PROPOSAL SKRIPSI
COVER
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Ekonomi
Diajukan Oleh :
NURIL HAMDIYAH
NIM : 19.104512
2022
LEMBAR PENGESAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS MANDALA JEMBER
Telah Diseminarkan :
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Asisten
Mengetahui,
Ka.Prodi Akuntansi
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
E. Batasan Masalah........................................................................................... 8
D. Hipotesis..................................................................................................... 21
iii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengelolaan pajak menjadi prioritas bagi pemerintah. Ada beberapa jenis pajak
bumi dan bangunan merupakan pajak yang sangat potensial dan strategis sebagai
bangunan tidak lain karena objeknya meliputi seluruh bumi dan bangunan, di
dipantau.
Bangunan pasal 4 ayat 1, yang menjadi subyek pajak bumi dan bangunan adalah
orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau
yang mereka miliki sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun masih banyak
menurut Rio Teguh dkk. (2017) dalam penelitiannya membayar pajak bumi dan
membangun daerah itu sendiri agar lebih maju dan terpenuhi sarana dan
mereka dalam bentuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan bermanfaat
Pajak bumi dan bangunan sendiri merupakan salah satu jenis pajak pusat
dari tingkat yang paling bawah yaitu kelurahan. Jika masing-masing kelurahan
target pajak telah tercapai maka akan sangat membantu dalam peningkatan asli
sudah optimal maka akan optimal pula pendapatan daerah begitu pun sebaliknya.
Dilansir dari Jawa Pos (07/01/22) selama pendapatan daerah yang diperoleh
pemprov Jatim mencapai 34,2 triliun atau 103,97% dari target awal pendapatan
Rp. 32,9 triliun. Namun setelah dilihat lagi pendapatan daerah yang melebihi
target adalah dari pendapatan BBNKB, BBKB, Pajak air permukaan, retribusi
daerah, dan hasil kekayaan daerah. Dari yang disebutkan tersebut tidak ada pajak
bumi dan bangunan, itu berarti pajak bumi dan bangunan masih belum mencapai
target yang telah ditentukan oleh daerah. Realisasi pajak bumi dan bangunan
3
terus dilakukan untuk mencapai pendapatan asli daerah (PAD) kepala bandan
pendapatan daerah (Bapenda) jember saat ini fokus untuk merealisasikan PBB
sebab realisai PBB masih mencapai sekitar 60-70%. Upaya Bapenda untuk
pajak, khusus tahun 2022 masyarakat hanya perlu membayar pajak pokok tidak
perlu membayar denda, disamping itu petugas Bapenda juga turun kelapangan
masih belum optimal. Kepatuhan wajib pajak adalah wajib pajak yang disiplin
dan taat, serta tidak memiliki tunggakan atau keterlambatan penyetoran dalam
pajaknya. Terdapat dua faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak untuk
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah
Kesadaran wajib pajak atas kewajiban pajaknya sendiri. Kesadaran wajib pajak
membayarkan pajaknya. Jika kesadaran masyarakat baik maka hal tersebut akan
berdampak kepatuhan membayar pajak juga baik, begitu pun sebaliknya. Karena
motivasi membayar pajak akan muncul apabila wajib pajak memiliki kesadaran
pajaknya.
Selain faktor internal juga terdapat banyak faktor eksternal yang dapat
mengadakan Sanksi pajak. Sanksi pajak berupa denda yang diberikan apabila
kesalahan yang dibuat maka semakin besar pula sanksi yang didapatkan oleh
wajib pajak tersebut. Sehingga persepsi wajib pajak tentang sanksi pajak dapat
membuat wajib pajak memiliki rasa takut akan denda yang akan diterima,
dengan begitu mereka akan berpikir apabila ingin tidak membayarkan pajaknya
dikarenakan denda yang akan mereka terima. Seperti yang ditemukan oleh
Selain itu, Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk
perpajakan akan membuat wajib pajak bingung, bagaimana cara mereka akan
lagi hal yang akan dipertanyakan oleh wajib pajak mengenai perpajakan apabila
5
output nya dapat membuat pertanyaan para wajib pajak terjawab, maka dapat
mudah untuk para wajib pajak untuk membayarkan pajaknya seperti dengan
bangunan perdesaan dan perkotaan yang terutang kepada wajib pajak. Dengan
adanya SPPT ini dapat memudahkan wajib pajak untuk mengetahui jumlah pajak
yang harus dibayarkan dan kapan tenggat waktu pembayaran pajak agar wajib
bumi dan bangunan mereka. Karena dengan adanya SPPT kita di permudah
untuk membayar pajak, seperti jumlah dan tenggat waktu, sehingga wajib pajak
dapat menyiapkan jumlah pajaknya sebelum tenggat waktu pajak itu berakhir.
Dengan demikian maka wajib pajak dapat menyiapkan diri untuk membayar
6
pajak sehingga meningkat pula kepatuhan wajib pajak membayar pajak bumi
dan bangunan.
B. Rumusan Masalah
wajib pajak?
C. Tujuan Penelitian
pajak.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Masyarakat
membayar PBB sangat penting. Pada akhirnya hasil dari pembayaran pajak
3. Bagi Akademisi
8
4. Bagi Peneliti
kuliah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi dalam dunia nyata.
Selain itu penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi
Bangunan
E. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dengan
tujuan yang telah diuraikan, maka batasan penelitian ini antara lain berfokus
kepada wajib pajak bumi dan bangunan yang tinggal dan memiliki objek pajak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yunita Dyah Tri Utami (2021),
sampling, dan instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket dan
wajib pajak, sedangkan kesadaran wajib pajak bernilai negatif dan tidak searah
terhadap kepatuhan wajib pajak. Juga pengaruh tidak langsung kesadaran dan
Muh Syaru dkk. (2022) juga meneliti dengan variabel pengetahuan wajib
pajak, sanksi pajak, dan kesadaran wajib pajak sebagai variabel moderasi.
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari
kepatuhan wajib pajak. Lalu pengetahuan wajib pajak dengan kesadaran wajib
dan sanksi pajak dengan kesadaran wajib pajak sebagai moderasi berpengaruh
metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
fiskus, kesadaran wajib pajak, kebijakan pajak, dan persepsi wajib pajak
berpengaruh positif dan signifikan, dan persepsi wajib pajak tentang sanksi
metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penilitian
oleh Martalta dan Bambang adalah SPPT, sanksi perpajakan, dan program
wajib pajak.
sampel dan regresi linier berganda sebagai metode analisis datanya. Hasil
wajib pajak.
dan Regresi linier berganda sebagai metode analisis datanya. Hasil penelitian
etika wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak secara
signifikan.
data regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan kesadaran wajib
pajak berpengaruh signifikan lemah terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan
bangunan.
sebagai metode analisis datanya. Hasil penelitian ini adalah pelayanan pajak,
13
Tabel 2.1
B. Kajian Teori
1. Teori Kepatuhan
aturan yang diberikan. Teori ini berkeyakinan bahwa tidak ada individu
kewajiban perpajakannya
fungsi perpajakan dengan cara membayar pajak tepat waktu dan tepat
3. Sanksi Pajak
pajak adalah bunga sebesar 2% per bulan dari PBB yang tidak atau kurang
terutang kepada wajib pajak (Siti Resmi). Dengan adanya SPPT ini wajib
5. Sosialisasi Pajak
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat
Persepsi tentang
Sansi Pajak (X1)
SPPT
(X3)
Keterangan :
D. Hipotesis
Dari kerangka konseptual serta perumusan masalah dan tujuan penelitian
pajak
tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan menyatakan bahwa sanksi
keterlambatan adalah bunga 2% per bulan dari PBB yang tidak atau belum
dibayar.
wajib pajak tidak melanggar peraturan yang sudah berlaku, karena apabila
wajib pajak melanggar ketentuan yang sudah berlaku akan dikenakan denda
tersebut wajib pajak dapat berpikir dua kali apabila ingin tidak membayar
pajak, karena akan dikenakan denda. Wajib pajak akan lebih membayar
pajak
dengan arahan yang tepat sasaran dari petugas pemungut pajak yang
dengan waktu 6 bulan. Hal tersebut sesuai dengan penelitan yang dilakukan
bertujuan untuk membuat para wajib pajak tidak melanggar peraturan yang
sudah berlaku, karena apabila wajib pajak melanggar ketentuan yang sudah
fungsi perpajakan dengan cara membayar pajak tepat waktu dan tepat
pajak.
cara membayar pajak tepat waktu dan tepat jumlah. Dengan adanya
25
Wajib pajak
pajak, para wajib pajak akan tetap saja karena kesadaran pajak dapat
pajak.
26
optimal.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak bumi dan
2. Sampel
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
penentuan sampel:
n = N
1 + ( N x e2 )
Dimana:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
n = 3.648
1 + ( 3.648 x (0,1)2)
= 97,33
Hasil perhitungan ini didapat sampel sebesar 97,33 dan dibulatkan menjadi
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini menggunakan kuantitatif
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih.
29
moderator.
2. Sosialisasi = X2
3. SPPT = X3
Kesadaran =Z
kesalahan yang dibuat semakin besar pula sanksi yang diterima oleh wajib
membuat wajib pajak membayar pajak tepat waktu atau tidak, apakah sanksi
yang diberikan sudah sesuai, dan semakin besar denda PBB akan membuat
b. Sosialisasi
patuh akan aturan yang telah dibuat. Pada variabel sosialisasi akan
c. SPPT
para wajib pajak. Variabel SPPT ini dapat diukur dengan indikator
penetapan NJOP tanah dan bangunan, penetapan luas tanah dan bangunan,
tanggal jatuh tempo yang tertera, tempat atau lokasi pembayaran pajak.
d. Kesadaran
pajak terkait peraturan dan fungsi pajak. Kesadaran terkait peraturan akan
31
Wajib pajak adalah subjek yang akan dikenakan pajak bumi dan
aturan hukum yang berlaku antara lain aturan membayar pajak bumi dan
material dan melalaikan. Skala yang digunakan adalah skala likert dengan
5 poin.
dijelaskan kepada para responden. Yang diukur dengan skala likert dengan 5
poin penilaian yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju
a. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah alat ukur yang ada
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
a. Uji Normalitas
normal apabila nilai signifikansi < 0,05, sedangkan jika nilai signifikansi
b. Uji Multikolonieritas
membandingkan nilai tolerance dan VIF dengan nilai kritis. Jika nilai
tolerance > 0,10 berati tidak dapat multikolonieritas, apabila nilai VIF <
c. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Hipotesis
moderat (MRA). Uji regresi moderasi pada penelitian ini dilakukan dengan
signifikan kurang dari 0,05 maka variabel tersebut dapat dikatakan sebagai
variabel moderasi.
a. Uji t
apabila nilai signifikansi t > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh variabel
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua
Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ +b₃X₃ + b4X4 +e
Keterangan:
X2 = Sosialisasi
X3 = SPPT
a = Konstanta
e = Standar ero
Keterangan:
a : Konstanta
β₁ - β₃ : Koefisien Variabel
X2 : Kesadaran
wajib pajak.
36
Daftar Pustaka
Rubiyanto, A. (2020). Analisis Pengaruh Total Aktiva, Penjualan Bersih Dan Laba
Setelah Pajak Terhadap Profitabilitas Perusahaan Subsektor Property &
Real Estate, Tbk (Studi Kasus Tahun 2016-2018). Jurnal Manajerial
Bisnis, 3(3), 222-233.