AFRIANTO PELANI
Afrianto Pelani
NIM H24124060
v
ABSTRAK
Key word : chi square test, customer satisfaction index (CSI), consumer
satisfaction, importance performance analysis (IPA).
vii
AFRIANTO PELANI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Departemen Manajemen
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
xi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Analisis Kualitas Layanan PT KAI terhadap Kepuasan Pengguna Jasa
Kereta Commuterline Jabodetabek, di Stasiun Manggarai, Jakarta sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan
pengetahuan penulis dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xiv
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 4
Jasa 4
Perilaku Konsumen 5
Kepuasan Konsumen 5
Penelitian Terdahulu 8
METODE PENELITIAN 10
Kerangka Pemikiran 10
Lokasi dan Waktu Penelitian 11
Jenis dan Sumber Data 11
Metode Pengambilan Sampel 11
Metode Pengumpulan Data 12
Uji Validitas 12
Uji Reliabilitas 12
Pengolahan dan Analisis Data 13
Analisis Deskriptif 13
Importance Performance Analysis 13
Customer Satisfaction Index 15
Uji Chi Square 16
HASIL DAN PEMBAHASAN 17
Sejarah PT KAI Commuterline Jabodetabek 17
Visi dan Misi PT KAI Commuterline Jabodetabek 17
Karakteristik Konsumen 18
Penilaian Tingkat Kepentingan Pelayanan PT KAI Commuterline Jabodetabek pada
Stasiun Manggarai. 19
Penilaian Tingkat Kinerja Pelayanan PT KAI Commuterline Jabodetabek pada Stasiun
Manggarai. 20
Analisa Untuk Meningkatkan Kepuasan Pengguna jasa kereta Commuterline Dengan
Menggunakan Importance Performance Analysis 21
Customer Satisfaction Index (CSI) 23
Uji Korelasi Chi Square Berdasarkan Tingkat Kinerja 24
Implikasi Managerial 26
SIMPULAN DAN SARAN 28
Simpulan 28
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 29
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pertumbuhan pengguna jasa Commuterline Jabodetabek di Stasiun Manggarai 2
Tabel 2 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu 9
Tabel 3 Indikator penilaian reliabilitas 12
Tabel 4 Kriteria kepuasan dalam penilaian skor CSI 16
Tabel 5 Karakteristik Pengguna Jasa Kereta Commuterline 18
Tabel 6 Dimensi Kualitas Jasa menurut Penumpang 19
Tabel 7 Tingkat Kinerja PT KAI Commuterline di Stasiun Manggarai 20
Tabel 8 Hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) 24
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka Pemikiran 10
2 Matriks Kepentingan-Kepuasan 14
3 Diagram Kartesius Importance and Performance Analysis 21
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini dunia bisnis di sektor barang maupun jasa mengalami
perkembangan yang pesat secara terus menerus. Peranan jasa transportasi sebagai
penyokong dalam pergerakan bisnis dengan mobilitas yang tinggi. Jasa
transportasi memiliki peranan lainnya yaitu sebagai penunjang dalam mobilitas
kegiatan sehari-hari, memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan
dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan.
DKI Jakarta merupakan ibukota Negara Republik Indonesia semakin tahun
mengalami perkembangan yang sangat pesat, perkembangan tersebu ditandai
dengan meningkatnya dan berkembangnya sarana transportasi umum yang
dimiliki oleh pemerintah DKI Jakarta salah satunya yaitu sarana transportasi darat.
DKI Jakarta memiliki sarana moda transportasi darat yang meliputi angkutan kota
seperti buskota, koperasi angkutan umum, dan kereta api. Transportasi umum
khususnya transportasi darat merupakan salah satu sektor jasa yang memiliki
peranan sangat penting bagi perekonomian DKI Jakarta. Peranan penting tersebut,
yaitu bagi pembangunan ekonomi dan pembangunan non ekonomi.Tujuan yang
bersifat ekonomi seperti peningkatan pendapatan nasional, mengembangkan
industri nasional dan menciptakan serta memelihara tingkat kesempatan kerja bagi
masyarakat.Tujuan yang bersifat non ekonomis, yaitu mempertinggi integritas
bangsa, serta meningkatkan pertahanan dan keamanan sosial. Selain itu,
transportasi tersebut berperan penting juga bagi masyarakat DKI Jakarta untuk
menunjang aktivitas sehari-hari. Kereta api adalah salah satu moda transportasi
darat yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Dalam hal ini
perkembangan sarana kereta api khususnya kereta Commuterline di DKI Jakarta
mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan adanya perbaharuan pada
seluruh armada kereta Commuterline. Perbaharuan tersebut ditandai dengan
penghapusan seluruh armada kereta listrik (KRL) kelas ekonomi atau non AC
menjadi kereta Commuterline AC untuk seluruh rute perjalanan kereta
Commuterline Jabodetabek. Selain itu digantinya sistem tiket dari komersial
menjadi elektronik tiketing (e-ticketing) dan perubahan struktur bangunan dan
fasilitas yang tersedia pada setiap stasiun yang digunakan untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang kereta Commuterline.
PT KAI (Kereta Api Indonesia) adalah perusahaan kereta api milik
Negara yang dibentuk secara resmi sejak tanggal 15 September 2008. Stasiun
Manggarai merupakan salah satu stasiun yang selalu digunakan untuk jalur lalu
lintas dari berbagai rute perjalanan kereta Commuterline Jabodetabek maupun
kereta luar kota, dikarenakan stasiun Manggarai adalah stasiun transit bagi
penumpang kereta Commuterline serta salah satu stasiun terbesar yang berada di
DKI Jakarta. Pihak stasiun Manggarai melakukan langkah pembaharuan struktur
bangunan,fasilitas, kebersihan dan keamanan di dalam stasiun maupun diluar
stasiun untuk menunjang dan memberikan kenyamanan pada seluruh pengguna
jasa kereta Commuterline.
Pertumbuhan pengguna jasa PT KAI Commuterline Jabodetabek ini
cenderung mengalami peningkatan setiap triwulan. Pertumbuhan pengguna jasa
PT KAI Commuterline Jabodetabek dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana karakteristik
pengguna jasa kereta Commuterline Jabodetabek, (2) Bagaimana kualitas layanan
terhadap kepuasan pengguna jasa kereta Commuterline Jabodetabek di stasiun
Manggarai, (3) Bagaimana implikasi manajerial pada PT KAI Commuterline
Jabodetabek dan stasiun Manggarai
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik pengguna
jasa kereta Commuterline Jabodetabek di Stasiun Manggarai, (2) Menganalisis
kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna jasa kereta Commuterline
Jabodetabek, (3) Membuat implikasi manajerial sebagai bahan rekomendasi bagi
PT KAI Commuterline Jabodetabek.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja PT
KAI Commuterline Jabodetabek dan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Jasa
Jasa/layanan merupakan semua tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan
tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller 2009), sedangkan
menurut Lovelock dan Wright (2005) menjelaskan bahwa jasa adalah aktivitas-
aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya,
biasanya mempekerjakan atas dasar kinerja berbasis waktu agar diperoleh hasil
yang sesuai dengan keinginan penerima atau objek yang menjadi tanggung jawab
pembeli. Parasuraman et al. (1990) ada lima dimensi kriteria standar yang
menentukan kualitas jasa:
1. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan untuk menolong
pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.
2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Empathy (empati), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara
individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta
kemudahan untuk dihubungi.
4. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya
yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari risiko.
5. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
karyawan, dan sarana komunikasi.
Menurut Alma (1992) pengelompokkan jasa, terdiri dari:
1. Personalized service. Jasa sangat bersifat personal, yang tidak dapat
dipisahkan dari orang yang menghasilkan jasa tersebut. Oleh sebab itu
pelayanannya harus langsung ditangani sendiri oleh produsennya.
2. Financial service. Financial service terdiri dari: (a) Banking Service
(Bank); (b) Insurance Service (Asuransi); (c) Invesment Securities
(Lembaga Penanaman Modal).
3. Public Utility and Transportation Service (Fasilitas Umum dan Pelayanan
Transportasi). PT KAI Commuterline merupakan satu-satunya perusahaan
yang menyediakan jasa transportasi di bidang kereta api.
Menurut Engel (1995), Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran
produk. Pertama, pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena
produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba. Kedua, produksi jasa
dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan
kualitasnya dilakukan dengan segera. Hal ini lebih sulit daripada pengawasan
produk fisik. Ketiga, interaksi antara konsumen dan petugas adalah penting untuk
dapat mewujudkan produk yang dibentuk. Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam konsep manajemen jasa layanan:
a. Merumuskan suatu strategi layanan. Strategi layanan dimulai dengan
perumusan suatu tingkat keunggulan yang dijanjikan kepada pelanggan.
b. Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan. Strategi yang telah
dirumuskan dikomunikasikan kepada pelanggan. Hal ini membantu
pelanggan agar tidak salah menafsirkan tingkat kepentingan yang akan
diperolehnya.
5
Perilaku Konsumen
Menurut Engel dalam Rangkuti (2008), Perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
tindakan ini. Faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian, yaitu:
1. Faktor budaya. Faktor budaya memiliki pengaruh luas dan mendalam
terhadap perilaku budaya. Faktor ini terdiri dari beberapa komponen: (a)
persepsi adalah proses individu memilih dan menginterpretasikan masukan
serta informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti; (b)
pengetahuan adalah perubahan perilaku seorang individu, perubahan yang
bersumber dari pengalaman; (c) keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah
pemikiran deskriptif tentang suatu hal yang dianut oleh seseorang.
Sedangkan sikap adalah evaluasi dan kecenderungan tindakan atas
beberapa objek atau gagasan.
2. Faktor sosial. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
3. Faktor pribadi. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi, yang meliputi: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup seseorang dan kepribadian serta konsep diri.
4. Faktor psikologis. Keputusan seseorang untuk membeli dipengaruhi oleh
empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta
keyakinan dan pendirian.
Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler dalam Rangkuti (2008), kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara
prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya.
Dalam Rangkuti (2008), dijelaskan pula mengenai metode pengukuran
kepuasan pelanggan yaitu:
1. Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan kepada
pelanggan dengan ungkapan sangat tidak puas, kurang puas, cukup puas
dan sangat puas.
6
Penelitian Terdahulu
Penelitan terdahulu yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Farida (2011) yang berjudul Analisis Kepuasan
Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Kereta Api Ekspress Pakuan
Jabodetabek (Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta). Tujuan dari penelitian
tersebut, yaitu: (1) Menganalisis atribut kualitas pelayanan yang dianggap penting
dalam menentukan kepuasan pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-
Jakarta, (2) Menganalisis kinerja PT Kereta Api (Persero) terhadap atribut kualitas
pelayanan yang menentukan kepuasan pelanggan Kereta Api Ekspress Pakuan
Bogor-Jakarta, (3) Menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
di Kereta Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta yang disediakan ole PT Kereta Api
(Persero) dan (4) Menganalisis hubungan antara karakteristik pelanggan Kereta
Api Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta dengan tingkat kepuasan pelanggan. Alat
analisis data yang digunakan adalah Importance Performance Analysis
(IPA),Customer Satisfaction Index (CSI), dan Chi Square. Penelitian tersebut
menghasilkan sebelas atribut yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan
pelanggan, sebelas atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi
namun dalam pelaksanaannya atau kinerjanya masih kurang memuaskan.
Sedangkan hasil Customer Satisfaction Index (CSI) yang diperoleh berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan Kurang Puas terhadap kinerja
pelayanan yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek pada KA
Ekspress Pakuan Bogor-Jakarta.
Mandasari (2009), tentang Analisis Kepuasan Pelanggan Toko Buku
Leksika Lenteng Agung Jakarta. Tujuan penelitian untuk (1) Mengidentifikasi
karakteristik pelanggan toko buku Leksika Lenteng Agung Jakarta, (2)
Mengetahui bagaimana tingkat kinerja dan tingkat kepentingan atribut-atribut
produk buku Leksika Lenteng Agung Jakarta, (3) Mengetahui seberapa besar
tingkat kepuasan pelanggan toko buku Leksika Lenteng Agung Jakarta. Alat
analisis yang digunakan yaitu Importance Performance Analysis, Customer
Satisfaction Index, dan Chi-Square. Hasil penelitian bahwa secara keseluruhan
konsumen sudah merasa puas terhadap produk dan layanan toko buku Leksika
Lenteng Agung Jakarta.
Hidayati (2009) dalam penelitian yang berjudul Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota
Bogor. Penelitian bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen restoran
Ali Baba, menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan
konsumen terhadap produk restoran. Metode yang digunakan pada penelitian
tersebut adalah metode analisis deskriptif, Customer Satisfaction Index (CSI), dan
Important Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian bahwa secara
keseluruhan konsumen sudah sangat puas terhadap pelayanan yang telah diberikan
dari pihak restoran Ali Baba.
Masri (2002), tentang Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Kereta Api (Studi
Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia Daop IV Semarang). Penelitian bertujuan
untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh faktor-faktor
kualitas pelayanan secara simultan parsial terhadap kepuasan penumpang jasa
transportasi kereta api. Alat analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji
reliabilitas dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
9
bahwa data adalah valid dan realibel dengan tingkat reliabilitas yang tinggi dan
tidak ditemukan adanya penyimpangan asumsi klasik.
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Importance
Performance Analysis
Uji Chi
(IPA) dan Customer
Square
Satisfaction Index
(CSI)
Rekomendasi
Sample Responden :
= 99,9730 100 (dibulatkan)
12
Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan
suatu alat ukur. Sebuah alat ukur dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan.
Pengujian validitas dilakukan terhadap 30 orang responden awal dengan
menggunakan Microsoft Excel 2007dan software SPSS versi 16. Suatu variabel
dikatakan valid jika nilai Corrected Item Total Correlation > 0,3 dan tidak valid
jika nilai Corrected Item Total Correlation < 0,3 (Nugroho 2005). Hasil uji
validitas dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Hal ini menunjukkan bahwa semua
pertanyaan adalah signifikan dan dapat dinyatakan valid, yaitu penumpang dapat
mengerti maksud dari setiap pernyataan yang diajukan penulis dalam kuesioner.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 1.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab suatu hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan
yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner
(Nugroho 2005).
Pada penelitian ini, digunakan teknik Cronbach karena skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert (1-5). Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Indikator untuk menilai Reliabel atau
tidak masing-masing variabel (atribut) adalah sebagai berikut (Nugroho 2005):
termasuk dalam rentang 0.81-1.00 sehingga sangat reliable. Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.
dimana:
Ns = Skor yang diberikan responden terhadap setiap atribut
Nj = Jumlah jawaban reponden dari setiap atribut
Ni = Nilai yang diberikan responden untuk setiap atribut
Tingkat kepentingan adalah hasil perbandingan skor kepuasan dengan skor
kepentingan. Penelitian ini menggunakan dua buah variabel yang diwakilkan oleh
huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kepuasan atribut, sedangkan Y
merupakan tingkat kepentingan atribut. Adapun rumus yang dapat digunakan
adalah:
Keterangan:
Tki = Tingkat kesesuaian
Xi = Skor penilaian kepuasan atribut
Yi = Skor penilaian kepentingan atribut
14
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik. Rumus yang
digunakan selanjutnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
k = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
= Rataan dari skor tingkat kinerja; = Rataan dari rataan skor tingkat kepentingan
Y
A B
Kepentingan
(Keyakinan)
C D
X
Kepuasan (Evaluasi)
MIS = MSS =
Keterangan:
N = Jumlah responden
Yi = Nilai kepentingan atribut ke-i
Xi = Nilai kinerja ke-i
2. Menghitung Weighting Factor (WF), yaitu persentase nilai MIS per atribut
terhadap total MIS seluruh atribut, sehingga mendapatkan total weighting
factors 100 persen.
WFi=
Keterangan :
P = jumlah atribut kepentingan
L= atribut ke-i
Dimana:
m = skor tertinggi
n = skor terendah
b = jumlah kelas atau kategori yang dibuat
16
Aryani dan Rosinta (2010) menyatakan terdapat pengaruh yang kuat dan
positif antara variabel kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan. Penilaian
kepuasan pelanggan terhadap layanan PT KAI Commuterline diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada pelanggan dimana pelanggan diminta untuk
memberikan penilaian terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari
layanan pengujian. Munawaroh (2005) menyatakan bahwa kualitas jasa yang baik
merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan.
Uji Chi Square
Uji Chi Square merupakan salah satu uji statistik non parametric. Karena
termasuk dalam uji non parametric, maka uji Chi Square dapat diterapkan untuk
pengujian data nominal atau kategorik. Pengujian Chi Square biasa digunakan
untuk mengetahui frekuensi dua data observasi terhadap frekuensi data observasi
yang diharapkan (Mason and Douglas 1999). Dalam penelitian ini uji Chi Square
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang terdapat
pada karakteristik pengguna jasa kereta Commuterline dengan tingkat kepuasan
pengguna jasa kereta Commuterline. Variabel tersebut adalah:
1. Usia dengan tingkat kinerja
2. Jenis kelamin dengan tingkat kinerja
3. Jenis pekerjaan dengan tingkat kinerja
4. Tingkat pendidikan dengan tingkat kinerja
5. Tingkat pendapatan dengan tingkat kinerja
6. Tujuan perjalanan dengan tingkat kinerja
7. Alasan menggunakan kereta Commuterline dengan tingkat kepuasan
8. Moda menuju dan/atau meninggalkan stasiun dengan tingkat kepuasan
9. Frekuensi pengguna kereta Commuterline dengan tingkat kepuasan
Penilaian hipotesa dari uji Chi Square adalah HO menunjukkan frekuensi
data observasi bersifat bebas atau tidak terdapat perbedaan anatra dua observasi
yang di uji, sedangkan H1 menunjukkan terdapat perbedaan antara kedua
observasi tersebut. Penilaian hipotesa tersebut adalah:
Sig < (=5 persen) Tolak H0/Terima H1
Sig > (=5 persen) Terima H0/Tolak H1
H0 = Bahwa tidak ada perbedaan Tingkat Kepuasan berdasarkan variabel uji
H1 = Bahwa terdapat perbedaan Tingkat Kepuasan berdasarkan variabel uji
Rumus Chi Square:
Keterangan: =
2
X = Chi Square
Oj = Frekuensi hasil observasi
Ej = Frekuensi yang diharapkan
17
4.40
4.30 18
11
8
12 16 3
17
4.20 4 7
KEPENTINGAN
10 14 2
13
4.10
5
9
4.00
6 15
3.90
KINERJA
Pada Tabel 8 menunjukkan nilai CSI sebesar 71,4 yang berarti nilai
tersebut berada pada interval 60 < CSI 80 yaitu menunjukkan bahwa pengguna
jasa kereta Commuterline Puas terhadap kinerja PT KAI Commuterline yang
sedang dalam tahap peningkatan fasilitas dan kualitas layanan. Hasil ini
menunjukkan perbaikan fasilitas dan kualitas layanan PT KAI Commuterline yang
telah diberikan mulai dapat dirasakan oleh para pengguna jasa kereta
Commuterline, seperti dengan adanya sistem electronik ticketing untuk
mempercepat proses pembelian tiket, pemberian fasilitas televisi pada stasiun
Manggarai untuk bisa melihat jadwal perjalanan kereta Commuterline,
penambahan petugas keamanan pada setiap area stasiun Manggarai dan pemberian
fasilitas kebersihan pada area stasiun Manggarai sehingga muncul dampak positif
bagi PT KAI Commuterline untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan
fasilitas demi meraih citra perusahaan yang lebih baik.
Simpulan
Karakteristik pengguna jasa kereta Commuterline di Stasiun Manggarai
mayoritas pria. Berdasarkan usia mayoritas pada usia 15 sampai 34 tahun dan
bertempat tinggal di Jakarta. Pengguna jasa kereta Commuterline mayoritas
berpendidikan Sarjana, mayoritas pekerjaan sebagai pegawai swasta dan pada
tingkat pendapatan mayoritas pada rentang Rp 2.500.000 Rp 5.000.000.
Kualitas layanan PT KAI Commuterline terhadap kepuasan pengguna jasa
kereta Commuterline di stasiun Manggarai ditunjukkan dengan adanya dua atribut
yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun tingkat kinerjanya masih kurang
memuaskan. Atribut tersebut adalah ketepatan jadwal perjalanan kereta
Commuterline dan keamanan serta kenyamanan pada stasiun Manggarai.
Pengguna jasa kereta Commuterline Puas terhadap kinerja PT KAI
Commuterline yang sedang dalam tahap peningkatan fasilitas dan kualitas
layanan. Selain itu, terdapat satu dari sembilan variabel yang memiliki perbedaan
tingkat kepuasan, yaitu tujuan perjalanan. Hal ini disebabkan kepentingan
perjalanan yang diinginkan bagi pengguna jasa kereta Commuterline berbeda,
baik bagi pekerja maupun mahasiswa atau pelajar, maka diperlukan ketepatan
jadwal kereta Commuterline. Karena stasiun Manggarai adalah stasiun transit
kereta untuk penumpang yang ingin beralih kereta maka perlu mengetahui dengan
cepat posisi serta waktu tiba kereta yang akan dinaiki kembali sesuai dengan
tujuan perjalanan. Sedangkan bagi kepentingan perjalanan rekreasi, biasanya tidak
memperhatikan ketepatan jadwal kereta Commuterline.
Berdasarkan implikasi manajerial terdapat beberapa hal yang
direkomendasikan untuk PT KAI Commuterline, yaitu ketepatan jadwal
perjalanan kereta Commuterline di stasiun Manggarai dinilai memiliki tingkat
kepentingan paling tinggi dan juga menjadi atribut yang memiliki nilai kinerja
paling rendah, serta keamanan dan kenyamanan pada stasiun Manggarai seperti
lintasan dan jalur kereta yang aman, tempat duduk untuk menunggu kereta di
setiap peron dan penambahan CCTV untuk meminimalisir tindak kriminal di
lingkungan stasiun.
29
Saran
Pada penelitian ini terdapat beberapa temuan, yang sebaiknya menjadi
fokus perbaikan dan peningkatan layanan, yaitu ada dua atribut mengenai
ketepatan jadwal kereta Commuterline dan keamanan serta kenyamanan pada
stasiun Manggarai. Hal ini menunjukkan bahwa atribut tersebut dianggap sangat
penting, sedangkan kinerja perusahaan masih rendah terhadap atribut tersebut,
sehingga perlu perbaikan dan peningkatan, dengan cara memperbaiki sarana dan
prasana khususnya teknis (sinyal kereta dan rel kereta) bagi kereta Commuterline.
PT KAI Commuterline sebaiknya mengoptimalkan kinerjanya melalui evaluasi
penerapan SOP yang telah dijalankan sebelumnya, serta mengadakan pelatihan
rutin untuk keamanan dan penanggulangan keadaan darurat seperti pelatihan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang berhubungan dengan keselamatan para
karyawan maupun pengguna jasa kereta Commuterline.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan langkah
perbandingan atau studi banding mengenai kepuasan dan loyalitas pelanggan pada
jasa transportasi darat, laut dan udara dengan mengkaji kualitas pelayanan yang
berorientasi pada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma B. 1992. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung (ID):
Alfabeta
Aryani D, Rosinta F. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu
Administrasi dan Organisasi
Elu B. 2005. Manajemen Penanganan Komplain Konsumendi Industri Jasa. Jurnal
Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis & Birokrasi
Engel JF. 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Binarupa Aksara
Farida FI. 2011. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Jasa Kereta
Api Ekspres Pakuan JABODETABEK (Kereta Api Ekspres Pakuan Bogor-
Jakarta) [Skripsi] Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hidayati T. 2009. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas
Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota Bogor [Skripsi] Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Irawan H. 2003. Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID): PT Elex Media
Komputindo.
Kandampully J. 1998. Service quality to service loyalty: A relationship which
goes beyond customer services. Journal Total Quality Management
Kotler P, Keller K. 2009. Manajemen Pemasaran. Ed ke-12 Jilid 2. Jakarta (ID):
PT Indeks.
Lasher RL. 2005. Book Review: Blue Ocean Strategy. CSC World (July-
September)
Lovelock CH, Wright LK. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta (ID): PT
Indeks.
Masri H. 2002. Analisis Pengaruh Faktor-faktor Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Kereta Api (PT Kereta Api Indonesia
Daop IV Semarang) [Tesis] Semarang (ID): Universitas Diponegoro
Mandasari WO. 2009. Analisis Kepuasan Pelanggan Toko Buku Leksika Lenteng
Agung Jakarta [Skripsi] Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
30
Mason RD, Douglas A. 1999. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta
(ID): Erlangga
Munawaroh M. 2005. Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan pada
Industri Pendidikan di Yogyakarta. Jurnal Siasat Bisnis On Marketing
Nugroho B. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.
Yogyakarta (ID): Penerbit Andi.
Pasolang ADR. 2012. Formulasi Strategi Pengembangan Wisata Kebun Raya
Bogor Melalui Pendekatan Blue Ocean Strategy. [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
[PT KAI CL] PT Kereta Api Indonesia Commuterline. 2013. Jakarta (ID): Data
Penumpang Commuterline Jabodetabek.
Rangkuti F. 2008. Measuring Customer Satisfaction, Teknik Mengukur dan
Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID): PT Gramedia
Pustaka Utama
Simamora B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta (ID): PT Gramedia
Pustaka Utama
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
(ID): Alfabeta
Supranto J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar. Jakarta (ID): PT Rineka Cipta.
Umar H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): PT
Gramedia Pustaka Utama.
Zeithamel VA, Parasuraman A, Berry LL. 1990. Delivering Quality Service:
Balancing Customer Perception and Expectations. New York (US): The
Free Press
Zeithaml VA, Parasuraman A, Berry LL. 1996. The Behavioral Consequences of
Service Quality. Journal of Marketing
31
LAMPIRAN
32
N %
Cases Valid 30 100,0
Exclude
0 ,0
d(a)
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,931 18
35
Count
TINGKATKEPUASAN Total
TIDAK SANGAT TIDAK
PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
USIA 18-24 3 10 13 6 32
25-34 2 14 14 3 33
35-44 1 6 14 4 25
45-54 0 4 2 0 6
>55 0 0 3 1 4
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 10.230(a) 12 .596
Likelihood Ratio 12.424 12 .412
Linear-by-Linear
.583 1 .445
Association
N of Valid Cases 100
Count
TINGKATKEPUASAN Total
TIDA
K SANGAT TIDAK
PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
JENISKELAM PRIA
3 15 29 11 58
IN
WANITA 3 19 17 3 42
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value Df (2-sided)
Pearson Chi-Square 5.760(a) 3 .124
Likelihood Ratio 5.927 3 .115
Linear-by-Linear
4.822 1 .028
Association
N of Valid Cases 100
36
Count
TINGKATKEPUASAN Total
TIDAK SANGAT TIDAK
PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
JENISPEKERJAA PELAJAR/MAHASISWA
2 6 7 1 16
N
PEGAWAI NEGERI 2 7 11 2 22
PEGAWAI SWASTA 2 20 21 10 53
WIRASWASTA 0 1 5 1 7
IBU RUMAH
0 0 2 0 2
TANGGA/LAINNYA
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 9.298(a) 12 .677
Likelihood Ratio 10.465 12 .575
Linear-by-Linear
3.406 1 .065
Association
N of Valid Cases 100
Count
TINGKATKEPUASAN Total
TIDAK SANGAT TIDAK
PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
PENDIDIKA SMA
2 6 8 6 22
N
D3 0 10 8 3 21
S1 3 13 22 4 42
S2 1 3 4 0 8
S3 0 2 4 1 7
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 10.137(a) 12 .604
Likelihood Ratio 12.140 12 .435
Linear-by-Linear
.420 1 .517
Association
N of Valid Cases 100
37
Count
TINGKATKEPUASAN Total
SANGAT TIDAK
TIDAK PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
PENDAPATAN <Rp 1.000.000 2 6 6 1 15
Rp 1.000.000 -
Rp 2.500.000 0 2 4 3 9
Rp 2.500.000 -
Rp 5.000.000 2 14 19 8 43
> Rp 5.000.000 2 12 17 2 33
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 8.109(a) 9 .523
Likelihood Ratio 8.155 9 .519
Linear-by-Linear
.018 1 .892
Association
N of Valid Cases 100
Count
TINGKATKEPUASAN Total
SANGAT TIDAK
TIDAK PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
TUJUANPERJALANAN BEKERJA 1 18 26 8 53
KULIAH/SEKOLAH 2 7 9 3 21
REKREASI 0 8 8 3 19
LAINNYA 3 1 3 0 7
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 21.388(a) 9 .011
Likelihood Ratio 14.979 9 .092
Linear-by-Linear
2.998 1 .083
Association
N of Valid Cases 100
38
Count
TINGKATKEPUASAN Total
SANGAT TIDAK
TIDAK PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
ALASAN WAKTU TEMPUH
LEBIH CEPAT 4 19 27 7 57
BIAYA LEBIH MURAH 2 10 7 4 23
KEAMANAN DAN
KENYAMANAN 0 2 7 3 12
LAINNYA 0 3 5 0 8
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.853(a) 9 .549
Likelihood Ratio 10.210 9 .334
Linear-by-Linear
.566 1 .452
Association
N of Valid Cases 100
Count
TINGKATKEPUASAN Total
SANGAT TIDAK
TIDAK PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
MODA JALAN KAKI 0 6 3 2 11
MOTOR/MOBIL PRIBADI 4 13 15 6 38
ANGKUTAN UMUM 2 15 28 6 51
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Count
TINGKATKEPUASAN Total
SANGAT TIDAK
TIDAK PUAS NETRAL PUAS PUAS PUAS
FREKUENSI SETIAP HARI 0 8 17 3 28
HARI KERJA 1 15 14 6 36
HARI LIBUR 2 5 7 4 18
LAINNYA 3 6 8 1 18
Total 6 34 46 14 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 11.678(a) 9 .232
Likelihood Ratio 12.280 9 .198
Linear-by-Linear
2.697 1 .101
Association
N of Valid Cases
100
40
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 23 April 1989 di Provinsi DKI Jakarta. Penulis
adalah putra kedua dari dua bersaudara, pasangan Moh. Firdaus Wahyu (Alm) dan
Sri Sudiyah (Almh).
Pada Tahun 2005, penulis lulus dari SMA Negeri 5 Tangerang dan masuk
perguruan tinggi di Diploma Universitas Indonesia pada Tahun 2007 sampai
dengan tahun 2010. Selama di Diploma UI, penulis aktif dalam organisasi Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UI sebagai staff Humas. Penulis melanjutkan
pendidikan S1 (strata 1) pada tahun 2012 di Program Sarjana Alih Jenis
Manejemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.