Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu studi kasus
yang digunakan mengenai objek tertentu pada PT Telekomunikasi ,
Tbk. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis
penelitian yang menggunakan angka. Sedangkan pendekatan
deskriptif merupakan kegiatan mengerahkan , mengatur , dan
kemudian menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan
mudah memperoleh gambaran mengenai sifat (karakteristik) objek
dari data penelitian.

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Data-data yang digunakan didapatkan dari website resmi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu www.telkom.co.id

3. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012) Penelitian kuantitatif merupakan penelitian
yang banyak menggunakan angka , mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut serta performa dari hasilnya.

4. Subjek dan Objek Penelitian


a. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk selama periode 2016-2019.
23

b. Objek penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan
suatu data yang digunakan untuk penelitian. Objek penelitian ini
adalah data laporan PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk selama
periode 2016-2019 . Laporan keuangan berupa neraca dan laporan
laba rugi pada laporan keuangan perusahaan PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk.

5. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder. Data sekunder diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
berupa histori singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan ,
laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berupa neraca
dan laporan laba rugi yang di dapat dari website PT Telkom pada
tahun 2016-2019.

6. Metode Pengumpulan Data


Metode atau teknik pengumpulan data merupakan suatu cara
yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian
(Arikunto,2013). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah metode dokumentasi , yaitu dengan cara mencari data,
mengumpukan, mempelajari, mengklasifikasikan, dan menggunakan
data yang sudah ada mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya
yang masih berkaitan dengan perusahaan.
24

B. Analisis Data
1. Alat Analisis
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan digunakan suatu
alat analisis yang berupa rasio-rasio keuangan atau laporan keuangan
yang mengukur atau mengidentifikasi tingkat kinerja perusahaan. Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif.

a. Rasio Likuiditas
1). Current ratio (Rasio lancar)
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio ini
berarti semakin likuid perusahaan. Namun demikian rasio ini mempunyai
kelemahan, karena tidak semua komponen aktiva lancar memiliki tingkat
likuiditas yang sama.

2) Quick Ratio
Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio =
HutangLancar
Rasio ini adalah seperti current ratio tetapi persediaan tidak
diperhitungkan karena kurang likuid dibandingkan dengan kas, surat
berharga, dan piutang. Oleh karena itu quick ratio memberikan ukuran
yang lebih akurat dibandingkan dengan current ratio tentang kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.
3) Cash Ratio
Kas
Cash Ratio =
HutangLancar
Cash ratio adalah kemampuan kas dan surat berharga yang
dimiliki perusahaan untuk menutup hutang lancar. Rasio ini paling akurat
dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek karena hanya memperhitungkan komponen aktiva lancar
yang paling likuid. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin baik
25

kondisi keuangan jangka pendek perusahaan dan sebaliknya.

b. Rasio Solvabilitas
1) Debt to Total Assets Ratio (DAR)
Total Utang
DAR =
Total Asset
Semakin rendah debt to total assets ratio semakin baik karena
aman bagi kreditur saat likuidasi. Supaya aman porsi utang harus lebih
kecil terhadap aktiva.
2) Debt to Equity Ratio (DER)
Total Utang
DER =
Total Modal
Semakin rendah debt to equity ratio semakin baik karena aman
bagi kreditur saat likuidasi. Dalam persoalan debt to equity ratio ini yang
perlu dipahami bahwa tidak ada batasan berapa debt to equity ratio yang
aman bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif biasanya debt to
equity ratio yang lewat 66% atau 2/3 sudah dianggap berisiko.

c. Rasio Profitabilitas
Terdapat beberapa cara untuk mengukur ratio profitabilitas , diantaranya
:
1). Return On Asset (ROA)
Laba Setelah Pajak
ROA=
TotalAktiva
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi pihak
manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen
perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin
besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan
atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan
laba yang lebih besar, dan sebaliknya.
2). Return On Equity
Laba Setelah pajak
ROE =
TotalModal
26

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri
yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang
saham untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal
sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin
tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri
yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
3). Profit Margin Ratio
a). Net Profit Margin
Laba Bersih
Net Profit Margin =
Penjualan
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini
mencerminkan efisiensi seluruh bagian, yaitu produksi, personalia,
pemasaran, dan keuangan yang ada dalam perusahaan.
b). Operating Profit Margin
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Operating Profit Margin =
Penjualan
Rasio ini mengukur kemampuan untuk menghasilkan laba
sebelum bunga dan pajak dengan penjualan yang dicapai
perusahaan. Rasio ini menunjukkan efisiensi bagian produksi,
personalia, serta pemasaran dalam menghasilkan laba.
c). Gross Profit Margin
LabaKotor
Gross Profit Margin =
penjualan
Rasio ini mengukur kemampuan untuk menghasilkan laba kotor
dengan penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini
menggambarkan efisiensi yang dicapai oleh bagian produksi.

d. Analisis Trend
Melakukan analisis trend dengan menggunakan metode kuadrat
kecil untuk mengetahui kecenderungan (trend) dari masing-masing
rasio , sehingga dapat diketahui rasio tersebut cenderung naik atau turun.
Rumus persamaan trend adalah sebagai berikut (Maryati,2010)
27

Yt= a+bX

Diketahui :

a=
∑Y
n
∑ XY
b=
∑ X2
Keterangan :
Yt : Nilai trend untuk periode tertentu
Y : Nilai Rasio
a : Nilai Yt bila X=0
b : Kemiringan garis trend
X : Kode periode waktu tahun dasar
n : Banyaknya tahun (periode) yang digunakan

Agar perhitungan trend menjadi lebih mudah , maka dapat


menggunakan tabel sebagai berikut
Tabel 3.1. Perhitungan trend PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk Tahun 2016-2019

2
Tahun Rasiso (Y) Kode XY X Yt
Waktu (X)

Jumlah
Dari perhitungan tersebut, maka akan diketahui keadaan yang dapat
diklarifikasikan sebagai berikut :

a. Bila b bernilai positif , maka rasio keuangan perusahaan tersebut


dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan
b. Bila b bernilai negatif, maka rasio keuangan perusahaan tersebut
dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan.
28

e. Pengujian hipotesis parsial

Untuk mengetahui pengaruh dari masing masing rasio keuangan


terhadap penilaian kinerja perusahaan maka dilakukan pengujian secara
parsial. Adapun rumus untuk menentukan uji parsial yaitu sebagai
berikut (Suliyanto,2011).

Keterangan:
t = nilai hitung
bj = koefisien regresi
Sbj = standard error koefisien regresi

2. Kriteria Penerimaan
a. Pengujian Hipotesis pertama (H1)
1). Merumuskan Hipotesis penelitian :
Ho : β1 = 0 ; Rasio Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Kinerja
perusahaan
Ha : β1 ≠ 0 ; Rasio Likuiditas berpengaruh terhadap Kinerja
Perusahaan
2). Menetukan Level of significance (α)
Level of significance (α) =0,05 ; derajat kebebasan (n-k)
3). Menentukan kriteria pengujian
Ho1 diterima apabila thitung ≤ ttabel (ɑ/2)
Ha1 diterima apabila thitung > ttabel (ɑ/2)

b. Pengujian Hipotesis kedua (H2)


1). Merumuskan Hipotesis penelitian :
Ho : β2 = 0 ; Rasio Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Perusahaan
29

Ha : β2 ≠ 0 ; Rasio Solvabilitas berpengaruh terhadap Kinerja


Perusahaan

2). Menetukan Level of significance (α)


Level of significance (α) =0,05 ; derajat kebebasan (n-k)
3). Menentukan kriteria pengujian :
Ho2 diterima apabila thitung ≤ ttabel (ɑ/2)
Ha2 diterima apabila thitung > ttabel (ɑ/2)

c. Pengujian hipotesis ketiga (H3)


1). Merumuskan Hipotesis penelitian :
Ho : β2 = 0 ; Rasio Profitibalitas tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Perusahaan
Ha : β2 ≠ 0 ; Rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap Kinerja
Perusahaan

2). Menetukan Level of significance (α)


Level of significance (α) =0,05 ; derajat kebebasan (n-k)
3). Menentukan kriteria pengujian :
Ho3 diterima apabila thitung ≤ ttabel (ɑ/2)
Ha3 diterima apabila thitung > ttabel (ɑ/2)
30

C. Definisi Konseptual dan Operasional

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator


Penilaian Evaluasi kinerja kontribusi individu 1. Pendapatan
karyawan secara didalam organisasi 2. Persaingan
Kinerja
relatif pada waktu atas kinerja yang 3. Produk
Perusahaan sekarang ataupun diekspresikan dalam Baru
yang telah penyelesaian tugas
dilakukan yang yang menjadi
disesuaikan dengan tanggungjawabnya.
standar
prestasi(Dessler,2011)
Rasio rasio likuiditas Rasio likuiditas 1. Current
menunjukkan membandingkan Ratio
Likuiditas
kemampuan aset kewajiban jangka 2. Quick
lancar dalam menutup pendek dengan Ratio
kewajiban-kewajiban sumber daya jangka 3. Cash Ratio
jangka pendek pendek atau aktiva
perusahaan jika aset- lancar yang tersedia
aset lancar tersebut untuk memenuhi
terpaksa dicairkan. kewajiban jangka
Basyaib (2007) pendek tersebut
Rasio rasio Solvabilitas Besarnya aktiva yang 1. DAR
adalah Rasio yang didanai utang
Solvabilitas 2. DER
mengukur seberapa
besar perusahaan
dibiayai dengan
hutang. Fahmi (2012)
Rasio rasio profitabilitas Ratio untuk 1. ROA
disebut juga rasio mengetahui
Profitabilitas 2. ROE
rentabilitas yaitu kemampuan
menggambar perusahaan 3. Profit
kemampuan mendapatkan laba
Margin
perusahaan
mendapatkan laba
melalui melalui
semua kemampuan
dan sumber yang ada
Harahap (2016)

Anda mungkin juga menyukai