AKUNTANSI KEPERILAKUAN
NPM :C1C018070
JURUSAN S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS BENGKLU
2020
A. PERTANYAAN KRITIKAL:
1. Apa itu Akuntansi Keperilakuan?
Jawaban:
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang mempelajari
hubungan antara perilaku manusia dengan sistem informasi akuntansi serta dimensi
keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan
diakui keberadaannya.. Istilah sistem informasi akuntansi yang dimaksud di sini
dalam arti luas meliputi seluruh desain alat pengendalian manajemen yang meliputi
sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggungjawaban,
desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain kolektibilitas biaya,
penilaian kinerja, serta laporan keuangan.
2. Menjelaskan pemahaman tentang konsep akuntansi perilaku dan mengapa manajer
selama puluhan tahun sampai sekarang tidak hanya fokus pada aspek keuangan tetapi
juga aspek non keuangan, salah satunya adalah aspek perilaku.
Jawaban:
a) pemahaman tentang konsep akuntansi perilaku:
Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang
mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi
keperilakuan dari organisasi. Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan
selalu berkembang sesuai dengan pekembangan lingkungan akuntansi serta
kebutuhan organisasi akan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.
Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dan faktor sosial secara jelas didesain
dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Intisari dari
proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi
keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan atau pelaporan informasi
mengkonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara suka
rela kecuali pembuat informasi yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi penerima
untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor/pembuat.
b) Mengapa manajer selama puluhan tahun sampai sekarang tidak hanya fokus pada
aspek keuangan tetapi juga aspek non keuangan, salah satunya adalah aspek
perilaku.
Karena pada definisi akuntansi keperilakuan adalah suatu studi tentang perilaku
akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan
pelaporan. Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan
pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi
(misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran, dan karakter sistem
informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku, misalnya pertimbangan
(judgment) dan pengambilan keputusan auditor dan kualitas pertimbangan dan
keputusan auditor, dan pengaruh dari keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa
laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan pengambilan keputusan.
Maka itu, manajer tidak hanya fokus pada aspek keuangan tetapi juga aspek non
keuangan, salah satunya adalah aspek perilaku guna sebagai alat pengendalian
manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain
akuntansi pertanggungjawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau
sentralisasi, desain kolektibilitas biaya, penilaian kinerja, serta laporan keuangan.
3. Apa pendapat Anda, apakah sikaplah yang menentukan perilaku atau perilaku yang
menentukan sikap.?
Jawaban:
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan,baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan. Sedangkan perilakuan
adalah respon seseorang terhadap lingkungan sekitar. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sikap yang menentukan perilaku bukan perilaku yang menentukan sikap.
4. Sebutkan dan jelaskan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
sebagai informasi keuangan perusahaan.
Jawaban:
Pihak pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan antara lain, pihak internal
dan pihak eksternal :
1. Pihak Internal
2. Pihak Eksternal
3) Pemerintah, informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan juga oleh lembaga
yang lain seperti Statistik
5. Dalam akuntansi perilaku ada banyak teori yang mendasari sikap seseorang baik
sebagai individu maupun dalam organisasi. Salah satunya adalah teori keagenan dan
pendekatan diadik. Jelaskan teori dan berikan implementasinya dalam perspektif
hubungan antara Kantor Akuntan Publik dengan Auditornya dan antara sesama
auditor.
Jawaban:
a) Dalam teori keagenan menjelaskan tentang dua pelaku ekonomi yang saling
bertentangan yaitu prinsipal dan agen. Hubungan keagenan merupakan suatu
kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen)
untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang
kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Ichsan, 2013).
Jika prinsipal dan agen memiliki tujuan yang sama maka agen akan
mendukung dan melaksanakan semua yang diperintahkan oleh prinsipal.
b) berikan implementasinya dalam perspektif hubungan antara Kantor Akuntan
Publik dengan Auditornya dan antara sesama auditor.
Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah kedua
belah pihak (agent dan principle) yang berbeda kepentingan. Auditor
independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari
perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer). Auditor switching
merupakan pergantian auditor atau Kantor AkuntanPublik (KAP) yang
dilakukan oleh perusahaan klien. Auditor switching dapat dilakukan dengan
adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan melakukan auditor
switching (bersifat mandatory) atau dengan sukarela diluar peraturan yang ada
(voluntary). adanya persepsi bahwa klien lebih percaya pada data yang di audit
oleh auditor bereputasi baik menyebabkan manajemen tidak akan mengganti
jika perusahaan telah diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP big 4
yang dianggap memiliki reputasi dan klualitas yang baik. pergantian auditor
secara wajib dengan sukarela bisa dibedakan atas dasar pihak mana yang
menjadi fokus perhatian dari isu independensi auditor. Jika pergantian terjadi
secara wajib, perhatian utama beralih kepada auditor. Sebaliknya, jika
pergantian auditor terjadi secara sukarela maka perhatian utama adalah pada
sisi klien. Menurut Andra (2012) ketika klien mengganti auditornya (KAP)
tanpa ada peraturan yang membatasi, ada dua kemungkinan yang akan terjadi
yaitu auditor mengundurkan diri dari pekerjaannya atau auditor diberhentikan
oleh klien. Salah satu kemungkinan tersebut akan terjadi, namun fokus utama
bukanlah pada hal itu melainkan apa saja yang melatarbelakangi perusahaan
mengganti auditornya secara sukarela (voluntary) dan siapa yang akan
menjadi auditor selanjutnya pada perusahaan tersebut.
6. Dalam anggaran partisipatif, peran bawahan juga terlibat dalam penyusunan
anggaran. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja bawahan. Meski
demikian, tindakan bawahan dalam menyusun anggaran kerap kali melakukan Budget
Slack. Menjelaskan slack budeget, serta faktor-faktor apa saja yang sering
mempengaruhi bawahan untuk melakukan budget slack secara empiris.
Jawaban:
a) budgetary slack adalah proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi
secara sengaja dengan menurunkan pendapatan yang dianggarkan dan
meningkatkan biaya yang dianggarkan, dengan kata lain budgetary slack
adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran
terbaik yang secara jujur dapat diprediksinya.
b) budgetary slack dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk diantaranya
partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran (Supanto, 2008). Jika
bawahan (agent) yang berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran dan
yang terlibat dalam pekerjaan mempunyai informasi khusus tentang kondisi
lokal, akan memungkinkan bawahan memberikan informasi yang dimilikinya
untuk membantu kepentingan perusahaan. Namun, sering keinginan atasan
tidak sama dengan bawahan sehingga menimbulkan konflik di antara mereka.
Hal ini dapat terjadi misalnya, jika dalam melakukan kebijakan pemberian
rewards perusahaan kepada bawahan didasarkan pada pencapaian anggaran.
Bawahan cenderung memberikan informasi yang bias agar anggaran mudah
dicapai dan mendapatkan rewards berdasarkan pencapaian anggaran tersebut.
Kondisi ini jelas akan menyebabkan terjadinya budgetary slack.
B. JAWABAN SINGKAT
1. Mengapa dalam bahasa akuntansi pertanggungjawaban secara simultan diikutsertakan
aspek-aspek keperilakuan ?
Jawaban: Salah satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah untuk memastikan
perilaku individu dari anggota perusahaan, bahwa individu-individu pada seluruh
tingkatan di perusahaan tersebut telah memberikan kontribusi yang memuaskan
terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh. Hal ini dicapai dengan
cara membagi-bagi suatu perusahaan ke pusat-pusat pertanggungjawaban yang
memberikan suatu kerangka kerja dalam menetapkan tujuan kinerja. Hal tersebut juga
memberikan kepada top management mengenai hasil kinerja secara keseluruhan serta
data mengenai bagaimana manajer divisi menjalankan fungsinya. Akuntansi
pertanggung jawaban digunakan untuk perilaku manusia, peran mereka, dan tugas-
tugas yang dibebankan pada mereka. Hal tersebut memberikan feedback secara
periodik kepada para manajer divisi mengenai keberhasilan mereka dalam mencapai
tujuan tertentu.
2. Bagaimana pola yang dirancang untuk menangani pertanggungjawaban yang tumpang
tindih antar pusat pertanggungjawaban ?
Jawaban:
Hal pertama adalah menyeleksi tipe struktur organisasi dan tugas, setelah itu
hal yang penting dalam membuat konstruksi sistem perilaku pertanggung
jawaban yang efektif adalah menggambarkan pertanggung jawaban itu sendiri.
Setiap orang memiliki pertanggungjawaban dan tantangan, untuk merasa
bertanggungjawab maka setiap orang harus merasa memiliki keahlian dan
merasa diperlukan. Hal tersebut terimplikasikan dengan memilliki
kewenangan dalam membuat keputusan dan termotivasi untuk memperbaiki
kinerjanya.
Dalam menetapkan pertanggungjawaban perlu adanya tugas yang spesifik
untuk tugas individu. Setiap orang diberi tanggungjawab dan ditentukan pula
aktivitas dan fungsinya, dalam kenyataannya adalah berarti bertugas dengan
atasan. Setiap individu mempunyai tanggungjawab pada satu direksi, agar
tidak terjadi overlapping tanggungjawab. Faktor terpenting dalam
menggambarkan tanggungjawab adalah persetujuan dengan direksi dan
pertanggungjawaban atas sumber daya yang didelegasikan berdasarkan fungsi
atau tugas.
Dengan membebankan tanggungjawab secarta hati-hati ke satu orang saja,
masing-masing individu tersebut pada gilirannya harus melapor kepada satu
manajer saja. Harus ada jaringan pertanggungjawaban dengan mengukur dan
mengevaluasi kinerja dari manajer divisi. Pusat pertanggungjawaban harus
dikelompokkan pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, pusat investasi.
3. Bagaimana cara untuk mewujudkan keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan
individu dari anggota organisasi ?
Jawaban:
Manajemen puncak terlebih dahulu harus memperhatikan faktor-faktor
pokok terciptanya pencapaian tujuan oleh individu :
a. Komitmen Atasan dan Karyawan Organisasi
Setiap atasan dan pegawai organisasi harus memiliki komitmen yang
diwujudkan dalam suatu perjanjian bahwa yang bersangkutan mau
berusaha mencapai tujuan melalui tugas pekerjaan yang dipercayakan.
Orang yang bertanggungjawab menunjukkan perbuatan, tindakan
pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya, serta selalu dapat memberikan
informasi tentang pelaksanaan pekerjaan dan tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan.
b. Pemahaman dan Keyakinan Atasan dan Karyawan
Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas agar dapat dipahami
oleh setiap atasan dan karyawan organisasi dari pucuk pimpinan
sampai dengan pejabat dan pegawai yang terendah. Pemahaman
mereka terhadap tujuan dapat menimbulkan keyakinan yang menjadi
kekuatan yang mendorong mereka bekerja dengan sungguh-sungguh,
saling menyumbangkan ide, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman,
kecakapan, dan daya kreasinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Kondisi Sarana dan Prasarana atau fasilitas, Kemampuan dan Motivasi
kerja Manajer dan karyawan, ketrampilan teknologi, ketentuan-
ketentuan hukum, keinginan-keinginan orang, kapasitas financial dan
kondisi pasar juga sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
(sasaran).
Berikut adalah beberapa saran yang dapat dilakukan oleh manajer untuk
merangsang individu untuk mencapai tujuan organisasi :
a. Memvisualisasikan pekerjaan-pekerjaan organisasi atau perusahaan
sebagai kesempatan untuk memenuhi kepentingan pekerjaan pribadi
dan memanfaatkan kapasitas pribadi, dan kemajuan ke arah pencapaian
tujuan-tujuan karir pribadi.
b. Mengembangkan pengertian yang menyeluruh tentang aktivitas-
aktivitas organisasi agar dapat diantisipasi perbaikan-perbaikan untuk
melaksanakan pekerjaan dan untuk memenuhi syarat-syarat organisasi.
c. Menganalisa tugas-tugas dan kesempatan promosi dengan
memperhatikan harapan tentang tujuan-tujuan pribadi.
d. Menentukan secara periodic, minat dan kemampuan-kemampuan
pribadi yang berubah sehubungan dengan rencana-rencana dan
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan.
e. Mengetahui kapasitas pekerja untuk memberikan sumbangan kea rah
realisasi tujuan manajerial atau organisasi.
f. Mendorong pengembangan diri setiap pekerja untuk melampaui
prestasi kerja biasa
g. Menganalisa hubungan kontribusi setiap pekerja dengan kontribusi
pekerja-pekerja lain di lingkungan perusahaan, dan dengan produk atau
hasil yang dicapai, agar setiap pekerja mengerti besarnya sumbangsih
mereka.
h. Menunjukkan bahwa seorang pekerja hanya mencapai kemajuan
hingga tingkat bahwa yang bersangkutan memberikan kontribusi atau
sumbangsih langsung kearah pencapaian tujuan yang ditetapkan.
4. Kondisi- kondisi yang bagaimanakah yang dapat mendukung terwujudnya manajemen
berdasarkan tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan ?
Jawaban:
Kondisi-kondisinya adalah sebagai berikut :
a. Dalam menetapkan tujuan pusat pertanggungjawaban, manajemen
puncak harus menyediakan arahan secara keseluruhan dengan
menspesifikasikan tujuan dan cita-cita perusahan secara keseluruhan.
b. Dalam formulasi bersama dari tujuan kinerja dan rencana tindakan
terperinci, manajemen puncak dan manajer pusat pertanggungjawaban
harus memaksimalkan keselarasan antara kebutuhan pribadi dan
aspirasi karier dari kelompok kerja serta tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
c. Motivasi akan meningkat jika orang-orang percaya bahwa pencapaian
tujuan perusahaan akan memenuhi kebutuhan pribadi mereka secara
simultan.
d. Jika orang-orang memandang tujuan organisasi sesuai dengan tujuan
mereka, maka mereka akan menginternalisasi tujuan perusahaan dan
keselarasan tujuan dicapai.
5. Mengapa anggaran sering dipandang sebagai penghalang birokratis untuk karir lebih
lanjut ?
Jawaban:
Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Anggaran
membatasi tindakan manajemen. Anggaran merupakan alasan kinerja manajer
dipantau secara kontinu dan standar terhadap mana hasil kinerja
dibandingkan. Orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat,
kegelisahan dari laporan kinerja yang buruk, dan kegembiraan atau rasa lega
karena memenuhi anggaran. Manajer sering kali menghadapi masalah
mengenai sesuatu yang “tidak ada dalam anggaran” atau bahwa “anda sudah
melebihi anggran anda”. Para manajer diperingatkan secara priodik.
Oleh karena itu adalah tidak mengherankan bahwa sentimen-sentimen seperti
“anggaran melumpuhkan gaya saya” sering kali disuarakan. Anggaran sering
kali dipandang sebagai penghalang atau ancaman birokratis terhadap
kemajuan karier. Ketidaksukaan terhadap proses penyusunan anggaran secara
keseluruhan bahkan dapat mendorong orang untuk melakukan sabotase
terhadap anggaran tersebut.