Anda di halaman 1dari 56

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP

KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN


DI THE COFFEE COMPANION

ALIFIA MEYLIZHA RAHMANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Store


Atmosphere terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen di The Coffee
Companion adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2019

Alifia Meylizha Rahmani


NIM H24150046
ABSTRAK
ALIFIA MEYLIZHA RAHMANI. Pengaruh Store Atmosphere terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen di The Coffee Companion. Dibimbing oleh
ABDUL BASITH dan MOKHAMAD SYAEFUDIN ANDRIANTO.

Meningkatnya jumlah konsumsi kopi dan perubahan gaya hidup


menyebabkan semakin berkembangnya usaha coffee shop yang berdampak
terhadap persaingan yang semakin ketat, sehingga diperlukan strategi untuk
memenangkan persaingan yaitu dengan cara menciptakan store atmosphere yang
baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik
konsumen, menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan dan
loyalitas konsumen, dan menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap
loyalitas konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendeketan Partial Least Square
(PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengunjung The Coffee
Companion didominasi oleh remaja laki-laki dengan status pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa dan status pendidikan terakhir sebagai sarjana/sederajat. Selain
itu, general interior dan store layout berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kepuasan konsumen, general interior dan kepuasan konsumen berpengaruh
signifikan dan positif terhadap loyalitas konsumen.

Kata kunci: Coffee Shop, Kepuasan, Loyalitas, SEM-PLS, Store Atmosphere

ABSTRACT

ALIFIA MEYLIZHA RAHMANI. The Effect of Store Atmosphere toward


Customer Satisfication and Loyalty at The Coffee Companion. Supervised by
ABDUL BASITH and MOKHAMAD SYAEFUDIN ANDRIANTO.

Increasing the number of coffee consumption and lifestyle changes has led
the growing of coffee shop business which have an impact on increasingly fierce
competition, so a strategy is needed to win the competition by creating a good
store atmosphere. The purpose of this research are to identify the characteristics of
customer, analyze the effect of store atmosphere toward customer satisfication and
loyalty, and analyze the effect of customer satisfication toward customer loyalty.
This research was conducted by using Structural Equation Modeling (SEM)
method with Partial Least Square (PLS) approach. The result of this research
indicate that The Coffee Companion customer are dominated by teenage boys
with job status as a student and last education status as a bachelor or the same
level. Other than that, general interior and store layout have a significant and
positive influence toward customer satisfication, general interior and customer
satisfication have a significant and positive influence toward customer loyalty.

Keywords: Coffee Shop, Loyalty, Satisfication, SEM-PLS, Store Atmosphere


PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP
KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN
DI THE COFFEE COMPANION

ALIFIA MEYLIZHA RAHMANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Judul Skripsi: Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen di The Coffee Companion
Nama : Alifia Meylizha Rahmani
NIM : H24150046

Disetujui oleh

.._____
bdul Basith, MS STP MSi
Pembimbing I

etahui oleh

Tanggal Lulus: 0 4 SEP 2019


PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan dapat
menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan mengingat terbatasnya kemampuan penulis, namun
berkat rahmat Allah SWT. serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi
ini dapat diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Abdul Basith, MS dan
Bapak Mokhamad Syaefudin Andrianto, STP, MSi selaku dosen pembimbing
serta Bapak Dr Ir Jono Minarto Munandar, MSc selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga dan teman-teman
semuanya, atas segala doa, dukungan, dan kasih sayangnya. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Bogor, Agustus 2019

Alifia Meylizha Rahmani


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 4
Ruang Lingkup Penelitian 4
TINJAUAN PUSTAKA 4
Perilaku Konsumen 4
Store Atmosphere 5
Kepuasan Konsumen 8
Loyalitas Konsumen 9
Penelitian Terdahulu 9
METODE 10
Kerangka Pemikiran Penelitian 10
Lokasi dan Waktu Penelitian 11
Jenis dan Sumber Data 11
Metode Penarikan Sampel 12
Metode Pengolahan dan Analisis Data 12
HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Gambaran Umum Perusahaan 16
Karakteristik Responden 17
Analisis Deskriptif terhadap Variabel Store Atmosphere, Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen 19
Analisis Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen 24
Implikasi Manajerial 31
SIMPULAN DAN SARAN 33
Simpulan 33
Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 36
RIWAYAT HIDUP 42
DAFTAR TABEL
1 Penelitian terdahulu 9
2 Rentang skala penilaian 14
3 Variabel dan indikator penelitian 14
4 Karakteristik responden 17
5 Karakteristik perilaku konsumen 18
6 Persepsi konsumen terhadap variabel exterior 19
7 Persepsi konsumen terhadap variabel general interior 20
8 Persepsi konsumen terhadap variabel store layout 21
9 Persepsi konsumen terhadap variabel interior display 22
10 Persepsi konsumen terhadap variabel kepuasan konsumen 22
11 Persepsi konsumen terhadap variabel loyalitas konsumen 23
12 Average variance extracted (AVE) 27
13 Cross loading 27
14 Construct reliability 28
15 R-square (R2) 29
16 Path coefficient 30

DAFTAR GAMBAR
1 Jumlah konsumsi kopi di Indonesia 1
2 Jumlah restoran dan kafe di Kota Bogor 2
3 Jumlah pengunjung The Coffee Companion 2
4 Elemen store atmosphere 5
5 Kerangka pemikiran penelitian 11
6 Outer model akhir 25
7 Hasil bootstrapping 30

DAFTAR LAMPIRAN
1 Surat izin penelitian 36
2 Hasil uji validitas 37
3 Hasil uji reliabilitas 38
4 Outer model awal 39
5 Daftar menu dan harga produk di The Coffee Companion 40
6 Dokumentasi 40
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia


(International Coffee Organization 2018). Kopi merupakan minuman yang
berasal dari biji kopi dan menjadi kegemaran hampir di setiap negara di dunia. Di
Indonesia jumlah konsumsi kopi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Berikut data mengenai jumlah konsumsi kopi di Indonesia pada tahun 2013-2018
dapat dilihat pada Gambar 1.

4800000
4700000 4700000
satu bungkus = 60 kg

4600000 4600000
4500000 4500000
4400000
4300000 4333000
4200000
4167000
4100000
4000000
3900000
2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018
Gambar 1 Jumlah konsumsi kopi di Indonesia
Sumber: International Coffee Organization (2018)

Berdasarkan Gambar 1, jumlah konsumsi kopi di Indonesia mengalami


peningkatan setiap tahunnya, hal tersebut dapat menjelaskan bahwa semakin
tinggi minat masyarakat akan konsumsi kopi di Indonesia. Kopi memiliki banyak
fungsi diantaranya adalah fungsi fisiologis yaitu sebagai penghilang rasa kantuk
dan fungsi sosial yaitu sebagai perantara untuk menemani obrolan, diskusi, rapat,
maupun dinikmati saat waktu senggang. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin modern, hal tersebut berdampak terhadap perubahan gaya
hidup dan perilaku masyarakat saat ini yang mana cenderung konsumtif. Hal
tersebut dijadikan sebagai peluang usaha oleh wirausaha untuk membangun
maupun mengembangkan usaha coffee shop.
Coffee shop merupakan salah satu jenis kafe yang menjual berbagai jenis
kopi dan biasanya menjual makanan ringan sebagai pendamping kopi. Salah satu
kota di Indonesia yang memiliki peningkatan jumlah restoran dan kafe yang
cukup tinggi adalah Kota Bogor. Berikut data mengenai jumlah restoran dan kafe
di Kota Bogor pada tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Gambar 2.
2

1000
888
900 810
784
800
700 633
600 512
500
400
300
200
100
0
2014 2015 2016 2017 2018
Gambar 2 Jumlah restoran dan kafe di Kota Bogor
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor (2018)

Berdasarkan Gambar 2, jumlah restoran dan kafe di Kota Bogor mengalami


peningkatan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Peningkatan jumlah restoran dan
kafe mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan
konsumen. Hal tersebut dapat dilihat pada jumlah pengunjung The Coffee
Companion yang mengalami fluktuasi dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Berikut data mengenai jumlah pengunjung The Coffee Companion pada bulan
Oktober 2018 sampai Maret 2019 dapat dilihat pada Gambar 3.

3700
3600 3611
3500 3478
3400 3409 3395
3300
3200
3100
3054 3063
3000
2900
2800
2700
Okt'18 Nov'18 Des'18 Jan'19 Feb'19 Mar'19

Gambar 3 Jumlah pengunjung The Coffee Companion

Berdasarkan Gambar 3, jumlah pengunjung The Coffee Companion pada


bulan Oktober 2018 sampai Maret 2019 mengalami fluktuasi. Pada bulan Oktober
2018 sampai Desember 2018 jumlah pengunjung mengalami peningkatan, namun
pada bulan Januari 2019 sampai Februari 2019 terjadi penurunan jumlah
pengunjung yang kemudian mengalami peningkatan kembali pada bulan Maret
2019. Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan perlu
memperbaiki kekuatan yang ada dengan memperlihatkan sesuatu yang berbeda
atau unik dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya (Diawan et al. 2016).
Salah satunya adalah dengan menciptakan store atmosphere yang menarik yang
mana dapat menjadi salah satu alternatif untuk membedakan kafe yang satu
dengan kafe yang lainnya (Putri et al. 2014).
3

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ariffin et al. (2012), ditemukan


bahwa membuat atmosfer yang lebih nyaman dan inovatif sangatlah penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan, karena makanan dan fasilitas saja saat ini
tidaklah cukup berpengaruh dalam menarik pengunjung (Jalil et al. 2016). Store
atmosphere merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur,
tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, musik, aroma yang
secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen (Utami 2010),
sedangkan menurut Tunjungsari et al. (2016) suasana toko diciptakan untuk
memberikan nilai tambah dan kesan positif dalam benak konsumen. The Coffee
Companion memiliki desain industrialis minimalis dengan dinding bata terekspos
yang memberikan kesan hangat dan hiasan tanaman hijau yang memberikan kesan
sejuk agar pelanggan dapat merasa lebih tenang dan nyaman berada di The Coffee
Companion. The Coffee Companion dapat dijadikan sebagai tempat untuk
bersantai, mengerjakan tugas, berdiskusi dan berkumpul bersama teman maupun
keluarga, selain itu The Coffee Companion memiliki spot tertentu yang menarik
untuk dijadikan sebagai latar belakang foto yang instagramable.
Suasana yang nyaman dan menyenangkan dapat mempengaruhi kepuasan
konsumen (Miswanto dan Angelia 2017), sehingga akan menarik perhatian
konsumen untuk berkunjung kembali dan melakukan pembelian (Diawan et al.
2016). Menurut Han dan Ryu (2009) dan Ryu dan Han (2011) loyalitas konsumen
sangatlah tergantung pada kepuasan konsumen. Jadi, menciptakan store
atmosphere yang nyaman dan menarik dapat menjadi salah satu strategi bagi The
Coffee Companion agar mampu bersaing untuk mendapatkan dan
mempertahankan loyalitas konsumennya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian di The Coffee Companion. Penelitian ini penting untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh yang dihasilkan oleh variabel store
atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior
display terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen di The Coffee Companion.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik konsumen di The Coffee Companion?
2. Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen di The
Coffee Companion?
3. Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap loyalitas konsumen di The
Coffee Companion?
4. Bagaimana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen di
The Coffee Companion?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada uraian perumusan masalah di atas, maka tujuan yang


ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4

1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen di The Coffee Companion.


2. Menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen di
The Coffee Companion.
3. Menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap loyalitas konsumen di
The Coffee Companion.
4. Menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen di
The Coffee Companion.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai


berikut:
1. Bagi pihak The Coffee Companion, diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi agar The Coffee Companion
dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumennya melalui strategi
store atmosphere.
2. Bagi peneliti, sebagai proses pembelajaran dan pengembangan ilmu yang
telah diperoleh selama masa perkuliahan.
3. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian
selanjutnya.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini fokus meneliti pada karakteristik


konsumen di The Coffee Companion, serta pengaruh store atmosphere terhadap
kepuasan dan loyalitas konsumen di The Coffee Companion.

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), perilaku konsumen adalah semua kegiatan,


tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan berbagai tindakan atau kegiatan mengevaluasi, sedangkan menurut
Schiffman dan Kanuk (2000) perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji
bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang
tersedia dan dimiliki (waktu, uang, dan usaha) untuk mendapatkan barang atau
jasa yang akan dikonsumsi.
5

Store Atmosphere

Suasana toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti


arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, musik,
aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen
(Utami 2010). Menurut Umar (2003) bagi bisnis jasa, tata letak (layout) fasilitas
jasa yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi pelanggan atas kualitas suatu
jasa. Jadi, persepi pelanggan terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi misalnya oleh
suasana yang dibentuk oleh exterior dan interior fasilitas jasa tersebut, sehingga
tata letak dan lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi penting untuk
diperhatikan. Desain dan tata letak fasilitas jasa erat hubungannya dengan
pembentuk persepsi pelanggan. Misalnya, pelanggan yang ingin mencari
kenyamanan suasana dalam menikmati hidangan restoran akan lebih menyukai
restoran yang desainnya menarik. Berikut elemen pada store atmosphere dapat
dilihat pada Gambar 4.

Exterior

General
Interior
Store Atmosphere

Store
Layout

Interior
Display

Gambar 4 Elemen store atmosphere


Sumber: Berman dan Evans (2001)

Menurut Berman dan Evans (2001), store atmosphere terbagi menjadi


empat elemen yaitu:
1. Exterior
Karakteristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko
tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Exterior
memiliki sub-elemen yang terdiri dari:
a. Storefront
Storefront adalah bagian muka toko atau luar toko yang meliputi
papan nama, pintu masuk, jendela, pencahayaan, dan konstruksi
bangunan.
b. Marquee
Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama
atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan diwarnai atau
penggunaan lampu neon, dicetak atau script, penggunaan slogan dan
lainnya. Agar efektif marquee harus terlihat menonjol agar dapat
menarik perhatian pelanggan.
6

c. Entrance
Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin. Jumlah dan jenis
pintu yang akan digunakan harus ditentukan. Sebaiknya sebuah toko
memiliki pintu masuk untuk pejalan kaki dan kendaraan.
d. Display Window
Tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan suatu
toko dengan memajang barang-barang yang ditawarkan sehingga
menarik pelanggan untuk masuk ke dalam toko.
e. Exterior Building Height
Tinggi bangunan luar dapat disamarkan atau tidak disamarkan.
Dengan menyamarkan tinggi bangunan, bagian toko yang terletak di
bagian tengah lantai dasar tidak akan mengganggu pelanggan yang
kurang menyukai struktur bangunan besar.
f. Uniqueness
Keunikan dari suatu toko dapat menarik mata pelanggan dan membuat
toko berbeda dari toko-toko yang lain.
g. Surrounding Area
Keadaan lingkungan masyarakat dimana suatu toko dapat
mempengaruhi citra toko. Jika toko lain yang berdekatan memiliki
citra yang kurang baik, maka toko yang lain pun akan terpengaruh
dengan citra tersebut.
h. Parking
Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi pelanggan. Jika
tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan
toko akan menciptakana citra yang positif bagi toko tersebut.
2. General Interior
Ketika pelanggan berada di dalam toko, ada beberapa elemen yang
mempengaruhi persepsi mereka, yaitu:
a. Flooring
Jenis lantai, ukuran, desain dan warna lantai sangat penting, karena
pelanggan dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa
yang mereka lihat.
b. Color and Lightening
Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup untuk
mengarahkan atau menarik perhatian pelanggan ke daerah tertentu
dari toko. Pelanggan yang berkunjung akan tertarik pada sesuatu yang
paling terang yang berada dalam pandangan mereka.
c. Scent and Sounds
Aroma dan suara dapat mempengaruhi mood pelanggan. Contohnya
sebuah restoran dapat menggunakan aroma makanan untuk menaikan
selera makan. Dan supermarket yang memutar musik yang bertempo
pelan dapat mempengaruhi pelanggan untuk bergerak lebih lambat.
d. Fixtures
Cara penyusunan barang-barang harus dilakukan dengan baik. Dapat
disesuaikan berdasarkan kegunaannya agar pelanggan dapat dengan
mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan.
7

e. Temperature
Mood pelanggan dipengaruhi oleh suhu di dalam toko. Sebaiknya
sebuah toko dapat mengatur suhu ruangan sesuai dengan cuaca agar
tidak terlalu panas atau dingin.
f. Widht of Aisles
Gang yang lebar dan tidak ramai menciptakan suasana yang nyaman
dibanding yang sempit dan ramai. Pelanggan akan berbelanja lebih
lama jika mereka berjalan di gang yang lebar.
g. Dead Area
Dead area merupakan ruang di dalam toko dimana display yang
normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal. Misalnya
pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan.
h. Personel
Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan
tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas pelanggan.
i. Service Level
Sebuah toko tidak dapat menciptakan citra kelas atas jika menerapkan
system self service.
j. Price
Pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan
agar pelanggan dapat mengetahui harga dari makanan tersebut.
k. Cashier
Pengelola toko harus meletakan posisi kasir yang mudah dijangkau
pelanggan.
l. Technology
Sebuah toko harus dapat melayani pelanggan secanggih mungkin.
Contohnya proses pembayaran harus dibuat secanggih mungkin dan
cepat. Baik pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran
cara lain seperti kartu kredit atau debit.
m. Cleanliness
Kebersihan sebuah toko harus diperhatikan. Walaupun interior dan
eksterior menarik, jika kebersihan tidak dijaga akan menimbulkan
citra yang kurang baik bagi pelanggan.
3. Store Layout
Pengelola toko harus memanfaatkan ruangan dengan efektif. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang layout adalah:
a. Allocation of Floor Space
Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk:
1. Selling space
Ruang penjualan adalah tempat berinteraksi antara pelanggan
dan pramusaji.
2. Merchandise space
Ruang penyimpanan untuk barang yang tidak dipajang.
3. Personel Space
Ruangan ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
pramusaji, seperti makan atau beristirahat.
8

4. Customer Space
Ruangan yang digunakan untuk meningkatkan kenyamanan
pelanggan seperti toilet, atau ruang tunggu.
b. Traffic Flow Pattern
Mengatur lalu lintas di dalam toko menggunakan dua pola, yaitu
straight traffic flow dan curving traffic flow. Kelebihan dari straight
traffic flow adalah menciptakan atmosfer yang efisien, menciptakan
ruang yang lebih banyak untuk memajang produk, pelanggan dapat
berbelanja dengan cepat dan mempermudah keamanan dan
pengawasan. Sedangkan kelebihan dari curving traffic flow adalah
menciptakan atmosfer yang bersahabat, pelanggan tidak akan merasa
terburu-buru, pelanggan dapat berjalan-jalan keliling toko dengan pola
yang berbeda, dan dapat membuat pembelian yang tidak direncanakan.
4. Interior Display
Interior (point of purchase) display bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pelanggan, menciptakan store atmosphere dan merupakan bagian
dari promosi. Interior (point of purchase) display terdiri dari:
a. Assortment Display
Bentuk interior display yang terbuka dan digunakan untuk memajang
berbagai macam produk agar dapat dilihat oleh pelanggan.
b. A Theme-Setting Display
Bentuk interior display yang menggunakan tema-tema berbeda dan
digunakan dalam event tertentu. Misalnya, menyambut hari
kemerdekaan atau hari-hari besar lain.
c. Ensemble Display
Bentuk interior display yang berupa pengelompokan dan
menampilkan barang di kategori terpisah.
d. Rack Display
Bentuk interior display yang berfungsi sebagai tempat atau gantungan
produk yang ditawarkan.
e. Case Display
Bentuk interior display yang digunakan dengan menggunakan kaca
untuk menampilan produk agar dapat menarik pelanggan.
f. Cut Case
Bentuk interior display yang murah, biasanya digunakan oleh toko
yang sedang menyelenggarakan diskon. Bentuk lain dari cut case
adalah dump bin yang merupakan tempat menumpuk barang-barang
diskon.

Kepuasan Konsumen

Menurut Hasan (2013), kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respon


pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dipersepsikan antara harapan
sebelum pembelian dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya, sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009) kepuasan merupakan
9

perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan


kinerja yang dipersepsikan terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal
memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan
ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan
sangat puas atau senang. Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada
banyak faktor, terutama jenis hubungan loyalitas yang dimiliki pelanggan dengan
sebuah merek. Setelah konsumen membeli suatu produk dan jasa, konsumen akan
mengevaluasi produk dan jasa tersebut apakah sesuai dengan yang diharapkan
konsumen atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen (Schiffman
dan Kanuk 2007)

Loyalitas Konsumen

Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis (Kotler dan
Keller 2009). Oliver dalam Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan loyalitas
sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau
mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh
situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Menurut
Griffin (2005), konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku
dibandingkan dengan sikap dan seorang pelanggan yang loyal itu menunjukan
perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non random yang
diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan.
Menurut Griffin (2005), loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku
membeli dan pelanggan yang loyal adalah orang yang memiliki ciri sebagai
berikut:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur
2. Membeli antarlini produk dan jasa
3. Mereferensikan kepada orang lain
4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi berkaitan dengan


penelitian ini yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Konsumen di The Coffee Companion. Terdapat empat penelitian
terdahulu yang dijadikan sebagai referensi yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Penelitian terdahulu


Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
Diawan et al. The Influence of Analisis Variabel store atmosphere
(2016) Store Atmosphere on Jalur memiliki pengaruh signifikan
Purchase Decision terhadap purchase decision dan
and It’s Impact on customer satisfication; purchase
Customer’s decision memiliki pengaruh
Satisfication signifikan terhadap customer
satisfication
10

Widyandani Pengaruh Store Analisis Variabel store atmosphere


(2017) Atmosphere terhadap Regresi berpengaruh positif terhadap
Kepuasan Konsumen Linear kepuasan konsumen dan variabel
Restoran Taman Berganda general interior memiliki nilai
Lanjutan Tabel 1
Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
Koleksi, Bogor paling besar dalam variabel store
atmosphere
Miswanto The Influence of SEM- Tangibles dan store atmosphere
dan Angelia Service Quality and AMOS memiliki pengaruh positif
(2017) Store Atmosphere on terhadap kepuasan konsumen
Customer
Satisfication
Syarifah Analisis Pengaruh SEM-PLS Store atmosphere berpengaruh
(2018) Store Atmosphere positif terhadap customer
terhadap Customer experience dan satisfication;
Experience dan customer experience berpengaruh
Customer positif terhadap customer
Satisficaiton Coffee satisfication
Shop
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 1, terdapat persamaan dan perbedaan pada penelitian ini


seperti pada variabel, metode, dan objek. Pada penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Syarifah (2018) terdapat persamaan pada metode yang digunakan
yaitu SEM-PLS, sedangkan pada penelitian lainnya menggunakan analisis jalur,
analisis regresi linear berganda, dan SEM-AMOS. Terdapat perbedaan pada objek
penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Selanjutnya terdapat perbedaan pada
variabel laten eksogen dan endogen yang digunakan, namun terdapat penelitian
yang memiliki kesamaan paling mendekati dengan penelitian ini yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Widyandani (2017) dengan judul Pengaruh Store Atmosphere
terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Taman Koleksi, Bogor.

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan


sebelumnya, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran penelitian
seperti pada Gambar 5.
11

Peningkatan jumlah konsumsi kopi dan


perubahan gaya hidup di Indonesia

Persaingan antara restoran dan kafe di Kota Bogor

The Coffee Companion

Mendapatkan dan mempertahankan


konsumen

Store atmosphere Karakteristik


(Berman dan Evans 2001) konsumen
1. Exterior
2. General interior
3. Store layout
Analisis 4. Interior display
deskriptif
Kepuasan Loyalitas
Structural Konsumen
Analisis
Equation Konsumen deskriptif
(Kotler dan (Griffin 2005)
Modeling-
Keller 2009)
Partial
Least
Square
Pengaruh store atmosphere terhadap
kepuasan dan loyalitas konsumen

Hasil

Implikasi Manajerial
Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di The Coffee Companion yang beralamat di Jalan


Achmad Adnawijaya No.151-153, Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor.
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April 2019 hingga Mei 2019.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
12

misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisian


kuesioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis
parkir, sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya,
sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain (Umar 2003). Pada
penelitian ini, data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan
pihak The Coffee Companion dan pengisian kuesioner yang dilakukan oleh
pengunjung The Coffee Companion, sedangkan data sekunder diperoleh dari
buku, jurnal, skripsi, informasi berbasis internet, dan berbagai sumber lainnya.

Metode Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel menggunakan non probability sampling dengan


teknik purposive sampling dimana pengunjung yang dipilih untuk dijadikan
sebagai sampel pernah melakukan kunjungan sebanyak dua kali atau lebih dalam
kurun waktu enam bulan terakhir dan minimal berusia 16 tahun. Jumlah sampel
ditentukan berdasarkan ukuran populasi dengan menggunakan Rumus Slovin,
yaitu:

………………………………………………………………………..(1)

Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi (jumlah pengunjung)
e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar
10%

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan data jumlah pengunjung The Coffee


Companion pada bulan Oktober 2018 sampai Maret 2019. Melalui data tersebut
diperoleh rata-rata jumlah pengunjung The Coffee Companion sebanyak 3 335
orang.

))

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Rumus Slovin, jumlah sampel


yang diambil adalah sebanyak 100 sampel.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Uji Validitas
Menurut Umar (2003), validitas menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistic 20. Teknik korelasi
13

Product Moment Pearson digunakan untuk menghitung nilai korelasi antara data
pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan yaitu:
∑ ) ∑ ∑ )
…………………………………………………(2)
√ ∑ ∑ ) ∑ ∑ )

Keterangan:
n : jumlah responden
X : skor peubah
Y : skor total dari peubah untuk responden ke-n

Hasil uji validitas dapat dinyatakan valid apabila nilai dari r-hitung > r-tabel.
Uji validitas dilakukan pada 30 responden pertama dengan nilai r-tabel = 0.361
dengan error sebesar 10%. Instrumen pada penelitian ini telah valid karena telah
memenuhi nilai tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2003), jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka
berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah suatu nilai
yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang
sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software
SPSS Statistic 20. Rumus uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha yaitu:


) )………………………………………………………….(3)

Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyak butir instrumen
: varian total
∑ : jumlah varian butir

Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliable bila memenuhi syarat


nilai koefisien > 0.361. Instrumen pada penelitian ini telah reliable karena telah
memenuhi nilai tersebut. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Sugiyono 2010). Pada penelitian ini, analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisis dengan cara mendeskripsikan karakteristik
konsumen di The Coffee Companion dan menganalisis persepsi konsumen
terhadap variabel store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior,
store layout, dan interior display, serta kepuasan dan loyalitas konsumen
berdasarkan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang telah dibagikan.
14

Pembobotan nilai pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala


likert. Rentang skala yang digunakan bernilai satu sampai lima. Berikut data
mengenai rentang skala penilaian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Rentang skala penilaian


Skor Rataan Keterangan Interpretasi
1.00-1.80 Sangat Tidak Setuju (STS) Sangat Tidak Baik
1.81-2.60 Tidak Setuju (TS) Tidak Baik
2.61-3.40 Kurang Setuju (KS) Kurang Baik
3.41-4.20 Setuju (S) Baik
4.21-5.00 Sangat Setuju (SS) Sangat Baik
Sumber: Data diolah (2019)

Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan Pendekatan Partial


Least Square (PLS)
Structural Equation Modeling (SEM) merupakan salah satu analisis
multivariate yang dapat menganalisis antar variabel secara lebih kompleks
(Sarjono dan Julianita 2015). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software SmartPLS 3.0.
Menurut Ghozali (2014), Partial Least Square (PLS) merupakan faktor
indeterminacy metode analisis yang kuat karena tidak mengasumsikan data harus
dengan pengukuran skala tertentu, tidak harus berdistribusi normal multivariate,
dan dapat digunakan pada jumlah sampel yang kecil.
Analisis SEM-PLS digunakan untuk mengetahui secara keseluruhan
pengaruh pada variabel laten eksogen yaitu store atmosphere yang terdiri dari
exterior, general interior, store layout dan interior display terhadap variabel laten
endogen yaitu kepuasan dan loyalitas konsumen. Setiap variabel laten memiliki
indikator reflektif yang mencerminkan variabel masing-masing. Berikut rincian
variabel laten serta indikatornya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Variabel dan indikator penelitian


Variabel Elemen Indikator Reflektif Notasi
Laten
Store Exterior Papan nama terlihat dengan jelas X11
Atmosphere Papan nama terlihat menarik X12
Penataan bagian luar bangunan terlihat menarik X13
Pintu yang tersedia memudahkan pelanggan untuk X14
masuk dan keluar
Lokasi kedai strategis X15
Pencahayaan bagian luar bangunan sudah tepat X16
Bagian luar bangunan terlihat bersih X17
Lahan parkir yang tersedia luas X18
Kendaraan yang terparkir di lahan parkir aman X19
General Perpaduan warna dalam ruangan terlihat menarik X21
Interior Pencahayaan dalam ruangan sudah tepat X22
Suhu dalam ruangan sudah tepat X23
Saya menyukai aroma bau dalam ruangan X24
Saya menyukai musik-musik yang diputar X25
Desain interior ruangan terlihat menarik X26
Karyawan berpenampilan rapi X27
15

Karyawan bersikap ramah dan sopan X28


Wawasan karyawan akan produk sangat informatif X29
Informasi menu tersedia dengan jelas X210
Bagian dalam ruangan terlihat bersih dan rapi X211
Lanjutan Tabel 3
Variabel Elemen Indikator Reflektif Notasi
Laten
Store General Fasilitas pendukung terlihat bersih dan rapi X212
Atmosphere Interior Fasilitas Wi-Fi dapat digunakan dengan baik X213
Store Penataan bar terlihat menarik X31
Layout Penataan etalase produk terlihat menarik X32
Kursi dan meja yang tersedia sudah cukup X33
Kursi dan meja yang tersedia terasa nyaman X34
Tata letak kursi dan meja terlihat rapi X35
Jarak antar meja memudahkan pelanggan untuk X36
berlalu lalang
Penataan menu terlihat menarik X37
Tata letak kasir memudahkan pelanggan untuk X38
bertransaksi
Area ruangannya terlihat luas X39
Interior Peralatan coffee shop terlihat menarik X41
Display Dekorasi yang dipajang terlihat menarik X42
Dekorasi yang dipajang sesuai dengan tema X43
Tanda petunjuk kasir terlihat dengan jelas X44
Tanda petunjuk fasilitas pendukung (toilet dan X45
mushola) terlihat dengan jelas
Kepuasan Store atmosphere The Coffee Companion sesuai Y11
Konsumen dengan keinginan saya
Saya merasa nyaman dengan store atmosphere The Y12
Coffee Companion
Saya merasa puas dengan store atmosphere The Y13
Coffee Companion
The Coffee Companion memberikan pengalaman Y14
yang menyenangkan
Loyalitas Saya akan berkunjung kembali ke The Coffee Y21
Konsumen Companion
Saya akan merekomendasikan The Coffee Y22
Companion kepada orang lain
Saya akan mengajak orang lain untuk berkunjung ke Y23
The Coffee Companion
Saya tidak akan beralih ke coffee shop lain Y24
The Coffee Companion adalah coffee shop terbaik Y25
dibandingkan dengan coffee shop lainnya
Sumber: Data diolah (2019)

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, perumusahan masalah, dan kajian teori, maka


perumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H01 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel exterior terhadap kepuasan
konsumen
H11 : Terdapat pengaruh antara variabel exterior terhadap kepuasan konsumen
16

H02 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel exterior terhadap loyalitas


konsumen
H12 : Terdapat pengaruh antara variabel exterior terhadap loyalitas konsumen
H03 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel general interior terhadap
kepuasan konsumen
H13 : Terdapat pengaruh antara variabel general interior terhadap kepuasan
konsumen
H04 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel general interior terhadap
loyalitas konsumen
H14 : Terdapat pengaruh antara variabel general interior terhadap loyalitas
konsumen
H05 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel store layout terhadap kepuasan
konsumen
H15 : Terdapat pengaruh antara variabel store layout terhadap kepuasan
konsumen
H06 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel store layout terhadap loyalitas
konsumen
H16 : Terdapat pengaruh antara variabel store layout terhadap loyalitas
konsumen
H07 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel interior display terhadap
kepuasan konsumen
H17 : Terdapat pengaruh antara variabel interior display terhadap kepuasan
konsumen
H08 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel interior display terhadap
loyalitas konsumen
H18 : Terdapat pengaruh antara variabel interior display terhadap loyalitas
konsumen
H09 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel kepuasan terhadap loyalitas
konsumen
H19 : Terdapat pengaruh antara variabel kepuasan terhadap loyalitas konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

The Coffee Companion berdiri pada bulan Agustus 2017 yang memiliki jam
operasional pada pukul 10.00-22.00. Keunggulan dari The Coffee Companion
yang menjadi andalan dalam aspek nilai jual perusahaan yaitu sebagai roastery
professional yang menyajikan biji kopi berkualitas dari berbagai daerah di
Indonesia yang ditangani oleh roaster muda berpengalaman yang dipadukan
dengan store atmosphere bertema industrialis minimalis yang nyaman dan
menarik. Selain menyajikan produk kopi, The Coffee Companion juga menyajikan
produk professional tea, cokelat dari berbagai daerah, dan makanan pendamping,
maka dari itu The Coffee Companion juga dapat dikunjungi dan dinikmati oleh
non-coffee drinker. The Coffee Companion juga menyajikan konsep strawless
17

yaitu mengganti sedotannya dengan bahan stainless sehingga dapat mengurangi


jumlah sampah plastik.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden The Coffee Companion dalam penelitian ini terbagi


menjadi beberapa kategori yaitu jenis kelamin, usia, status pernikahan, domisili,
pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan rata-rata perbulan. Berikut data
karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Karakteristik responden


Kategori Keterangan Presentase (%)
Jenis kelamin Laki-laki 56
Perempuan 44
Usia (tahun) 16-25 78
26-35 20
36-45 2
Status pernikahan Menikah 13
Belum menikah 87
Domisili Bogor 83
Jadetabek 17
Pendidikan terakhir SMP/sederajat 9
SMA/sederajat 33
Sarjana/sederajat 54
Pascasarjana 4
Pekerjaan Pelajar/mahasiswa 44
Pegawai swasta 36
Wiraswasta 9
Pegawai negeri/BUMN 6
Ibu rumah tangga 2
Honorer 1
Lain-lain 2
Pendapatan rata-rata per ≤ 1 500 000 25
bulan 1 500 001-4 500 000 33
4 500 001-7 500 000 21
7 500 001-14 000 000 17
≥ 14 000 001 4
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 4, diperoleh hasil karakteristik responden yang


didominasi oleh kaum pria dengan presentase sebesar 56% sedangkan kaum
wanita dengan presentase sebesar 44%, kemudian didominasi dengan rentang usia
16-25 tahun dengan presentase sebesar 78% dan didominasi oleh responden yang
belum menikah dengan presentase sebesar 87%. Selanjutnya, responden
didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dengan presentase sebesar 44% yang
kemudian diikuti oleh kalangan pegawai swasta dengan presentase sebesar 36%
dengan status pendidikan terakhir yang didominasi oleh lulusan sarjana/sederajat
dengan presentase sebesar 54% dan didominasi oleh responden dengan rentang
18

pendapatan rata-rata perbulan 1 500 001-4 500 000 dengan presentase sebesar
33%. Domisili didominasi oleh responden yang berasal dari Bogor dengan
presentase sebesar 83%.
Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai
karakteristik perilaku konsumen yang terdiri dari awal mula mengetahui, tujuan
berkunjung, dengan siapa berkunjung, pengeluaran rata-rata per orang dalam
sekali kunjungan, lama kunjungan, dan frekuensi berkunjung setiap bulannya
dalam kurun waktu enam bulan terakhir yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Karakteristik perilaku konsumen


Kategori Keterangan Presentase (%)
Awal mula mengetahui Publik 14
Pribadi 55
Komersil 8
Berkunjung langsung tanpa 23
rekomendasi
Tujuan berkunjung Hangout 38
Mengerjakan tugas 26
Relax 12
Minum kopi 17
Meeting 7
Dengan siapa Sendiri 10
berkunjung Teman 73
Keluarga 9
Rekan kerja 8
Pengeluaran rata-rata per ≤ 50 000 31
orang dalam sekali 50 001-100 000 53
kunjungan 100 001-150 000 13
≥ 150 001 3
Lama kunjungan (waktu) < 1 jam 2
1-2 jam 38
2-3 jam 37
> 3 jam 23
Frekuensi berkunjung 1-2 kali 44
dalam satu bulan 3-4 kali 21
(enam bulan terakhir) 5-6 kali 7
≥ 7 kali 6
Tidak tentu 22
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 5, responden pertama kali mendapatkan informasi


mengenai The Coffee Companion didominasi melalui sumber informasi pribadi
dengan presentase sebesar 55%. Kategori tujuan berkunjung didominasi pilihan
jawaban hangout dengan presentase sebesar 38%, kemudian untuk kategori
dengan siapa berkunjung didominasi pilihan jawaban teman dengan presentase
sebesar 73%. Kategori pengualaran rata-rata per orang dalam sekali kunjungan
didominasi dengan rentang pengeluaran 50 001-100 000 dalam sekali kunjungan
dengan presentase sebesar 53%. Kategori lama berkunjung didominasi dengan
19

rentang waktu 1-2 jam dengan presentase sebesar 38% yang kemudian diikuti
dengan rentang waktu 2-3 jam dengan presentase sebesar 37%. Kategori frekuensi
berkunjung setiap bulannya dalam kurun waktu enam bulan terakhir didominasi
dengan rentang frekuensi kunjungan 1-2 kali dengan presentase sebesar 44%.
Analisis Deskriptif terhadap Variabel Store Atmosphere, Kepuasan dan
Loyalitas Konsumen

Analisis deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja dari


variabel store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout,
dan interior display, serta kepuasan dan loyalitas konsumen berdasarkan
pengalaman konsumen di The Coffee Companion. Hasil analisis deskriptif setiap
variabel dibuat berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh melalui perhitungan
berdasarkan data dari kuesioner yang telah dibagikan. Hasil analisis deskriptif
pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Hasil analisis persepsi konsumen terhadap variabel exterior


Exterior merupakan bagian dari luar toko yang mana sangat berpengaruh
terhadap citra toko tersebut, maka dari itu exterior suatu toko sebaiknya didesain
semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian konsumen. Berikut data nilai
rata-rata indikator pada variabel exterior dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Persepsi konsumen terhadap variabel exterior


Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
X11 Papan nama terlihat jelas 2 1 21 45 31 4.02
X12 Papan nama terlihat menarik 0 3 12 70 15 3.97
X13 Penataan bagian luar bangunan 0 3 21 69 7 3.80
terlihat menarik
X14 Pintu yang tersedia memudahkan 0 3 10 53 34 4.18
pelanggan untuk masuk dan keluar
X15 Lokasi kedai strategis 0 2 6 51 41 4.31
X16 Pencahayaan bagian luar bangunan 0 3 18 63 16 3.92
sudah tepat
X17 Bagian luar bangunan terlihat 0 0 6 58 36 4.30
bersih
X18 Lahan parkir yang tersedia luas 4 9 45 28 14 3.39
X19 Kendaraan yang terparkir di lahan 0 0 10 60 30 4.20
parkir aman
Rata-rata 4.01
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 6, persepsi konsumen terkait variabel exterior


memperoleh nilai rata-rata sebesar 4.01 yang berarti berdasarkan kategori skala
penilaian variabel exterior berada dalam kategori baik (3.41-4.20). Indikator
dengan nilai tertinggi yaitu lokasi kedai strategis (X15) dengan nilai mean sebesar
4.31 termasuk ke dalam kategori skala penilaian sangat baik (4.21-5.00), hal
tersebut dapat menjelaskan bahwa lokasi The Coffee Companion memberikan
kemudahan bagi konsumen untuk berkunjung karena lokasinya yang strategis.
Indikator dengan nilai terkecil yaitu lahan parkir yang tersedia luas (X18) dengan
nilai mean sebesar 3.39 termasuk ke dalam kategori skala penilaian kurang baik
(2.61-3.40), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa masih kurangnya lahan parkir
20

yang tersedia sehingga The Coffee Companion perlu menyediakan lahan parkir
yang lebih luas.

2. Hasil analisis persepsi konsumen terhadap variabel general interior


General interior merupakan bagian dari suatu toko yang mana paling dilihat
dan dirasakan oleh pengunjung, sehingga general interior perlu di buat senyaman
dan semenyenangkan mungkin agar dapat memberikan citra positif dalam benak
konsumen. Berikut data nilai rata-rata indikator pada variabel general interior
dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Persepsi konsumen terhadap variabel general interior


Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
X21 Perpaduan warna dalam ruangan 0 0 7 56 37 4.30
terlihat menarik
X22 Pencahayaan dalam ruangan sudah 0 2 9 57 32 4.19
tepat
X23 Suhu dalam ruangan sudah tepat 1 3 23 59 14 3.82
X24 Saya menyukai aroma bau dalam 0 3 18 63 16 3.92
ruangan
X25 Saya menyukai musik-musik yang 0 0 12 54 34 4.22
diputar
X26 Desain interior ruangan terlihat 0 0 4 60 36 4.32
menarik
X27 Karyawan berpenampilan rapi 0 2 3 64 31 4.24
X28 Karyawan bersikap ramah dan 0 0 1 47 52 4.51
sopan
X29 Wawasan karyawan akan produk 0 0 10 56 34 4.24
sangat informative
X210 Informasi menu tersedia dengan 0 1 14 49 36 4.20
jelas
X211 Bagian dalam ruangan terlihat 0 1 2 51 46 4.42
bersih dan rapi
X212 Fasilitas pendukung terlihat bersih 0 1 6 59 34 4.26
dan rapi
X213 Fasilitas Wi-Fi dapat digunakan 2 4 19 47 28 3.95
dengan baik
Rata-rata 4.199
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 7, persepsi konsumen terkait variabel general interior


memperoleh nilai rata-rata sebesar 4.199 yang berarti berdasarkan kategori skala
penilaian variabel general interior berada dalam kategori baik (3.41-4.20).
Indikator dengan nilai tertinggi yaitu karyawan bersikap ramah dan sopan (X28)
dengan nilai mean sebesar 4.51 termasuk ke dalam kategori skala penilaian sangat
baik (4.21-5.00), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa karyawan telah
memberikan pelayanan dengan sikap yang sangat baik kepada konsumen.
Indikator dengan nilai terkecil yaitu suhu dalam ruangan sudah tepat (X23)
dengan nilai mean sebesar 3.82 termasuk ke dalam kategori skala penilaian baik
(3.41-4.20), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa The Coffee Companion perlu
mengatur suhu setiap ruangan dengan tepat agar pengunjung dapat merasa lebih
21

nyaman berada di The Coffee Companion.

3. Hasil analisis persepsi konsumen terhadap variabel store layout


Store layout merupakan bagian penataan dari suatu toko yang mana dapat
menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi kenyaman konsumen. Berikut
data nilai rata-rata indikator pada variabel store layout dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Persepsi konsumen terhadap variabel store layout


Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
X31 Penataan bar terlihat menarik 0 0 9 63 28 4.19
X32 Penataan etalase produk terlihat 0 1 13 64 22 4.07
menarik
X33 Kursi dan meja yang tersedia 1 2 26 60 11 3.78
sudah cukup
X34 Kursi dan meja yang tersedia 0 2 12 56 30 4.14
terasa nyaman
X35 Tata letak kursi dan meja terlihat 0 1 9 57 33 4.22
rapi
X36 Jarak antar meja memudahkan 0 2 13 50 35 4.18
pelanggan untuk berlalu lalang
X37 Penataan menu terlihat menarik 0 5 9 58 28 4.09
X38 Tata letak kasir memudahkan 0 0 12 49 39 4.76
pengunjung untuk bertransaksi
X39 Area ruangannya terlihat luas 0 1 21 57 21 3.98
Rata-rata 4.156
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 8, persepsi konsumen terkait variabel store layout


memperoleh nilai rata-rata sebesar 4.156 yang berarti berdasarkan kategori skala
penilaian variabel store layout berada dalam kategori baik (3.41-4.20). Indikator
dengan nilai tertinggi yaitu tata letak kasir memudahkan pengunjung untuk
bertransaksi (X38) dengan nilai mean sebesar 4.76 termasuk ke dalam kategori
skala penilaian sangat baik (4.21-5.00), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa tata
letak kasir memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk melakukan transaksi.
Indikator dengan nilai terkecil yaitu kursi dan meja yang tersedia sudah cukup
(X33) dengan nilai mean sebesar 3.78 termasuk ke dalam kategori skala penilaian
baik (3.41-4.20), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa The Coffee Companion
perlu menambah meja dan kursi agar setiap konsumen yang berkunjung
mendapatkan tempat. Selain itu juga agar tidak menimbulkan rasa kecewa dalam
benak konsumen.

4. Hasil analisis persepsi konsumen terhadap variabel interior display


Interior display merupakan bagian dari sutau toko yang menampilkan
display seperti gambar, poster, hiasan, dan lainnya yang dapat menarik perhatian
pengunjung, selain itu menampilkan sign seperti tanda fasilitas toilet dan mushola.
Berikut data nilai rata-rata indikator pada variabel interior display dapat dilihat
pada Tabel 9.
22

Tabel 9 Persepsi konsumen terhadap variabel interior display


Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
X41 Peralatan coffee shop terlihat 0 0 5 65 30 4.25
menarik
Lanjutan Tabel 9
Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
X42 Dekorasi yang dipajang terlihat 0 0 9 64 27 4.18
menarik
X43 Dekorasi yang dipajang sesuai 0 2 10 61 27 4.13
dengan tema
X44 Tanda petunjuk kasir terlihat 0 5 25 46 24 3.89
dengan jelas
X45 Tanda petunjuk fasilitas 2 7 27 43 21 3.74
pendukung (toilet dan mushola)
terlihat dengan jelas
Rata-rata 4.038
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 9, persepsi konsumen terkait variabel interior display


memperoleh nilai rata-rata sebesar 4.038 yang berarti berdasarkan kategori skala
penilaian variabel interior display berada dalam kategori baik (3.41-4.20).
Indikator dengan nilai tertinggi yaitu peralatan coffee shop terlihat menarik (X41)
dengan nilai mean sebesar 4.25 termasuk ke dalam kategori skala penilaian sangat
baik (4.21-5.00), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa tampilan peralatan coffee
shop terlihat sangat menarik bagi konsumen. Indikator dengan nilai terkecil yaitu
tanda petunjuk fasilitas pendukung (toilet dan mushola) terlihat dengan jelas
(X45) dengan nilai mean sebesar 3.74 termasuk ke dalam kategori skala penilaian
baik (3.41-4.20), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa The Coffee Companion
perlu memberikan tanda yang jelas pada fasilitas pendukung agar pesan dapat
tersampaikan dengan jelas.

5. Hasil analisis persepsi konsumen terhadap variabel kepuasan konsumen


Kepuasan merupakan sikap yang diberikan konsumen yaitu berupa perasaan
senang atau kecewa setelah membandingkan realita dengan ekspektasi melalui
pengalaman konsumen. Berikut data nilai rata-rata indikator pada variabel
kepuasan konsumen dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Persepsi konsumen terhadap variabel kepuasan konsumen


Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
Y11 Store atmosphere The Coffee 1 1 5 62 31 4.21
Companion sesuai dengan
keinginan saya
Y12 Saya merasa nyaman dengan store 0 0 5 51 44 4.39
atmosphere The Coffee Companion
Y13 Saya merasa puas dengan store 0 2 4 54 40 4.32
atmosphere The Coffee Companion
Y14 The Coffee Companion 0 1 7 49 43 4.34
memberikan pengalaman yang
menyenangkan
Rata-rata 4.315
Sumber: Data diolah (2019)
23

Berdasarkan Tabel 10, persepsi konsumen terkait variabel kepuasan


konsumen memperoleh nilai rata-rata sebesar 4.315 yang berarti berdasarkan
kategori skala penilaian variabel kepuasan konsumen berada dalam kategori
sangat baik (4.21-5.00). Indikator dengan nilai tertinggi yaitu saya merasa nyaman
dengan store atmosphere The Coffee Companion (Y12) dengan nilai mean sebesar
4.39 termasuk ke dalam kategori skala penilaian sangat baik (4.21-5.00), hal
tersebut dapat menjelaskan bahwa The Coffee Companion memberikan suasana
yang nyaman bagi pengunjung. Indikator dengan nilai terkecil yaitu store
atmosphere The Coffee Companion sesuai dengan keinginan Saya (Y11) dengan
nilai mean sebesar 4.21 termasuk ke dalam kategori skala penilaian sangat baik
(4.21-5.00), hal tersebut dapat menjelaskan bahwa store atmosphere The Coffee
Companion sesuai dengan keinginan pengunjung.

6. Hasil analisis persepsi konsumen terhadap variabel loyalitas konsumen


Loyalitas konsumen merupakan komitmen yang dimiliki oleh konsumen
terhadap suatu merk. Berikut data nilai rata-rata indikator pada variabel loyalitas
konsumen dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Persepsi konsumen terhadap variabel loyalitas konsumen


Variabel Indikator STS TS KS S SS Mean
Y21 Saya akan berkunjung kembali ke 0 1 6 42 51 4.43
The Coffee Companion
Y22 Saya akan merekomendasikan The 0 1 3 44 52 4.47
Coffee Companion kepada orang
lain
Y23 Saya akan mengajak orang lain 0 0 3 42 55 4.52
untuk berkunjung ke The Coffee
Companion
Y24 Saya tidak akan beralih ke coffee 8 10 48 30 4 3.12
shop lain
Y25 The Coffee Companion adalah 2 9 41 42 6 3.41
coffee shop terbaik dibandingkan
dengan coffee shop lainnya
Rata-rata 3.99
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 11, persepsi konsumen terkait variabel loyalitas


konsumen memperoleh nilai rata-rata sebesar 3.99 yang berarti berdasarkan
kategori skala penilaian variabel loyalitas konsumen berada dalam kategori baik
(3.41-4.20). Indikator dengan nilai tertinggi yaitu saya akan mengajak orang lain
untuk berkunjung ke The Coffee Companion (Y23) dengan nilai mean sebesar
4.52 termasuk ke dalam kategori skala penilaian sangat baik (4.21-5.00), hal
tersebut dapat menjelaskan bahwa The Coffee Companion memberikan citra
positif di benak konsumen sehingga konsumen bersedia untuk mengajak orang
lain untuk berkunjung ke The Coffee Companion. Indikator dengan nilai terkecil
yaitu saya tidak akan beralih ke coffee shop lainnya (Y24) dengan nilai mean
sebesar 3.12 termasuk ke dalam kategori skala penilaian kurang baik (2.61-3.40),
hal tersebut dapat menjelaskan bahwa konsumen tidak kebal terhadap tarikan
pesaing sehingga The Coffee Companion perlu memperbaiki kekuatan yang ada
24

agar dapat meningkatkan loyalitas konsumennya.


Analisis Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen

Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial


Least Square (PLS) adalah teknik analisis yang mampu menggambarkan konsep
model dengan variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung)
akan tetapi diukur melalui indikator indikatornya (Ghozali dan Latan 2015).
Model pada penelitian ini terdiri dari satu variabel laten eksogen yaitu store
atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior
display yang akan diuji pengaruhnya terhadap dua variabel laten endogen yaitu
kepuasan dan loyalitas konsumen. Analisis SEM-PLS terbagi menjadi dua model
yaitu model pengukuran atau outer model dan model struktural atau inner model.

Analisis Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)


Ghozali (2014) menyatakan bahwa outer model itu mendefinisikan
bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Pengujian
dilakukan dengan melihat ouput dari SmartPLS yaitu nilai PLS Algorithm. Tahap
awal pada outer model yaitu mengevaluasi convergent validity yang diperoleh dari
outer loading dengan nilai > 0.7 dan Average Variance Extracted (AVE) dengan
nilai .> 0.5, kemudian mengevaluasi discriminant validity yang diperoleh dari
cross loading dimana nilai korelasi konstruk dengan indikatornya harus >
dibandingkan korelasi indikator dengan konstruk lainnya dan yang terakhir
mengevaluasi construct reliability yang terdiri dari composite reliability dengan
nilai > 0.7 dan cronbach alpha dengan nilai > 0.7. Hasil outer model awal pada
penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 4.
Menurut Ghozali (2014), ukuran refleksif indikator dikatakan tinggi jika
berkorelasi > 0.7 dengan konstruk yang ingin diukur, maka dari itu dilakukan
eliminasi terhadap indikator yang masih memiliki nilai outer loading kurang dari
0.7. Berikut outer model akhir yang sudah memenuhi nilai outer loading > 0.7
dapat dilihat pada Gambar 6.
25

Gambar 6 Outer model akhir

Berdasarkan Gambar 6, nilai outer loading pada setiap indikator sudah


mencapai nilai > 0.7. Hasil eliminasi dari outer model awal menghasilkan outer
model akhir yang terdiri dari 26 indikator reflektif. Variabel exterior dicerminkan
oleh empat indikator reflektif yaitu pintu yang tersedia memudahkan pelanggan
untuk masuk dan keluar (X14), lokasi kedai strategis (X15), pencahayaan bagian
luar bangunan sudah tepat (X16), dan kendaraan yang terparkir di lahan parkir
aman (X19). Variabel tersebut menunjukan indikator lokasi kedai strategis (X15)
memiliki nilai terbesar yaitu sebesar 0.776. Hal tersebut menunjukan bahwa lokasi
The Coffee Companion yang strategis menjadi pertimbangan karena memberikan
kemudahan bagi konsumen untuk berkunjung. Pintu yang mudah digunakan
menjadi pertimbangan karena hal tersebut dapat memberikan kemudahan dan rasa
nyaman bagi pengunjung. Pencahayaan luar bangunan yang tepat juga menjadi
pertimbangan karena hal tersebut dapat menarik perhatian pengunjung. Keamanan
parkiran juga menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pengunjung, maka dari itu
sebaiknya bagian keamanan parkiran harus melakukan tugasnya dengan baik dan
benar agar pengunjung yang membawa kendaraan dapat merasa aman dan tenang
ketika berada di The Coffee Companion.
Variabel general interior dicerminkan oleh enam indikator reflektif yaitu
perpaduan warna ruangan terlihat menarik (X21), desain interior ruangan terlihat
menarik (X26), karyawan berpenampilan rapi (X27), karyawan bersikap ramah
26

dan sopan (X28), bagian dalam ruangan terlihat bersih dan rapi (X211), dan
fasilitas pendukung terlihat bersih dan rapi (X212). Variabel tersebut menunjukan
indikator fasilitas pendukung terlihat bersih dan rapi (X212) memiliki nilai
terbesar yaitu sebesar 0.806. Hal tersebut menjelaskan bahwa konsumen
mempertimbangkan kebersihan dan kerapihan ruangan dan fasilitas pendukung
karena hal tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan pengunjung. Selain itu,
tersedianya fasilitas mushola menjadi nilai lebih bagi The Coffee Companion,
karena tidak semua coffee shop menyediakan fasilitas tersebut. Perpaduan warna
dan desain interior yang menarik menjadi pertimbangan karena hal tersebut dapat
menarik perhatian dan mempengaruhi persepsi pengunjung. Penampilan dan sikap
karyawan menjadi pertimbangan karena pengunjung menyukai karyawan yang
bersikap sopan dan ramah, serta penampilan karyawan merupakan salah satu
bagian dari citra The Coffee Companion.
Variabel store layout dicerminkan oleh empat indikator reflektif yaitu
penataan bar terlihat menarik (X31), penataan etalase produk terlihat menarik
(X32), kursi dan meja yang tersedia terasa nyaman (X34), dan tata letak kursi dan
meja terlihat rapi (X35). Variabel tersebut menunjukan indikator tata letak kursi
dan meja terlihat rapi (X35) memiliki nilai terbesar yaitu sebesar 0.783. Hal
tersebut dapat menjelaskan bahwa tata letak kursi dan meja yang rapi menjadi
pertimbangan bagi pengunjung karena tata letak kursi dapat mempengaruhi
kenyamanan dan privasi pengunjung. Maka dari itu sebaiknya jarak antar meja
tidak terlalu berdekatan. Kenyamanan kursi dan meja menjadi pertimbangan
karena hal tersebut akan mempengaruhi kenyamanan pengunjung untuk berada
lebih lama di The Coffee Companion sehingga akan mempengaruhi pengunjung
untuk melakukan pembelian kembali. Selain itu penataan bar yang menarik
menjadi pertimbangan karena hal tersebut merupakan salah satu daya tarik coffee
shop. Penataan etalase produk yang menarik juga menjadi pertimbangan karena
hal tersebut akan mempengaruhi pengunjung untuk melakukan pembelian.
Variabel interior display dicerminkan oleh empat indikator reflektif yaitu
peralatan coffee shop terlihat menarik (X41), dekorasi yang dipajang terlihat
menarik (X42), dekorasi yang dipajang sesuai dengan tema (X43), dan tanda
petunjuk kasir terlihat dengan jelas (X44). Variabel tersebut menunjukan indikator
dekorasi yang dipajang sesuai dengan tema (X43) memiliki nilai terbesar yaitu
sebesar 0.844. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa dekorasi yang dipajang
sesuai dengan tema dapat menarik perhatian konsumen. Peralatan coffee shop
merupakan bagian dari interior coffee shop yang tidak dapat dipisahkan, karena
hal tersebut menjadi daya tarik setiap coffee shop sehingga peralatan coffee shop
sebaiknya ditampilkan dengan sebaik mungkin. Selain itu tanda petunjuk kasir
harus dibuat dengan jelas agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Variabel kepuasan konsumen dicerminkan oleh empat indikator reflektif
yaitu store atmosphere The Coffee Companion sesuai dengan keinginan saya
(Y11), saya merasa nyaman dengan store atmosphere The Coffee Companion
(Y12), saya merasa puas dengan store atmosphere The Coffee Companion (Y13),
dan The Coffee Companion memberikan pengalaman yang menyenangkan (Y14).
Variabel tersebut menunjukan indikator saya merasa nyaman dengan store
atmosphere The Coffee Companion (Y12) memiliki nilai terbesar yaitu sebesar
0.918. Hal tersebut menunjukan bahwa store atmosphere The Coffee Companion
memberikan rasa nyaman bagi pengunjungnya dan pengunjung akan merasa puas.
27

Pengalaman yang menyenangkan menjadi pertimbangan karena hal tersebut akan


mempengaruhi citra positif dalam benak konsumen. Selain itu, store atmosphere
yang sesuai dengan keinginan pengunjung menjadi pertimbangan bagi
pengunjung karena hal tersebut dapat memenuhi keinginan pengunjung.
Variabel loyalitas konsumen dicerminkan oleh empat indikator reflektif
yaitu saya akan berkunjung kembali ke The Coffee Companion (Y21), saya akan
merekomendasikan The Coffee Companion kepada orang lain (Y22), saya akan
mengajak orang lain untuk berkunjung ke The Coffee Companion (Y23), dan The
Coffee Companion adalah coffee shop terbaik dibandingkan dengan coffee shop
lainnya (Y25). Variabel tersebut menunjukan indikator saya akan
merekomendasikan The Coffee Companion kepada orang lain (Y22) memiliki
nilai terbesar yaitu sebesar 0.889. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa
konsumen yang pernah berkunjung memiliki citra positif mengenai store
atmosphere The Coffee Companion, sehingga konsumen bersedia untuk
berkunjung kembali dan mengajak orang lain, serta merekomendasikan The
Coffee Companion kepada orang lain.
Tahap selanjutnya yaitu mengevaluasi nilai Average Variance Extracted
(AVE) yang direkomendasikan harus > 0.50 (Ghozali 2014). Berikut nilai
Average Variance Extracted (AVE) pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
12.

Tabel 12 Average variance extracted (AVE)


Variabel Laten AVE
Exterior 0.547
General Interior 0.536
Store Layout 0.572
Interior Display 0.608
Kepuasan Konsumen 0.759
Loyalitas Konsumen 0.654
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 12, nilai average variance extracted (AVE) pada setiap
variabel laten sudah memenuhi kriteria uji validitas karena nilai average variance
extracted (AVE) pada setiap variabel laten sudah > 0.50. Tahap kedua yaitu
mengevaluasi nilai discriminant validity yang diperoleh dari nilai cross loading.
Berikut nilai cross loading pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Cross loading


Indikator Exterior General Store Interior Kepuasan Loyalitas
Interior Layout Display Konsumen Konsumen
X14 0.761 0.342 0.317 0.303 0.258 0.346
X15 0.776 0.420 0.372 0.337 0.411 0.380
X16 0.703 0.385 0.411 0.463 0.407 0.341
X19 0.715 0.358 0.448 0.378 0.407 0.385
X21 0.367 0.712 0.524 0.482 0.556 0.497
X26 0.425 0.703 0.516 0.531 0.540 0.486
X27 0.373 0.717 0.343 0.501 0.432 0.422
28

X28 0.369 0.712 0.375 0.379 0.372 0.601


X211 0.403 0.736 0.475 0.384 0.459 0.522
Lanjutan Tabel 13
Indikator Exterior General Store Interior Kepuasan Loyalitas
Interior Layout Display Konsumen Konsumen
X212 0.315 0.806 0.503 0.554 0.542 0.516
X31 0.324 0.392 0.706 0.399 0.433 0.452
X32 0.365 0.461 0.768 0.586 0.445 0.410
X34 0.435 0.493 0.764 0.476 0.570 0.441
X35 0.465 0.544 0.783 0.526 0.569 0.414
X41 0.341 0.514 0.519 0.736 0.467 0.377
X42 0.443 0.449 0.588 0.793 0.378 0.405
X43 0.404 0.570 0.498 0.844 0.524 0.436
X44 0.395 0.470 0.447 0.742 0.384 0.365
Y11 0.533 0.583 0.649 0.590 0.854 0.548
Y12 0.417 0.607 0.612 0.445 0.918 0.629
Y13 0.502 0.567 0.624 0.511 0.907 0.694
Y14 0.318 0.562 0.449 0.432 0.800 0.611
Y21 0.520 0.579 0.537 0.493 0.666 0.804
Y22 0.453 0.580 0.447 0.392 0.540 0.889
Y23 0.277 0.593 0.366 0.324 0.556 0.828
Y25 0.323 0.488 0.478 0.429 0.531 0.703
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 13, nilai cross loading pada seluruh indikator telah
memenuhi ketentuan nilai discriminant validity. Ghozali (2014) menyatakan
bahwa hal tersebut menunjukan konstruk laten memprediksi indikator pada blok
mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok lainnya. Tahap ketiga
yaitu mengevaluasi nilai construct reliability yang terdiri dari composite
reliability dan cronbach alpha. Menurut Ghozali (2014), konstruk dinyatakan
reliable jika nilai composite reliability dan cronbach alpha > 0.70. Berikut nilai
composite reliability dan cronbach alpha pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 14.

Tabel 14 Construct reliability


Variabel Laten Construct Reliability
Composite Reliability Cronbach Alpha
Exterior 0.828 0.724
General Interior 0.873 0.826
Store Layout 0.842 0.750
Interior Display 0.861 0.785
Kepuasan 0.926 0.893
Loyalitas 0.883 0.821
Sumber: Data diolah (2019)
29

Berdasarkan Tabel 14, nilai composite reliability dan cronbach alpha


sudah > 0.70, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk memiliki reliabilitas
yang baik (Ghozali 2014).

Analisis Evaluasi Model Struktural (Inner Model)


Ghozali (2014) menyatakan bahwa inner model menggambarkan hubungan
antara variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Pengujian dilakukan
dengan melihat ouput dari SmartPLS yaitu nilai bootstrapping. Pengaruh variabel
laten eksogen terhadap variabel laten endogen secara keseluruhan dapat dilihat
melalui nilai R-square (R2). Berikut nilai R-square (R2) pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 R-square (R2)


Variabel Laten R-Square (R2)
Kepuasan Konsumen 0.561
Loyalitas Konsumen 0.603
Sumber: Data diolah 2019

Berdasarkan Tabel 15, variabel laten endogen kepuasan konsumen memiliki


nilai R-square (R2) sebesar 0.561. Hal tersebut menjelaskan bahwa variabel laten
eksogen store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout,
dan interior display mampu menjelaskan variabel laten endogen kepuasan
konsumen sebesar 0.561 atau 56.1%, sedangkan sisanya sebesar 0.439 atau 43.9%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Variabel laten
endogen loyalitas konsumen memiliki nilai R-square (R2) sebesar 0.603. Hal
tersebut menjelaskan bahwa variabel laten eksogen store atmosphere yang terdiri
dari exterior, general interior, store layout, dan interior display dan variabel laten
endogen kepuasan konsumen mampu menejelaskan variabel loyalitas konsumen
sebesar 0.603 atau 60.3%, sedangkan sisanya sebesar 0.397 atau 39.7% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Setelah melakukan
analisis, selanjutnya melakukan pengujian dengan melihat output dari SmartPLS
yaitu nilai bootstrapping. Berikut hasil dari bootstrapping dapat dilihat pada
Gambar 7.
30

Gambar 7 Hasil bootstrapping

Berdasarkan Gambar 7, diperoleh hasil dari bootstrapping yaitu nilai path


coefficient yang terdiri dari original sample, nilai T-statistics, dan P values. Nilai
original sample menjelaskan sifat hubungan antar variabel yaitu positif atau
negatif. Nilai T-statistics menjelaskan signifikansi model dapat digunakan untuk
melihat pengaruh hipotesis pada jalur hubungan antar variabel laten eksogen
dengan variabel laten endogen dimana nilai t-hitung > t-tabel dengan nilai t-tabel
sebesar 1.96 pada nilai signifikansi sebesar 5%. Nilai P values digunakan sebagai
bukti bahwa suatu hipotesis nol (H0) akan ditolak atau diterima dimana nilai harus
< 0.05 dan semakin kecil nilai P values yang diperoleh maka semakin kuat bukti
tersebut untuk menolak hipotesis nol (H0). Berikut nilai path coefficient pada
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Path coefficient


Hipotesis Original T- P Hipotesis
Sample Statistics Values
Exterior → Kepuasan Konsumen 0.118 1.222 0.222 Ditolak
Exterior → Loyalitas Konsumen 0.091 1.155 0.249 Ditolak
General Interior → Kepuasan Konsumen 0.346 2.770 0.004 Diterima
General Interior → Loyalitas Konsumen 0.377 3.119 0.002 Diterima
Store Layout → Kepuasan Konsumen 0.361 4.154 0.000 Diterima
Store Layout → Loyalitas Konsumen 0.021 0.226 0.822 Ditolak
31

Lanjutan Tabel 16
Hipotesis Original T- P Hipotesis
Sample Statistics Values
Interior Display → Kepuasan Konsumen 0.048 0.464 0.643 Ditolak
Interior Display → Loyalitas Konsumen -0.034 0.346 0.729 Ditolak
Kepuasan Konsumen → Loyalitas 0.422 3.454 0.001 Diterima
Konsumen
Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 16, nilai P values menunjukan bahwa hipotesis general


interior dan store layout terhadap kepuasan konsumen, general interior dan
kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen menolak hipotesis nol (H0)
karena masing-masing memiliki nilai P values < 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis diterima karena sudah memiliki cukup bukti untuk menolak
hipotesis nol (H0). Nilai T-statistics pada hipotesis general interior dan store
layout terhadap kepuasan konsumen masing-masing memiliki nilai sebesar 2.770
dan 4.154, general interior dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen
masing-masing memiliki nilai sebesar 3.119 dan 3.454 yang mana sudah > nilai t-
tabel yaitu sebesar 1.96, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima
memiliki hubungan yang signifikan. Selanjutnya berdasarkan nilai original
sample pada hipotesis general interior dan store layout terhadap kepuasan
konsumen, general interior dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen
memiliki hubungan yang positif.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan judul pengaruh store


atmosphere terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen di The Coffee Companion
diperoleh hasil bahwa variabel general interior dan store layout berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepuasan konsumen, general interior dan kepuasan
konsumen berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas konsumen.
Implikasi manajerial pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan fungsi manajemen menurut Terry dan Rue (2012) yaitu Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC). Berikut implikasi manajerial
pada penelitian ini yaitu:
1 Planning
Planning yaitu menetapkan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai
dengan rencana oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian, general interior dan store layout
memiliki peran penting dalam mempengaruhi kepuasan konsumen sehingga
untuk ke depannya The Coffee Companion dapat merencanakan desain
interior yang lebih menarik seperti memadukan warna ruangan terutama
pada dinding dengan bata terekspos perlu disamakan, serta menambah
perlengkapan yang sama dan sesuai dengan tema industrialis minimalis di
The Coffee Companion, selain itu tingkat kenyamanan juga perlu
diperhatikan terutama pada meja dan kursi. Penempatan etalase produk
sudah tepat karena dapat menarik perhatian pengunjung untuk melihat
32

produk dan melakukan pembelian, namun sebaiknya pada etalase produk


roti diberi penutup. Selanjutnya penataan bar yang mana merupakan daya
tarik dari interior coffee shop sebaiknya dibuat lebih terang pada bagian
lampu gantung agar dapat lebih menarik perhatian pengunjung.
2 Organizing
Organizing yaitu menentukan hal-hal yang harus dilakukan dengan
memberikan arahan dan kekuasaan dalam melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya The Coffee Companion membagi
peran dan tugas untuk karyawannya agar sesuai dengan bidang dan
kemampuannya, seperti pelayan bagian kasir, pelayan yang mengantarkan
makanan dan minuman yang mana karyawan yang memiliki peran dan tugas
tersebut harus bisa bersikap ramah dan sopan serta berpenampilan rapi
karena mereka berinteraksi langsung dengan pengunjung. Selain itu, apabila
seorang karyawan diberikan peran dan tugas maka mereka akan memiliki
rasa tanggung jawab yang lebih terhadap pekerjaan tersebut.
3 Actuating
Actuating yaitu penetapan atau pemuasan kebutuhan kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan
yang telah ditetapkan sebelumnya oleh unsur perencanaan dan
pengorganisasian agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Apabila
sesuatu yang telah direncanakan dan diorganisasikan tercapai dan berjalan
sesuai dengan rencana, maka sebaiknya seorang manajer memberikan
apresiasi kepada karyawannya sebagai bentuk penghargaan atas hasil kerja
kerasnya seperti memberikan bonus atau pujian. Apabila seorang karyawan
diberi apresiasi atas hasil kerja kerasnya, maka karyawan tersebut dapat
memberikan hasil kinerja yang lebih baik lagi. Namun, apabila terjadi
penyimpangan maka seorang manajer dapat memberikan hukuman seperti
pemotongan gaji kepada karyawannya agar kesalahan yang sama tidak
terulang lagi.
4 Controlling
Controlling yaitu mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah
kegiatan-kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang
telah ditetapkan, serta menentukan sebab-sebab penyimpangan dan
mengambil tindakan terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, The Coffee Companion perlu memperhatikan
kerapihan karyawan, sikap karyawan, serta kerapihan dan kebersihan
ruangan dan fasilitas pendukung (toilet dan mushola), karena hal tersebut
berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen, sehingga perlu
dilakukan pengawasan agar pelaksanaannya lebih konsisten dan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
33

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1 Karakteristik konsumen The Coffee Companion didominasi oleh kaum pria


dengan rentang usia 16-25 tahun, status belum menikah, domisili Bogor,
pendidikan terakhir sarjana/sederajat, status pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa dengan rentang pendapatan rata-rata per bulan sebesar
1 500 001-4 500 000. Kemudian awal mula mengetahui didominasi oleh
sumber informasi pribadi, tujuan berkunjung hangout, berkunjung dengan
teman, pengeluaran rata-rata dalam sekali kunjungan sebesar 50 001-100
000, rata-rata lama kunjungan dengan rentang waktu 1-2 jam, dan frekuensi
kunjungan setiap bulan dalam kurun waktu enam bulan terakhir dengan
rentang jumlah 1-2 kali.
2 Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS diperoleh hasil bahwa variabel laten
eksogen store atmosphere yaitu general interior dan store layout
berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel laten endogen kepuasan
konsumen.
3 Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS diperoleh hasil bahwa variabel laten
eksogen store atmosphere yaitu general interior berperngaruh signifikan
dan positif terhadap variabel laten edogen loyalitas konsumen.
4 Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS diperoleh hasil bahwa variabel laten
endogen kepuasan konsumen berpengaruh signifikan dan positif terhadap
variabel laten endogen loyalitas konsumen. Hal tersebut menunjukan bahwa
tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen akan mempengaruhi tingkat
loyalitas konsumen di The Coffee Companion.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang mungkin dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi yaitu:
1 Bagi The Coffee Companion yaitu dapat meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen melalui strategi general interior dan store layout, seperti
memperbaiki desain interior dan perpaduan warna ruangan terutama pada
dinding dengan bata tereskpos perlu disamakan, memperluas area parkir,
menambah kursi dan meja, mengatur suhu ruangan dengan tepat,
mempertahankan sikap karyawan yang ramah dan sopan serta meningkatkan
penampilan karyawan, membuat tanda fasilitas pendukung (toilet dan
mushola) yang lebih jelas, meningkatkan kebersihan ruangan dan fasilitas
pendukung, mengatur kembali penataan bar dengan menambahkan
pencahayaan seperti lampu sorot agar terlihat lebih menarik, dan menambah
penutup pada etalase produk roti.
2 Bagi peneliti, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain
hanya menggunakan variabel store atmosphere sebagai variabel laten
eksogen, sehingga hasil dari penelitian ini belum dapat menjelaskan variabel
kepuasan dan loyalitas konsumen secara keseluruhan. Bagi peneliti yang
34

akan melakukan penelitian selanjutnya di The Coffee Companion


diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai variabel lainnya seperti
kualitas pelayanan, kualitas produk, dan keputusan pembelian.
3 Bagi pembaca, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan
mudah dipahami, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ariffin HF, Bibon MF, Abdullah RPSR. 2012. Restaurant’s Atmospherics


Elements: What the Customer Wants. ELSEVIER. [Internet]. [diunduh 2019
mei 27]. 38(2012):380-387.doi:10.1016/j.sbspro.2012.03.360.
Berman B, Evans JR. 2001. Retail Management: A Strategic Approach Eight
Edition. New Jersey (USA): Prentice-Hall Inc.
Diawan NS, Kusumawati A, Mawardi MK. 2016. The Influence of Store
Atmosphere on Purchase Decision and It’s Impact on Customer’s
Satisfiaction. Jurnal Administrasi Bisnis. [Internet]. [diunduh 2019 juni 13].
30(1). Tersedia pada: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.
[Dispenda] Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor. 2018. Perkembangan Jumlah
Restoran di Kota Bogor Tahun 2014-2018. Bogor (ID): Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bogor.
Ghozali I. 2014. Structural Equation Modeling: Metode Alternatif dengan Partial
Least Square (PLS) dilengkapi Software Smartpls 3.0. Xlstat 2014 dan
WarpPLS 4.0. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Semarang. Ed ke-4.
Ghozali I, Latan H. 2015. Partial Least Square: Konsep, Teknik, dan Aplikasi
menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris. Semarang
(ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Ed ke-2.
Griffin J. 2005. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan Edisi Revisi dan Terbaru. Yahya DK, penerjemah;
Sumiharti Y, Medya R, Kristiaji WC, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga.
Terjemahan dari: Customer Loyalty: How to Earn It, How to Keep It.
Han H, Ryu K. 2009. The Roles of the Physical Environment, Price Perception,
Customer Satisfication in Determining Customer Loyalty in the Restaurant
Industry. Journal of Hospitality & Tourism Research. [Internet]. [diunduh
pada 2019 juni 01]. 33(4):487-510.doi:10.1177/1096348009344212.
Hasan A. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta (ID): Center for
Academic Publishing Service.
[ICO] International Coffee Organization. 2018. Berapa Konsumsi Kopi
Indonesia?. Databoks. [Internet]. [diunduh pada 2019 maret 30]. Tersedia
pada: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/12/12/indonesia-
masuk-daftar-negara-konsumsi-kopi-terbesar-dunia.
Jalil NAA, Fikry A, Zainuddin A. 2016. The Impact of Store Atmospherics,
Perceived Value, and Customer Satisfication on Behavioural Intention.
ELSEVIER. [Internet]. [diunduh pada 2019 mei 14]. 37(2016):538-
544.doi:10.1016/S2212-5671(16)30162-9.
35

Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Sabran B,


penerjemah; Maulana A, Hardani W, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga.
Terjemahan dari: Marketing Management Thirteen Edition.
Miswanto, Angelia YR. 2017. The Influence of Service Quality and Store
Atmosphere on Customer Satisfication. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. [Internet]. [diunduh pada 2019 juni 30]. 19(2):106-
111.doi:10.9744/jmk.19.2.106-111.
Putri LH, Kumadji S, Kusumawati A. 2014. Pengaruh Store Atmosphere terhadap
Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan. Jurnal Administrasi Bisnis.
[Internet]. [diunduh pada 2019 april 29]. 15(2). Tersedia pada:
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.
Ryu K, Han H. 2011. New or Repeat Customers: How Does Physical
Environment Influence Their Restaurant Experience. International Journal
of Hospitality Management. [Internet]. [diunduh pada 2019 juni 3].
30(2011):599-611.doi:10.1016/j.ijhm.2010.11.004.
Sarjono H, Julianita W. 2015. Structural Equation Modeling (SEM): Sebuah
Pengantar, Aplikasi untuk Penelitian Bisnis. Jakarta (ID): Penerbit Salemba
Empat.
Schiffman LG, Kanuk LL. 2000. Consumer Behaviour. New Jersey (USA):
Prentice-Hall Inc. Ed ke-5.
Schiffman LG, Kanuk LL. 2007. Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): PT Indeks
Gramedia. Ed ke-2.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R&D.
Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.
Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor (ID): Penerbit Ghalia Indonesia. Ed ke-2.
Syarifah I. 2018. Analisis Pengaruh Store Atmosphere terhadap Customer
Experience dan Customer Satisfication Coffee Shop [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Terry GR, Rue LW. 2012. Dasar-Dasar Manajemen. Ticoalu GA, penerjemah.
Jakarta (ID): PT Bumi Aksara. Terjemahan dari: Principles of Management.
Tunjungsari SV, Fauzi A, Mawardi MK. 2016. Pengaruh Store Atmosphere
(Suasana Toko) terhadap Emosi serta Dampaknya pada Keputusan
Pembelian (Survei pada Pembeli di Ria Djenaka Café dan Resto, Kota Batu).
Jurnal Administrasi Bisnis. [Internet]. [diunduh pada 2019 juni 1]. 30(1).
Tersedia pada: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.
Umar H. 2003. Metode Riset: Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta (ID): Penerbit
Ghalia Indonesia.
Utami CW. 2010. Manajemen Ritel: Strategi Implementasi Operasional Bisnis
Ritel Modern di Indonesia. Jakarta (ID): Penerbit Salemba Empat.
Widyandani E. 2017. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Kepuasan Konsumen
Restoran Taman Koleksi, Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
36

Lampiran 1 Surat izin penelitian


37

Lampiran 2 Hasil uji validitas


Variabel Laten Elemen Indikator r-hitung r-tabel Keterangan
Store Exterior X11 0.407 0.361 Valid
Atmosphere X12 0.439 0.361 Valid
X13 0.378 0.361 Valid
X14 0.583 0.361 Valid
X15 0.566 0.361 Valid
X16 0.483 0.361 Valid
X17 0.641 0.361 Valid
X18 0.680 0.361 Valid
X19 0.597 0.361 Valid
General Interior X21 0.710 0.361 Valid
X22 0.457 0.361 Valid
X23 0.524 0.361 Valid
X24 0.615 0.361 Valid
X25 0.437 0.361 Valid
X26 0.520 0.361 Valid
X27 0.661 0.361 Valid
X28 0.810 0.361 Valid
X29 0.682 0.361 Valid
X210 0.549 0.361 Valid
X211 0.706 0.361 Valid
X212 0.707 0.361 Valid
X213 0.542 0.361 Valid
Store Layout X31 0.596 0.361 Valid
X32 0.518 0.361 Valid
X33 0.471 0.361 Valid
X34 0.688 0.361 Valid
X35 0.559 0.361 Valid
X36 0.695 0.361 Valid
X37 0.791 0.361 Valid
X38 0.553 0.361 Valid
X39 0.670 0.361 Valid
Interior Display X41 0.802 0.361 Valid
X42 0.666 0.361 Valid
X43 0.788 0.361 Valid
X44 0.725 0.361 Valid
X45 0.690 0.361 Valid
Kepuasan Y11 0.652 0.361 Valid
Konsumen Y12 0.919 0.361 Valid
Y13 0.906 0.361 Valid
Y14 0.716 0.361 Valid
Loyalitas Y21 0.839 0.361 Valid
Konsumen Y22 0.919 0.361 Valid
Y23 0.851 0.361 Valid
Y24 0.631 0.361 Valid
Y25 0.590 0.361 Valid
Sumber: Data diolah (2019)
38

Lampiran 3 Hasil uji reliabilitas

Variabel Laten Cronbach Alpha Keterangan


Exterior 0.668 Reliabel
General Interior 0.848 Reliabel
Store Layout 0.797 Reliabel
Interior Display 0.749 Reliabel
Kepuasan Konsumen 0.798 Reliabel
Loyalitas Konsumen 0.801 Reliabel
Sumber: Data diolah (2019)
39

Lampiran 4 Outer model awal


40

Lampiran 5 Daftar menu dan harga produk di The Coffee Companion

Lam
piran
6
Doku
ment
asi
41

Sumber: The Coffee Companion (2019)


42

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Alifia Meylizha Rahmani, dilahirkan di Sukabumi


pada tanggal 13 Mei 1998. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara,
pasangan Bapak Andrian dan Ibu Vera Marlinda. Riwayat pendidikan bermula
dari TK I Yasporbi pada tahun 2005 kemudian pindah ke MI/MWB At-
Tahdhiriyyah lulus pada tahun 2010, SMPN 1 Kota Sukabumi sebagai peserta
didik pada Program Akselerasi lulus pada tahun 2012, SMAN 1 Kota Sukabumi
lulus pada tahun 2015. Penulis kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi
di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor melalui jalur SNMPTN pada tahun 2015.
Selama kuliah, penulis aktif ikut dalam kegiatan kepanitiaan Himpro dan
BEM FEM, yaitu The 6th Bogor Art Festival pada tahun 2016, Mangement Special
Ocassion pada tahun 2017, Management Euphoria pada tahun 2017, National
Economic and Management Olympiad pada tahun 2017, dan The 11th Sportakuler
pada tahun 2017. Penulis juga pernah menjuarai lomba sebagai peraih juara tiga
pada The 11th Sportakuler cabang basket putri pada tahun 2017, peraih juara tiga
pada Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) cabang basket putri pada tahun 2018, dan
peraih juara dua pada The 12th Sportakuler cabang basket putri pada tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai