Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS DAN PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN

MATERI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 Semester 3 Kelas A
yang dibina oleh
NINNASI MUTTAQIIN, S.M.B., CFP.

Disusun Oleh :
Anisa Raura (5130020002)
Nurcahya Setiani Rahayu (5130020003)
Wahyu Widiiawan (5130020007)
Moch. Rofi’i (5130020021)
Adela Nur Cahyani (5130020037)
Tamara Adillatirrusdah (5130020030)
Helliya Habibi (5130020052)
Kharisma Khairunnisa (5130020058)
Auliya’atul Fitriyah (5130020059)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN TEKNOLOGI DIGITAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021/2022
ANALISIS DAN PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN

A. Pengertian analisis rasio keuangan


Analisis rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah
yang terdapat pada laporan keuangan dengan menggunakan formula yang dianggap
representative untuk diterapkan. Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna
utama, yaitu investor dan manajemen (Fahmi, 2016).

B. Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan


Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu:
1. Dapat dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Sebagai rujukan untuk membuat perencanaan bagi pihak manajemen.
3. Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
4. Dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan
dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pegembalian pokok
pinjaman bagi kreditor.
5. Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi.

C. Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan


Menurut Sofyan Syafri Harahap analisis rasio keuangan memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
1. Sebagai pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan.
2. Untuk mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
3. Sebagai bahan dalam mengisi model pengambilan keputusan dan model prediksi.
4. menstandarisasi size perusahaaan.
5. Mudah melihat tren dari suatu perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.

Selain keunggulan, terdapat juga kelemahan dari analisis secara rasio keuangan, yaitu:
1. Penggunaan rasio keuangan memberikan pengukuran yang relatif terhadap suatu
perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan hanya dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan
kesimpulan akhir.
3. Setiap data yang diperoleh dipergunakan dalam menganalisis yang bersumber dari
laporan keuangan perusahaan.
4. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial, artinya perhitungan rasio
keuangan dilakukan oleh manusia yang memiliki pandangan yang berbeda.

D. Solusi dalam Mengatasi Kelemahan Rasio Keuangan


1. Mengatasi permasalahan dengan melihat kondisi keuangan, seperti kondisi kualitas
SDM karyawan dan manajer perusahaan baik di bidang administrasi, pemasaran,
produksi dan keuangan.
2. Hasil perhitungan rasio keuangan yang telah dilakukan, diadakan rekonsilasi untuk
menyesuaikan perbedaan dan mencari penyebabnya.
3. Bagi seorang manajer keuangan diperlukan pemahaman yang mendalam serta
berhati-hati dalam pengambilan keputusan.

E. Hubungan Rasio keuangan dan Kinerja Keuangan


1. Analisis rasio keuangan digunakan oleh manajemen untuk menentukan seberapa
baik kinerja keuangan di suatu perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
untuk menujukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa
lalu (Warsidi dan Bambang).
3. Analisis rasio keuangan menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan sebagai
perbandingan angka-angka yang terdapat pada pos-pos laporan keuangan.

F. Cara Menganalisis Rasio Keuangan


Cara menganalisis rasio keuangan menurut Farah Margaretha :
1. Analisis horizontal/trend analisis
Membandingkan rasio keuangan di tahun lalu agar dapat dilihat trend dari rasio
perusahaan selama kurun waktu tertentu.
2. Analisis vertical
Membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio dari perusahaan lain
yang sejenis.
3. The du port chart
Berupa bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara ROI, asset
turnofer dan profit margin.

G. Rasio keuangan perspektif akademisi dan investor


1. Rasio keuangan perspektif akademisi
Kalangan akademisi adalah mereka yang menggunakan rasio keuangan sebagai alat
dalam penelitian. Sehingga menjadi kebiasaan peneliti untuk melakukan penelitian
secara mendalam dan komprehensif.
2. Rasio keuangan perspektif investor
Investor adalah mereka yang menerapkan “Think fast and decision fast” karena
faktor itu membuat investor menginginkan penggunaan rasio keuangan yang
dianggap fleksibel dan sederhana. Bagi investor ada tiga rasio keuangan yang
dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan
yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

H. Macam-Macam Perhitungan Rasio Keuangan


1. Rasio Likuiditas
Merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu. Contohnya membayar listrik, telepon, air PDAM,
gaji karyawan, gaji teknisi, gaji lembur, tagihan telepon, dan sebagainya.
Macam-macam rasio likuiditas, yaitu :
a. Current ratio (Rasio Lancar)
Merupakan ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek,
kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.

𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
b. Quick ratio (Rasio Cepat)
Merupakan ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio
lancar.
(𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 − 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒊𝒆𝒔)
𝒒𝒖𝒊𝒄𝒌 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

c. Net Working Capital Ratio (Rasio modal kerja)


Merupakan suatu ukuran dari likuiditas perusahaan.

𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑵𝒆𝒕 𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

d. Cash Flow Liquidity Ratio (Rasio likuiditas arus kas)


Merupakan rasio yang menggunakan pembilang sebagai suatu perkiraan sumber
kas. Kas dan surat berharga menyajikan jumlah kas yang dihasilkan sari operasi
perusahaan.

𝑪𝒂𝒔𝒉 + 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒆𝒓𝒄𝒊𝒂𝒍 𝑷𝒂𝒑𝒆𝒓


( )
𝒄𝒂𝒔𝒉 𝒇𝒍𝒐𝒘 𝒍𝒊𝒒𝒖𝒊𝒅𝒊𝒕𝒚 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 = +𝑪𝑭𝑶
(𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔)

2. Rasio leverage
Merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai utang.
Sebaiknya perusahaan menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari
mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang.
Macam-macam rasio leverage yaitu :
a. Debt to Total Assets atau Debt Ratio
Merupakan rasio utang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aktiva.

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
𝒅𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
b. Debt to equity ratio
Merupakan pengukuran rasio utang terhadap modal.

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
𝒅𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔^′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
c. Times Interest Earned (rasio cakupan bunga)
Merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar liabilitas.

𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒇𝒐𝒓𝒆 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝑻𝒂𝒙 (𝑬𝑩𝑰𝑻)


𝒕𝒊𝒎𝒆𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝒆𝒂𝒓𝒏𝒆𝒅 =
𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝑬𝒙𝒑𝒆𝒏𝒔𝒆

d. Cash Flow Coverage


Merupakan rasio keuangan yang menggunakan item dalam laporan arus kas.

(𝑨𝒍𝒊𝒓𝒂𝒏 𝑲𝒂𝒔 𝑴𝒂𝒔𝒖𝒌 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑪𝒐𝒔𝒕


+𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑷𝒓𝒆𝒇𝒆𝒓𝒆𝒏)
𝒄𝒂𝒄𝒉 𝒇𝒍𝒐𝒘 𝒄𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 =
((𝟏 − 𝑻𝒂𝒙)(𝟏 − 𝑻𝒂𝒙))
e. Long Term Debt to Total Capitalization
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara hutang
jangka Panjang dengan modal sendiri. Hasil perhitungannya menggambarkan
besar bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang
jangka Panjang.
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍𝒊𝒛𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 =
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕 + 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

f. Fixed Charge Coverage (rasio cakupan biaya tetap)


Merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar biaya atau beban tetapnya dengan laba sebelum pajak dan bunga.
(𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂 + 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂)
𝒇𝒊𝒙𝒆𝒅 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒈𝒆 𝒄𝒐𝒗𝒆𝒓𝒈𝒆 =
(𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑩𝒖𝒏𝒈𝒂 + 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒘𝒂)

g. Cash Flow Adequacy


Merupakan perbandingan anatra arus kas dari operasi dengan pembayaran utang
jangka Panjang, pembelian asset dan pembayaran dividen yang dinyatakan
dalam prosentase
(𝑨𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 )
𝒄𝒂𝒔𝒉 𝒇𝒍𝒐𝒘 𝒂𝒅𝒆𝒒𝒖𝒆𝒏𝒄𝒚 =
(𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 + 𝒑𝒆𝒍𝒖𝒏𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
+ 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏)

3. Rasio Aktivitas
Merupakan rasio yang menggambarkan sejauh mana perusahaan menggunakan sumber
daya yang dimiliki guna menunjang aktivitas perusahaan.
Macam-macam rasio aktivitas, yaitu :
a. Investory Turnover (perputaran persediaan)
Rasio ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan.
(𝑪𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝑮𝒐𝒐𝒅 𝑺𝒐𝒍𝒅)
𝒊𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
(𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚)

b. Day Sales Outstanding (rata-rata periode pengumpulan piutang)


Merupakan rasio yang mengkaji tentang bagaimana suatu perusahaan melihat
periode pengumpulan piutang yang akan terlihat.
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆
𝒅𝒂𝒚 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔 𝒐𝒖𝒕𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 =
(𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔/𝟑𝟔𝟎)

c. Fixed Assets Turnover (perputaran aktiva tetap)


Rasio ini melihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki perusahaan yang memiliki
tingkat perputaran secara efektif dan berdampak pada keuangan.
𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔
𝒇𝒊𝒙𝒆𝒅 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
(𝒇𝒊𝒙𝒆𝒅 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 − 𝒏𝒆𝒕)

d. Total Assets Turnover (perputaran total asset)


Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan asset yang dimiliki perusahaan terjadi
perputaran secara efektif.
𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕

e. Long Term Asset Turnover (rasio perputaran asset jangka Panjang)


𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

4. Rasio profitabilitas
Adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara menyeluruh yang ditujukan
besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan
penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas, maka semakin baik
menggambarkan kemampuan tingginya keuntungan perusahaan yang diperoleh.
Macam-macam rasio profitabilitas, yaitu :
a. Gross Profit Margin (margin laba kotor)
Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston berpendapat bahwa margin laba kotor yang
memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok penjualan, mengukur
kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya
operasi baraang maupun untuk meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada
pelanggan. Sedangkan menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa
persentase dari sisa penjualan setelah perusahaan membayar barangnya disebut juga
margin laba kotor.
𝒓𝒂𝒔𝒊𝒐 𝒈𝒓𝒐𝒔𝒔 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 = 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔 − 𝒄𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝒈𝒐𝒐𝒅 𝒔𝒐𝒍𝒅 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔

b. Net Profit Margin (rasio pendapatan terhadap penjualan)


Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa:

𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉


𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

Hal ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada


tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industri
perusahan pada tahun sebelumnya, kita dapat menilai efisiensi operasi dan strategi
penetapan harga serta status persaingan antar perusahaan.

𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒌𝒐𝒕𝒐𝒓
𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒌𝒐𝒕𝒐𝒓 =
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

Margin laba yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik
melebihi harga pokok penjualan.

c. Return on Investment (ROI) atau pengembalian investasi


Rasio ini bertujuan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan
mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang diharapkan.

𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒐𝒙 (𝑬𝑨𝑻)


𝑹𝑶𝑰 =
𝑺𝒕𝒂𝒌𝒆𝒉𝒐𝒓𝒅𝒆𝒓′ 𝒔 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
d. Return on equity (ROE)
Rasio ini mengkaji sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya yang
dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas.
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓 𝒕𝒂𝒙
𝑹𝑶𝑬 =
𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
5. Rasio Pertumbuhan
Adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya dalam industri dan perkembangan ekonomi secara umum.
Rasio ini umumnya dilihat dari berbagai segi yaitu sales (penjualan), earning after tax
(EAT), laba per lembar saham, dividen perlembar saham, dan harga pasar perlembar
saham.

6. Rasio Nilai Pasar


Merupakan rasio yang menggambarkan kondisi pasar. Rasio ini memberi pemahaman
bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan
dan dampaknya di masa mendatang.
Macam-macam rasio pasar, yaitu:
a. Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham
Earning per share merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada
pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.
𝑬𝑨𝑻
𝑬𝑷𝑺 =
𝑱𝒔𝒃

b. Price Earning Ratio (PER) atau rasio harga laba


Rasio harga laba merupakan perbandingan antara harga pasar perlembar saham
dengan laba perlembar saham.
𝑴𝑷𝑺
𝑷𝑬𝑹 =
𝑬𝑷𝑺

c. Book Value Per Share (BVS) atau harga buku per saham
Merupakan rasio untuk membandingkan jumlah saham beredar dengan ekuitas
pemegang saham.
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 − 𝒑𝒓𝒆𝒇𝒆𝒓𝒓𝒆𝒅 𝒔𝒕𝒐𝒄𝒌
𝑩𝑽𝑺 =
𝑪𝒐𝒎𝒎𝒐𝒏 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒔 𝒐𝒖𝒕𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈

d. Price Book Value (PBV)


Adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. PBV digunakan untuk
melihat seberapa besar kelipatan nilai saham perusahaan dengan nilai bukunya.
𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝒑𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆
𝑷𝑩𝑽 =
𝑩𝒐𝒐𝒌 𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆

e. Dividen Yield (hasil saham)

𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎


𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒚𝒊𝒆𝒍𝒅 =
𝒎𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝒑𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

Rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dibagikan perusahaan


kepada pemegang saham. Apabila suatu saham memiliki dividend yield (DY) yang
tinggi, biasanya harga saham akan naik pada saat pengumuman dividen. Para
investor jangka panjang sangat tertarik dengan dividend yield (DY) karena
mengharapkan return yang konsisten setiap tahunnya.

f. Dividen Payout Ratio (pembayaran dividen)


Adalah persentase pendapatan yang diberikan perusahaan kepada para pemilik
saham.

𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆


𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒂𝒚𝒐𝒖𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆
Daftar Pustaka

Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai