105731108317
Akuntansi 17C
Akuntansi Keprilakuan
Selasa, 17 Maret 2020
LAPORAN KEUANGAN
Pemiliki Perusahaan
Pemerintah
Investor
Kreditur
Analisis Profitabilitas
1. Globalisasi
Dampaknya yaitu: Adanya perubahan terhadap tatanan perilaku dan
kelakuan-kelakuan manusia itu sendiri.
Kaitannya yaitu: perlunya memahami ideologi, culture (budaya), politik,
ekonomi dan kemudahan mengelola basic. Contoh logat bone yang
diilkuti oleh krn terpengaruh budaya mereka.
IFRS. Tujuannya untuk mengayomi perbedaan-perbedaan culture
(budaya) atas suatu negara dan melakukan aturan-aturan terhadap
laporan keuangan.
2. Memudahkan orang tersebut untuk melakukan pengelolaan terhadap
keanekaragaman.
Struktur sosial
Budaya
Komitmen organisasi
Manajemen konflik peran organisasi
Manajemen konflik yang diusung masing-masing individu.
Pemberdayaan karyawan.
Kesimpulan
Menurut Birnberg dan Shields riset akuntansi keperilakuan merupakan satu aliran
riset tersendiri yang berbeda dari aliran riset lainnya karena dalam riset penelitian
akuntansi fokus pada bagaimana perilaku seseorang yang memiliki kepentingan terhadap
laporan keuangan atau dengan kata lain bahwa pengguna laporan keuangan dalam
memberikan reaksi ketika dihadapkan dengan laporan keuagan. Sedangkan akuntansi dan
riset penelitian lainnya itu berfokus pada persoalan analitican finance atau biasa juga
disebut dengan analisis finansial yang termasuk didalamnya adalah penelitian yang terkait
dengan eficience market hipotesis atau efesiensi hipotisis pasar. Yang menyangkut terkait
dengan eficience market hipotesis.
1. Fenomena yang diuji dalam penelitian tersebut yang sama yaitu seputar
fenomena akuntansi.
2. Observasi yang dilakukan itu bentuknya sama, yang dilakukan secara sistematis .
3. Audience atau responden yang dituju dalam penelitian tersebut yaitu sama.
Contohnya mengambil keputusan investor dan manajemen.
1. Asumsi peneliti.
2. Metodologi.
3. Orientasi terhadap isu dalam penelitian akuntansi tersebut.
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Perkembangan penelitian pada
dekade tahun 1960-an. Pada dekade ini ada tiga paper yang secara fundamental menjadi
acuan yaitu:
Dengan adanya ketiga penelitian tersebut maka secara garis besar penelitian atau
riset akuntansi keprilakuan pada dekade tahun 1960-an tersebut berputar pada persoalan:
Pada dekade ini merupakan kebangkitan riset atau penelitian pada akuntansi
keprilakuan. Hal ini disebebkan karena para akademisi mulai memperluas cakrawala dan
riset dengan cara melakukan pengujian atas implikasi informasi terhadap perancangan
dan penggunaan keputusan riset yang pertama kali muncul pada dekade ini. Hasil riset
akuntansi keperilakuan mulai pertama kali diterbitkan di AR; pembangunan JAR tahun
1963 dan konfenrensi riset di USA menandai langkah ini:
1. Carl Devine (1963) salah seorang penggagas dalam melakukan penelitian
akuntansi yang dikaitkan dengan pertimbangan aspek psikologis pengguna
informasi akuntansi.
2. Setelah melakukan penelitian kemudian diikuti oleh Benston (1963) yang
melakukan survei terhadap literatur non-akuntansi yang dihubungkan dengan
motivasi karyawan melalui struktur organisasi dan mengkaji syarat-syarat yang
diperlukan dalam penyusunan struktur yang didasarkan pada pengembangan
sistem akuntansi.
Akuntansi Keprilakuan
Riset C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset akuntansi
manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulainya usaha
untuk menghubungkan desain sistem pengendalian manajemen suatu organisasi
dengan perilaku manusia. C. Argyris mengangkat tiga aspek dalam penelitian
tersebut:
1) Aspek manajemen organisasi
2) Aspek keuangan organisasi
Apakah perilaku negatif manajer yang muncul itu termasuk sebuah ibadah
konsekuensi dari sistem informasi akuntansi?
Beberapa pengaruh penilaian kinerja para karyawan seperti:
Keterlambatan dalam memulai aktivitas pekerjaan.
Adanya ketidaksempurnaan dalam menerapkan SIA.
Cost tension (tekanan biaya)
Persepsi karyawan terhadap keadilan dari penilaian kinerja.
Ternyata kategori yang dirasakan karywan itu hanya muncul ketika adanya
peningkatan pencapaian laba oleh perusahaan.
Ternyata Otley menemukan ada 2 kategori yaitu:
o Menyangkut proses pembuatan laporan keuangan
o Aspek bagaimana kewenangan pihak dalam proses pembuatan laporan
keuangan,misalnya penjualan, pembelian, kajian tantang hal seperti
kajian berbasis anggaran guna untuk menyusun suatu anggaran.
Profit Consious style yaitu gaya atau memahami bagaimana
mendapatkan laba yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
Non Accounting style.
Job relate tensions.
Ketegangan kerja
Aliran pengendalian manajerial merupakan aliran yang paling tua yaitu muncul
sejak C. Argyris tahun 1952. Berkaitan dengan pengendalian manajerial yaitu mengenai
kinerja keuangan yang kuncinya adalah anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan. Riset
awal ini dimulai oleh Argyris yang menguraikan bagaimana proses penentuan anggaran
berpengaruh terhadap sikap dan perilaku orang.
Pada akhir tahun 1960an, aliran kontrol manajerial mulai melebarkan topik
penelitian, tidak lagi berkaitan hanya dengan implementasi anggaran, melainkan dua
topik lainnya, yaitu hubungan gaya kepemimpinan dengan penggunaan laporan akuntansi
dan pengaruh perbedaan individual. Riset tentang gaya kepemimpinan berfokus
padainteraksi antara atasan dengan bawahan berkaitan dengan laporan penganggaran.
Yang menjadi inti atau fokus dari penelitian ini yaitu respon stimulus yang
didalamnya bagaimana memakai laporan keuangan berdasarkan kepentingan tersebut.
Yang dikaitkan dengan stimulus yaitu laporan keuangan sedangkan respondennya adalah
pemakai laporan keuangan misalnya bagaimana respon seseorang jika dikaitkan dengan
kepentingan mengenai laporan keuangan tersebut. Riset dalam aliran ini berkembang
dengan munculnya berbagai metode riset baru seperti:
Untuk yang kedua peneliti-peneliti yang berfokus pada bagian ini yaitu John
Wheeler, Yuji Ijiri, dan Robert Jaedicke. Ketiga orang tersebut adalah dosen yang banyak
mengawasi penelitian tentang respon situmus (respon orang terhadap laporan keuangan).
Aliran ini muncul pada tahun 1970-an yang dikenal dengan AIS (accounting
information system). Pinor utama dalam aliran ini adalah penelitian Mock pada tahun
1969. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Mock berkaitan dengan rancangan laporan,
rancangan sistem, dan pilihan kebijakan akuntansi. Jika melihat yang pertama dan kedua
yaitu pengendalian manajerial dan pemrosesan informasi akuntansi, untuk sistem
informasi akuntansi tidak terlalu berpengaruh pada apa yang menjadi fokus penelitian
yang dikaitkan dengan aspek perilaku karena ini hanya seputar pada persoalan sistem
akuntansi yang dikelola dalam perusahaan.
Kemudia muncul riset yaitu perbedaan sistem informasi akuntansi dan pelaporan
karena adanya perbedaan teknik akuntansi, penelitinya yaitu Dickhaut. Selain itu ada juga
Schroder, Driver, dan Streufert menguji pengaruh information load terhadap kualitas
keputusan. Mereka menyimpulkan bahwa kualitas keputusan meningkat dengan
bertambahnya informasi yang tersedia. Namun sampai dengan titik tertentu, terlalu
banyak informasi menyebabkan kualitas keputusan menurun.
4. Pengauditan
Untuk aspek yang ke-4 ini kemunculannya hampir sama dengan AIS (Accounting
Information system), untuk aliran ini pertama kali muncul pada tahun 1972 yang
dilakukan oleh Corless. Dan untuk Corless dan Ashton fokus penelitiannya yaitu
pengauditan internal dan eksternal.
Dengan muculnya penelitian melahirkan alat analisis dengan adanya alat analisis
menjadikan pengauditan sangat berkembang di awal tahun 1970-an. Ada beberapa
peneliti pada aliran ini yaitu Tversky dan Kahneman fokus penelitiannya yaitu menguji
adanya bias dalam pengambilan keputusan (judgement) auditor. Riset ini terkait dengan
bias dan heuristik dalam pengambilan keputusan audit. Selain bisa pengambilan
keputusan, riset dalam aliran ini juga terkait dengan investigasi apakah proses
pengambilan keputusan auditor sesuai dengan model normatif. Bamber dengan
menggunakan cascaded inference problem menunjukkan bahwa model pengambilan
keputusan auditor tidak mengikuti model normatif.
Riset terkini tentang aliran pengauditan terkait dengan penggunaan alat bantu
keputusan, seperti expert system. Selain itu, mode respon dan framing juga topik riset
yang baru. Isu litigasi dan tanggungjawab auditor merupakan juga isu baru dalam aliran
ini.
5. Sosiologi Organisasional
Untuk yang terakhir, aliran ini pertama kali muncul pada tahun 1980-an dan
merupakan akiran yang paling baru terkait keprilakuan dan berbeda karena aliran ini jauh
dipengaruhi oleh asumsi positivisme sedangkan yang lain banyak dipengaruhi oleh
asumsi positivisme. Aliran ini mencoba mencari alternatif fungsi lain dari akuntansi
selain fungsi konvensional.
Terkait dengan persoalan sosiologi maka pemikiran utama yaitu berkaitan dengan
ontologi dan epistemologi. Untuk memahami aliran maka pada pemikiran 1, sebenarnya
dalam organisasi sangat berbeda jika dikaitkan dengan asumsi positivisme. Asumsi
positivisme yaitu semua semua realitas yang ada itu semua objektif dan aksis maka dalam
pandangan yang dapat dijelaskan dengan penelitian empiris. Sedangkan sosiologi tidak
seperti itu, dalam sosiologi berbicara tentang realitas sosial dan dalam positivisme semua
realitas itu eksis dan objektif.
Dalam aliran sosiologi ini yang ke-2 dalam pandangan sosiologi dikatakan bahwa
fungsi akuntansi berbeda dari fungsi akuntansi secara tradisional. Dalam fungsi
tradisional memuat scorecard, attention directing, dan problem solving sehingga fungsi
akuntansi tersebut dilihat pada konteks organisasional yaitu pada tatanannya fungsi
organisasional itu sendiri, fungsi individual berfokus pada asumsi retrospective
sensemaking yaitu bagaimana menggunakannya, dan fungsi sosio-politikal. Itulah dua hal
yang paling utama dalam aliran sosiologi ini.