Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan analisis

komperatif serta deskriptif kuantitatif. Penelitian komparatif merupakan tipe

penelitian ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah

terjadinya suatu fakta atau peristiwa (Isworo, 2022). Analisis komparatif merupakan

penelitian yang bersifat membandingkan persamaan dan perbedaan 2 ataupun lebih

fakta-fakta serta sifat-sifat objek yang diteliti bersumber pada kerangka berfikir

(Martono, 2010). Tujuan dari analisis komperatif ini adalah untuk mengetahui apakah

terjadi perbedaan fundamental saham perusahaan-perusahaan JII 70 sebelum dan saat

pandemic covid 19 terjadi, yang nantinya akan diukur dengan menggunakan rasio-

rasio keuangan.

Penelitian kuantitatif menurut Sujawerni (2021:39) adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik. Sedangkan menurut Kasiram (Sujarweni, 2021:39)

penelitian kuantitatif merupakan proses untuk menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Bryman (Sujarweni, 2021:39) penelitian

kuantitatif adalah dimulai dari teori, hipotesis, desain penelitian, menganalisis data,

46
47

dan menuliskan kesimpulan. Menurut Sujarweni (2021:49) penelitian deskriptif

adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Jadi, dalam penelitian deskriptif

kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka kemudian

diolah dan dianalisis untuk mendapat suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka

tersebut.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu dengan mengamati

perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index 70 (JII) periode 2018-2021.

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 27 Juli 2022 sampai selesai.

3.3. Populasi dan Sempel

Menurut Sugiyono (2012), populasi merupakan wilayah generalisasi yang tediri

dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya .

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Jakarta

Islamic Indeks 70 (JII 70) periode 2018-2021 sebanyak 120 perusahaan. Penelitian ini

dilakukan terhadap perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII

70) karena merupakan tolok ukur perusahaan yang menerbitkan saham syariah.

Sampel adalah bagian dari jumlah karakeristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut, Sugiyono (2012). Dari perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam


48

Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70), selanjutnya dilakukan pengambilan sampel dengan

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Bertolak dari pernyataan diatas, maka dari 120 perusahaan didapati sampel sebanyak

30, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menetapkan

kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70

(JII 70) periode 2018 – 2021

2. Perusahaan yang tidak delisting selama 2018 - 2021.

3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah, agar pengukuran pada setiap

pengamatan sama.

Tabel 3.1
Proses Purposive Sampling Penelitian

NO Purposive Sampling Jumlah

Perusahaan yang tergabung dalam Indeks JII 70 periode 2018-


1 120
2021

2 Perusahaan yang delisting selama 2018 – 2021 86

3 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah 4

Jumlah Sampel 30
49

Berdasarkan data kualifikasi diatas maka sampel yang diambil dalam penelitian

ini adalah sebanyak 30 Perusahaan. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2
Sampel Penelitian

No Kode Nama Emiten


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk
3 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
4 AKRA AKR Corporindo Tbk
5 ANTM Aneka Tambang Tbk
6 BMTR Global Mediacom Tbk
7 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
8 CTRA Ciputra Development Tbk
9 DMAS Puradelta Lestari Tbk
10 EXCL XL Axiata Tbk
11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
14 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
15 KAEF Kimia Farma Tbk
16 KLBF Kalbe Farma Tbk
17 LINK Link Net Tbk
18 LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk
19 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
20 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
21 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
22 PTBA Tmbang Batubara Bukit Asam Tbk
23 PTPP PP Persero Tbk
24 PWON Pakuwon Jati Tbk
25 SCMA Surya Citra Media Tbk
26 SMRA Summarecon Agung Tbk
27 TLKM elekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 UNTR United Tractors Tbk
50

29 UNVR Unilever Indonesia Tbk


30 WIKA Wijaya Karya Persero Tbk

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan dua tahap

yaitu :

1. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu dengan pengumpulan data

pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang

dipublikasikan untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan diteliti.

2. Tahap kedua dilakukan melaui pengumpulan data sekunder yang diperlukan

berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

3. Menghitung dan menganalisis rasio keuangan yaitu : rasio likuiditas yang

digunakan adalah Quick Ratio dan cash Ratio, rasio solvabilitas yang digunakan

adalah DER dan DER , rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA dan ROE,

dan nilai perusahaan yang digunakan adalah PER, PBV, Tobin’s q.

4. Menarik kesimpulan bahwa berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan penulis

dapat menyimpulkan bahwa data laporan keuangan perusahaan harus jelas dan

akurat. Untuk bisa membandingkan fundamental saham pada sebelum dan sesaat

pandemi pada perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) yang terdaftar di BEI dan

peneliti menjelaskan apakah pandemic covid 19 ini mempengaruhi kinerja


51

keuangan perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) yang terdaftar di BEI

berdasarkan perbandingan rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas dan nilai

perusahaan.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini dapat terlaksana sesuai yang diinginkan penulis, maka

penting untuk memahami beberapa faktor yang terdapat dalam operasional variabel

penelitian ini. Definisi opersional variable pada penelitian ini adalah analisis

fundamental yang terdiri dari rasio keuangan dan nilai perusahaan.

Analisis rasio merupakan suatu alat analisis keuangan yang sangat populer dan

banyak digunakan. Rasio Keuangan merupakan alat untuk menyatakan pandangan

terhadap kondisi yang mendasar, dalam hal ini adalah kondisi financial perusahaan.

Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasikan area yang

memerlukan investigasi lebih lanjut (Setiawan, H. & Amboningtyas, 2018).

Menurut (Hartaroe et al., 2016) nilai perusahaan adalah pandangan investor

terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dan sering dikaitkan dengan harga saham.

Bila semakin tinggi sebuah harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang tinggi adalah keinginan para pemilik perusahaan.

Variabel penelitian merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
52

tersebut , dan kemudian ditarik kesimpulan. Berikut dijelaskan operasional variabel

penelitian yaitu :

Tabel 3.3
Operasional Variabel

Variabel
No Definisi Variabel Indikator
Penelitian
Rasio untuk mengukur keefektifan
manajemen perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aset EAT
1 ROA x 100 %
yang tersedia. ROA di ukur dengan Total Aktiva
menggunakan rasio (Syamsidar,
2022)
Rasio untuk mengukur kemampuan
Laba bersih
perusahaan dalam menciptakan laba x 100
yang tersedia bagi pemegang saham Total ekuitas
 2
 ROE (Syamsidar, 2022)
Rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan
Aset Lancar
dalam memenuhi kewajiban jangka x 100
pendeknya yang segera jatuh tempo Hutang Lancar
dengan menggunakan total asset
 3
 CR lancar yang tersedia (Rully, 2022).
Menilai kesanggupan perusahaan
dalam membayar utang lancar
dengan aktiva yang lebih likuid
(Syamsuddin, 2016). Rasio ini
menunjukkan kemampuan Aset Lancar − persesiaan
4 QR perusahaan daalam memenuhi Hutang Lancar
kewajiban jangka pendek,
pengukuran quick ratio x 100
mengurangkan aktiva lancar dengan
persediaan.

Menilai total aset perusahaan yang Total Hutang


5 DAR dibiayai oleh total utang x 100
Total Aset
(Syamsuddin, 2016)
53

Rasio hutang untuk mengukur


tingkat pinjaman dari keuangan
perusahaan dan dikalkulasi Total Hutang
6 DER x 100
berdasarkan perbandingan jumlah Total Ekuitas
total liabilitas dibanding dengan
jumlah total ekuitas (Rully, 2022).
Rasio yang menunjukkan hasil
perbandingan antara harga pasar Price Per Share
7 PER EPS
perlembar saham dengan laba per
lembar saham (Rully, 2022).
Merupakan rasio yang
menunjukkan hasil perbandingan
antara harga pasar per lembar
saham dengan nilai buku per lembar Price Per Share
8 PBV Nilai buku per share
saham. Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat harga saham
apakah overvalued atau
undervalued (Rully, 2022).
Pada bidang ekonomi menggunakan
Q sebagai pengukur nilai tambah
“Marginal Q” guna menjelaskan MVE+ D
9 Tobin’s q TA
keputusan investasi perusahaan,
yang didasarkan pada margin laba
(Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).

3.6. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab setiap rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah tekni analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif

kuantitatif yaitu suatu teknik analisis terlebih dahulu, mengumpulkan data,

mengklasifikasikan, dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran

yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Pengelolaan data dalam penelitian ini juga

mengguanakan teknik statistik yang berupa uji Paired sample t-test. Tujuan dari
54

pengujian ini untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Dimana uji

paired sample t-test ini dapat digunakan pada dua data berpasangan. Uji ini dilakukan

untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling

berpasangan atau berhubungan. Variabel yang ada dibandingkan sebelum dan

sesudah pandemi Covid-19. Teknik analisis didalam penelitian ini mencangkup tiga

langkah yaitu statistik deskriptif, uji normalitas, uji Hipotesis. Data penelitian ini

diolah menggunakan Statistical Package For Social Science (SPSS) 24. Agar

mempermudah dalam mengolah data dan menganalisis data. Adapun uji yang

dilakukan dalam menganalisis data yaitu:

3.6.1. Statistik Deskriptif

Statistijk deskriptif merupakan metode analisis data untuk mengetahui deskripsi

atau gambaran atas variabel penelitian yang digunakan.. penyajian statistik deskriptif

dalam penelitian ini dalam perhitungan minimum, maksimum, rata-rata, dan standar

deviasi (Hidayat, 2021). Dalam analisi ini, peneliti ingin mengetahui rata-rata nilai

saham dan jumlah saham yang diperjual belikan, nilai saham terendah dan jumlah

saham yang diperjual belikan terendah, nilai saham tinggi dan jumlah jumlah saham

yang diperjualbelikan tinggi, rasio keuangan dan nilai perusahaan.

3.6.2. Uji Normalitas Data


55

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan sebagai persyaratan untuk melakukan

analisis data, untuk mengetahui apakah yang akan dilakukan setelahnya. Tujuan dari

uji normalitas adalah untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variable. Data dapat

dikatakan baik apabila data tersebut berdistribusi normal. Ujinormal yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah Kolmogorov –Smirnov.

Uji normalitas dengan Kolmogorov –Smirnov diolah dengan menggunakan

SPSS-24. Menurut Sugiyono (2013:257) data dikatakan normal, apabila nilai

signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih

kecil dari 0,05 pada (P<0,05) maka dikatakan tidak normal. Jika data normal

selanjutnya akan dilakukan uji paired sample t-test, jika data tidak normal akan

dilakukan uji Wilcoxon signed rank.

3.6.3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda. Apabila data

berdistribusi normal akan dilakukan uji paired sample t-test, jika data tidak normal

akan dilakukan uji Wilcoxon signed rank.

3.6.3.1. Uji Paired Sample T-test

Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk

membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi

data berdistribusi normal. Sampel berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap

variabel diambil saat situasi dan keadaan yang berbeda.


56

Rumus yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah :

X 1− X 2
t=

√ S 12 S 22
+
n1 n2 ( )( √Sn22 )
−2 r
S1
√n 1
Keterangan :

X1 = Rata-rata sempel 1

X2 = Rata-rata sempel 2

S1 = Simpangan baku sempel 1

S2 = Simpangan baku sempel 2

S12 = Varians sempel 1

S22 = Varians sempel 2

Syarat untuk uji Independent Sample T-Test yaitu:

1. Data berbentuk interval atau rasio.

2. Data sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal

3. Variansi antara dua sampel yang dibandingkan tidak berbeda secara

signifikan (homogen)

4. Data berasal dari dua sampel yang berbeda

Kriteria pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :

1. Jika ± thitung < ± ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Jika ± thitung > ± ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.


57

atau menggunakan, pengambilan keputusan juga dapat dilihat dari taraf signifikan p

(Sig(2-tailed)) :

1. Jika p > 0,05 maka H0 diterima

2. jika p < 0,05 maka H0 ditolak (Morenly, 2020).

3.6.3.2. Uji Wilcoxon Signed Rank Test

Pengujian wilcoxon signed rank test dilakukan apabila data penelitian tidak

berdistribusi normal. Sama halnya dengan paired sample t-test, pengujian ini juga

untuk mengetahui perbedaan pada suatu penelitian yang berbeda perlakuan atau

keadaan.

Rumus :

Z=
T− ( 4 N (N1 +1) )
√ 1
24 N (N +1)(2 N + 1)

Keterangan :

N = Banyak data berubah setelah diberikan perlakuan berbeda

T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negative (apabila banyaknya selisih

yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negative ) sama dengan jumlah

ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih ang negative >

banyaknya selisih yang positif)


58

Menurut Utama dikutip oleh Retnani, 2017, hal. 10) kriteria pengujian

wilcoxon signed rank test yaitu:

1. Taraf nyata yang digunakan adalah α = 5% (0,05)

2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka terdapat perbedaan.

3. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka tidak terdapat

perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai