Anda di halaman 1dari 9

Analisis Fundamental dan Teknikal

Oleh Kelompok 5:

1. Ni Ketut Ernitasari (07/1902622010396)


2. Ni Luh Putu Deera Praadnyani (10/1902622010399)
3. Kadek Widiani (19/1902622010408)
4. I Kadek Wiadnyana (23/1902622010412)
5. I Putu Herry Riadi (26/1902622010415)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI KELAS H (REGULER MALAM)

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

1. Kerangka Analisis Fundamental


Analisis fundamental adalah usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang
berhubungan dengan saham yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis
industry, analisis ekonomi makro serta metode-metode analisis lain untuk mendukung
analisis saham yang akan dipilih untuk dibeli.

Analisa fundamental pada umumnya menggunakan  indikator-indikator perusahaan


yang tertera melalui laporan keuangan perusahaan seperti Price to Earning Ratio (P/E),
ROE (Return to Equity), dan lain-lainnya. Investor ternama di dunia, Warren Buffet,
mempercayai analisa fundamental dalam melakukan investasi. Analisa fundamental
kerap digunakan oleh investor jangka panjang seperti Warren Buffet untuk menyaring
saham yang termasuk pada kategori baik.

Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan,
karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah perusahaan.

Untuk melakukan analisis fundamental terdapat dua pendekatan utama, yaitu:

1. Top Down Approach


Pendekatan yang berfokus pada tiga hal, yaitu analisis ekonomi makro, seperti kebijakan suku bunga
dan stabilitas ekonomi politik yang dapat berdampak pada kondisi psikologis investor; kondisi
industri, apakah bidang perusahaan sesuai dengan industri yang sedang laris di pasaran; dan kondisi
perusahaan, apakah manajemennya stabil atau tidak.

2. Pendekatan Nilai Intrinsik dan Rasio Keuangan

Pendekatan ini berfokus pada analisis nilai wajar perusahaan yang dibandingkan dengan harga pasar
saham. Analisis ini menitikberatkan pada neraca keuangan perusahaan terkait. Diwakili oleh enam
rasio keuangan berikut:

1. Earning Per Share (EPS), merupakan perbandingan laba bersih dan lembar saham yang beredar.
2. Price to Earning Ratio (PER), merupakan perbandingan harga saham dan laba per saham dari
perusahaan.
3. Price to Book Value (PBV), merupakan perbandingan harga saham dan kekayaan bersih
perusahaan.
4. Return on Equity (ROE), merupakan perbandingan laba bersih dan kekayaan bersih perusahaan.
5. Dividend Yield (DY), merupakan perbandingan dividen per saham dan harga saham.
6. Debt to Equity Ratio (DER), merupakan perbandingan jumlah utang dan modal bersih.

Berikut ini adalah kerangka analisis fundamental


 
Berikut ini adalah bebebrapa jenis rasio laporan keuangan yang digunakan sebagai alat analisis
keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan:

Rasio laba terhadap saham yang beredar (EPS)

Rumus :

Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai pada periode yang sama dengan tahun sebelumnya untuk menggambarkan
pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk
memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa efek.

Deviden yield
Mengukur jumlah deviden per saham relative terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk
persentase.

Rumus :

Price Earning Ratio

Mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan/laba perusahaan.

Rumus :

Devidend Payout Ratio (DPR)

Adalah deviden per lembar saham dibagi dengan laba per lembar saham. rasio ini dapat digunakan
untuk menghitung perbandingan antara laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan dengan laba
yang dibagikan sebagai deviden.

Rumus:

Dengan mengetahui rasio ini akan dapat mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
membayardeviden dan mengapa perusahaan tidak membagikan deviden.

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perusahaan. (PEG ratio)

Rumus :
 

Semakin rendah PEG ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga
semestinya (undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi.

Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21,5% dan P/E rasio nya sebesar
37,3%. Maka PEG rasionya adalah

Rasio Utang Perusahaan

Rumus:

Rasio ini mengukur sebarapa banyak asset yang dibiayai utang. Misalnya rasio utang 30% artinya
30% ari asset dubiayai oleh utang. Rasio utang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit ddan
suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt ratio yang tinggi dapet mengalami
masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan
keuntungan.

Return On Equity (ROE)

Rumus :

Rasio ini penting karena ROE adalah sumber pertumbuhan. Secara teori besarnya pertumbuhan (g)
adalah persentse ROE dikali dengan RR. RR ini adalah rasio laba atau 1 dikurang rasio laba dibagikan
(Devidend Payout Ratio). Belilah perusahaan dengan ROE yang tinggi namun memiliki rasio utang
yang rendah yaitu dibawah 1 (kecuali perusahaan keuangan). Perusahaan yang memenuhi kriteria
diatas, maka menjajikan pertumbuhan tinggi dimasa mendatang.
Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam
memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi
dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.

Analisis fundamental menjadi analisis yang wajib dijalankan pelaku bisnis maupun investor. Analisa
yang satu ini dapat dilakukan dengan mempelajari berbagai aspek terkait dengan potensi mendasar
dari perusahaan. Karenanya, analisa fundamental berguna bagi investor untuk memantau tidak hanya
kinerja pergerakan saham, namun juga kinerja bisnis secara menyeluruh.

2. Analisis Ekonomi/Pasar

Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang
bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa
dianalisis melalui analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan
nasional suatu negara, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh
suatu negara. analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang
pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari
investasi.

Alasan mengapa kebijakan moneter dapat memengaruhi return saham yang diterima
dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uang yang beredar. Ketika jumlah uang
yang beredar semakin tinggi, maka terdapat kecenderungan meningkatnya kegiatan
perekonomian secara keseluruhan. hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan
mendapatkan supply uang yang lebih tinggi dari biasanya. ketika suply uang tinggi,
maka kegiatan operasional yang bersifat profit oriented juga akan meningkat dan
otomatis akan membuat laba perusahaan meningkat pula.Hal ini pada gilirannya nanti
akan meningkatkan return saham dari perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Analisis Ekonomi

Untuk bisa menjadi seorang pebisnis yang andal, syarat utamanya Anda harus bisa
melakukan analisa pasar yang baik dan tepat. Banyak orang yang mengatakan bahwa
analisa pasar merupakan salah satu bagian penting dalam manajemen pemasaran.
Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, Anda akan lebih bisa memahami
keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan
produk bisnis yang Anda miliki akan berjalan dengan baik, sehingga keuntungan bisnis
Anda meningkat.

Analisa pasar adalah suatu kegiatan penganalisisan atau penyelenggaraan untuk


mempelajari berbagai masalah tentang keadaan pasar. Analisa pasar ini menjadi hal
penting yang harus diketahui oleh setiap orang dan juga menjadi dasar dan pondasi yang
berkaitan dengan strategi pemasaran selanjutnya. Penentuan target pasar ini sangat
penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang
ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang
beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana
yang akan dilayaninya sebagai target pasar. Dengan demikian, kesuksesan bisnis akan
berpengaruh terhadap seberapa baik dan tepat analisa pasar yang dilakukan

Pentingnya Analisis Ekonomi

Analisis Ekonomi menjadi dasar dari teknik Analisis fundamental (bahasa Inggris: Fundamental
analysis) yaitu metode analisis perusahaan yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi
suatu perusahaan termasuk sisi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan.Teknis ini menitik beratkan
pada rasio finansial dan kejadian – kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung
memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

3. Analisis Industri
Analisis industri pada dasarnya adalah penilaian terhadap peluang dan ancaman lingkungan
kompetitif yang dapat mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Lingkungan kompetitif
mempengaruhi profitabilitas sebuah industri, yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadap
yang didapat perusahaan. 
Analisis Industri merupakan salah satu bagian dalam analisis fundamental. Analisis industri
biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi, disini investor mencoba
membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk mengetahui jenis industriapa saja yang
memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya. Saat ini sering terjadi masalah
pengelompokan industri karena perusahaan yang memiliki cukup banyak ragam lini bisnis.
Terlepas dari permasalahan yang dihadapi, diperlukan cara pengklasifikasian industri. Cara
yang sering digunakan adalah dengan mendasarkan diri pada International Standart Sistem
Klasifikasi Industri (ISIC). Sistem ini menggunakan kode dengan jumlah digit tertentu. Jumlah
digit yang sedikit menunjukkan klasifikasi dengan dasar yang lebih luas,dan makin banyak
digitnya makin terinci klasifikasi yang dilakukan. Sebelum melakukan analisis sektor industri
tertentu, perlu melihat perkembangan atau kinerja sektor industri tersebut. Sehingga perlu
dilakukan untuk periode yang cukup lama sehingga dapat mendeteksi pola perkembangannya
atau pengaruh akibat kondisi ekonomi. Suatu industri yang memiliki lokasi lebih tinggi dari
pasar menyatakan bahwa industri tersebut memiliki risiko pasar yang tinggi (artinya lebih
tinggi dari rata-rata).Meskipun demikian, risiko tersebut akan bergerak dalam dua arah,yaitu:
menjadi lebih buruk dari pasar atau sebaliknya. Dengan kata lain, kalau kondisi pasar membaik,
maka sektor industri yang memiliki pilihan tinggi juga akan lebih besar dari pasar.
Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor baik untuk baik
risiko maupun untuk mengidentifikasi industri yang memiliki prospek yang menguntungkan.
Analisis industri perlu diikuti analisis perusahaan agar investor dapat menentukan saham
perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang memiliki kombinasi return-risiko
yang terbaik

Dengan mengetahui peluang dan ancaman yang ada di industri, manajemen dapat mengidentifikasi
strategi yang paling menguntungkan dalam jangka panjang. Selain itu, melalui analisis industri, mereka
dapat meramalkan kemungkinan perilaku pesaing dan calon pendatang, pengembangan produk baru,
metode dan teknologi, dan dampak perkembangan di industri terkait. 

Singkatnya, analisis industri berupaya menyediakan studi kasus untuk masa depan suatu industri.  

Analisis industri umumnya membantu perusahaan secara tidak langsung dalam perumusan strategi.
Hasil analisis memberikan konteks dimana strategi dirumuskan. Analisis industri mengidentifikasi isu-
isu relevan yang dihadapi perusahaan dalam perumusan strateginya. Misalnya, perusahaan dapat
mengidentifikasi kekuatan apa yang cenderung melemahkan strategi mereka. 

4. Analisis Perusahaan
Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental, setelah analisis
variabel ekonomi dan pasar, serta analisis industry

 
5. Kerangka Analisis Teknikal
analisa teknikal ialah analisa yang berdasarkan pada data-data mengenai harga historis yang
terjadi pada pasar saham. Dalam penerapan analisa teknikal, prediksi untuk membeli atau
menjual saham dilakukan dengan melihat grafik historis pergerakan saham. Pengguna analisa
teknikal umumnya disebut dengan trader yang melakukan investasi secara jangka pendek
seperti investasi secara harian. Salah satu pengguna analisa teknikal yang tersohor ialah George
Soros.
6. Indikator-Indikator Teknis
7. Penggunaan Chart
8. Pengujian Analisis Teknikal
DAFTAR PUSTAKA

https://corfina.id/articles/read/memprediksi-investasi-dengan-analisis-fundamental

https://www.most.co.id/tips-investasi/yuk-belajar-main-saham-perbedaan-analisa-fundamental-dan-
teknikal

https://cerdasco.com/apa-manfaat-analisis-industri-bagi-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai