SKRIPSI
Rini Dewi Ratnasari
H 34076129
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
SKRIPSI
Rini Dewi Ratnasari
H 34076129
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
RINGKASAN
RINI DEWI RATNASARI. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus Ali Baba
Restaurant, Bogor) (Dibawah Bimbingan RACHMAT PAMBUDY).
Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yang
berpotensi untuk dijadikan objek wisata bagi pariwisata. Salah satu kota di
Indonesia yang memiliki beragam budaya etnik dan objek wisata adalah kota
Bogor. Beragam suku etnis dan beberapa tempat wisata menjadikan kota Bogor
sebagai kota transit bagi wisatawan asing maupun domestik. Adanya interaksi
masyarakat lokal dengan wisatawan menyebabkan perbedaan pola hidup termasuk
jenis makanan yang dikonsumsi.
Seiring dengan perkembangan tingkat gaya hidup di masyarakat dan
keanekaragaman selera konsumen, perkembangan jenis makanan jadi semakin
beragam. Berkembangnya beragam jenis restoran di kota Bogor, merupakan
reaksi atas beragamnya selera konsumen. Seiring dengan jumlah restoran di Bogor
yang selalu meningkat setiap tahunnya maka menimbulkan tingkat persaingan
yang semakin ketat.
Salah satu restoran etnik bercitarasa Internasional di Bogor yang
menawarkan keunikan jenis makanan yang berasal dari negara Timur Tengah
adalah Ali Baba Restaurant. Ali Baba Restaurant merupakan salah satu restoran
etnik di Bogor yang masih tergolong baru dan menawarkan keunikan jenis
makanan yang berasal dari negara Timur Tengah. Selain memiliki pesaing sejenis,
Ali Baba Restaurant juga harus bersaing dengan restoran-restoran lain di Bogor.
Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat seiring dengan
perkembangan restoran yang cukup pesat. Adanya tingkat jumlah pengunjung
yang belum mencapai target dan pencapaian jumlah produksi yang masih dibawah
standar kapasitas produksi yang telah ditetapkan, mengindikasikan belum
memenuhi target penjualan Ali Baba Restaurant. Dapat dilihat bahwa tingkat
penjualan yang belum mencapai target dan tingkat persaingan dalam bisnis
restoran yang semakin tinggi menjadi beberapa permasalahan yang terjadi pada
Ali Baba Restaurant. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat
untuk meningkatkan penjualan pada Ali Baba Restaurant untuk menciptakan
posisi yang terbaik dan sesuai dengan keinginan konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah (1)
Mengkaji strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh Ali Baba
Restaurant. (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan
eksternal yang dihadapi oleh Ali Baba Restaurant. (3) Merumuskan alternatif
strategi pemasaran terbaik dengan memperhatikan kondisi lingkungan perusahaan
di Ali Baba Restaurant. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2009.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Matrik IFE dan Matriks EFE, Matriks SWOT dan Matriks QSPM.
Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan yang menyangkut product, place, price, process, people, promotion,
dan physic dapat dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
berbagai fasilitas dan keunggulan perusahaan.
Hasil analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat bahwa
perusahaan memiliki posisi internal yang kuat maka diperoleh total bobot skor
sebesar 2,770. Hal ini menunjukkan bahwa Ali Baba Restaurant telah mampu
menggunakan kekuatan (lokasi restoran yang strategis, citarasa Internasional,
pelayanan konsumen yang memuaskan, harga khusus untuk menu pelajar,
kualitas produk terjaga, modal tersedia, inovasi produk, pemberian kartu saran,
program call back sebagai bentuk customer relationship dan layanan hotspot) dan
mengatasi kelemahan dengan cukup baik (belum memiliki sertifikasi halal dari
BPOM, tidak memiliki layanan delivery khusus, pencapaian target penjualan
belum stabil, tenaga kerja tidak terspesialisasi, penggunaan website belum
optimal, kegiatan promosi kurang gencar, dan area parkir kurang memadai). Hasil
analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa perusahaan
memiliki posisi eksternal yang kuat dengan diperoleh total bobot skor sebesar
3,052. Hal ini menunjukkan bahwa Ali Baba Restaurant telah mampu merespon
faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang (perubahan pola dan gaya hidup
masyarakat, pertumbuhan jumlah penduduk Bogor, peningkatan pendapatan dan
daya beli masyarakat, cukup tersedia angkatan kerja, perkembangan kemajuan
teknologi, peningkatan jumlah wisatawan asing dan domestik, hambatan masuk
industri tinggi) untuk mengatasi ancaman (tingkat persaingan dalam industri
restoran tinggi, kenaikan harga bahan baku, banyaknya produk substitusi,
kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi, kekuatan tawar-menawar pemasok
tinggi). Gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE
menempati posisi dalam sel II. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada
pada posisi Grow and Build ( tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat
digunakan dalam kuadran ini adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, yang memetakan strategi SO, strategi
ST, strategi WO, strategi WT dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus
dilakukan sekarang adalah salah satu strategi WO yaitu Meningkatkan efektivitas
promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship eventevent atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon
pada moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang
tahun. Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dimsa
yang akan datang, sebagai berikut : (1) Menjalin hubungan baik dengan pemasok
karena dapat memberikan jaminan kualitas bahan baku. (2) Meningkatkan
loyalitas konsumen melalui program call back dan perbaikan kualitas produk
maupun pelayanan. (3) Membuka cabang baru di pusat perbelanjaan untuk
meraih target pasar yang lebih luas. (4) Meningkatkan kegiatan promosi melalui
iklan TV, radio, website dan sponsorship event-event atau kegiatan
kemahsiswaan. (5) Melakukan efisiensi biaya produksi agar dapat menurunkan
harga jual. (6) Meningkatkan kelengkapan fasilitas agar membuat nyaman
konsumen.(7) Memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan kepada
para karyawan.
Judul Skripsi
Nama
NIM
: H34076129
Disetujui,
Pembimbing
Diketahui,
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Strategi
Pemasaran (Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor) adalah karya sendiri dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutif dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis, pada tanggal 15 Desember 1985. Penulis
merupakan putri kedua dari tiga bersaudara dari keluarga Bapak H.Ondang
Subagio dan Ibu Hj.Ukamah.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN XI Banjar, dan
lulus pada tahun 1992. Pendidikan tingkat menengah diselesaikan penulis pada
tahun 1998 pada SLTP Negeri I Banjar. Pendidikan tingkat atas diselesaikan
penulis pada tahun 2001 di SLTA Negeri I Banjar. Pada tahun 2004 penulis
diterima di Institut Pertanian Bogor, pada program Studi Diploma III Manajemen
Agribisnis, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.
Selama mengikuti pendidikan pada Fakultas Sosial Ekonomi dan
Manajemen penulis tercatat sebagai pengurus Forum Komunikasi Manajemen
Agribisnis dan pengurus Himpro MISETA.
KATA PENGANTAR
makanan
masyarakat
Indonesia.
Penulis
menyadari
dalam
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada :
1.
Orangtua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan doa
yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.
2.
3.
Ir. Wahyu Budi Priatna, MS yang telah bersedia menjadi dosen evaluator
kolokium dengan segala kritik dan saran yang bermanfaat untuk
kesempurnaan skripsi ini.
4.
Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi, MS selaku dosen penguji utama yang telah
memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat, sehingga penulis dapat
memaksimalkan penulisan skripsi ini.
5.
Eva Yolinda, SP, MM yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh
dosen dan staf Departemen Agribisnis
6.
Pihak Ali Baba Restaurant dan MidEast Restaurant atas waktu, kesempatan,
informasi, dan dukungan yang diberikan.
7.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor atas segala bantuan, diskusi
serta informasi-informasi yang diperlukan oleh penulis.
8.
9.
Sita Rani, Artayati Harnasari, Muhamad Koko dan Devy Septian, terima
kasih atas waktu sharing dan bantuannya hingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
I . PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................
i
ii
iii
1
1
4
8
8
8
9
9
11
11
13
15
16
17
22
22
22
22
25
25
27
35
35
35
36
36
39
39
39
40
41
41
42
42
42
45
47
50
50
51
51
53
54
54
54
55
56
56
57
57
62
63
66
68
68
71
78
80
80
81
83
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
17
7.
40
8.
43
9.
43
45
45
47
49
62
64
64
17. Penduduk Kota Bogor Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2007 ......
65
65
68
70
71
76
77
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1.
2.
24
3.
34
4.
38
5.
51
6.
72
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
85
87
89
90
92
94
96
102
105
106
107
109
BAB I
PENDAHULUAN
JENIS
USAHA
OBYEK
WISATA
AKOMODASI
JUMLAH
JENIS
WISATAWAN
2005
2006
2007
2008
NUSANTARA
MANCA
NEGARA
1,380,477
1,360,374
1,267,839
1,370,119
1,163,110
32,421
11,211
13,732
18,714
JUMLAH
1,412,898
1,371,585
1,281,571
1,388,833
1,204,487
NUSANTARA
MANCA
NEGARA
149,095
173,139
539,276
716,807
1,086,374
9,472
13,330
36,144
31,443
JUMLAH
158,567
186,469
575,420
1,529,572
1,533,513
1,807,115
41,893
24,541
49,876
NUSANTARA
MANCA
NEGARA
41,377
102,737
748,250
1,189,111
2,086,926
2,249,484
50,157
Sumber : Buku Pariwisata Kota Bogor, Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kota Bogor, 2008
144,114
masyarakat.
Adanya
perubahan
selera
masyarakat
menyebabkan
2005
45
38
37
35
40
Indonesia
Daerah
Internasional
Oriental
Kontinental
Jumlah (Unit)
2006
2007
48
51
39
41
38
40
36
40
43
45
2008
54
43
41
47
50
untuk
dipenuhi
demi
kelangsungan
hidupnya.
Meningkatnya
Jumlah
105
107
161
178
192
222
248
268
211
Pertumbuhan (persen)
1,90
50,46
10,56
7,87
15,63
11,71
8,06
-21,27
Sumber : Buku Pariwisata Kota Bogor, Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kota Bogor, 2008
Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa jumlah restoran di kota Bogor setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2008 jumlah restoran dan
rumah makan di kota Bogor mengalami penurunan karena ada sebagian restoran
yang mengalami kebangkrutan. Hal ini bisa dilihat bahwa restoran yang tidak
dapat bersaing akan dengan mudah mengalami kebangkrutan. Berkembangnya
jenis restoran di kota Bogor merupakan reaksi dari beragamnya jenis makanan.
Salah satu restoran etnik bercitarasa internasional di kota Bogor yang
menawarkan keunikan jenis makanan yang berasal dari negara Timur Tengah
adalah Ali Baba Restaurant. Keunikan tersebut sekaligus merupakan keunggulan
produk yang tidak hanya menyajikan menu-menu dengan citarasa asli, namun
juga memberikan nuansa khas negeri aslinya dengan dekorasi ruangan dan alunan
musik Timur Tengah. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan disini adalah
makanan khas Middle Eastern food yang berkualitas tinggi seperti nasi kebuli dan
steak kambing muda.
Selain memiliki pesaing sejenis di Bogor yang salah satunya adalah
MidEast Restaurant, Ali Baba Restaurant juga harus bersaing dengan restoranrestoran lain di Bogor yang identik menawarkan ciri khas makanan tradisionalnya
yaitu masakan khas sunda. Banyaknya restoran yang menawarkan berbagai
keunggulan produknya, menyebabkan konsumen mempunyai banyak pilihan
tempat kuliner. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat
seiring dengan perkembangan restoran yang cukup pesat. Untuk menghadapi
persaingan, Ali Baba Restaurant memerlukan strategi pemasaran terbaik agar
bertahan di pasar yang kompetitif.
Salah satu faktor yang harus mendapatkan perhatian serius adalah faktor
pemasaran (marketing) yang dalam sebuah bisnis memegang peranan vital.
Menurut AMA (American Marketing Association), marketing adalah sebuah
perencanaan dan konsep pelaksanaan, harga, promosi, dan distribusi ide-ide,
barang dan jasa untuk membentuk sebuah pertukaran yang bertujuan untuk
memuaskan individu dan masyarakat (Berman and Evans 1987 diacu dalam Luna
2005).
Para pemasar harus memahami perilaku konsumen agar mampu
memasarkan produknya dengan cara yang tepat. Pemahaman mengenai perilaku
konsumen mencakup mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan
konsumsi. Dengan pemahaman tersebut pemasar akan mampu memperkirakan
bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang
diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.
Pada akhirnya, pemasar yang memahami konsumen akan memiliki kemampuan
bersaing yang lebih baik (Sumarwan 2004, diacu dalam Luna 2005)
1.2 Rumusan Permasalahan
Ali Baba Restaurant berdiri pada bulan September tahun 2007. Restoran
yang baru berdiri selama satu tahun lebih ini merupakan salah satu unit usaha
yang tergabung dalam PT. Mirah Agung Perdana (MAP) yang dimiliki oleh
Bapak Daffy Yahya. Unit usaha lainnya yang dimiliki oleh PT. MAP adalah
Paparon Pizza. Restoran ini terletak di jalan Pangrango No.13 Bogor.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Ali Baba Restaurant adalah
menu makanan yang sebagian besar berbahan dasar daging kambing muda yaitu
Lamb Kebuli (nasi kebuli kambing), Madhbie Steak (steak kambing muda), Shish
Kebab, Beef shoarma, Zoorbian Rice dan aneka minuman khas seperti Syai bil
halil, Arabian Coffe dan lain-lain. dengan tingkat penyajian yang professional.
Selain itu, keunggulan bahan dasar lainnya yaitu rempah-rempah yang menjadi
ciri khas dari masakan etnis Timur Tengah. Bahan dasar rempah-rempah
didatangkan langsung dari Timur Tengah sehingga memiliki ciri khas tersendiri
dibandingkan dengan para pesaingnya
Tingkatan
kunjungan
pada
saat
weekend
lebih
besar
dibandingkan pada saat regular. Hal ini dikarenakan pada saat weekend orang
memiliki waktu untuk menikmati santapan di luar. Tingkat jumlah pengunjung
rata-rata per bulan (1 bulan = 28 hari) hanya 29,76 persen dari standar kapasitas
jumlah pengunjung per bulannya. Tingkat jumlah pengunjung aktual yang lebih
kecil dengan standar kapasitas jumlah pengunjung yang telah ditetapkan oleh Ali
Baba Restaurant mengindikasikan bahwa jumlah pengunjung masih belum
memenuhi target penjualan Ali Baba Restaurant.
Pada Tabel 5, menunjukkan bahwa jumlah produksi Ali Baba Restaurant
mulai dari bulan Januari hingga bulan Desember 2008 belum menunjukkan
pertumbuhan perusahaan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi
yang masih dibawah standar kapasitas produksi sehingga menunjukkan jumlah
permintaan sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penawaran. Jumlah
produksi Ali Baba Restaurant dari Bulan Januari-Desember 2008 dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Produksi Ali Baba Restaurant dari Bulan Januari-Desember
2008.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Bulan
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah produksi Ali Baba Restaurant
menunjukkan perkembangan yang stabil namun belum mengalami peningkatan
yang signifikan untuk mencapai standar kapasitas produksi yaitu sebanyak 3360
porsi terutama pada produk makanan yang sering dipesan. Sehingga Ali Baba
Restaurant masih belum memenuhi target penjualannya dan harus terus
ditingkatkan agar sesuai dengan target produksi sebesar 73,22 persen.
Perkembangan jumlah produksi makanan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Perkembangan Jumlah produksi Ali Baba Restaurant Bulan JanuariDesember 2008
Sumber : Bagian Produksi Ali Baba Restaurant
Dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung yang belum mencapai target dan
jumlah produksi yang masih dibawah standar kapasitas produksi, dapat
berpengaruh terhadap penjualan dan menjadi beberapa permasalahan yang terjadi
pada Ali Baba Restaurant. Menghadapi permasalahan tersebut, dibutuhkan upaya
pemasaran untuk meningkatkan penjualan melalui orientasi pada kebutuhan dan
keinginan pelanggan sebagai sasaran utama bagi keberhasilan kegiatan
pemasaran.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk
meningkatkan penjualan pada Ali Baba Restaurant dan menciptakan posisi
terbaik. Keberhasilan strategi pemasaran merupakan kunci bagi pengembangan
usahanya. Strategi bauran pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi harga,
strategi tempat atau distribusi, strategi promosi, strategi proses, strategi orang, dan
strategi fisik yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan
keberhasilan suatu usaha. Strategi pemasaran yang baik dari suatu restoran dapat
membuka peluang untuk terus berkembang sehingga dapat mencapai tujuan
perusahaan yaitu meningkatkan penjualan dan memuaskan konsumen.
Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh Ali Baba
Restaurant?
Bagi pihak manajemen Ali Baba Restaurant, hasil penelitian ini diharapkan
memberikan
masukan
dan
pertimbangan
alternatif
terbaik
dalam
3.
Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan informasi mengenai strategi pemasaran restoran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sangat rentan, terutama terhadap masalah konsistensi rasa, kontrol mutu, dan
pelayanannya. Sehingga pelaku bisnis ini membutuhkan pemahaman yang kuat
tentang bisnis restoran terutama yang berkaitan dengan produk, mutu pelayanan,
manajemen, adminstrasi & pengawasan.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis restoran.
Menurut Siahan (2008), keberhasilan operasional restoran dapat dilihat dari lima
hal yang disebut G-factors, yaitu:
1. Good Food (G-1)
Dimana makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan segar dan sistem
pengelolaan yang baik, penyimpanan bahan baik, peralatan dan perlengkapan
berkualitas tinggi dan higienis, cita rasa makanan baik dan sesuai dengan selera
konsumen.
2. Good Location & Parking Facilities (G-2)
Lokasi restoran harus strategis, dimana lokasi merupakan pedoman dalam
mendirikan restoran. Luas tempat parkir juga menentukan kenyamanan
konsumen. Oleh Karena itu, restoran harus mudah terlihat dan dijumpai,
memiliki daya tarik dengan pemilihan warna atau ornamen khusus serta
letaknya tidak terlalu jauh dari pusat keramaian.
3. Good Atmosphere (G-3)
Suasana yang nyaman dan menyenangkan perlu diciptakan demi kepuasan
konsumen melalui penampilan interior yang seimbang, dekorasi yang
digunakan, pemilihan warna dan fasilitas lengkap seperti toilet, kursi dan meja
serta table set up yang lengkap.
4. Good Reputation (G-4)
Reputasi yang baik harus dimiliki oleh sebuah restoran meliputi pelayanan,
pengelolaan dan prestasi sehingga membentuk suatu kesan yang baik yang
dapat mempengaruhi pendapat masyarakat.
5. Good Pleasant & Courteous Service (G-5)
Perlakuan tata saji dilakukan dengan begitu mengesankan, menyenangkan dan
memuaskan. Pramusaji harus mampu memberikan masukan bagi para tamu
yang kurang memahami keinginannya dan menyajikan makanan dengan tata
saji yang berkualitas, sopan dan ramah.
3. Kafetaria
Jenis restoran ini, biasanya terdapat di gedung-gedung perkantoran atau
pusat perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Menu yang disajikan bergantiganti setiap harinya dengan harga yang cukup ekonomis. Tipe penyajian swalayan
dengan menu agak terbatas seperti menu-menu yang disajikan di rumah.
4. Gourmet
Restoran ini mengutamakan penyediaan dan pelayanan makanan dan
minuman yang sifatnya khusus, di mana pelayanan dan jenis makanan yang
dihidangkan termasuk eksklusif. Biasanya pelayanan dan harga makanan dan
minuman yang dihidangkan sesuai dengan kualitas. Oleh karena itu restoran
semacam ini termasuk restoran golongan mewah atau diperuntukkan bagi
golongan VIP.
5. Etnik
Restoran ini menyajikan masakan dari daerah (suku atau Negara) yang
spesifik. Misalnya : masakan Jawa Timur, Manado, Cina, India, Timur Tengah
dan lain-lain. Pakaian seragam dari pelayannya disesuaikan dengan daerah asal
makanan dan minuman. Dekorasi tempat dan ruangan menggambarkan suasana
etnik tertentu.
6. Speciality Restaurants
Restoran ini menyajikan menu yang khas, berkualitas, dan menarik
perhatian. Harga yang relatif mahal. Tempat dan lokasi biasanya jauh dari pusat
keramaian yang ditunjukkan untuk wisatawan atau orang-orang yang ingin
mentraktir teman, keluarga, partner bisnis dalam suasana yang khas dan unik.
7. Buffet
Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya
apa yang disajikan dalam buffet. Produk minumana berupa wine, linquor, dan bir
yang dapat dipesan dengan khusus. Display makanan cukup memegang peranan
penting dalam promosi.
8. Coffee Shop
Ciri khas dari restoran ini adalah tempat duduk yang berganti-ganti dengan
cepat untuk menandakan suasana tidak formal dan pelayanan makan cepat saji.
Lokasi dan tempat utama berada di sekitar gedung perkantoran, pabrik-pabrik, dan
pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Menu utama yang ditujukan
disini adalah untuk coffee break.
9. Snack Bar
Restoran ini ditunjukkan untuk orang-orang yang ingin jajanan dan
makanan kecil. Ruangan biasanya lebih kecil tetapi bisa memperoleh volume
penjualan yang lumayan besar. Banyak menawarkan pesanan take-out. Dekorasi
tempat sederhana serta ukuran kecil hanya untuk beberapa orang.
10. Drive In Drive Thru or Parking
Restoran ini melayani pembelian dengan diantar hingga ke mobilnya,
pesanan diantar sampai ke mobil untuk eat-in (sementara parkir) atau take away
dengan kemasan makanan yang dibungkus lebih praktis. Lokasi sesuai dengan
tempat parkir baik motor maupun mobil.
2.4 Kategori Restoran Berdasarkan jenis Makanan yang Disediakan
(The JAKARTA KINI Restaurant Guide diacu dalam Nugraha 2004)
membedakan kategori makanan berdasarkan jenis makanan yang disediakan :
1. American Food
Makanan yang khas dari Amerika adalah hot dogs, hamburgers dan fries.
Banyak restoran Amerika yang menyajikan beberapa jenis makanan yang
merupakan bauran dari Negara-negara lain di luar Amerika seperti Roast Beef
(Inggris) dan Lasagna ( Italia) serta Nachos (Meksiko).
2. Chinnese Food
Bagi masyarakat
Cina,
makanan
adalah
hidup
mereka
dengan
5. Indonesian Food
Masakan Indonesia yang kaya akan rempah-rempah menghasilkan variasi
makanan yang sangat beragam, mengingat Indonesia merupakan Negara yang
beraneka macam suku dan budaya dari masing-masing daerah sehingga memiliki
ciri khas makanan dari masing-masing daerah tersebut.
6. International Food
Restoran internasional tidak menyediakan masakan khas yang berasal dari
satu Negara, biasanya menu-menu yang disajikan berasal dari beberapa Negara.
Berbagai macam menu masakan yang disajikan, membuat kemudahan terhadap
pemilihan masakan yang diinginkan.
7. Italian Food
Masakan Italia terkenal dengan sajian berbagai jenis masakan yang
berbahan dasar pasta yang dikombinasikan dengan ikan dan
makanan laut
mencoba-coba sesuatu yang baru sehingga sudah tidak harus selalu dikaitkan
bahwa mereka pasti akan menjadi pembeli tetap. Kontinuitas kedatangan
kosumen, meskipun harus disertai ketergantungan yang sulit dilepaskan.
Pemilihan makanan etnis tergantung etnis mana yang ingin dituju oleh
pemilik. Seperti suatu restoran dari etnik European terdiri dari restoran Itali,
Perancis, Spanyol atau Middle East Restaurant (Restoran Timur Tengah). Selain
itu, terdapat Asian restaurant seperti masakan Thai, India, Korea, Jepang dan
China. Dengan kejelasan menu dan harga yang dipastikan cukup tinggi, maka
pemilik dapat bersaing dengan restoran lain.
2.6 Middle Eastern Food
Keragaman makanan dapat membentuk klasifikasi tertentu, diantaranya
adalah makanan yang dapat diklasifikasikan sebagai makanan etnis yang berasal
dari suatu etnis tertentu. Masakan timur tengah merupakan masakan dari berbagai
negara & bangsa di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Turkish, Yaman
dan lain-lain. Masakan Timur Tengah yang merupakan perbatasan antara budaya
Timur dan Barat adalah masakan yang sangat eksotik dan kaya akan nilai-nilai
sejarah, budaya dan rasa yang sangat khas. Masakan Timur Tengah tentu akan
sangat familiar dengan masakan Arab dengan menu-menu yang terdiri dari Lamb
Rice Kebuli (nasi kambing kebuli), Khubus (Roti Arab), Shisha (rokok khas
Arab), Madhbie Steak (steak kambing muda) dan lain-lain.
Masakan Timur Tengah yang memiliki rasa khas pedasnya dan asam,
sebagian besar berbahan dasar daging kambing. Hal ini dikarenakan daging
kambing memiliki tingkat keempukan dan kekenyalan serta tekstur yang padat
dibandingkan jenis daging lainnya. Oleh Karena itu, banyak masakan Arab yang
didominasi daging kambing dan sebagian kecil berbahan dasar daging sapi.
Perbandingan kandungan gizi daging kambing dibandingkan daging sapi dapat
dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan bahwa daging kambing mempunyai
kandungan gizi yang tidak kalah penting dengan daging sapi. Hal ini dilihat pada
kandungan kolesterolnya kurang lebih sama dengan daging sapi. Dalam hal mitos,
daging kambing dipercayai bahwa dengan mengkonsumsinya akan menaikkan
tekanan darah. Hal tersebut tidak dapat terbukti secara medis, namun apabila
dikonsumsi secara berlebihan tetap dapat mempertinggi resiko hipertensi.
Tabel 6. Perbandingan Kandungan Gizi Daging Kambing dan daging Sapi
per 100 gram
Daging
Lemak Total
Lemak Jenuh
Lemak Tidak Jenuh
Kolesterol
Daging Kambing
9,2
3,6
0,6
70,0
Daging Sapi
14,0
5,1
0,5
70,0
mengidentifikasi
faktor-faktor
internal
dan
eksternal
serta
yang lebih
gencar,
memperbaiki kualitas
pelayanan
restoran,
melakukan
diversifikasi
produk,
meningkatkan
loyalitas,
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
mengorganisasikan
informasi
kuantitatif
dengan
cara
yang
Menjalankan
audit eksternal
Mengembang
kan
pertanyataan
visi dan misi
Menetapkan
tujuan
jangka
panjang
Merumuskan
, evaluasi,
dan memilih
strategi
Implementasi
strategi- isu
manajemen
Implementa
si strategiisu-isu
pemasaran
keuangan,
akuntasi,
RAD,
Sistem
informasi
Mengukur
dan
mengevaluasi
kinerja
Menjalankan
audit internal
strategi
termasuk
mengembangkan
visi
dam
misi,
David
(2006),
perumusan
strategi
pemasaran
adalah
pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari peluang dan
ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan
menurut Kotler (2005), strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang
mendasari
manajemen
pemasaran
untuk
mencapai
tujuan
bisnis
dan
inti taktik) yang berupa upaya diferensiasi isi, konteks, dan infrastruktur dari
tawaran organisasi kepada pasar sasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat, orang, fisik, proses dan promosi digunakan oleh perusahan
untuk membangun sebuah strategi fungsional pemasaran yang efektif.
3.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan
Keunggulan yang dicapai suatu perusahaan tergantung bagaimana
perushaaan tersebut menganalisis bisnis mereka. Perusahaan menyadari bahwa
lingkungan selalu mengalami perubahan. Untuk itu, perusahaan harus mampu
beradaptasi terhadap perubahan tersebut. lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi
dua lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dibagi dalam dua kategori yaitu
lingkungan jauh dan lingkungan industri, serta lingkungan internal merupakan
aspek-aspek yang ada didalam perusahaan.
A. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan
berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan (Strength) adalah semua
potensi yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
peluang dan mengatasi ancaman. Kelemahan (Weakness) adalah segala
keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan harus terus
diperbaiki agar mampu bersaing di pasar. Secara pendekatan fungsional
lingkungan internal perusahaan terdiri dari : Pasar dan Pemasaran, Keuangan dan
Akuntansi, Kegiatan Produksi Operasi, Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya
Informasi.
1. Pasar dan Pemasaran
Agar posisi produk dipasar sesuai dengan yang diharapkan, faktor-faktor
yang perlu diperhatikan antara lain: pangsa pasar, pelayanan purna jual,
kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan
kerja pemasaran, promosi, harga produk, loyalitas pelanggan dan kebijakan
produk baru.
Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar. Tanpa ada
produk yang dipasarkan maka tidak akan ada harga, promosi dan tempat. Produk
merupakan semua komponen jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Produk
tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produk jasa lainnya.
b. Price
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya
dapat diubah dengan cepat. Harga diartikan sebagai pengeluaran uang, waktu dan
usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Penentuan harga
dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah yang cukup
dalam menutupi ongkos produksi. Oleh Karena itu dalam menetapkan strategi
bauran harga, suatu perusahaan harus memperhatikan strategi penetapan harga,
tingkat harga, keseragaman harga, potongan harga dan syarat-syarat pembayaran.
c. Promotion
Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Kotler (2005)
mendefinisikan bahwa promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan produsen
untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, mengingatkan
para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Untuk mengkomunikasikan
produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi
(Promotion-Mix) yang terdiri atas 5 komponen utama, yaitu:
1. Periklanan : tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi.
2. Promosi Penjualan : insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian
atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang.
Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan misalnya
pemberian kupon, obral, kontes, pameran, dan lain-lain.
3. Hubungan masyarakat : bertujuan membangu hubungan yang baik dengan
publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan,
menumbuhkan
suatu
citra
perusahaan
yang
baik,
menangani
atau
manajemen
tentang
kapan,
dimana,
dan
bagaimana
e. Process
Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya
berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah
ditetapkan. Proses yang desainnya buruk akan mengganggu pelanggan karena
keterlambatan, birokrasi dan penyampaian jasa yang tidak efektif.
f. People
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang
terlibat dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung
dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Pelanggan sering menilai
kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang
yang menyediakan jasa tersebut.
g. Physic
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi
bukti atas kualitas jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah,
kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, tanda-tanda, barang
cetakan dan petunjuk yang terlihat lainnya.
2. Keuangan dan Akuntansi
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik dari
posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan dari investor (David,
2006). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : kemampuan perusahaan
dalam memperoleh modal jangka pendek dan jangka panjang, hubungan baik
dengan penanam modal, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, sistem
akunting yang handal.
3. Kegiatan Produksi Operasi
Kegiatan produksi operasi perusahaan dapat dilihat dari penerapan prinsip
efisiensi dan produktivitas. Fungsi produksi perusahaan dilihat dari segala
aktivitas perushaan dalam mengubah input menjadi output. Aktivitas produksi dan
operasi merupakan bagian terbesar dalam asset dan modal (David, 2006). Faktorfaktor yang harus diperhatikan adalah hubungan baik dengan pemasok, sistem
logistik yang baik, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi,
pengendalian mutu.
Porter (1980),
Potensi
Pengembangan
Kekuatan TawarMenawar
Persaingan Antar
Perusahaan
Kemungkinan
Masuk Pesaing
Kekuatan TawarMenawar
mengevaluasi
faktor-faktor
eksternal
perusahaan.
Data
eksternal
Bauran Pemasaran
Distribusi
Harga
Orang
Promosi
Fisik
Produk
Proses
Faktor Internal
Faktor eksternal
Matriks IFE
Matriks EFE
Matrik QSPM
Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis Data
Primer
2.
Sekunder
Sumber data
Teknik
Manajer Operasional, Wawancara
mengenai
gambaran
Supervisor Ali Baba umum restoran dan strategi pemasaran
Restaurant
restoran
Pengisian kuesioner oleh Manajer
Operasioanal dan Supervisor Ali Baba
Restaurant
Dinas
Informasi Pengambilan
data
mengenai
Pariwisata
dan Pertumbuhan Restoran di Kota Bogor
Kebudayaan
Kota 2002-2008
Bogor
Pengambilan data mengenai Jumlah
Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor
2002-2008
Penelitian Kepustakaan Literatur lain yang berkaitan dengan
topik penelitian
Internet
Perpustakaan IPB dan Fakultas
struktur organisasi Ali Baba Restaurant sangat sederhana dengan hierarki yang
pendek sehingga pihak-pihak yang dapat dijadikan responden yaitu Manajer
Operasional dan Supervisor Ali Baba Restaurant. Adapun pihak owner yang
bertanggung jawab di restoran ini adalah Bapak Daffy Yahya. Dalam pelaksanaan
usahanya, owner hanya berperan sebagai evaluator, controller, dan pengambil
kebijakan.
4.4 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling. Pemilihan Responden tersebut dipilih berdasarkan
pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara
responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain
itu, responden dalam penelitian disini adalah para pakar yang merupakan orangorang kompeten yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan
kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan dan paham
permasalahan strategi pemasaran. Untuk pihak internal dibutuhkan minimal dua
responden dari perusahaan yaitu Manajer Operasional dan Supervisor Ali Baba
Restaurant. Dari pihak eksternal diambil dua responden yaitu perwakilan dari
pihak pesaing yaitu MidEast Restaurant dan perwakilan Ali Baba Restaurant.
4.5 Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan
analisis tiga tahap formulasi-formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang
digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks faktor internal
(matriks IFE) dan matriks faktor eksternal (matriks EFE), matriks IE, matriks
SWOT dan QSPM.
4.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan visi, misi dan tujuan
perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target
penjualan
yang
diharapkan,
kegiatan
pemasaran,
sumberdaya
manusia,
Total
Total
Total
Total
Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor terhadap
total nilai faktor. Bobot yang diberikan berada pada kisaran 0,0 (tidak penting)
hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar pada
perusahaan diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan
pada tiap faktor harus sama dengan 1,0. Bobot setiap variabel diperoleh dengan
membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel
dengan menggunakan rumus :
ai = Xi
xi
Keterangan : ai = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai variabel ke-i
i
= 1,2,3,
n = Jumlah variabel
3. Pemberian Rating (Peringkat)
Menurut (David, 2006) rating (peringkat) menggambarkan seberapa besar
efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada.
Penilaian rating untuk lingkungan eksternal diberikan dalam skala dengan
pembagian sebagai berikut : peluang rating 4 = respon sangat superior, rating 3 =
respon diatas rata-rata, rating 2 = respon rata-rata dan rating 1 = respon dibawah
rata-rata sedangkan untuk ancamannya adalah rating 4 = respon dibawah ratarata, rating 3 = respon rata-rata, rating 2 = respon diatas rata-rata dan rating 1 =
respon sangat superior. Penilaian rating untuk lingkungan internal diberikan
dalam skala dengan pembagian sebagai berikut : kekuatan rating 1 = sangat
lemah, rating 2 = lemah, rating 3 = kuat dan rating 4 = sangat kuat sedangkan
untuk kelemahan adalah 1 = sangat kuat, rating 2 = kuat, rating 3 = lemah dan
rating 4 = sangat lemah.
4. Perkalian Bobot dan Peringkat
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertimbang tiap faktor ynag
diperoleh dari perkalian bobot dengan rating (peringkat ) setiap faktor. Nilai
tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai
tertimbang bagi organisasi (David, 2006).
Tabel 10. Matrik EFE
Faktor Eksternal
Peluang
Ancaman
Total
Sumber : David (2006).
Bobot
Peringkat
Bobot x Peringkat
Bobot
Peringkat
Bobot x Peringkat
Peluang
Ancaman
Total
Sumber : David (2006)
Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan IFE akan berada pada kisaran
1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi
nilai total tertimbang perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan
perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan
kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik pula, begitu pula sebaliknya.
4.5.2.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk mencocokan peluang dan
ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal berdasarkan
informasikan yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini untuk tahap pencocokan adalah
matriks IE ( Internal-
Kuat
4.0
I
2.0
Lemah
1.0
III
Tinggi
Total
3.0
IV
VI
VII
VIII
IX
Skor Menengah
EFE
2.0
Rendah
1.0
Gambar 5. Matriks IE
2.
3.
4.
Faktor Internal
Faktor Ekternal
Kekuatan
(Strengths)
Daftar faktor-faktor
kekuatan internal
Peluang
(Opportunities)
Daftar faktor-faktor
peluang eksternal
Ancaman
(Threats)
Daftar faktor-faktor
ancaman eksternal
Kuadran I
(Strategi S-O)
Kelemahan
(Weaknesses)
Daftar faktor-faktor
kelemahan internal
Kuadran III
(Strategi W-O)
Strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang yang ada
Kuadran II
(Strategi S-T)
Strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
Kuadran IV
(Strategi W-T)
Strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk menghadapi dan
mengatasi ancaman
Strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk menghindari
ancaman
Bobot
1,0
Strategi 1
AS
TAS
Strategi 2
AS
TAS
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Leader
FOH
Leader
Administration
Leader
BOH
Waitress
Cashier
Cheft
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadarluarsa atau tidak layak
karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku yang datang segera
diberikan penandaan pada produk untuk mempermudah tingkat kualitas produk
dan kelayakan untuk dipergunakan sebagai siap saji.
Proses produksi pada Ali Baba Restaurant memiliki Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang jelas dan terarah. SOP membantu pihak manajemen dan
karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP berisi seluruh standar
prosedur yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan
baku, sikap kepemimpinan, cara melayani konsumen hingga standar kebersihan
lingkungan dan penetapan porsi menu. SOP mengatur standar kebersihan
lingkungan dan karyawannya sehingga produk yang dihasilkan benar-benar aman
untuk dikonsumsi dan konsumen yang datang merasa aman dengan lingkungan
yang bersih dan karyawan yang ramah.
1.1.2 Sumberdaya Manusia
Saat ini, restoran memiliki 10 orang karyawan dibawah pimpinan Bapak
Iwan sebagai Operational Manajer. Karyawan pada Ali Baba Restaurant
memiliki hubungan kerja yang baik dengan para karyawan lainnya dan supervisor
maupun operational manajemen. Hal ini bisa dilihat pada saat diadakan briefing
untuk evaluasi pencapaian yang sudah didapat, rencana kerja, serta komunikasi
dua arah mengenai saran, keluhan, dan hambatan yang ditemui. Seluruh karyawan
memiliki tingkat pendidikan lulusan SMU, D3, dan SI untuk manajer dengan
umur rata-rata 20-30 tahun. Restoran ini sangat mengutamakan karyawan yang
loyal dan terlatih. Oleh karena itu, faktor utama yang menjadi pertimbangan
dalam perekrutan karyawan adalah kemauan untuk belajar dan keterampilan
karyawan.
Perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh pihak manajemen Ali Baba.
Perekrutan tenaga kerja dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong. Karyawan
yang direkrut akan mengikuti training class biasanya selama tiga bulan, namun
dapat dipercepat tergantung keterampilan, peningkatan prestasi karyawan training
serta tingkat kesulitan pada jenis pekerjaan tertentu.
Pelatihan dilakukan secara rutin oleh Operational Manajer setiap satu kali
seminggu. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumberdaya
dan produktivitas karyawan dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan
kepada pelanggan. Upah karyawan terdiri dari gaji pokok, tunjangan makan,
tunjangan kesehatan. Selain itu, Ali Baba Restaurant memberikan bonus untuk
karyawan yang berprestasi misalnya dapat melebihi target penjualan.
Kelemahan dari SDM ini adalah tidak terspesialisasinya tenaga kerja
sehingga terjadi tumpang tindih pekerjaan, misalnya seorang supervisor
melakukan pekerjaannya bisa menjadi cashier dan order taker pada situasi
tertentu. Hal ini dapat menimbulkan tugas dan wewenang yang tidak terarah dan
cenderung tidak fokus terhadap pekerjaan lainnya.
1.1.3 Keuangan
Ali Baba Restaurant memiliki kondisi keuangan yang baik. Restoran yang
dikelola dengan sistem owner, modal pendirian usaha sepenuhnya ditanggung
oleh PT. MAP. Oleh karena itu, restoran ini cukup leluasa dalam mengembangkan
usahanya tanpa khawatir akan terkendala masalah uang dan inilah yang menjadi
salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Ali Baba Restaurant. Pencatatan laporan
keuangan dilakukan oleh bagian administrasi pada setiap kegiatan seperti
produksi, pemasaran, penjualan, pembelian bahan baku dan lain-lain. Pencatatan
ini dilakukan setiap hari dan dilaporkan pada manajemen pusat per minggu.
1.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Ali Baba Restaurant dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan
sistem informasi yang berbasis komputer. Untuk kelancaran kegiatan manajerial,
Ali Baba Restaurant dilengkapi oleh dua unit komputer yang terdiri dari 1 unit
untuk operational manajer dan 1 unit cash register untuk bagian cashier.
Komputer tersebut dilengkapi dengan software yang disesuaikan dengan
kebutuhan kerja. Pengorderan pesanan dilakukan melalui telepon. Pencatatan
seluruh pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan bahan baku lainnya dilakukan
secara manual dan dicatat secara komputerisasi di bagian office.
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang
akan dimasuki. Target pasar utama Ali Baba Restaurant adalah keluarga dan
remaja serta semua kalangan masyarakat. Tipe konsumen yang ingin dijangkau
pada awalnya adalah etnis Arab namun sesuai dengan perkembangan selera
konsumen semua etnis masyarakat mulai menggemari masakan Arab ini.
3. Positioning
Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang
diinginkan dalam pasar. Ali Baba Restaurant ingin menempati posisi sebagai
restoran etnis dengan produk yang memiliki citarasa internasional dan pelayanan
yang memuaskan serta harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
B. Bauran pemasaran
a. Produk
Strategi
produk
merupakan
strategi
yang
paling
penting
untuk
dijual ke konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut
memproteksi persaingan yang tidak sehat dalam industri obat dan makanan
termasuk restoran. Belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM merupakan salah
satu kelemahan dari Ali Baba Restaurant karena menyangkut kepercayaan yang
diberikan kepada konsumen mengenai keamanan dan kehalalan produknya.
b. Harga
Harga yang ditetapkan Ali Baba Restaurant bervariasi dan harga
ditampilkan jelas pada daftar menu. Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10
persen dari total harga pesanan. Ali Baba Restaurant menerapkan harga jual
produk berdasarkan biaya produksi ditambah dengan profit yang disesuaikan
dengan harga jual produk sejenis dari restoran lain.
Ali Baba Restaurant memadukan strategi harga dengan strategi promosi
dengan memberikan potongan harga. Salah satu strategi yang dilakukan adalah
dengan adanya potongan harga untuk menu pelajar. Berikut bentuk strategi menu
pelajar yang diterapkan perusahaan adalah :
Student 1 (one) : Burger + Alibaba Ice Tea
Student 2 (two) : Sandwich +Alibaba Ice Tea
Student 3 (three): Alibaba Fried Rice + Mineral Water
Student 4 (four) : Chicken Wings Rice + Soft Drinks
Paket hemat ini berlaku dimulai pada pukul 14.00-18.00 WIB dengan harga
sebesar Rp 17.500 setiap menunya. Hal ini dilakukan untuk menjangkau segmen
pelajar dan remaja. Dengan adanya program strategi harga ini, bisa dikatakan
cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung yang datang sebagian besar adalah
para remaja dan pelajar.
c. Distribusi (tempat)
Strategi tempat yang dilakukan oleh Ali Baba Restaurant yaitu memiliki
lokasi yang cukup strategis yaitu berada dekat dengan pusat keramaian seperti
Taman Kencana, factory outlet, perkantoran, hotel Mirah dan hotel Pangrango.
Hal ini juga mempertimbangkan lokasi restoran dengan lokasi unit bisnis satu
manajemen PT. MAP lainnya yang berada dalam satu kawasan yang sama yaitu
hotel Mirah dan Papa Ron Pizza sehingga hal tersebut menjadi suatu kekuatan
yang dimiliki oleh Ali Baba Restaurant.
Strategi ini juga dapat melibatkan saluran distribusi fisik maupun elektronik
dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati makanannya, pelanggan
dapat langsung datang ke Ali Baba Restaurant ataupun pelanggan dapat
menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan
delivery service. Namun Ali Baba Restaurant tidak mempunyai jasa delivery
sendiri melainkan disatukan dengan jasa delivery untuk bagian Papa Rons Pizza.
Hal ini menyebabkan terjadinya tumpang tindih pekerjaan dan berpengaruh
kepada keterlambatan pada waktu pengirimanan karena harus memprioritaskan
pesanan pelanggan Papa Rons Pizza terlebih dahulu. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak memiliki layanan jasa delivery khusus untuk Alibaba sendiri
merupakan salah satu kelemahan dari Ali Baba Restaurant.
d. Promosi
Kegiatan promosi yang sudah diterapkan oleh Ali Baba Restaurant melalui
penyebaran leaflet, brosur, radio, spanduk, surat kabar, majalah, potongan harga
pada menu paket makanan tertentu, hingga iklan pada televisi dan lain-lain.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Ali Baba Restaurant hingga saat ini
cenderung masih tergantung pada kebijakan PT. MAP sebagai penyedia dana
promosi.
Restoran
ini
belum
mempromosikan
produknya
secara
dikehendaki oleh pelanggan. Ali Baba Restaurant memiliki karyawan yang ramah,
sabar, respek yang dapat membuat pelanggan nyaman. Hal ini didukung dengan
adanya program call back sebagai bentuk customer relationship yang bertujuan
agar konsumen merasa dihargai sehingga akan datang ke Ali Baba Restaurant
lagi. Selain itu, juga terdapat program visit table to table dimana karyawan
mendatangi langsung ke meja konsumen untuk menanyakan apakah ada
kekurangan atas pelayanan yang diberikan.
f. Proses
Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik
untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen
terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk restoran harus
diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen.
Strategi proses yang telah diterapkan oleh Ali Baba Restaurant adalah
peningkatan kinerja karyawan, kecepatan pelayanan seperti kecepatan dalam
penyajian hidangan, kecepatan dalam melakukan transaksi dengan konsumen.
Selain itu juga, karyawan harus mampu memberikan tanggapan dalam mengatasi
keluhan atau masalah dengan konsumen terutama yang berhubungan dengan
makanan yaitu dengan memberikan sebuah kartu saran yang harus diisi oleh
konsumen setelah menikmati hidangan. Kartu saran ini berisi penilaian konsumen
terhadap produk berupa rasa, harga, pelayanan, kebersihan, kecepatan. Hal ini
dilakukan agar perusahaan dapat memperbaiki kinerjanya secara langsung dan
merupakan kekuatan bagi Ali Baba Restaurant dalam meningkatkan kualitas dan
pelayanan.
g. Bukti Fisik
Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Ali
Baba Restaurant seperti adanya sarana pendukung, desain bangunan, dekorasi
ruangan. Pemanfaatan fasilitas teknologi canggih seperti layanan Hot Spot untuk
internet. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa dan
pegawai perkantoran lainnya yang tidak bisa lepas dari layanan informasi seperti
internet. Fasilitas lainnya yang dimiliki oleh Alibaba adalah ruangan yang dibuat
khusus untuk merayakan pesta atau arisan dan tempat meeting. Selain itu, dekorasi
ruangan yang dibuat sesuai dengan kondisi asli di Timur Tengah membuat
pelanggan semakin menikmati suasana yang diberikan. Sarana pendukung yang
diberikan, meliputi area parkir yang dapat digunakan untuk kendaraan roda empat
dan dua, toilet, mushola, wastafel. Namun fasilitas seperti area parkir belum
mampu menampung kendaraan pelanggan lebih dari tiga buah dan ini merupakan
salah satu kelemahan Ali Baba Restaurant dalam memenuhi kenyamanan
pelanggan. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Analisis Faktor Internal Ali Baba Restaurant
Faktor Internal
1
Produk
Kekuatan
Kelemahan
Citarasa Internasional
Belum
Sertifikasi
BPOM
memiliki
halal dari
Tempat
Lokasi
strategis
Harga
Orang
restoran
pelayanan
yang
terhadap konsumen
5
baik
Penggunaan
belum optimal
Promosi
tidak
website
Kegiatan
promosi
kurang
gencar
dan
berkesinambungan
6
Bukti fisik
Layanan hotspot
Proses
Area parkir
memadai
kurang
b. Faktor Ekonomi
Ketidakstabilan kondisi perekonomian saat ini memberi pengaruh terhadap
kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh
Indonesia tidak selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan
baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara dapat dilihat pada
Tabel 15.
Tabel 15. Data Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2008
Tahun
2005
2006
2007
2008
Inflasi (%)
17,11
6,60
6,59
11,06
PDRB
(Jutaan Rupiah)
3.168.185,54
3.361.438,93
3.567.231,21
3.782.273,71
Rata-Rata
3.860.313
4.042.275
4.171.786
4.307.152
Laju Pertumbuhan
PDRB Per Kapita
(%)
2,02
4,71
3,20
3,24
3,29
Pada periode tahun 2003-2006, laju pertumbuhan PDRB per kapita kota
Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3,29 persen setiap tahunnya.
Peningkatan pendapatan masyarakat kota Bogor menunjukkan daya beli
Laki-laki
419,252
424,819
431,819
444,508
457,717
Perempuan
401,455
401,455
423,223
434,630
447,415
Total
820,707
831,571
855,085
879,138
905,132
Meningkatnya
populasi
penduduk
ini,
mengakibatkan
peningkatan
SD
103
180
83
229
SLTP
467
439
268
370
SMU
4484
3097
2644
2282
SMK
3302
2054
1546
1861
DI/DII
599
252
157
243
DIII
1573
1008
1193
785
SI
4318
2613
2364
2211
S2
52
23
0
0
Perkembangan budaya pun semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat bahwa
restoran saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat makan, namun juga sebagai
tempat berkumpul atau nongkrong. Kota Bogor merupakan wilayah dengan
mayoritas penduduk bersuku bangsa Sunda. Namun saat ini, keanekaragaman
suku bangsa penduduk kota Bogor semakin bertambah dengan banyaknya suku
etnis Arab, Eropa, Tionghoa, Jawa, Betawi, Batak, Padang dan lain-lain.
d. Faktor Teknologi
Teknologi
merupakan
faktor
penting
untuk
kemajuan
usahanya.
kepada
pelanggan
dapat
memanfaatkan
teknologi
sistem
berpengaruh pada peningkatan penjualan sehingga hal ini menjadi peluang bagi
Ali Baba Restaurant.
1.2.2 Lingkungan Mikro
Lingkungan
mikro
merupakan
lingkungan
yang
langsung
dapat
Faktor Eksternal
Lingkungan Makro
2.
Lingkungan Industri
Peluang
Perubahan pola dan gaya hidup
masyarakat
Pertumbuhan jumlah penduduk
Cukup tersedia angkatan kerja
Peningkatan pendapatan dan
daya beli masyarakat
Perkembangan kemajuan
teknologi
Peningkatan jumlah wisatawan
asing dan domestik
Hambatan masuk industri
tinggi
Ancaman
Kenaikan harga bahan
baku
Tingkat persaingan
dalam industri restoran
tinggi
Banyaknya produk
substitusi
Kekuatan tawar
menawar konsumen
tinggi
Kekuatan tawar
menawar pemasok tinggi
internal
yang
terdapat
pada
perusahaan.
Matriks
IFE
Faktor Internal
lokasi restoran yang strategis
Citarasa Internasional
Pelayanan konsumen yang memuaskan
Kualitas produk terjaga
Modal tersedia
Inovasi Produk
Bobot
0.058
0.046
0.069
0.074
0.057
0.060
0.068
0.061
Rating
3.5
2
3
4
2.5
2.5
4
3
0.066
0.063
0.046
0.063
0.072
0,035
0,054
4
4
2
2
1
3
2,5
0.074
0.034
1.000
1
3
47
Bobot Skor
2.770
Bobot
0.080
0.069
Rating
Bobot Skor
0.097
0.076
0.084
0.074
0.067
0.093
0.099
0.072
0.105
0.084
1.000
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 21, menunjukkan bahwa
faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah peningkatan pendapatan
dan daya beli masyarakat, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,388
sedangkan kelemahan utama adalah tingkat persaingan dalam industri restoran
tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,093.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel, maka dapat diperoleh total bobot
skor sebesar 3,052. Hal ini menunjukkan bahwa Ali Baba Restaurant telah
mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk
mengatasi ancaman.
1.3.2 Tahap Pencocokan
Tahap
pencocokan
merupakan
tahap
untuk
merumuskan
strategi
berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang
akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal Eksternal)
dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat).
1. Matriks IE
Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor
terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.
berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh
bobot skor sebesar 2,770 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks
EFE diperoleh bobot skor sebesar 3,052. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat
dilihat pada Gambar 6.
Skor Total IFE
Kuat
Rata-rata
4.0
Tinggi
3.0
Lemah
2.0
1.0
II
III
IV
VI
VII
VIII
IX
Total
3.0
Skor Menengah
EFE
2.0
Rendah
1.0
Gambar 6. Hasil
Analisis Matriks IE
Ali Baba Restaurant dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel II.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Grow and Build (
tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah
strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk)
atau integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi
horizontal).
Strategi yang dapat dilakukan
gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media ikan televisi, koran
majalah, radio, bioskop, ikut serta dalam setiap pameran atau festival makanan
serta ikut berpartisipasi menjadi sponsorship dalam kegiatan kemahsiswaan.
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk
atau jasa yang ada sekarang. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kualitas makanan dan minuman sehingga tidak terjadi perubahan rasa makanan
dan minuman setiap harinnya, menciptakan produk baru dan menambah menu
masakan lain sehingga konsumen tidak merasa bosan terhadap menu masakan di
Ali Baba Restaurant.
2. Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh
melalui audit internal dan eksternal, dapat diformulasikan alternatif strategi yang
diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT
yang dapat dilihat pada Tabel 22. Alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat
dilakukan pada strategi S-O yaitu:
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti
membuka outlet atau stand-stand di pusat perbelanjaan. Hal ini dilakukan agar
jangkauan
untuk
menyampaikan
produk
ke
masyarakat
luas
dapat
berkualitas. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan
pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku agar mampu menjamin
ketersediaan dan kontinuitas bahan baku.
5. Melakukan efisensi biaya perlu pada semua tahapan operasi agar dapat
menekan biaya seminimal mungkin sehingga berpengaruh terhadap penurunan
harga jual. Penurunan harga jual ini dilakukan untuk membidik segmen
konsumen semua kalangan masyarakat.
Strategi W-T (Weakness-Threat)
Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman. Salah satu alternatif strategi yang dapat
dilakukan pada strategi W-T yaitu:
6. Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan sarana area parkir yang memadai
dan layanan delivery khusus dengan merekrut tenaga kerja yang berkualitas
serta pembuatan sertifikasi halal dari BPOM. Strategi ini dilakukan agar
memberikan kelengkapan fasilitas yang memadai serta kepercayaan informasi
kualitas produk yang diberikan berupa adanya sertifikasi halal yang menjadi
nilai lebih bagi perusahaan sehingga konsumen menjadi lebih nyaman untuk
makan di Ali Baba Restaurant.
Kelemahan (W)
1. Meningkatkan pangsa
pasar dengan menambah
saluran distribusi seperti
membuka cabang di pusat
perbelanjaan
(S1,S2,S5,S6,S10,01,02,
03,06,07)
Ancaman (T)
Strategi S-T
1. Meningkatkan efektivitas
promosi melalui iklan,
media dan website serta
meningkatkan sponsorship
event-event atau kegiatan
kemahasiswaan serta
mengadakan program
pemberian diskon pada
moment tertentu seperti hari
liburan nasional &
konsumen yang berulang
tahun
(W3,W5,W6,01,02,05,06,O7
2. Memberikan pelatihan
kepada SDM muda untuk
meningkatkan kualitas
manajerial melalui
penetapan job description
yang jelas dan terarah
(W2,W3,W4,W5,04,05)
Strategi W-T
1. Meningkatkan loyalitas
konsumen dan menjaga
hubungan baik dengan
pemasok
(S2,S3,S4,S6,S7,S8,S9,S1
0,T1,T3,T4,T5)
2. melakukan efisiensi biaya
produksi agar dapat
menekan biaya seminimal
mungkin sehingga
berpengaruh terhadap
penurunan harga jual
(S2,S3,S5,S8,T1,T2,T3,T4
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Peluang (O)
Strategi W-O
1. Meningkatkan fasilitas
berupa penyediakan area
parkir yang memadai dan
layanan delivery khusus
dengan merekrut tenaga
kerja yang berkualitas serta
pembuatan sertifikasi halal
dari BPOM
(W1,W2,W3,W4,W7,T1,T3,
T4)
Tabel 23. Perbandingan Antara Strategi yang Telah Diterapkan Oleh Ali
Baba Restaurant dan Alternatif Strategi yang Disarankan Setelah
Penelitian
Alternatif
Strategi
Pemasaran
Strategi
Produk
Strategi
Harga
Strategi
Tempat
Strategi
Promosi
Strategi
Orang
Strategi
Bukti Fisik
Strategi
Proses
Keterangan
Variasi menu
Harga
Yang Telah
Diterapkan Ali Baba
Restaurant
Inovasi produk
Yang Disarankan
Setelah Penelitian
Lokasi
saluran
distribusi
Periklanan
Surat kabar,
dan promosi TV, voucher
penjualan
radio, Meningkatkan
efektivitas
promosi
melalui
website,
Sponshorship kegiatan
kemahasiswaan,
pemberian diskon
Customer
Program call back & Tetap pertahankan dan
relationship
visit table to table
tingkatkan
kualitas
pelayanan
Sarana
Fasilitas Hotspot
Alternatif Area parkir,
pendukung
pembuatan sertifikasi
halal dari BPOM
Kinerja dan Pemberian kartu saran Layanan
delivery
kecepatan
khusus
pelayanan
yang berulang tahun. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan yang
selama ini belum mencapai target penjualan melalui pemasaran yang lebih
efektif.
Ali Baba Restaurant yang dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat
harus mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki berupa terjaganya kualitas
produk. Bagaimanapun terjaganya kualitas suatu produk, tetapi apabila tidak
dikenal maka produk tersebut mungkin tidak dapat dibeli oleh konsumen, karena
mereka tidak mengetahui informasi-informasi yang berhubungan dengan
keunggulan ataupun kelemahan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu,
perusahaan
harus
berusaha
mempengaruhi
konsumen
baru
maupun
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh Ali Baba Restaurant
adalah :
a. Strategi product berupa kualitas produk yang terjaga serta inovasi produk
yang diciptakan.
b. Strategi place, berupa lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.
c. Strategi process, Ali Baba Restaurant pemberian kartu saran sebagai
bentuk proses evaluasi perbaikan diri.
d. Strategi people, Ali Baba Restaurant memiliki karyawan yang respek
terhadap konsumen melalui customer relationship.
e. Strategi promotion, strategi promosi yang sudah dilakukan Ali Baba
Restaurant melalui surat kabar, radio, TV, dan promosi penjualan.
f. Strategi physic, Ali Baba Restaurant memiliki fasilitas hotspot yang dapat
dinikmati secara gratis.
g. Strategi price, strategi yang sedang dijalankan adalah berupa harga paket
menu khusus untuk pelajar.
2. Berdasarkan analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat
bahwa Ali Baba Restaurant memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti
restoran telah mampu menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan
dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki Ali Baba Restaurant adalah lokasi
restoran yang strategis, citarasa Internasional, pelayanan konsumen yang
memuaskan, harga paket menu khusus pelajar, kualitas produk terjaga, modal
tersedia, inovasi produk, pemberian kartu saran, program call back sebagai
bentuk customer relationship dan layanan hotspot. Sedangkan kelemahan yang
dimiliki adalah belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM, tidak memiliki
layanan delivery khusus, pencapaian target penjualan belum stabil, tenaga kerja
tidak terspesialisasi, penggunaan website belum optimal, kegiatan promosi
kurang gencar dan tidak berkesinambungan, dan area parkir kurang memadai.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh Ali Baba Restaurant
adalah :
a. Strategi product berupa kualitas produk yang terjaga serta inovasi produk
yang diciptakan.
b. Strategi place, berupa lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.
c. Strategi process, Ali Baba Restaurant pemberian kartu saran sebagai
bentuk proses evaluasi perbaikan diri.
d. Strategi people, Ali Baba Restaurant memiliki karyawan yang respek
terhadap konsumen melalui customer relationship.
e. Strategi promotion, strategi promosi yang sudah dilakukan Ali Baba
Restaurant melalui surat kabar, radio, TV, dan promosi penjualan.
f. Strategi physic, Ali Baba Restaurant memiliki fasilitas hotspot yang dapat
dinikmati secara gratis.
g. Strategi price, strategi yang sedang dijalankan adalah berupa harga paket
menu khusus untuk pelajar.
2. Berdasarkan analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat
bahwa Ali Baba Restaurant memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti
restoran telah mampu menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan
dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki Ali Baba Restaurant adalah lokasi
restoran yang strategis, citarasa Internasional, pelayanan konsumen yang
memuaskan, harga paket menu khusus pelajar, kualitas produk terjaga, modal
tersedia, inovasi produk, pemberian kartu saran, program call back sebagai
bentuk customer relationship dan layanan hotspot. Sedangkan kelemahan yang
dimiliki adalah belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM, tidak memiliki
layanan delivery khusus, pencapaian target penjualan belum stabil, tenaga kerja
tidak terspesialisasi, penggunaan website belum optimal, kegiatan promosi
kurang gencar dan tidak berkesinambungan, dan area parkir kurang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Total
Bobot
Total
Bobot
B
2
C
1
D
2
E
2
F
2
G
2
H
1
I
1
J
2
K
3
L
2
M
2
N
1
O
2
P
2
Q
3
Total
30
Bobot
0.055
25
0.046
37
0.068
41
0.076
32
0.059
2
3
31
0.057
37
0.068
33
0.061
36
0.067
37
0.068
24
0.044
36
0.067
39
0.072
19
0.035
29
0.054
38
0.070
17
0.031
541
1.000
B
3
C
2
1
D
1
E
2
F
2
G
2
H
1
I
2
J
2
K
3
L
2
M
1
N
3
O
3
P
1
Q
3
Total
33
Bobot
0.060
25
0.046
38
0.069
40
0.073
30
0.055
34
0.062
37
0.068
33
0.060
36
0.066
32
0.059
26
0.048
33
0.060
39
0.071
19
0.035
30
0.055
3
1
42
0.077
20
0.037
547
1.000
Pakar 1
Pakar 2
Rata-rata
0.072
0.064
0.089
0.073
0.080
0.069
0.113
0.098
0.072
0.081
0.054
0.096
0.097
0.076
0.084
0.068
0.053
0.081
0.081
0.074
0.067
0.098
0.094
0.079
0.106
0.083
0.089
0.104
0.065
0.104
0.085
0.093
0.099
0.072
0.105
0.084
1.000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Faktor Internal
lokasi restoran yang strategis
Citarasa Internasional
Pelayanan konsumen yang memuaskan
Kualitas produk terjaga
Modal tersedia
Inovasi Produk
Pakar 1
Pakar 2
Rata-Rata
0.06033
0.05545
0.05789
0.04571
0.04621
0.04596
0.06947
0.0684
0.068935
0.07313
0.07579
0.07446
0.05484
0.05915
0.056995
0.06216
0.0573
0.05973
0.06764
0.06839
0.068015
0.06033
0.061
0.060665
0.06581
0.06654
0.066175
0.0585
0.06839
0.063445
0.04753
0.04436
0.045945
0.06033
0.06654
0.063435
0.0713
0.07209
0.071695
0.03474
0.03512
0.03493
0.05484
0.05361
0.054225
0.07678
0.07024
0.07351
0.03656
0.03142
0.03399
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Faktor Internal
lokasi restoran yang strategis
Citarasa Internasional
Pelayanan konsumen yang memuaskan
Kualitas produk terjaga
Modal tersedia
Inovasi Produk
Pakar 1
Pakar 2
Rata-Rata
3.5
2.5
2.5
2.5
Strategi 1
Responden
Faktor Internal
Kekuatan
1. lokasi restoran yang strategis
2.
Citarasa Internasional
3.
Ratarata
Strategi 2
Responden
1
Ratarata
Strategi 3
Responden
1
Ratarata
Strategi 4
Responden
1
Ratarata
Strategi 5
Responden
1
Ratarata
Strategi 6
Responden
1
Ratarata
Bobot
Kekuatan
lokasi restoran yang strategis
0.058
Citarasa Internasional
0.046
0.069
0.074
Modal tersedia
0.057
Inovasi Produk
0.06
0.068
0.061
0.066
0.063
Kelemahan
Belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM
0.046
0.063
0.072
0.035
0.054
0.074
0.034
Peluang
Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat
0.08
0.069
0.097
Strategi 1
AS
TAS
Strategi 2
AS
TAS
Strategi 3
AS
TAS
Strategi 4
AS
TAS
Strategi 5
AS
TAS
Strategi 6
AS
TAS
0.076
0.084
0.074
0.067
Ancaman
Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi
0.093
0.099
0.072
0.105
0.084
Total
Pekerjaan/Jabatan :
Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisis kuesioner ini secara lengkap, objektif dan
benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan
tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.
Peneliti
Rini Dewi Ratnasari
H34076129
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
G H
1.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Keterangan:
Kekuatan
= Lokasi restoran yang strategis
= Citarasa Internasional
= Pelayanan konsumen yang memuaskan
= Kualitas produk terjaga
= Modal tersedia
= Inovasi produk
= Pemberian kartu saran
= Adanya harga khusus untuk menu pelajar
= Program call back sebagai bentuk customer relationship
= Layanan hotspot
2.
K
L
M
N
O
Kelemahan
= Belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM
= Tidak memiliki layanaan delivery khusus
= Pencapaian target penjualan belum stabil
= Tenaga kerja tidak terspesialisasi
= Penggunaan website belum optimal
Total
A B
G H
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Total
Keterangan :
1.Peluang
A = Perubahan Pola dan Gaya hidup Masyarakat
B = Pertumbuhan jumlah penduduk kota Bogor
C = Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat kota Bogor
D = Cukup tersedia angkatan kerja
E = Perkembangan kemajuan teknologi
F = Peningkatan jumlah wisatawan asing dan domestik
G = Hambatan masuk industri tinggi
2. Ancaman
H = Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi
I = Kenaikan harga bahan baku
J = Banyaknya produk substitusi
K = Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi
L = Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi
Total
Kekuatan
Lokasi restoran yang strategis
Citarasa Internasional
Pelayanan konsumen yang memuaskan
Kualitas produk terjaga
Modal tersedia
Inovasi produk
Pemberian kartu saran
Adanya harga khusus untuk menu pelajar
Program call back sebagai bentuk customer
relationship
Layanan hotspot
Kelemahan
Belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM
Tidak memiliki layanaan delivery khusus
Pencapaian target penjualan belum stabil
Tenaga kerja tidak terspesialisasi
Penggunaan website belum optimal
Kegiatan promosi kurang gencar
Area parkir kurang memadai
Peluang
No
1
Perubahan Pola dan Gaya hidup Masyarakat
2
Pertumbuhan jumlah penduduk kota Bogor
3
Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat kota Bogor
4
Cukup tersedia angkatan kerja
5
Perkembangan kemajuan teknologi
6
Peningkatan jumlah wisatawan asing dan
domestik
7
Hambatan masuk industri tinggi
Pekerjaan/Jabatan
Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisis kuesioner ini secara lengkap, objektif dan
benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan
tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.
Peneliti
Rini Dewi Ratnasari
H34076129
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
Matriks QSP
Faktor Kunci
Internal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
Prioritas Strategi
Bob
ot
Strategi 1
AS TAS
Startegi 2
AS TAS
Strategi 3
AS TAS
Strategi 4
AS TAS
Strategi 5
AS TAS
Strategi 6
AS TAS
Bob
ot
Strategi 1
AS TAS
Startegi 2
AS TAS
Strategi 3
AS TAS
Strategi 4
AS TAS
Strategi 5
AS TAS
Strategi 6
AS TAS
Matriks QSP
Faktor Kunci
Eksternal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
Prioritas Strategi
MENU
Appetizer
Arabic Salad
Fruit Zalata
Caesar Classic
Ali Baba Salad / Chef Salad
Corn Soup
Soup Maraq
Alibaba Vegetables Soup
Shorbat Dajaj/Chicken Cream Soup
Main Course
Riz Choices Chicken
Chiken Mashwi
Shis Thouq
Gulai Kambing Kacang Hijau
Dajaj Steak
Madhbie Steak
Awsal
Laham or Chicken Kebuli
Lamb/Beef Shawarma
Masak Tambi
Shis Kebab
Arabic Chicken Biryani / Zoorbian
Chicken Marocco
Mixed Kebab
Light Snack
Beef Sambousa
Shanklish/Arabic Spring Roll
Garlic Bread
French fries
Calamari
Mix Snack
Onion Ring
Chicken Wing
Side Order
Khubus
Hummus
Mottabal
From The Western Kitchen
Ali Baba Sandwich
Ali Baba Burger
Ivanno Hotdog
Spicy lamb Grilled
Chicken Cordon Bleu
Ali Baba Ommelete
Belmiro Chicken Grill
Lamb Grill
Chicken Grill
Spagetti Arabian
Spagetti Aglio-lio
Desserts
Roti Maryam
Assorted Ice Cream
Harga (Rp)
15.000
15.000
18.000
18.000
18.000
25.000
15.000
18.000
25.000
35.000
32.000
35.000
35.000
40.000
40.000
40.000
40.000
30.000
40.000
40.000
22.500
38.000
12.000
15.000
10.000
15.000
27.500
22.500
10.000
15.000
10.000
25.000
28.000
22.500
22.500
25.000
25.000
37.500
22.500
32.500
35.000
25.000
25.000
22.500
12.000
12.000
3.
4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Banana split
Mixed Slice Fruits
Beverages
Hot Cappucino
Ice cappuccino
Arabian Coffee
Syai
Syai Anahna
Green Syai
Ali Baba Tea
Ginger Tea
Arabian Hot Chocolate
Syai Bil Halib (2 person)
Syai Bil Halib (4 person)
Cinnamon Tea
Deris Health Drink
All Kind Juices
Soft Drink
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Vanilla Shake
Strawberry Shake
Chocco Shake
Orange Shake
Ali Baba Shake
Mango Shake
Shisha
15.000
10.000
12.000
12.000
9.000
12.000
12.000
12.000
12.000
12.000
12.000
15.000
18.000
18.000
12.000
12.000
8.000
Mocktail
Shake N Shake
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
10.000
15.000
15.000
15.000
15.000
15.000
15.000
35.000
/0
!
+ ,
*
+
"
/)!,
!
+
!
+
!
!
.
"#
$ #
%
!
$
&
'
&
(
"
)