Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei 2017 ini ialah pemasaran, dengan
judul “Analisis Strategi Pemasaran Nata de Melon”.
Semoga karya ilmiah ini menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK
PRAKATA
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 2
Rumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 3
Nata de Melon 3
Strategi Pemasaran yang Efektif dan Efisien Menurut Perusahaan 3
Penambahan Nilai Produk Nata de Melon Berdasarkan Tren Produk Minuman 5
pada Masyarakat
PENUTUP 7
Simpulan 7
Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini telah banyak industri yang berkembang di Indonesia. Namun tidak
sedikit juga yang bangkrut dalam waktu singkat. Seringkali, eksistensi industri kecil
dan menengah tidak bertahan lama akibat beberapa faktor, salah satunya faktor
pemasaran yang kurang efektif dan efisien. Wawasan yang minim mengenai teknik
pemasaran menjadi penyebab utama kurang berkembangnya industri kecil dan
menengah. Menurut Nurkamid et al. (2013) kurangnya pengetahuan tentang
teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang peningkatan
pemasaran dan peningkatan kualitas produk serta membangun jaringan (relationship)
sesama UMKM merupakan salah satu kendala UMKM untuk berkembang.
Badan Pusat Statistika (BPS) mendefinisikan industri kecil sebagai kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perorangan atau rumah tangga maupun suatu badan,
bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial,
mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta dan mempunyai nilai
penjualan pertahun sebesar Rp 1 miliar atau kurang. Industri kecil terbagi dalam
beberapa bidang, antara lain pangan, tekstil, percetakan, mebel, dan lain-lain (Muhyi
et al. 2006).
Industri kecil dalam bidang pangan menjadi salah satu pilihan usaha yang
menarik bagi masyarakat. Perkembangan yang pesat pada produk makanan atau
minuman tersebut tentunya juga didorong oleh minat beli yang tinggi dari masyarakat
sebagai konsumen. Keinginan dan minat beli yang tinggi tersebut memunculkan
peluang bagi produsen produk makanan atau minuman untuk semakin berinovasi
dalam membuat produk-produk makanan maupun minuman yang variatif. Dalam
pengembangan usaha untuk membuat produk-produk makanan atau minuman yang
variatif tentunya diperlukan bantuan teknologi, kegiatan ini sering disebut sebagai
technopreneur. Salah satu contoh penereapan technopreneur yaitu pada industri
pengolahan buah-buahan.
Buah merupakan salah satu makanan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral. Kandungan vitamin dan mineral dalam buah berfungsi untuk mengatur
proses di dalam tubuh. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang kecil, fungsi B3
vitamin dan mineral tidak dapat digantikan oleh pangan lainnya (Rahayu dan Putik
2012). Salah satunya adalah buah melon yang memiliki banyak kandungan gizi
diantaranya vitamin, air, karbohidrat, protein, zat besi dan serat yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Dalam setiap 100 gram buah melon mengandung 23,0 kal, 0,6 g
protein, kalsium 17 mg, 2.400 IU vitamin A, 30 mg vitamin C, 0,045 mg thiamin,
0,065 mg ribloflavin, 1,0 mg niacin, 6,0 g karbohidrat, 0,4 mg besi, 0,5 mg
nicotinamida, 93,0 air, 0,4 g serat (Tjahjadi 1992).
Berdasarkan fakta mengenai manfaat melon tersebut, Himpunan Mahasiswa
Teknologi Industri Pertanian (Himalogin) di Institut Pertanian Bogor, telah
mengembangkan produk olahan campuran melon dan air kelapa yang dikenal dengan
Nata de Melon. Produk ini merupakan salah satu bentuk inovasi dari Nata de coco.
2
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
b. Sebagai sarana untuk memenuhi tugas responsi Bahasa Indonesia pada Program
Pendidikan Kompetensi Umum Institut Pertanian Bogor tahun ajaran 2016/2017.
PEMBAHASAN
Nata de Melon
Nata de Melon merupakan jenis olahan nata dengan bahan dasar buah melon.
Nata de Melon adalah makanan penutup (dessert) yang kaya serat terbuat dari cairan
buah melon dan difermentasikan oleh bakteri Acetobacter xylinum. Menurut
Suratiningsih (1994), bahwa bakteri Acetobacter xylinum mampu menyintesis nata
dari glukosa, maltosa, maupun gliserol. Macam dan kadar gula yang ditambahkan
akan memengaruhi ketebalan dan sifat nata yang terbentuk. Pemilihan buah melon
sebagai bahan dasar Nata de Melon karena kandungan vitamin dan mineral yang
banyak serta memiliki beberapa khasiat.
Menurut Sudjianto dan Veronica (2009) kandungan zat gizi dalam 100 g dari
bagian buah melon yaitu protein 0,6 g; kalsium 17 mg; thiamin 0,045 mg; vitamin A
2,4 IU; vitamin C 30 mg; vitamin B 0,045 mg; vitamin B2 0,065 mg; karbohidrat 6
mg; niasin 1 mg; riboflavin 0,065 mg; zat besi 0,4 mg; nikotianida 0,5 mg; air 93 ml;
serat 0,4 g dan 23 kalori. Selain kandungan gizi yang beragam, melon sering juga
digunakan sebagai buah untuk terapi kesehatan karena mempunyai khasiat untuk
membantu sistem pembuangan (mengandung serat yang tinggi), sebagai antikanker,
menurunkan resiko stroke, penyakit jantung, dan mencegah penggumpalan darah.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis
diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri
dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran
pemasaran dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan
yang diharapkan dan alokasi pemasaran. Dari beberapa pendapat para ahli, masalah
atau faktor-faktor yang mendominasi dalam strategi pemasaran meliputi riset dan
analisis pasar, keputusan-keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi,
distribusi dan juga perusahaan perlu melihat dan memperhatikan kekuatan
perusahaan pesaing agar tidak akan mengalami kesalahan pada saat memasuki
pasar dan pada saat menghadapi pesaing dalam memasarkan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan dapat berjalan sukses (Superanto 1994).
Faktor lingkungan yang dianalisis dalam perumusan strategi pemasaran
diantaranya adalah:
1. Keadaan pasar atau persaingan
2. Perkembangan teknologi
3. Keadaan ekonomi
4. Peraturan dan kebijakan pemerintah
5. Keadaan sosial budaya dan keadaan politik
4
Bazar makanan
0 5 10 15 20 25
Melihat produk
Melihat iklan di
Tau sejak kecil terpampang di Bazar makanan
media massa
supermarket
Sarana Mengenal Produk 5 21 18 1
5
Berdasarkan tabel di atas maka Nata de Melon sebaiknya di pasarkan dengan bantuan
media massa sebagai sarana pemasarannya, selain itu juga didistribusikan ke
supermarket atau bazar makanan.
Nata de Melon merupakan suatu produk baru yang masih belum dikenal oleh
banyak masyarakat. Berdasarkan hasil survei yang telah peneliti lakukan, 93%
responden tidak mengenal minuman Nata de Melon.
Tidak Mengenal
93%
Hal tersebut menyebabkan peneliti melakukan survei tren produk minuman yang
disukai masyarakat agar produk Nata de Melon ini laku di pasaran. Setelah dilakukan
survei untuk mengetahui minuman yang ada pada masyarkat, didapatkan data bahwa
sebagian besar masyarakat menyukai minuman jenis susu karena menyehatkan.
6
25
20
15
10
0
Susu Kopi Jelly drink teh Soda Minuman Air mineral
buah
Oleh karena itu, pada produk Nata de Melon perlu ditambahkan susu agar lebih
menyehatkan dan laku di pasaran. Sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli
produk minuman ini berdasarkan hasil survei yaitu dengan harga Rp3.500,00–
Rp6.500,00 sehingga peneliti memberikan saran kepada perusahaan yang mengolah
produk Nata de Melon untuk menjual produknya dengan harga Rp3.500,00–
Rp6.500,00 disesuaikan dengan volume kemasan.
50
40
30
20
10
0
500-3.500 3.501-6.500 6.501-9.500 >9.501
7
PENUTUP
Simpulan
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah
perlu adanya sosialisasi mengenai Nata de Melon kepada masyarakat luas melalui
berbagai media massa, agar produk Nata de Melon semakin dikenal. Dengan
demikian, pasar Nata de Melon akan terbentuk dan seluruh strategi pemasaran yang
telah dijabarkan, dapat terlaksana dengan baik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Assauri S. 1994. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Srategi. Jakarta (ID):
Rajawali Press.
Miliyoso RP, Sailah I, Suryani A. 2007. Analisis strategi pemasaran produk Nata De
Coco di CV. Graha Agri Industri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. MPI 2(2):
46—53.
Muhyi HA, Muttaqin Z, Nirmalasari H. 2006. HR Plan & Strategy: Strategi Jitu
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Raih Asa Sukses.
Nurkamid M, Gunawan B, Jazuli A. 2013. Pemanfaatan website e-commerce untuk
pemjualan produk UMKM pada klaster konveksi border di Kabupaten Kudus.
Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013; 2013 Nov 23; Semarang, Indonesia.
Kudus (ID): Universitas Muria Kudus.
Putra, F. H. 2011. Analisis pengaruh strategi pemasaran produk dan harga terhadap
volume penjualan nikel pada PT.ANTAM Tbk [thesis]. Makassar (ID):
Universitas Hasanuddin.
Rahayu S, Putik P. 2012. Kadar vitamin dan mineral dalam buah segar dan manisan
basah karika dieng (Carica pubesces L. & K.Koch). Biosaintifik 4(2):89—97.
Siwi FR. 2014. Strategi pemasaran produk Nata de coco pada CV. Agrindo Suprafod
di Piyungan [skripsi]. Yogyakarta (ID): UGM.
Sudjianto U, Veronica K. 2009. Studi pemulsaan dan dosis NPK pada hasil buah
melon (Cucumis melo L.). Sains dan Teknologi 2(2) :1—7.
Superanto J. 1994. Metode Riset dan Aplikasinya didalam Riset Pemasaran. Jakarta
(ID): LPFE-UI.
Suratiningsih S. 1994. Pengaruh Penambahan Kadar Gula terhadap Ketebalan Felikel
Nata de Pina dari Kulit Nanas. Semarang (ID): Duta Farming.
Tjahjadi N. 1992. Bertanam Melon. Jakarta (ID): Kanisius.