Anda di halaman 1dari 40

Analisis

Fundamental dan
Teknikal
Kelompok 10
Ayu Nur Anisa 023001801048
Sayyida Sakinah 023001801097
Dyandra Aulya Putri 023001801188
ANALISIS
FUDAMEN
TAL
Analisis Fudamental
Analisis Fudamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal
yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan
untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan
publik

Analisis fundamental terdiri atas beberapa analisa yang harusdilakukan


sebelumnya, yaitu :
● Analisa Ekonomi
● Analisa Industri
● Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan
pada model teknik fundamental. Analisis ini cenderung
digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro dari suatu keadaan ekonomi.

Tujuan analisis ekonomi yaitu membuat keputusan alokasi


penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negri
dalam bentuk saham, obligasi, ataupun kas.
Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis
fundamental secara “top-down” untuk menilai prospek perusahaan.

Analisis secara “top-down” meliputi:


1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja
seluruh perusahaan.
2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek paling baik.
3. Analisis perusahaan dan penentuan sahamperusahaan mana yang terbaik.
Analisis Industri
Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor
baik untuk meminimalkan risiko maupun untuk mengidentifikasi industri
yang mempunyai prospek yang menguntungkan.

Dalam analisis industri, investor mencoba membandingkan


kinerja dari berbagai industri untuk mengetahui jenis industri apa saja
yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya
Untuk menilai suatu industri, ada dua langkah yang perlu dilakukan:
1. Mengestimasi earning per share (EPS) yang diharapkan dari suatu
industri.
2. Mengestimasi price earning ratio (P/E) yang diharapkan atau disebut juga
sebagai expectedearning multiplier industri
Persaingan Dan Returnindustri
Yang Diharapkan
Faktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa
diperoleh suatu industri adalah intensitas persaingan dalam
industri tersebut.

Intensitas persaingan dalam suatu industri akan menentukan


kemampuan industri untuk tetap memperoleh tingkat return di
atas rata-rata
Lima Faktor Persaingan industri

1 3 5
Persaingan
antara perusahan
dalam industri
2 Pembeli
4 Pemasok

Pemain baru Barang


potensial substitusi
Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

● Analisis perusahaan diarahkan untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan layak
dijadikan pilihan investasi.

● Hasil analisis perusahaan harus bisa memberikan gambaran tentang nilai


perusahaan, karakteristik internal, kualitas dan kinerja manajemen, serta prospek
perusahaan di masa datang.
Komponen Analisis Perusahaan
1. earning per share (EPS) dan
2. price earning ratio (P/E)

Diutamakan dalam analisis perusahaan karena tiga alasan:


3. Kedua komponen tersebut bisa dipakai untukmengestimasi nilai
intrinsik saham.
4. Dividen yang dibayarkan perusahaan padadasarnya dibayarkan dari
Earning
5. Adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga
saham.
Earning Per Share (EPS)
Earning per share (EPS) diperoleh dengan menghitung perbandingan
antara jumlah earning (dalam hal ini lababersih yang siap dibagikan
bagi pemegang saham) dengan jumlah lembar saham perusahaan.

Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap


paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek
earning perusahaan dimasa depan.

Informasi (termasuk EPS) yang dapat digunakan sebagai dasar


penilaian perusahaan adalah laporan keuangan perusahaan.
Kelemahan Pelaporan EPS dalam Laporan
Keuangan
Permasalahan dalam pelaporan earning ini terkait dengan kemungkinan
munculnya konflik kepentingan antara investor disatu sisi sebagai
pengguna laporan keuangan, dan manajemen disisi lainnya sebagai penyaji
laporan keuangan.

Cara mengurangi konflik ini, antara lain dengan:


1. Peran prinsip-prinsip dan kode etik akuntansi
2. penggunaan tenaga auditor eksternal yang netral.
Analisis Rasio Profitabilitasperusahaan
 
Di samping bisa dengan melihat laporan keuangan,analisis
perusahaan juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
rasio keuangan.

Indikator penting untuk melihat prospek perusahaan di masa datang


adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan.

Dua rasio profitabilitas utama yang umumnya dipakai saat analisis


ini adalah ROE dan ROA.
 
Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) berguna  untuk mengukur kemampuan


perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri.
Semakin besar ROE maka semakin baik kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan laba.
Return On Asset (ROA)

●  Return On Asset (ROA) Merupakan rasio yang menggambarkan



kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan
laba.
ANALISIS
TEKNIKA
L
ANALISIS TEKNIKAL

Analisis teknikal merupakan salah satu analisis atau metode


pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham,
kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa
instrumen keuangan lainnya.Secara singkat, analisis teknikal
dapat dikatakan sebagai analisis sekuritas dengan menggunakan
grafik harga dan volume historis.
Klasifikasi Analisis Teknikal
● Analisis Teknikal Klasik

Pengguna analisis teknikal ini biasa disebut sebagai chartist. Penggunanya percaya bahwa
trend dan sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola
tertentu dari grafik harga saham.

Bentuk lain dari analisis ini adalah penggunaan garis-garis penganalisis yang
diaplikasikan pada grafik harga menurut opini individual masing-masing pengguna. Oleh
karena itu dasar pengambilan keputusan transaksi biasanya juga ditentukan berdasarkan
judgment dan interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik.Mengingat sifatnya yang
sangat subyektif, maka analisis ini lebih banyak mengandung seni/art dari pada unsur
ilmiahnya. Demikian juga halnya, bahwa menurut masing-masing penggunanya analisis
ini juga spesifik untuk tiap-tiap sekuritas. Kelompok analis ini dapat digolongkan ke
dalam penganalisis garis gerak harga dan penganalisis pola.
• Analisis Teknikal Modern

Pengguna analisis ini biasa juga disebut sebagai technician. Penggunanya percaya bahwa
tren dan sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik yang
ditentukan atau diindikasikan dari perhitungan kuantitatif, bukan interpretasi subyektif
terhadap suatu bentuk dan pola grafik. Mengingat sifatnya yang bersifat kuantitatif,
maka metode ini secara ilmiah bisa diuji kemampuan dan kinerjanya dalam
menghasilkan keuntungan bagi investor.

Faktor lain yang menguntungkan dari analisis teknikal modern ini adalah bahwa
indikatornya bisa diprogram secara otomatis dengan menggunakan bantuan komputer.
Secara garis besar, indikator-indikator teknikal tersebut dapat dikelompokkan ke dalam
indikator pengikut trend (trend following indicator) dan indikator oscillator.
Istilah – Istilah Penting dalam Analisis Teknikal

A. Chart (Grafik)

Chart digunakan untuk menggambarkan pola pergerakan harga pada waktu yang lalu.
Penggunaan chart membuat asumsi bahwa jika pola pergerakan harga yang berbentuk
pada saat ini atau akan datang ini menyerupai pola pergerakan harga pada waktu yang
lalu, maka kemungkinan besar pola harga pada waktu yang akan datang akan
mengikuti pola pererakan harga pada waktu yang lalu.
Macam-macam Chart
● Line Chart (Grafik Garis)
Analisis teknikal ini hanya berisikan sebuah garis yang menghubungkan penutupan perdagangan yang
satu dengan yang lainnya per hari. Misalnya jika pada hari pertama perdagangan harga berakhir di level
300, dan dihari kedua ditutup di harga 200, dan dihari ketiga di harga 400. Maka garis lurus dapat
diambil dari harga 300 menuju 200 kemudian 400 dari arah kiri ke kanan. Contoh gambar :

Sebuah analisis teknikal line chart memiliki pergerakan yang jelas dan halus tetapi tidak menyediakan
informasi harga tertinggi, terendah, dan harga pembukaan setiap sesi, akibatnya fluktuasi analisa
teknikal pasar tidak terlihat selama periode tersebut.
• Bar Chart (Grafik Batang)
Analisa teknikal bentuk Bar Chart menyerupai batang yang memiliki tangkai di kiri dan kanan,
dan memiliki informasi yang lebih lengkap, berisi harga pembukaan, tertinggi, terendah dan
penutupan. Harga buka pasar berada pada tangkai kiri, dan penutupan pada tangkai kanan.
Sementara ujung dari batangnya mewakili harga tertinggi dan terendah dalam satu periode
perdagangan.
• Candlestick Chart (Grafik Candlestick)
Analisa teknikal Candlestick merupakan grafik tertua yang ditemukan oleh analis teknikal.
Struktur tubuhnya menyerupai lilin, dan memiliki unsur yang sama dengan bar chart,
terdapat data pembukaan, tertinggi, terendah dan penutupan pada setiap sesinya. Harga yang
mengalami kenaikan biasanya dibentuk dengan warna terang, dan harga turun dengan warna
gelap. Selain berfungsi sebagai salah satu tipe grafik, candlestick juga memiliki model
analisa tersendiri yang telah luas digunakan oleh trader di dunia.
• Point and Figure Chart
Grafik point & figure didasarkan pada pergerakan harga, dan tidak memakan waktu
banyak dalam mempertimbangkannya. Terdapat sumbu X pada grafik ini, tetapi tidak
memotong grafik.

Kelebihan dari point & figure adalah kesederhanaannya. Tidak ada pergerakan harga yang
tidak relevan, maka tidak ada duplikasi pada grafik. Hanya pergerakan harga yang
spesifiklah yang dicatat. Fokus pada pergerakan harga inilah yang memudahkan dalam
mengi-dentifikasi level support and resistance, bullish breakouts and bearish breakdown.
Istilah – Istilah Penting dalam Analisis Teknikal
B. Garis Trend
Garis trend adalah alat yang penting dalam analisis teknikal, baik untuk melakukan
identifikasi maupun konfirmasi. Garis tren adalah suatu garis lurus yang menghubungkan
dua atau lebih poin harga dan kemudian di masa yang akan datang dapat membentuk garis
support atau resistance.
Garis trend dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Garis Trend Naik (Up Trend), merupakan garis yang memiliki kemiringan (slope)
positif, dan ini terbentuk dengan menghubungkan dua atau lebih poin harga terendah.
Harga terendah yang kedua harus lebih tinggi dari yang pertama agar slope-nya
positif.Tren menigkat mencermikan terjadinya ekses demand.
2. Garis Trend Menurun (Down Trend), merupakan kebalikan dari Up Trend, yaitu garis
yang memiliki kemiringan (slope) negatif, dan dibentuk dengan menghubungkan dua
atau lebih poin tertinggi. Tren menurun mencerminkan terjadinya ekses supply.

3. Trend menyamping (Horizontal Trend), disebut juga sideways trend, adalah garis yang
menggambarkan trend yang bergerak secara mendatar.
Istilah – Istilah Penting dalam Analisis Teknikal
C. Support dan Resistance

Support – resistance adalah titik batas atas (resistance) dan batas bawah (support) dari pergerakan harga.
Secara rinci, titik support atau support level adalah sebuah level harga (titik/tingkat/range) dimana pada
level tersebut akan timbul minat beli yang lebih kuat daripada minat jual, yang akan mengakibatkan
terjadinya ekses demand yang akan meningkatkan harga di pasar, sehingga menghentikan trend
penurunan harga.

Sebaliknya, titik resistance merupakan batas atas/titik/range dimana pada level ini akan timbul penguatan
minat jual yang lebih besar dibandingkan minat beli yang secara otomatis akan mengakibatkan
timbulnya ekses supply, yang akan mengakibatkan turunnya harga saham.
Berikut ni contoh dari Support – Resistance:
Jenis – Jenis Analisis Teknikal
A. Moving average (MA)
MA adalah rata-rata harga saham selama periode waktu yang telah lalu dan
kemudian diplot ke dalam grafik beserta harga saham aktual di pasar saat itu.

Cara menganalisanya adalah jika kurva aktual menembus kurva MA dari bawah ke
atas dengan volume perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut memberi sinyal saat
yang tepat untuk membeli saham.Sebaliknya jika kurva aktual menembus kurva MA
dengan volume perdagangan tingg dari atas ke bawah, hal tersebut memberi sinyal
untuk jual.
Jenis – Jenis Analisis Teknikal
B. Double Top dan Bouble Bottom
Double Top, pola ini terbentuk ketika ada perubahan harga saham berupa
kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan kemudian naik lagi (dengan
volume perdagangan lebih kecil) menyamai level harga tertinggi sebelumnya dan
kemudian menurun lagi. Jika kejadian tersebut berulang sekali lagi, maka akan
terbentuk kurva yang memiliki dua puncak kembar (seperti huruf M). Pola dari
analisa harga saham ini menunjukan bahwa pasar telah dua kali gagal mencoba
menembus batas harga atas (tertinggi) tersebut.

Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom (seperti huruf W).
Dengan logika yang sama, pola ini memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli
karena diperkirakan harga akan terus meningkat.
Jenis – Jenis Analisis Teknikal
C. Triple Top dan Triple Bottom
Triple Bottom, adalah pola pembalikan yang terbentuk dari tiga harga terendah yang
sama yang diikuti oleh breakout di atas resistance. Pola ini dapat terbentuk dalam beberapa
bulan, yang biasanya merupakan pola jangka panjang yang meliput beberapa bulan.Karena
merupakan jangka panjang, maka grafik mingguan tampaknya lebih sesuai untuk analisis
ini.
Triple Top, adalah pola pembalikan yang terbuat dari tiga harga tertinggi yang diikuti
oleh sebuah break di bawah support. Berbeda dengan tripple bottom, triple tops biasanya
terben-tuk dalam jangka waktu yang lebih pendek dan biasanya berada pada range 3
sampai 6 bulan. Biasanya dibandingkan dengan tops, bottom butuh waktu lebih lama
untuk terbentuk.
Jenis – Jenis Analisis Teknikal

D. Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi dua,
yaitu :
1) Ascending Triangle (segitiga menaik), Terbentuk jika pergerakan harga saham
mengikuti pola yang berkebalikan dengan Descending Triangle. Pola ini
memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli saham karena diperkirakan harga
akan terus menaik.
2) Descending Triangle (segitiga menurun). Terbentuk jika ada beberapa lembah yang sama
rendah dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi
perubahan harga saham antara garis batas bawah yang horizontal dengan garis batas yang
mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus garis batas bawah disertai dengan
peningkatan volume perdagangan, ini memberi sinyal untuk melakukan aksi jual karena
analisa harga saham tersebut diperkirakan harga akan terus menurun.
Jenis – Jenis Analisis Teknikal
E. Head and Shoulder
Analisis teknikal saham Head and Shoulder dapat dibagi menjadi 2 bentuk yaitu :
- Head and Shoulder Top
- Head and Shoulder Bottom.

Analisis teknikal saham Head & Shoulder Top memberikan sinyal untuk jual karena diperkirakan harga
akan terus menurun. Garis leher (neckline) digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling
bawah kedua bahu (shoulder) untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika dari
analisa harga saham, pergerakan harga saham (bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke bawah
(piercing the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual saham untuk mengurangi kerugian (cut loss).
Sedangkan analisis teknikal Head & Shoulder Bottom terjadi secara terbalik, dua
bahu (shoulder) dan kepala (head) mengarah ke bawah.

Garis leher (neckline) terbentuk dengan menarik garis lurus diatas kedua bahu.Jika
pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus garis leher
dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal untuk beli karena ada kecenderungan
perubahan harga saham di mana harga bakal terus naik.
THANKY
OU!

Anda mungkin juga menyukai