Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek Penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu untuk di pelajari dan ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2017:38).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa objek penelitian

merupakan sasaran penelitian yang hendak di capai oleh peneliti untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

digunakan pendekatan analisa laporan keuangan khususnya mengenai current ratio,

debt to equity ratio dan earning per share. Terdapat tiga objek yang dijadikan

kawasan penelitian, yaitu : current ratio, dan debt to equity ratio serta earning per

share.

3.2. Paradigma Penelitian

Paradigma Penelitian menurut Sugiyono (2017:42) yaitu “paradigma

penelitian merupakan pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang

akan di teliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu

dijawab melalui penelitian”. Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan

ikatan variabel yang dapat ditafsirkan atau digambarkan melalui paradigma yang

terdiri dari pola ikatan antara variabel-variabel yang diteliti. Paradigma penelitian

menggambarkan terdapatnya ikatan antara variabel indenpenden dengan variabel

30
31

dependen sesuai dengan rumusan permasalah untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat dalam penelitian.

Berdasarkan hal tersebut maka paradigma pada penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

H1
Current Ratio
(X1)
Earning Per Share
(Y)
Debt to Equity Ratio
(X2)
H2

Gambar 3. 1
Paradigma Penelitian

3.3. Variabel Penelitian dan Operasional Penelitian

3.3.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2017:38) yaitu, “variabel penelitian

merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk dipelajari dan di

tarik kesimpulannya”.

Variabel penelitian terdiri dari variabel indenpenden dan variabel

denpenden. Menurut Sugiyono (2017:39) hubungan antara satu variabel dengan

variabel lain dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :


32

a. Variabel indenpenden atau sering disebut dengan variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel denpenden (terikat).

b. Variabel dependen atau sering disebut dengan variabel bebas merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas.

Berdasarkan teori diatas peneliti menggunakan tiga variabel yang dijadikan

sebagai sumber penelitian ini terdapat dua variabel indenpenden yaitu Current

Ratio (X1) sebagai variabel independen pertama, Debt to Equity Ratio (X2) sebagai

variabel indenpenden ke dua, serta satu untuk variabel denpenden yaitu Earning

Per Share (Y).

3.3.2. Operasional Variabel

Operasinal variabel digunakan untuk menentukan jenis, indikator, dan skala

dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian

hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dapat dilihat dari tabel

sebagai berikut :
33

Tabel 3. 1
Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala


Current Current Ratio - Aktiva CR = Rasio
Ratio merupakan rasio Lancar
(X1) yang berguna - Hutang Aktiva Lancar
untuk mengukur Lancar
kemampuan Hutang Lancar
perusahaan
dalam
membayar
kewajiban
jangka pendek
atau utang yang
sudah jatuh
tempo (Kasmir,
2015:134)
Debt to Debt to Equity - Total Debt to Equity = Rasio
Equity merupakan rasio Kewajiban
Ratio yang berguna - Total Total Utang
(X2) untuk menilai Ekuitas
hutang dengan Ekuitas
ekuitas dan
dicari dengan
membandingkan
antara seluruh
utang dengan
seluruh ekuitas
(Kasmir,
2015:157)
Earning Earning Per - Laba bersih Laba bersih setelah Rasio
Per Share (EPS) setelah pajak
Share merupakan rasio pajak
(Y) yang digunakan - Jumlah Jumlah saham yang
untuk mengukur saham yang beredar
tingkat return beredar
dari investasi
dengan cara
membandingkan
laba setelah
pajak dibagi
jumlah saham
yang beredar
(Sumber: data diolah penulis, 2021)
34

3.4. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, maka perlu bagi peneliti untuk

memastikan metode apa yang harus digunakan sehingga tujuan dari penelitian yang

dilakukan peneliti terjawab sesuai dengan hipotesis yang telah di buat sebelumnya.

Menurut Sugiyono (2017:2) “metode penilitian pada dasarnya merupakan ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian asosiatif.

Sugiyono (2017:8) mendefinisikan bahwa “metode penelitian kuantitatif

merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan”. Metode asosiatif

merupakan metode yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih

(Sugiyono, 2017:69).

Menurut sugiyono dalam bukunya (2017:39) objek penelitian merupakan

suatu atribut atau sipat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variabel tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan prnyataan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

merupakan sasaran penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini digunakan

pendekatan Analisa laporan keuangan khususnya mengenai pengaruh current ratio

dan debt to equity ratio terhadap earning per share. Terdapat tiga objek yang
35

dijadikan Kawasan penelitian, yaitu: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan

Earning Per Share.

3.5. Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan krakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh

peneliti untuk di pelajari lalu kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017:80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Indek (JII).

Berikut ini daftar perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indek (JII).

Tabel 3. 2

Daftar Populasi Perusahaan yang terdaftar


di Jakarta Islamic Indek (JII) 2021
No Kode Nama Saham
1 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
2 ADRO Adaro Energy Tbk.
3 AKRA AKR Corporindi Tbk.
4 ANTM Aneka Tambang Tbk.
5 BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk.
6 BRPT Barito Pacific Tbk.
7 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
8 ERAA Erajaya Swasembada Tbk
9 EXCL XL Axiata Tbk.
10 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
11 INCO Vale Indonesia Tbk.
12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
36

No Kode Nama Saham


13 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
14 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
15 JPFA Japfa Comfeed Tbk.
16 KLBF Kalbe Farma Tbk.
17 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
18 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
19 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
20 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
21 PTBA Bukit Asam Tbk.
22 PTPP PP (Persero) Tbk.
23 PWON Pakuwon Jati Tbk.
24 SMGR Semen Indonesia Tbk.
25 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
26 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
27 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
28 UNTR United Tractors Tbk.
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

3.5.2. Sampel

Sugiyono dalam buku (Metode Penelitian, 2017:81) mendefinisikan bahwa

sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Dalam penelitian penulis menggunakan metode purposive sampling.

Dimana Purposive Sampling merupakan suatu teknik penentuan pengambilan

sampel dengan beberapa pertimbangan. Purposive sampling dilakukan dengan cara

mengambil subjek dengan beberapa pertimbangan (Sugiyono, 2019:85). Adapun


37

kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indek (JII) periode 2016-

2021

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya secara

lengkap pada periode 2016-2021

3. Perusahaan yang selalu masuk JII selama 10 tahun terakhir

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode

sekunder yaitu metode pengumpulan data bahan dokumen atau studi dokumentasi,

karena peneliti tidak mendapatkan data secara langsung tetapi mendapatkan data

melalui pihak ke tiga untuk diproses secara lanjut berupa laporan keunangan

perusahaan.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data laporan

keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indek (JII) periode

2016 sampai 2021 melalui webset resmi JII yaitu www.idn financial.co.id

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penilitian ini yaitu analisis kuantitatif,

yang merupakan merupakan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik inferensial

mengenai pengujian hipotesis. Sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan

software statistic SPSS 25 yang merupakan sebuah program untuk pengelolaan data
38

dan pengujian hipotesis, tetapi sebelumnya dilakukan analisis statistic deskriptif

terlebih dahulu.

3.7.1. Uji Asumsi Klasik

3.7.1.1.Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2018:171) Statistik parametrik mensyaratkan bahwa

data yang akan di analisis harus berDebt To Equity Ratio normal. Uji normalitas

dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data yang jika menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan pola Debt To Equity

Ratio normal, berarti memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari

garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal, ini berarti tidak menunjukkan

pola Debt To Equity Ratio normal, dengan kata lain tidak memenuhi asumsi

normalitas. Uji normalitas kan terpenuhi apabila sampel yang digunakan lebih dari

30, untuk mengetahui normalita Debt To Equity Ratio data dapat dilakukan dengan

analisis statistik, yaitu Kolmogrov Smirnov test dengan kriteria pengujian α 0,05

sebagai berikut :

Jika sig ≥ α berarti data smpel yang diambil terDebt To Equity Ratio normal

Jika sig ≤ α berarti data smpel yang diambil tidak terDebt To Equity Ratio normal

Selain menggunakan analisis statistik Kolmogrov-Smirnov test, pengujian

normalitas dalam penelitian ini juga akan menggunakan analisis grafik berupa

histogram dan P-Plot agar hasil pengujian lebih akurat dan data yang telah melewati

uji normalitas dapat dijadikan alat ukur untuk dianalisis lebih labjut pada uji asumsi
39

klasik, uji regresi, dan hipotesis.

3.7.1.2. Uji Multikolinearitas


Menurut Ghozali (2013:103) uji Multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).

Pengujian multikolinearitas menggunakan Variace Inflance Factor (VIF)

dengan kriteria yaitu :

1. Jika angka angka tolerance dibawah 0,10 dan VIF >10 dikatakan terdapat

problem multikolinearitas.

2. Jika angka angka tolerance diatas 0,10 dan VIF > 10 dikatakan tidak

terdapat problem multikolinearitas.

3.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas

Menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians atau

residual atas satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas

pada penelitian ini menggunakan Scater-Plot. Pada grafik Scatter Plot apabila tidak

terjadi heteroskedastisitas akan menunjukkan pola yang tidak beraturan, serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sedangkan jika terjadi
40

heteroskedastisitas grafik Scatter Plot akan menunjukkan titik-titik yang berpola

teratur seperti bergelombang atau menyempit. Hasil uji heteroskedastisitas dapat

3.7.1.4. Analisis Regresi Linear Berganda


Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear

berganda (multiple regression). Analisis regresi adalah studi mengenai

ketergantungan antara variabel dependen (terikat) dengan variabel independen

(bebas) yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dipilih. Untuk

memecahkan permasalahan dan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu dengan

menggunakan instrument berupa SPSS. Maka dari itu formulasi untuk model

regresi linear berganda yaitu:

Y = α + β1X1 + β2X2 +ε

Keterangan:

Y = Earning Per Share

α = Konstanta

β1, β2 = Koefisien regresi


41

X1 = Current Ratio

X2 = Debt To Equity Ratio

ε = Standart error

3.7.2. Uji Hipotesis

3.7.2.1. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara

parsial variabel indenpenden berpengaruh secara signifikan atau tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel denpenden. Pada uji t dilakukan dengan melihat

nilai probabilitas dengan kriteria, jika nilai probabilitas < 0,05 maka dinyatakan

berpengaruh signifikan tetapi jika nilai probabilitas > 0,05 maka tidak berpengaruh

signifikan. Pada uji t pengujian nya adalah sebagai berikut :

1. Ho = variabel indenpenden tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap variabel denpenden.

2. Ha = variabel indenpenden memiliki pengaruh secara parsial terhadap

variabel denpenden.

Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan diterima dan hipotesis mana

yang akan ditola, maka pengujian dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi

t dengan kriteria dibawah ini :

1. Jika nilai signifikansi t < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel indenpenden

terhadap variabel denpenden.


42

2. Jika nilai signifikansi t >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel indenpenden

dengan variabel denpenden.

3.7.2.2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas dimasukan

ke dalam model berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Imam

Ghozali, 2018). Pada uji F pengujian nya adalah sebagai berikut :

1. Ho = variabel indenpenden tidak memiliki pengaruh secara simultan

terhadap variabel denpenden.

2. Ha = variabel indenpenden memiliki pengaruh secara simultan

terhadap variabel denpenden.

Pada uji F dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi F < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti bahwa variabel indenpenden secara simultan berpengaruh terhadap

variabel denpenden.

2. Jika nilai signifikansi F > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

berarti bahwa variabel indenpenden secara simultan tidak berpengaruh

terhadap variabel denpenden.

3.7.2.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien determinan pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel denpenden. Nilai koefesien determinan

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil yang berarti kemampuan variabel-
43

variabel indenpenden dalam menjelaskan variasi denpenden amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel indenpenden memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel denpenden.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien adalah bias terhadap jumlah variabel

indenpenden yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel

indenpenden maka nilai R2 pasti mengikat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel denpenden ( Ghozali, 2018)

Jika dalam uji empiris didapat nilai R2 negatif, maka nilai adjusted R2

dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 =1, maka adjusted R2 = R2 =

1, sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 R2 = (1-k)/(n-k). Jika k >1, maka

adjusted R2 akan bernilai negatif (Ghozali, 2018).

Anda mungkin juga menyukai