DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
ABSTRACT
Increasing the number of coffee consumption and lifestyle changes has led
the growing of coffee shop business which have an impact on increasingly fierce
competition, so a strategy is needed to win the competition by creating a good
store atmosphere. The purpose of this research are to identify the characteristics of
customer, analyze the effect of store atmosphere toward customer satisfication and
loyalty, and analyze the effect of customer satisfication toward customer loyalty.
This research was conducted by using Structural Equation Modeling (SEM)
method with Partial Least Square (PLS) approach. The result of this research
indicate that The Coffee Companion customer are dominated by teenage boys
with job status as a student and last education status as a bachelor or the same
level. Other than that, general interior and store layout have a significant and
positive influence toward customer satisfication, general interior and customer
satisfication have a significant and positive influence toward customer loyalty.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Judul Skripsi: Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen di The Coffee Companion
Nama : Alifia Meylizha Rahmani
NIM : H24150046
Disetujui oleh
.._____
bdul Basith, MS STP MSi
Pembimbing I
etahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan dapat
menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan mengingat terbatasnya kemampuan penulis, namun
berkat rahmat Allah SWT. serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi
ini dapat diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Abdul Basith, MS dan
Bapak Mokhamad Syaefudin Andrianto, STP, MSi selaku dosen pembimbing
serta Bapak Dr Ir Jono Minarto Munandar, MSc selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga dan teman-teman
semuanya, atas segala doa, dukungan, dan kasih sayangnya. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama.
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 4
Ruang Lingkup Penelitian 4
TINJAUAN PUSTAKA 4
Perilaku Konsumen 4
Store Atmosphere 5
Kepuasan Konsumen 8
Loyalitas Konsumen 9
Penelitian Terdahulu 9
METODE 10
Kerangka Pemikiran Penelitian 10
Lokasi dan Waktu Penelitian 11
Jenis dan Sumber Data 11
Metode Penarikan Sampel 12
Metode Pengolahan dan Analisis Data 12
HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Gambaran Umum Perusahaan 16
Karakteristik Responden 17
Analisis Deskriptif terhadap Variabel Store Atmosphere, Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen 19
Analisis Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen 24
Implikasi Manajerial 31
SIMPULAN DAN SARAN 33
Simpulan 33
Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 36
RIWAYAT HIDUP 42
DAFTAR TABEL
1 Penelitian terdahulu 9
2 Rentang skala penilaian 14
3 Variabel dan indikator penelitian 14
4 Karakteristik responden 17
5 Karakteristik perilaku konsumen 18
6 Persepsi konsumen terhadap variabel exterior 19
7 Persepsi konsumen terhadap variabel general interior 20
8 Persepsi konsumen terhadap variabel store layout 21
9 Persepsi konsumen terhadap variabel interior display 22
10 Persepsi konsumen terhadap variabel kepuasan konsumen 22
11 Persepsi konsumen terhadap variabel loyalitas konsumen 23
12 Average variance extracted (AVE) 27
13 Cross loading 27
14 Construct reliability 28
15 R-square (R2) 29
16 Path coefficient 30
DAFTAR GAMBAR
1 Jumlah konsumsi kopi di Indonesia 1
2 Jumlah restoran dan kafe di Kota Bogor 2
3 Jumlah pengunjung The Coffee Companion 2
4 Elemen store atmosphere 5
5 Kerangka pemikiran penelitian 11
6 Outer model akhir 25
7 Hasil bootstrapping 30
DAFTAR LAMPIRAN
1 Surat izin penelitian 36
2 Hasil uji validitas 37
3 Hasil uji reliabilitas 38
4 Outer model awal 39
5 Daftar menu dan harga produk di The Coffee Companion 40
6 Dokumentasi 40
PENDAHULUAN
Latar Belakang
4800000
4700000 4700000
satu bungkus = 60 kg
4600000 4600000
4500000 4500000
4400000
4300000 4333000
4200000
4167000
4100000
4000000
3900000
2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018
Gambar 1 Jumlah konsumsi kopi di Indonesia
Sumber: International Coffee Organization (2018)
1000
888
900 810
784
800
700 633
600 512
500
400
300
200
100
0
2014 2015 2016 2017 2018
Gambar 2 Jumlah restoran dan kafe di Kota Bogor
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor (2018)
3700
3600 3611
3500 3478
3400 3409 3395
3300
3200
3100
3054 3063
3000
2900
2800
2700
Okt'18 Nov'18 Des'18 Jan'19 Feb'19 Mar'19
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Konsumen
Store Atmosphere
Exterior
General
Interior
Store Atmosphere
Store
Layout
Interior
Display
c. Entrance
Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin. Jumlah dan jenis
pintu yang akan digunakan harus ditentukan. Sebaiknya sebuah toko
memiliki pintu masuk untuk pejalan kaki dan kendaraan.
d. Display Window
Tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan suatu
toko dengan memajang barang-barang yang ditawarkan sehingga
menarik pelanggan untuk masuk ke dalam toko.
e. Exterior Building Height
Tinggi bangunan luar dapat disamarkan atau tidak disamarkan.
Dengan menyamarkan tinggi bangunan, bagian toko yang terletak di
bagian tengah lantai dasar tidak akan mengganggu pelanggan yang
kurang menyukai struktur bangunan besar.
f. Uniqueness
Keunikan dari suatu toko dapat menarik mata pelanggan dan membuat
toko berbeda dari toko-toko yang lain.
g. Surrounding Area
Keadaan lingkungan masyarakat dimana suatu toko dapat
mempengaruhi citra toko. Jika toko lain yang berdekatan memiliki
citra yang kurang baik, maka toko yang lain pun akan terpengaruh
dengan citra tersebut.
h. Parking
Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi pelanggan. Jika
tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan
toko akan menciptakana citra yang positif bagi toko tersebut.
2. General Interior
Ketika pelanggan berada di dalam toko, ada beberapa elemen yang
mempengaruhi persepsi mereka, yaitu:
a. Flooring
Jenis lantai, ukuran, desain dan warna lantai sangat penting, karena
pelanggan dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa
yang mereka lihat.
b. Color and Lightening
Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup untuk
mengarahkan atau menarik perhatian pelanggan ke daerah tertentu
dari toko. Pelanggan yang berkunjung akan tertarik pada sesuatu yang
paling terang yang berada dalam pandangan mereka.
c. Scent and Sounds
Aroma dan suara dapat mempengaruhi mood pelanggan. Contohnya
sebuah restoran dapat menggunakan aroma makanan untuk menaikan
selera makan. Dan supermarket yang memutar musik yang bertempo
pelan dapat mempengaruhi pelanggan untuk bergerak lebih lambat.
d. Fixtures
Cara penyusunan barang-barang harus dilakukan dengan baik. Dapat
disesuaikan berdasarkan kegunaannya agar pelanggan dapat dengan
mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan.
7
e. Temperature
Mood pelanggan dipengaruhi oleh suhu di dalam toko. Sebaiknya
sebuah toko dapat mengatur suhu ruangan sesuai dengan cuaca agar
tidak terlalu panas atau dingin.
f. Widht of Aisles
Gang yang lebar dan tidak ramai menciptakan suasana yang nyaman
dibanding yang sempit dan ramai. Pelanggan akan berbelanja lebih
lama jika mereka berjalan di gang yang lebar.
g. Dead Area
Dead area merupakan ruang di dalam toko dimana display yang
normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal. Misalnya
pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan.
h. Personel
Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan
tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas pelanggan.
i. Service Level
Sebuah toko tidak dapat menciptakan citra kelas atas jika menerapkan
system self service.
j. Price
Pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan
agar pelanggan dapat mengetahui harga dari makanan tersebut.
k. Cashier
Pengelola toko harus meletakan posisi kasir yang mudah dijangkau
pelanggan.
l. Technology
Sebuah toko harus dapat melayani pelanggan secanggih mungkin.
Contohnya proses pembayaran harus dibuat secanggih mungkin dan
cepat. Baik pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran
cara lain seperti kartu kredit atau debit.
m. Cleanliness
Kebersihan sebuah toko harus diperhatikan. Walaupun interior dan
eksterior menarik, jika kebersihan tidak dijaga akan menimbulkan
citra yang kurang baik bagi pelanggan.
3. Store Layout
Pengelola toko harus memanfaatkan ruangan dengan efektif. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang layout adalah:
a. Allocation of Floor Space
Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk:
1. Selling space
Ruang penjualan adalah tempat berinteraksi antara pelanggan
dan pramusaji.
2. Merchandise space
Ruang penyimpanan untuk barang yang tidak dipajang.
3. Personel Space
Ruangan ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
pramusaji, seperti makan atau beristirahat.
8
4. Customer Space
Ruangan yang digunakan untuk meningkatkan kenyamanan
pelanggan seperti toilet, atau ruang tunggu.
b. Traffic Flow Pattern
Mengatur lalu lintas di dalam toko menggunakan dua pola, yaitu
straight traffic flow dan curving traffic flow. Kelebihan dari straight
traffic flow adalah menciptakan atmosfer yang efisien, menciptakan
ruang yang lebih banyak untuk memajang produk, pelanggan dapat
berbelanja dengan cepat dan mempermudah keamanan dan
pengawasan. Sedangkan kelebihan dari curving traffic flow adalah
menciptakan atmosfer yang bersahabat, pelanggan tidak akan merasa
terburu-buru, pelanggan dapat berjalan-jalan keliling toko dengan pola
yang berbeda, dan dapat membuat pembelian yang tidak direncanakan.
4. Interior Display
Interior (point of purchase) display bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pelanggan, menciptakan store atmosphere dan merupakan bagian
dari promosi. Interior (point of purchase) display terdiri dari:
a. Assortment Display
Bentuk interior display yang terbuka dan digunakan untuk memajang
berbagai macam produk agar dapat dilihat oleh pelanggan.
b. A Theme-Setting Display
Bentuk interior display yang menggunakan tema-tema berbeda dan
digunakan dalam event tertentu. Misalnya, menyambut hari
kemerdekaan atau hari-hari besar lain.
c. Ensemble Display
Bentuk interior display yang berupa pengelompokan dan
menampilkan barang di kategori terpisah.
d. Rack Display
Bentuk interior display yang berfungsi sebagai tempat atau gantungan
produk yang ditawarkan.
e. Case Display
Bentuk interior display yang digunakan dengan menggunakan kaca
untuk menampilan produk agar dapat menarik pelanggan.
f. Cut Case
Bentuk interior display yang murah, biasanya digunakan oleh toko
yang sedang menyelenggarakan diskon. Bentuk lain dari cut case
adalah dump bin yang merupakan tempat menumpuk barang-barang
diskon.
Kepuasan Konsumen
Loyalitas Konsumen
Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis (Kotler dan
Keller 2009). Oliver dalam Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan loyalitas
sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau
mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh
situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Menurut
Griffin (2005), konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku
dibandingkan dengan sikap dan seorang pelanggan yang loyal itu menunjukan
perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non random yang
diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan.
Menurut Griffin (2005), loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku
membeli dan pelanggan yang loyal adalah orang yang memiliki ciri sebagai
berikut:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur
2. Membeli antarlini produk dan jasa
3. Mereferensikan kepada orang lain
4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Penelitian Terdahulu
METODE
Hasil
Implikasi Manajerial
Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
12
………………………………………………………………………..(1)
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi (jumlah pengunjung)
e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar
10%
))
Uji Validitas
Menurut Umar (2003), validitas menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistic 20. Teknik korelasi
13
Product Moment Pearson digunakan untuk menghitung nilai korelasi antara data
pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan yaitu:
∑ ) ∑ ∑ )
…………………………………………………(2)
√ ∑ ∑ ) ∑ ∑ )
Keterangan:
n : jumlah responden
X : skor peubah
Y : skor total dari peubah untuk responden ke-n
Hasil uji validitas dapat dinyatakan valid apabila nilai dari r-hitung > r-tabel.
Uji validitas dilakukan pada 30 responden pertama dengan nilai r-tabel = 0.361
dengan error sebesar 10%. Instrumen pada penelitian ini telah valid karena telah
memenuhi nilai tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2003), jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka
berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah suatu nilai
yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang
sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software
SPSS Statistic 20. Rumus uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha yaitu:
∑
) )………………………………………………………….(3)
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyak butir instrumen
: varian total
∑ : jumlah varian butir
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Sugiyono 2010). Pada penelitian ini, analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisis dengan cara mendeskripsikan karakteristik
konsumen di The Coffee Companion dan menganalisis persepsi konsumen
terhadap variabel store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior,
store layout, dan interior display, serta kepuasan dan loyalitas konsumen
berdasarkan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang telah dibagikan.
14
Hipotesis Penelitian
The Coffee Companion berdiri pada bulan Agustus 2017 yang memiliki jam
operasional pada pukul 10.00-22.00. Keunggulan dari The Coffee Companion
yang menjadi andalan dalam aspek nilai jual perusahaan yaitu sebagai roastery
professional yang menyajikan biji kopi berkualitas dari berbagai daerah di
Indonesia yang ditangani oleh roaster muda berpengalaman yang dipadukan
dengan store atmosphere bertema industrialis minimalis yang nyaman dan
menarik. Selain menyajikan produk kopi, The Coffee Companion juga menyajikan
produk professional tea, cokelat dari berbagai daerah, dan makanan pendamping,
maka dari itu The Coffee Companion juga dapat dikunjungi dan dinikmati oleh
non-coffee drinker. The Coffee Companion juga menyajikan konsep strawless
17
Karakteristik Responden
pendapatan rata-rata perbulan 1 500 001-4 500 000 dengan presentase sebesar
33%. Domisili didominasi oleh responden yang berasal dari Bogor dengan
presentase sebesar 83%.
Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai
karakteristik perilaku konsumen yang terdiri dari awal mula mengetahui, tujuan
berkunjung, dengan siapa berkunjung, pengeluaran rata-rata per orang dalam
sekali kunjungan, lama kunjungan, dan frekuensi berkunjung setiap bulannya
dalam kurun waktu enam bulan terakhir yang dapat dilihat pada Tabel 5.
rentang waktu 1-2 jam dengan presentase sebesar 38% yang kemudian diikuti
dengan rentang waktu 2-3 jam dengan presentase sebesar 37%. Kategori frekuensi
berkunjung setiap bulannya dalam kurun waktu enam bulan terakhir didominasi
dengan rentang frekuensi kunjungan 1-2 kali dengan presentase sebesar 44%.
Analisis Deskriptif terhadap Variabel Store Atmosphere, Kepuasan dan
Loyalitas Konsumen
yang tersedia sehingga The Coffee Companion perlu menyediakan lahan parkir
yang lebih luas.
dan sopan (X28), bagian dalam ruangan terlihat bersih dan rapi (X211), dan
fasilitas pendukung terlihat bersih dan rapi (X212). Variabel tersebut menunjukan
indikator fasilitas pendukung terlihat bersih dan rapi (X212) memiliki nilai
terbesar yaitu sebesar 0.806. Hal tersebut menjelaskan bahwa konsumen
mempertimbangkan kebersihan dan kerapihan ruangan dan fasilitas pendukung
karena hal tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan pengunjung. Selain itu,
tersedianya fasilitas mushola menjadi nilai lebih bagi The Coffee Companion,
karena tidak semua coffee shop menyediakan fasilitas tersebut. Perpaduan warna
dan desain interior yang menarik menjadi pertimbangan karena hal tersebut dapat
menarik perhatian dan mempengaruhi persepsi pengunjung. Penampilan dan sikap
karyawan menjadi pertimbangan karena pengunjung menyukai karyawan yang
bersikap sopan dan ramah, serta penampilan karyawan merupakan salah satu
bagian dari citra The Coffee Companion.
Variabel store layout dicerminkan oleh empat indikator reflektif yaitu
penataan bar terlihat menarik (X31), penataan etalase produk terlihat menarik
(X32), kursi dan meja yang tersedia terasa nyaman (X34), dan tata letak kursi dan
meja terlihat rapi (X35). Variabel tersebut menunjukan indikator tata letak kursi
dan meja terlihat rapi (X35) memiliki nilai terbesar yaitu sebesar 0.783. Hal
tersebut dapat menjelaskan bahwa tata letak kursi dan meja yang rapi menjadi
pertimbangan bagi pengunjung karena tata letak kursi dapat mempengaruhi
kenyamanan dan privasi pengunjung. Maka dari itu sebaiknya jarak antar meja
tidak terlalu berdekatan. Kenyamanan kursi dan meja menjadi pertimbangan
karena hal tersebut akan mempengaruhi kenyamanan pengunjung untuk berada
lebih lama di The Coffee Companion sehingga akan mempengaruhi pengunjung
untuk melakukan pembelian kembali. Selain itu penataan bar yang menarik
menjadi pertimbangan karena hal tersebut merupakan salah satu daya tarik coffee
shop. Penataan etalase produk yang menarik juga menjadi pertimbangan karena
hal tersebut akan mempengaruhi pengunjung untuk melakukan pembelian.
Variabel interior display dicerminkan oleh empat indikator reflektif yaitu
peralatan coffee shop terlihat menarik (X41), dekorasi yang dipajang terlihat
menarik (X42), dekorasi yang dipajang sesuai dengan tema (X43), dan tanda
petunjuk kasir terlihat dengan jelas (X44). Variabel tersebut menunjukan indikator
dekorasi yang dipajang sesuai dengan tema (X43) memiliki nilai terbesar yaitu
sebesar 0.844. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa dekorasi yang dipajang
sesuai dengan tema dapat menarik perhatian konsumen. Peralatan coffee shop
merupakan bagian dari interior coffee shop yang tidak dapat dipisahkan, karena
hal tersebut menjadi daya tarik setiap coffee shop sehingga peralatan coffee shop
sebaiknya ditampilkan dengan sebaik mungkin. Selain itu tanda petunjuk kasir
harus dibuat dengan jelas agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Variabel kepuasan konsumen dicerminkan oleh empat indikator reflektif
yaitu store atmosphere The Coffee Companion sesuai dengan keinginan saya
(Y11), saya merasa nyaman dengan store atmosphere The Coffee Companion
(Y12), saya merasa puas dengan store atmosphere The Coffee Companion (Y13),
dan The Coffee Companion memberikan pengalaman yang menyenangkan (Y14).
Variabel tersebut menunjukan indikator saya merasa nyaman dengan store
atmosphere The Coffee Companion (Y12) memiliki nilai terbesar yaitu sebesar
0.918. Hal tersebut menunjukan bahwa store atmosphere The Coffee Companion
memberikan rasa nyaman bagi pengunjungnya dan pengunjung akan merasa puas.
27
Berdasarkan Tabel 12, nilai average variance extracted (AVE) pada setiap
variabel laten sudah memenuhi kriteria uji validitas karena nilai average variance
extracted (AVE) pada setiap variabel laten sudah > 0.50. Tahap kedua yaitu
mengevaluasi nilai discriminant validity yang diperoleh dari nilai cross loading.
Berikut nilai cross loading pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 13.
Berdasarkan Tabel 13, nilai cross loading pada seluruh indikator telah
memenuhi ketentuan nilai discriminant validity. Ghozali (2014) menyatakan
bahwa hal tersebut menunjukan konstruk laten memprediksi indikator pada blok
mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok lainnya. Tahap ketiga
yaitu mengevaluasi nilai construct reliability yang terdiri dari composite
reliability dan cronbach alpha. Menurut Ghozali (2014), konstruk dinyatakan
reliable jika nilai composite reliability dan cronbach alpha > 0.70. Berikut nilai
composite reliability dan cronbach alpha pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 14.
Lanjutan Tabel 16
Hipotesis Original T- P Hipotesis
Sample Statistics Values
Interior Display → Kepuasan Konsumen 0.048 0.464 0.643 Ditolak
Interior Display → Loyalitas Konsumen -0.034 0.346 0.729 Ditolak
Kepuasan Konsumen → Loyalitas 0.422 3.454 0.001 Diterima
Konsumen
Sumber: Data diolah (2019)
Implikasi Manajerial
Simpulan
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang mungkin dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi yaitu:
1 Bagi The Coffee Companion yaitu dapat meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen melalui strategi general interior dan store layout, seperti
memperbaiki desain interior dan perpaduan warna ruangan terutama pada
dinding dengan bata tereskpos perlu disamakan, memperluas area parkir,
menambah kursi dan meja, mengatur suhu ruangan dengan tepat,
mempertahankan sikap karyawan yang ramah dan sopan serta meningkatkan
penampilan karyawan, membuat tanda fasilitas pendukung (toilet dan
mushola) yang lebih jelas, meningkatkan kebersihan ruangan dan fasilitas
pendukung, mengatur kembali penataan bar dengan menambahkan
pencahayaan seperti lampu sorot agar terlihat lebih menarik, dan menambah
penutup pada etalase produk roti.
2 Bagi peneliti, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain
hanya menggunakan variabel store atmosphere sebagai variabel laten
eksogen, sehingga hasil dari penelitian ini belum dapat menjelaskan variabel
kepuasan dan loyalitas konsumen secara keseluruhan. Bagi peneliti yang
34
DAFTAR PUSTAKA
Lam
piran
6
Doku
ment
asi
41
RIWAYAT HIDUP