199
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
Tuntutan-tuntutan pelanggan yang Sebuah cara yang lebih nyata bagi mana-
semakin meningkat akan kualitas jasa jemen untuk menunjukkan dukungan
tersebut mengharuskan pihak manajemen/ mereka pada layanan pelanggan adalah
pimpinan dan karyawan (dosen & karyawan dengan mengimplementasikan program
administrasi) memiliki komitmen terhadap pemberian imbalan dan menghargai karya-
pengembangan kualitas layanan yang wan untuk keunggulan layanan yang telah
diberikan oleh organisasi mereka. mereka lakukan (David, dkk, 1996)
Selain pengembangan kualitas Manajemen juga bisa memberikan
layanan yang penting bagi karyawan, iklim dukungan dengan cara memperhatikan suara
layanan pelanggan juga vital jika organisasi karyawan tentang pekerjaan mereka. Jika
ingin tetap kompetitif. Iklim Layanan karyawan merasa bahwa suara mereka bisa
Pelanggan merupakan sejumlah karakteristik didengar dan mereka menerima sebuah
deskriptive yang berhubungan dengan pem- komitmen manajemen untuk kualitas
berian layanan dan kualitas layanan yang layanan, maka mereka bisa menjadi lebih
dapat digunakan oleh organisasi untuk sukses dalam mencapai layanan kualitas
membedakan diri dari organisasi lain dan yang tinggi (Reaves dan Hoy, 1993).
mempengaruhi perilaku individu terkait Manajemen juga dapat mendorong
dengan layanan dalam organisasi tersebut. penciptaan iklim layanan yang positif
Para peneliti telah menunjukkan dengan menyediakan sumber daya yang
bahwa persepsi karyawan tentang iklim memadai yang dibutuhkan karyawan untuk
layanan terkait erat dengan persepsi pelang- memberikan layanan yang efektif. Sumber
gan tentang layanan (Kelly, 1992, Reynerse daya tersebut meliputi perlengkapan yang
dan harker, 1992, Scheider, 1980, Jourg sesuai, informasi yang memadai, penem-
Dietz,dkk,2004). Persepsi karyawan tentang patan staf yang sesuai, penyediaan peralatan
iklim layanan dipengaruhi oleh persepsi serta lingkungan kerja yang baik (Scheider,
karyawan tentang praktek-praktek organi- dkk, 1993).
sasional yang terkait dengan layanan. Jika Adanya dukungan manajemen dan
persepsi karyawan tentang praktek-praktek tersedianya sumber daya yang memadai
organisasional adalah positif, maka hal ini terkait erat dengan respon emosional
berpengaruh terhadap sikap karyawan yang mendasar yang terkait dengan maksud
tercermin pada perilaku karyawan dan layanan dan tercermin pada perilaku layanan
ditransfer kepada pelanggan dalam bentuk pelanggan (Schit & Allscheid, 1995). Oleh
layanan yang lebih baik (Scheider dan karena itu lembaga jasa dapat mem-
Bowen, 1993). Sebaliknya jika persepsi pengaruhi karyawannya melalui praktek-
karyawan terhadap praktek-praktek organi- praktek organisasional yang tepat, sehingga
sasional yang terkait dengan layanan buruk, karyawan termotivasi untuk menyediakan
maka hal ini berakibat pada pengembangan layanan pelanggan yang lebih baik. Dengan
sikap layanan pelanggan yang buruk dan demikian bermanfaat kiranya bagi organisasi
menjalar ke pelanggan dalam bentuk kinerja untuk menemukan hal-hal yang mem-
layanan yang buruk. prediksi persepsi karyawan tentang praktek-
Kelly (1992) telah mendiskripsikan praktek organisasional terkait dengan
usaha membangun sebuah iklim organisasi- layanan dan pengaruhnya terhadap komit-
onal untuk layanan yang komponen-kompo- men karyawan serta iklim layanan
nennya meliputi: dukungan manajemen dan pelanggan.
sumberdaya yang memadai agar karyawan
mampu melakukan layanan dengan baik.
200
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
201
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
h. Konflik: adalah perasaan bahwa atasan bagaimana untuk menentukan dan mengukur
dan para pekerja ingin mendengarkan customer value.
opini-opini yang berbeda. Faktor komitmen sangat penting,
i. Identitas: adalah perasaan bahwa anda karena karyawan yang memiliki komitmen
menjadi bagian dari sebuah tim kerja. terhadap organisasi akan memiliki sikap
yang profesional dan menjunjung tinggi
Komitmen Organisasional nilai-nilai yang telah disepakati dalam
Komitmen organisasional didefinisi- organisasi. Komitmen yang tinggi men-
kan sebagai sebuah kelekatan psikhologis jadikan iklim layanan yang positip dan akan
yang dirasakan oleh seseorang pada organi- mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
sasi. (David, dkk, 1996). Komitmen ter- pekerja pada organisasi mereka (Voon,
hadap organisasi bisa menguntungkan 2009).
manajemen dalam beberapa hal. Pertama, Membangun komitmen karyawan
memiliki karyawan dengan komitmen tinggi sangat terkait dengan bagaimana komitmen
akan mengurangi pergantian karyawan, yang organisasi terhadap karyawannya. Bagai-
oleh karenanya mengurangi biaya per- mana organisasi memberi layanan pada
putaran tenaga kerja. Komitmen juga ber- karyawannya sangat menentukan puas/tidak-
pengaruh terhadap kinerja (Van Maanen, nya karyawan yang bersangkutan, dan pada
1976). Lebih jauh komitmen organisaional akhirnya menumbuhkan komitmen karya-
juga mampu memprediksi loyalitas pelang- wan pada organisasi.
gan. (Ulrich, dkk, 1991). Jika karyawan
memiliki komitmen pada sebuah organisasi Hubungan Persepsi Pekerja tentang
dan pelanggan menerima komitmen ter- Praktek-Praktek Organisasional, Komit-
sebut, maka pelanggan juga cenderung men Organisasional dan Iklim Layanan
memiliki komitmen terhadap organisasi Pelanggan
tersebut. Persepsi pekerja tentang iklim
Di dalam penelitian yang dilakukan layanan terkait erat dengan persepsi pelang-
O`reilly dan Chatman (1986), komitmen gan tentang layanan (Kelley, 1992,
organisaional dibagi menjadi tiga dimensi: Schneider, 1980, Shneider & Bowen, 1985)
yakni pemenuhan (keterlibatan instrumental dan penilaian kepuasan pelanggan
untuk imbalan khusus dan intrinsik), Iden- (Reinierse & Harker, 1992, Tornow &
tifikasi (keterlibatan yang didasarkan pada Wiley, 1991). Sebagian besar penelitian ini
hasrat untuk berafiliasi) dan Internalisasi dilakukan pada industri perbankan, dimana
(keterlibatan yang didasarkan pada kese- para pelanggan dan pekerja unit layanan
suaian diantara nilai-nilai individual dan sering berinteraksi satu sama lain, dan laya-
organisasional). nan pelanggan seringkali merupakan satu-
Keterlibatan karyawan dapat diarti- satunya yang membedakan sebuah bank dari
kan suatu proses untuk mengikutsertakan kompetitornya.
para karyawan pada semua level organisasi Schneider, dkk, (1980), mewawan-
dalam pembuatan keputusan dan pemecahan carai para pekerja dan pelanggan dari 23
masalah. Tujuan pelibatan karyawan adalah cabang bank dan meminta mereka untuk
untuk meningkatkan kemampuan organisasi mendiskripsikan praktek-praktek dan
untuk memberikan customer value. Oleh prosedur-prosedur cabang mereka yang
karena itu karyawan harus memahami apa berhubungan dengan ketentuan layanan
itu customer value, komponen sistem, dan pelanggan. Didasarkan pada jawaban lebih
dari 250 pekerja dan 1600 pelanggan,
202
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
203
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
Menurut Brown & Mitchell (1993), ham- kan sebuah lingkungan kerja yang kondusif
batan organisasional adalah faktor yang juga sangat penting dan bisa membantu
berada di dalam lingkungan kerja yang menyampaikan komitmen manajemen untuk
memiliki kemampuan untuk membatasi menyediakan sebuah iklim layanan pelang-
performance. Mereka mengkategorikan gan yang positif. Ketika lingkungan kerja
hambatan menjadi dua kategori, yakni ham- dipahami pekerja sebagi sebuah hambatan,
batan teknis dan hambatan sosial. Hambatan maka para pelanggan akan merasa tidak
teknis adalah hambatan yang melibatkan puas (Brown & Mitchell, 1993). Sebaliknya,
peralatan, perlengkapan, system atau aturan. jika pekerja mendeskripsikan lingkungan
Contohnya adalah pekerjaan yang didesain kerja mereka secara positif, maka penilaian
kurang bagus, informasi dan perlengkapan kepuasan pelanggan yang tinggi akan
yang kurang memadai dan lingkungan kerja dihasilkan (Wiley, 1991).
fisik yang buruk. Sedangkan hambatan Manajemen juga dapat menyediakan
sosial adalah hambatan yang melibatkan sumber daya untuk mengurangi hambatan
interaksi antar individu-individu dalam sosial, seperti penempatan staff yang sesuai
organisasi tersebut. Misalnya penempatan untuk merespon pelanggan selama periode
staff yang tidak sesuai, pelatihan yang tidak sibuk, menyediakan pekerja dengan otoritas
memadai, atau kurangnya otoritas pembuat pembuat keputusan yang sesuai dan
keputusan formal. pelatihan yang memadai untuk melakukan
Pada umumnya semakin banyak pekerjaan mereka dengan baik. Faktor-
hambatan yang diterima oleh pekerja, maka faktor tersebut akan mempengaruhi persepsi
semakin rendah level kepuasan pelanggan. pekerja tentang iklim layanan pelanggan dan
Sebaliknya, ketika pekerja percaya bahwa mengurangi hambatan untuk kinerja layanan
pekerjaan mereka didukung dengan fasilitas yang efektif.
yang memadai, para pelanggan menerima Usaha manajemen untuk mencip-
layanan yang lebih baik (Schneider & takan sebuah iklim organisasional untuk
Bowen, 1985). layanan tidak hanya mempengaruhi persepsi
Untuk mengurangi hambatan teknis, pekerja tentang iklim layanan, tetapi juga
manajemen harus menyediakan sumber daya bisa mengarah pada komitmen pekerja ter-
yang memadai bagi pekerja untuk hadap organisasi. Jika pekerja memahami
melakukan pekerjaan mereka dengan baik. bahwa manajemen memiliki komitmen ter-
Organisasi yang menekankan layanan hadap gagasan layanan berkualitas dan
pelanggan bisa melakukannya dengan memberi mereka imbalan, pelatihan,
menyediakan perlengkapan yang sesuai, penempatan staff yang sesuai, dukungan
seperti system komputer terbaru dan mudah fasilitas dan lingkungan kerja yang kondusif
digunakan, dan memastikan bahwa pekerja serta informasi yang tepat, maka komitmen
memilki informasi yang mereka perlukan pekerja terhadap organisasi semakin
untuk melakukan pekerjaan mereka secara meningkat Pekerja yang memiliki komitmen
memadai. yang tinggi terhadap organisasi cenderung
Hambatan teknis juga dapat memiliki persepsi yang baik tentang iklim
dikurangi dengan cara mendesain pekerjaan layanan pelanggan.
secara memadai untuk menangani aliran Ketika sebuah organisasi menyedia-
kerja yang normal. Melakukan training yang kan dukungan dan sumber daya yang
sesuai dengan kebutuhan pekerja juga memadai bagi pekerja, maka akan menye-
ditenggarai dapat meningkatkan kepuasan babkan pekerja mengulang-ulang level
kerja (Amanda Beatson, 2008). Menyedia- tinggi komitmen organisasional mereka.
204
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
Ada kecenderungan bahwa pekerja dengan tentang iklim layanan pelanggan. Beberapa
level komitmen yang tinggi akan melakukan penelitian juga menemukan hubungan-
lebih banyak usaha atas nama organisasi dan hubungan yang tidak langsung dimana
lebih jauh lagi akan menyediakan level komitmen organisasional ditenggarai
layanan pelanggan yang tinggi. Selanjutnya sebagai penghubung diantara kondisi
akan mengarah pada persepsi tentang iklim organisasional dengan iklim layanan, seperti
layanan yang lebih positif. yang diilustrasikan pada model penelitian
pada gambar 1.
PERUMUSAN HIPOTESIS Atas dasar pengelompokkan faktor-
Berdasarkan hasil penelitian dari faktor tersebut maka hipotesis penelitian ini
peneliti-peneliti sebelumnya diperoleh disusun sebagai berikut:
kesimpulan bahwa faktor – faktor yang H1 : Persepsi pekerja tentang komitmen
mempengaruhi persepsi pekerja terhadap manajemen terhadap layanan pelang-
iklim layanan pelanggan dapat dikategorikan gan, yang tercermin pada “imbalan
menjadi tiga kelompok: dan pengakuan pihak manajemen ter-
1. Faktor yang memberi rasa penghargaan hadap pekerja atas keunggulan laya-
terhadap pekerja, seperti pemberian nan” akan mempengaruhi persepsi
imbalan (Reward) yang layak pada pekerja yang mendukung iklim laya-
pekerja atas layanan pelanggan yang nan pelanggan
telah dilakukannya dan kemauan H2 : Persepsi pekerja tentang komitmen
manajemen untuk mendengar suara manajemen terhadap layanan pelang-
pekerja (Employee Voice) yang gan, yang tercermin “kemauan
memiliki hubungan langsung dengan manajemen untuk mendengar suara
pelanggan. pekerja yang memiliki hubungan
2. Dukungan manajemen untuk mem- langsung dengan pelanggan”, akan
perkecil hambatan teknis yang ber- mempengaruhi persepsi pekerja yang
hubungan dengan layanan pelanggan, mendukung iklim layanan pelanggan.
dengan menyediakan “peralatan H3 : Persepsi pekerja tentang komitmen
teknologi yang sesuai dan informasi manajemen yang mampu menye-
kerja yang tepat”, ”pekerjaan yang diakan sumber daya yang memadai
didesain dengan baik”, dan” penciptaan untuk memperendah hambatan teknis
lingkungan kerja yang kondusif”. dengan menyediakan “peralatan
3. Dukungan manajemen untuk mem- teknologi yang sesuai dan informasi
perkecil hambatan sosial pekerja kerja yang tepat”, maka akan ber-
ditempat kerjanya, seperti memberi pengaruh terhadap “persepsi pekerja
“pelatihan yang memadai”. tentang iklim layanan pelanggan”.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
secara langsung terhadap persepsi pekerja
205
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
Reward
Employee
Voice
Information/
Technology
Organizational Customer
Commitment Service Climate
Work
Environment
Work
Design
Training
206
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
kait dengan layanan pelangggan yang Teknologi (IT), Lingkungan Kerja (WE),
tercermin dari pemberian imbalan, serta Desain Kerja (WD).
mendengarkan suara pekerja, mem- Untuk menguji hipotesis riset,
beri pelatihan, menyediakan tek- masing-masing variable diukur dengan
nologi dan informasi, menyediakan menggunakan instrumen dalam bentuk
lingkungan kerja yang memadai dan kuesioner. Penciptaan skala dilakukan
desain pekerjaan yang baik dengan dengan menggunakan pendekatan statistik
persepsi pekerja tentang iklim dengan menggunakan Pearson Product
layanan pelanggan. Moment Test.
Skala suara pekerja (EV) yang berisi
METODE PENELITIAN item-item yang mengukur persepsi pekerja
Pengumpulan Data dan penentuan tentang input pekerja ke dalam pembuatan
Sampel keputusan-keputusan organisasional. Skala
Data penelitian dikumpulkan melalui Pelatihan (TR) berisi item-item yang
penyebaran kuesioner yang ditujukan pada mengukur persepsi pekerja bahwa mereka
karyawan non edukatif unit layanan pada menerima pelatihan yang memadai. Skala
Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Sampel Informasi dan Teknologi (IT) berisi item-
diambil secara acak pada karyawan tersebut. item yang mengukur persepsi pekerja
Dalam penelitian ini pengambilan bahwa mereka memiliki perlengkapan dan
sampel dilakukan dengan menentukan ting- teknologi yang diperlukan untuk melakukan
kat presisi melalui error maksimum sebesar pekerjaan mereka. Skala Lingkungan Kerja
0,25 dengan tingkat keyakinan 90%. Sampel (WE) terdiri dari item-item yang
yang diambil sebanyak 62 responden: Dari berhubungan dengan kondisi kerja fisik.
62 kuesioner yang dibagikan, hanya 60 Skala Desain Kerja (WD) mengukur
kuesioner yang dikembalikan, namun 7 di- kepuasan kerja pekerja dengan aspek-aspek
antaranya tidak memberikan data yang desain pekerjaan mereka.
lengkap sehingga tidak bisa digunakan Masing-masing item menggunakan
dalam analisis data. Sampel akhir dalam skala likert satu sampai empat, dimana
penelitian ini sebanyak 53, terdiri dari angka satu mewakili jawaban “sangat tidak
karyawan bagian akademik 15 orang, bagian setuju” dan angka empat mewakili jawaban
perpustakaan 12 orang, bagian SIM 4 orang, “sangat setuju”. Untuk variabel Lingkungan
Bagian Keuangan 5 orang, bagian Umum kerja (WE), angka satu mewakili jawaban
dan Jurnal 9 orang dan bagian rumah tangga “sangat tidak puas” dan angka empat
8 orang. mewakili jawaban “sangat puas”.
Definisi dan Pengukuran Variabel Variabel terikat
Untuk mengukur variable-variabel Variabel terikat dalam penelitian ini
dalam penelitian ini menggunakan instru- adalah iklim layanan pelanggan (CSC).
men yang dikembangkan oleh David J Lux, Skala iklim layanan pelangan berisi item-
dkk, (1996). item yang mengukur iklim yang terbentuk
pada organisasi tersebut terkait layanan
Variabel bebas pelanggan serta persepsi pekerja pada
Variabel bebas dalam penelitian ini kualitas layanan yang diberikan pada
adalah prediktor-prediktor persepsi pela- pelanggan. Masing-masing item pertanyaan
yanan, terdiri atas Imbalan (RW), Suara diukur dengan menggunakan skala likert
Pekerja (EV), Pelatihan (TR), Informasi dan satu sampai empat, dimana angka satu
207
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
mewakili jawaban “sangat tidak setuju” dan dilibatkan dalam pembuatan keputusan
angka empat mewakili jawaban “sangat organisasi.terutama pada bagian Perpus-
setuju”. takaan yang mencapai nilai (2.61).
Pelatihan /training yang memadai
Variabel intervening yang didapatkan karyawan (TR) mempunyai
Variabel Intervening merupakan nilai kurang dari 3 berarti seluruh unit kerja
variabel antara atau mediating variable yang merasa bahwa pelatihan-pelatihan yang
menghubungkan antara variabel independen diperoleh masih belum memadai dan belum
dengan variabel dependen. Variabel sesuai pengembangan kemampuan yang
Intervening dalam penelitian ini adalah dibutuhkan.
komitmen organisasi (OC). Persepsi karyawan terhadap Tek-
Skala komitmen organisasi berisi nologi Informasi yang dimiliki institusi
item-item yang mengukur persepsi pekerja untuk keperluan pekerjaan yang dilakukan
terhadap komitmennya pada organisasi (TI) rata-rata memiliki nilai lebih dari 3
Masing-masing item diukur dengan yaitu di Bagian Akademik (3,12), Bagian
menggunakan skala likert satu sampai SIM (3,39) dan di Bagian Rumah Tangga
empat, dimana angka satu mewakili jawaban (3,27). Ini berarti di ke 3 bagian tersebut
“sangat tidak setuju” dan angka empat telah memiliki cukup hardaware dan soft-
mewakili jawaban “sangat setuju”. ware yang diperlukan serta memiliki infor-
masi dan mampu memanfaatkan computer
HASIL DAN PEMBAHASAN secara efektif. Untuk bagian lain mencapai
Analisa Prediktor Iklim Layanan nilai rata-rata 2,9 yang berarti telah
Berdasarkan Unit Kerja mendekati cukup untuk menggunakan com-
Hasil jawaban responden berdasarkan puter secara efektif.
Unit kerja menunjukkan tingkat kepuasan Persepsi karyawan tentang ling-
karyawan terhadap penghargaan dari kungan kerja yang disediakan institusi
institusi (RW) paling tinggi di diakui oleh (Work Enviromental= WE) Yang mencapai
bagian akademik (3,20) sedangkan paling nilai 3 adalah bagian Keuangan dan bagian
rendah di akui di bagian SIM (2,69). Untuk Rumah Tangga. Berarti ke dua bagian ini
bagian yang lain menyatakan bahwa telah merasa puas dengan kondisi dan
imbalan yang diterima masih pada tingkat lingkungan kerja yang ada dibagiannya.
kurang memuaskan. Sedangkan dibagian lain menyatakan kurang
Peran karyawan dalam pembuatan merasa puas dengan kondisi dan lingkungan
keputusan organisasional (EV) yang kerjanya yang dinyatakan dengan nilai rata-
mencapai nilai lebih dari 3 di bagian Rumah rata 2,7.
tangga (3,15) dan Bagian Akademik (3,02) Persepsi karyawan tentang kepuasan
ini berarti bahwa bagian Rumah tangga dan aspek design (Work Design = WD) atas
bagian Akademik merasa bahwa pekerjaan pekerjaannya yang mencapai nilai kurang
yang dilakukan mempunyai peran dalam memuaskan terjadi di bagian Perpustakaan
pembuatan keputusan organisasi. Para sebesar 2,63 dan dibagian Umum & Jurnal
karyawan yang ada dibagian Rumah Tangga sebesar 2,83 sedangkan di bagian lain
dan Akademik telah dilibatkan dalam menyatakan bahwa aspek design pekerjaan
pengambilan keputusan organisasi. Sedang- telah memuaskan.
kan dibagian lain karyawan merasa kurang
208
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
Persepsi karyawan terhadap iklim berikut ini Dari tabel tersebut dapat
layanan pelanggan (Customer Service diketahui bahwa untuk tingkat kepuasan
Committee = CMC) yang mencapai nilai karyawan terhadap penghargaan dari
kurang memuaskan terjadi di bagian institusi (Reward = RW) diakui oleh
Perpustakaan sebesar 2,69 dan di bagian karyawan yang memiliki pendidikan SMP
SIM sebesar 2,82 sedangkan dibagian lain dan SMU sedangkan untuk tingkatan
mencapai nilai lebih dari 3 yang menyatakan pendidikan S1 dan D3 dirasa imbalan yang
bahwa karyawan memahami berbagai aspek diterima kurang memuaskan.
berkaitan dengan pelayanan pelanggan. Peran karyawan dalam pembuatan
Komitmen karyawan terhadap keputusan organisasional (Employment
organisasi (Organizational Comitment = Voice =EV) diakui oleh karyawan dengan
OC) seluruh unit kerja menyatakan adanya tingkat pendidikan S1 dinyatakan berperan
komitmen dengan organisasi yang walaupun pada tingkatan nilai kurang dari 3
dinyatakan dalam nilai 3 keatas hanya dan pada tingkatan D3 memberikan nilai
dibagian Perpustakaan nilai yang dicapai peran terendah.
sebesar 2,98 yang hal ini mendekati 3. Pelatihan /training yang memadai
yang didapatkan karyawan (TR) mempunyai
Analisa Prediktor Iklim Layanan nilai kurang dari 3 berarti pada semua
Berdasarkan Tingkat Pendidikan tingkat pendidikan merasa bahwa training
Hasil jawaban responden berdasarkan dan pengembangan karyawan yang diterima
Unit kerja yang ada seperti pada tabel 2. masih belum memuaskan.
Tabel 2: Jawaban responden berdasar Tingkat Pendidikan
Nilai Rata-rata
Tingkat pendidikan N
RW EV TR TI WE WD CSC OC
SMP 1 3,25 3,83 2,88 3,57 1,86 2,50 3,43 3,43
SMU 42 3,02 2,86 2,76 3.04 2.86 2,89 2,96 3.02
D3 4 2,69 2,75 2,75 3,18 2,82 3,17 3,11 3,07
S1 6 2,96 2,94 2,73 3,12 2,98 3,31 3,21 3,33
209
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
210
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
Training yang memadai yang telah dinyatakan oleh karyawan golongan masa
diterima dari institusi (TR) dirasakan kerja 5,5 s/d 20 tahun dengan nilai 2,29.
memuaskan hanya pada golongan masa Komitment karyawan terhadap
kerja 2,5 s/d 5 tahun. Untuk semua golongan organisasi (OC). Semua karyawan pada
masa kerja menyatakan kurang memadai semua golongan masa kerja menyatakan
atas training yang diterima, dengan nilai merasa memiliki komitmen terhadap organi-
kurang dari 3. Nilai terendah dinyatakan sasi yang dinyatakan dengan nilai lebih dari
pada karyawan dengan golongan masa kerja 3. Nilai terendah atas komitment terhadap
20,5 s/d 25 tahun dengan nilai 2,70. organisasi dinyatakan oleh karyawan dengan
Persepsi karyawan terhadap teknologi golongan masa kerja 15,5 s/d 20 tahun
informasi yang dimiliki institusional untuk dengan nilai 2,98.
pekerjaannya (TI) dirasakan oleh karyawan
telah memuaskan, terutama untuk golonagan Pengaruh Langsung Prediktor Persepsi
masakerja 2,5 s/d 5 thn dengan nilai tertinggi Layanan terhadap Iklim Layanan
3,37. Hanya golongan karyawan masa kerja Pelanggan
20,5 s/d 25 tahun yang merasa kurang puas Hasil regresi variable Imbalan (RW),
atas teknologi informasi yang dimiliki Suara Pekerja (EV), Teknologi dan Informasi
institusional dengan nilai terendah 2,87. (IT), Desain Kerja (WD), Lingkungan Kerja
Persepsi karyawan tentang ling- (WE) dan Pelatihan (TR) sebagai variable
kungan kerja yang disediakan institusi (WE) bebas terhadap Iklim Layanan Pelanggan
dinyatakan memuaskan hanya pada (CSC) menunjukkan variable Suara Pekerja
golongan masa kerja 2,5 s/d 5 tahun sedang- (EV), Teknologi dan Informasi (IT), Desain
kan golongan masa kerja lain mnyatakan Kerja (WD), Lingkungan Kerja (WE), dan
kurang puas dengan memberikan nilai Pelatihan (TR) adalah signifikan pada p
kurang dari 3. Nilai terendah untuk tingkat 0,10. Hal ini mengindikasikan variable-
kepuasan lingkungan kerja diberikan pada variabel tersebut secara parsial berpengaruh
karywan dengan golongan masa kerja 15,5 terhadap Iklim Layanan Pelanggan (CSC).
s/d 20 tahun dengan nilai 2,64. Sedangkan variable Imbalan (RW) tidak
Kepuasan karyawan terhdap aspek signifikan.pada p 0,10, yang berarti variable
design pekerjaan (WD) dinyatkan puas, oleh imbalan (RW) tidak berpengaruh terhadap
karyawan dengan golongan masa kerja 2,5 Iklim Layanan Pelanggan (CSC).
s/d 5 tahun sedangkan golongan masa kerja Dari hasil olah data juga diperoleh
lain mnyatakan kurang puas dengan mem- nilai F sebesar 31,171 dengan signifikansi
berikan nilai kurang dari 3. Nilai terendah dibawah 10%, hal ini menunjukkan variable
untuk tingkat kepuasan karyawan terhadap Imbalan (RW), Suara Pekerja (EV),
aspek design pekerjaan dinyatakan oleh Teknologi dan Informasi (IT), Desain Kerja
karyawan dengan golongan masa kerja 5,5 (WD), Lingkungan Kerja (WE) dan
s/d 10 tahun dengan nilai 2,67. Pelatihan (TR) secara simultan berpengaruh
Persepsi karyawan terhadap ling- terhadap Iklim Layanan Pelanggan (CSC).
kungan kerja (CSC) dinyatakan memuaskan Dari model persamaan regresi di-
dengan niali lebih dari 3 oleh karyawan dapatkan nilai R2 sebesar 0,803 yang berarti
dengan golongan masa kerja 2,5 s/d 5 tahun, bahwa hanya sebesar 80,3% variable
15,5 s/d 20tahun dan golongan masa kerja dependen Iklim Layanan Pelanggan dijelas-
>25,5 tahun sedangkan golongan masa kerja kan oleh variable independennya, sedangkan
lain menyatakan kurang puas dengan mem- sisanya sebesar 19,7% dijelaskan oleh varia-
berikan nilai kurang dari 3. Nilai terendah bel lain yang tidak masuk dalam model.
211
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
Tabel 5: Hasil Regresi Prediktor Persepsi Layanan terhadap Iklim Layanan Pelanggan
Variabel Koefisien Nilai Simpangan T P
Standar
Konstanta β0 3,994 2,323 -1,719 0,092
Imbalan (RW) β1 0,109 0,122 0,900 0,373
Suara Pekerja (EV) β2 0,414 0,106 3,899 0,000
Desain Kerja (WD) β3 0,243 0,113 2,155 0,036
Lingk. Kerja (WE) β4 0,399 0,150 2,664 0,011
Tek. & Informasi (IT) β5 0,227 0,106 2,151 0,037
Pelatihan (TR) β6
0,116 0,064 -1,822 0,075
R2 = 0,803 F = 31,171 Signifikan p ≤ 0,0001
Durbin Watson test = 1,574
Hasil-hasil ini memberi dukungan terhadap berpengaruh terhadap Komitmen Organi-
hipotesis 2,3,4,5 dan 6, sedangkan hipotesis sasional (OC).
1 yang menguji pengaruh pemberian reward Dari hasil olah data juga diperoleh
terhadap Iklim Layanan Pelanggan tidak nilai F sebesar 9,674 dengan signifikansi
terbukti secara signifikan. Hasil regresi dibawah 10%, hal ini menunjukkan variable
selengkapnya terdapat pada tabel 5 di atas. Imbalan (RW), Suara Pekerja (EV),
Teknologi dan Informasi (IT), Desain Kerja
Pengaruh Langsung Prediktor Persepsi (WD), Lingkungan Kerja (WE) dan Pela-
Layanan terhadap Komitment tihan (TR) secara simultan berpengaruh ter-
Organisasional hadap Komitmen Organisasional (OC).
Hasil regresi variable Imbalan (RW), Dari model persamaan regresi di-
Suara Pekerja (EV), Teknologi dan Infor- dapatkan nilai R2 sebesar 0,558 yang berarti
masi (IT), Desain Kerja (WD), Lingkungan bahwa hanya sebesar 55,80% variable
Kerja (WE) dan Pelatihan (TR) sebagai dependen Komitmen Organisasional (OC)
variable bebas terhadap Komitmen Organi- dijelaskan oleh variable independennya,
sasional (OC) menunjukkan variable Imbalan sedangkan sisanya sebesar 44,20% dijelas-
(RW), Suara Pekerja (EV), Lingkungan kan oleh variable lain yang tidak masuk
Kerja (WE) dan Pelatihan (TR) adalah dalam model.
signifikan pada p 0,10. Hal ini meng- Hasil-hasil ini menunjukkan adanya
indikasikan variable-variabel tersebut secara dukungan terhadap hipotesis 7, meskipun
parsial berpengaruh terhadap Komitmen ada beberapa variabel bebas yang tidak
Organisasional (OC). Sedangkan variable mempengaruhi komitmen organisasi, seperti
Teknologi dan Informasi (IT) dan Desain variabel teknologi informasi dan desain
Kerja (WD) tidak signifikan.pada p 0,10, kerja. Hasil regresi selengkapnya terdapat
yang berarti variable-variabel tersebut tidak pada tabel 6.
212
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
213
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
pekerja tentang iklim layanan pelanggan di variabel Imbalan (RW), Suara Pekerja (EV),
dalam organisasi mereka. Untuk tahap 1, Pelatihan (TR), Desain Kerja (WD) dan
mediator (Komitmen Organisasional) Lingkungan Kerja (WE) adalah variabel
diregresikan secara parsial pada masing- yang memenuhi persyaratan untuk
masing dari keenam variabel independen, dimediasi, karena memiliki tingkat
yakni Imbalan (RW), Suara Pekerja (EV), signifikansi 10%, sedangkan Informasi &
Pelatihan (TR), Lingkungan Kerja (WE), Teknologi (IT) tidak berpengaruh terhadap
Desain Kerja (WD) dan Informasi & Komitmen Organisasional.
Teknologi (IT). Hasilnya menunjukkan
Tabel 8: Hasil Analisis Regresi Termediasi
Variabel Independen Iklim Layanan Komitmen Tingkat
Pelanggan (CSC) Organisasional Signifikan
Imbalan (RW)
Tahap 1 0,537 0,006*
Tahap 2 0,122 0,591
Tahap 3 -0,158 0,477
Tahap 3 (Mediator) 0,521 0,010*
Suara Karyawan (EV)
Tahap 1 0,587 0,000*
Tahap 2 0,864 0,000*
Tahap 3 0,875 0,000*
Tahap 3 (Mediator) -0,018 0,886
Pelatihan (TR)
Tahap 1 0,268 0,010*
Tahap 2 0,293 0,010*
Tahap 3 0,206 0,027*
Tahap 3 (Mediator) 0,321 0,041*
Teknologi&Informasi (IT)
Tahap 1 0,131 0,344
Tahap 2 0,711 0,000*
Tahap 30,660 0,000*
Tahap 3 (Mediator) 0,390 0,001*
Lingkungan Kerja (WE)
Tahap 1 0,227 0,107*
Tahap 2 0,914 0,000*
Tahap 3 0,847 0,000*
Tahap 3 (Mediator) 0,293 0,002*
Desain Kerja (WD)
Tahap 1 0,252 0,044*
Tahap 2 0,798 0,000*
Tahap 3 0,733 0,000*
Tahap 3 (Mediator) 0,255 0,011*
*) Signifikan p 0,10
214
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
215
Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 3, Desember 2008 Hal: 199–217
pelatihan yang memadai, juga merupakan masalah sentral di banyak organisasi, namun
cara-cara yang bisa digunakan oleh institusi demikian bagaimana cara menyediakan
untuk menunjukkan perhatian mereka layanan tersebut belum didefinisikan dengan
terhadap kesejahteraan karyawan. baik. Banyak organisasi menggunakan
Temuan penting lainnya dalam sebuah pendekatan pintas dengan member-
penelitian ini adalah bahwa hubungan antara lakukan layanan pelanggan yang bersandar
variabel Pelatihan (TR), Lingkungan Kerja pada pekerja yang ”ramah”. Perkembangan
(WE), dan Desain Kerja (WD) dengan Iklim terakhir menunjukkan banyak organisasi
layanan Pelanggan secara parsial termediasi tertarik pada penemuan variabel organisasi-
oleh komitmen organisasional. Temuan ini onal kunci yang bisa membantu mereka
menunjukkan bahwa adanya pelatihan dan membangun sebuah kelompok kerja yang
desain kerja yang baik, serta lingkungan berorientasi pada pelanggan yang solid.
kerja yang memadai mempengaruhi Penelitian ini menyoroti beberapa variabel
peningkatan komitmen organisasional dan organisasional yang bisa membantu organi-
selanjutnya mempengaruhi persepsi mereka sasi melakukan hal tersebut.
tentang iklim layanan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP Amanda, Beatson. dkk. (2008). Service staff
Penelitian ini didesain untuk menguji attitudes, Organisational Practices
pengaruh variabel-variabel organisasional and Performance Drivers. Journal
tertentu dengan persepsi karyawan tentang of Management & Organization,
iklim layanan pelanggan di institusi mereka. vol 14, 168-179.
Persepsi karyawan tentang iklim layanan Angela, Martin. (2008). Service climate and
pelanggan tidak boleh diabaikan oleh top employee weel being in higher
manajemen. Berdasarkan penelitian- education, Journal of Management
penelitian sebelumnya persepsi ini telah & Organization, vol 14,155-167.
terbukti terkait dengan persepsi pelanggan
tentang layanan dan penilaian kepuasan Bennet, A. (1990). Many Consumers Expect
pelanggan. Sebuah implikasi dari temuan ini Better Service and Say The Willing
adalah bahwa sebagai ganti pengukuran to Pay for It. Wall Street Journal,
persepsi kepuasan pelanggan, kita bisa November, vol 12.
mengukur persepsi karyawan tentang iklim
layanan pelanggan. Jika persepsi ini bisa Bennet, R. (1992). Gaining a Competitive
dipengaruhi, karyawan bisa termotivasi Advantage Through Customer
untuk menyediakan layanan pelanggan yang Satifaction. Journal of Bank
lebih baik. Ini bisa menjadi sebuah cara Marketing, 24 (12).
yang lebih baik untuk mengembangkan Brown, K.A. and T.R Mitchell. (1993). Or-
kepuasan pelanggan dibanding hanya ganizational Obstacles: Links With
dengan melalui sarana tradisional. Financial Performance, Customer
Layanan pelanggan tentu telah men- Satisfaction and Job Satisfaction in
jadi sebuah topik yang menarik, karena satu- a Service Environment. Journal of
satunya yang bisa digunakan oleh sebuah Human Relations, vol 46 (6).
institusi untuk membedakan diri dari kom-
petitornya adalah dengan cara menyediakan De Vellis, R.F. (1992), Scale Development:
kualitas layanan yang lebih baik. Menyedia- Theory and Applications. 2nd ed
kan layanan yang berkualitas menjadi London: Sage Publications.
216
Analisis Persepsi Karyawan … (Siti Nursyamsiah dan Prapti Antarwati)
David J.Lux, Steve and Curtis. (1996). Schneider, B. B. Chung and K.P. Yusko.
Factors Influencing Employee (1993). Service Climate for Service
Perceptions of Customer service Quality. Current Direction in
Climate. Journal of Market Psychological Acience. 2 (5).
Focused Manajement, I, 65-86
Tornow, W. and J.W. Wiley. (1981). Service
Kelley, S.W. (1992). Developing Customer Quality and Management Parctices:
Orientation Among Service A Look at Employee Atitude’s,
Employees. Journal of Academy of Customer Satisfaction and Botton-
Marketing Science. Vol 20 (1). Line Consequences. Journal of
Human Resource Planning, 14 (2).
Schneider, B. (1973). The Perseptionof
Organizational Climate: The Voon, dkk. 2009). Linking Service Climate
Customer’s View. Journal of to Organizational Performance:
Applied Paychology, vol 57 (3). Evidence from Sarawak. Journal of
Business and Society, vol 10,120-
Schneider, B. (1980). The Service 135.
Organization: Climate Is Crucial.
Organizational Dynamic’s. 9 (2). Wiley J.W. (1991). Customer Satisfaction:
Schneider, B and D.E.Bown. (1985). Em- A Supportive Work Environment
ployee and Customer Perceptions and Its Financial Cost. Journal of
Human Resource Planning, Vol 14
of Service In Bank’s: Replication (2).
an Extension. Journal of Applied
Psychology, Vol 70 (3).
217