Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rio Dwi Ananda

No.D.P : 232034031025

Quiz 4
Google Class Room 25032021
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Kelas : REG 302
Dosen : Mulia Rahmah S.Kom M.Si

Jawablah soal dibawah ini dengan baik dan benar, di jawab langsung di classwork
SOAL
1. Gambar dan Jelaskan Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi
Sektor Publik?
2. Gambar dan Jelaskan Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajemen?
3. Berikan kesimpulan dari materi Pertemuan ke 4 yang bertema Akuntansi Manajemen
Sektor Publik!

JAWAB
1. Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang
yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa
pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak adanya tindak lanjut
(follow-up) untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai.
Pereencanaan danpengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu
siklus, sehingga suatu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi
dalam suatu organisasi.
Jones dan pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap, yaitu:
 Perencanaan tujuan dan sasaran dasar;
 Perencanaan operasional;
 Penganggaran;
 Pengendalian dan pengukuran; dan
 Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan
dimasa yang akan dating. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem perencanaan berbeda-
beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang dihadapi
organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan
canggih. Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc;
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular, misalnya
laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan.
Informasi kuantitatif ataukah kualitatif;
Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah
informal; Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan
cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui
mekanisme formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah memlalui
rapat-rapat dinas, rapat komisi dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik ,
saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal
relative jarang dilakukan.
2. Dari figur tersebut fita dapat memahami bahwa titik awal dari proses manajemen
adalah dalam perspektif jangka panjang. Proses penyusunan rencana strategis ini
sangat bergantung pada lingkungan dan karakteristik masing-masing organisasi. Jika
kita membandingkan sektor publik dengan sektor swasta, tidak ada perbedaan
substansial, namun proses disektor publik biasanya lebih rumit.
tanggung jawab untuk menetapkan perencanaan strategis dari organisasi sektor publik
jauh lebih rumit, karena mengakomodasi banyak faktor seperti persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang, intervensi pemerintah, serta berbagai proses politik
yang kental. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa walaupun manajemen suatu
organisasi sektor publik mungkin dilibatkan dalam perencanaan strategis, sebenernya
proses tersebut adalah proses politik dengan tanggung jawab utama yang terletak
diluar pihak manajemen.
3. Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Pengembangan riset akuntansi sektor publik perlu terus
dilakukan untuk menciptakan teori dan praktik akuntansi sektor publik yang lebih
baik. Tanpa dilakukannya riset secara berkelanjutan, akuntansi sektor publik akan
tertinggal baik secara teori maupun praktiknya dengan akuntansi bisnis. Pada
dasarnya terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan penelitian akuntansi sektor
publik, salah satu strategi riset yang layak dilakukan adalah pendekatan studi kasus.
Pendekatan riset studi kasus pada dasarnya merupakan bentuk field research yang
bersifat empiris (grounded research). Pendekatan riset empiris seperti ini akan
memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan teori akuntansi sektor publik.
Studi kasus dalam ilmu sosial, termasuk dalam ilmu akuntansi sektor publik, memiliki
peran yang signifikan. Temuan-temuan dalam riset studi kasus dapat memberikan
implikasi terhadap suatu kebijakan publik dan juga pengembangan teori akuntansi
sektor publik.

Anda mungkin juga menyukai