LANDASAN TEORI
adalah dari laporan keuangan yang telah disusun pada periode tertentu. Dalam
rasio keuangan.
membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk
bersangkutan.1
berikut:
1
Kasmir, Pengantar Manjemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010), 93.
18
19
− Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (Debt
Ratio)
Collection Period)
usahanya.
− Pertumbuhan penjualan
Turnover.
rasio antara modal sendiri dengan total hutang, rasio antara modal
2
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), 107.
21
capital).
operasi. Antara lain: Gross Margin Ratio, Net Profit Ratio, dan
sebagainya.
a. Rasio Likuiditas. Antara lain: Current Ratio, Cash Ratio, Acid Test
b. Rasio Leverage. Antara lain: Total Debt To Equity Ratio, Total Debt
3
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2010), 70.
22
sebagaimana diatur Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.
modal Bank dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk meng-cover eksposur
risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko di masa datang. Rasio
digunakan dalam aspek ini adalah Net Operating Margin (NOM), Rasio
4
Ibid., 71.
23
Rasio utama yang digunakan dalam aspek ini adalah rasio besarnya aset
pasar. Rasio yang digunakan adalah rasio kecukupan modal yang dibentuk
B. Rentabilitas
Rasio keuangan yang sering kali digunakan untuk menilai kinerja bank
syariah adalah rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas bank adalah alat untuk
rentabilitas biasanya dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat
pada laporan laba rugi ataupun hubungan timbal balik antar pos yang terdapat
pada laporan laba rugi bank dengan pos-pos pada neraca bank guna
24
besar rentabilitas ekonomi atau return on assets, akan semakin besar pula
antara rentabilitas modal sendiri dengan rasio utang yang bisa bersifat positif
atau negatif. Pengaruh positif memiliki arti semakin besar rasio utang,
semakin besar pula rasio modal sendiri, dengan catatan jika rentabilitas
ekonomi lebih besar dari tingkat bunga. Pengaruh negatifnya adalah jika
rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga, rasio utang bertambah
5
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), 120.
6
Kasmir, Analisis Laporan…, 119.
25
dapat berupa: (1) Risiko yang sistematis (systematic risk), yaitu risiko yang
diakibatkan oleh adanya kondisi atau situasi tertentu yang bersifat makro,
perubahan situasi pasar, dan sebagainya; (2) Risiko yang tidak sistematis
(unsystemic risk), yaitu risiko yang unik, yang melekat pada suatu perusahaan
menghasilkan/memberikan pendapatan.
menghasilkan pendapatan.
syariah menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS adalah Return
rumus berikut:
Dimana,
dibagi 6) x 12.
berikut ini:
− Peringkat 5: ROA ≤ 0%
pendapatan dan atau menekan biaya serta semakin buruk pula tingkat
Bank yang selalu menjaga tingkat keuntungan yang tinggi dan mampu
membagikan deviden dengan baik, maka ada kemungkinan nilai saham dari
bank yang bersangkutan di pasar sekunder dan jumlah Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang berhasil dikumpulkan akan naik. Kenaikan nilai saham dan
sebuah bank, apabila dana besar yang disimpan pada sebuah bank kemudian
bisnis perbankan tak terkecuali bank syariah karena bank syariah merupakan
lembaga keuangan syariah yang berorientasi pada laba (profit). Motif profit
hifdzul maal atau menjaga harta. Secara harfiah maqasidul syariah dapat
disebut needs atau kebutuhan. Dan semua kebutuhan ini harus dipenuhi.
Begitu pula dengan usaha pencapaian tujuan itu adalah salah satu kewajiban
dan keturunan) dapat merusak kehidupan manusia dunia dan akhirat secara
9
Mudrajad Kuncoro, Suhardjono, Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta, 2002), 539.
10
Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010), 280.
11
Budi Setyanto, et al., Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,2006), 63.
30
kekafiran.”14
12
Nur Chamid, Jejak Langkah ...., 282.
13
Q.S. Al-Qashash: 77.
14
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), 2.
31
No. 9/24/DPbS, rasio ini termasuk rasio penunjang untuk mengukur tingkat
dengan pendapatan operasional. Oleh karena itu rasio ini juga sering disebut
Operasional.
lainnya, rasio ini juga disajikan dalam bentuk prosentase. Semakin tinggi
Semakin kecil rasio ini semakin baik rentabilitas bank atau dapat pula
merupakan salah satu nilai instrumental ekonomi Islam yang menjadi acuan
15
Kuncoro, Manajemen Perbankan…., 569.
16
QS. Al-A‟raf: 31.
33
dunia. Sebaliknya kesederhanaan dan kerendahan hati juga bukan saja terpuji
secara spiritual, tetapi juga akan membawa banyak manfaat bagi kehidupan
daya ekonomi secara lebih efisien, lebih optimal, dan lebih adil. 17
Surat Edaran Bank Indonesia adalah surat yang diedarkan oleh Bank
tercantum dalam UU BI No. 23 tahun 1999, pada Bab III pasal 7 tentang
Beragun Emas Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang
F. Gadai Emas
Gadai diartikan sebagai suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai
piutang atas suatu barang bergerak, yaitu barang bergerak tersebut diserahkan
17
Ahmad Syakur, Dasar-Dasar Pemikiran Ekonomi Islam, (Kediri: STAIN Kediri Press,
2011), 156.
34
kepada orang yang berpiutang oleh orang yang mempunyai utang atau orang
adalah menahan salah satu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang
18
Subekti, Tjitro Sudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT. Pradnya,
2003), 297
19
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik , (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), 128.
35
irsyad (anjuran baik) saja bagi orang yang beriman, sebab lanjutan ayat
Tujuan dari akad gadai atau rahn sendiri hanya dimaksudkan untuk
harta atau mencari keuntungan. Karena karakteristik yang demikian, akad ini
kepentingan bisnis, jual beli atau bermitra. Jadi, menurutnya, uang hasil gadai
pernah membeli gandum dari seorang Yahudi dan menggadaikan baju besi
20
Q.S. Al-Baqarah, 283.
21
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: pesan, kesan, dan keserasian Al-Qur‟an Volume 1,
(Jakarta: Lentera Hati: 2002), 610.
22
Abdul Rahman Ghazaly, et. al., Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), 266.
23
Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia: Konsep, Iplementasi, dan
Institusionalisasi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), 137.
36
beliau kepadanya. Perkataan Aisyah ini dijadikan dasar para ulama tentang
Menurut Syafi‟i Antonio ada tiga manfaat yang dapat diperoleh dari
bahwa dananya tidak akan hilang begitu saja jika nasabah peminjam
ingkar janji karena ada suatu asset/ barang (marhun) yang dipegang
oleh bank.
sebagai barang yang digadaikan. Syarat dan ketentuan rahn emas adalah sama
pendapat para imam mazhab tentang syarat marhun atau obyek gadai. Para
ulama dari keempat mazhab sepakat bahwa marhun haruslah barang yang sah
24
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah. Terj. Mujahidin Muhayan, (Jakarta: Pena Pundi Aksara,
2008), 94.
25
Antonio, Bank Syariah …, 50.
26
Ahmad Ifhan Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2010), 687.
37
(penggadai).
Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
a. Rahn
1) Pengertian
27
Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 1.
28
Ibid., 3.
38
2) Dasar Hukum
a) Rukun Rahn
29
Rahmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), 162.
39
b) Syarat Rahn
yaitu orang yang telah sah untuk jual beli, yakni berakal dan
mumayiz.
ii. Shighah
iv. Marhun
30
Ibid.,
40
emas.
b. Ijarah
1) Pengertian
atas suatu manfaat yang mubah yang berupa barang tertentu atau
2) Dasar Hukum
31
Abdul Rahman Ghazaly, et. al., Fiqh …, 277.
32
Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, et. al., Ensiklopedi Fiqih Muamalah dalam
Pandangan 4 Madzhab, terj. Miftahul Khairi, (Yogyakarta: Maktabah Al-Hanif, 2009),
311.
41
a) Rukun Ijarah
b) Syarat-syarat Ijarah
33
Ibid., 316.
34
Syafei, Fiqih …., 131
42
membatalkan akad.
c. Qardh
1) Pengertian
2) Dasar Hukum
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan)
pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang
banyak.”
a) Rukun Qardh
b) Syarat-syarat qardh
i. Shighah
ii. „Aqidain
37
Abdullah, et. al., Ensiklopedi Fiqih …, 159.
38
Ibid.
45
Gambar 2
Skema Gadai Emas Syariah39
3. Fee/ Ujrah
4. Akad Qardh
Marhun Bih
1. Akad Rahn
Murtahin Rahin
2. Akad Ijarah
Marhun
risiko yang tidak sistematis. Risiko sistematis itu dapat berupa perubahan
39
Ali, Hukum Gadai …, 98.
46
situasi pasar.40 Surat Edaran Bank Indonesia merupakan salah satu contoh
40
Muhammad, Manajemen Bank …, 310.