DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
2
i
ABSTRAK
Okiagaru Farm adalah salah satu unit usaha yang memproduksi dan menjual
sayuran organik. Kesadaran masyarakat mengenai manfaat adanya sayuran
organik menyebabkan peningkatan permintaan sayuran organik. Pada
kenyataannya sayuran organik sangat bergantung pada alam, memerlukan biaya
yang mahal dan sulitnya mencari konsumen akhir. Tujuan dari penilitian ini
adalah untuk merumuskan strategi pemasaran yang sesuai melalui konsep bauran
pemasaran 4P. Perancangan bauran pemasaran melibatkan pihak internal dan
eksternal perusahaan. Metode Analisis Hirarki Proses (AHP) digunakan dalam
penelitian untuk memilih prioritas strategi pemasaran berdasarkan keputusan
pihak internal. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang
menjadi prioritas secara berturut-turut adalah produk, distribusi, harga, dan
promosi. Beberapa subbauran telah dipilih sebagai prioritas dalam bauran
pemasaran. Subbauran tersebut adalah ketersediaan, distribusi langsung, kemasan
dan kerja sama.
Kata Kunci: analisis hirarki proses (AHP), Okiagaru Farm, strategi bauran
pemasaran
ABSTRACT
ANGGI VIOLITA PUTRIADI. Marketing Strategy Analysis of Organic
Vegetables at Okiagaru Farm, Cianjur West Java. Supervised by LUKMAN
MOHAMMAD BAGA.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
vi
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang dilaksanakan
sejak bulan Desember 2018 hingga Februari 2019 dengan judul Analisis Strategi
Pemasaran Sayuran Organik pada Okiagaru Farm, Cianjur, Jawa Barat.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang membantu
dalam penyelesaian karya ilmiah, yaitu kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Lukman Mohammad Baga, MAEc selaku dosen pembimbing,
2. Ibu Tintin Sarianti, SP. MM selaku dosen penguji utama,
3. Ibu Dr. Nia Rosiana, M.Si selaku dosen penguji komdik,
4. Bapak Dr. Ir. Lukman Mohammad Baga, MAEc selaku dosen pembimbing
akademik,
5. Dosen dan Staf Pengajar Departemen Agribisnis,
6. Beasiswa Terpadu Alumni Sosek Angkatan 36 selaku pemberi Beasiswa,
7. Okiagaru Farm yang telah membantu selama pengumpulan data,
8. Kedua orang tua Bapak Priyadi, Amd dan Ibu Erna Suswanti serta seluruh
keluarga dan saudara-saudara atas doa dan motivasinya.
9. Teman-teman atas segala dukungan dan motivasinya.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
Manfaat Penelitian............................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA 5
Sayuran Organik............................................................................................... 5
Strategi Pemasaran Perusahaan ......................................................................... 5
KERANGKA PEMIKIRAN 6
Kerangka Teoritis ............................................................................................. 6
Sayuran Organik 6
Konsep Pemasaran 6
Strategi Pemasaran 7
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4P 7
Analytical Hierarchy Process (AHP) 9
Kerangka Pemikiran Operasional ................................................................... 10
METODE PENELITIAN 11
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .......................................................... 11
Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 11
Metode Pengambilan Sampel ......................................................................... 12
Metode Pengumpulan Data............................................................................. 12
Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 12
GAMBARAN UMUM OKIAGARU FARM 15
Sejarah dan Operasional Okiagaru Farm ......................................................... 15
Visi dan Misi Okiagaru Farm ......................................................................... 15
Sumber Daya Manusia ................................................................................... 16
Sarana dan Prasarana ...................................................................................... 16
HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Identifikasi bauran Pemasaran Sayuran Organik di Okiagaru Farm ................. 16
Produk (Product) 16
Harga (Price) 18
Distribusi (Place and Time) 18
Promosi (Promotion) 19
Penilaian Konsumen Okiagaru Farm Terhadap Kinerja Bauran Pemasaran ..... 19
Karakteristik Responden Okiagaru Farm 19
Analisis Penilaian Konsumen Terhadap Bauran Pemasaran Okiagaru Farm .... 21
Penilaian Konsumen Terhadap Bauran Produk (Product) 21
Penilaian Konsumen Terhadap Bauran Harga (Price) 22
Penilaian Konsumen Terhadap Bauran Promosi (Promotion) 23
Penilaian Konsumen Terhadap Bauran Distribusi (Place and Time) 23
Hasil Evaluasi Strategi Bauran Pemasaran Produk Okiagaru Farm ................. 24
Analisis Prioritas Bauran Pemasaran .............................................................. 25
x
DAFTAR TABEL
1 Perbandingan peningkatan produksi beberapa tanaman sayuran di
Indonesia tahun 2016-2017 1
2 Konsumsi sayur dan buah di Indonesia tahun 2014-2017 2
3 Penilaian tingkat kepentingan AHP 14
4 Daftar harga sayuran Okiagaru Farm 18
5 Karakteristik responden Okiagaru Farm 20
6 Alasan pembelian dan sumber informasi pembelian Okiagaru Farm 21
7 Penilaian konsumen terhadap bauran produk Okiagaru Farm 22
8 Penilaian konsumen terhadap bauran harga 23
9 Penilaian konsumen terhadap bauran promosi 23
10 Penilaian konsumen terhadap bauran distribusi 24
11 Hasil evaluasi bauran pemasaran 24
12 Bobot dan prioritas tujuan pemasaran sayuran organik 28
13 Bobot dan prioritas bauran berdasarkan masing-masing tujuan pemasaran 29
14 Bobot dan prioritas subbauran berdasarkan tujuan memasyarakatkan
sayuran organik 30
15 Bobot dan prioritas subbauran berdasarkan tujuan memperluas pangsa
pasar 31
16 Bobot dan prioritas subbauran berdasarkan tujuan meningkatkan
pendapatan 32
17 Bobot dan prioritas bauran pemasaran sayuran organik 32
18 Bobot dan prioritas subbauran pemasaran sayuran organik 33
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Sayuran Organik
.
Strategi Pemasaran Perusahaan
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Teoritis
Sayuran Organik
Pengertian sayuran organik menurut FAO (1999) adalah suatu sistem
manajemen holistik yang mempromosikan dan meningkatkan pendekatan sistem
pertanian berwawasan kesehatan lingkungan, biodiversitas, siklus biologi dan
aktivitas biologi tanah. Sayuran organik memiliki banyak kandungan zat-zat yang
memiliki manfaat kesehatan tubuh yang baik. Sayuran organik sangat baik dalam
hal mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Sayuran organik
umumnya tidak terdapat bahan kimia sintesis karena tujuan utama budidaya
sayuran organik adalah mengurangi dampak negatif bahan kimia yang biasa
digunakan pada sektor pertanian. Penggunaan pupuk dalam produksi sayuran
organik menggunakan pupuk organik, pupuk hayati dan biopestisida yang terdapat
bermacam-macam keunggulan dibandingkan dengan pupuk kimia dan pestisida
kimia. Oleh karena itu, konsep dasar pada budidaya sayuran organik adalah
meminimalkan penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
Sayuran organik juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh,
yaitu mencegah maupun mengobati berbagai penyakit berbahaya seperti kanker,
hipertensi, diabetes, stroke dan gangguan ginjal. Selain itu mengonsumsi jus
sayuran dapat digunakan sebagai detoksifikasi tubuh (membersihkan racun di
dalam tubuh) dengan melakukan terapi jus. Hal ini disebabkan oleh kandungan
sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, rendah kalori dan kaya akan serat.
Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah ilmu dalam menjelajah, menciptakan dan menyampaikan
nilai-nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar sasaran (target market). Pemasaran
mencari tahu semua kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Pemasaran
7
mencari tahu, mengukur dan menghitung ukuran pasar yang teridentifikasi serta
potensi laba. Pemasaran menunjukkan dengan tepat segmen pasar yang dapat
dilayani dengan sangat baik oleh perusahaan. Pemasaran juga merancang dan
meningkatkan produk serta jasa yang tepat (Kotler 2006).
Pemasaran menciptakan produk yang tepat untuk pelanggan atau kebutuhan
pembeli, bukannya mencari pelanggan yang tepat untuk produk kita. Konsep
pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah
menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan dan
mengomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang
dipilih (Kotler dan Keller 2008).
Strategi Pemasaran
Assauri (2013) menjelaskan bahwa strategi pemasaran pada dasarnya adalah
rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran. strategi
pemasaran memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
dapat mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada
usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu. Pada masing-masing
tingkatan dan acuan serta alokasi, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Kotler dan
Keller (2008) menjelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan salah satu
strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan unit bisnis.
1. Produk (Product)
Produk merupakan kemasan total dari manfaat yang diciptakan atau
diberikan oleh suatu organisasi untuk ditawarkan kepada pemakai sasaran
(Assauri 2013). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk merupakan alat
bauran pemasaran yang paling mendasar. Tanpa ada produk yang
dipasarkan maka tidak akan ada harga, promosi dan tempat. Komponen
yang termasuk dalam bauran produk mencakup keragaman produk, kualitas,
desain, bentuk produk, merek produk, ukuran produk, pelayanan produk dan
jaminan. Pemasaran dengan memberikan pelayanan produk dapat
memberikan keunggulan kompetitif dalam persaingan pasar (Kotler 2006).
Sementara itu, berdasarkan siapa konsumen yang membeli, terdapat dua
macam barang, yaitu:
a. Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk
tujuan bisnis.
8
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak
mengetahui kegunaan dan keunggulan dari produk tersebut, dimana produk
dapat diperoleh dan berapa harganya. Konsumen yang menjadi sasaran
produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas.
Pelaksanaan komunikasi pemasaran diperlukan beberapa cara komunikasi
yang disebut bauran promosi yang terdiri atas lima cara komunikasi utama,
yaitu: periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
secara pribadi dan pemasaran langsung (Kotler dan Armstrong 2008).
AHP adalah sebuah metode untuk mengambil keputusan yang tepat dengan
menyederhanakan persoalan rumit. Tujuan dari AHP adalah mempercepat proses
pengambilan keputusan dengan cara membagi permasalahan kedalam beberapa
bagian dan menata permasalahan tersebut dalam suatu susunan hirarki.
Selanjutnya setiap variabel diberikan pertimbangan secara subjektif tentang
pentingnya variabel tersebut. Pertimbangan secara subjektif dilakukan dengan
memberikan nilai dan menetapkan variabel yang mempunyai prioritas tertinggi
dari hasil sintesis berbagai macam pertimbangan. Hal ini bertujuan untuk
mempengaruhi hasil dari situasi tersebut. AHP bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang kompleks untuk mengembangkan prioritas dengan cara
menyusun suatu kriteria, pihak yang terkait, hasil serta menyimpulkan berbagai
pertimbangan. Metode tersebut dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Menurut
Saaty (1993) AHP memiliki tiga prinsip dasar, yaitu:
1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki permasalahan yang
dihadapi. Menyusun secara hirarki yaitu membagi persoalan menjadi
elemen-elemen yang terpisah.
2. Pembedaan prioritas dan sintesis. Penetapan prioritas yaitu menentukan
peringkat elemen-elemen menurut relatif tingkat kepentingan.
3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan
secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan kriteria yang
logis.
Proses hirarki analitik dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-
masalah terukur (kuantitatif) maupun yang memerlukan pendapat (judgement).
Penggunaan pendapat dalam memecahkan masalah dilakukan dengan
membandingkan masukan-masukan (input) secara berpapasan (pairwise
comparison matrix). Dibutuhkan skala ukur yang dapat membedakan setiap
pendapat serta mempunyai keteraturan, sehingga memudahkan transformasi
pendapat dalam bentuk angka (nilai skala). Tingkat validitas pendapat tergantung
pada konsisten dan akurasi pendapat. AHP dapat digunakan dalam merangsang
timbulnya gagasan untuk melaksanakan kegiatan kreatif dan untuk mengevaluasi
keefektifan tindakan tersebut. Selain itu untuk membantu para pemimpin dalam
menetapkan informasi apa yang patut dikumpulkan guna mengevaluasi pengaruh
faktor-faktor relevan dalam situasi kompleks. AHP juga dapat melacak
ketidakkonsistenan dalam pertimbangan dan preferensi peserta, sehingga para
pemimpin mampu menilai pengetahuan para pembantu mereka dan kemantapan
pemecahan itu (Saaty 1993).
10
Kekuatan AHP yang lain juga terletak pada rancangannya yang bersifat
menyeluruh dan menggunakan logika, pertimbangan berdasarkan intuisi, data
kuantitatif dan preferensi kuantitatif. AHP merupakan suatu model yang
memberikan gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara
membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang
diinginkan darinya. Model ini dirancang untuk lebih menampung sifat alamiah
manusia ketimbang memaksa manusia ke cara berpikir yang mungkin justru
berlawan dengan hati nurani (Saaty 1993).
Okiagaru Farm
Analisis Deskriptif
tetapi, Okiagaru Farm dirasa belum memasarkan produk sayuran organik dengan
optimal.
Berdasarkan hal tersebut, maka memerlukan prioritas dalam pengambilan
keputusan untuk bauran pemasaran. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
digunakan dalam menentukan prioritas bauran pemasaran. Metode ini
memudahkan dalam proses pemilihan alternatif bauran pemasaran yang akan
bermanfaat bagi perusahaan. Strategi pemasaran yang baik dan benar adalah yang
mencakup semua unsur bauran pemasaran dan terlebih dahulu disesuaikan dengan
karakteristik dan tujuan perusahaan.
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah dan
potensi yang terdapat pada Okiagaru Farm. Langkah selanjutnya adalah
menganalisis visi, misi, dan tujuan Okiagaru Farm. Selanjutnya menganalisi
strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan melalui analisis bauran
pemasaran (4P) yaitu produk, harga, distribusi dan promosi yang dinilai oleh
konsumen dan manajemen Okiagaru Farm. Tahap selanjutnya adalah analisis
menggunakan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Melalui analisis
AHP ini akan didapatkan alternatif strategi bauran pemasaran yang cocok
diterapkan oleh Okiagaru Farm ke depannya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan teori bauran pemasaran yang diterapkan terhadap teori bauran
pemasaran pada literatur. Selanjutnya dilakukan analisis penilaian konsumen
secara deskriptif. Dapat dilihat pada Gambar 1.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh dengan cara melakukan observasi dan pengamatan
langsung serta wawancara dengan pihak Okiagaru Farm dan pengisian kuesioner
online oleh konsumen produk Okiagaru Farm. Data sekunder merupakan data
pendukung penelitian yang berasal dari laporan-laporan perusahaan, Badan Pusat
Statistik, berbagai literatur berupa skripsi, laporan penelitian, jurnal dan artikel
yang relevan dengan topik penelitian.
12
Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
strategi bauran pemasaran 4P usaha sayuran organik pada Okiagaru Farm yang
dilakukan secara kualitatif. Setelah responden internal melakukan pengisian
kuesioner kemudian dilakukan proses analisis data dengan metode AHP secara
kuantitatif. Metode ini dapat menentukan prioritas strategi bauran pemasaran yang
13
tepat. Selanjutnya akan dilakukan analisis deskriptif dari prioritas strategi bauran
pemasaran yang dihasilkan.
Menurut Saaty (1993) terdapat delapan langkah kerja utama dalam
pengerjaan AHP, yaitu:
1. Mendefinisikan dan merinci pemecahan masalah yang diinginkan.
Penguasaan secara mendalam terhadap pemilihan tujuan, kriteria dan
elemen-elemen penyusun struktur hirarki. Tidak terdapat prosedur yang
pasti dalam mengidentifikasi komponen-komponen sistem seperti tujuan,
kriteria dan aktivitas-aktivitas yang akan dilibatkan dalam suatu struktur
hirarki.
2. Membentuk struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara
keseluruhan. Hirarki merupakan abstraksi struktur dari suatu sistem
mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya. Masing-
masing abstraksi memiliki kaitan satu sama lain. Abstraksi yang memiliki
kaitan satu sama lain terdiri dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-
faktor pendorong yang memengaruhi sub-sub sistem tujuan, responden
pemberi dorongan, tujuan responden dan terakhir membentuk alternatif
strategis, pilihan ataupun skenario.
3. Menyusun matriks banding berpasangan untuk melihat pengaruh setiap
elemen yang relevan di setiap kriteria yang berpengaruh dan setingkat
diatasnya. Dimana puncak hirarki dengan fokus utama (G) merupakan dasar
atau tujuan melakukan perbandingan antar elemen yang terkait dibawahnya.
Perbandingan berpasangan yang pertama dilakukan pada elemen tingkat
kedua terhadap fokus yang ada di puncak hirarki (F1, F2, F3,...,Fn). Di
dalam perjanjian, suatu elemen yang berada di sebelah kiri diperiksa
dominasinya atas suatu elemen di puncak matriks.
4. Mengumpulkan semua pertimbangan untuk pengembangan matriks pada
langkah ketiga. Langkah ini melakukan perbandingan berpasangan antar
variabel yang dapat dilakukan dengan pertanyaan. Dalam pengisian matriks
berpasangan dapat digunakan skala banding yang dapat dilihat pada Tabel 3.
5. Memasukkan nilai-nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang diagonal
utama, mencari prioritas dan pengujian konsistensi. Angka yang digunakan
adalah angka 1 sampai 9 dimana angka 1 tersebut digunakan apabila Fi
lebih mendominasi sifat fokus puncak hirarki dibandingkan dengan Fj.
Sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau kurang memengaruhi sifat
puncak hirarki dibandingkan dengan Fj, maka digunakan angka
kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai-nilai
kebalikannya. Dimana untuk langkah ke 6 hingga 8 bisa diolah dengan
menggunakan software Microsoft Excel 2010.
6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkatan dan gugusan dalam
hirarki tersebut. Pembandingan dilakukan untuk semua elemen pada setiap
tingkat keputusan yang terdapat pada hirarki, berkenaan dengan kriteria
elemen diatasnya. Matriks perbandingan dalam metode AHP dibedakan
menjadi Matriks Pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan
(MPG).
7. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk melakukan pembobotan
vektor-vektor prioritas dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot
yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan
14
persen untuk memperoleh hasil yang baik. Rasio inkonsistensi harus bernilai
kurang dari atau sama dengan 10 persen.
Pada tahun 2005 Okiagaru Farm didirikan oleh Agus Ali Nurdin di Desa
Silihwangi, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sebagai
kelompok petani muda yang bergerak di sektor pertanian ramah lingkungan. Pada
tahun 2008 pendiri mengikuti program magang petani muda ASEAN di Jepang
kerja sama Kementerian Pertanian RI dan Japan Agricultural Exchange Council
(JAEC) selama 11 bulan. Sepulang dari Jepang (tahun 2009) Agus Ali Nurdin
bekerja sama dengan Yuki (alumni magang Jepang) menanam sayuran jepang
seluas 2 hektar di Bogor dan 4 hektar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Komoditas sayuran dipasarkan di Sushi Tei Bandung, Yoshinoya Jakarta, Cosmo
Swalayan Jakarta, Swalayan AEON BSD Tangerang dan IZI Hotel Bogor. Total
luas lahan yang dikelola oleh Okiagaru sampai saat ini seluas 15 hektar (11.2
hektar konvensional dan 3.8 hektar organik), yang tersebar di beberapa lokasi
(Majalengka, Ciwidey, Cianjur dan Bogor).
Okiagaru Farm dalam membudidayakan sayuran organik bermitra dengan
petani. Okiagaru Farm membudidayakan sayuran Jepang dan sayuran biasa
dengan cara organik dan nonorganik. Pemasaran yang dilakukan oleh Okiagaru
Farm saat ini adalah menjual produknya ke Living Organik dan Miori Farm.
Produk Okiagaru Farm dibagi menjadi dua bagian, yakni produk yang masuk
standar Living Organik dan yang tidak lolos standar akan dijual ke Miori Farm
untuk dijadikan pangsit sayuran.
Visi
Lembaga agribisnis petani muda yang mandiri, inovatif, profesional,
bertaraf internasional, berbasis ekonomi syariah dan ramah lingkungan.
Misi
1. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan petani
muda indonesia.
2. Meningkatkan daya saing petani sebagai pelaku utama dalam sistem
agribisnis.
3. Menghasilkan produk pertanian yang sehat dan kontinyu dengan kualitas
tinggi.
4. Menciptakan teknologi tepat guna dan nilai tambah produk pertanian.
5. Menerapkan sistem kerja yang mengacu pada SKKNI/SNI.
6. Menerapkan sistem agribisnis berdasarkan kaidah-kaidah syariah.
16
Okiagaru Farm yang berdiri sejak 2009 ini memiliki beberapa fasilitas
seperti ruang berdiskusi, kantor, timbangan dan beberapa alat penunjang dalam
pengemasan sayuran. Okiagaru Farm memiliki mobil bak terbuka yg berfungsi
sebagai mobil untuk mengangkut sayuran organik ke Living Organik.
Produk (Product)
Sayuran Jepang dan sayuran organik merupakan produk yang menjadi
prioritas utama yang dihasilkan oleh Okiagaru Farm. Sayuran diperoleh dari
petani yang menjadi mitra Okiagaru Farm. Proses pengemasan dan pemberian
label dilakukan oleh petani secara manual. Bahan-bahan dalam proses
pengemasan seperti sterofoam, plastik wrap, plastik klip dan label didapat dari
perusahaan mitra pemasaran. Okiagaru Farm menjual produk sayuran organik ke
dua pihak yakni Living Organik sebagai perusahaan pemasaran sayuran organik
dan Miori Farm. Sayuran yang tidak masuk standar kualitas Living Organik akan
dijual ke Miori Farm.
1. Kualitas
Okiagaru Farm selalu menjaga kualitas sayuran organik yang
dihasilkan karena ingin mempertahankan kepercayaan konsumen. Kualitas
produk Okiagaru Farm mengikuti standar yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan mitra pemasaran yaitu Living Organik. Standar kualitas yang
diperhatikan misalnya tinggi akar, batang, daun, kondisi daun, batang, akar,
posisi sayuran, berat, panjang dan kondisi buah. Sebelum dipasarkan oleh
Living Organik kualitas sayuran yang dihasilkan oleh Okiagaru Farm akan
17
disortir terlebih dulu. Barang yang tidak memenuhi standar yang telah
ditentukan akan dikembalikan ke petani. Sayuran yang memiliki kualitas
dibawah standar akan diolah menjadi pangsit vegetable oleh unit usaha
lainnya milik Okiagaru Farm yaitu Miori Farm.
Pihak dari Okiagaru Farm melakukan pengecekan secara rutin
terhadap kualitas setiap sayuran yang dijual. Pengecekan dilakukan ketika
sayuran akan dikemas dan dikirim ke Living Organik. Sebelum masuk
gudang milik Living Organik, sayuran akan disortir kembali oleh pihak
Living Organik. Apabila produk tidak memenuhi standar dari Living
Organik maka akan dikembalikan kepada pihak Okiagaru Farm.
2. Kemasan
Proses pengemasan sangat penting untuk tujuan agar sayuran tidak
mudah rusak. Sebelum dikemas sayuran harus sudah bebas air sisa dari
proses pembersihan yang bertujuan untuk mencegah kelembaban pada
sayuran. Hal tersebut dapat menyebabkan sayuran menjadi busuk. Kemasan
yang umumnya digunakan oleh Okiagaru Farm adalah sterofoam, plastik
wrap dan plastik klip. Okiagaru Farm juga menggunakan label perusahaan
pemasar yaitu Living Organik. Kemasan dan label yang digunakan
Okiagaru Farm didapatkan dari koperasi yang didirikan oleh Living Organik
dan untuk pembayaran dipotong dari hasil penjualan sayuran organik yang
masuk standar Living Organik.
3. Ketersediaan Produk
Jumlah sayuran yang didistribusikan ke Living Organik jumlahnya
beragam setiap waktu tergantung dari kesepakatan dengan pihak Living
Organik dan ketersediaan sayuran di petani.
4. Variasi Produk
Variasi produk yang dihasilkan oleh Okiagaru Farm bergantung pada
keputusan pihak pemasar. Pihak tersebut akan mengatur pola tanam yang
harus dilakukan oleh Okiagaru Farm untuk menghindari kurangnya jenis
sayuran yang dijual akibat tidak mengatur pola tanam antar mitra.
18
5. Ukuran
Ukuran sayuran Okiagaru Farm sudah ditetapkan oleh Living
Organik. Misal untuk sayuran kubis, Living Organik hanya menerima
dengan berat satu kilogram. Ukuran menjadi sangat penting dikarenakan
produk yang dihasilkan oleh Okiagaru Farm akan dijual di supermarket
yang memiliki standar ukuran tersendiri. Produk yang tidak memenuhi
ukuran standar dikembalikan kepada petani oleh pihak Okiagaru Farm.
Ukuran diperhatikan karena pihak supermarket sebagai pasar memiliki
standar ukuran tersendiri. Konsumen menengah keatas lebih memilih
sayuran dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Harga (Price)
Harga sayuran yang ditawarkan bervariasi berdasarkan berat sayuran per
kemasan, jenis sayuran dan kemasan yang digunakan. Harga sayuran organik
sudah ditetapkan oleh Living Organik sebagai perusahaan mitra pemasaran dari
Okiagaru Farm. Living Organik menetapkan kisaran harga di awal kontrak
dengan pihak Okiagaru Farm. Harga yang ditawarkan oleh Living Organik
tentunya diatas Harga Pokok Penjualan (HPP). Kisaran harga yang sudah
disepakati oleh pihak Okiagaru Farm.
Tabel 4 Daftar harga sayuran Okiagaru Farm
No Nama Sayur Satuan Harga (Rp)
1 Brokoli Kg 20 300
2 Kol Putih Kg 7 150
3 Kale Kg 25 000
4 Pakchoy Pack 3 030
5 Tomat Buah Kg 9 700
6 Horinso Pack 4 530
7 Wansuy Pack 3 500
8 Cabe Merah Keriting Kg 36 750
9 Buncis Baby Kg 22 250
10 Buncis Lokal Kg 16 250
Promosi (Promotion)
Okiagaru Farm tidak melakukan kegiatan promosi secara khusus karena
untuk saat ini masih berfokus pada pengadaan produk. Okiagaru Farm melakukan
kerja sama dengan perusahaan pemasar sayuran organik yang bernama Living
Organik. Selain kerjasama, Okiagaru Farm melakukan promosi produknya secara
langsung melalui media sosial seperti grup Whatsapp. Okiagaru Farm juga
melakukan kegiatan promosi melalui perbincangan secara langsung dengan
pembeli atau mitra.
Keterangan:
P1: kualitas terjamin H1: harga terjangkau
25
2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (4P) merupakan sebuah strategi yang dibutuhkan
organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif (Singh 2012).
Manajemen pemasaran dibutuhkan untuk menempatkan produk pada harga,
tempat dan waktu yang tepat. Bauran pemasaran terdiri dari:
1. Bauran produk merupakan kombinasi dari beberapa atribut yang
melekat pada barang atau jasa. Produk erat kaitannya dengan faktor
fisik seperti aroma, desain, rasa, kinerja serta faktor nonfisik seperti
nilai dan kualitas.
2. Bauran harga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti biaya produk,
strategi pemasaran, dan biaya lain yang berkaitan dengan promosi dan
distribusi. Harga merupakan jumlah yang harus dibayarkan pembeli
untuk mendapatkan produk. Karena harga dipengaruhi oleh beberapa
faktor, sifat harga harus mampu menghadapi segala perubahan atau
memiliki sifat yang dinamis.
3. Bauran distribusi merupakan kegiatan atau cara memindahkan produk
dari produsen ke konsumen yang biasa dikenal sebagai distribusi
secara fisik. Distribusi umumnya didefinisikan sebagai suatu saluran,
namun dapat pula berarti tempat.
4. Bauran promosi merupakan aktivitas pemasaran yang ditunjukkan
untuk mengomunikasikan dan membujuk target pasar agar membeli
produk suatu perusahaan atau organisasi. Saluran distribusi yang tepat
dibutuhkan agar produk dapat dijangkau melalui kegiatan promosi
yang menarik perhatian.
3. Subbauran Pemasaran
Bauran pemasaran memiliki faktor-faktor yang berbeda di dalam
setiap baurannya. Bauran produk terdiri dari kualitas, kemasan,
ketersediaan, variasi, ukuran dan tampilan. Bauran harga terdiri dari berat
sayuran atau kemasan, jenis sayuran dan kemasan. Bauran distribusi terdiri
dari ketersediaan produk, distributor dan distribusi langsung. Sedangkan
untuk bauran promosi terdiri dari perbincangan, kerjasama, dan media
sosial. Seluruh elemen tersebut didasari oleh tujuan pemasaran Okiagaru
Farm yakni memasyarakatkan sayuran organik, memperluas pangsa pasar
dan meningkatkan penjualan. Tujuan-tujuan tersebut memiliki tujuan utama
untuk dapat menentukan prioritas pemasaran Sayuran Organik di Okiagaru
Farm. Hirarki pemasaran dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Gambaran umum struktur hirarki strategi pemasaran Okiagaru Farm
Level 3
Distribusi(0.231) Promosi(0.059) Harga(0.201) Produk(0.509 BAURAN
)
Ketersediaan Perbincangan (0.316) Berat sayuran/ Kualitas(0.231)
produk(0.162) kemasan(0.259) Level 4
SUBBAURAN
Kerjasama (0.400) Kemasan(0.134)
Distributor (0.115) Jenis sayuran(0.290)
Media Ketersediaan(0.321)
Distribusi sosial(0.283) Kemasan(0.451)
langsung(0.724)
Variasi(0.155)
Ukuran(0.067)
27
28
prioritas kedua dengan bobot 0.396 dan yang terakhir adalah subbauran media
sosial dengan bobot 0.179
Tabel 16 Bobot dan prioritas subbauran berdasarkan tujuan meningkatkan
pendapatan
Tujuan Bauran Subbauran CR
Meningkatkan Produk (0.442) Ketersediaan (0.420) 0.077
pendapatan Kualitas (0.166)
(0.258) Kemasan (0.134)
Ukuran (0.115)
Variasi (0.112)
Distribusi (0.273) Distribusi langsung (0.777) 0.083
Ketersediaan produk (0.133)
Distributor (0.090)
Harga (0.242) Kemasan (0.486) 0.067
Berat sayuran/kemasan (0.390)
Jenis sayuran (0.124)
Promosi (0.043) Kerja sama (0.425) 0.056
Perbincangan (0.396)
Media sosial (0.179)
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
no Jenis sayuran Tinggi akar, batang, Kondisi daun Kondisi batang Kondisi akar Posisi sayuran Keterangan
daun daun
1 Pakchoy Max. 42 cm 1,2,3,4,5,7 1,2,3,4,7 3,6,7 8 1. Bebas dari bercak hitam
2 Horinso Max. 42 cm 1,2,3,4,5,7 1,2,3,4,7 3,6,7 8 2. Bebas dari warna kuning
3. Bebas kotoran dan tanah
4. Muda dan segar
5. Sedikit pecah dan berlubang
6. Bisa dipotong sedikit
7. Kadar air rendah
8. Tegak dan rapi dalam kemasan
Catatan :
1. Standar kualitas sayuran Living Organik berlaku untuk semua mitra Living
Organik, apabila mitra produksi LO tidak dapat memenuhi standar ini maka
sayuran daun tersebut akan dikembalikan ke Mitra yag bersangkutan.
2. Konsekuensi dari butir 1, maka mitra harus membayar harga pokok material
milik Living Organik yang tidak dapat dipergunakan lagi, seperti kantong
plastik, sterofoam, mika, stiker, dan lain-lain.
3. Harga pokok material akan ditetapkan oleh asisten manajer pengepakan dan
distribusi.
4. Standar kualitas diterbitkan berdasarkan banyaknya penolakan dari
pelanggan Living Organik yang berkaitan dengan kualitas sayuran, sebagai
contoh: daun berwarna kuning atau bercak hitam atau akar bercak hitam dan
kotor atau daun layu/tidak segaar atau basah sehingga cepat kuning/ busuk
atau susunan sayur dalam kemasan semerawut/ acak-acakan dan lain-lain.
39
KUESIONER PENELITIAN
STRATEGI PEMASARAN SAYURAN ORGANIK PADA
USAHA OKIAGARU FARM CIANJUR JAWA BARAT
Kepada Responden yang Terhormat,
Pengisian kuesioner ini diperlikan dalam proses menyelesaikan skripsi sebagai
tugas akhir Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Tujian dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh aktor,
faktor, tujuan, komponen lain dalam menyusun kegiatan promosi bagi perusahaan.
Dari hasil observasi dan pendapat dari pihak terkait dalam perusahaan, disusun
sebuah struktur hirarki (struktur AHP) dengan komponen yang lengkap sebagai
landasan dalam pengisian kuesioner.
Pemilihan skenario strategi pemasaran yang diharapkan dapat meningkatkan
penjualan ini merupakan suatu kebutuhan perusahaan. Pengisian kuesioner ini
berdasarkan pengalaman, penilaian yang dirasakan oleh responden (Bapak/Ibu)
terhadap komponen-komponen yang mendasari penyusunan in-store promotion.
Kejujuran Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner sangat berarti bagi penelitian ini.
Atas partisipasi Bapak/Ibu dalam meluangkan waktu dan mengisi kuesioner ini,
penyusun mengucapkan terima kasih.
Data Responden (Owner dan Karyawan)
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Wewenang :
Lama Bekerja di Bidang Promosi :
Tanggal Pengisian :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pada bagian ini, Anda diminta untuk membandingkan antara elemen-
elemen A dan B, lalu memberi tanda V atau O nilai pembandingnya.
2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan
tingkat kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan secara
bersamaan.
3. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9.
Definisi dari skala yang digunakan untuk menilai komparasi ditentukan sebagai
berikut:
Nilai komparasi (A dibandingkan B) Definisi
1 A dan B sama penting
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
40
Contoh:
Anda diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan produk dan harga.
a. Jika anda menganggap produk sedikit lebih penting dari harga, maka:
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Produk v Harga
b. Jika anda menganggap harga sangat jelas lebih penting dari produk, maka:
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Produk v Harga
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Produk Harga
Produk Promosi
Produk Distribusi
Harga Promosi
Harga Distribusi
Promosi Distribusi
A Nilai Perbandingan B
42
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perbincangan Kerjasama
Perbincangan Medsos
Kerjasama Medsos
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan
Distributor
produk
Ketersediaan Distribusi
produk langsung
Distribusi
Distributor
langsung
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berat Jenis
sayuran/kemasan sayuran
Berat
Kemasan
sayuran/kemasan
Jenis sayuran Kemasan
Ketersediaan Variasi
Ketersediaan Ukuran
Variasi Ukuran
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perbincangan Kerjasama
Perbincangan Medsos
Kerjasama Medsos
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan
Distributor
produk
Ketersediaan Distribusi
produk langsung
Distribusi
Distributor
langsung
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berat Jenis
sayuran/kemasan sayuran
Berat
Kemasan
sayuran/kemasan
Jenis sayuran Kemasan
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perbincangan Kerjasama
Perbincangan Medsos
Kerjasama Medsos
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan
Distributor
produk
Ketersediaan Distribusi
produk langsung
Distribusi
Distributor
langsung
Nilai Perbandingan
A B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berat Jenis
sayuran/kemasan sayuran
Berat
Kemasan
sayuran/kemasan
Jenis sayuran Kemasan
Struktur organisasi Okiagaru Farm dan lembaga dibawah naungan Okiagaru Farm
46
RIWAYAT HIDUP