Anda di halaman 1dari 3

Elastisitas Produksi untuk 1 Faktor Input (1 Faktor Produksi)

Untuk produksi yang menggunakan 1 factor input secara teoritis telah dijelaskan bagaimana
strategi penggunaan tersebut yitu dengan memperhatikan MP dan AP. Bila MP = 0, maka
sebaiknya tidak perlu menambahkan factor input lagi. Bila MP = AP maka produksi relatif sudah
mapan/stabil, dengan demikian produksi tidak perlu menambahkan factor input lagi, Tapi
menentukan nilai MP = 0 terkadang relative sulit bila tidak mengektrapolasinya dengan
memanfaatkan model dan gaya matematika (teknik derivasi), lagi pula hal ini relative mengandung
resiko karena jarang ada perusahaan bisa menentukan kapan tambahan factor input tidak
memberikan tambahan apa-apa pada produksi. Kesulitan ini bisa diatasi dengan menentukan nilai
elastisitas produksinya dengan rumus :
Untuk Q = TP = produksi
Untuk I = input = factor produksi
Maka elastisitas produksinya :
Elastisitas Produk untuk 2 Faktor Input (2 Faktor Produksi)

Konsep elastisitas juga digunakan dalam teori produksi dengan menggunakan 2 faktor input.
Secara khusus fungsi produksi yang memanfaatkan parameter nilai elastisitas produksi adalah
fungsi produksi Cobb – Douglas.
J.W Cobb dan P.H Douglas dari Amerika serikat pada 1928 (Sudarsono, 1990,h. 115)
memperkenalkan suatu fungsi produksi yang diberi nama sesuai dengan nama mereka yaitu Cobb-
Douglas, sebagai berikut :
di mana:

Produksi
b0=Indeks efisiensi
b1=Parameter L (tenaga kerja)
b2=Parameter K(modal)
untuk menyatakan nilai maksimum atas perubahan L dan K terhadap produksi maka perlu
digunakan pendekatan matematis dengan cara menentukan nilai turunan pertama dari masing-
masing factor input (L dan K) tersebut secara parsial sebagai berikut :

Untuk factor input L terhadap produksi :


Untuk factor input K terhadap produksi :

Anda mungkin juga menyukai