Anda di halaman 1dari 17

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 OBJEK PENELITIAN


Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan data. Sesuai
dengan pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015:38)
adalah:
“Objek penelitian adalah suatu atribut atau suatu sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Objek dari penelitian ini adalah Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance, Independensi, dan Leverage Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Subjek Penelitian dalam terminologi metode penelitian adalah unit analisis


atau unit observasi yang akan diteliti. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur untuk tahun 2015, 2016, dan 2017.

3.2 METODE PENELITIAN


Menurut Sugiyono (2015:9) berdasarkan tingkat kealamiahannya, metode
penelitian dibagi menjadi tiga macam, yaitu: metode penelitian kuantitatif,
kualitatif, dan kombinasi. Metode yang disesuaikan dengan masalah yang terjad,
mempertimbangkan dana, tenaga, waktu dan kemampuan.
3.2.1 Desain Penelitian
3.2.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif yaitu
mempelajari semua individu yang berada taraf umumnya dan titik waktu yang sama
atau pendekatan yang sifatnya sesaat pada satu waktu dan tidak diikuti dalam kurun
waktu tertentu. Adapun jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015).

75
76

3.2.1.2 Populasi Penelitian


Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objekatau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).
Populasi terdiri dari benda atau manusia yang dijadikan objek atau subjek
penelitian oleh peneliti, dimana benda atau orang tersebut memiliki kriteria
penelitian yang telah ditetapkan. Populasi ini mencakup secara keseluruhan jumlah
objek dan subjek penelitian tersebut.
Popoulasi dari penelitian ini yaitu laporan keuangan dengan subjek
perusahaan manufaktur yang Go Public terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama tahun 2015, 2016 dan 2017. Periode 2015-2017 dipilih karena peneliti ingin
melihat konsistensi hasil penelitian dari tahun ke tahun.
Perusahaan manufaktur dipilih dikarenakan alasan perusahaan sektor
manufaktur cukup penting bagi pembangunan perekonomian negara. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya perusahaan manufaktur yang terdapat di bursa efek
indonesia dari pada sektor lainnya.
3.2.1.3 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2015). Metode teknik sampling yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah Nonprobability Sampling dan jenis yang digunakan adalah
dengan metode purposive sampling.
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini salah satunya adalah Purposive
Sampling. Purposive Sampling adalah tekik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 126).
Tujuan dilakukan pengambilan sample dengan metode purposive
sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang representive sesuai dengan
kriteria yang ditentukan. Dalam penelitian ini, kriteria yang dibutuhkan sebagai
berikut:
77

1. Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur selama periode 1 Januari 2015 sampai


dengan 31 Desember 2017.
2. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami (delisting) dari BEI selama
periode 2015-2017.
3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annual
report) yang telah diaudit selama periode 2015 hingga 2017.
4. Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang
Rupiah.
5. Perusahaan manufaktur yang memiliki data-data sesuai data variabel penelitian
dalam perusahaan.
Tabel 3.1
Kriteria Penentuan Sampel Penelitian

No Kriteria Total

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


1 173
Periode 2015-2017.
Perusahaan manufaktur yang mengalami (delisting) dari BEI
2 (7)
selama periode 2015-2017.
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan
3 keuangan tahunan (annual report) yang telah diaudit selama (66)
periode 2015 hingga 2017
Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang tidak
4 (22)
menggunakan mata uang Rupiah.
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data-data sesuai data
5 (36)
variabel penelitian dalam perusahaan.

Perusahaan yang memenuhi kriteria 42

Sumber : Bursa Efek Indonesia (diolah), 2019


78

Setelah dilakukan penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,


maka sampel penelitian sebanyak 42 perusahaan, yakni sebagai berikut:

Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 Semen Gresik Tbk SMGR


2 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
3 Ekadharma International Tbk EKAD
4 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR
5 Trias Sentosa Tbk TRST
6 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
7 Suparma Tbk SPMA
8 Astra International Tbk ASII
9 Astra Auto Part Tbk AUTO
10 Trisula International Tbk TRIS
11 Sepatu Bata Tbk BATA
12 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
13 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
14 Mayora Indah Tbk MYOR
15 Lionmesh Prima Tbk LMSH
16 Duta Pertiwi Nusantara DPNS
17 Berlina Tbk BRNA
18 Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ
19 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI
20 Wijaya Karya Beton Tbk WTON
21 Mulia Industrindo Tbk MLIA
22 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
23 Alaska Industrindo Tbk ALKA
79

24 Asiaplast Industries Tbk APLI


25 Malindo Feedmill Tbk MAIN
26 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
27 Selamat Sempurna Tbk SMSM
28 Delta Djakarta Tbk DLTA
29 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP
30 Gudang Garam Tbk GGRM
31 Indomobil Sukses International Tbk IMAS
32 Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS
33 Holcim Indonesia Tbk SMCB
34 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
35 Bentoel International Investama Tbk RMBA
36 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
37 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
38 Kalbe Farma Tbk KLBF
39 Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO
40 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
41 Martina Berto Tbk MBTO
42 Unilever Indonesia Tbk UNVR

3.2.1.4 Jenis Investigasi


Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan peritungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2015).
Dalam menganalisis data, digunakan metode analisis deskriptif dan
metode analisis regresi logistik. Metode analisis deskriptif digunakan untuk
menggambarkan karakteristik responden dan variabel penelitian, sedangkan
80

metode analisis regresi logistic digunakan untuk menguji hipotesis penelitian


dengan menggunakan uji statistik yang relevan.
3.2.1.5 Unit Analisis
Nuryaman dan Christina (2015: 86) mengatakan bahwa unit analisis
merupakan sesuatu yang dapat berupa orang, benda, atau subjek lainnya yang akan
dijadikan satuan pengukuran data dalam penelitian. Unit analisis pada penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia) periode 2015-2017.
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel independen terdiri dari mekanisme corporate
governance (X3), independensi (X2), dan leverage (X2) dengan variabel dependen
yaitu kualitas laporan keuangan (Y). Adapun karakteristik atau dimensi setiap
variabel yang akan diteliti dengan operasionalisasi variabel sebagai berikut:

Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Mekaniseme Tata Kelola Perusahaan yang baik 1. Persentase saham Rasio
Good (Good Corporate Governance) yang dimiliki oleh
Corporate adalah sebagai suatu sistem yang institusi.
Governance mengatur hubungan peran dewan 2. Persentase saham Rasio
(X1) komisaris, peran direksi, yang dimiliki oleh
pemegang saham, dan pemangku manajemen.
lainnya. 3. Keberadaan Komite Nominal
Agoes (2011:101) Audit dalam
perusahaan.
4. Keberadaan komisaris Nominal
indepeden dalam
perusahaan.
Agoes (2011:101)
81

Independensi Auditor yang tidak mudah Lamanya hubungan kerja Ordinal


(X1) dipengaruhi, karena ia antara klien dan auditor
melaksanakan pekerjaannya untuk (Keputusan Ketua
kepentingan umum. Bapepam Nomor Kep-
(SPAP 2011 SA seksi 220) 20/PM/2002)
Leverage Leverage adalah untuk melihat Mengukur besarnya aset Rasio
(X3) kemampuan perusahaan dalam yang dibelanjakan dari
menyelesaikan semua utang.
kewajibannya kepada pihak lain. Total Utang
𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
Total Aktiva
Leverage merupakan pengukur
besarnya aset yang dibelanjakan (Kasmir, 2014:156)
dari utang (Brigham dan
Houston:121125).
Kualitas Kualitas pelaporan keuangan juga Karakteristik kualitatif Rasio
Laporan tergantung dari praktik manajemen laporan keuangan yaitu:
Keuangan laba yang dilakukan perusahaan di 1.Dapat dipahami,
(Y) mana ketika ada standar yang ketat 2.Relevan,
dalam perusahaan akan cenderung 3.Dapat diandalkan, dan
menurunkan praktik manajemen 4.Dapat dibandingan.
laba yang hasil akhirnya adalah (SAK 2007:5)
kualitas laba yang lebih tinggi dan
informasi yang lebih tepat kepada Diukur dengan
pengguna (Ewert et al.2005) menggunakan indeks
conservatism model
Zhang

3.2.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis
data sekunder.
82

3.2.3.1 Jenis Data


Jenis data penelitian adalah jenis data yang diperlukan untuk penelitian,
jenis data tersebut dapat diperoleh baik secara langsung (data primer) maupun tidak
langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian
(Sugiyono,2015). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
sekunder karena data yang di dapat diperoleh secara tidak langsung dari objek yang
berhubungan langsung dengan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini terdiri
dari laporan keuangan tahunan dan laporan auditor independen perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
3.2.3.2 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
Dokumentasi, metode dokumentasi digunakan untuk mencari sumber-
sumber informasi baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-
dokumen yang dihimpun tentunya hanya dokumen-dokumen yang relevan dengan
tujuan dan fokus masalah penelitian (Sugiyono, 2015). Dokumen yang dianggap
penting dalam penelitian ini adalah dokumen perusahaan berupa laporan keuangan
perusahaan manufaktur diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan BEI
selama periode penelitian. Pada penelitian ini, data diperoleh dari akses langsung
website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti baik dari buku, karya ilmiah berupa skripsi, artikel,
jurnal, internet, atau bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
3.2.4 Metode Analisis Data
Menurut Sugiyono (2016:147) yang dimaksud teknik analisis data adalah:
“Kegiatan setelah datadari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dari seluruh reponden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.
83

Metode Analisis yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.2.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi terhadap variabel
penelitian yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum
dan nilai minimum (Ghozali, 2015). Standar deviasi, nilai maksimum dan nilai
minimum menggambarkan persebaran data. Data yang memiliki standar deviasi
yang semakin besar menggambarkan daa tersebut semakin menyebar. Standar
deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum menggambarkan persebaran variabel
yang bersifat metrik, sedangkan variabel non-metrik digambarkan dengan distribusi
frekuensi variabel. Di dalam penelitian ini, akan dideskripsikan Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi, dan Leverage Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2015 sampai 2017.
3.2.4.2 Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan utuk menguji
kebenaran hipotesis yang berarti menguji kebenaran teori yang sudah ada. Metode
analisis verifikatif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis jalur (path analysis). Analis utama yang dilakukan adalah
untuk menguji konstru jalur apakah teruji secara empiris atau tidak. Analisis
selanjutnya dilakukan untuk mencari pengaruh langsung dan tidak langsung
seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu analisis jalur
merupakan suatu tipe analisis multivariate untuk mempelajari efek- efek langsung
dan tidak langsung dari sejumlah variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel
sebab terhadap variabel lainnya yang disebut variabel akibat. Hubungan kausalitas
antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teori.
3.2.4.3 Metode Analisis Jalur (Path Analysis)
Ghozali (2013:249), menyatakan bahwa:
“Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis linier berganda, atau
analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel (metode kausal) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori”.
84

Analisis jalur sendiri tidak menentukan hubungan sebab- akibat dan juga
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peniliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan
model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitas
laporan keuangan, sedangkan variabel independennya yaitu Mekanisme Good
Corporate Governance, Independensi, dan Leverage.

H1 ΡYX1
Mekanisme Corporate
Governance ( X1)
e
H1 ΡYX1,2,3
Independensi ( X2) Kualitas Laporan Keuangan (
H1 ΡYX2 Y)

Leverage ( X3)
H1 ΡYX3

Gambar 3.1
Analisis Jalur
Keterangan :
ρ YX1 = Koefisien jalur untuk pengaruh langsung X1 terhadap Y
secara parsial
ρ YX2 = Koefisien jalur untuk pengaruh langsung X2 terhadap Y
secara parsial
ρ YX3 = Koefisien jalur untuk pengaruh langsung X3 terhadap Y
secara parsial
ρ YX1,2,3 = Koefisien jalur untuk pengaruh langsung X1, X2 dan X3
terhadap Y secara simultan.
85

Metode regresi logistik dihitung melalui aplikasi komputer program SPSS


21.00 for windows, secara manual statistic untuk memenuhi criteria assosiatif
dengan tahapan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi nirmal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2016:154). Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-
S), grafik histogram dan uji normal P-Plot dengan software SPSS.
Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) digunakan untuk menguji
normalitas residualdilakukan dengan cara menguji distribusi dari data
residualnya, yaitu dengan menganalisis nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan
signifikansinya. Kriteria pengujinnya adalah sebagai berikut:
a. Jika Uji K-S (P-value) menunjukkan tingkat signifikansi > 0,05 maka data
berdistribusi normal.
b. Jika Uji K-S (P-Value) menunjukkan tingkat signifikansi > 0,05 maka dat
atidak berdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model Regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2016:107). Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan
pengujian Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada atau tidaknya
autokorelasi dilihat dalam tabel 3.4:
86

Tabel 3.4
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl≤d≤du
Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4-dl<d<4
Tidak ada autokorelasi negative No Decision 4-du≤d≤4-dl
Tidak ada autokorelasi Tidak Ditolak Du<d<4-du
positif/negative
Sumber: Ghozali (2016:108)
Untuk memeriksa adanya autokorelasi, biasanya digunakan uji Durbin-Watson
sebagai berikut:
a. Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
c. Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas di perlakukan untuk mengetahui ada tidak adanya
variabel independent yang memiliki kemiripan dengan variable independen lain
dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen lain dalam suatu model
akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara satu variable
independent dengan variable independent yang lain. Selain itu, deteksi terhadap
multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses
pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing
variabel independent terhadap variabel dependen.
Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari berbagai hal, antara
lain:
a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak berkurang dari 0,1 maka model dapat di katakan terbebas dari
multikolinearitas VIF = 1/Tolerance, VIF maka semakin rendah Tolerance.
87

b. Jika nilai koefisien antara masing- masing variable independent kurang dari
0,70 maka model dapat dikatakan bebas dari asumsi klasik multikolineasritas.
Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antara
variabel independent sehingga terjadi multikolinearitas.
c. Jika nilai koefisien determinan, baik di lihat dari R2 maupun R-Square di atas
0,60 namun tidak ada variable independent yang berpengaruh terhadap
variable dependen, maka di tengarai model terkena multikolinearitas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji hereroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika terjadi kesamaan varians maka persamaan regresi tersebut dikatakan
homokedastitas. Jika tidak terjadi kesamaan varians maka persamaan regresi
tersebut dikatakan heteroskedastitas. Persamaan regresi yang baik adalah
persamaan yang tidak heteroskedastitas atau persamaan homokedastitas.
Kriteria yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedasitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, sepetri titik- titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.
5. Analisis Korelasi
Analisi korelasi digunakan untuk menganalisi hubungan antara variabel
independen secara individual dengan variabel dependen (Sugiyono, 2015).
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Analisis Korelasi Parsial
Berikut ini adalah rumus paling sederhana yang dapat digunakan untuk
menghitung koefisien korelasi (Sugiyono,2015):
88

⅀𝑥𝑦
rxy = √⅀𝑥2 𝑦 2

Keterangan:
rxy = Korelasi antar variabel
x = (x1 – x)
y = (y1 – y)
Adapun kriteria hubungan antar variabel tersebut dijelaskan dalam tabel
3.3 berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkan Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 -0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono,2015)

b. Analisis Korelasi Berganda


Korelasi berganda (Multiple Correlation) merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel independen
secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono,
2015). Analisis dilakukan terhadap variabel X1 (mekanisme corporate
governance), X2 independensi) dan X3 (Leverage) terhadap variabel Y
(intergritas). Adapun analisi koefisien korelasi ganda dengan menggunakan
persamaan:

𝑟𝑦𝑥12 + 𝑟𝑦𝑥22 + 𝑟𝑦𝑥32 − 2 𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑦𝑥3 𝑟𝑥1𝑥2𝑥3


𝑅𝑌𝑋1𝑋2𝑋3 = √
1 − 𝑟𝑥1𝑥2𝑥32

(Sugiyono, 2015)
89

Keterangan:
𝑅𝑌𝑋1𝑋2𝑋3 = Korelasi antar variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
ryx3 = Korelasi Product Moment antara X3 dengan Y
rx1x2x3 = Korelasi Product Moment antara X1, X2 dengan X3

c. Analisis Koefisien Determinasi


Untuk mengukur seberapa besar kontribusi (sumbangan) variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat dapat dihitung dengan suatu besaran
yang disebut koefisien determinasi yang dinyatakan dengan persentase.
Rumusnya adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2015):

KD = R2 x 100%

Keterangan:
KD = Nilai Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korelasi

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R 2 yang
kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan
varians variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabl- variabelindependen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

6. Pengujian Hipotesis
a. Secara Parsial
Untuk menguji koefisienjalur dari masing-masing variabel secara parsial
digunakan rumus uji t:
90

𝜌𝑦𝑥𝑖
𝑡1 =
2
(1 − 𝑟𝑦𝑥1𝑥2𝑥3 )𝑥𝐶𝑖𝑖

(𝑛 − 𝑘 − 1)

1) Jika t hitung > t tabel atau P < 0,05, maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
2) Jika t hitung < t tabel atau P < 0,05, maka H0 gagal ditolak, berarti tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
b. Secara Simultan
Untuk menguji koefisien jalur antara variabel secara stimultan digunakan
rumus uji F:
2
(n − k − 1)𝑟𝑦(𝑥1𝑥2𝑥3)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2
k(1 − 𝑟𝑦(𝑥1𝑥2𝑥3)

Pengaruh kedua variabel X1 dan X2 secara stimultan terhadap Y diketahui


dari nilai F pada taraf 5% (α 0,05) dengan Df (n-2),dengan f tabel selanjutnya
dikonsultasikan dengan uji klasifikasi sebagai berikut:

1) Jika Fhitung > Ftabel atau P <0,05, maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel independen(X) dengan variabel dependen
(Y)
2) Jika Fhitung ≤ Ftabel atau P ≥ 0,05, maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel independen(X) dengan variabel dependen
(Y).

Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho

-t table 0 -t table

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis


91

c. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.


Jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan maka Ho
ditolak (diterima) dan ha diterima (ditolak). Artinya koefisien regresi
signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya mekanisme corporate
governance, independensi dan Leverage berpengaruh (tidak berpengaruh)
terhadap kualitas laporan keuangan. Tingkat signifikannya yaitu 5% (α 0,05),
artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%,
maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai
kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang
meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai