Anda di halaman 1dari 16

WORKSHOP FLYWHEEL SERI 1

SAIFUL ISLAM – FLYWHEEL MARKETING

Inbound marketing : menempatkan marketing pada tempatnya

Tas louis vuitton harga 18 jt second murah atau mahal?

Sepatu 15 jt, dipegang Rafi Ahmad jd 100jtan

Perceived Value = Vf (fungsional) + Ve (emosional)

P = harga yg tertempel di produk

Lebih dominan di value emosionalnya

C = communication (bagaimana menyampaikan info story produk tsb) misal pernah dipakai artis,
pejabat, atau ustadz

Caranya adalah membuat produk ini dikenal dimana2. Misal menggunakan tiktok
Menentukan harga harus mempertimbangkan bagaimana anda sudah meyakinkan atau
menginformasikan atau mengkomunikasikan produk ke market. Jika gagal komunikasi tsb, dan setting
harga tinggi, maka pelanggan akan menganggap kemahalan

Contohnya jika ada orang yg dermawan dan baik ke banyak orang, dan tiba2 ada yg menjelek2an orang
itu maka tidak ada orang yg percaya

Jika orang2 ditanya, detergen paling baik apa? Jawab spontan RINSO, krn tagline nya “mencuci paling
baik”. Padahal secara riset, yg paling baik mencucinya adalah merk SWALLOW, hanya tidak ada
komunikasi ke market

Hambatan teman2 bisnis bukan karena produk buruk atau harga kompetitif, tp karena kurang
mengkomunikasikan ke market bahwa produknya yg baik tsb

Endors artis bisa lebih meyakinkan ke banyak viewer sehingga memperbesar nilai C nya. Bahkan Mas
Saiful menganjurkan utk marketing ke Tiktok krn algoritmanya bagus dan murah

Pertama harus compare fitur ke pesaing

Jika fiturnya kalah, maka kita harus bermain di communicationnya (cerita bagaimana tercetus usaha itu,
mengapa membuka disana, mengapa turun di segmen itu, bagaimana founder storynya, kisah epic masa
lalu – dengan tujuan value emosional) tp jangan berlebihan

Contoh ceritanya adalah ada rumah makan yg treat well driver gojek dengan baik sampai2 diliput
detik.com
Funneling

Kuatkan value didepan (diblog, instagram, dll) kemudian lanjut ke forms, calls to action (lebih
disarankan utk pindah agar viewer follow, subscribe, atau save kontak kita)

Lanjutkan dengan promo dan diskon (strategi closing: diskon)

Konversi customer jd promoter (contoh kasi bintang 5 dapet ice cream gratis)

Inbound adalah mengubah customer jadi mesin utk mencari pelanggan baru
Konsep flywheel pada Amazon

Bisnis growth dari customer experience (keakuratan pelayanan, kecepatan pelayanan, dst) pelanggan
share di sosmed, shg menarik customer lainnya

Setelah customer tertarik, lanjut engage (ditanyai pelayanannya bagaimana, sudah baik apa belum),
lanjut delight (senang dengan produk hingga saking senengnya ikut mempromosikan produk tsb)
Di inbound adalah mengubah customer sebagai promoter kita. Customer ada di pusat bisnis kita

Tinggal bagaimana customer bisa direkrut jd promoter kita

Semua orang yg belum beli itu adalah customer kita

Bagaimana? Krn mereka sudah follow kita, kemudian share konten2 kita

95% keputusan pembelian dibuat di alam bawah sadar

Krn pengalaman orang lain, jd orang lain ikut beli


Bisnis punya 2 poin utama yaitu : memahami problem audiens dan mensolusikan dengan inovasi
(produk atau jasa)

Apakah sebagai pebisnis harus punya barangnya? Tidak

Produk atau jasa bisa darimana saja

Menjelaskan perbedaan ktia dgn kompetitor adalah tugas dari marketing

Paid : bayar utk iklan ke media tsb (efektif utk mendatangkan orang
Owned : lapak kita punya, barang juga punya, cm viewernya blm ada

Earned : tidak kita punya tp kita dapatkan (gratisan) contoh : review bintang 5 dr customer

Kelebihan tiktok peluang share ke non subscriber lebih besar

Mengecewakan customer dapat menyebarkan berita buruk yang cepat menyebar


Contoh kasus menawarkan paket liburan

Awareness : orang punya masalah, stres

Consideration : sy butuh liburan utk hilangkan stres

Decision : kita tawarkan travel agent, booking.com

Search queries

Awareness : stress couses, stress symptoms

Consideration : stress relieving destinations, stress relief holiday

Decision : perbandingan travel agen 1 dengan yg lain


Persona name : konten ditujukan ke customer siapa? Krn nanti menentukan gaya bahasa kita (milenial
ya gaya bahasa milenial, misal usia matang akan ujungnya ke media apa yg digunakan, mungkin di
youtube dan WA)

Utk Buyers Journey apa : masih di awareness, consideration, atau sudah sampai decision?

Pikirkan juga keywordnya apa saja

Plotkan ke siapa, anak anak, ibu2, remaja?

Post or Offer : lewat media apa? Kalau di google brarti lewat SEO (cara mengatasi grogi. Biasanya blog
spot dan konten/youtube)

Offer Format : kalau diblog brarti tulisan.

Content type : disajikan seperti FAQ, List, How to (lebih enak pembuatan konten dari masalah
customer)

Relevant Terms

Your Keyword

Your Content (judul konten)

Aulia Fashion buat konten bukan jualan, tapi jualan lancar terus.

Persona name : Rektor, Wakil Rektor, Pegawai akademik, dan dosen di Perguruan Tinggi Negeri dan
Swasta (umur 40+)
Utk Buyers Journey apa : Awareness

Plotkan ke siapa, anak anak, ibu2, remaja?

Post or Offer : lewat media apa? Kalau di google brarti lewat SEO (cara mengatasi grogi. Biasanya blog
spot dan konten/youtube)

Offer Format : kalau diblog brarti tulisan.

Content type : disajikan seperti FAQ, List, How to (lebih enak pembuatan konten dari masalah
customer)

Relevant Terms

Your Keyword

Your Content (judul konten)

Harus punya target yang jelas (SMART). Tiap rantai nantinya akan diukur keberhasilannya

S : Contoh ingin berapa ribu view, comment, follower

M : Harus dapat diwujudkan dalam angka

A : target masih mungkin dicapai

R : intinya relevan, logis dari rasio closingnya. Misal viewer 100.000 orang – respon 10.000 orang – tanya
1000 orang – closing 200 orang

T : tetapkan waktu deadlinenya


ARIS DIANSAH

Engage : mindset bukan jualan tapi menghibur

Delight : bahagiakan customer kita

Kita akan mencari customer yg lebih dari yg sudah ada. Dalam pandemi ini kebanyakan kehilangan
customer

Pizza krn pandemi ini akan semakin kecil, sehingga bisa diakali dengan memperkecil potongannya

Idealnya kita mencari new customer

Pertama menggunakan konten & menggunakan program


Laki2 lebih menggunakan rasionalitas dari pada wanita yg menggunakan emosionalitas

Contoh kasus bengkel mobil

CARA PERTAMA buat konten yg sesuai dgn buyer persona

Buyer persona : Bapak2

Maka konten2 yg dibuat harus sesuai dengar kesukaan Bapak2 tsb

Ketik di tiktok zoronejapan

kadang tidak perlu melulu tentang bengkel atau permobilan, tapi menyesuaikan umur dan gender
mereka. Misal yg datang customer laki2 semua, maka kontennya salah satu contohnya wanita2 yang
menari2
CARA KEDUA : dengan Program

Buat WOW contoh di bengkel, customer diberikan makanan gratis, ditawarkan, mau mi goreng atau
lotek dll

Diberikan hal2 yg belum pernah dilakukan di pesaing

STUDi KASUS : custom kaos untuk perusahaan2

- Buat konten di tik tok tentang bisnis utk para leader2 / manager / owner

- Program. Kita berikan apa yg cocok utk personanya


Buyer persona adalah contoh customer fiktif yang menjadi customer ideal kita

Misal di toko buah saya ada chinese, ibu rumah tangga, karyawan. Nanti akan kita buat 4-5 persona

Kita akan tulis apa saja latarbelakang mereka: pekerjaannya, umurnya, tempat tinggalnya, dll
Contoh Buyer Persona dari Sarah

Utk info buyer persona bisa kita gali dari customer eksisting, dengan cara ngobrol saja. Tanya kalau
tiktok suka liat apa saja, di IG, youtube, dll

Ini sifatnya trial dan error, krn ini merupakan experiment marketing. Contoh di kasih mie goreng, atau
sambil menunggu ada pijat refleksi

Formula marketing

1. Wow product contoh TESLA (mobil listrik)

Namun belum tentu kita bisa buat wow product. Tapi utk produk yg biasa kita bisa mem wowkan
produk tsb

2. Wow service

Ini alternatif kedua. Kita memberikan experience ke customer yg berbeda. Misal mi goreng tadi, atau
didoakan, menanyakan kepuasan mereka, dll

3. Wow marketing

Produk yg bagus akan mencari customernya sendiri. Namun lama sekali. Shg perlu wow marketing utk
mempercepat proses tsb. Jangan jualan tapi jadi penghibur

Menciptakan wow marketing di tiktok untuk menciptakan awareness


Service Level

6. Level Criminal (service paling jelek, bikin gregetan)

5. Basic (g ada spesialnya, g akan diceritakan orang, dilupakan)

4. Expected (sesuai yang diharapkan ex: indomaret, masih belum diceritakan)

3. Desired (service excellent, memungkinkan repeat order tp blm menceritakan ke orang lain)

2. Surprising / Wow (sudah diceritakan ke orang lain)

1. Unbelievable

Buat wow jangan yang mainstream

Contoh : sesi SOP keselamatan dibuat stand up comedy

Contoh : jualan mie. Waktu waiter memberikan mie dan minumannya, disampaikan pantun2 ke
customernya

Hindari FRICTION / kelemahan2 pada bisnis kita

Contoh :

-misal WC kotor

-pelayanannya lama

Metode ditangani dan disikapi dalam menangani friction

Misal restoran ramai tapi lambat pelayanannya

Kalau ditangani butuh biaya banyak, dimana tambah manpowernya. Berarti pindah ke disikapi, misal
ordernya lg banyak, kita sampaikan “ini baru ready setengah jam lagi, karena ramai. Bapak mau tunggu
atau mau jalan2 dulu?”

PR

Buat buyer persona dan buat program / konten yang wow

Akan dianalisis apakah program tsb masih biasa, expected, atau sudah wow

Anda mungkin juga menyukai