METODOLOGI PENELITIAN
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dari bulan September 2019
penelitian pada sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
B. Desain Penelitian
hubungan antara dua variabel atau lebih dimana terdapat variabel bebas dan
variabel terikat. Dilihat dari data yang diperoleh, penelitian ini merupakan
(dipengaruhi).
C. Definisi dan Operasional Variabel
1. Definisi Variabel
Menurut Sekaran dan Bougie (2017:77) variabel adalah apapun yang dapat
membedakan atau mengubah nilai. Nilai ini dapat berbeda pada berbagai
waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel
perhatian utama peneliti dan merupakan variabel utama yang sesuai dalam
Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah harga saham.
Harga saham dapat dihitung dengan harga saham relatif menggunakan rumus:
Pti−(Pt −i)
Rit=
(Pt −I )
Keterangan :
dan Bougie, 2017:79). Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini
adalah rasio pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) atau net
pendapatan dibagi dengan nilai buku aset di awal tahun fiskal. Return On
sumber daya itu pada bagian disposal (modal pemegang saham ditambah
merupakan salah satu rasio yang mengukur perbandingan antar laba bersih
oleh perusahaan.
bersih dengan jumlah saham yang beredar. Semakin tinnggi EPS maka
1. Operasionalisasi Variabel
hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar sesuai
INDIKATO SKAL
VARIABEL PENGUKURAN
R A
Harga Closing Price
Harga Saham Rasio
Saham
Return on Asset dalam penelitian
ini dihitung dengan (Lukman
Return on Asset Syamsuddin (2009:63):
ROA Rasio
(X1) Laba Bersih setelah
ROA = pajak
Total Aset
Return on Equity dalam penelitian
ini dihitung dengan (Syamsuddin,
Return on Equity 2013):
ROE Rasio
(X2) Laba bersih setelah
ROE = pajak
Total Equity
Earning per Share dalam penelitian
ini dihitung dengan:
Earning per Share Laba Bersih setelah
EPS Rasio
(X3) pajak
EPS =
Total Saham per
lembar
Sumber : Diolah Oleh Penulis
1. Populasi
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
2. Sampel penelitian
populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Tabel 3.2
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
No
Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah
.
Jumlah perusahaan makanan dan minuman
1 yang terdaftar di BEI selama periode tahun 26
2014-2018
Jumlah perusahaan makanan dan minuman
2 yang baru melakukan IPO pada periode (4)
tahun 2014-2018
Jumlah perusahaan makanan dan minuman
3 yang delisting selama periode tahun 2014- (5)
2018
Jumlah perusahaan makanan dan minuman
4 yang datanya lengkap selama periode tahun 17
2014-2018 dan terpilih sebagai sampel
Sumber : BEI, data diolah 2019
Metode analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk
Data tersebut selanjutnya diuji dan dianalisis dengan Statistical Package for
the Social Science (SPSS) versi 23. Adapun data yang digunakan dalam
1. Statistik Deskriptif
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Menurut Ghozali (2016) uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan
a. Uji Normalitas
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara mendeteksi
apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati. Secara
visual terlihat normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu,
dianjurkan utuk melakukan uji statistik, selain uji grafik. Uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
b.Uji Multikolinearitas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90),
korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari
3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya,
(2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai
c. Uji Heteroskedastisitas
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
glejser untuk lebih menjamin keakuratan hasil. Uji glejser meregres nilai absolut
residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2016). Jika variabel independen
terjadi heteroskedastisitas. Jadi, jika nilai signifikansinya diatas 0,05 maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
d.Uji Autokorelasi
apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi autokorelasi.
Autokorelasi dalam suatu linear dapat mengganggu suatu model karena akan
ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada seorang
Autokorelasi dapat diuji menggunakan run test. Run test sebagai bagian dari
residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat
korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test
digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
1) Jika nilai asymp. sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini
2) Jika nilai asymp. sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka H0 diterima. Hal ini
Dalam penelitian ini, selain menggunakan uji run test, autokorelasi juga
keputusan melihat berapa jumlah sampel (n) dan jumlah variabel bebas (k) yang
diteliti pada tabel Durbin Watson. Nilai Durbin Watson (d) harus dihitung terlebih
dahulu, kemudian dibandingkan dengan nilai batas atas (du) dan nilai batas bawah
keputusannya adalah:
1) Jika F-hitung < F-tabel, maka model regresi tidak fit (hipotesis ditolak).
2) Jika F-hitung > F-tabel, maka model regresi fit (hipotesis diterima).
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² kecil
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) untuk mengetahui apakah dalam
cara membandingkan antara tingkat signifikan t dari hasil pengujian dengan nilai
2). Jika nilai signifikan t < 0,05 maka Ho diterima, artinya secara parsial variabel
3). Jika t hitung > t tabel, maka variabel independen secara individu berpengaruh
4). Jika t hitung < t tabel, maka variabel independen secara individu tidak
Pada penelitian ini, model analisis data yang digunakan yaitu analisis
statistik inferensial, yaitu analisis regresi berganda. Jika satu variabel dependen
bergantung pada lebih dari satu variabel independen, hubungan antara kedua
Y = Harga Saham
∂ = Konstanta