Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 6

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

Disusun Oleh:
Nama : Niken Fadilla
NPM : C1C018174
Kelas :E

Dosen Pengampu: Isma Coryanata, S.E., M.Si.Ak

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021

Bab 11
1. Apakah tujuan utama akuntansi biaya? Apa yang terjadi bila aspek perilaku diabaikan?
Jawab :
Menghasilkan informasi biaya melalui proses identifikasi, kuantifikasi, akumulasi
dan pelaporan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang/jasa untuk
membantu perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional organisasi.
Yang terjadi bila aspek perilaku diabaikan yaitu akan mendorong respon-respon negatif
dari individu yang akan mengganggu penyediaan informasi biaya yang akurat
misalnya:
 hambatan dalam pengambilan tindakan operasi yang tidak menguntungkan
 menghambat adaptasi atas praktik akuntansi perusahaan (menciptakan
partisipasi semu anggota organisasi dalam bekerja)

2. Mengapa sistem biaya tradisional tidak layak digunakan dalam melakukan


pengendalian manajeral efektif?
Jawab :
Sistem tradisional hanya memberikan sedikit informasi yang bermanfaat bagi
perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial untuk mengantisipasi perubahan
lingkungan dan persaingan bisnis. Informasi yang diberikan sistem tradisional
menyebabkan akumulasi data biaya historis tanpa perbandingan dengan sasaran biaya
yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga mengakibatkan:
 tujuan kinerja dan sasaran biaya per unit untuk masa datang tidak dapat ditetapkan
 kinerja aktual pusat pertanggungjawaban tidak dapat dibandingkan dengan
tingkat kinerja yang diinginkan
 penyimpangan-penyimpangan tidak ditindaklanjuti (yang sebenarnya berperan
sebagai umpan balik bagi individu)sehinggaanggota organsisasi bawah tidak
termotivasi memperbaiki diri.

3. Apa yang Anda ketahui mengenai sistembiaya standar?Apa langkah-langkah pokok


dalam pengembangan suatu kerangka kerja dari sistem biaya?
Jawab :
Pendekatan manajemen kontemporer terhadap penentuanbesarnya biaya untuk
melaksanakan tugas/aktivitas tertentu atau menghasilkan produk tertentu,
dengan merencanakan biaya-biaya/input perunit dengan tepat pada tingkat output
aktual yang dapat dicapai.Sistem biaya standar berpotensi digunakan sebagai alat
bantu untuk meningkatkan motivasi dan keselarasan tujuan anggota dan organisasi
secara keseluruhan.
Langkah-langkah pokok dalam pengembangan suatu kerangka kerja dari sistem biaya :
 Menetapkan tujuan organisasi
 Menentukan pusat pertanggungjawaban yangsesuai dan penugasan fungsi
pada setiap bagian/divisi organisas
 Menempatkan stafpada pusat-pusat pertanggungjawaban dengan individu yang
memiliki kemampuan, motivasi yang cukup untuk melaksanakan fungsi dan
tanggungjawabnya
 Membentuk jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit
organisasi, lingkungan eksternal dan di mana diperlukan
 Penerapan prosedur yang memastikan bahwa informasi cukup, relevan, tepat waktu
 Desain dan implementasi pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi
kinerja dan memberikan umpan balik mengenai progespencapaian tujuan atau
kinerja

4. Bagaimana biaya dibedakan dalam perhitungan biaya langsung (variabel)? Apa


keuntungan sistem biaya ini?
Jawab :
Dalam biaya perhitungan langsung terjadi perbedaan perlakuan antara biaya produksi
dengan biaya siap menghasilkan (overhead tetap/biaya periode). Biaya produksihanya
mengakui biaya yang disebabkan oleh aktivitas produksi atau penyerahan jasa saat
sekarang, sedangkan biaya periodemerupakan biaya untuk memelihara dan
menjamin ketersediaan potensi kemampuan produksi jangka panjang. Keuntungan sistem
langsung tercermin pada informasi biaya yang diberikan guna membantu manajemen
puncak membuat keputusan strategis sehari-hari tanpa harus menunggu proses
akuntansiyang menyita waktu.

5. Bagaimana standar ditretapkan dalam sistem biaya standar? Mengapa standar dipandang
penting oleh pekerja sebagai sasaran kinerja yang valid?
Jawab :
Standar berisikan kriteria-kriteria terukur yang dipakai untuk mengukur kinerjadan
mengendalikan biaya. Bila kriteria standar tepat dan membawa perubahan kualitas dan
aspirasi anggota organisasi, , maka kan menghasilkan perilaku pekerja yangnyata dan
efisien. Kriteria-kriteria yang dijadikan standar disusun dengan menyertakan
partisipasi anggota organisasi, sehingga mereka mengetahui tuntuan yang diharapkan
dan dampak-dampaknya bagi mereka, kriteria-kriteria tersebut memberikan hasil terukur
dan objektif dan dapat digunakan sebagaiumpan balik manajemen bagi anggota untuk
melakukan tindakan koreksi segera (terhindar daricuriga dan penilaian pribadi)

BAB 12
1. Jelaskan informasi yang diinginkan agar dapat mengenal dan mendefinisikan suatu
masalah atau suatu kesempatan!
Jawab:
Untuk mengenali dan mendefinisikan masalah dan peluang, pembuat
keputusanmembutuhkan informasi lingkungan, keuangan, dan operasi.
Informasi kondisi lingkungan sekitar eksternal dapat mengungkapkan produk
baru atau peluang pasar atau ancaman terhadapstatus quo. Keuangan atau
informasi operasional mungkin mengingatkan manajemen untukmasalah yang
membutuhkan perhatian segera mereka. Misalnya menutupi anggaran,
akanmenyoroti perbedaan antara kinerja aktual dan diharapkan dalam konteks
tanggung jawab khusus.

2. Sebutkan langkah-langkah yang dikatakan paling penting dalam proses pengambilan


keputusan! Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi hal ini!
Jawab:
Langkah yang paling penting dalam proses pengambilan keputusan adalah memilih
salah satu alternatif. Meskipun langkah ini mungkin memunculkan pilihan
rasional, pilihan terakhir sering didasarkan pada pertimbangan politik dan
psikologis daripada fakta ekonomi. Para manajer dalam membuat pilihan akhir
mungkin menghadapi beberapa alternative yang layak, masing-masing
memiliki kelebihan tertentu atas lainnya dalam hal kriteria keputusan yang
dipilih. Manajer juga menyadari manfaat "politik" dan biaya dari setiap alternatif.
Sebagai contoh, beberapa alternatif mungkin berhubungan dengan kepentingan
khusus atau aspirasi dari eksekutif perusahaan "penting" .Dalam kasus lain,
penolakan terhadap alternative mungkin mengakibatkan rasa malu secara pribadi
untuk para sponsor.

3. Jelaskan komponen-komponen yang relevan dan motif kognitif dalam konteks


pengambilan keputusan! Mengapa motif ini dikatakan penting?
Jawab:
Dua komponen yang paling relevan dari motif kognitif dalam
kontekspengambilan keputusan adalah: (1) kebutuhan untuk keseimbangan atau
kepastian, dan (2) kebutuhan akan kompleksitas dan keberagaman. Motif kognitif
sangat penting dalam pengambilan keputusan karena memberikan energi pada
proses berpikir.

4. Sebutkan perbedaan di anatara keempat jenis model keputusan! Jelaskan seriap model
pengambilan keputusan yang digunakan organisasi!
Jawab:
a. Model keputusan yang diprogram secara sederhana
Model ini ditandai dengan aturan-aturan prediksi yang tidak kompleks, yang
ditetapkan oleh orang lain yang bukan si pengambil keputusan. Model tersebut
dilengkapi dengan aturan-aturan yang jelas dan mengutamakan prioritas.
Pencarian informasi difokuskan pada data-data yang relevan dari
pengalaman lalu. Data tersebut digunakan sebagai contoh dari alternatif
tindakan yang pernah digunakan dengan berhasil. Alternatif yang
memuaskan, ketika pertama kali ditemukan, biasanya langsung dipilih.
Alternatif-alternatif tersebut dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang
sederhana dengan risiko yang minimum, yang penerapannya dilakukan
secara individu.

b. Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana.


Pada model ini, apa pun akan terlihat baik pada saat itu bagi si pengambil
keputusan yang langsung memilih alternatif tersebut. Masalah dan peluang
selalu dilihat ketika terjadi atau hanya berdasarkan intuisi saja. Urgensi
dipandang sebagai suatu prioritas. Informasi bersumber dari prasangka melalui
keyakinan-keyakinan umum. Dalam organisasi, informasi juga dapat berasal
dari sistem informasi manajemen dengan akuntansi yang menjadi komponen
utama. Alternatif pertama yang dipilih harus mampu menyesuaikan diri
dengan tujuan laba jangka pendek yang diinginkan dengan mengabaikan risiko
yang ada.
c. Model keputusan yang diprogram secara kompleks.
Pada model ini melibatkan perencanaan yang begitu rinci. Masalah dan
peluang diantisipasi dengan skala prioritas yang begitu hati-hati. Pencarian
informasi dilakukan secara ekstensif dan sering kali menerapkan
pengambilan sampel secara statistik atau dengan alat-alat pencari dan
kuantifikasi lainnya dirancang dalam model matematika. Alternatif-
alternatif yang ada dievaluasi berdasarkan pertimbangan memaksimalkan
manfaat jangka panjang. Hasil-hasil keputusan secara periodik untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses pengambilan keputusan jika itu
memungkinkan.
d. Model keputusan yang tidak diprogram secara kompleks.
Model ini memiliki ciri khas yaitu partisipasi yang terus-menerus dari
semua orang yang terlibat untuk memaksimalkan perolehan informasi dan
koordinasi. Tujuan direncanakan oleh semua pihak dan lingkungan secara
aktif dinilai untuk mencari masalah dan peluang. Kriteria-kriteriabaru
dikenalkan untuk segala jenis situasi baru yang muncul. Informasi diperoleh,
baik secara eksternal maupun internal, kemudian dianalisis secara rasional.
Alternatif-alternatif dikembangkan dengan metode coba-coba atau simulasi.
Pilihan keputusan berdasakan kesepakatan kelompok yang menyatukan
beragam pandangan atau dari orang -orang yang terlibat (bersifat partisipasif)

5. Apa yang dimaksud dengan keputusan terencana/terprogram? Bagaimana hal ini dapat
dikatakan berbeda dengan keputusan yang tidak terencana/terprogram?
Jawab:
Keputusan terprogram adalah keputusan yang aturan-aturannya dapat
dikembangkan dan digunakan. Hal ini berbeda dengan keputusan yang tidak
terprogram yang biasanya berhubungan dengan situasi di mana
ketidakpastian sudah menjadi ciri khasnya. Aturan-aturan dan kriteria dari
keputusan yang tidak terprogram bersi fat definitif, tetapi dapat muncul secara
tiba-tiba ketika kebutuhan akan itu muncul. Dalam keadaan keputusan tidak
terprogram atau terencana dengan baik, individu hanya dapat mencoba-coba atau
mengira-ngira.

BAB 13
1. Apa yang dimaksud dengan persyaratan pelaporan? Jenis manakah dari informasi yang
dilaporkan yang umumnya bukan responds terhadap persyaratan pelaporan?
2. Apa alternatif persyaratan pelaporan untuk pengendalian manajemen ? diskusikan
keunggulan dan kelemahan dari masing-masing ,relatif terhadap persyaratan pelaporan!
3. Apa karakteristik persyartan pelaporan yang kemungkinan besar akan menyebabkan
pengirim untuk memodifikasi perilaku?
4. Bagaimana pelapor menentukan tujuan di mana informasi yang dilaporkan akan
digunakan?
5. Bagaimana umpan balik ,insentif,dan sanksi berinteraksi dengan dampak dari persyaratan
pelaporan?
6. Bagaimana penentuan waktu dari persyaratan pelaporan memengaruhi dampaknya?

BAB 14
1. Diskusikan bagaimana fakta-fakta keperilakuan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan
anggaran modal!
Jawab :
a. Tahap penetapan tujuan
Untuk menyusun rencana yang realistis dan menciptakan anggaran yang praktis,
konsep utama perilaku yang berpengaruh terhadap tahapan penetapan tujuan
adalalah partisipasi, kesesuaian tujuan melalui interaksi anggota, dan komitmen.
 partisipasi anggota dalam proses penetapan tujuan karena akan memungkinkan
mereka lebih menerima tujuan yang turut mereka formulasikan (komitmen
bersama)
 interaksi ekstensif antara manajer lini dan manajer staf orgasnisasi untuk
membentuk tujuan bersama
 gaya kepemimpinan yang mendorong partisipasi anggota
b. Tahap Implementasi
Konsep utama perilaku yang berpengaruh terhadap tahap implementasi adalah
komunikasi, kerj sama dan koordinasi.
 Mengkomunikasikan tujuan dan strategi untuk menghindari kesalah pahaman atau
saling curiga antara pihak yang berkepentingan.
 Kerja sama antar kelompok/bagian yang ingin dimotivasi, setelah mendapatkan
gambaran jelas mengenai tujuan dan strategi yang ingin dicapai.
 Koordinasi, merupakan usaha menggabungkan seluruh sumber daya organiasai
termasuk bakat dan kekuatan setiap parisipan organisasi dan membuatnya
berjuang untuk mencapai tujuan yang sama (mengkomunikasikan peran setiap
partisipan)
c. Tahap Pengendalian dan Evaluasi kinerja
Setelah anggaran diimplementasikan, maka anggaran berfungsi sebagai sistem
pengendalian.Beberapa konsekuensi perilaku yang timbul pada tahapan ini adalah
tekanan, motivasi, aspirasi dan kegelisahan.
 Realisasi anggaran menjadi tekanan bagi pihak yang terlibat bila tidak sesuai
dengan harapan (anggaran menjadi tolok ukur terhadap kinerja aktual/tingkat
keberhasilan realisasi rencana menjadi kegiatan nyata yang menghasilkan)
 Motivasi yang diberikan berupa tindakan-tindakan koreksi dipandang sebagai
penghargaanterhadap segala usaha anggota mewujudkan rencana menjadi
kegiatan menghasilkan aspirasi dan kegelisahan.
 Ketiadaaan respon manajemen terhadap usaha anggota, apakah individu
berada di bawah kinerja atau tidak, sehingga menimbulkan kebimbangan dalam
diri anggota akan kemampuan menjalankan kepercayaan organisasi.

2. Mengapa manajer cenderung memiliki persepsi jangka pendek?


Jawab :
Ada beberapa faktor untuk menerangkannya.
a. Faktor individu
 persepsi individu berdasar penilaian pada informasi yang sudah ada
 menilai dan menghubungkan keberhasilan pada kegiatan tertentu sebagai
penyelesaian masalah pada kegiatan lainnya
 komitmen pada keputusan sebelumnya meskipun dibentuk oleh ada informasi
yang salah
b. Faktor organsiasi
 Pemahaman/penafsiran yang berbeda terhadap tujuan dan strategi jangka panjang
 Kendala kominuikasi yang efektif antara manajer operasi dengan manajemen
puncak karena faktor rantai komando yang berjenjang (keputusan mendesak
dari manajemen puncak sulit diharapkan)
 penghargaan organisasi terhadap tim, bukan individu (kurang termotivasi
untuk memberikan kualitas kerja terbaik)
 koordinasi untuk memanfaatkan sumber daya organsisasi belum tecapai
c. Situasi/Lingkungan
 Sumber daya departemen tertentu hanya mendukung pencapaian untuk
kondisi terkini
(berkaitan dengan minimnya dukungan/koordinasi dengan departemen terkait).
Potensi perubahan peraturan pemerintah yang “memaksa” manajer belerja
lebih cepat agar tidak terpengaruh oleh tuntutan perubahan aturan tersebut.

3. Bagaimana dapat disimpulkan bahwa anggaran modal menjadi suatu ritual?


Jawab :
Anggaran modal menjadi “ritual” belaka jika menimbulkan rasa tidak percaya,
penolakan, konflik internal, dan efek samping lain yang menggangu aktivitas organisasi.
Pada lain sisi:
 Penganggaran berakibat pada terbatasnya ruang gerak pengguna annggaran, sebab di
dalamnya terdapat pembatasan hal yang diinginkan dan tuntutan jadwal pelaksanaan.
 Para partisipan telah mengetahui keputusan akhir, sehingga apapun yang
disampaikan tidak akan memberikan perubahan berarti.
 Tidak ada usaha serius untuk menjamin partisipasi dan kerja sama dari
partisipan anggaran dengan seluruh anggota organisasi.
4. Jelaskan sembilan komponen sistem penganggaran modal!
5. Uraikan atribut yang termasuk dalam definisi penganggaran modal yang canggih

Anda mungkin juga menyukai