Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif yang

merupakan penelitian ilmiah yang sistematis dan mengunakan data yang

berbentuk angka pada analisis statistik. Menurut Gujarati, (2005) dilihat dari

tingkat eksplanasinya penelitain ini tergolong terhadap penelitian asosiatif

kausalitas yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau

korelasi sebab akibat terhadap bagian-bagian dan fenomena variabel dependen

yaitu Return Saham terhadap variabel independen yaitu Return on asset (ROA),

Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning per Share (EPS).

B. Definisi Operasional dan pengukuran Variabel

Variabel penelitian yang akan di uji dlam penelitian ini adalah variabel

terikat (dependen) dan 3 variabel bebas (independen) yang akan dijelaskan

sebagai berikut.

1. Variabel Terikat

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas atau independen.

Pada penelitian ini variabel terikat yang diggunakan adalah return saham

atau penerimaan kembali atas investasi saham. Return saham dalam penelitian

ini diukur mengguakan 3 return yaitu return realisasi, return ekspektasi dan

abnormal return.

23
24

Return realisasi atau return yang telah terjadi dihitung menggunakan data

historis dengan menggunkan rumus return total tanpa ditambah dengan deviden.

Secara sistematis return historis dapat diukur dengan menggunkan rumus :

Keterangan :

Pt = Harga saham periode saat ini atau sekarang

Pt-1 = Harga saham periode lalu atau sebelumnya

Pengukuran return realisasi digunakan untuk mengetahui return

sesungguhnya yang sudah terjadi. pengukuran return ini menggunakan data

harga penutupan saham harian 7 hari sebelum sampai 3 hari setelah penerbitan

laporan keuangan tahunan perusahaan.

Return ekspektasi yang akan terjadi dihitung menggunakan nilai-nilai

return historis dengan menggunakan metode rata-rata sebagai pedoman

penentuan return ekspektasi dengan asumsi distribusi data return tidak memiliki

pola atau acak. Secara sistematis return ekspektasi dapat diukur dengan

menggunkan rumus.

rumus :
25

Keterangan :

∑ return realisasi = jumlah keseluruhan return realisasi proses penelitian

n = jumlah return yang diuji

pengukuran return ini menggunakan dara return realisasi sebagai acuan

penentuan return ekspektasi.

Return tidak normal atau abnormal return merupakan kelebihan dari

return yang sesugguhnya terjadi terhadap return normal (return ekspektasi).

Perhitungan return tidak normal dapat diukur menggunakan mean-adjusted

model atau model rata-rata yaitu perhituangan sama dengan perthituangan return

realisasinya selam periode estimasi. Secara sistematis return tidak normal dapat

diukur dengan menggunkan rumus :

rumus :

Keterangan :

Ri.t = return sesungguhnya

E[Ri.t] = return ekspektasi

2. Variabel Bebas

Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang mempengaruhi

besarnya variabel dependen. Variabel independen dalam pengukuran return

saham adalah sebagai berikut :


26

a. Return on asset (ROA)

Rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dalam penelitian ini

diggunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

berdasarkan total aset yang yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ROA yang

diggunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan NIAT (Net Income After

Tax) atau laba setelah pajak dengan Total aset yang dimiliki perusahaan (kodrat

dan kurniawan, 2010).

Secara sistematis ROA dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : (Ang, 1997)

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio solvabilitas yang diproksikan dengan DER atau Debt to Equity Ratio

adalah kemampuan mengukut proposrsi ekuitas dari utang. DER mengukur

proporsi dana atau modal dari hutang yang dimiliki perusahaan. Semakin rendah

DER yang dimiliki oleh perusahaan berarti perusahaan dalam kondisi yang aman

(Kodrat dan Kurniawan, 2010). DER diukur dengan membagi total hutang

dengan total modal atau ekuitas yang dimiliki perusahaan.

Secara sistematis ROA dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : (Ang,1997)
27

c. Earning per Share (EPS)

Earning per Shari merupakan bagian dari rasio pasar yang merupakan

perhitugan keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham

berdasarkan lembar saham yang dimilikinya (Fahmi, 2012). EPS diukur dengan

membago EAT (Equity After Tax) dengan jumlah saham yang beredar.

Secara sistematis ROA dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : (Fahmi, 2012)

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Indeks Liquid-45 atau terdaftar di BEI tahun 2016.

Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode sampel

jenuh atau sensus dimana teknik ini berarti semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

berasal dari laporan publikasi yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia 2016 yang

berupa data untuk semua variabel yaitu Return Saham, Return on asset (ROA),

Debt to equityRatio (DER), dan Earning per Share (EPS). Dan data historis

perdaganggan saham yang diperoleh dari yahoo.finance Adapaun jenis data

yang diperlukan adalah


28

a. Laporan keuangan perusahan Indeks Liquid-45 tahun 2016 yang diperoleh

dari idx.co.id

b. Harga penutupan saham harian selama periode penelitian masing-masing

perusahaan Indeks Liquid-45 sebelum dan sesudah tanggal publikasi laporan

tahunan perusahaan, yaitu harga penutupan saham harian 10 hari periode

estimasi dan 7 hari periode jendela.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data yang diguankan peneliti dalam

penelitian ini adalah menggunakan studi literatur atau pustaka dan

dokumentasi.

1). Studi Pustaka

Studi pustaka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peneliti

mengkaji teori yang diperoleh dari artikel,literatue jurnal, dan hasil

penelitian terdahulu sehingga dapat menjadi acuan dan peneliti dapat

memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang

bersangkutan.

2).Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data laporan keuangan

perusahan Indeks Liquid-45 tahun 2016 yang dipublikasikan di Bursa Efek

Indonesia secara online di website idx.co.id. dan juga mengumpulkan data harga

saham harian perusahaan LQ-45 secara online di website finance.yahoo.com


29

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang diggunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel independen atau Return On

Asset (ROA), Debt to equityRatio (DER) dan Earning per Share (EPS)

terhadap variabel dependen return saham dengan menggunakan program SPSS

baik secara simultan atau parsial.

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi

yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi linier

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Alat

analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji skewness dan kurtosis.

Skewness berhubungan dengan simetri distribusi, untuk skewed variable

(variabel menceng) adalah variabel yang nilai mean-nya tidak berada di tengah-

tengah distribusi satu arah atau analisis grafis. Sedangkan kurtosis

berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Jika variabel terdistribusi


30

secara normal maka nilai Skewness dan Kurtosis sama dengan nol. Uji

signifikan Skewness dan Kurtosis dapat diuji dengan cara berikut :

√ √

Keterangan :

S : nilai skewness

N : jumlah sampel

K : nilai kurtosis

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas memiliki tujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model

regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi

kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model

regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya

dapat disimpulkan:

Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model

regresi.

Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, dapat

disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam model

regresi.

c. Uji Heterokedastisitas
31

Uji Heterkedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedasitas atau tidak heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali. 2006).

Pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glesjer dengan dasar

acuan sebagai berikut :

 Jika tingkat signifikan >1% maka tidak terjadi heterokedastistitas

 Jika tingkat signifikan < 1% maka terjadi heterokedastistitas

2. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan adalag model regresi linier berganda yang

persamaannya dapat dirumuskan sebgai berikut :

Y = Return saham

X1 = Return on asset (ROA)

X2 = Debt to Equity (DER)

X3 = Earning per Share (EPS)

a = Konstanta

b1…b3`= Koefisien Regresi

e = error term
32

Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebgai dasar analisis,

mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika

koefisien bernialai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah

anatara variabel bebas dengan variabel terikat setiap kenaikan nilai variabel

bebas akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat. Demikian pula sebaliknya,

bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukan adanya pengaruh

negatif dimana kenaikan nilai variabel bebas akan mengakibatkan penurunan

nilai variabel terikat.

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesisi, peneliti menggunakan analisis regresi melaluji

uji statistik t dan uji statistik F. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap dependen secara parsial atau simultan

serta untuk mengetahui presentase dominasi variabel independen terhadap

variabel dependen.

a. Uji Statistik t

Uji statistik t dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Uji beda t-test

digunkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini secara invidual dalam menerenagkan variabel

secara parsial. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t adalah

sebgai berikut :

Melihat Derjajat keyakinan (level siginificance / α = 1 %)


33

a) Apabila besarnya nilai sig t > dari tingkat α yang digunakan, maka

hipotesis yang diajukan ditolak.

b) Apabila besarnya nilai sig t < dari tingkat α yang digunakan, maka

hipotesis yang diajukan diterima.

b. Uji statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara signifikan secara

simultan terhadap variabel terikat. Pada penilitian ini hipotesis secara simultan

hipotesis diuji dengan uji F.

c. Uji Determinasi

Koefisien determinasi ( R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien

determinasi ini adalah 0 sampai dengan1. Nilai R2 yang kecil berarto

kemampuan variabel independen dalam menejelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarto variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).

Anda mungkin juga menyukai