Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS BAURAN PEMASARAN MARKETING MIX

PADA UMKM TAHU BUNGKENG


Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pemasaran
Dosen pengampu mata kuliah : Shinta Rizqiya, S.Pd.,M.M

Disusun oleh :
Kelompok 5

ARINI DEWI NURAINI D1.1803377

CICIH SITI RUKOYAH D1.1803396

RANNY MELYNIAWATY D1.1803554

REZZA AZHAR M D1.1803565

ZAKI NAUFAL RAMADHAN D1.1803655

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2021

1
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang Masalah 4

1.2 Rumusan Masalah 4


1.3 Tujuan Penelitian 5
BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Bauran Pemasaran Marketing mix 6

2.2 marketing mix di tahu bungkeng 9


BAB III PENUTUP 11

3.1 Simpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat,
khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dengan produk
makanan yang banyak dijual dimana-mana. Sebuah restoran pun harus mengalami perubahan untuk
mengikuti perkembangan ini, mulai dari menerapkan strategi untuk menarik pelanggan baru maupun
mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar menjadi pelanggan setia.

Banyak strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan dan menarik konsumen
utnuk membeli produk yang ditawarkan oleh produsen. Salah satu strategi yang banyak digunakan
oleh perusahaan adalah marketing mix strategy (strategi bauran pemasaran). Menurut Philip Kotler
(1997:97) “marketing mix kurang lebih memiliki arti adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju”. Dari
penjelasan Philip Kotler tentang marketing mix maka dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam
marketing mix terdapat alat-alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meyakinkan
konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Selain itu aplikasi dari alat-alat pemasaran yang
terdapat dalam marketing mix sendiri tidaklah terlalu sulit.

Marketing mix terdiri dari empat variabel yaitu product (produk), price (harga), place (lokasi),
promotion (promosi). Keempat variabel ini sangat menentukan bagaimana produk yang dijual dapat
dibeli oleh konsumen ataupun tidak. Karena masing-masing variabel memiliki peran yang sangat
penting dalam menentukan bagaimana produk tersebut akan dijual kepada konsumen. Product
(produk) menurut Kotler (2005:69) “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi, serta dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan”. Setiap produsen selalu mempunyai tujuan bahwa produk yang dihasilkannya sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga terjadi pembelian. Dengan marketing mix maka
dapat dianalisa produk seperti apa yang sekarang diinginkan oleh konsumen, sehingga dalam
pembuatan produk nanti dapat menimbulkan keputusan pembelian oleh konsumen untuk mebeli
produk tersebut.

Pada persaingan bisnis yang cukup ketat di bidang usaha makanan, ternyata usaha restoran ini
mampu bertahan. Hal ini tentunya ditunjang oleh strategi yang dijalankan sehingga mampu

4
mempertahankan keberhasilan yang diraih hingga kini, ini tentunya tidak lepas dari peran konsumen
yang sangat vital. Karena maju mundurnya suatu usaha dipengaruhi oleh tingkat konsumen yang
dimiliki. Maka dari itu kami memilih untuk menganalisis strategi pemasaran dengan judul “ analisis
bauran pemasaran marketing mix di Tahu Bungkeng.”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasakan latar belakang di atas maka adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu strategi bauran pemasaran marketing mix ?
2. Bagaimana penerapan strategi bauran pemasaran marketing mix di Tahu Bungkeng ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang akan dicapai pada Makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran marketing mix
2. Untuk mengetahui penerapan strategi bauran pemasaran marketing mix di Tahu Bungkeng.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 STRATEGI BAURAN PEMASARAN MARKETING MIX


Menurut Kotler (2000) pemasaraan adalah suatu poses sosial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yan mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai secara bebas dengan pihak lain.
Pemasaran lebih menitik beratkan pada pengetahuan akan kebutuhan pelangan dan upaya untuk
memuaskannya melalui atribut produk yang ditawarkan, karena kepuasan konsumen dipandang
sebagai pusat pertumbuhan, laba dan keamanaan eksistensi keamanaan.
Menurut Basu Swastha.D.H dan Irawan (2000) pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
A. Unsur-unsur Marketing Mix
Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dengan marketing
mix 4P yaitu, product, price, place dan promotion. Sedangkan dalam pemasaran jasa memeiliki
beberapa alat pemasaran tambahan sperti people, physical evidence dan process sehingga dikenal
dengan marketing mix 7P. Bauran pemasaran jasa mencakup 7P yakni, product, price, place,
promotion, people, process, physical evidence.
Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama
lain,sehingga harus diupayakan untu menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengrah
kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen.
Adapun 7P (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence)unsur marketing
mix tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Produk (Product)
Menurut Fajar Laksana (2008) produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun
non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
2. Harga (price)
Harga merupakan unsur baruan pemasaran yang paling fleksibel. Artinya dapat diubah
dengan cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran
distribusi. Ke dua hal ini tidak dapat dirubah dengan mudah dan cepat, tetapi kalau harga
sewaktu-waktu bisa berubah.

6
Menurut Fajar Laksana (2008) harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai
penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu barang haruslah
dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/atau pelayanan, yang akhirnya akan sama
dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.
3. Promosi (promotion)
Menurut Fajar Laksana (2008) promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli
yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan merubah sikap dan tingkah laku pembeli,
yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi dan tetap mengingat produk.
Promosi ini merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar
bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah :
periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat.
Menurut Basu Swasta (2000) adalah komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai
kegiatan komunikasi yang dilakukan pembeli dan penjual dan merupakan pemasaran serta
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik.
Sedangkan promosi merupakan arus informasi satu arah dan hanya dilakukan satu individu atau
organisasi tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang bertujuan memuaskan semua
pihak.
4. Distribusi (Place)
Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam
saluran distribusi, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan
mengangkat produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai
pasar yang dituju tepat pada waktunya.
Menurut Fajar Laksana (2008) saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam
semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen
ke konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan lembaga atau
perantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.
5. People
Bauran pemasaran people, berhubungan dengan perencanaan sumber daya, job
specification, job description, rekrutmen, seleksi karyawan, pelatihan karyawan dan motivasi
kerja. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-tama harus
dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil
oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenagakerja yang tepat untuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat.

7
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yangtelah dan akan
ditetapkan (Faustinus, 2003).
Setelah kebutuhan sumber daya manusia dipikirkan dan direncanakan, maka langkah
berikutnya adalah melakukan analisis dan klasifikasi pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah
mengumpulkan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, yang
dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan wawancara, dengan bukti-bukti yang
benar dari supervisor (Faustinus, 2003).
6. Process
Sebuah strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu
cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk
yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai
dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas biaya dan
kualitas barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan saat
keputusan proses ini (Jay Hezer, 2006)

Strategi proses juga berhubungan dengan tata letak ruang alur produksi dan alur penjualan
produk. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi
dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan
daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas dan biaya, serta, kualitas
lingkungan kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan.Tata letak yang efektif dapat membantu
organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi,biaya rendah atau respon cepat
(Jay Hezer, 2006).

7. Physical Evidence
Lingkungan fisik (physical evidence) adalah keadaan atau kondisi yang didalamnya juga
termasuk suasana. Karakteristik lingkungan merupakan segi paling nampak dalam kaitannya
dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan
lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peletakkan dan layout yang
nampak sebagai objek.
Physical evidence merupakan lingkungan dimana suatu perusahaan memberikan
layanannya dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen, serta berbagi
komponen yang tampak (tangible) dalam menunjang kinerja dan kelancaran pelayanan (Zeithaml,
Bitner, dan Gremler, 2006).

8
2.2 PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN MARKETING MIX DI TAHU
BUNGKENG

1. Product (Produk)
Produknya yaitu tahu yang berupa makanan. Tahu adalah makanan yang dibuat
dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok,
seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari
bahasa Hokkian, yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi".tahu bungkeng ini
sudah melegenda dan tahu sumedang berbeda dengan yang lain. Ciri khas nya di goreng
hingga kering menjadikan tahu Memiliki teksture yang berbeda dibandingkan dengan
tahu yang lain dan renyah rasa yang gurih.

2. Price (Harga)
Harga satu porsi dengan isi 20 tahu yang ditawarkan adalah sekitar Rp 10.000
saja. Atau sekitaran Rp.500/Buah dan sampai dengan Rp.800/Buah

3. Place (Distribusi)
Untuk tempat nya yaitu Di Jln. Sebelas April No. 53 Sumedang Tegalkalong atau
tepatnya dekat dengan Taman Telur Sumedang, di Jln. Prabu Gajah Agung dekat Polres
Sumedang, di Jln Mayor Abdurahman dekat Ojolali atau dekat Toserba Griya Sumedang,
dan Di Kota Bandung

4. Promotion (Promosi)
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan Tahu Bungkeng masih menerapkan cara
menjual Tahu Bungkeng secara konvensional yaitu memasarkannya dari mulut ke mulut
dari para konsumen yang pernah mengkonsumsi Tahu Bungkeng. Pemilik Tahu
Bungkeng merasa masih belum merasa perlu menggunakan media digital marketing
dalam mempromosikan maupun menjual produknya, apakah itu penggunaan medsos,
market place, maupun membuat web. Pemilik Tahu Bungkeng dalam menjalankan
bisnisnya masih dengan cara promosi dan penjualan secara konvensional karena

9
merasakan belum terjadi kerugian pada usahanya, sehingga merasa belum terlalu
mendesak untuk menggunakan media digtal marketing

Selama ini yang menyebar luarkan kelezatan Tahu Bungkeng adalah pihak
konsumen dan media masa (publikasi) seperti Koran, TV maupun Internet, namun bukan
atas inisiatif dan upaya dari pihak pemilik Tahu Bungkeng sendiri. Maka tidak heran jika
tidak dapat menemukan Tahu Bungkeng memiliki medsod sendiri seperti facebook, WA,
IG ataupun lainnya. Dalam penjualannya belum melakukan kerjasama dengan pihak Ojek
online untuk pemesanan dan mendistribusikan Tahu Bungkeng kepada pembeli, jadi
masih melakukan promosi dan penjualan langsung kepada konsumen yang datang ke
toko Tahu Bungkeng.

5. Procces (Proses)
Proses pembuatannya masih tradisional, menggunakan tenaga manusia, serta tidak
menggunakan bahan pengawet. Dimulai dengan merendam kacang kedelai selama 4–6
jam, kemudian dicuci, digiling, direbus, dan disaring untuk mengendapkan patinya yang
nanti akan menjadi tahu.

6. Physical Environment (Lingkungan Fisik)


Untuk Lingkungan Tahu Bungkeng, yang paling penting yaitu mengutamakan
lingkungan air tanah yang baik, air tanah berpengaruh untuk proses pembuatan. Karena
air tanah yang bersih dan berkualitas bagus dapat membantu proses pembuatannya
menjadi lebih baik yang menyebabkan kualitas ke tahu nya akan sangat baik,

7. People (Manusia)
Karyawan yang bekerja pada Perusahaan Tahu Bungkeng pada saat ini sebanyak
20 orang yang diantaranya 8 orang sebagai karyawan tetap dan 12 orang sebagai
karyawan lepas. Jumlah karyawan biasanya bertambah hingga mencapai 40 orang jika
menghadapi hari-hari besar seperti hari raya idul fitri atau lebaran dan hari natal. Semua
karyawan berjenis kelamin laki-laki. Tingkat pendidikan karyawan kebanyakan lulusan
SD dan SLTP.

10
Tingkat kedisiplinan karyawan pada Perusahaan Tahu Bungkeng cukup baik, hal
ini disebabkan karena mereka mengetahui peraturan yang ada dalam perusahaan dan juga
mengetahui konsekuensi jika melakukan pelanggaran.

BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN

11
DAFTAR PUSTAKA

Laksana Fajar, (2008) Manajemen Pemasaran, edisi pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008
Jay Hezer dan Barry Render.(2006).Oeration Management (Alih Bahasa : Dwinoegrahawati
Setyoningsi, Indra Almahdy). Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Fandy Tjiptono.(2000). StrategiPemasaran.Yogyakarta:ANDI.

12

Anda mungkin juga menyukai