Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “BERBAGAI PERGOLAKAN DI DALAM NEGERI” sesuai dengan waktu yang telah di
tetapkan. Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepad Nabi Muhammad SAW.
Yang telah menjadi motivator sejati bagi kita semua. Semoga dengan adanya penyusunan
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan referensi pembaca. Amin.
Daftar isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………..................................
BAB I Pendahuluan .……………………………………………………………………………..
I. Latar Belakang…………………………………………………...............................
II. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
III. Tujuan…………………………………………………………………………………….
BAB II Pembahasan …………………………………………………………..............................
1. Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Ideologi……………………
2. Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Kepentingan…………….
3. Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Sistem Pemerintahan…
BAB III Penutup……………………………………………………………………………………..
Kesimpulan …………………………………………………………………………………
Saran …………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Pada masa penjajahan banyak terjadi pergolakan – pergolakan yang terjadi baik di
dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya dengan cara mengupas pergolakan yang
terjadi di dalam negeri siswa dapat dengan mudah mempelajari perjuangan yang di
lakukan baik pemerintah maupun para pejuang kita dalam menghadapinya.
Maka tidak salah, dalam makalah ini kami membahas tentang “ perjuangan
menghadapi pergolakan dalam negeri”
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Ideologi
2. Bagaimana konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Kepentingan
3. Bagaimana konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Sistem
Pemerintah
III. Tujuan
Agar siswa dapat dengan mudah memahami materi tentang “ Perjuangan Menghadapi
Pergolakan dalam Negeri”
BAB II
PEMBAHASAN
Pemberontakan PKI Madiun berawal dari upaya Amir Syarifuddin menjatuhkan Kabinet
Hatta. Pada tanggal 26 Februari 1948 ia membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) di
Surakarta.
2. Pemberontakan DI/TII
KOndisi ini dijelaskan oleh Disjarahad (1982) bahwa di dalam bidang politik pemerintahan
RI dapat kita lihat dengan jelas. Daerah RI sesuai dengan keputusan Linggajati hanya
meliputi pulau Jawa, Sumatra dan Madura semakin dipersempit, lebih-lebih lagi beberapa
kota besar dari ketiga pulau tersebut di atas diduduki Belanda.
Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Westerling, gerakan ini didasarkan adanya
kepercayaan akan datangnya Ratu Adil yang akan membawa mereka ke suasana yang
aman dan tentram.Tujuan gerakan APRA adalah untuk mempertahankan bentuk Negara
Federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri pada negara-negara bagian RIS.
Kemudian diketahui bahwa dalang gerakan APRA adalah Sultan Hamid H, seorang
Menteri Negara pada Kabinet RIS. Dengan keberhasilan APRIS menumpas gerakan APRA,
maka keamanan di wilayah Jawa Barat berhasil dipulihkan kembali.
2. Peristiwa Andi Aziz
Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Andi seorang mantan perwira KNIL
Sulawesi Selatan. Berawal dituntutan pasukan Andi Azis yang menginginkan hanya
pasukan APRIS dari unsure KNIL yang bertanggung jawab atas keamanan Negara
Indonesia Timur (NIT). Pemberontakan bertujuan untuk mempertahankan
NIT.Keamanan di markas mendatangkan battalion TNI dibawah pimpinan Mayor H.U.
Worong. Pada tanggal 5 April 1950 pasukan Andi Azis bergerak menduduki tempat-
tempat penting seperti lapangan terbang dan kantor telekomunikasi. Pasukan ini juga
menyerang pos-pos polisi militer dan menon aktifkan Panglima Temtorium Indonesia
Timur A.J Maloginta.
Pada tanggal 18 April 1950 pemerintah memerintah Andi Azis melaporkan diri ke
Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia kemudian diajukan ke
makamah militer dan dijatuhkan hukuman mati.Guna menumpas pemberontakan
pemerintah menggelar Operasi Militer yang dipimpin oleh Kolonel Kawilorong pasukan
APRIS dapat merebut Makassar dan sekitarnya dapat dibersihkan dari pasukan KNIL.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan(RMS)
Gerakan Republik Maluku Selatan dipelopori oleh Mr. Dr. Cristian Robert Steven
Soumokil (mantan Jaksa Agung negara Indonesia Timur) dibantu oleh Manusama. Ia
berusaha melepaskan wilayah Maluku Tengah, NTT (Negara Indonesia Timur) yang
menjadi bagian RIS. Manusama menghasut para rajapati (kepala desa) untuk setuju
mendirikan RMS melalui rapat umum di kota Ambon tanggal 18 April 1950
Konsep Negara Federal dan “persektutuan Negara Bagian (BFO/ Bijeenkomst Federal
Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia
sendiri setelah kemerdekaan. Setelah Konferensi Meja Bundar/KMB ( 1949) Persaingan
antara golongan federalis dan unitaris semakin lama makin mengarah pada konflik terbuka
di bidang militer,, pembentukan Angkatan Perang RIS telah menimbulkan masalah
psikologis .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
http:// eriprastia.blogspot.co.id/2013/04/makalah-perjuangan-
menghadapi-pergolakan.html/m=1
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://indonote.blogspot.com/2012/06/perjuangan-
menghadapi-pergolakan -dalam.html&ei=mwwdQCur&lc=id-
ID&sm=890&host=www.google.co.id&ts=1470897095&sig=AKDO
VD67aGN_ZtzRKDawyOVE_sy-lqla9iA