(SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH, SARI BUAH SIRSAK, DAN YOGHURT) ANALISIS PEMASARAN PRODUKSI ANEKA MINUMAN
Disusun Sebagai Salah Satu Prasyarat Menyelesaikan Program Diploma IV Politeknik Negeri Jember Kerjasama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian
Oleh Zeni Yusup Arfah B41111049
PROGRAM DIPLOMA IV POLITEKNIK NEGERI JEMBER KERJASAMA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN 2013
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN ON FARM
AGRIBISNIS PRODUKSI ANEKA MINUMAN (SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH, SARI BUAH SIRSAK, DAN YOGHURT) ANALISIS PEMASARANPRODUKSI ANEKA MINUMAN
Disusun Sebagai Salah Satu Prasyarat Menyelesaikan Program Diploma IV Politeknik Negeri Jember Kerjasama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian
Oleh Zeni Yusup Arfah B41111049
Disahkan pada tanggal: ..
Cianjur 2013 Ka. DKPT PPPPTK Pertanian,
Ir. Anton Sugiri, MP. Nip.195906151988031003 Pembimbing,
Dr. Ir. Danik Dania A, MP NIP.196508211990022001 Mengetahui: Kepala PPPPTK Pertanian,
Ir. Siswoyo, M.Si NIP.195801251988031001
AGRIBISNIS PRODUKSI ANEKA MINUMAN (Sari Buah dan Yoghurt) ANALISIS PEMASARAN PRODUKSI ANEKA MINUMAN
Oleh Zeni Yusup Arfah B41111049
Bidang Konsentrasi Teknologi Pangan dan Gizi Program Diploma IV Politeknik Negeri Jember Kerjasama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian
ABSTRAK
Kegiatan on farm produksi aneka minuman bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi serta daya simpan komoditas buah-buahan dan susu. Disamping itu juga dimaksudkan untuk memupuk jiwa wirausaha mahasiswa dan mengaplikasikan mata kuliah yang telah dan akan ditempuh oleh mahasiswa.
Aneka minuman yang diproduksi meliputi sari buah jambu biji,sirsat dan yoghurt. Bahan baku yang digunakan untuk produksi sari buah (jambu biji dan sirsak) memenuhi kriteria mutu yang dipersyaratkan yaitu utuh, penampilan segar, padat, bersih, bebas dari hama dan penyakit, dan layak dikonsumsi. Demikian juga dengan susu sebagai bahan baku yoghurt yang memiliki kriteria mutu yang dipersyaratkan yaitu bebas dari bau abnormal seperti tengik atau asam, warna putih kebiruan hingga kuning keemasan, memiliki titik didih 100,16 o C, PH antara 6,5-6,7, dan memiliki berat jenis lebih tinggi dari air (minimal 1,028 kg/L).
Alur proses pembuatan sari buah meliputi pengupasan, penghancuran, penyaringan, pengenceran, penambahan bahan pendukung, pasteurisasi, pendinginan dan pengemasan. Serta yoghurt alur proses pembuatannya meliputi pasteurisasi, pendinginan, inokulasi, inkubasi atau fermentasi, pemanenan, penambahan rasa dan pengemasan. Alur proses tersebut menghasilkan produk sari buah dan yoghurt yang memenuhi kriteria mutu yang diharapkan konsumen dan memenuhi kriteiria mutu pasar.
Pengemasan yang digunakan meliputi kemasan cup polkadot, cup bening berlabel, dan kemasan plastik es mambo. Produk aneka minuman yang menggunakan kemasan cup bening berlabel mendapatkan respon tertinggi dari pasar karena identitas dari produk cukup jelas dan menarik.
Strategi pemasaran dilakukan dengan dua cara yakni secara langsung (dor to dor) dan dititip (konsinansi). Pemasaran ini dilakukan didalam dan luar vedca, didalam vedca target pemasarannya mencakup mahasiswa, dosen, pegawai dan widyaswara. Sedangkan diluar vedca pemesaran dilakukan di instansi-instansi pemerintahan sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Pemasaran yang dilakukan di luar vedca mendapatkan hasil terbaik karena cakupan pemasarannya cukup luas dibandingkan yang didalam vedca.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat, petunjuk dan kehendak-Nya sehinggah penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan on farm yang berjudul Agribisnis Produksi Aneka Minuman dengan topik (Analisis Pemasaran Produksi Aneka Minuman) tepat pada waktunya. Tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu kurikulum perkuliahan, dan sebagai salah satu bukti bahwa telah melaksanakan kegiatan on farm program Diploma IV Politeknik Negeri Jember Kerjasama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian. Dimana selama proses on farm hingga penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ir. Siswoyo, M.Si selaku kepala PPPPTK Pertanian Cianjur. 2. Ir. Anton Sugiri, MP Kepala Divisi Kerjasama Pendidikan Tinggi. 3. Ir.Sahirman MP selaku Kepala Departemen Agribisnis dan Teknik Kimia PPPPTK Cianjur. 4. Ir. Danik Dania A., MP sebagai dosen pembimbing yang telah mencurahkan perhatiaannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan laporan on farm ini. 5. Ayah dan Ibu dan seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dorongan moril serta materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan on farm ini. 6. Teman-teman bidang peminatan teknologi pangan dan yang telah memberikan perhatian dan dukungannya kepada penulis selama perkuliahan dan kegiatan on farm berlangsung.
ii
Laporan kegiatan on farm ini disusun dengan bahasa sederhana berdasarkan beberapa literatur dengan tujuan mempermudah pemahaman mengenai teori yang dibahas dan berdasarkan beberapa analisis yang telah ditelaah dengan baik. Dalam penyusunan laporan on farm ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang tentunya sejalan dengan sifat ketidaksempurnaan manusia, oleh karena itu baik kritik maupun saran yang sekiranya dapat membangun untuk menyempurnakan laporan ini sangat penulis harapkan.
Akhirnya, penyusun berharap semoga laporan on farm ini dapat menjadi suatu yang bermanfaat bagi semua pihak dan sumbangsih untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan.
Cianjur,..Mei 2013
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii BAB I PENDAHUALUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2. Tujuan Kegiatan ............................................................................. 3 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................ 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.4. Produk Olahan Aneka Minuman ..................................................... 4 2.1.1 Sari Buah ............................................................................ 4 2.1.2 Yoghurt ............................................................................... 5 2.1.3 Pemasaran ......................................................................... 6 2.1.4 Pengertiaan Pemasaran ..................................................... 6 2.1.5 Konsep Pemasaran ............................................................ 7 2.1.6 Manajemen Pemasaran ...................................................... 7 2.1.7 Macam-Macam Konsep Pemasaran ................................... 8 2.1.8 Sistem Pemasaran .............................................................. 10 2.1.1. Macam-Macam Sistem Pemasaran .................................... 10 2.1.2. Lingkungan Sistem Pemasaran .......................................... 11 2.2. Strategi Pemasaran ........................................................................ 12 2.2.1. Pengertian Strategi Pemasaran .......................................... 12 2.2.2. Macam-Macam Strategi Pemasaran ................................... 13 2.2.3. Segmentasi Pasar ............................................................... 14 2.2.4. Menentukan Pasar Sasaran ................................................ 16
iv
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ON FARM 2.2.5. Tempat dan Waktu .............................................................. 17 3.1. Alat dan Bahan ............................................................................... 17 3.2. Sekenario Pelaksanaan .................................................................. 19 3.3. Jadwal Pelaksanaan ....................................................................... 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Bahan Baku dan Bahan Pendukung ............................................... 22 4.1.1. Pengendalian Mutu Bahan Dasar ....................................... 23 4.2. Proses Produksi Aneka Minuman ................................................... 26 4.2.1. Proses Produksi Sari Buah ................................................. 26 4.2.2. Proses Produksi Yoghurt .................................................... 34 4.3. Karakteristik Produk Aneka Minuman ............................................. 34 4.3.1. Karakteristik Sari Buah ........................................................ 34 4.3.2. Karakteristik Yoghurt ........................................................... 35 4.4. Pengemasan .................................................................................. 36 4.4.1. Pengemasan Sari Buah Ajmbu Biji dan Sirsak .................... 36 4.4.2. Pengemasan Yoghurt ......................................................... 39 4.5. Penyimpanan ................................................................................. 39 4.5.1. Penyimpanan Produk aneka minuman ................................ 39 4.6. Pemasaran ..................................................................................... 41 4.5.1 Pemasaran Sari Buah Jambu Biji dan Sirsak ...................... 41 4.5.2 Pemasaran Yoghurt ............................................................ 43 4.5.3 Pemasaran Ice Cream ........................................................ 44 4.7. Pembahasan .................................................................................. 45 4.7.1. Agribisnis Aneka Minuman .................................................. 46 4.7.2. Analisis Pemasaran Aneka minuman .................................. 46 4.7.3. Pengendalian Mutu Pemasaran Produk Aneka Minuman ... 52
v
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ................................................................................... 53 5.2. Saran ............................................................................................ 54 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tebel 1. Jadwal Pelaksanaan On Farm .............................................................. 21 Tebel 2. Bahan Baku .......................................................................................... 23 Tebel 3. Bahan Pendukung ................................................................................ 24 Tebel 4. Perlakuan Pada Proses Produksi Sari Buah Jambu Biji ........................ 29 Tebel 5. Perlakuan Pada Proses Produksi Sari Buah Sirsak .............................. 32 Tebel 6. Pengamatan Hasil Fermentasi Yoghurt ................................................. 34 Tebel 7. Karakteristik Sari Buah yang Dihasilkan ................................................ 35 Tebel 8. Respon Pasar Terhadap Perbedaan Kemasan ..................................... 38 Tebel 9. Kondisi dan Tempat Penyimpanan Produk Aneka Minuman ................. 40 Tebel 10. Pemasaran Sari Buah ......................................................................... 41 Tabel 11. Pemasaran Yoghurt ............................................................................ 43 Tabel 12. Pemasaran Ice Cream ........................................................................ 44
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kemasan Cup Polkadot dan Cup Bening .......................................... 36 Gambar 2. Label Sari Buah Jambu Biji dan Sari Buah Sirsak ............................. 37 Gambar 3. Sari Buah Kemasan Plastik Es Bambo ............................................. 37 Gambar 4. Yoghurt ............................................................................................. 39 Gambar 5. Ice Cream ......................................................................................... 52
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang On farm merupakan salah satu kegiatan aplikatif dimana mahasiswa secara langsung terjun kelapangan baik dalam proses produksi sampai pemasaran, melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan matakuliah- matakuliah yang akan dan telah dipelajari baik yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan on farm.
Kegiatan on farm akan dilaksanakan di PPPPTK pertanian dalam periode waktu maksismum 3 bulan mulai tanggal 17 Desember 2012 samapi 30 Maret 2013 dimana selama proses kagiatan mahasiswa akan dibimbing dan dievaluasi oleh dosen pembimbing yang sesuai.
Teknologi Pangan dan Gizi merupakan salah satu jurusan/program studi yang juga melaksanakan on farm. Program studi ini secara umum melakukan kegiatan on farm dimulai dari menangani bahan baku, mengolah sampai memasarkannya. Dari mulai bahan mentah menjadi produk olahan yang tentunya memiliki nilai jual yang lebih baik dari pada sebelum diolah, yang salah satunya produk aneka muniman. Dan tentunya memiliki persaingan pasar yang cukup kuat.
Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam komoditi pertanian, diantaranya adalah buah-buahan dan susu. Buah- buahan dan susu memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan mutu dan melengkapi angka kecukupan gizi dalam makanan sehari-hari yang dibutuhkan setiap orang. Buah dan susu merupakan komoditi yang berdayaguna, antara lain sebagai penunjang gizi masyarakat. Setiap individu harus mengkonsumsi zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan atau dengan kata lain, harus memenuhi angka kecukupan gizi per harinya. Salah satu
2
upaya pencapaian dalam rangka perbaikan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan gizi adalah pemanfaatan gizi yang berasal dari buah dan susu.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka buah dan susu tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar, namun dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah dan untuk susu dapat dikonsumsi dalam bentuk olahan susu yang salah satunya adalah yoghurt. Tingkat persaingan dunia perdagangan produk minuman sari buah dan yoghurt kemasan di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Banyaknya pesaing dari produk-produk sari buah dan yoghurt kemasan ini membuat beberapa produsen bermain curang dengan menggunakan bahan-bahan yang dilarang untuk dikonsumsii dengan alasan meningkatkan keuntungan dan menekan biaya pengeluaran. Konsekuensi dari hal tersebut adalah, produsen harus lebih teliti dan cermat dalam memilih sari buah dan yoghurt kemasan untuk dikonsumsi.
Usaha untuk mengembalikan kembali aspek pertanian khususnya dalam bidang teknologi pangan dan gizi dapat dilakukan dengan membuat sari buah dan yoghurt kemasan dengan proses dan bahan-bahan yang baik dan benar serta dikemas menggunakan kemasan yang memenuhi syarat kemasan.
Atas dasar itu maka dibuatlah laporan hasil kegiatan on farm sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah dilakukan yang juga merupakan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan Program Diploma Iv.
3
1.2. Tujuan kegiatan 1.2.1. Tujuan Umum a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat pada bidang keahlian masing-masing khususnya di bidang mata kuliah pengolahan. b. Mahasiswa dapat menyediakan produk makanan dan minuman yang mempunyai nilai gizi baik bagi kesehatan. c. Mahasiswa dapat berwirausaha secara mandiri. d. Mahasiswa mampu melakukan proses produksi dimulai dari penanganan bahan baku sampai produk siap dipasarkan. e. Dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan wirausaha sehingga kedepannya mahasiswa mampu menjadi wirausaha yang andal.
1.2.2. Tujuan Khusus a. Menganalisis secara rinci strategi pemasaran aneka minuman segar yang mempunyai kandungan gizi baik bagi kesehatan. b. Menganalisis secara rinci pangsa pasar yang ada dilapangan. c. Menganalisis secara rinci kendala-kendala yang terjadi dalam proses pemasaran.
1.3. Manfaat Kegiatan on farm ini diharapkan dapat menjadi informasi dan menambah kompetensi mahasiswa serta pengalaman berwirausaha dalam melakukan kegiatan produksi aneka minuman. Sehingga kedepannya mampu menjadi wirausaha yang handal dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta menciptakan produk yang bermutu tinggi dan mempunyai manfaat yang baik.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Produk Olahan Aneka Minuman Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, kualitas minuman harus terjamin agar konsumen sebagai pemakaian produk minuman dapat terhindar dari penyakit akibat minum terlebih minuman yang mengandung bahan tambahan makanan seperti bahan pengawet makanan. Minuman dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin.
Berbagai macam produk olahan aneka minuman yang ada dipasaran diantaranya adalah: 2.1.1. Sari Buah Sari buah dapat didefinisikan sebagai sari yang diperoleh dari buah melalui proses mekanik, memiliki cita rasa dan warna yang sama dengan buah asalnya (Elfarina, 1998). Sari buah adalah cairan yang diperoleh dari pemerasan buah, disaring atau tanpa disaring dan tidak mengalami fermentasi serta digunakan sebagai minuman segar yang langsung dapat diminum. Menurut Stuckey (1982), sari buah merupakan cairan yang dikeluarkan dari bagian buah yang dapat dimakan. Cairan tersebut akan terlihat keruh atau bening tergantung pada jenis buah yang digunakan dan mungkin mengandung minyak atau pigmen karotenoid yang berasal dari buah. Sari buah dapat berupa jus buah, jus buah kemasan bermerk, sari buah kemasan tetrapack dan botol.
5
Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu : 1. Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir. 2. Sari buah pekat/sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air (1 bagian sirup dengan 5 bagian air) (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 1989).
2.1.2. Yoghurt Yoghurt atau dalam bahasa Turki disebut jogurt atau yogurut, yang berarti susu asam. Pengertian Yoghurt adalah susu pasteurisasi yang difermentasikan dengan bakteri tertentu (bakteri probiotik streptococcus dan bakteri probiotik Lactobaccillus) sehingga menghasilkan rasa asam dan aroma yang khas.
Yoghurt juga mempunyai keunggulan diantaranya bagi orang tidak suka susu yang dapat menyebabkan terjadinya alergi. Hal ini dikenal dengan Lactosa intolerance, yaitu suatu keadaan tidak adanya atau tidak cukupnya jumlah enzim laktosa di dalam tubuh seseorang. Dengan adanya produk yoghurt kemasan sangat menguntungkan bagi penderita laktosa intolerance ini, karena mereka tetap dapat mengkonsumsi susu dalam bentuk lain. Hal ini disebabkan karena laktosa pada susu segar telah dirombak oleh bakteri probiotik asam laktat yakni Streptococcus dan Lactobacillus menjadi asam laktat. Sehingga penderita lactose intolerance bisa tetap mendapatkan berbagai kandungan gizi seperti pada susu.
6
Dari berbagai macam aneka minuman yang mengandung nilai gizi tinggi yang menpunyai banyak manfaat yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh dan mempunyai cita rasa yang khas. Akan bisa dirasakan oleh masyarakat apabila dipasarkan dengan tujuan untuk memenuhi pasokan minuman yang ada di dunia khususnya di indonesia, sehingga dapat menambah nilai ekonomi yang dirasa masih kurang dan dapat ikut andil dalam persaingan di pasar lokal maupun global.
2.2. PEMASARAN 2.2.1. Pengertian Pemasaran Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah: 1. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. 2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. 4. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
7
2.2.2. Konsep Pemasaran Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
2.2.3. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuantujuan organisasi.
8
2.2.4. Macam-Macam Konsep Pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara: 1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah. 2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat. 3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda. 4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king) 5. Andalah yang menentukan (United Airlines) 6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney). Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. 1. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
9
2. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri ciri terbaik. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. 5. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 6. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
10
2.2.5. Sistem Pemasaran Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya. Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup : 1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran. 2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan. 3. Target pasar. 4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan). 5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur- unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
2.2.6. Macam Macam Sistem Pemasaran 1. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan : - Mengendalikan perilaku saluran - Mencegah perselisihan antara anggota saluran
11
2. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul. 3. Sistem pemasaran dengan saluran ganda 4. Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral
2.2.7. Lingkungan Sistem Pemasaran 1. Lingkungan makro ekstern. Lingkungan makro tersebut ialah: a. Demografi (kependudukan). b. Kondisi ekonomi. c. Teknologi. d. Kekuatan sosial dan budaya. e. Kekuatan politik dan legal. f. Persaingan. 2. Lingkungan mikro eksternal a. Pasar (market) b. Pemasok c. Pialang (marketing intermediaries) 3. Lingkungan Non Pemasaran Intern Kekuatan non pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
12
2.3. STRATEGI PEMASARAN 2.3.1. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu: 2.3.1.1. Daur hidup produk Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran. 2.3.1.2. Posisi persaingan perusahaan di pasar Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar. 2.3.1.3. Situasi ekonomi Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
13
2.3.2. Macam-Macam Strategi Pemasaran Macam strategi pemasaran diantaranya: 2.3.2.1. Strategi kebutuhan primer Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuhan primer yaitu: 1. Menambah jumlah pemakai dan 2. Meningkatkan jumlah pembeli. 2.3.2.2. Strategi Kebutuhan Selektif Yaitu dengan cara : 1. Mempertahankan pelanggan misalnya: 2. Memelihara kepuasan pelanggan; 3. Menyederhanakan proses pembelian; 4. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk. 2.3.2.3. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier) 1. Mengambil posisi berhadapan (head to heas positioning) 2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu: a. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai. b. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian. c. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada. d. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
14
2.3.3. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar. 2.3.3.1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu: a. Dasar dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen 1) Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. 2) Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll 3) Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. 4) Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk. b. Dasar-dasar segmentasi pada pasar industry 1) Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan. 2) Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri-ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
15
2.3.3.2. Syarat Segmentasi Pasar Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu : a. Dapat diukur b. Dapat dicapai c. Cukup besar atau cukup menguntungkan d. Dapat dibedakan e. Dapat dilaksanakan 2.3.3.3. Tingkat Segmentasi Pasar Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda. a. Pemasaran massal Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen. b. Pemasaran segmen Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. c. Pemasaran ceruk Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit. d. Pemasaran mikro Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
16
2.3.3.4. Manfaat Segmentasi Pasar Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah: a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran. b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen. c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
2.3.4. Menentukan Pasar Sasaran Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu : 1. Langkah pertama menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada. 2. Langkah kedua mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yangakan datang.
17
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ON FARM
3.1. Tempat dan Waktu 3.1.1 Tempat Kegiatan on farm dilaksanakan di Departemen Agroindustri dan Teknik Kimia Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan tenaga Kependidikan (PPPPTK) Pertanian Cianjur. Tepatnya di Jl. Jangari KM 14 Sukajadi Karang Tengah Cianjur.
3.1.2 Waktu Kegiatan on farm dilaksanakan mulai tanggal 27 Desember 2012 sampai dengan 18 Maret 2013.
3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat-alat proses produksi sari buah Pisau stenlees Baskom Kompor Kain saring Pengaduk kayu Panci stainlees Blender Spatula Sendok Cup sealer Timbangan
3.2.2. Bahan produksi sari buah Buah Gula Asam sitrat CMC (CarboxyMethylCellulose) Air
18
3.1.3 Alat-alat proses pembuatan yoghurt Kompor Pengaduk Kayu Panci stainlees Stoples Baskom Sendok Timbangan Thermometer Gelas ukur Lampu Bunsen Cup sealer
3.1.4 Bahan bahan produksi yoghurt Plain Yoghurt Susu skim bubuk Susu segar Selai, sirup atau essen Gula putih Alkohol 96 % Air
19
3.3. Skenario Pelaksanaan 1. Persiapan Alat dan Bahan Sterilisasi alat 2. Proses Produksi a. Diagram Alir Proses Pembuatan Sari Buah
Buah segar
Pengupasan dan pemisahan daging
Slurry (Bubur buah)
Gula, asam sitrat dan CMC
Suhu 65-70 0 C selama 10-15 menit
Mencapai suhu 45 0 C dan dikemas
Pendinginan dan Pengemasan
Sari Buah Penyaringan
Triming
Pembuatan Slurry
Pasteurisasi Penambahan Bahan Pendukung
Buah
20
b. Diagram Alir Proses Pembuatan Yoghurt
Suhu 65 0 C - 70 0 C (10-15 menit)
Mencapai suhu 45 0 C (anget-anget kuku)
Penambahan starter (plain yoghurt)
fermentasi pada suhu ruang (27-35 0 C) selama 6 12 jam
essen, selai atau sirup (sesuai dengan selera
c. Pemasaran (Langsung dan Tidak langsung) d. Penyusunan laporan (Pengumpulan data) e. Penilaian (Pengesahan laporan dan Penilaian)
Susu Murni Inokulasi Pendinginan Pasteurisasi Pemanenan dan Penambahan Rasa Pengemasan Inkubasi Yoghurt
21
3.4. Jadwal Pelaksanaan Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan On Farm No KEGIATAN Des 2012 Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan 1. a. Penetapan topik dan pembimbing
b. Bimbingan penyusunan proposal on farm
c. Penyusunan proposal on farm
Pelaksanaan on farm 2. a. Bimbingan pelaksanaan on farm
b. Uji coba produk c. Produksi d. Pemasaran Persiapan Seminar On farm
3. a. Bimbingan penyusunan laporan
b. Penyusunan laporan
c. Bimbingan pembuatan Power Point
d. Penyusunan Power Point
4. Seminar
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan on farm yang dilakuan kelompok Agribisnis Produksi Aneka Minuman tentang pembuatan aneka minuman meliputi sari buah jambu biji, sirsat dan yoghurt. Salah satu tahapan utama dari pembuatan sari buah dan yoghurt adalah pemilihan bahan baku dan bahan pendukung.
4.1. Bahan Baku dan Pendukung Dalam setiap proses produksi baik pangan maupun non pangan, selalu membutuhkan bahan baku/bahan dasar dan bahan pendukung. Bahan baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan tersebut membutuhkan karakteristik tertentu guna untuk menghasilkan produk dengan kriteia mutu yang dipersyartkan. Pada proses produksi aneka minuman seperti sari buah, bahan baku yang dibutuhkan adalah jenis buah yang memiliki kadar air yang cukup besar seperti jambu biji, sirsak, jeruk, melon, dan lain-lain. Sedangkan bahan pedukung yang digunakan meliputi asam sitrat, gula pasir, air, dan CMC (Carboxy Methyl Cellulose). Dan untuk minuman yoghurt bahan dasar yang dibutuhkan adalah air susu, untuk bahan pendukungnya meliputi gula, air dan pewarna makanan.
Acuan utama dalam memproduksi suatu produk pangan olahan adalah standar mutu yang dipersyaratkan, untuk produk yang bersangkutanseperti SNI (Standar Nsional Indonesia) guna mendapatkan mutu produk sesuai standar yang diinginkan, seperti halnya kelompok aneka minuman harus dilakukan upaya-upaya pengendalian mutu yang dimulai dari bahan dasar, bahan pendukung, pengendalian selama proses produksi, karakteristik produk, proses pengemasan, penyimpanan produk, dan pengendalian mutu selama proses pemasaran.
23
4.1.1. Pengendalian Mutu Bahan Baku dan Bahan Pendukung Selama proses produksi aneka minuman (sari buah dan yoghurt) dalam kegiatan on farm ini, kami berusaha tetap memperhatikan dan menjaga mutu atau kualitas produk dengan cara memilih bahan baku dan bahan pendukung yang baik dan sesuai dengan apa yang telah dipersyaratkan oleh SNI 01-3719-1995, Minuman Sari Buah dan SNI 01-0222-1995, Bahan Tambahan Pangan. Pemilihan bahan baku dan bahan pendukung merupakan CCP (Critical Control Point) pertama dalam proses pengolahan aneka minuman, sebab apabila pemilihan tersebut tidak sesuai dengan karakteristik yang dipersyaratkan akan mempengaruhi hasil akhir suatu produk. Untuk itu, pengendalian mutu terhadap bahan baku dan bahan pendukung perlu dilakuan.
Berikut penjabaran karakteristik bahan baku dan bahan pendukung dapat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Bahan Baku No Jenis Bahan Dasar Karakteristik Mutu yang Dipersyaratkan Acuan 1 Jambu Biji dan Sirsak a. Kenampakan Utuh; penampilan segar; padat; layak dikonsumsi; bersih, bebas dari benda- bendaasing; bebas dari memar yang menyebabkanperubahan b. rasa dan penampilan; SNI 7418- 2009
24
bebas dari hama dan penyakit; bebas dari kelembaban eksternal yangabnormal kecuali pengembunan sesaat setelah pemindahan dari tempat penyimpanandingin; bebas dari aroma dan rasa asing; 2 Susu murni bebas dari bau yang abnormal seperti tengik atau asam warna susu berkisar antara putih kebiruan hingga kuning keemasan berat jenis lebih tinggi dari air (> 1,0) minimal 1,028 kg/L titik beku susu di Indonesia 0,520 o C titik didih susu 100,16 o C kisaran PH antara 6,5-6,7 Wikipedia Indonesia
Tabel 3. Bahan Pendukung No Jenis Bahan Pendukung Karakteristik yang Dipersyaratkan Acuan 1 Gula Pasir gula kristal putih, bersih tidak berwarna dan tidak berbau SNI 01-3140-2001
25
2 Asam Sitrat Bukan merupakan bahan tambahan pengatur keasaman yang dilarang dan mengandung bahan- bahan berbahaya bagi kesehatan PermenkesRI No.722/MENKES/Per/IX/8 8 dan No.1168/MENKES/Per/X/ 1999 3 Pewarna Makanan Bukan merupakan bahan tambahan pewarna yang dilarang PermenkesRI No.722/MENKES/Per/IX/8 8 dan No.1168/MENKES/Per/X/ 1999 4 Air tidak berwarna tidak berasa tidak berbau PermenkesRI no. 416/MENES/Per/IX/90 5 CMC (CarboxyMeth ylCellulose) Bukan merupakan bahan tambahan pengental yang berbahaya dan dilarang PermenkesRI No.722/MENKES/Per/IX/8 8 dan No.1168/MENKES/Per/X/ 1999
Bahan pendukung di atas yang mayoritas merupakan bahan tambahan makanan digunakan sesuai dengan takaran atau dosis yang telah diatur dalam Permenkes RI No.722/MENKES/Per/IX/88 dan No.1168/MENKES/Per/X/1999 sedangkan karakteristik mutu air yang dipergunakan sesuai dengan syarat air minum yang diatur dalam Permenkes RI no. 416/MENES/Per/IX/90.
26
Jambu Biji Merah(Psidium guajava Linn)
4.2. Proses Produksi Aneka Minuman Secara garis besar, proses produksi sari buah dan yoghurt sama seperti yang telah dijelaskan pada BAB III. Namun, Tahapan proses produksi sari buah jambu biji merah dan sari buah sirsak yang tepat dan lebih spesifiknya dari yang telah dijelaskan pada BAB III sebagai berikut :
4.2.1. Proses Produksi Sari Buah a) Diagram Alir Proses Pembuatan Sari Buah Jmbu Biji Merah Di pilih buahjambu yang matang namun tidak genjur (bonyok) dan tidak kelewat matang.
Dengan menggunakan pisau buah agar ketebalan sayatan atau kupasan tetep terjaga.
Antara daging buah dan biji dipisahkan menggunakan sendok dan garpu
Buah ditimbang untuk mendapatkan bobot atau berat bersihnya
Daging buah yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian biji dari buah. Penambahan air berdasarkan bobot bersih buah (minimal 4 kali dari bobot bersih).
Menggunakan penyaring (filteran) agar tidak menghilangkan pasir khas sari buah jambu biji.
Di pasteurisasi dengan suhu 65 0 C selama 15 menit.
Penyaringan
Pengupasan
Pembuatan Slurry
Pasteurisasi Pemisahan Biji dari Daging Buah Pengenceran
Penimbangan
27
Penambahan gula, asam sitrat dan CMC 5 menit sebelum pasteurisasi berakhir
Dinginkan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 40 0 C, selanjutnya di kemas.
Sari buah jambu biji merah siap dikonsumsi.
Adapun penjabaran tujuan dari setiap tahapan proses pembuatan sari buah jambu biji, antara lain: Pengupasan kulit bertujuan untuk mendapatkan daging buah utuh, memisahkan serat atau benda asing lainnya. pemisahan biji dari daging buah ini bertujuan untuk mempermudah pada saat proses penghalusan supaya biji tersebut tidak ikut terblender. Penimbangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bobot bersih buah dan dapat menghitung jumlah air yang akan digunakan pada tahp pengenceran. Pembuatan slurry merupakan tahapan proses untuk mendapatkan tekstur buah dengan partikel-pertikel lebih kecil dalam bentuk bubur buah. Pembuatan slurry atau proses penghalusan pada pembuatan sari buah jambu biji dalakukan secara terpisah. Pengenceran diperuntukan untuk mendapatkan volume sari buah yang lebih banyak. Proses penyaring menggunakan alat saringan kawat (filteran) agar tidak menghilangkan pasir khas sari buah jambu biji.
Sari Buah Jambu Pendinginan, Pengemasan
Penambahan Bahan Pendukung
28
Pasteurisasi secara umum adalah suatu proses pemanasan dengan suhu yang relative cukup rendah (umumnya dilakukan pada suhu di bawah 100 o C) dengan tujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk dan menginaktifkan enzim sehingga bahan mempunyai daya awet yang lebih lama. Karena suhu pasteurisasi yang relative rendah, sehingga tidak terjadi perubahan kandungan zat gizi atau perubahan mutu yang signifikan. Sebelum pasteurisasi berakhir ditambahkan bahan pendukung seperti gula, asam sitrat, dan CMC (Carboxy Methyl Cellulose). Berikut penjelasan bahan-bahan pendukung tersebut, antara lain: Gula dipergunakan sebagai pemanis alami. Memiliki peran yang besar pada kenampakan dan cita rasa sari buah dihsilkan. Selain itu, gula juga digunakan sebagai pengikat komponen flavor. Gula juga berfungsi sebagai pengawet alami karena dapat menekan aktivitas air (Aw) sebagai sumber kehidupan bagi mikroorganisme merugikan. Carboxy methyl cellulose (CMC) adalah turunan dari selulosa yang mudah larut dalam air dan sering dipakai dalam industry makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik (mengentalkan, stabilisator, pembentuk gel, sebagai pengemulsi, dan dalam beberapa hal dapat merekatkan penyebaran antibiotik). Asam sitrat termasuk ke dalam golongan flavor enhancer atau bahan pemicu rasa. Bahan pemicu rasa merupakan bahan tambahan yang diberikan pada suatu produk pangan untuk memberikan nilai lebih pada rasa sesuai karakteristik produk pangan yang dihasilkan. Besarnya bahan pemicu rasa hanya ditambahkan dalam jumlah kecil.
29
Selama proses produksi dalam kegiatan on farm berlangsung, ada beberapa perlakuan berbeda yang dilakukan untuk mencari formulasi yang tepat dengan tujuan yaitu memenuhi atau menyesuaikan permintaan pasar, dapat menjual sari buah dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan dan menguntungkan. Yakni berikut percobaan-percobaan yang dilakukan guna untuk mendapatkan formulasi yang tepat:
Tabel 4. Perlakuan pada proses produksi sari buah jambu biji NO Perlakuan Mutu yang dihasilkan Keterangan 1 Pengenceran 4 kali dari bobot bersih buah (tanpa CMC) Kekentalan : cukup kental Warna : merah khas Psidium guajava Linn (jambu biji merah) masih pekat Rasa : khas buah masih sangat terasa Aroma : khas buah masih tajam Tekstur : Berpasir Dari 1 kg buah, dapat menghasilkan 28 cup sari buah dengan volume per cup 220 ml. 2 Pengenceran 5 kali dari bobot bersih buah (tanpa CMC) Kekentalan : lebih encer Warna : ke-merah mudaan (sedikit lebih pudar) Rasa : Khas buah cukup terasa Aroma : khas buah cukup tercium Tekstur : Berpasir Dari 1 kg buah, didapatkan produk akhir sebanyak 39 cup sari buah dengan volume 160 ml per cup. 3 Pengenceran 5 kali dari bobot bersih buah (dengan tambahan Kekentalan: cukup kental Warna : ke-merah mudaan (sedikit lebih pudar
30
CMC) dibandingkan dengan pengenceran 4 kali) Warna, Aroma, dan tekstur tidak terpengaruhi, khas buah tetap ada 4 Penambahan gula 15% Rasa terlalu manis X (no) 5 Penambahan gula 12,5% Lebih dominan rasa asam dari asam sitrat dibandingkan dengan rasa manis dari gula X (no) 6 Penambahan gula 14% Antara rasa manis dengan rasa asam seimbang (pas) (yes) 7 Penambahan asam sitrat 1% Rasa asam dominan dibandingkan dengan rasa khas buah X (no) 8 Penambahan asam sitrat 0,25% Masih terasa terlalu asam X (no) 9 Penambahan asam sitrat 0,20% Antara rasa asam, manis, dan khas buah jambu biji seimbang (yes)
31
Sedangkan tahapan proses produksi sari buah sirsak yang lebih spesifiknya ialah: b) Diagram Alir Proses Pembuatan Sari Buah Sirsak Di pilih buah sirsak yangmatang namun tidak genjur (bonyok) dan tidak kelewat matang.
Meliputi: pemisahan daging dari kulit buah dan penghilangn biji dengan menggunakan garpu.
Buah ditimbang untuk mendapatkan bobot atau berat bersihnya.
Daging buah di blender dengan ditambahkan air supaya mudah pada saat di bleder.
Penambahan air berdasarkan bobot bersih buah (minimal 4 kali dari bobot bersih).
Di blender kembali setelah diencerkan, bertujuan untuk mendapatkan sari yang lebih banyak.
Menggunakan penyaring (filteran) agar tidak menghilangkan curt (bulir) sari buah sirsak.
Di pasteurisasi dengan suhu 65 0 C selama 15 menit.
Penambahan gula, asam sitrat dan CMC 5 menit sebelum pasteurisasi berakhir.
Dinginkan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 40 0 C, selanjutnya di kemas. Sari buah sirsak siap untuk dikonsumsi SIRSAK (Anona Muricata Linn) Penyaringan
Triming
Penghancuran II
Pasteurisasi Sari Buah Sirsak Pendinginan, Pengemasan
Penambahan Bahan Pendukung
Pengenceran
Penimbangan
Pembuatan Slurry (penghancuran I)
32
tahapan proses pembuatan sari buah sirsak secara umum sama dengan proses pembuatan sari buah jambu biji, namun terdapat perbedaan pada proses pembuatan slurry atau proses penghalusan, untuk sari buah sirsak dilakukan sebelum dan setelah pengenceran sedangkan untuk sari buah jambu biji dilakukan sebelum proses pengenceran.
Dari proses produksi yang dilakukan selama on farm, adapun beberapa perlakuan yang berbeda untuk mencari formulasi yang tepat seperti halnya sari buah jambu biji, sari buah sirsak juga dilakuan percobaan-percobaan guna untuk memenuhi atau menyesuaikan permintaan pasar. Berikut percobaan-percobaan yang dilakukan:
Tabel 5. Perlakuan pada proses produksi sari buah sirsak NO Perlakuan Mutu yang dihasilkan Keterangan 1 Pengenceran 4 kali dari bobot bersih buah (tanpa CMC) Kekentalan : cukup kental Warna : putih pekat Rasa : khas buah masih sangat terasa (asam manis segar) Aroma : khas buah masih tajam Dari 1 kg buah, dapat menghasilkan 24 cup sari buah dengan volume per cup 220 ml. 2 Pengenceran 5 kali dari bobot bersih buah (tanpa CMC) Kekentalan : masih cukup kental Warna : Putih sedikit pekat Rasa : khas buah cukup terasa Aroma : khas buah masih cukup tajam
3 Pengenceran 6 kali dari bobot bersih buah (tanpa CMC) Kekentalan : kurang kental Warna : putih encer Rasa : khas buah tidak
33
hilang namun tidak terlalu kentara Aroma : Khas buah kurang tajam 4 Pengenceran 6 kali dari bobot bersih buah dengan tambahan CMC Kekentalan : cukup kental Warna : putih Rasa : khas buah tidak hilang dan tidak juga terlalu kentara Aroma : khas buah kurang tajam
4 Penambahan gula 15% Rasa terlalu manis X (no) 5 Penambahan gula 12,5% Lebih dominan rasa asam dari asam sitrat dibandingkan dengan rasa manis dari gula X (no) 6 Penambahan gula 14% Antara rasa manis dengan rasa asam seimbang (pas) ( yes ) 7 Penambahan asam sitrat 1% Rasa asam dominan dibandingkan dengan rasa khas buah X (no) 8 Penambahan asam sitrat 0,25% Antara rasa manis dan asam seimbang (formulasinya tepat) X (no) 9 Penambahan asam sitrat 0,20% Rasa manis dari gula lebih dominan dibandingkan rasa asam dari buah maupun dari asam sitrat ( yes )
34
4.2.2. Proses Produksi Yoghurt Proses produksi yoghurt umumnya adalah sama seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Selama on farm berlangsung, tidak banyak proses produksi yoghurt yang dilakukan. Namun dari beberapa proses yang telah dilakukan, terdapat perbedaan produk akhir yang dihalsilkan dari starter yang berbeda, yakni sebagai berikut:
Tabel 6. Pengamatan hasil fermentasi yoghurt Penggunaan Pengamatan setelah fermentasi Warna Aroma Curd Starter lama* Putih alami susu murni Asam segar khas yoghurt tidak terbentuk sempurna (agak encer) Starter baru Putih alami susu murni Asam segar khas yoghurt terbentuk sempurna *) starter yang telah disimpan di dalam lemari pendingin laboratorium pengolahan dan tidak diketahui berapa lama telah disimpan
4.3. Karakteristik Produk Aneka Minuman 4.3.1. Karakteristik Sari Buah Keunggulan sari buah yang kami produksi merupakan sari dari buah aslinya tanpa ada tambahan essens atau flavor bahkan pewarna makanan. Sari buah ini menggunakan gula asli tanpa menggunakan pemanis buatan ataupun pengawet makanan. Sehingga sari buah yang diproduksi ini diperkirakan masih memiliki kandungan gizi yang tinggi layaknya kandungan gizi yang terkandung dalam buah sirsak dan jambu biji segar. Berikut adalah tabel karakteristik sari buah yang dihasilkan.
35
Tabel 7. Karakteristik Sari Buah yang Dihasilkan No Penilaian Terhadap Sari Buah Jambu Biji Sari Buah Sirsak 1 Warna Cenderung merah muda layaknya buah jambu biji segar Putih hingga putih kecoklatan seperti warna daging buah sirsak segar 2 Aroma Khas dari buah asli tidak hilang Khas dari buah asli tidak hilang 3 Rasa Manis khas buah segarnya Manis keasaman khas buah asli 4 Tekstur Berpasir Berserat,namun dengan penyaringan yang berulang- ulang serat tidak terbawa
4.3.2. Karakteristik Yoghurt Yoghurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi susu. Yoghurt adalah suatu produk fermentasi yang diperoleh dari susu segar dengan biakan campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus (Nelson dan Trout, 1964). Fermentasi menghasilkan asam lemah yang bekerja sebagai zat pengawet. Proses fermentasi (pengasaman) mempunyai pengaruh kecil pada nilai gizi pangan. Akan tetapi, proses itu pada dasarnya mengurangi jumlah bakteri yang berbahaya.
Ada beberapa macam produk yoghurt, sesuai dengan jenis mikroba fermentator mungkin teknologi pembuatannya . Robinson dan Tamime (1989), mengatakan bahwa yoghurt komersial dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu Plain/natural yoghurt (yoghurt tanpa penambahan bahan lain, selain susu dan kultur), fruit yoghurt (yoghurt yang ditambah buah) dan flavoured yoghurt (yoghurt yang berflavor). Artinya, produk atau
36
yoghurt yang kami produksi ini merupakan flavoured yoghurt (yoghurt yang berflavor).
Lactosa intolerance, yaitu ketidakmampuan tubuh seseorang untuk mencerna gula susu (laktosa). Dengan adanya produk yoghurt kemasan praktis sangat menguntungkan bagi penderita laktosa intolerance ini, karena mereka tetap dapat mengkonsumsi susu dalam bentuk lain. Hal ini disebabkan karena laktosa pada susu segar telah dirombak oleh bakteri probiotik yakni Streptococcus dan Lactobacillus menjadi asam laktat. Sehingga penderita lactose intolerance tetap bisa mendapatkan asupan gizi seperti halnya susu segar.
4.4. PENGEMASAN 4.4.1. Pengemasan Sari Buah Jambu Biji dan Sirsak Sari buah yang telah diproses kemudian dilanjutkan ke tahapan berikutnya yakni pengemasan. Dari awal uji coba pembuatan produk hingga produksi berakhir selama on farm ini, kami telah menggunakan beberapa jenis kemasan yang berbeda diantaranya adalah cup putih polkadot volume 220 mL; cup bening volume 160 mL; dan plastik es mambo. Kemasan yang digunakan cukup berbeda dari apa yang telah direncanakan sebelumnya seperti yang dijabarkan pada BAB.II.
Gambar 1.Kemasan cup polkadot dan cup bening
37
Pengemasan, selalu diiringi dengan pelabelan sebagai penegasan identitas dari produk dan menarik konsumen untuk membeli. Karena kegiatan on farm ini hanya berlangsung kurang lebihnya 3 bulan, maka tidak ada nomor atau kode-kode tertentu yang diberikan sebagai tanda pemberian izin bahwa produk yang dibuat tidak mengandung bahan- bahan yang berbahaya dan aman untuk dikonsumsi dari lembaga- lembaga yang berkaitan dengan usaha makanan dan minuman. Untuk itu, label yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Label sari buah jambu biji dan sari buah sirsak
Gambar 3. Sari buah kemasan plastik es mambo
38
Ada beberapa masalah-masalah yang timbul dari tahapan proses pengemasan dan pelabelan ini selama kegiatan on farm berlangsung, sehingga kemasan produk akhir berbeda-beda dan mengalami perubahan. Dari perbedaan inilah timbul respon yang berbeda pula dari para konsumen.
Tabel 8. Respon pasar terhadap perbedaan kemasan NO Jenis Kemasan Mutu Tampilan Respon Pasar 1 Cup putih polkadot tanpa label Terlihat cantik dengan tampilan polkadotnya yang berwarna cerah namun kurang menarik Sebagian konsumen merasa bahwa kemasan tidak sesuai dengan produk karena identitas dari produk tidak terlihat jelas dari kenampakannya dan ditambah lagi tidak menggunakan label 2 Cup bening tanpa label Kemasan terkesan lebih imut dan lucu karena volumenya yang lebih kecil dan memiliki ulir di bagian bawahnya namun kurang menarik Sebagian konsumen tidak masalah karena merasa yakin produk sari buah yang diproduksi aman, namun sebagian lagi mengatakan bahwa produk ini kurang meyakinkan dan kurang menarik, karena polos tanpa ada identitas atau sumber yang jelas. 3 Cup bening dengan label Telihat lebih menarik dan meyakinkan Tidak banyak kritik an komentar dari konsumen 4 Plastik es mambo Karena dipasarkan dalam kondisi beku, terkesan seperti es bon-bon Konsumen dewasa merasa sari buah kemasan ini kurang cocok untuk kalangan orang-orang dewasa. Namun, sari buah kemasan es mambo ini sangat digemari di kalangan anak-anak dan remaja.
39
4.4.2. Pengemasan Yoghurt Yoghurt yang diproduksi dikemas dengan plastik es mambo namun volume yoghurt yang dikemas lebih kecil dari sari buah yang dikemas dengan plastik es mambo yang memilki diameter dan kapasitas yang sama dengan plastik es mambo kemasan yoghurt.
Gambar 4.yoghurt Kemasan yoghurt hanya menggunakan plastik es mambo saja dan tidak menggunakan cup kecil seperti yang direncanakan pada BAB.II, hal ini dikarenakan kapasitas dari cup sealer yang tersedia, hanya untuk cup yang tinggi dan memiliki volume 220 mL.
4.5. PENYIMPANAN 4.5.1. Penyimpanan Produk Aneka Minuman Beda kemasan maka berbeda pula kondisi simpan dan perlakuannnya. Begitupula dengan sari buah yang diproduksi. Dari sari buah kemasan cup hingga sari buah kemasan plastik es mambo, kondisi dan tempat penyimpanannya berbeda pula.
Setelah diproduksi, sari buah terlebih dahulu didinginkan untuk kemudian dilakukan pengemasan lalu penyimpanan atau pendistribusian. Namun terkadang bila waktu tidak memungkinkan, sari buah yang telah diproduksi, tidak langsung dikemas. Tetapi disimpan terlebih dahulu di dalam cold storage dan dikemas keesokan harinya.
40
Untuk mempertahankan mutu sari buah, kita harus tahu dengan baik, pada kondisi dan suhu berapa serta tempat penyimpanan yang tepat hingga sari buah bisa bertahan cukup lama.
Tabel 9.Kondisi dan Tempat Penyimpanan Produk Aneka Minuman No Jenis Produk Tempat penyimpanan Kondisi simpan Daya Simpan
1 Sari buah kemasan cup Cold storage 3 minggu 2 Sari buah kemasan plastik es mambo Freezer -5 o C 3 bulan 3 Yoghurt Freezer -5 o C 6 bulan 4 Ice cream Freezer -5 o C 7 bulan 2 hari
Yoghurt yang diproduksi, disimpan dalam freezer dan dipasarkan dalam keadaan beku. Yoghurt yang dibekukan memiliki daya tahan maksimal 6 bulan. Hal ini dapat terjadi apabila tidak terjadi fluktuasi suhu pada saat penyimpanan dan suhu pada saat pendistribusian juga perlu diperhatikan. Ice cream disimpan dalam freezer yang memiliki suhu -5 o C dan diperkirakan memiliki daya tahan maksimal 7 bulan 2 hari hal ini dapat terjadi apabila tidak terjadi fluktuasi suhu saat penyimpanan dan pendistribusian.
41
4.6. PEMASARAN 4.6.1. Pemasaran Sari Buah Jambu Biji dan Sirsak Sari buah jambu biji dan sirsak yang telah diproduksi, dipasarkan di dalam dan di luar Vedca dengan 2 sistem pemasaran yakni pemasaran langsung (kamii sebagai produsen turun langsung memasarkan produk) dan pemasaran tidak langsung (produk yang di produksi dititipkan di warung-warung, kantin dan juga dititipkan di rekan atau toko-toko terdekat).
Selama proses pemasaran, terjadi fluktuasi harga jual yang kami tawarkan kepada konsumen. Berikut ini adalah penjabaran dari contoh beberapa kali produksi :
Tabel 10. Pemasaran Sari buah No Spesifikasi Dalam VEDCA Luar VEDCA Jumlah Produk awal Mahasiswa Dosen SD SMP SMA/SMK Warga lain 1 Kemasan Cup polkadot dengan harga RP 1.500,- per cup 14 cup 10 cup - - - - 24 cup 2 Kemasan cup bening tanpa label dengan harga Rp 1.500,- per cup 78 pcs 22 pcs 30 pcs 2 pcs 40 pcs 10 pcs 182 pcs 3 Kemasan 86 cup 30 pcs 30 10 20 cup 33 cup 209 cup
42
cup bening tanpa label dengan harga Rp 1.000,- per cup cup cup 4 Kemasan cup bening berlabel dengan harga Rp 1.000,- per cup 102 cup 23 cup 40 cup 15 cup 30 cup 40 cup 250 cup 5 Kemasan plastik es mambo dengan harga RP 500,- per cup 240 pcs - - - - 16 cup * Ket.*) tidak diketahui hasilnya, karena setiap kali sehabis produksi langsung terjual dan banyak permintaan.
Sari buah dengan kemasan plastik es mambo banyak digemari oleh anak-anak TK yang berada di sebelah kantin roti VEDCA. Permintaan akan sari buah kemasan plastik es mambo dikalangan anak-anak lebih besar dibandingkan dikalangan orang dewasa.
43
4.6.2. Pemasaran Yoghurt Yoghurt yang diproduksi hanya dikemas dengan satu jenis kemasan yakni, kemasan plastik es mambo. Yoghurt sama halnya dengan sari buah dipasarkan di dalam maupun di luar Vedca. Dari setiap produksi yang dilakukan, lebih banyak permintaan di kalangan pelajar SD hingga SMA/Sederajat dan dibandingkan permintaan dari warga di lingkuan luar VEDCA. Berikut tabel penjabaran hasil pemasaranyoghurt dengan mengambil contoh dari beberapa kali produksi:
Tabel 11. Pemasaran Yoghurt No Sampel produksi Dalam VEDCA Luar VEDCA Jumlah Produk awal Mahasiswa Dosen SD SMP SMA/SMK Warga lain 1 Produksi 1 34 pcs 6 pcs - - - - 40 pcs 2 Produksi 2 36 pcs 22 pcs 20 pcs 2 pcs 40 pcs 10 pcs 130 pcs 3 Produksi 3 114 pcs 30 pcs 25 pcs - 30 pcs 6 pcs 205 pcs
44
4.6.3. Pemasaran Ice Cream Sama seperti halnya sari buah dan yoghurt, ice cream yang diproduksi dipasarkan di dalam dan di luar VEDCA, yang dikemas dengan kemasan cup kecil bertutup.Tabel hasil pemasaran ice cream dari satu kali produksi, sebagai berikut:
Tabel 12. Pemasaran ice cream Sampel produksi Dalam VEDCA Luar VEDCA Jumlah Produk awal Mahasiswa Dosen SD SMP SMA/SMK Warga lain Produksi 1 130 cup 35 cup - - - 4 cup 169 cup
Ice cream dijual dengan harga Rp 2.500,- per cup-nya. Setelah diperhitungkan ternyata penjualan ice cream tidak menguntungkan buat kami sehingga diversivikasi produk susu ini tidak kami lanjutkan.
45
4.7. PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan on farm yang diikuti oleh semua mahasiswa D4 Politeknik Negeri Jember kerjasama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Pertanian Cianjur, yang telah dilaksanakan mulai tanggal 2 Januari 2013 sampai dengan tanggal 18 Maret 2013. Salah satunya kelompok aneka minuman yang melaksanakan on farm di Departemen Agroindustri dan Teknik Kimia dan Teknik Kimia. Kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan keterampilannya sesuai bidang konsentrasi dan juga meningkatkan keterampilan dan keinginan dalam berwirausaha. Serta kegiatan On farm ini dirasa sudah cukup banyak mengenalkan kepada mahasiswa dalam berwirausaha dan mengetahui kondisi-kondisi yang terjadi di lapangan secara riil (nyata).
Kegiatan yang berhubungan dengan usaha produksi aneka minuman(sari buah, yoghurt, ice cream) yaitu pencarian bahan baku (belanja), proses produksi, pengujian kualitas (mutu) nugget, dan juga pemasaran produk. Disamping kegiatan-kegiatan yang telah disebut di atas, penulis dan rekan- rekan kelompok juga melakukan sanitasi alat dan tempat setelah produksi.Selain itu produk kami jga telah tersetandar yang dirasa cukup bisa ikut serta dalam persaingan di pasar.
Maksud dan tujuan dilakukannya proses perlakuan yang berbeda pada produk sari buah, yoghurt maupun ice cream adalah untuk mendapatkan standar formula yang nantinya yang akan pakai sebagai bahan acuan dalam proses produksi aneka minuaman.
46
4.7.1. Agribisnis Aneka Minuman Agribisnis produksi aneka minuman yeng melaksanakan proses produksinya selama 2 bulan 2 minggu yang dilaksanakan secara berkala (terusmenerus) pada tiap minggunya, dengan hitungan 10 kali produksi sari buah dan 4 kali produksi yoghurt, menghasilkan 840 kemasan cup sari buah jambu biji, 660 kemasan cup sari buah sirsak dan 400 pcs yoghurt dengan kemasan plastik es mambo.
Setelah proses produksi selesai dilakukan sebelum sari buah dan yoghurt dipasarkan, terlebih dahulu dimasukan kedalam pendingin dengan tujuan supaya pada saat dipasarkan kondisinya dalam keadaan dingin dan segar. Selain disimpan juga, mengingat sari buah dan yoghurt yang kami buat tidak menggunakan bahan pengawet jadi umur simpannya relatif pendek sehingga pemasaran dilakukan dihari yang sama setelah produksi selesai. Pemasaran diutamakan dilakukan di VEDCA dan area sekitarnya, dengan cara menyimpan sari buah dan yoghurt pada ice cooler (wadah yang berisi es batu) pada saat dipasarkan, yang maksudnya supaya kondisi sari buah dan yoghurt menjadi dingin dan rasanya segar pada saat konsumen mengkonsumsinya.
4.7.2. Analisis Pemasaran Aneka Minuman Menurut Assaury S. (1990) kelancaran proses produksi, kelangsungan hidup, serta kestabilan usaha yang sedang dijalankan oleh suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran dan sistem pembayarannya. Kegiatan pemasaran merupakan usaha pendistribusian produk dari produsen ke tangan konsumen. Sementara sistem pembayaran merupakan arus keluar masuknya uang dalam suatu perusahaan.
47
Dalam halnya perusahaan untuk melakukan kegiatan pemasaran diperlukan yang namanya strategi pemasaran, yang mana strategi pemasaran itu berasal dari bahasa Yunani yaitu strategiyang berarti seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Konsep strategi militer seringkali digunakan dan diterapkan dalam dunia bisnis yang mengikuti. lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu perusahaan.
Fandy Tjiptono (2000.43), menyatakan bahwa, strategi pemasaran adalah rencana yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut.
Dalam pengertian strategi seringkali terkandung perencanaan merupakan proses yang berlangsung secara terus-menerus dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan rencana yang menyeluruh dimana perusahaan berharap mencapai sasaran yang telah ditentukan, yang pada akhirnya untuk merealisasikan tujuan dari perusahaan yang bersangkutan.
Pemasaran memegang peranan yang penting dalam proses perencanaan strategis. Manajemen pemasaran memberikan sumbangan fungsional paling besar dalam proses perencanaan strategis dengan peran kepemimpinan dalam mendefinisikan misi bisnis, menganalisa situasi lingkungan, persaingan, dan situasi bisnis. Mengembangkan tujuan sasaran dan strategi serta mendefinisikan rencana produk, pasar distribusi dan kualitas untuk menerapkan strategi usaha. Oleh sebab itu dalam strategi pemasaran diperlukan sistem ataupun strategistategi lain yang diantaranya.
48
4.7.2.1. Strategi membangun pasar Permasalahan mendasar yang sering dihadapi usaha kecil seperti kami adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran sangatlah dibutuhkan untuk memajukan usaha yang memiliki daya saing yang ketat. Pemasaran merupakan upaya mengatur strategi dan cara, agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk yang kami buat sehingga akhirnya akan membawa keuntungan bagi usaha yang kami jalani.
Strategi pemasaran berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk yang akan dijual. Untuk dapat meyakinkan pembeli, kami harus memiliki keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan. Membangun strategi pemasaran sebuah produk harus dimulai dari visi, misi dan tujuan yang jelas. Dimulai dari level manajemen, kemudian menurun ke level karyawan terendah. Disinilah letak pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah usaha yang mampu menggerakan dan mampu memberikan motivasi kepada pelaksana. Dalam konteks usaha, visi, misi dan tujuan ini akan membantu kita menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan diterapkan. Dengan tujuan yang jelas, strategi pemasaran yang diterapkan menjadi terukur, apakah sesuai target pemasaran, gagal, atau masih perlu penyempurnaan.
49
4.7.2.2. Sistem Pemasaran Konsep pemasaran modern adalah memproduksi produk yang diinginkan konsumen yang kemudian menjualnya ke konsumen. Konsep pemasaran terdiri dari 4 elemen yaitu Product, Price, Place, and Promotion (Assaury S, 1990). Dari sini kita akan mulai menentukan produk apa yang akan diproduksi, bagaimana penentuan harganya, siapa dan dimana target pemasarannya dan bagaimana kita dapat meyakinkan konsumen agar mau membeli produk kita. Dari kesemuanya itu kita dapat mengetahui akan sejauh mana produk hasil produksi dapat diterima oleh pasar. Maka dari itu, langkah-langkah yang tepat dalam usaha pemasaran sangatlah dperlukan.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menentukan target pasar. Disini kami menetapkan dua target pasar untuk produk yang kami buat diantaranya adalah: a. Lingkungan vedca yang terdiri atas mahasiswa, karyawan, staf dan dosen. b. Lingkungan luar vedca yang terdiri atas lingkungan perumahan, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Langkah kedua adalah penentuan strategi pemasaran.Strategi yang dilakukan mencakup harga, produk, penyaluran/distribusi dan promosi. Harga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi konsumen. Salah satu yang menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan harga yang pas yaitu dengan menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari sana, tinggal ditambahkan berapa persen laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa lama modal awal dapat kembali lagi.
50
Harga untuk produk yang kami buat sesuai dengan jenis produk dan bahan baku yang digunakan. Untuk sari buah jambu biji merah dan sari buah sirsak kami target dengan harga Rp 1.000,-/ kemasan cup 160 mL, Rp 500,- untuk satu sari buah kemasan plastik es mambo, dan untuk yoghurt kami target dengan harga Rp 500,-/ kemasan plastik es mambo. Harga-harga yang telah ditetapkan dirasa sudah pas dan terjangkau dikawasan vedca maupun luar vedca terdiri atas lingkungan perumahan, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Promosi yang kami lakukan adalah dengan mengkreasikan kemasan dan mendesain sendiri label yang digunakan.
Sistem pemasaran yang digunakan dalam kegiatan pemasaran selama on farm ini adalah penjualan secara langsung dengan metode door to door. Sistem pemasaran seperti ini dirasa lebih efektif dan efisien. Dengan metode door to door selain bisa menekan biaya pemasaran, kami juga dapat melakukan promosi secara langsung dan juga bisa mengetahui komplain- komplain atau saran yang diberikan oleh konsumen untuk produk yang kami buat. Dengan metode ini, sistem pembayaran juga dilakukan secara langsung, sehingga arus uang menjadi lancar dan kontinuitas produksi pun akan tetap berlangsung dan berjalan dengan baik. Selain itu, kami juga menggunakan sistem pemasaran secara tidak langsung yaitu dengan cara konsinansi atau dititipkan ke warung-warung dan pada penjual yang lain. Penjual lain disini adalah teman kami yang sedang melaksanakan kegiatan on farm juga untuk saling membantu satu sama lain. Sistem pembayarannya walaupun secara tidak langsung namun tetap berjalan dengan baik.
51
4.7.2.3. Analisa Hasil Kegiatan Pemasaran Pada awal kegiatan on farm berlangsung, dalam beberapa hari kegiatan pemasaran produk kami berlangsung sangat lancar. Dalam waktu sehari proses produksi dan pemasaran bisa dilakukan bersamaan, kemudian dihari berikutnya kami harus memproduksi kembali karena tidak mempunyai stok sari buah dan yoghurt yang akan dipasarkan. Jangkauan pemasaran yang kami lakukan di awal usaha masih di lingkungan VEDCA. Namun seiring berjalannya on farm kegiatan pemasaran mulai menjangkau lingkungan luar VEDCA, yang terdiri atas wilayah Cibogo, Cibalagung, Cikalong dan sekitarnya. Kantor-kantor, sekolah-sekolah dan instansi-instansi pemerintahan serta warga sekitarnya yang ada di wilayah tersebut menjadi target pemasaran yang kami lakukan. Agar kelancaran pemasaran tetap terjaga dan arus uang tetap berjalan, kami menjadwal hari pemasaran untuk jangkauan wilayah yang tidak terlalu luas tersebut. Dengan maksud agar konsumen dekat tidak merasa jenuh dan bosan dengan sari buah dan yoghurt yang kami produksi.
Selama kegiatan on farm kami mengalami beberapa kendala dalam proses pemasaran diantaranya : Harga produk Faktor cuaca Sarana transportasi Harga produk merupakan salah satu kendala yang mengakibatkan produk sari buah dan yoghurt sulit diterima di pasaran, namun hal ini dapat kami atasi dengan cara membuat formula yang sesuai dengan permintaan pasar. Seperti halnya harga produk sarana transportasi juga pernah menjadi kendala pemasaran, tetapi dapat terselesaikan dengan jalan
52
memanfaatkan alat transportasi yang dimiliki oleh salah satu anggota kelompok aneka minuman.
Dari beberapa kendala di atas yang menjadi masalah terbesar terletak pada factor cuaca yang tidak mendukung. Karena bagi produk seperti sari buah dan yoghurt faktor cuaca merupakan faktor yang sangat menujang kelancaran dalam proses pemasaran.
4.7.3. Pengendalian Mutu Pemasaran Produk Aneka Minuman Supaya produk yang kami akan pasarkan tetap terjaga mutu dan kesegarannya, proses pemasaran menggunakan ice cooler dan dibantu dengan penambahan es batu yang bertujuan untuk tetap menjaga suhu agar tetap rendah dan tidak terjadi perubahan yang ekstrem.
Gambar 5. Ice Cooler
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Bedasarkan hasil kegiatan on farm yang dilaksanakan oleh kelompok kami yakni Agribisnis Aneka Minuman, banyak hal yang dapat kami pelajari dan ketahui lebih dalam tentang produksi aneka minuman, yaitu : Buah dan susu merupakan hasil komoditi pertanian yang mudah rusak, sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Dalam pemilihan bahan baku terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu, jenis, kualitas, kontinuitas dan harga bahan baku. Pengendalian mutu merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga kualitas suatu peroduk, pengendalian mutu sangat penting peranannya untuk mempertahankan kualitas peroduk yang dihasilkan. Produkproduk aneka minuman ini mampu dijadikan sebagai faktor pendukung perbaikan gizi dan ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar. Sebab, produkproduk ini diolah sesuai dengan SOP, tanpa bahan-bahan tambahan berbahaya dan harganya relative terjangkau. Hasil dari diversifikasi yang dilakukan kelompok aneka muniman yaitu buah dan susu menjadi berbagai produk antara lain sari buah, yoghurt, dan ice cream yang sebelumnya telah mengalami proses pasteurisasi dengan menggunakan teknologi pasteurisasi metode LTLT (Low Temperatur Long Time) pada suhu 65-70 o C selama 10-15 menit. Dalam kegiatan pemasaran produk aneka minuman terdapat beberapa kendala yang dialami yaitu harga produk, factor cuaca dan sarana transortasi. Agribisnis aneka minuman menetapkan dua target pasar yaitu Lingkungan vedca yang terdiri atas mahasiswa, karyawan, staf dan dosen serta Lingkungan luar vedca yang terdiri atas lingkungan perumahan, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
54
5.2. Saran Pada waktu pelaksanaan kegiatan on farm, baik pra, saat maupun setelah, kami selaku pelaksana merasakan beberapa hambatan dan keluhan yang kami buat menjadi suatu saran yang diharapakan dapat menjadikan kegiatan on farm selanjutnya dapat lebih baik, diantaranya sebagai berikut: Persiapan on farm sebaiknya dilakukan lebih matang lagi Pelaksanaan on farm lebih baik dilaksanakan setelah semua materi dan praktikum telah diberikan sehingga mahasiswa tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Waktu pelaksanaan on farm sedikit diperpanjang agar mahasiswa mampu menganalisis lebih dalam terhadap produk yang buatnya. Pemberian modal pelaksanaan kegiatan on farm lebih baik diberikan di awal kegiatan on farm sehingga proses produksi dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A dkk. 2009. Imu Pangan. Jakarta. UI-Press Jusup,Lenny. 2007. Jus Buah dan Sayuran Tropis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Kartasapoetra,G dkk. 2005. Ilmu Gizi. Jakarta. Rineka Cipta Suhardjo, dkk.2009. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta. UI-Press Winarno.F.G. 1993. Pangan,Gizi,Teknologi, dan Konsumen. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Assauri, sofyan. 1990. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Tjiptono, fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI http://swastapriambada.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/PEMASARAN- PROSES-PEMASARAN-MERANCANG-STRATEGI-dan-PERENCANAAN- PEMASARAN.pdf http://risafatiani.wordpress.com/2011/01/20/usaha-tani-buah-naga http://leosukmawijaya.wordpress.com/2010/04/09/analisis-strategi- pemasaran-pada-pt-ultrajaya-milk http://pemasar.co.id/pemasaran http://balitnal.litbang.deptan.go.id/proses-pembuatan-dan-penyimpanan- yoghurt http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/sirsak-anona-muricata-linn/ http://manfaatsirsak.blogspot.com/2011/03/ciri-ciri-buah-sirsak-graviola.html http://wawanwahyu.wordpress.com/2011/04/29/pembuatan-sari-buah-sirsak
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pembukuan keuangan produksi aneka minuman No Uraian Jumlah Satuan Harga satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 10 kali produksi Biaya Variabel 1 Sirsak 3 Kg 5,000.00 15,000.00 150,000.00 Jambu Biji 3 Kg 4,000.00 12,000.00 120,000.00 Susu murni 2 Ltr 7,500.00 15,000.00 150,000.00 2 Asam Sitrat 1 Bks 1,000.00 1,000.00 10,000.00 3 Gula 4 Kg 10,750.00 43,000.00 430,000.00 4 Cup 3 Pack 5,000.00 15,000.00 150,000.00 5 Susu skim 100 Gram 5,000.00 5,000.00 50,000.00 6 Starter yoghurt 0,1 Ltr 40,000.00 4,000.00 40,000.00 7 CMC 2 Bks 2,500.00 5,000.00 50,000.00 8 Plastik es mambo 0,5 Pack 5,000.00 2,500.00 25,000.00 9 Plastik kresek 1,5 Pack 2,500.00 3,250.00 32,500.00 10 Sedotan 3 Pack 1,500.00 4,500.00 45,000.00 11 Label kemasan 150 Label 100.00 15,000.00 150,000.00 12 Isi gas 2 (10x) Tabung 15,000.00 30,000.00 30,000.00 TOTAL A 170,250.00 1,432,500.00 Biaya Tetap 1 Sewa gedung dan alat 2,5 Bulan 50,000.00 125,000.00 125,000.00 2 Tenaga Kerja 4 Orang 7,500.00 30,000.00 300,000.00 TOTAL B 155,000.00 425,000.00
Total A+B 1,857,500.00
a. Keterangan Biaya tetap : Rp 425.000,- Biaya variable : Rp 1.447.500,- Modal produksi = Biaya tetap + Biaya variabel = Rp 425.000,- + Rp 1.432.500,- = Rp 1.857.500,- b. Perhitungan Analisa 1. Harga jual produk keseluruhan = (Jumlah hasil akhir sari buah x harga jual produk) + (Jumlah hasil akhir yoghurt x harga jual produk) = (209 x Rp 850,- ) + ( 80 bks x Rp 500,- ) = Rp 177.650,- + Rp 40.000,- = Rp 217.650,- Jadi, harga jual produk seluruhnya adalah Rp 217.650,- per produksi. Apabila produksi keseluruhan adalah 10 kali maka harga jual keseluruhan selama on farm adalah Rp 217.650,- x 10 kali produksi = Rp 2.176.500,-
2. Perhitungan keuntungan pembuatan produk / produksi Pendapatan harga jual Modal produksi = Rp 2.176.500 - Rp 1.857.500,- = Rp 319.000,- Jadi, keuntungan pembuatan produk selama on farm (10 kali produksi) adalah Rp 319.000,-
3. Persentase keuntungan = keuntungan/produksi x 100 % Modal/produksi = Rp319.000,- x 100 % Rp 1.857.500,- = 17,17%
Jadi, persentase keuntungan dalam pembuatan produk sari buah dan yoghurt selama on farm adalah 17,17%
4. BEP Rp ( Break Event Point) , kembali modal dalam satuan harga = Modal produksi : Jumlah hasil akhir = Rp 1.857.500,- : (209 cup + 80 bks) = Rp 6.427,- Jadi, modal kembali per produk Rp 6.427,-
5. BEP Q ( Break Event Point ), kembali modal dalam satuan produk = modal produksi : Harga jual produk = Rp 1.857.500,- : ( Rp 850,- + Rp 500,- ) = 1.375 Jadi, Modal kembali pada penjualan produk sebanyak 1.375 produk.
6. POT ( Pay Out Time ), lamanya waktu kembali modal = biaya alat 1 periode (selama menyewa) Keuntungan bersih + biaya pemakaian/produksi = Rp 125.000,- Rp 31.900,- + Rp 12.500,- = 3 hari Jadi, lamanya waktu kembali modal adalah 3 hari.
7. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio), perbandingan pendapatan dan pengeluaran = pendapatan : pengeluaran = Rp 2.176.500,- : Rp 1.857.500,- = 1,17 Jadi, R/C Ratio sebesar 1,17> 1 , usaha ini layak karena cukup menguntungkan
LAMPIRAN
Lampiran 2. Gambar Proses Produksi Sari Buah (Jambu biji dan Sirsak)
Bahan Baku (Jambu Biji Merah) Bahan Baku (Sirsak)
Pengupasan Kulit Jambu Biji Pengupasan Kulit Sirsak
Penimbangan Penghilangan Biji Sirsak
Daging Buah Jambu Biji Daging Buah Sirsak
Proses Penghancuran Proses Pasteurisasi
Proses Packing Cup Sealer
Sari Buah Jambu Biji Merah Sari Buah Sirsak
Proses Produksi Yoghurt
Proses Pasteurisasi Pendinginan
Pemberian Pewarna (essens) Yoghurt Yang Siap Dikemas