Anda di halaman 1dari 55

ANALISIS FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN BUKU DI TOKO BUKU GRAMEDIA


BOTANI SQUARE BOGOR

WARDAH AISYAH

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor Pengambilan
Keputusan Pembelian Buku di Toko Buku Gramedia Botani Square Bogor adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2016

Wardah Aisyah
NIM H24134083
vi

ABSTRAK
WARDAH AISYAH. Analisis Faktor Pengambilan Keputusan Pembelian Buku
di Toko Buku Gramedia Botani Square Bogor. Dibimbing oleh JONO M.
MUNANDAR.

Berkembangnya toko buku di Indonesia memberi peluang bagi para pelaku bisnis
di bidang toko buku untuk mendapatkan keuntungan yang menjanjikan. Namun, dari data
statistik yang telah diteliti, Secara umum penjualan buku menurun beberapa tahun
belakangan. Dengan melihat permasalahan ini, maka penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan minat beli konsumen serta meningkatkan penjualan salah satu toko buku
yaitu Toko Buku Gramedia Botani Square Bogor (GBSB) dengan mengetahui
karakteristik konsumen toko buku GBSB, menganalisis proses pembelian yang dilakukan
konsumen di toko buku GBSB, dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian buku di toko buku
GBSB. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan 100
responden. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor dengan
menggunakan SPSS 16.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 7 faktor baru yang
terdiri dari 27 variabel. 7 Faktor tersebut yaitu aspek motivasi, pengaruh rangsangan,
pengaruh kelompok, keluarga, pembelian, kemudahan belanja, dan situasi. Hal ini
menjawab permasalahan penelitian bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang
paling dipertimbangkan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian buku di toko
buku GBSB yang dapat menjadi rekomendasi pihak manajemen toko buku GBSB guna
untuk meningkatkan minat beli konsumen dan meningkatkan penjualan di toko buku
GBSB.

Kata kunci: analisis faktor, proses pengambilan keputusan, toko buku


[

ABSTRACT
WARDAH AISYAH. Factor Analysis for Consumer Decision Making in
Gramedia Botani Square Bookstore Bogor. Supervised by JONO M.
MUNANDAR.

The development of a bookstore in Indonesia provides opportunities for


businesses in the bookstore to get the provitable benefits. However, from statistical data
which has been researched, generally book sales have been decreased in recent years.
Looking at this problem, this research aims to increase consumer buying interest and to
increase sales for one of the bookstores that is Gramedia Bookstore at Botani Square
Bogor (GBSB) by investigating the characteristics of consumers of the bookstore
(GBSB), and analyzing the purchasing process that drives consumers to make a
purchase in the bookstore (GBSB). Sampling method used is purposive sampling of 100
respondents. Data processing done with descriptive analysis and factor analysis using
SPSS 16.0. Analysis results show that there were 7 new factor, which consists of 27
variables. These seven factors are aspects of motivation, stimulation influence, groups
influence, families, purchases, the ease of shopping, and the situation. These factors
answer the research problems as factors that are taken into consideration for most
consumers to make purchasing decisions at a bookstore GBSB that can be a
recomendation for the management official in order to increase consumer buying interest
and to increase sales in bookstores (GBSB).

Keywords: bookstore, decision making process, factor analysis


vi

ANALISIS FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


PEMBELIAN BUKU DI TOKO BUKU GRAMEDIA
BOTANI SQUARE BOGOR

WARDAH AISYAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
vi
vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Pengambilan
Keputusan Pembelian Buku di Toko Buku Gramedia Botani Square Bogor”
berhasil diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Bapak Jono M. Munandar MSc
selaku pembimbing yang telah membimbing dan banyak membantu selama proses
pengerjaan skripsi. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang
tua yaitu Abbas SE, dan Aminah serta kepada ketiga kakak saya Shabbany
Shodaq, Hamni Syahrani, Hafid Sani, dan keluarga, serta teman-teman Alih Jenis
Manajemen yaitu Lintang Christiningtyas dan semuanya atas segala doa, bantuan,
dan dukungannya selama penulis melakukan penelitian.

Bogor, September 2016

Wardah Aisyah
NIM H24134083
vi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5
Ruang Lingkup Penelitian 6
TINJAUAN PUSTAKA 6
Perilaku Konsumen 6
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 6
Proses Keputusan Pembelian 10
Penelitian Terdahulu 11
METODE 12
Kerangka Pemikiran 12
Jenis Dan Sumber Data 15
Metode Penarikan Sampel 16
Metode Pengolahan dan Analisis Data 16
HASIL DAN PEMBAHASAN 18
Analisis Deskriptif 18
Proses Keputusan Pembelian 19
Faktor-faktor Pengambilan Keputusan 23
SIMPULAN DAN SARAN 29
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 33
RIWAYAT HIDUP 41
vii

DAFTAR TABEL
1 Data anggota penerbit Ikapi tahun 2015 1
2 Jumlah buku pelajaran yang beredar di indonesia tahun 2014 2
3 Jumlah buku penerbit yang di terbitkan anggota Ikapi di Indonesia
tahun 2014 3
4 Total penjualan buku per eksemplar 3
5 Persentase penjualan jenis buku di toko buku Gramedia tahun 2014 4
6 Operasionalisasi variabel 14
7 Karakteristik konsumen pembelian buku di toko buku GBSB 19
8 Tahapan proses pengambilan keputusan pembelian buku di Toko
Buku GBSB 21
9 Faktor baru yang terbentuk. 23

DAFTAR GAMBAR
1 Tiras buku terbit 2
2 Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya (Engel et al 1994) 8
3 Model tahap proses keputusan pembelian konsumen (Kotler dan
Keller 2009) 10
4 Perspektif pemecahan masalah mengenai lima langkah dalam
pengambilan keputusan konsumen (Engel et al 1994) 11
5 Kerangka pemikiran 13

DAFTAR LAMPIRAN
1 Uji validitas 35
2 Uji realibilitas 35
3 Analisis faktor 36
4 Anti image matrices 36
5 Communalities 37
6 Total variance explained 38
7 Scree plot 38
8 Component matrix 39
9 Rotated component matrix 39
10 Component transformation matrix 39
11 Component plot in rotated space 40
1

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Buku merupakan salah satu sumber pengetahuan dan sarana utama bagi
proses pembelajaran juga penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak
telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam
buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat
baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca
sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca
sejak dini. Demi menumbuh kembangkan potensi anak, Republika (2015)
menyebutkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan para
siswa untuk membaca buku minimal 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar
di sekolah.
Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya
kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha
yang bergerak di bidang penerbitan buku. Industri penerbitan buku di Indonesia
termasuk industri yang terus mengalami perkembangan, hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan jumlah penerbit setiap tahun seperti terlihat pada data Tabel 1.

Tabel 1 Data anggota penerbit IKAPI tahun 2015


Jumlah Per Wilayah
Pertu
Pertumb Pertumb Pertumb
Tahun DKI Jawa Jawa Jawa mbu
uhan uhan uhan
Jakarta Barat Tengah Timur han
(%) (%) (%)
(%)
2012 450 - 227 - 131 - 144 -
2013 473 5.1 249 9.7 136 3.8 148 2.8
2014 497 5.1 273 9.6 145 6.6 156 5.4
2015 504 1.4 278 1.8 145 0.0 159 1.9
Sumber : IKAPI 2015

Tabel 1 menunjukkan pada tahun 2012 hingga 2013terjadi peningkatan


jumlah penerbit di setiap wilayah, khususnya wilayah Jawa Barat yang mengalami
peningkatan tertinggi yaitu sebesar 9.7% dibandingkan wilayah lainnya. Pada
tahun 2013 hingga 2014 terdapat variasi tingkat pertumbuhan, wilayah Jawa
Tengah dan Jawa Timur merupakan wilayah yang mengalami peningkatan
pertumbuhan sedangkan wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat tidak mengalami
peningkatan maupun penurunan. Pada tahun 2014 hingga 2015 terjadi penurunan
jumlah anggota penerbit IKAPI di setiap wilayah, khususnya wilayah Jawa Barat
yang mengalami penurunan hingga sebesar 8% dibandingkan dengan wilayah
lain. Perkembangan jumlah industri penerbitan buku terjadi seiring perkembangan
bisnis informasi akhir – akhir ini.Selain itu dilaksanakannya otonomi daerah
maupun otonomi di perguruan tinggi, telah mendorong usaha penerbitan buku
baik di kampus maupun usaha penerbitan di daerah. Perkembangan industri
penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif
besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi.
2

Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan
Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit,
jumlah penerbit tidak aktif sebanyak 538 dan jumlah penerbit yang sudah tutup
sebanyak 79 penerbit (IKAPI dalam Industri Penerbitan Buku Indonesia dalam
Data dan Fakta 2015). Berbagai buku diterbitkan oleh penerbit dengan jumlah
judul buku dan produksi buku yang berbeda-beda tanpa dipengaruhi besar
kecilnya penerbit. Penerbit buku anak dan buku sekolah mencetak dalam tiras
yang lebih besar daripada buku untuk orang dewasa dan buku perguruan tinggi.
Sebanyak 66% penerbit menerbitkan buku dalam jumlah tiras 3000 eksemplar per
judul.Penerbit yang menerbitkan dengan tiras 5 000 eksemplar sebanyak 19%, tiras
10 000 eksemplar sebesar 12%, pencetakan 15 000 ekemplar per judul sebesar 3%
(IKAPI 2015). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tiras Buku Terbit


Sumber : IKAPI 2015

Penerbit – penerbit yang mencetak buku di atas 10 000 eksemplar per judul
adalah penerbit buku pelajaran sekolah. Tiras cetak pada buku sekolah dasar lebih
tinggi daripada SMP dan SMA. Rata-rata penerbit yang menjual buku sekolah
dasar mencetak dengan tiras 15 000 eksemplar per judul jilid. Adapun untuk SMP
dan SMA tirasnya antara 5 000 sampai 10 000 eksemplar per judul jilid. Total judul
keseluruhan dari SD sampai SMA adalah SD sebanyak 72 judul buku, SMP
sebanyak 36 judul buku, SMA dan SMK sebanyak 36 judul buku. Kontribusi
buku pelajaran sekolah terhadap jumlah buku yang beredar di Indonesia seperti
yang terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah buku pelajaran yang beredar di Indonesia tahun 2014


Level Penerbit Judul Tiras Total
SD 20 72 15 000 21 600 000
SMP 20 36 10 000 7 200 000
SMA 20 36 10 000 7 200 000
SMK 10 36 5 000 1 800 000
Total 37 800 000
Sumber : IKAPI 2015

Untuk buku nonpelajaran yang dipasarkan melalui toko buku dapat dilihat
dari data judul yang beredar di toko buku Gramedia sebanyak 24 204 judul.
Sebanyak 10% dari judul ini merupakan buku-buku impor, 5% merupakan buku
pelajaran sekolah. Karena itu, terdapat 20 572 judul dari penerbit yang jika
3

dikalikan dengan rata-rata tiras 3 000 eksemplar per judul, akan didapat angka
sebanyak 61 720 200 eksemplar. Jika angka ini dibagi dengan jumlah toko buku
Gramedia sebanyak 108 gerai, rata-rata buku yang beredar dalam satu toko buku
adalah 571 483 eksemplar buku. Dengan kata lain, secara rata-rata buku penerbit
yang beredar dalam 1 toko buku adalah 3 000/108 sekitar 27 eksemplar per toko
buku. Mengacu kepada hasil survei yang telah dilakukan IKAPI dalam Industri
Penerbitan Buku Indonesia dalam Data dan Fakta 2015 didapat angka seperti pada
Tabel 3.

Tabel 3 Jumlah buku penerbit yang di terbitkan anggota IKAPI di Indonesia tahun
2014
Kelompok Penerbit Jumlah Judul Rata-rata/Tahun Tiras Total
Penerbit besar 20 200 3 000 12 000 000
Penerbit menengah 228 100 3 000 68 400 000
Penerbit kecil 463 15 3 000 20 835 000
Total 711 101 235 000
Sumber : IKAPI2015

Dengan membandingkan hasil survei terhadap judul buku yang beredar di


toko buku Gramedia maka bisa disimpulkan bahwa toko buku Gramedia
menampung sebesar 61% dari seluruh buku umum yang beredar di Indonesia.
Sebanyak 39% lainnya beredar melalui toko buku kecil, perwakilan penerbit,
proyek pengadaan buku, dan direct selling. Adapun buku pelajaran sebagian besar
dipasarkan lewat penjualan langsung. Data di toko buku Gramedia
memperlihatkan penjualan buku pelajaran atau buku sekolah pada tahun 2014
menyumbang 12.04% dengan jumlah eksemplar terjual hanya 3 427 888 eksemplar.
Besarnya keuntungan dari penjualan buku yang dihasilkan tidak didukung
oleh kelancaran jalur distribusi buku. Salah satu fenomena yang terjadi adalah
banyaknya penerbit yang menjual langsung ke konsumen akhir. Hal ini tentu saja
membuat penjualan buku di toko buku mengalami penurunan. Pihak penerbit
berlomba menawarkan buku yang diterbitkan langsung kepada konsumen
terutama sekolah. Bahkan tidak jarang mereka melakukan pendekatan kepada
pihak - pihak yang dianggap menjadi penentu buku yang akan dibeli konsumen.
Menurut KPPU, para pelaku usaha penerbitan pada umumnya membangun sendiri
jalur distribusinya. Padahal, jalur distribusi buku seharusnya menempatkan toko
buku sebagai channel terakhir.Kondisi ini menyebabkan kondisi penjualan buku
di toko buku cukup memprihatinkan seperti yang digambarkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Total penjualan buku per eksemplar


Tahun
Keterangan
2012 2013 2014
Total penjualan per eksemplar 33565472 33199557 29883822
Tingkat pertumbuhan pertahun 0% -1.09% -9.99%
Sumber : IKAPI 2015

Tabel 4 menggambarkan data penjualan buku di jaringan toko buku


Gramedia, yang setiap tahunnya mengalami penurunan. Dari data yang
disampaikan Gramedia kepada Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI 2015).
4

Kecenderungan (trend) seperti ini juga terjadi pada toko buku lain bahkan lebih
buruk (IKAPI 2015).
Pada tahun 2015, IKAPI mengeluarkan data yang lebih spesifik mengenai
penjualan buku yaitu berdasarkan kategori buku. Beberapa kategori buku yang
menyumbang angka penjualan terbesar di Indonesia, berdasarkan kontribusi
terhadap angka penjualan terdapat pada Tabel 5.

Tabel 5 Persentase penjualan jenis buku di toko buku Gramedia Tahun 2014
Peringkat Jenis buku Eksemplar
1 Anak 10 135 778
2 Religi & Spiritual 3 427 828
3 Fiksi 3 421 197
4 Pelajaran/Sekolah 3 264 185
5 Referensi dan Kamus 1 687 873
6 Bisnis dan Ekonomi 954 045
7 Pengembangan Diri 823 324
8 Psikologi 749 677
9 Ilmu Sosial 720 519
10 Masakan 669 046
Sumber : IKAPI 2015

Pada Tabel 5 terlihat bahwa kategori yang menyumbang penjualan paling


banyak adalah kategori buku anak-anak.Tingginya jumlah penjualan karena
didorong faktor harga rata-rata buku anak yang murah yaitu Rp 30 000
dibandingkan jenis buku lain. Dari segi pendapatan, buku anak menyumbang Rp
304 073 340 000 (IKAPI dalam Industri Penerbitan Buku dalam Data dan Fakta
2015). Sementara kategori yang menyumbang penjualan terkecil adalah kategori
buku masakan.
Di Bogor terdapat puluhan toko buku, beberapa diantaranya toko buku
Gramedia, toko buku Gunung Agung, toko buku Naga Kencana, toko buku
Salemba, toko buku Adi Jaya. Banyaknya toko buku yang terdapat di kota Bogor
membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk memilih toko buku.
Kelengkapan toko buku merupakan salah satu keunggulan bersaing yang menjadi
daya tarik konsumen untuk memilih toko buku yang berdampak pada proses
keputusan pembelian.
Gramedia merupakan toko buku yang berdiri sejak tanggal 2 Februari 1970.
Kompas Gramedia (KG) memperkuat penyebaran produk dengan menjadi pusat
penjualan buku-buku impor di Indonesia. Saat ini Gramedia telah memiliki 100
cabang toko buku di seluruh Indonesia dan salah satu cabangnya yaitu di Botani
Square kota Bogor. Dengan menjamurnya toko buku skala besar maupun kecil di
wilayah Bogor, menjadikan Gramedia selalu waspada atas pesaingnya. Dengan
meningkatnya pengetahuan masyarakat akan buku, maka masyarakat juga akan
lebih cerdas dalam memilih toko buku yang menyediakan aneka ragam jenis buku
yang dibutuhkan. Berbagai pengalaman saat membeli buku sebelumnya dapat
menjadi referensi dalam memberikan keputusan pembelian buku di suatu toko
buku.
5

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang dilakukan konsumen untuk


memberikan keputusan pembelian yang bertujuan memuaskan kebutuhan. Hal ini
sesuai dengan pengertian perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2009)
yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Demi menghadapi persaingan antar
toko buku sejenis, masing-masing toko buku berlomba-lomba meningkatkan
kualitas serta pelayanan yang ada. Persaingan yang tidak dapat dihindari memaksa
para pelaku usaha toko buku untuk memiliki keunggulan pada bisnisnya
demimemenangkan persaingan.
Pertumbuhan toko buku baik skala besar maupun skala kecil yang semakin
menurun, berdampak pada kondisi persaingan usaha toko buku yang semakin
memprihatinkan. Sementara itu, di jaman digital saat ini, konsumen juga dengan
bebas memilih buku di toko buku online yang diinginkan. Untuk itu, diperlukan
penelitian mengenai karakteristik konsumen yang melakukan keputusan
pembelian di toko buku Gramedia Botani Square Bogor (GBSB). Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian di
toko buku Gramedia. Sebagai bahan penelitian untuk memenangkan persaingan,
maka Gramedia secara mikro dan secara makro perlu menumbuhkan kembali
perkembangan usaha toko buku yang ada. Selain itu, penelitian ini juga diperlukan
untuk menentukan usulan strategi yang dapat diterapkan pada manajemen sesuai
dengan kondisi tren permintaan konsumen yang disesuaikan dengan kondisi
perusahaan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah disebutkan pada latar belakang, terdapat


perumusan masalah, yaitu:
1 Bagaimana karakteristik konsumen toko buku GBSB ?
2 Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen toko buku GBSB?
3 Faktor apa yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian
konsumen toko buku GBSB?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:


1 Mengidentifikasi karakteristik konsumen toko buku GBSB.
2 Menganalisis proses keputusan pembeliankonsumen toko buku GBSB.
3 Menganalisis faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
pembelian konsumen toko buku GBSB.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan


menambah bahan informasi tentang analisis faktor, serta dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan kontribusi, masukan dan informasi tambahan sebagai
6

referensi dalam merencanakan strategi pemasaran bagi para pengambil


kebijakan yang ada di toko buku GBSB.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terfokus pada mengidentifikasi karakteristik


konsumen, menganalisis proses keputusan pembelian dan faktor terjadinya
keputusan pembelian buku di toko buku GBSB. Data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh dengan caramembacakan, serta membagikan kuesioner
kepada 100 orang responden yang telah membeli buku dan berada di depan toko
buku GBSB. Objek penelitian ini terbatas diarea depan toko buku GBSB lantai
Lower Ground (LG I), Jalan Cidangiang nomor 3, Pajajaran, Bogor.

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Konsumen

Menurut Umar (2013), perilaku konsumen adalah suatu tindakan nyata


individu atau kumpulan individu. Misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi
oleh aspek eksternal dan internal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan
mengonsumsi barang atau jasa yang diinginkan. Sedangkan menurut Kotler dan
Keller (2009), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Pada perilaku konsumen, keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa


faktor. Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi.

Faktor budaya
Faktor budaya terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak
mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya
serta lembaga-lembaga penting lain. Sub budaya terdiri dari sub budaya yang
lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi
anggota-anggotanya. Sub budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras,
dan daerah geografis. Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi
sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai
anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas-kelas sosial
memperlihatkan berbagai preferensi produk dan merek di banyak bidang,
mencakup pakaian, peralatan rumah, kegiatan santai, dan mobil.
7

Faktor sosial
Selain faktor budaya terdapat faktor sosial seperti kelompok referensi,
keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan
kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Peran dan status adalah orang
yang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub, organisasi. Peran
merupakan kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang, dan masing-
masing peran menghasilkan status.

Faktor pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi meliputi usia
dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi;
kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Usia dan tahap siklus
hidup, konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta
jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu. Pekerjaan dan
keadaan ekonomi, pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi:
penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu),
tabungan dan asset (termasuk persentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman,
dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. Kepribadian dan konsep diri, setiap
orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku
pembeliannya.
Kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan
lingkungan (termasik perilaku pembelian). Kepribadian juga digambarkan sebagai
sifat seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, rasa hormat, kemampuan
bersosialisasi, pertahanan, dan kemampuan beradaptasi. Gaya hidup dan nilai,
orang-orang dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin
mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Sebagian
gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau keterbatasan waktu konsumen.
Konsumen yang mengalami keterbatasan waktu cenderung multitugas, melakukan
dua atau lebih pekerjaan pada waktu yang sama. Nilai inti merupakan sistem
kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada
perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat
dasar dalam jangka panjang.
Selain Kotler dan Keller, Engel et al (1994) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat 3 kategori yang mendasari
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu pengaruh
lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis seperti yang digambarkan
dalam Gambar 2.
8

Pengaruh Lingkungan
Budaya
Kelas sosial
Pengaruh pribadi
Keluarga
Situasi

Perbedaan Individu Proses Keputusan


Sumber daya Pengenalan Proses Psikologis
konsumen Pengolahan
kebutuhan
Motivasi dan Informasi
Pencarian Pembelajaran
keterlibatan
Pengetahuan Informasi Perubahan
Sikap Evaluasi Alternatif Sikap/Perilaku
Kepribadian, Gaya Pembelian
hidup, Hasil
Demografi

Gambar 2 Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor-faktor yang


mempengaruhinya (Engel et al 1994)

Pengaruh lingkungan
Merupakan pengaruh yang timbul dari dalam lingkungan konsumen yang
kompleks. Pengaruh lingkungan mendasari proses keputusan yang dipengaruhi
oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi.
Budaya, mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan symbol
bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan
melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
Kelas sosial, pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-
individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan
oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang
tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen
yang berbeda. Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam
perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi dalam pasar. Pengelompokan orang
yang relative permanen dan homogen di dalam masyarakat, yang memungkinkan
kelompok orang untuk dibandingkan dengan kelompok lain.
Pengaruh pribadi, sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi oleh
mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin merespon terhadap
tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang
diberikan oleh orang lain.
Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama, dengan pola
peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi. Keluarga sangat penting dalam
studi perilaku konsumen karena keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian
untuk banyak produk konsumen, dan keluarga merupakan pengaruh utama pada
sikap dan perilaku individu. Keluarga, kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal
bersama.Keluarga merupakan pusat pembelian yang merefleksikan kegiatan dan
pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan.
9

Situasi, yaitu perilaku berubah ketika situasi berubah, kadang perubahan ini
tak menentu dan tak dapat diramalkan. Pada kesempatan lain perubahan tersebut
dapat diramalkan melalui penelitian dan dimanfaatkan dalam strategi.

Perbedaan Individu
Mengacu pada faktor internal yang menggerakkan dan mempengaruhi
perilaku. Perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dibagi
menjadi lima cara penting, yaitu sumber daya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
Sumber daya konsumen, setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam
setiap situasi pengambilan keputusan, antara lain: waktu, uang, dan perhatian
(penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat
keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan
semacam alokasi yang cermat.
Motivasi dan keterlibatan, Engel et al (1994), menyatakan bahwa
keterlibatan merupakan suatu predesposisi abadi yang membangkitkan dan
mengarahkan perilaku ke arah tujuan tertentu, sedangkan Setiadi (2008)
menyatakan keterlibatan merupakan tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan
dana tau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga
jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk
meminimumkan resiko dan memaksimumkan manfaat yang diperoleh dari
pembelian dan pemakaian.
Pengetahuan, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang
disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas
informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, dimana dan
kapan untuk membeli, bagaimana menggunakan produk.
Sikap, sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang
berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara
konsisten berkenaan dengan objek atau alternative yang terikat.
Kepribadian, gaya hidup, dan demografi, Ketiga variabel penting ini
berguna dalam mendefinisikan berbagai karakter objektif dan subjektif dari
konsumen di dalam pangsa pasar target. Menurut Setiadi (2008) kepribadian
adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Engel et al (1994)
menyebutkan bahwa gaya hidup adalah pola yang digunakan orang untuk hidup
dan menghabiskan waktu serta uang. Demografi adalah pendeskripsian pangsa
konsumen dalam istilah seperti usia, pekerjaan dan pendapatan, dan pendidikan.
Penekanannya selalu pada trend di dalam perilaku dan pengeluaran.

Proses Psikologis
Menurut Engel et al (1995) faktor psikologis terbagi menjadi 3, yaitu:
pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap dan perilaku.
Pengolahan informasi yaitu menyampaikan cara-cara dimana informasi
ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan
digunakan. Pembelajaran, yaitu proses dimana pengalaman menyebabkan
perubahan dalam pengetahuan, sikap, atau perilaku. Kebanyakan perilaku
konsumen adalah hasil dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, proses belajar
harus dimengerti bila pemasaran diharapkan untuk membujuk. Perubahan sikap
10

dan perilaku, proses ini mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi
subjek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif. Sikap adalah evaluasi,
perasaan emosional dan kecenderungan tindakan atas beberapa objek dan
tindakan.

Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009) periset pemasaran telah


mengembangkan “model tingkat” proses keputusan pembelian konsumen melalui
lima tahap seperti yang digambarkan pada Gambar 3.
Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pascapembelian

Gambar 3 Model tahap proses keputusan pembelian konsumen (Kotler dan Keller 2009)

Pengenalan masalah
Pengenalan masalah merupakan proses pembelian dimulai ketika pembeli
menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal
atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal
seseorang naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan, atau kebutuhan bisa
timbul akibat rangsangan eksternal.

Pencarian informasi
Pencarian informasi dilakukan melalui empat kelompok sumber informasi
yaitu: pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan), komersial (iklan, situs web,
wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan), publik (media massa, organisasi
pemeringkat konsumen), eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk).

Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat
mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang
dipegang oleh seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap, yaitu evaluasi dalam
waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan
emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide.

Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam
kumpulan pilihan. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat
11

membentuk lima subkeputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode


pembayaran.

Perilaku pascapembelian
Pada tahap ini merupakan tahap setelah pembelian terhadap kepuasan pasca
pembelian, tindakan pasca pembelian, penggunaan dan penyingkiran pasca
pembelian.
Keputusan pembelian menurut Engel et al (1994) menyebutkan bahwa
langkah-langkah dalam mengambil keputusan, yaitu seperti yang digambarkan
pada Gambar 4.

Proses Keputusan
Pengenalan kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian

Gambar 4 Perspektif pemecahan masalah mengenai lima langkah dalam


pengambilan keputusan konsumen (Engel et al 1994)

Pengenalan kebutuhan
Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses
keputusan.

Pencarian informasi
Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian
internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari
lingkungan (pencarian eksternal).

Evaluasi alternatif
Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang
diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.

Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat
diterima bila perlu.

Hasil
Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi
kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.

Penelitian Terdahulu
Terdapat banyak penelitian terdahulu mengenai analisis faktor.Beberapa
diantaranya memiliki persamaan dan perbedaan sesuai dengan kebutuhan peneliti
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan penelitian.
12

Nama Judul Penelitian Tahun Hasil


Putri Analisis Faktor- 2013 Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang
permata sari Faktor Yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Mempengaruhi yang perlu ditingkatkan Salon Aisya adalah
Keputusan Pembelian mempertahankan kebersihan dan kenyaman
Jasa Salon Muslimah suasana salon, menambah variasi jenis
House Of Aisya perawatan agar menjadi salon muslimah
Bogor terlengkap dalam memberikan jasa perawatan.

Yusifani Analisis Faktor- 2015 Hasil analisis faktor, terdapat 3 faktor yang
dian Faktor Yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
parasyamya Mempengaruhi mahasiswa dalam memilih IPB yaitu faktor
Pengambilan psiko demografis, faktor perubahan individu
Keputusan dan faktor lingkungan dan hasil multiatribut
Mahasiswa Dalam fishbein menujukan sikap mahasiswa
Memilih Institut terhadap IPB masuk dalam kategori Cukup
Pertanian Bogor baik.

Afmagama Analisis Faktor- 2010 Hasil dari analisis faktor untuk faktor-faktor
Faktor Yang yang mempengaruhi keputusan konsumen
Mempengaruhi didapatkan empat faktor yang terbentuk yaitu
Perilaku Konsumen faktor internal, eksternal, motivasi, dan sikap.
Dalam Pembelian Sedangkan hasil analisis faktor untuk atribut
Jasa (Studi Kasus Fit jasa perusahaan didapatkan lima faktor yang
For Two Fitness terbentuk yaitu faktor fisik, kemampuan staf,
Center Bogor) komunikasi, keunggulan, dan keinginan dan
kerapihan staf.

METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran

Toko buku sangat dibutuhkan sebagai sarana tempat bertemunya antara


penerbit yang menerbitkan buku dan menawarkan bukunya di toko buku.
Berbagai toko buku bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas serta
profit yang tinggi. Namun terdapat berbagai masalah yang timbul sehingga
membuat penjualan toko buku menurun. Salah satunya yaitu dengan adanya
persaingan yang tidak sehat antar penerbit buku sehingga terjadi penurunan
penjualan.Untuk itu, agar penjualan toko buku meningkat kembali perlu dilakukan
penelitian langsung kepada konsumen untuk mengetahui motivasi konsumen yang
melakukan pembelian buku di toko buku. Pengelola toko buku sebaiknya mampu
mengidentifikasi karakteristik serta perilaku konsumen agar pengusaha toko buku
dapat menentukan serta menetapkan strategi yang sesuai untuk mempertahankan
dan memperluas pangsa pasar yang telah dimiliki.
Selain mengidentifikasi karakteristik konsumen yang melakukan keputusan
pembelian di toko buku, penelitian ini juga membahas tentang proses keputusan
pembelian buku yang dilakukan oleh konsumen, dan yang kedua untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan keputusan
pembelian buku oleh konsumen. Hasil dari penelitian ini dirumuskan dalam
13

implikasi manajerial yang dapat direkomendasikan untuk kemajuan manajemen


toko buku GBSB. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 5.

Toko buku GBSB

Kebutuhan buku meningkat

Permasalahan :
1. Persaingan yang tidak sehat
2. Penjualan buku di toko buku menurun
3. Tidak ada sanksi dari pemerintah

Tahapan proses keputusan Faktor yang menjadi pertimbangan dalam


pembelian keputusan pembelian

Analisis Analisis
deskriptif faktor

Analisis proses keputusan Analisis faktor yang


pembelian mempengaruhi pembelian

Hubungan antara faktor utama dengan proses


keputusan pembelian

Implikasi manajerial

Rekomendasi

Gambar 5 Kerangka pemikiran


Keterangan :

: memiliki hubungan langsung

: tidak memiliki hubungan langsung


14

Tabel operasionalisasi variabel pada kerangka pemikiran penelitian dapat


dilihat pada Tabel 6

Tabel 6 Operasionalisasi variabel


Indikator (Engel et al
Variabel Sub variabel Operational definition
1994)
Mengacu kepada nilai, gagasan,
1 Tren
artefak, dan simbol-simbol lain
Budaya
Pengaruh yang bermakna yang membantu 2 Kemudahan
lingkungan individu untuk berkomunikasi. belanja
Pembagian di dalam masyarakat
3 Penghasilan
yang terdiri dari individu-individu
Kelas sosial
yang berbagai nilai, minat, dan
4 Prestige
perilaku sama.
Pengaruh pribadi sebagai respons
5 Kelompok acuan
terhadap tekanan yang dirasakan
Pengaruh
untuk menyesuaikan diri dengan
pribadi
norma yang diberikan oleh orang 6 Influential
lain.
kelompok yang terdiri dari dua 7 Pengaruh anggota
atau lebih orang yang keluarga
Keluarga berhubungan melalui darah,
8 Peranan anggota
perkawinan, atau adopsi yang
keluarga
tinggal bersama.
9 Situasi
Pengaruh yang timbul dari faktor
komunikasi
yang khusus untuk waktu dan
Situasi tempat yang spesifik yang lepas 10 Situasi pembelian
dari karakteristik konsumen dan
karakteristik objek. 11 Situasi pemakaian
12 Sumberdaya
ekonomi
Sumber daya Sumber daya konsumen yaitu 13 Sumberdaya
konsumen waktu, uang, dan perhatian. temporal
14 Sumberdaya
kognitif
Motif diaktifkan ketika ada
15 Kebutuhan
ketidakcocokan yang memadai
Motivasi
antara keadaan aktual dan keadaan
16 Dorongan
Perbedaan yang diinginkan.
individu 17 Pengetahuan
informasi yang disimpan di dalam objektif
Pengetahuan
ingatan. 18 Pengetahuan
subjektif
Suatu evaluasi menyeluruh yang 19 Kepercayaan
memungkinkan orang merespons
Sikap dengan cara menguntungkan atau 20 Evaluasi merek
tidak menguntungkan secara
21 Maksud untuk
konsisten
membeli
15

Lanjutan Tabel 6
Indikator (Engel et al
Variabel Sub variable Operational definition 1994)

Kepribadian adalah respon


22 Aktifitas
yang konsisten terhadap
stimulus lingkungan. Gaya
Kepribadian hidup adalah pola yang 23 Minat
gaya hidup, dan digunakan orang untuk hidup.
demografi Demografi adalah
mendeskripsikan pangsa
konsumen seperti usia,
pendapatan, dan pendidikan. 24 Opini
Mengacu pada proses stimulus
Pemrosesan 25 Iklan
diterima, ditafsirkan, disimpan
informasi
di dalam ingatan
26 Persepsi
Proses dimana pengalaman
Proses menyebabkan perubahan dalam 27 Ingatan akan iklan
Pembelajaran
Psikologis pengetahuan, sikap, 28 Pengalaman orang
dan/perilaku. lain
Sikap dan perilaku konsumen
Perubahan
dapat dipengaruhi dengan 29 Resiproritas
sikap dan
modifikasi perilaku yaitu
perilaku
dorongan dan komitmen 30 Insentif

Berdasarkan Tabel 6, maka penelitian mengenai analisis faktor yang


mempengaruhi keputusan pembelian dilakukan melalui kuesioner kepada
konsumen yang telah melakukan pembelian di toko buku GBSB. Penyebaran
kuesioner dilakukan melalui kuesioner tertulis untuk memudahkan proses
pengisian kuesioner. Penentuan lokasi toko buku GBSB dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan mempertimbangkan kemudahan dalam mendapatkan
responden.Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga Juli 2016 di
Bogor.

Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner, Umar (2013) menyebutkan
kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden, dengan harapan memberikan
respons atas daftar pertanyaan tersebut. Konsumen terbatas pada masyarakat kota
Bogor yang telah membeli buku di toko buku GBSB. Sedangkan data sekunder
(Umar 2013) merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pengumpul data primer atau oleh pihak pengumpul data primer atau oleh
pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram. Data sekunder diperoleh
dari referensi buku di perpustakaan kampus IPB, studi pustaka, internet, literatur
yang terkait dengan topik penelitian, referensi buku pribadi, dan data sekunder
berupapenelitian terdahulu yang berasal dari skripsi, tesis dan sumber lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
16

Metode Penarikan Sampel

Metode pengambilan sampel untuk kuesioner yang digunakan untuk


menganalisis faktor pengambilan keputusan pembelian buku di toko buku GBSB
adalah metode non-acak (non-probability sampling). Pembagian kuesioner
dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, di mana peneliti
memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota
sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro 2009). Jumlah
sampel responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
rumus Slovin sehingga nantinya didapatkan jumlah sampel responden yang
dibutuhkan.

………………………………………………………………….. (1)

Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir, tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
10 persen.

Menurut BPS 2014, jumlah populasi masyarakat kota Bogor pada tahun
2014 adalah 1 030 720 orang, dengan menggunakan rumus Slovin maka diperoleh
total responden sebanyak 99.990 dibulatkan menjadi 100 orang. Populasi
masyarakat kota Bogor ditetapkan sebagai dasar untuk memilih konsumen yang
melakukan pembelian buku di toko buku GBSB karena penelitian dilakukan
terbatas di kota Bogor dalam hal ini area toko buku GBSB.

( . )
…………………………………………………………...(2)

= 99.990 dibulatkan menjadi 100 orang

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Uji Validitas Data


Menurut Umar (2013), validitas merupakan derajat ketepatan alat ukur
penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas berguna untuk
mengetahui apakah ada pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/ganti
karena dianggap tidak relevan. Untuk menghitung korelasi antardata pada masing-
masing pernyataan dengan skor total digunakan rumus korelasi product moment
dengan rumus sebagai berikut:
∑ - ∑ ∑
. …………………………………………………...(3)
√ ∑ - ∑ ∑ - ∑

Keterangan:
r = korelasi X dan Y
17

n = jumlah responden
X = skor masing-masing pertanyaan
Y = skor total

Kuesioner diuji terlebih dulu validitas dan reliabilitasnya sebelum


disebarkan, agar instrumen atau peubah pertanyaan yang digunakan terbukti sahih
dan reliabel. Hasil yang diperoleh dari uji validitas terhadap 30 variabel untuk
analisis faktor dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa 30 pertanyaan
dari 30 pertanyaan pada kuesioner valid karena nilai r hitung lebih dari r tabel
untuk α 10 persen yaitu sebesar 0.296. Hasil uji validitas dapat dilihat pada
Lampiran 1.

Uji Realibilitas Data


Menurut Umar (2013) realibilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Setiap alat pengukur
seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang
konsisten (Umar 2000). Uji realibilitas suatu konstruk variabel dapat dikatakan
baik.jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6 dengan rumus sebagai
berikut (Umar 2013) :

( )( ) …………………………………………………………(4)

Keterangan :
r11 = reabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
= deviasi standar total
∑ = jumlah deviasi standar butir

Nilai reabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dari


tabel r. Jika angka korelasi yang diperoleh > nilai dalam tabel r, maka instrumen
tersebut reliabel. Kuesioner diuji terlebih dahulu validitasnya dan reabilitasnya
sebelum disebarkan agar pertanyaan yang digunakan terbukti reliabel.Uji validitas
dilakukan pada 30 orang. Kemudian data yang didapatkan diolah dengan
menggunakan SPSS versi 16.Hasil yang didapatkan menunjukkan C o bach’s
alpha lebih dari 0.6 yaitu 0.90 sehingga seluruh atribut dalam kuesioner dapat
dinyatakan reliabel. Hasil uji realibilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik
suatu fenomena. Penelitian dengan riset ini tidak perlu melakukan kesimpulan
yang terlalu jauh atas data yang ada, tujuan dari desain ini lebih kepada
pengumpulan data dan penguraiannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan
persoalan yang akan dipecahkan (Umar 2000). Setidaknya terdapat dua manfaat
penggunaan penelitian deskriptif, yaitu untuk studi dalam bidang bisnis terutama
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis, yang kedua adalah studi
deskriptif digunakan untuk mengenali distribusi dan perilaku data yang dimiliki
(Kuncoro 2009).
18

Analisis Faktor
Menurut Kuncoro (2009) analisis faktor adalah jenis analisis yang
digunakan untuk mengenali dimensi-dimensi pokok atau keteraturan dari sebuah
fenomena.Tujuan umum dari analisis faktor adalah untuk meringkas kandungan
informasi variabel dalam jumlah yang besar menjadi sejumlah faktor yang lebih
kecil.Analisis faktor dimulai dari menyusun suatu kelompok variabel baru
berdasarkan hubungan sebagaimana ditunjukkan matriks korelasi. Tujuan statistik
analisis faktor ini adalah untuk menentukan kombinasi linier dari beberapa
variabel yang akan membantu dalam meneliti hubungan saling keterkaitan.
Sedangkan menurut Santoso (2010) analisis faktor termasuk pada kategori
Interdependence Technique, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun
variabel independen pada analisis tersebut, yang berarti tidak diperlukan sebuah
model tertentu untuk analisis faktor. Analisis faktor digunakan untuk
mengidentifikasi dimensi dasar atau faktor, yang menjelaskan korelasi di
himpunan beragam variabel. Misalnya, sehimpunan pernyataan gaya hidup bisa
digunakan untuk mengukur profil-profil psikografis konsumen. Mengidentifikasi
suatu himpunan yang lebih kecil dari beragam variabel yang tidak saling
berkorelasi untuk menggantikan himpunan asal variabel-variabel yang saling
berkorelasi dalam analisis banyak variabel (analisis regresi atau analisis
diskriminan). Mengidentifikasi suatu himpunan beragam variabel penting yang
lebih kecil dari sebuah himpunan yang lebih besar untuk digunakan dalam analisis
banyak variabel berikutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui karakteristik konsumen


pada konsumen toko buku GBSB. Karakteristik konsumen pada umumnya terdiri
dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, status pendidikan, status pekerjaan,
profesi pekerjaan, hobi, serta rata-rata penerimaan, dan rata-rata pengeluaran.
Karakteristik pembelian buku di toko buku GBSB dapat dilihat pada Tabel 7.
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa konsumen yang melakukan
pembelian buku di toko buku GBSB didominasi oleh perempuan dengan usia
produktif, yang berarti bahwa konsumen yang membeli buku di toko buku GBSB
merupakan konsumen yang peduli terhadap wawasan yang luas dan sadar akan
manfaat dari membaca buku. Status pernikahan, didominasi oleh konsumen yang
belum menikah dengan pendidikan terakhir yang ditempuh adalah diploma 3 yang
berarti bahwa konsumen memiliki waktu luang untuk membeli buku di toko buku
sehingga dapat memilih buku dengan leluasa. Berdasarkan status dan profesi
pekerjaan, konsumen berasal dari mahasiswa berbagai jurusan, yakni jurusan
manajemen, jurusan hukum, fisip, mipa, agribisnis, dan ilmu komputer dengan
hobi yang disukai adalah membaca, yang berarti bahwa mahasiswa yang membeli
buku di toko buku GBSB mengedepankan hobi yang positif yaitu membaca untuk
memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan terkait latar belakangnya yaitu
sebagai mahasiswa. Rata-rata penerimaan konsumen yaitu sebesar Rp 2 500 000 –
19

Rp 5 000 000, dan rata-rata pengeluaran konsumen per bulan yaitu sebesar Rp 1 000
000 – Rp 2 500 000 yang berarti bahwa rata-rata penerimaan konsumen berada di
atas rata-rata UMR kota Bogor yaitu Rp 3 022 765 hal ini dapat tercapai karena
konsumen yang sebagian besar merupakan mahasiswa memiliki pekerjaan selain
berstatus sebagai mahasiswa.

Tabel 7 Karakteristik konsumen pembeli buku di toko buku GBSB


Karakteristik Konsumen Keterangan Jumlah
Perempuan 66
Jenis Kelamin
Laki – Laki 34
15-19 Tahun 9
20-24 Tahun 55
25-29 Tahun 24
30-34 Tahun 7
Usia
35-39 Tahun 1
40-44 Tahun 1
45-49 Tahun 2
50-54 Tahun 1
Belum Menikah 85
Status Pernikahan
Menikah 15
SMA/sederajat 14
Status pendidikan (Ijazah Diploma/Sederajat 49
Terakhir) Sarjana 36
Pascasarjana 1
PNS 7
Pelajar/Mahasiswa 35
Wirausaha 15
Karyawan swasta 21
Status Pekerjaan Fresh graduate 3
Guru 5
Freelancer 2
Designer 2
Ibu rumah tangga 10
Profesi Pekerjaan Akuntan 5
Manajemen 13
Pengajar/guru/dosen 9
Wirausaha 15
Trainer 3
Hukum 2
Administrator 1
Manajer 1
Jobseeker 3
Staff 2
Agribisnis 7
Fisip 2
Makelar 1
Teller 1
Karyawan Bank 2
Marketing Administrasi 1
PNS 7
Pedagang 7

Ilmu Komputer 10
20

Lanjutan tabel 7
Karakteristik Konsumen Keterangan Jumlah
Mipa 1
Motion Graphic 1
Engineer 2
Sistem Informasi 1
Illustrator 1
Marketing 3
Dokter 1
Customer service 1
Ibu rumah tangga 2
Rata-rata penerimaan per < Rp 1 000 000 18
bulan Rp 1 000 001 – Rp 2 500 000 29
Rp 2 500 001 – Rp 5 000 000 35
Rp 5 000 001 – Rp 10 000 000 15
Rp 10 000 001 – Rp 20 000 000 3

Rata-rata pengeluaran per < Rp 1 000 000 30


bulan Rp 1 000 001 – Rp 2 500 000 36
Rp 2 500 001 – Rp 5 000 000 25
Rp 5 000 001 – Rp 10 000 000 7
Lainnya… 2
Sumber : Data primer diolah (2016)

Proses Keputusan Pembelian

Model perilaku pengambilan keputusan berdasarkan teori Engel et al


(1994) terdiri dari lima tahapan, diantaranya yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil. Hasil dapat dilihat
di Tabel 8. Tabel 8 menunjukkan data mengenai proses pengambilan keputusan
konsumen dalam berbelanja buku di toko buku GBSB. Pada proses pengenalan
kebutuhan dapat dilihat bahwa motivasi konsumen dalam berbelanja buku di toko
buku GBSB yaitu karena praktis yang berarti bahwa konsumen mengetahui
informasi mengenai toko buku, proses pembelian hingga proses keputusan
pembelian dilakukan dengan usaha yang mudah. Sedangkan manfaat yang
diharapkan konsumen dari berbelanja buku di toko buku GBSB yaitu karena
tempat yang mudah dijangkau, hal ini menunjukkan bahwa tempat yang mudah
dijangkau dari segala arah maupun ditunjang dengan sarana transportasi umum
merupakan hal yang penting untuk meningkatkan minat beli konsumen dan
menjadi keunggulan tersendiri bagi pihak manajemen. Untuk proses pencarian
informasi, sumber informasi dari berbelanja buku di toko buku GBSB yaitu
berasal dari diri sendiri yang berarti bahwa konsumen telah mengetahui informasi
mengenai toko buku GBSB karena berinteraksi secara langsung maupun tidak
langsung baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
21

Tabel 8 Tahapan proses pengambilan keputusan pembelian buku di Toko Buku


GBSB

Tahap Pengambilan Keputusan Proses Jumlah

Pengenalan kebutuhan Motivasi berbelanja buku : 42


Praktis
Menghemat biaya 5
Banyak pilihan buku 41
Murah 1
Pencarian yang mudah 8
Dekat dengan tempat tinggal 2
Dekat kampus 1
Manfaat yang diharapkan dari 54
berbelanja buku : Tempat yang
mudah dijangkau

Waktu dan tempat yang fleksibel 14

Proses belanja yang mudah 3


Dapat melihat buku secara 18
langsung
Untuk menghemat tenaga 1
Belanja alternatif selain di toko 10
buku online
Pencarian Informasi Sumber informasi berbelanja 55
buku :
Antara lain adalah
Diri sendiri
Keluarga 18
Teman 24
Iklan 3
Evaluasi Alternatif Hal yang menjadi 40
pertimbangan saat berbelanja
buku : antara lain adalah
Lokasi
Mutu buku 34
Pelayanan 5
Harga 9
Keamanan 3
Merk 5
Manfaat 4
Pembelian Toko buku Gramedia yang 85
dikunjungi untuk membeli
buku : Toko buku Gramedia
yang terletak di Mall
22

Lanjutan Tabel 8
Tahap Pengambilan Keputusan Proses Jumlah
Outlet toko buku Gramedia 14
Toko buku Gramedia Online 1
Cara memperoleh keputusan 69
berbelanja buku : Sesuai
kebutuhan
Mendadak 12
Direncanakan 18
Kadang direncanakan kadang 1
mendadak
Hasil Tingkat kepuasan berbelanja 97
buku : Puas
Tidak Puas 3
Menyarankan berbelanja
buku : Menyarankan 91
Tidak Menyarankan 9
Sumber : Data primer diolah (2016)

Pada proses evaluasi alternatif, hal yang menjadi pertimbangan konsumen


dalam berbelanja buku di toko buku GBSB antara lain dipilih karena alasan lokasi,
yang artinya konsumen memilih lokasi toko buku GBSB setelah melakukan
evaluasi terhadap pengalaman membeli buku di toko buku sebelumnya. Maka,
lokasi toko buku yang berada dekat dengan tempat tinggal merupakan pilihan
yang dipertimbangkan, dengan kata lain semakin strategis lokasi toko buku G dan
semakin dekat dengan lokasi tempat tinggal konsumen maka semakin diminati.
Pada proses pembelian, toko buku Gramedia yang terletak di Mall merupakan
toko buku yang paling banyak dipilih, hal ini terjadi selain karena nyaman
konsumenjuga dapat melakukan berbagai aktivitas lainnya di dalam satu lokasi
yang sama dengan toko buku GBSB. Cara memperoleh keputusan berbelanja buku
di toko buku GBSB yaitu karena sesuai kebutuhan, yang memiliki arti konsumen
pada dasarnya memiliki kebutuhan yang berbeda saat membeli buku, buku yang
akan dibeli merupakan buku yang penting dan sesuai untukkepentingan akademik
maupun kepentingan pribadi. Pada proses hasil, tingkat kepuasan konsumen saat
berbelanja buku di toko buku GBSB menunjukkan hasil puas dan akan
menyarankan kepada orang lain artinya bahwa konsumen merasa buku yang
dijual, pelayanan yang diberikan oleh toko buku GBSB sesuai dengan harga yang
mereka tetapkan. Tingkat kepuasan konsumen yang tinggi juga merupakan suatu
keberhasilan bagi manajemen yang mengelola toko buku GBSB yang telah
memberikan kenyamanan dan kualitas yang tinggi pada produk, promosi, harga,
maupun tempat dalam berbelanja buku.
23

Faktor-faktor Pengambilan Keputusan

Tahap pertama dalam analisis faktor yaitu mengetahui indikator layak


digunakan dengan melihat nilai Kaiser-Mayer-Olkinmeasure of sampling
adequacy (KMO). Nilai KMO mencukupi kriteria apabila nilai KMO tersebut
lebih dari atau sama dengan 0.5. Hal ini menandakan bahwa variabel layak diuji
dan berkorelasi sehingga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Tabel 9 Faktor baru yang terbentuk.


Nilai
Variabel Loading Factor Faktor Keragaman Nama faktor
Data (%)
Dorongan 0.748
Minat 0.730
Sumber daya temporal 0.723
Persepsi 0.688
Pengetahuan objektif 0.587
1 34.9 Aspek motivasi
Opini 0.583
Kebutuhan 0.567
Sumber daya ekonomi 0.555
Sumber daya kognitif 0.536
Kepercayaan 0.508
Iklan 0.742
Ingatan 0.742 Pengaruh
2 8.9
Pengalaman 0.677 rangsangan
Influence 0.544
Trend 0.777
Kelompok Acuan 0.763 3 5.5 Pengaruh utama
Prestige 0.612
Peranan keluarga 0.867
4 4.9 Keluarga
Pengaruh keluarga 0.790
Situasi pemakaian 0.784
Aktivitas 0.580 5 4.7 Pembelian
Evaluasi merek 0.562
Kemudahan belanja 0.756
Kemudahan
Resiproritas 0.589 6 3.8
belanja
Penghasilan 0.534
Situasi pembelian 0.725
7 3.7 Situasi
Situasi komunikasi 0.622
Sumber : Data primer diolah (2016)

Nilai KMO awal pada variabel yang diteliti adalah 0.837 yang menunjukkan
bahwa nilai tersebut lebih dari 0.5 dan menunjukkan bahwa proses awal analisis
faktor layak digunakan dalam analisis ini. Nilai keragaman data merupakan
24

ukuran nilai yang mampu dijelaskan oleh setiap faktor terhadap variabel yang ada.
Proses awal analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pada tabel anti-image matrices terlihat sejumlah angka yang membentuk
diagonal yang menunjukkan MSA (measure of sampling adequacy).Besarnya
MSA harus lebih dari 0.5 sehingga dapat dilakukan tahapan berikutnya. Jika
sebuah variabel mempunyai nilai MSA dibawah 0.5 berarti variabel tersebut tidak
layak uji dan harus dieliminasi. Pada Lampiran 6 terlihat bahwa semua variabel
berada lebih dari 0.5 maka tahapan analisis faktor berikutnya dapat dilakukan.
Pada ekstrasi menggunakan metode principal components dan analisis correlation
matrix. Pada tahap rotasi menggunakan metode varimax.
Pada penelitian ini, jumlah variabel yang digunakan untuk melakukan
analisis faktor terdiri dari 3 variabel yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan
individu, dan proses psikologis dengan 13 subvariabel dan 30 indikator yaitu
sosialisasi, kemudahan berbelanja, penghasilan, prestige, kelompok acuan,
influental, pengaruh anggota keluarga, peranan anggota keluarga, situasi
komunikasi, situasi pembelian, situasi pemakaian, sumberdaya ekonomi,
sumberdaya temporal, sumberdaya kognitif, kebutuhan, dorongan, pengetahuan
objektif, pengetahuan subjektif, kepercayaan, evaluasi merek, maksud untuk
membeli, aktivitas, minat, opini, iklan, persepsi, ingatan tentang iklan,
pengalaman orang lain, resiproritas, dan insentif berdasarkan Engel at al 1995.
Tabel 6 memperlihatkan terdapat tujuh faktor baru yang terbentuk dari hasil
proses analisis faktor.

Faktor pertama (Aspek motivasi)


Berdasarkan Tabel 9 faktor pertama yang terbentuk dari analisis faktor
diberi nama faktor aspek motivasi yang memiliki 10 variabel yaitu sumber daya
ekonomi, sumber daya temporal, sumber daya kognitif, kebutuhan, dorongan,
pengetahuan objektif, kepercayaan, minat, opini, persepsi. Faktor ini merupakan
faktor dengan keragaman data terbesar yaitu 34.9%, artinyabesarnya keragaman
yang mampu dijelaskan oleh faktor 1 adalah sebesar 34.9%. Dalam proses
pengambilan keputusan,konsumen mempertimbangkan faktor aspek motivasi
sebesar 34.9% dan menjadikannya sebagai faktor utama dalam memutuskan
pembelian buku di toko buku GBSB. Nilai loading factor variabel-variabel dalam
faktor kepribadian berada dalam rentang 0.508 sampai dengan 0.748. Dalam
faktor aspek motivasi variabel dorongan memiliki nilai loading factor sebesar
0.748 yang menunjukkan bahwa variabel dorongan merupakan variabel yang
sangat berpengaruh dalam melakukan keputusan pembelian buku di toko buku
GBSB, yang berarti bahwa konsumen yang membeli buku memiliki tingkat
kebutuhan yang tinggi sehingga dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan
pembelian meningkat dan terjadi proses pembelian.
Minat merupakan variabel kedua tertinggi setelah dorongan dengan nilai
loading factor sebesar 0.730 yang berarti bahwa minat konsumen tumbuh karena
telah mempertimbangkan kebutuhan yang ditunjang oleh ketersediaan buku
sehingga konsumen melakukan pembelian buku di toko buku GBSB. Variabel
selanjutnya merupakan variabel ketiga yaitu sumber daya temporal dengan nilai
loading factor sebesar 0.723, yang berarti bahwa rencana konsumen untuk
meluangkan waktu untuk berbelanja buku di toko buku GBSB berpengaruh
25

terhadap keputusan pembelian. Variabel keempat yaitu persepsi dengan nilai


loading factor sebesar 0.688, yang berarti bahwa persepsi konsumen mengenai
kualitas buku dan toko buku menjadi hal yang dipertimbangkan dalam melakukan
keputusan pembelian. Variabel kelima yaitu pengetahuan objektif dengan loading
factor sebesar 0.587 yang berarti bahwa konsumen mempertimbangkan
pengetahuannya mengenai kualitas buku yang ada di sebuah toko bukusehingga
melakukan keputusan pembelian.
Variabel keenam yaitu opini dengan nilai loading factor sebesar 0.583, yang
berarti bahwa konsumen menyukai berbelanja buku di toko bukuGBSB sehingga
keputusan pembelian.Variabel ketujuh yaitu kebutuhan dengan nilai loading
factor sebesar 0.567, yang berarti bahwa kebutuhan konsumen terhadap buku
menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian di toko
buku GBSB untuk memenuhi kebutuhannya.Variabel kedelapan yaitu sumber
daya ekonomi dengan nilai loading factor sebesar 0.555, hal ini berarti bahwa
anggaran konsumen terhadap pembelian buku berpengaruh terhadap keputusan
pembelian buku. Variabel kesembilan yaitu sumber daya kognitif dengan nilai
loading factor 0.536 yang berarti bahwa perhatian konsumen terhadap harga,
merek, dan kualiatas berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
Variabel kesepuluh yaitu kepercayaan dengan nilai loading factor sebesar 0.508,
yang berarti bahwa pertimbangan konsumen terhadap citra toko buku GBSByang
berakibat pada tingkat kepercayaan konsumen berpengaruh terhadap keputusan
pembelian buku di toko buku GBSB.

Faktor Kedua (Pengaruh rangsangan)


Berdasarkan Tabel 9, faktor kedua yang terbentuk dari analisis faktor yaitu
pengaruh rangsangan yang memiliki 4 variabel yaitu Influence, iklan, ingatan,dan
pengalaman. Faktor ini memiliki tingkat keragaman data sebesar 8.94%, artinya
proses pengambilan keputusan pembelian buku di toko buku Gramedia Botani
Square mempertimbangkan faktor pengaruh rangsangan sebesar 8.9%, besarnya
keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor 2 adalah sebesar 8.9%. Nilai
loading factor variabel yang ada pada faktor kedua yaitu pengaruh
rangsanganberada pada rentang 0.544 hingga 0.742.Variabel yang tertinggi
terdapat pada variabel iklan dengan nilai sebesar 0.742 yang artinya bahwa iklan
merupakan variabel yang dipertimbangkan saat melakukan keputusan pembelian
buku di toko buku GBSB.Variabel pertama yaitu iklan yaitu 0.742, yang berarti
bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak manajemen toko buku GBSB
menjadi pertimbangan konsumen terhadap keputusan pembelian buku. Variabel
kedua yaitu ingatan dengan nilai loading factor berjumlah 0.742, yang berarti
bahwa kegiatan promosi yang dilakukan manajemen toko buku Gramedia Botani
Square Bogor berhasil menstimulasi konsumen sehingga konsumen mampu
mengingat dan melakukan keputusan pembelian buku. Variabel ketiga yaitu
pengalaman dengan nilai loading factor sebesar 0.677 yang berarti bahwa
pengalaman konsumen merupakan variabel yang dipertimbangkan terhadap
keputusan pembelian buku di toko buku GBSB. Variabel keempat yaitu influence
dengan nilai loading factor sebesar 0.544, yang berarti bahwa konsumen
terpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya terhadap informasi mengenai cara
pembelian dan keunggulan toko buku GBSB.
26

Faktor Ketiga (Pengaruh Kelompok)


Berdasarkan Tabel 9, faktor ketiga yang terbentuk dari analisis faktor yaitu
pengaruh kelompok yang memiliki 3 variabel yaitu trend, prestige, dan kelompok
acuan. Faktor ketiga yaitu gaya hidup memiliki keragaman data sebesar 5.47%,
yang berarti bahwa besarnya keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor 3
adalah sebesar 5.5%. Nilai loading factor dari variabel gaya hidup memiliki
rentang sebesar 0.612 hingga 0.777. Nilai loading factor tertinggi terdapat pada
variabel trend dengan nilai loading factor sebesar 0.777 yang berarti bahwa toko
buku GBSBmenyediakan buku yang up to date atau kekinian sehingga konsumen
tertarik untuk membeli buku di toko buku GBSB. Variabel kedua yaitu kelompok
acuan dengan nilai loading factor sebesar 0.763 yang berarti bahwa pengaruh
suatu kelompok atau organisasi yang ada di sekitar konsumen menjadi
pertimbangan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian buku. Variabel
ketiga yaitu prestige dengan nilai loading factor sebesar 0.612 yang menunjukkan
bahwa gengsi merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam melakukan
keputusan pembelian buku.

Faktor Keempat (Keluarga)


Berdasarkan Tabel 9, faktor keempat merupakan faktor keluarga. Faktor ini
memiliki 2 variabel yaitu pengaruh keluarga, dan peranan keluarga. Faktor ini
memiliki keragaman data sebesar 4.9% yang memiliki arti bahwa besarnya
keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor 4 adalah sebesar 4.9%.Nilai
loading factor dari faktor keluarga memiliki rentang 0.790 hingga 0.867. Variabel
pertama pada faktor keluarga yaitu variabel peranan keluarga dengan nilai loading
factor tertinggi yaitu sebesar 0.867, hal ini menunjukkan bahwa saran dari
keluarga merupakan hal yang turut dipertimbangkan oleh konsumen saat
melakukan keputusan pembelian buku. Variabel kedua yaitu pengaruh keluarga
dengan nilai loading factor yaitu sebesar 0.790, yang berarti bahwa dorongan dari
keluarga untuk melakukan keputusan pembelian buku di toko buku GBSB.

Faktor Kelima (Pembelian)


Berdasarkan Tabel 9, faktor kelima diberi nama evaluasi pembelian yang
memiliki 3 variabel yaitu situasi pemakaian, evaluasi merk, dan aktivitas. Tingkat
keragaman data faktor pembelian yaitu sebesar 4.7% yang memiliki arti bahwa
besarnya keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor 5 adalah sebesar
4.7%.Nilai loading factor pada faktor evaluasi pembelian berada pada rentang
antara 0.562 hingga 0.784. Dalam faktor pembelian, variabel pertama yaitu
variabel situasi pemakaian merupakan variabel tertinggi dengan nilai loading
factor sebesar 0.784, yang berarti bahwa ketika konsumen menginginkan suatu
buku dan kemudian melakukan proses pencarian terhadap toko buku yang ingin
dikunjungi hingga melakukan pembelian di toko buku tersebut menjadi
pertimbangan konsumen saat memutuskan untuk melakukan pembelian buku di
toko bukuGBSB. Variabel kedua pada faktor pembelian yaitu evaluasi merek
dengan nilai loading factor yaitu sebesar 0.562, yang berarti bahwa konsumen
melakukan evaluasi terhadap merk toko buku tempat konsumen membeli buku.
27

Faktor Keenam (Kemudahan belanja)


Berdasarkan Tabel 9, faktor keenam diberi nama daya beli, yang memiliki 3
variabel yaitu kemudahan belanja, penghasilan, dan resiproritas. Tingkat
keragaman data pada variabel daya beli yaitu sebesar 3.8%, yang memiliki arti
bahwa besarnya keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor 6 adalah sebesar
3.8%. Adapun rentang nilai loading factor pada faktor kemudahan belanja yaitu
antara 0.534 hingga 0.746.Variabel pertama yaitu variabel kemudahan belanja
dengan nilai loading factor sebesar 0.746, yang berarti bahwa konsumen
mempertimbangkan ketersediaan alat pembayaran dan fasilitas penunjang seperti
komputer untuk mencari buku untuk dapat melakukan keputusan
pembelian.Variabel kedua yaitu variabel resiproritas dengan nilai loading factor
sebesar 0.589, yang memiliki arti bahwa konsumen dapat dengan mudah
mendapatkan buku yang diinginkannya dan selanjutnya ikut mengantri hingga
konsumen dapat melakukan pembelian tertib.Variabel ketiga yaitu variabel
penghasilan dengan nilai loading factor sebesar 0.534, yang berarti bahwa
konsumen mempertimbangkan pendapatannya yang mencukupi untuk membeli
buku di toko buku GBSB.

Faktor Ketujuh (Situasi)


Berdasarkan Tabel 9, faktor ketujuh yang terbentuk dari analisis faktor
diberi namasituasi yang memiliki 2 variabel, yaitusituasi ekonomi, dan situasi
pembelian. Faktor ini memiliki keragaman data sebesar 3.7%, artinya besarnya
keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor 7 adalah sebesar 3.7%. Nilai
loading factor variabel – variabel dalam faktor situasimemiliki rentang nilai
antara 0.622 hingga 0.725. Variabel pertama yaitu variabel situasi pembelian yang
memiliki nilai loading factor sebesar 0.725, yang memiliki arti bahwa konsumen
mempertimbangkan ketersediaan buku di toko buku, seperti toko buku GBSByang
memiliki tempat yang strategis dan cukup untuk menampung buku-buku yang
sedang trend sehingga konsumen melakukan keputusan pembelian buku. Variabel
kedua dari faktor situasi yaitu variabel situasi komunikasi dengan nilai loading
factor sebesar 0.622, yang berarti bahwa percakapan 2 arah dan ketersediaan
waktu antara pramuniaga dengan konsumen merupakan faktor yang
dipertimbangkan dalam melakukan keputusan pembelian di toko buku GBSB.

Implikasi Managerial

Berdasarkan hasil penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi


keputusan pembelian yang dilakukan, terdapat 7 faktor baru yang terbentuk yang
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor aspek motivasi, pengaruh rangsangan, pengaruh kelompok,
keluarga, pembelian, kemudahan belanja dan situasi. Faktor yang paling penting
yang menjadi pertimbangan konsumen adalah faktor aspek motivasi, dan yang
kedua adalah pengaruh rangsangan.Oleh sebab itu manajemen toko bukuGBSB
sebaiknya meningkatkan motivasi minat beli konsumen dengan melakukan
rangsangan melalui iklan yang menghasilkan ingatan dan pengalaman yang
terbaik mengenai toko buku GBSB sehingga melakukan keputusan pembelian
28

secara berulang yang berarti volume penjualan buku juga meningkat. Hal ini dapat
diwujudkan melalui berbagai cara.
Pada dasarnya, buku termasuk dalam salah satu kebutuhan manusia,
sehingga tanpa adanya buku, keinginan masyarakat untuk memperluas
pengetahuan, dan mencapai potensi diri secara maksimal menjadi terhambat.
Untuk itu, dengan pengelolaan manajemen yang tepat dalam bidang usaha toko
buku, masyarakat akan terdorong untuk melakukan keputusan pembelian untuk
memenuhi kebetuhan pertumbuhan.
Meningkatkan minat beli konsumen di toko buku GBSB seiring dengan
motivasi konsumen yang berbeda-beda terhadap kebutuhan buku yang ingin
dibeli, pihak manajemen perlu melakukan perencanaan yang tepat tentang
pengelolaan distribusi buku dengan carabekerja sama dengan pihak penerbit untuk
melakukan distribusi sesuai dengan kapasitas dan perencanaan yang lalu.
Pembaharuan buku juga penting dilakukan mengingat penyebaran informasi yang
cepat melalui media massa saat ini, sehingga pengetahuan konsumen akan buku
terbaru semakin pesat.
Peluang ini dapat ditangkap dengan mudah apabila pihak manajemen
membangun kerja sama yang baik terhadap penerbit lama maupun baru serta
penulis untuk mendistribusikan bukunya tentunya berdasarkanstandard
manajemen toko buku GBSB. Meningkatkan kelengkapan buku yang tersedia juga
menjadi alternatif dari pemenuhan permintaan konsumen akan buku. Dalam hal
ini, sebaiknya pegawai toko buku GBSB menjaga kerapihan buku yang ada di
display agar konsumen merasa nyaman dan tidak kesulitan untuk memilih dan
membeli buku. Pihak manajemen juga sebaiknya selalu mencari informasi buku
yang sedang diminati oleh konsumen. Selain itu melakukan pendekatan dengan
penerbit terkenal untuk menjual bukunya pertama kali di toko buku GBSB
merupakan cara lain agar toko buku GBSB memenangkan persaingan yang ada.
Untuk meningkatkan pengaruh rangsangan sesuai dengan faktor kedua dari
hasil analisis faktor, manajemen toko buku GBSB juga perlu melakukan kegiatan
promosi, seperti mengadakan bazar yang tidak hanya dilakukan di lokasi toko
buku seperti di mall, tetapi juga dengan mengadakan bazar di lingkungan
pendidikan seperti kampus, atau sekolah. Kegiatan promosi juga dapat dilakukan
dengan memanfaatkan waktu tertentu, yaitu saat bulan Ramadhan, toko buku
GBSB mengadakan bazaar di masjid dengan menjual berbagai buku religi. Selain
buku religi, dapat mengadakan bazaar buku masakan untuk meningkatkan
penjualan buku masakan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengadakan demo
masak. Hal ini dilakukan agar pendekatan masyarakat terhadap minat beli buku
meningkat sehingga konsumen dapat mempromosikan kepada orang terdekat
dengan sendirinya dan agar konsumen merasa bahwa pilihan untuk membeli buku
tidak hanya melalui institusi pendidikan saja tetapi dari bazar toko buku pun juga
bisa atau dapat melakukan pesanan baik secara online serta manual dengan
mendatangi toko buku GBSB.
Kegiatan promosi juga sebaiknya ditunjang dengan adanya kegiatan seperti
mengadakan kuis berhadiah yang diusung toko buku GBSB agar konsumen lebih
loyal. Karena ketika konsumen sudah nyaman dan loyal maka keputusan untuk
melakukan pembelian ulang dapat dilakukan. Kegiatan promosi juga sebaiknya
dilakukan dalam bentuk pemberian potongan harga atau diskon, juga memberikan
hadiah dengan syarat dan ketentuan yang berlaku misalnya dengan minimal
29

pembelian Rp 500 000 maka konsumen berhak mendapatkan kalender dari toko
buku GBSB atau berbagai macam souvenir.
Selain meningkatkan kelengkapan buku, dan melakukan kegiatan promosi,
hal-hal lain yang harus diperhatikan oleh manajemen toko buku GBSB untuk
meningkatkan minat beli konsumen yaitu dengan meningkatkan kualitas
pelayanan juga penting dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada
konsumen.Bentuk kenyamanan dapat diberikan melalui pengadaan fasilitas
pengunjung seperti adanya bangku dan tempat penitipan barang hingga pegawai
yang ramah, santun, sabar, dan selalu siap membantu konsumen dalam mencari
buku yang diinginkan.Untuk menjaga kualitas pelayanan toko buku GBSB
sebaiknya perlu dilakukan pertemuan atau rapat rutin untuk menjalin komunikasi
dan meningkatkan kinerja pegawai.Pertemuan ini juga bisa digunakan untuk
pemberian informasi terhadap buku-buku yang baru datang. Dengan adanya
pertemuan atau rapat rutin, pihak manajemen tingkat atas toko buku GBSB juga
dapat melakukan pengawasan sehingga manajemen tingkat atas bisa menjaga
kualitas pegawainya yang selanjutnya dapat dijadikan evaluasi kinerja maupun
kualitas toko buku GBSB.
Jika penjualan buku menurun maka rekomendasi yang dapat diajukan untuk
meningkatkan penjualan yaitu berupa perencanaan distribusi buku yang baik agar
kelengkapan buku terjaga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen dapat
tercapai. Selain itu melakukan kegiatan promosi yang rutin dan sesuai dengan
anggaran pihak manajemen, agar promosi yang dilakukan bersinergi dengan
tujuan yang ingin dicapai. Jika tujuan yang perlu dicapai adalah untuk
meningkatkan minat beli konsumen maka perlu ditetapkan strategi untuk
pemuasan kebutuhan konsumen, yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang
berkualitas, dengan menempatkan pegawai yang compatible, berpengetahuan
terhadap buku yang ada di toko dan memiliki sikap kooperatif saat dibutuhkan
oleh pelanggan. Sikap pegawai toko buku GBSB sangat penting, karena
konsumen juga menilai perilaku pegawai toko saat proses pembelian sedang
berlangsung. Keramahan dan fokus terhadap pekerjaan pegawai juga sedikit
banyak menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian buku di
toko buku GBSB.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1 Konsumen yang berbelanja buku di toko buku GBSB didominasi oleh
perempuan dengan rentang usia 20-24 tahun dengan status pernikahan belum
menikah, dengan tingkat pendidikan terakhir yaitu diploma 3, dan dengan
status pekerjaan sebagai mahasiswa dan berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa
yang memiliki hobi membaca dan mempunyai rata-rata penerimaan per bulan
sebesar Rp 2 500 000 – Rp 5 000 000 dan rata – rata pengeluaran per bulan sebesar
Rp 1 000 000 – Rp 2 500 000.
30

2 Perilaku pengambilan keputusan pembelian terbagi menjadi lima tahap


pengenalan kebutuhan, motivasi konsumen dalam berbelanja buku di toko
buku Gramedia Botani Square adalah karena praktis. Manfaat yang diharapkan
konsumen dari berbelanja buku yaitu karena tempat yang mudah dijangkau.
Pada proses pencarian informasi, sumber informasi berbelanja buku yaitu
berasal dari diri sendiri, dan pada evaluasi alternatif hal yang menjadi
pertimbangan konsumen saat berbelanja buku yaitu lokasi. Pada proses
pembelian, cara memperoleh keputusan berbelanja buku yaitu sesuai dengan
kebutuhan. Pada proses hasil tingkat kepuasan konsumen saat berbelanja buku
di toko buku GBSB, yaitu puas dan akan menyarankan kepada orang lain yaitu
menyarankan.
3 Faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian buku di toko
buku GBSB ada 7 faktor, yaitu faktor aspek motivasi, pengaruh rangsangan,
pengaruh kelompok, keluarga, pembelian, kemudahan belanja, situasi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat saran yang diajukan


yaitu sebagai berikut :
1 Meningkatkan minat pembeli dengan caramengembangkan strategi pemasaran
yaitu dalam bidang promosi agar menarik minat konsumen dengan cara
memberikan potongan harga, dan mengadakan bazar.
2 Menjaga kelengkapan buku, hal ini sehubungan dengan kebutuhan konsumen
yang ingin membeli buku yang sesuai dengan kebutuhan.
3 Meningkatkan kualitas pelayanan toko buku GBSB.
31

DAFTAR PUSTAKA
Afmagama. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Jasa Studi Kasus Fit For Two Fitness Center
Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Penduduk Kota Bogor Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2014. [Internet]. [Diunduh 2015
Desember 15]. Tersedia padahttps://bogorkota.bps.go.id/linkTableDinamis/
view/id/44.
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Budijanto,
penerjemah . Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer
behavior. Jilid ke-1.Ed ke-6.
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1995. Perilaku Konsumen. Budijanto,
penerjemah . Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer
behavior. Jilid ke-2.Ed ke-6.
[IKAPI] Ikatan Penerbit Indonesia. 2015. Industri Penerbitan Buku Indonesia
Dalam Data Dan Fakta. [Internet]. [Diunduh 2016April 10]. Tersedia pada
https://www.academia.edu/19579907/Industri_Penerbitan_Buku_Indonesia_
dalam_Data_dan_Fakta.
[IKAPI] Ikatan Penerbit Indonesia. 2015. Trend Penjualan Buku di Toko Buku
Menurun, Pemerintah dapat membalikannya. [Internet].[Diunduh 2015
Desember 15]. Tersedia pada http://www.ikapi.org/berita1/news/item/73-
tren-penjualan-buku-di-toko-buku-menurun-pemerintah-dapat-
membalikkannya.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.
[KPPU] Komisi Pengawas Persaingan Usaha (ID). 2015. Position Paper KPPU
Terhadap Kebijakan Perbukuan Indonesia. Jakarta (ID): Komisi Persaingan
Usaha (KPPU).
Kuncoro, M. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta (ID): PT.
Gelora Aksara Pratama.
Parasyamya YD. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Institut Pertanian Bogor [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Republika. 2015. Mendikbud: Siswa Wajib Baca Buku 15 Menit Sebelum Belajar.
[Editorial]. [Diunduh 2015 Desember 5]. Tersedia pada
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/07/24/nrzo7v349
-mendikbud-siswa-wajib-baca-buku-15-menit-sebelum-belajar.
Sari PP. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Jasa Salon Muslimah House of Aisya Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Santoso S. 2010. Statistik Multivariate: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta (ID): PT. Elex Media Komputindo.
Sarwono J. 2013. Statistik Multivariate Aplikasi untuk Riset Skripsi. Yogyakarta
(ID): Penerbit ANDI.
Umar H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.Jakarta (ID): Gramedia
Pustaka Utama.
32

Umar H. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID):
Gramedia Pustaka Utama.
33

LAMPIRAN
34
35

Lampiran 1 Uji validitas


α
Variabel Nomor Pertanyaan R hitung R Tabel Validitas
Tren 1 0.577 0.296 Valid
Kemudahan berbelanja 2 0.435 0.296 Valid
Penghasilan 3 0.385 0.296 Valid
Prestige 4 0.531 0.296 Valid
Kelompok acuan 5 0.401 0.296 Valid
Influential 6 0.623 0.296 Valid
Pengaruh anggota keluarga 7 0.474 0.296 Valid
Peranan anggota keluarga 8 0.592 0.296 Valid
Situasi komunikasi 9 0.307 0.296 Valid
Situasi pembelian 10 0.349 0.296 Valid
Situasi pemakaian 11 0.485 0.296 Valid
Sumberdaya ekonomi 12 0.553 0.296 Valid
Sumberdaya temporal 13 0.611 0.296 Valid
Sumberdaya kognitif 14 0.445 0.296 Valid
Kebutuhan 15 0.669 0.296 Valid
Dorongan 16 0.673 0.296 Valid
Pengetahuan objektif 17 0.758 0.296 Valid
Pengetahuan subjektif 18 0.601 0.296 Valid
Kepercayaan 19 0.509 0.296 Valid
Evaluasi merek 20 0.656 0.296 Valid
Maksud untuk membeli 21 0.604 0.296 Valid
Aktivitas 22 0.550 0.296 Valid
Minat 23 0.537 0.296 Valid
Opini 24 0.645 0.296 Valid
Iklan 25 0.509 0.296 Valid
Persepsi 26 0.407 0.296 Valid
Ingatan tentang iklan 27 0.445 0.296 Valid
Pengalaman orang lain 28 0.666 0.296 Valid
Resiproritas 29 0.561 0.296 Valid
Insentif 30 0.680 0.296 Valid

Lampiran 2 Uji reliabilitas


36

Lampiran 3 Analisis faktor

Lampiran 4 Anti image matrices


37

Lanjutan Lampiran 6

Lampiran 5 Communalities
38

Lampiran 6 Total variance explained

Lampiran 7 Scree plot


39

Lampiran 8 Component matrix

Lampiran 9 Rotated component matrix

Lampiran 10 Component transformation matrix


40

Lampiran 11 Component plot in rotated space


41

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 31 Oktober 1990. Penulis


merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Pada tahun 2008 penulis lulus
dari SMA Negeri 89 Jakarta dan melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan
Diploma 3 program Manajemen Pemasaran PAAP Universitas Padjadjaran.
Tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa S1 melalui jalur program khusus
Alih Jenis Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai