasi stakeholder dalam kepentingannya,
memperhatikan kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit
pertanggungjawaban sosial, melakukan verifikasi dari pihakinternal dan eksternal
yang independen, mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder. Dan publik,
menilai kembali tujuan, dan aktivitas perusahaan.
Pengungkapan dalam Laporan Tahunan :
Riset yang dilakukan oleh Henny dan Murtanto (2001) menunjukkan bahwa
pengungkapan sosial oleh perusahaan di Indonesia relatif masih sangat rendah. Hal ini
diduga disebabkan karena perusahaan belum memanfaatkan laporan tahunan sebagai
media komunikasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan. Kemungkinan lain
adalah bahwa perusahaan hanya memanfaatkan laporan tahunan sebagai laporan
kepada pemegang saham dan kreditor atau sebagai informasi bagi calon investor.
Padahal sebenarnya terdapat dua aspek yang sering dijadikan bahan analisis oleh para
investor dalam pengambilan keputusan investasinya, yaitu faktor teknikal dan faktor
fundamental.
6. Audit Sosial :
Audit sosial merupakan suatu proses dimana organisasi dapat menentukan kewajaran
kinerja sosial, melaporkan dan mengembangkan kinerjanya. Audit sosial mengukur
dampak sosial dan perilaku relasi perusahaan.
Laporan Sosial yang Terpisah :
Secara umum, praktik masyarakat tentang model audit sosial yang berkembang
dalammasyarakat dapat dilihat dari model laporan Beechwood, Body Shop,
Traidcraft, LHTD,Cooperative Bank, dan APSO. Persamaan dari semua model
tersebut adalah tahapan pelaksanaan audit pertanggungjawaban sosial adalah
menjelaskan tujuan, mengidentifikasi stakeholder dalam kepentingannya,
memperhatikan kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit
pertanggungjawaban sosial, melakukan verifikasi dari pihakinternal dan eksternal
yang independen, mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder. Dan publik,
menilai kembali tujuan, dan aktivitas perusahaan.
Pengungkapan dalam Laporan Tahunan :
Riset yang dilakukan oleh Henny dan Murtanto (2001) menunjukkan bahwa
pengungkapan sosial oleh perusahaan di Indonesia relatif masih sangat rendah. Hal ini
diduga disebabkan karena perusahaan belum memanfaatkan laporan tahunan sebagai
media komunikasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan. Kemungkinan lain
adalah bahwa perusahaan hanya memanfaatkan laporan tahunan sebagai laporan
kepada pemegang saham dan kreditor atau sebagai informasi bagi calon investor.
Padahal sebenarnya terdapat dua aspek yang sering dijadikan bahan analisis oleh para
investor dalam pengambilan keputusan investasinya, yaitu faktor teknikal dan faktor
fundamental.

Anda mungkin juga menyukai