Distribusi Peluang (Probabilitas)
•Dalam menguji kenormalan data, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan. Bila konstalasi penelitian
dalam bentuk korelasi (hubungan) dan pengaruh antar variable, maka kenormalan yang diuji yaitu kenormalan
galat data taksiran. Galat taksiran merupakan selisih skor amatan dengan skor idel (teoretis) variabel terikan
(endogenus) dari setiap persamaan regresi yang dibentuk. Sedangkan untuk konstalasi penelitian komparasi
(perbandingan), maka kenormalan yang diuji yaitu kenormalan data amatan.
•Berikut merupakan contoh perhitungan kenormalan galat data yang dibentuk oleh variabel Y atas X1.
Dalam hal ini data yang diuji kenormalannya yaitu galat taksiran. Untuk itu perlu dihitung terlebih dahulu
persamaan regresi yang dibentuk Y atas X1, dengan mencari koefisien a dan b. Dalam hal ini terlebih dahulu
dicari persamaan regresi sederhana antara kinerja pegawai (Y) atas budaya organisasi (X1), yaitu: Y = a + bX1
Ket : Y = Variabel terikat. (endegonus) X1 = Variabel bebas (eksegonus) a = Konstanta intersep b = Koefisien
regresi Y atas X1.
Distribusi Student
Distribusi Student atau distribusi t, ialah Distribusi dengan variabel acak kontinu lainnya, selain daripada distribusi normal dengan fungsi
densitasnya adalah :
Untuk harga-harga n yang besar, biasanya n ≥ 30, distribusi t mendekati distribusi normal baku.
Distribusi probabilitas t-Student diturunkan dari distribusi probabilitas normal baku, dalam bentuk yang berkaitan dengan distribusi probabilitas
khi-kuadrat, yakni :
Dengan z1, z2, z3, . . . sebagai distribusi probabilitas normal baku dan c2n= z21 + z22 + z23 + . . . + z2n dari distribusi probabilitas khi-kuadrat.
Distribusi dengan variabel acak kontinu lainnya selain dari distribusi normal ialah
DISTRIBUSI STUDENT ATAU DISTRIBUSI - t. Fungsi densitasnya adalah:
Berlaku untuk harga-harga t yang memenuhi - ∞ < t < ∞
K merupakan bilangan tetap yang besarnya bergantung pada n sedemikian sehingga luas daerah di bawah kurva sama dengan satu unit. Pada distribusi t
ini terdapat bilangan (n-1) yang dinamakan derajat kebebasan, akan disingkat dengan dk. Bentuk kurva-t identik dengan bentuk kurva normal, tetapi
kurtosisnya ditentukan oleh besar kecilnya derajat kebebasan df.
Beberapa contoh penggunaan daftar distribusi-t
Untuk n = 13, jadi dk = (n-1) = 13 - 1 = 12, dan p = 0,95 maka t = 1,782 ini didapat (lihat tabel distruibusi-t) dengan jalan maju ke kanan dari 12
dan menurun 0,95.
Tentukan t sehingga luas dari t ke kiri = 0,05 dengan dk = 9. Untuk ini p yang digunakan = 0,95. Dengan dk = 9 didapat t = 1,83. karena yang
diminta kurang dari 0,5, maka t harus bertanda negatif. Jadi t = - 1,83
•Distribusi F
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi F merupakan distribusi probabilitas kontinyu. [1][2][3][4]
Distribusi F juga dikenal dengan sebutan distribusi F Snedecor atau distribusi Fisher-Snedecor (setelah
R.A. Fisher dan George W. Snedecor). Distribusi F seringkali digunakan dalam pengujian statistika, antara lain
analisis varians dan analisis regresi,distribusi ini juga mempunyai variabel acak yang kontinu.
Fungsi identiatasnya mempunyai persamaan:Dengan variabel acak F memenuhi batas F > 0, K = bilangan
yang tetap harganya bergantung pada v1 dan v2 . sedemikian sehingga luas dibawah kurva sama dengan satu,
v1= dk pembilang dan v2= dk penyebut. Jadi distribusi F ini mempunyai dua buah derajat kebebasan. Grafik
distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti juga distribusi lainya, untuk keperluan
penghitungan dengan distribusi F, daftar distribusi F telah disediakan seperti dapat ditemukan dalam lampiran ,
daftar 1. Daftar tersebut berisikan nilai-nilai F untuk peluang 0,01 dan 0,05 dengan derajat kebebasan v1 dan v2.
Peluang ini sama dengan luas daerah ujung kanan yang diarsir, sedangkan dk=v1 ada pada baris paling atas dan
dk=v2 pada kolom paling kiri.
Untuk tiap dk= v2, daftar terdiri atas dua baris,
yang atas untuk peluang p=0,05 dan yang bawah untukp=0,01.
Contoh: untuk pasangan derajat kebebasan v1 = 24 dan v2 = 8,
ditulis juga (v1,v2) = (24,8), maka untuk p =0,05 didapat F = 3,12
sedangkan untuk p = 0,01 didapat F=5,28.
Ini didapat dengan jalan mencari 24 pada baris atas dan 8 pada kolom kiri.
Jika dari 24 turun dan dari 8 ke kanan, maka didapat bilangan bilangat tersebut.
Yang atas untuk p=0,05 dan yang bawahnya untuk p=0,01.
Notasi lengkap untuk nilai-nilai F dari daftar distribusi F
dengan peluang p dan dk=(v1,v2) adalah Fp(v1,v2)
Demikian untuk contoh kita didapat
F0,05(24,8)=3,12 dan F0,01(24,8)=5,28
Meskipun daftar yang diberikan hanya untuk peluang p=0,01 dan p=0,05,
tetapi sebenarnya masih bisa didapat nilai-nilai F dengan peluang 0,99 dan 0,95.
Contoh: telah didapat F0,05(24,8)=3,12
makaF 0,95(8,24)= 0,321.