Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2018. Dalam penelitian ini sampel

dan data penelitian diambil dari perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel den

gan beberapa kriteria tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil

data laporan keuangan tahunan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2017. Sumber data diperoleh dari

website resmi BEI, yaitu www.idx.co.id.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan metode penelitian kausal (casual research) yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel bebas (independent

variable) baik satu variabel atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat

(dependent variabel) (Sekaran dan Bougie, 2013). Penelitian ini memerlukan

pengujian hipotesis statistik dengan analisis regresi liniear berganda.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

1) Definisi Variabel

32

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel dependen

dan variabel independen.

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain (Supomo dan Indianto,1999).

penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, leverage, CSR,

profitabilitas, dan kebijakan dividen sebagai variabel independen.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen (Supomo dan Indiarto,1999) variabel dependen

pada perusahaan ini adalah nilai perusahaan.

2) Operasional Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel independen

yang digunakan ada 4, yaitu:

1) Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahan merupakan besar kecilnya suatu perusahan

yang dapat dilihat dari tingkat penjualan, jumlah ekuitas, atau

jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut (Danantio, 2013).

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menyatakan dengan total

aktiva perusahaan, semakin besar total aktiva maka akan semakin

33

http://digilib.mercubuana.ac.id/
besar pula ukuran perusahaan ini. Semakin besar aktiva maka

semakin banyak modal yang ditahan. Tujuannya yaitu untuk

membuat data total aset terdistribusi secara normal. Sebagai proksi

dari ukuran perusahaan dengan rumus sebagai berikut:

SIZE = Ln (Total Assets) ............................................................ (1)

Pengukuran serupa telah digunakan oleh Rakasiswi Dkk (2017),

Prasetyorini (2013), Dewi dan Sudiartha (2017), Pratiwi dan Rahayu

(2015), Danantio (2013), Qomariah (2015), dan Putu Dkk (2014).

2) Leverage

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai

dengan hutang-hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva

berasal dari kreditur, bukan dari pemegang saham ataupun 36 dari

investor. Leverage atau solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban

finansialnya apabila perusahaan tersebut likuidasi pada suatu waktu.

Weston dan Copeland (1992) merumuskan rasio leverage sebagai

Total Aktiva
LEVERAGE = ........................................................(2)
Total Hutang

Dimana :

total hutang = hutang lancar + hutang tidak lancar

total aktiva = aktiva lancar + aktiva

34

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Pengungkapan Corporate Social Responsibilty

Corporate Social Responsibility (CSR) yang diperoleh dari

laporan tahunan perusahaan. Daftar pengungkapan social yang

digunakan adalah daftar pengungkapan dengan jumlah 91 item yang

diadaptasi berdasarkan pengungkapan yang dikeluarkan oleh Global

Reporting Initiative 4.0 (GRI) karena GRI versi 4 memiliki

perubahan yang cukup signifikan dalam penyusunan laporan

berkelanjutan dari versi 3.0 dan karena GRI versi 4.0 baru

dipublikasikan pada tahun 2013 dan baru diwajibkan pada tahun

2015 sedangkan penelitian ini meneliti perusahaan pada periode

2013-2016 oleh karena itu peneliti menggunakan GRI versi 4.0

merupakan pembaharuan dari versi yang lama. dengan enam

indikator yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja social,

hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab atas produk.

Dan penelitian ini sudah dipakai oleh (Dewi dan Sanica, 2017).

Berikut pengukuran yang dipakai:

N
CSD = ............................................................................ (3)
K

Keterangan:

CSD = indeks pengungkapan perusahaan

N = jumlah item pengungkapan yang dipenuhi

K = jumlah semua item yang mungkin dipenuhi

35

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengukuran serupa telah digunakan oleh (Rakasiswi Dkk,

2017), (Prasetyorini, 2013), (Dewi dan Sudiartha, 2017), (Danantio,

2013), (Qomariah, 2015), dan (Putu Dkk, 2014).

4) Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba (Prasetyorini, 2013). Salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas adalah Return on Equity (ROE) yang merupakan rasio

antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal sendiri.

ROE menunjukkan tingkat pengembalian atas modal yang di

investasikan oleh pemilik saham kepada perusahaan. Satuan

pengukuran ROE adalah sebagai berikut:

Laba Bersih
ROE = ........................................................................ (3)
Modal Sendiri

Pengukuran serupa telah digunakan oleh Rakasiswi Dkk (2017),

Prasetyorini (2013), Dewi dan Sudiartha (2017), Danantio (2013),

Qomariah (2015), dan Putu Dkk (2014).

b. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai

Perusahaan yang didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan

diukur dengan menggunakan price to book value (PBV). Dalam

penelitian ini PBV dihitung berdasarkan perbandingan antara harga pasar

36

http://digilib.mercubuana.ac.id/
saham dengan nilai buku per saham. (Brigham dan Houston, 2001) PBV

dapat dihitung dengan:

Harga per Lembar Saham


PBV = .................................................... (1)
Nilai Buku per Lembar Saham

Pengukuran serupa telah digunakan oleh Rakasiswi Dkk (2017),

Pratiwi dan Rahayu (2015), Danantio (2013), Qomariah (2015), dan Putu

Dkk (2014)

Tabel 3.1
Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel Pengukuran Skala

Harga per Lembar Saham


Nilai Perusahaan PBV = Rasio
Nilai Buku per Lembar Saham

Ukuran
SIZE = Ln (Total Assets) Rasio
Perusahaan

Leverage Total Aktiva Rasio


LEVERAGE =
Total Hutang
Pengungkapan
Corporate N
CSD = Rasio
Social K
Responsibilty
Laba Bersih
Profitabilitas ROE = Rasio
Modal Sendiri

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Dalam penelitian ini

37

http://digilib.mercubuana.ac.id/
teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu

penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel yang

digunakan yaitu:

1. Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI selama periode

2014-2017.

2. Perusahaan sektor pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan

secara lengkap.

Tabel 3.2
Rincian sampel penelitian

No Kriteria Total
1 Jumlah perusahaan sektor pertambangan 46
yang terdaftar di BEI periode 2014 –
2017
2 Perusahaan sektor pertambangan yang (3)
tdak menerbitkan laporan keuangan
secara lengkap selama periode 2014 –
2017
3 Perusahaan yang mendapatkan laba (26)
negatif
Jumlah populasi sampel 17
Jumlah sampel penelitian (17 x 4) 68

38

http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui studi

dokumentasi dan studi pustaka. Studi dokumentasi dimana data-data dan teori

dalam penelitian ini diperoleh dari literatur, artikel, jurnal dan hasil penelitian

terdahulu yang relevan dengan penelitian dan landasan teori. Pengumpulan

data sekunder dilakukan dengan menelusuri laporan keuangan tahunan yang

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017, yang dapat

diperoleh dari website resmi BEI (www.idx.co.id).

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

liniear berganda (multiple regression). Adapun pengujian yang dilakukan

dalam penelitian ini antara lain statistik desktiptif, uji asumsi klasik dan uji

hipotesis. Penelitian ini menggunakan program SPSS versi 25. Dibawah ini

adalah penjabaran dari pengujian yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang

dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), standar deviasi

(Ghozali, 2013). Statistik deskriptif biasanya digunakan untuk

menggunakan profil dan sampel sebelum memanfaatkan teknik analisis

statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis.

39

http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel independen dan variabel dependen atau keduanya

terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Analisis statistik

yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual

yaitu uji one sample kolmogrov smirnov test. Untuk mendeteksi

normalitas data dapat diuji dengan kolmogorov-smirnov, dengan

pedoman pengambilan keputusan:

1. Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas <0,05 distribusi

adalah tidak normal.

2. Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 distribusi

adalah normal.

b. Uji Mutlikolonieritas

Multikorelasional berarti ada hubungan linier yang sempurna atau

pasti diantara beberapa atau semua variabel yang independen dari model

yang ada. Akibat adanya multikolinearitas ini koefisien regresi tidak

tertentu dan kesalahan standarnya tidak terhingga. Hal ini akan

menimbulkan bias dalam spesifikasi. Uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan kolerasi antar

40

http://digilib.mercubuana.ac.id/
variabel bebas.Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

kolerasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2016:103). Jika variabel saling

berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortoghonal

adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebasnya sama

dengan nol

1. Jika antar variabel bebas pada korelasi diatas 0,90 maka terdapat

multikolonieritas

2. Terdapat multikolinearitas jika tolerance lebih kecil dari 0,10 atau sama

dengan VIF lebih besar dari 10.

3. Nilai eigen value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas

mendekati 0 menunjukan adanya multikoloniearitas

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dan

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas.Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser

yaitu dengan menguji tingkat signifikansinya. Pengujian ini dilakukan

untuk merespon variabel X sebagai variabel independen dengan nilai

absolute unstandardized residual regresi sebagai variabel independen.

Apabila hasil uji di atas level signifikan (r > 0,05) berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas dan sebaliknya apabila level di bawah signifikan (r <

0,05) berarti terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

41

http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Uji Autokorelasi

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keterikatan pada kesalahan

pengganggu (residual) pada periode t dengan periode t-1. Autokorelasi

umumnya terjadi jika pengukuran variabel dilakukan dengan interval

waktu (time series). Autokorelasi dapat mengganggu model regresi linear

sehingga dapat menimbulkan bias pada kesimpulan. Dalam pengujian ini

mengunakan metode durbin-watson ( DW test) uji ini hanya digunakan

untuk autokorelasi tingkat satu ( first order autocorrelation ) dan

mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidal

ada variabel lag di antara variabel independent. Hipotesis yang akan diuji

adalah :

b. Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 )

c. HA : ada autokorelasi (r ≠ 0 )

Hipotesis nol keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl


Tidak ada autikorelasi positif
No desicion dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi, positif
No desicicon 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
atau negatif
Tdk ditolak du < d < 4 – du

42

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien Determinasi (Uji R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Setiap tambahan

satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Oleh karena itu banyak peniliti menganjurkan untuk menggunakan

adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik.

Kenyataanya, nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang

dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji empiris terdapat nilai adjusted

R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol (Ghozali, 2013).

b. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F digunakan

untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2013).

43

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha),

tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua

variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

statistik F ini adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas di bawah 0,05 maka semua variabel dependen

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) diterima.

2. Jika nilai probabilitasnya di atas 0,05 maka semua variabel

independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha)

ditolak.

c. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikasi 0,05 (Ghozali, 2013).

Suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter

suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut

44

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai