Anda di halaman 1dari 25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil

data laporan keuangan perusahaan sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek indonesia melalui website resmi www.idx.co.id.

Adapun rincian kegiatan

penelitian ini penulis rinci dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Tabel pelaksanaan penelitian

Bulan
No. Keterangan
1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

1. Penyusunan Proposal v

2. Seminar Proposal v

3. Bimbingan Tesis v

4. Penyusunan Bab I - III v

5. Pengolahan data Bab IV v

6. Penyusunan Bab V dan Lampiran v

7. Penyusunan Laporan Penelitian v

Sumber : Data diolah

B. Metode Penelitian

Berdasarkan karakteristik masalah, dalam penelitian ini menggunakan

metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut (Sugiyono,

2017) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan(Hasmanto et al.,

2022).

Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian deskriftif kuantitatif adalah

penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang ada dengan

mengggunakan angka-angka untuk mengetahui adanya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

Dalam penelitian ini terdapat variabel independen (yang

mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi). Dalam penelitian ini

penulis akan meneliti tentang pengaruh profitabilitas, nilai perusahaan dan

leverage terhadap nilai perusahaaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel

moderasi pada perusaahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa likuiditas, profitabilitas dan aktivitas

sebagai variabel independen terhadap nilai perusahaan sebagai variabel

dependen dan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi.

C. Desain Penelitian

Untuk mempermudah suatu penelitian, diperlukan suatu rancangan

atau desain penelitian. Desain peneitian yang dimaksud untuk mempermudah

alur penelitian dan pemecahan masalah. Desain penelitian juga

menggambarkan prosedur informasi penelitian yang diperlukan untuk


menjawab dan menghasilkan sebuah penelitian yang efektif dan efisien. Desain

pada penelitian ini dapat di gambarkan dibawah ini:

Latar Belakang

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Konsep dan Teori Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Tempat Penelitian Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Kesimpulan dan Saran

Pengumpulan Data
Kesimpulan dan Saran
Analisis Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.3 Desain Penelitian


D. Definisi Operasional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan “Variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan”. Didalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti, variabel dalam

penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu nilai perusahaan, variabel

moderasi yaitu kebijakan dividen dan variabel independen yaitu profitabilitas,

ukuran perusahaan dan leverage.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan

“variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas”. Variabel dependen sering disebut juga variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel

terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai

perusahaan adalah persepsi investor kepada perusahaan melalui tingkat

keberhasilan yang dikaitkan dengan harga saham. (Suliastawan & Purnawati,

2020) menyatakan nilai perusahaan adalah cerminan dari penambahan jumlah

ekuitas yang dihubungkan dengan harga saham perusahaan. Nilai perusahaan

dalam penelitian ini menggunakan Price Earning Ratio sama seperti

penelitian
yang dilakukan (Suliastawan & Purnawati, 2020), (Maimanah et al., 2021) dan

(Ludiyono & Sutrisno, 2022) dengan menggunakan rumus :

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Price Earnings Ratio x100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 (𝐸𝑃𝑆)

2. Variabel Independen (X)

Menurut (Sugiyono, 2018) variabel independen adalah variabel yang

sering disebut dengan variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalah bahasa

indonesia variabel independen sering disebut juga variabel bebas. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah Likuiditas (X1), Profitabilitas (X2) dan

Aktivitas (X3).

a. Likuiditas
Menurut Kasmir (2012) Rasio Likuiditas dapat digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu perusahaan didalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang)

saat ditagih. Rasio likuiditas ini sering juga disebut dengan rasio modal kerja yang

digunakan untuk mengukur seberapa likuid nya perusahaan. Dalam pengukuran rasio

likuiditas terdapat dua hasil penelitian, yaitu apabila suatu perusahaan dapat memenuhi

kewajibannya maka dapat dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan juga

sebaliknya.

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Cuurent Ratio = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 x100%

b. Profitabilitas

Menurut (Febiyanti & Anwar, 2022) profitabilitas adalah keahlian

perusahaan dalam memperoleh laba investor. Profitabilitas mencerminkan

keuntungan yang dihasilkan perusahaan yang di peroleh dari investasi

keuangan. Dalam penelitian ini menggunakan rumus Return On Asset, adapun

rumus ini digunakan oleh (Febiyanti & Anwar, 2022), (Suliastawan &
Purnawati, 2020) dan (Riska et al., 2021):

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


Return On Asset = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

c. Aktivitas

Menurut Sherman (2015), Rasio Aktivitas adalah pemanfaatan aset

perusahaan untuk menghasilkan profit, khususnya shareholder yang telah

mengeluarkan modal untuk membeli aset suatu perusahaan. Jika aset tidak dikelola

dengan baik, akibatnya akan menimbulkan biaya (beban) dan menekan profit yang akan

diperoleh. Begitu juga sebaliknya, aset yang digunakan secara efektif akan

menghasilkan keuntungan yang optimal, sehingga dapat mengontrol beban. Didalam

evaluasi efisiensi bisnis, rasio aktivitas berperan dalam menganalisis persediaan, aset

tetap, dan piutang. Rasio aktivitas juga untuk melihat kinerja suatu perusahaan bersaing

dengan kompetitornya.

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Total Asset Turnover =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

3. Variabel Moderasi (Z)

Menurut (Sugiyono, 2018) variabel moderasi adalah “variabel yang

mempengaruhi baik memperkuat mapun memperlemah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen”. Didalam penelitian ini

variabel moderasi menggunakan kebijakan dividen. Kebijakan dividen adalah

kebijakan untuk menentukan besar kecilnya dividen. Kebijakan dividen

diproksikan menggunakan Dividend Payout Ratio. Rumus kebijakan dividen

dalam penelitian sama dengan rumus yang digunakan oleh (Maimanah et al.,

2021), (Febiyanti & Anwar, 2022) dan (Riska et al., 2021):

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
Dividend Payout Ratio =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Nilai (Suliastawan & Rasio

Perusahaan Purnawati, 2020)

(Y) menyatakan nilai

perusahaan adalah

cerminan dari

penambahan jumlah

ekuitas yang 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚


PER=
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 (𝐸𝑃𝑆)
dihubungkandengan

harga saham

perusahaan.

Sumber : (Suliastawan & Purnawati, 2020)

Kebijakan (Febiyanti & Anwar, Rasio

2022) Kebijakan

Dividen dividen adalah 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛


DPR =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
(Z) kebijakan untuk

menentukan besar

kecilnya dividen.

Sumber : (Febiyanti & Anwar, 2022)

Likuiditas (Prastowo, 2011) Rasio

(X1) Likuiditas berfungsi

untuk mengukur 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


CR = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 x100%
kemampuan suatu

perusahaan dalam
Sumber : (Kasmir, 2012)
memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.

Profitabilitas (Febiyanti &Anwar, Rasio

(X2) 2022) profitabilitas


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
adalah keahlian ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

perusahaan dalam

memperoleh laba

investor. Sumber : (Maimanah et al., 2021)

Aktivitas (Sherman, 2015) Rasio

(X3) Aktivitas adalah

pemanfaatan aset 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


TATO =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
perusahaan untuk

menghasilkan profit,

khususnya shareholder Sumber : (Sherman, 2015)

yang telah

mengeluarkan modal

untuk membeli aset

suatu perusahaan.

E. Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat beberapa cara pengumpulan data dan sumber

data yang digunakan, diantaranya:

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang berupa

laporan keuangan perusahaan indeks LQ-45 yang trdaftar di bursa efek

indonesia periode 2017-2022. Menurut (Sugiyono, 2018) data sekunder atau

data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung

diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Dimana data sekunder

biasanya berbentuk data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.
2. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan

menggunakan tehnik dibawah ini:

1. Dokumentasi

Menurut (Sugiyono, 2017), dukumentasi adalah catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini yaitu dengan metode dokumentasi, karena data yang

dikumpulkan berupa data sekunder. Data sekunder merupakan

pengumpulan data tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data (atau diperoleh dari pihak lain). Data sekunder dalam penilitian ini

menggunakan time series atau bisa disebut juga data tahunan dan data

antar ruang.

2. Studi pustaka

Menurut (Sugiyono, 2018) mengungkapkan “ studi kepustakaan berkaitan

dengan kajian teori dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan

norma yang berkembang pada situasi yang diteliti”. Penelitian ini juga

menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka yaitu mengkaji dan menelaah

berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah, artikel dan sumber lainnya

yang berhubungan dengan penelitian ini. Data yang digunakan yaitu berupa

laporan keuangan tahunan perusahaan Indeks LQ-45 yang memenuhi kriteria dan

data tersebut diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia di

http://www.idx.co.id.

F. Tehnik Penentuan Data

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2018).


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pada indeks LQ-45

sebanyak 45

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut(Sugiyono, 2018). Sampel dipilih menggunakan tehnik pengambilan sampel non

probability sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur populasi untuk menjadi sampel. Metode pemilihan

sampel dalam non probability menggunakan pemilihan sampel tidak acak (purposive

sampling) dengan berdasarkan pertimbangan (judgetment sampling). Pemilihan sampel

penelitian dilakukan berdasarkan purposive sampling yaitu penentuan sampel kriteria

sesuai dengan kriteria tertentu yang dikendaki oleh peneliti. Adapun kriteria yang

digunakandalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Perusahaan yang masuk di Indeks LQ-45.

b. Perusahaan yang bergerak di bidang selain keuangan.

c. Perusahaan yang membagikan dividen saat penelitian.

d. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian saat penelitian.

G. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

1. Rancangan Analisis

Menurut (Sugiyono, 2018) yang dimaksud analisis data adalah

"kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain tekumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan


perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan"

Untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian

maka perlu dilakukan teknik analisis data. Data yang digunakan untuk

penelitian adalah data panel perusahaan perusahaan indek LQ-45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu 5 tahun (2017-

2021).

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

Profitability (X1), Ukuran Perusahaan (X2), dan Leverage (X3) terhadap nilai

perusahaan tunai dan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi. Tahap

analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, pengujian asumsi klasik

terlebih dahulu yang meliputi Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji

Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas, Pengujian analisis regresi

linier berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA), Uji F (Uji

Simultan), Uji t (Uji Parsial), dan Uji Hipotesis yang dibantu dengan program

eviews 9. Pada penelitian ini menggunakan program eviews 9 dikarenakan

program tersebut mendukung untuk melakukan penelitian menggunakan data

Regresi linier Berganda dan memudahkan dalam pengambilan data sekunder

dari berbagai sumber.

2. Uji Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2016 147) analisis deskriptif adalah sebagai

berikut "Mengalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa


bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi". Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data pada variabel penelitian. Kemudian nantinya akan penulis

gunakan dalam penelitian yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, maksimum, dan minimum.

Pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan analisis

deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,

perhitungan modus, median, mean, standar deviasi, perhitungan presentase,

serta perhitungan rumus panjang kelas untuk menentukan interval kriteria

(Sugiyono, 2018).

1. Uji Model

Menurut Basuki (2016), untuk memilih model yang paling tepat dalam

mengelola data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan,

yaitu:

a. Uji Chow

Chow test adalah pengujian untuk menentukan model apakah Common

Effect Model (CEM) ataukah Fixed Effect Model (FEM) yang paling

tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Dengan ketentuan:

HO: maka yang digunakan common effect

HI: maka yang digunkaan fixed effect

Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji

chow adalah sebagai berikut:


HO: diterima jika nilai probabilitas cross-section chi-square > tingkat

kesalahan (α) 0.05, maka model CEM lebih baik dibandingkan model

FEM.

HO: diterima jika nilai probabilitas cross-section chi-square < tingkat

kesalahan (α) 0,05, maka model FEM lebih baik dibandingkan model

CEM.

b. Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model

Fixed Effect Model (REM) atau Random Effect Model (FEM) yang

paling tepat digunakan. Apabila Hasil: HO: maka digunakan model

random effect H1: maka digunakan model fixed effect

Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji

hausman adalah sebagai berikut:

HO: diterima jika nilai probabilitas cross-section random> tingkat

kesalahan (α) 0,05, maka model REM lebih baik dibandingkan model

FEM.

HO: diterima jika nilai probabilitas cross-section random < tingkat

kesalahan (α) 0,05, maka model FEM lebih baik dibandingkan model

REM.

c. Uji Lagrange Multiple

Uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah

model Common Effect Model (CEM) lebih baik daripada metode

Random Effect Model (REM) digunakan. Apabila Hasil:


HO: maka digunakan common effect.

HI: maka digunakan random effect.

Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji

lagrange multiplier adalah sebagai berikut:

HO diterima jika nilai probabilitas cross-section breusch-pagan >

tingkat kesalahan (a) 0,05, maka model REM lebih baik dibandingkan

model CEM.

HI diterima jika nilai nilai probabilitas cross-section breusch-pagan <

tingkat kesalahan (a) 0,05, maka model CEM lebih baik dibandingkan

model REM.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

nilai residual yang terdistribusi normal. Asumsi data telah berdistribusi

normal adalah salah satu asumsi yang penting dalam melakukan penelitian

dengan regresi. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen, dependen dan moderasi terdistribusi secara

normal atau tidak. Untuk memastikan residual tersebut terdistribusi normal

atau tidak kitab isa menggunakan uji Jarque-Berra. Uji ini ditemukan oleh

Carlos Jarque dan Anil K. Bera. Dengan melihat probabilitas Jarque-berra.

HO: Residual Terdistribusi Normal

HI: Residual tidak Terdistribusi Normal


b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali & Ratmono,

2017). Menurut wijardono (2007:141), pengambilan keputusan metode

White dilakukan jika :

1) Nilai chi-Squares hitung < chi squares tabel atau probabilitas chi squares

> taraf signifikan, maka tidak menolak Ho atau tidak ada

heteroskedastisitas.

2) Nilai chi-Squares hitung > chi squares tabel atau probabilitas chi squares

< taraf signifikan, maka tolak Ho atau ada heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar

variabel independent. Menurut (Ghozali & Ratmono, 2017) uji

Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel-variabel independent daling berkorelasi. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Menurut


Widarjono (2007:114), pengambilan keputusan metode korelasi

berpasangan dilkaukan jika :

1. Nilai korelasi dari masing-masing variabel bebas < 0,85 maka tidak

menolak HO atau tidak terjadi malasah mutilkolinieritas.

2. Nilai korelasi dari masing-masing variabel bebas > 0,85 maka tolak

HO atau terjadi masalah multikolinieritas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana tejadinya korelasi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model

regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

korelasi yang terjadi antara residual pada saat pengamatan dengan

pengamatan lain pada model regresi. Menurut (Ghozali & Ratmono, 2017)

metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Jika Dw lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka

hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika Dw terletak antara dU dan (4-dL), maka nol diterima dan tidak

terjadi autokorelasi.

3. Jika Dw terletak antara dL dan dU atau antara (4-dU) dan (4-dL),

maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson

yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang

digunakanUji Hipotesis
4. Analisis Regresi

Model Regresi Menurut Basuki (2016), dalam metode estimasi model

regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga

pendekatan, antara lain:

1. Common Effect Model (CEM)

Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena

hanya mengombinasikan data time series dan data cross section. Pada

model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga

diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun

waktu. Metode ini menggunakan pendekatan Ordinary Least Square

(OLS) atau teknik kuadarat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

Dengan model yang sebagai berikut:

Yit = α +X1it βit +ɛit

Ketrangan:

Y : Variabel Dependen

α : Konstanta

X1 : Variabel Independen I

β : Koefisien Regresi

ε : Error Terms

t : Periode Waktu / Tahun

i : Cross Section (Individu)

2. Fixed Effect Model (FEM)


Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat

diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel

model Fixed Effect menggunakan tehnik variable dummy untuk

menangkap perbedaan intersep antar perusahaan. Namun demikian,

slopenya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut

dengan teknik least Squares Dummy Variable (LDSV). Dengan model

yang sebagai berikut:

Yit= α+ y1Di+y2D2+y3D3+βxit+£it

Keterangan:

Yit : variabel terikat individu ke i period eke tα

: interstep gabungan

β : koefisien regresi atau slope

Xit : variabel penjelas individu ke I period eke t

yi : interstep individu i

Di : variabel dummy untuk individu ke i

£it : galat individu ke I period ke t (idiosyncratic term)

i : 1,2,3,4;= 1, 2,. .. T

3. Random Effect Model (REM)

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan

mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model

random effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-

masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model ini yakni

menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error


Component Model (ECM) atau Teknik Generalized Least Squar (GLS).

Dengan model yang sebagai berikut (Rosadi 2012):

Yit- Xlit Bit + vi

Keterangan:

vit=ci+dt+ ɛit

Ci: Konstanta yang bergantung pada i

Dt: Konstanta yang bergantung pada t

5. Analisis Koefisien Determinasi

Analisa determinasi digunakan untuk melihat presentase pengaruh

independent variable terhadap dependent variable. Koefisien derminasi untuk

regresi dengan lebih dari dua variable bebas disarankan untuk menggunakan

adjusted R2. Koefisien determinasi R memiliki kelemahan mendasar yaitu bias

terhadap jumlah independent variable yang dimasukkan kedalam model. Setiap

tambahan suatu independent variable maka R² akan meningkat, tidak peduli

apakah variabel terdebut berpengaruh secara signifikan terhadap dependent

variabel atau tidak. Oleh karena itu, didalam penelitian ini peneliti

menggunakan adjuster R2 untuk mengukur besarnya presentase pengaruh

independent variabel terhadap dependen variabel.

Untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial digunakan koefisien determinasi.

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi sebagai

ukuran untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel yang

digunakan. Koefisien determinasi dalam penelitian menggunakan adalah


nagelkerke's r square karena menurut (Ghozali & Ratmono, 2017) nilai

nagelkerke's R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R² pada multiple

regression.

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui berapa

besamya konstribusi yang diberikan variable x (profitabilitas, nilai perusahaan

dan leverage) terhadap variable y (nilai perusahaan) dan moderasi z (kebijakan

dividen). Menurut (Sugiyono, 2018)rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

KD=R2×100%

Keterangan:

Kd= koefisien determinasi

R2= koefisien korelasi

6. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji keberartian koefisien (Bi) dilakukan dengan statistik T. Hal ini

digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel

independen (mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara

signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen). Dasar pengambilan

keputusannya adalah melakukan analisis dengan program eviews 9.0. Jika

koefisien signifikant (Bi)< taraf signifikansi yang telah ditetapkan (a-5%).

Maka secara parsial variabel independen tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen, sehingga HO ditolak imam ghozali, 2001


1. Jika nilai signifikasi pada variabel bebas > 0.05, maka ho diterima, artinya

secara individual variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.

2. Jika nilai signifikasi pada variabel bebas < 0.05, maka ho ditolak, artinya

secara individual variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji f atau uji simultan digunakan untuk menguji keberartian pengaruh

dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah melakukan analisis dengan

program eviews 9.0. Dengan program eviews 9.0, uji anova atau F test, bila

didapatkan koefisien signifikan t (Bi) < taraf signifikansi yang telah ditetapkan

(a-5%), pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dengan

nilai a yang ditetapkan (0,05) atau 5%. Jika signifikansi< 0,05 maka HO

ditolak, yang berarti variabel independen bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen. Jika signifikansi > 0,05 atau 5% maka HO diterima yang

berarti variabel independen bersama-sama tidak mempengaruhi variabel

dependen, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali & Ratmono, 2017) Dari hipotesis diatas peneliti

menentukan:

1. Menentukan tingkat signifikasi Dalam penelitian ini taraf signifikan yang

digunakan adalah a=0,05 (5%).

2. Menentukan nilai f-hitung Menentukan keputusan dengan dasar sebagai

berikut: jika nilai (f-statistik)> dari 0.05 (5%), maka HO diterima dan HI
ditolak, atau jika nilai (f-statistik) < dari 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan

H1 diterima.

3. Dalam penelitian ini taraf signifikan yang digunakan adalah a= 0,05 (5%)

jika p-value lebih kecil < a, maka H0 ditolak. Namun, jika p-value > a

maka HO diterima.

c. Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)

Menurut Ghozali (2018), moderated regression analysis (MRA)

merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda, dimana dalam persamaan

regresinya mengandung unsur interaksi, yaitu perkalian antara dua atau lebih

variabel independent. Penggunaan MRA dikarenakan dalam penelitian ini

menggunakan variabel moderator, sehingga persamaan regresi data panel

untuk variabel moderator adalah dengan menggunakan persamaan MRA.

Adapun persamaan MRA dapat diformulasikan sebagai berikut:

Y=α+β1XI+β2X2+ βIXI* Z+ β2X2*Z+€

Keterangan:

Y : Variabel dependen

A : Konstanta

β1, β2 : Koefisien regresi masing-masing variabel independen

XIX2 :Variabel independen

€ : Error term

Kriteria pengambilan keputusan efek variabel moderator dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai probability variablel moderator > α (0.05), maka HO diterima.


2. Jika nilai probability variabel moderator < α (0.05), maka HO ditolak.

Anda mungkin juga menyukai