Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
Kelompok 2
BAB I
- Merumuskan strategi
- Pengambilan keputusan
- Optimalisasi keputusan
Akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik
organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba maka alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain).
Organisasi sektor publik sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar,
maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran
kinerja, terutama pengukuran ekonomi, efisiensi dan efektivitas (value for money) akuntansi
manajemen memiliki peran utama dalam pengendaliaan organisasi yaitu mengkuantifikasikan
keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter (Mardiasmo, 2002).
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendaliaan yang vital bagi
organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi
umumnya dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, sehingga memungkinkan untuk dilakukan
pengintegrasiaan informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk
gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai
sejak dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap
pengendalian tugas (task control) (Mardiasmo, 2002).
Menurut Bastian (2009), peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik
meliputi:
1) Perencanaan Strategik
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis, efisien,
dan efektif, maka perlu informasi akuntansi manajemen yang akurat, relefan, dan handal untuk
menghitung besarnya biaya program, aktivitas, atau proyek. Sistem informasi akuntansi
manajemen yang baik adalah dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan, kebocoran dana,
dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomi. Tiga masalah utama pada
akuntansi manajemen sektor publik adalah efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost,
quality and service).
Kualitas pelayan publik yang tinggi dan murah dapat diperoleh jika pemerintah mengadopsi
system informasi akuntansi manajemen yang modern. Meskipun pada dasarnya organisasi public
dapat menerapkan teknik akuntansi manajemen yang diterapkan sector swasta untuk
menentukam biaya produk atau pelayanan, tetapi terdapat sedikit perbedaan antara sector public
dengan sector swasta dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan. Hal tersebut dikarenakan
sebagian besar biaya pada sector swasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki
hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sector public
sebagian besar merupakan discretionarycosts yang ditetapkan di awal periode anggaran dan
sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang
dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sector public merupakan intangible output
yang sulit di ukur.
2) Pemberian Informasi Biaya Biaya (cost)
dalam konteks organisasi sector public dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Bisa berupa
biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
- Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar produk hingga sampai ke tangan
pelanggan.
- Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi, biaya diukur dengan
mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi manajemen sektor public memiliki peran yang strategis dalam perencanaan
finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Dalam hal ini akuntansi manajemen
sector public membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya serta untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran pulik yang dapat digunakan oleh pihak internal
maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
- Cost finding : pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk atau jasa pelayanan
- Cost recording : dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi kegiatan pencatatan data
kedalam system akuntansi organisasi
- Cost analyzing : melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu mengidentifikasi jenis dan
perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan. Manajemen organisasi harus dapat
menentukan pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya.
- Strategic cost reduction : melakukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money.
Karakteristik pendekatan strategi dalam pengurangan biaya adalah sbb:
- Berjangka panjang
- Cost reporting : memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk
internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan disampaikan
kepada pihak eksternal.
3) Penilaian Investasi
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai kelayakan investasi secara
ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau
keuntungan dari suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, factor yang harus diperhatikan
oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan
ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi pada sektor public pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di
sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi pada sektor swasta didesain untuk organisasi
yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak
berorientasi pada upaya mengejar laba, sehingga terkadang teknikteknik tersebut tidak dapat
diterapkan untuk sektor public Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis ini terkadang sulit
untuk dilakukan, sehinggan untuk memudahkan kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya
(cost-effectiveness analysis). Analisis efektifitas biaya ini menekankan seberapa besar dampak
yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.
4) Penganggaran
5) Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan Tarif Pelayanan (Charging
for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa
pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost
of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) merupakan satu rangkaian yang
keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi akuntansi
manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
6) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk
masing-masing aktifitas yang dilakukan.