Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan menggunakan informasi


keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang digunakan
untuk meneliti. Penulis memilih ini karena data diukur dalam bentuk angka atau
bilangan dan merupakan data sekunder, dimana data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan berupa catatan maupun
laporan historis yang telah tersimpan dalam arsip, baik yang dipublikasikan
maupun yang tidak. Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dokumentasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan yang telah ada serta dokumen-dokumen yang relevan untuk
mendukung penelitian ini. Sumber data tersebut diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia dengan mengakses www.idx.co.id dan www.idnfinancials.com (website
perusahaan yang bersangkutan).

3.2. Kurun Waktu

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti
melalui buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang mempunyai relevansi dengan
objek yang diteliti. Kurun waktu data yang digunakan dalam penelitian yang akan
diteliti yaitu tahun 2018-2021.

31
32

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013), populasi adalah generalisasi yang terdiri dari
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi umum dimana data penelitian
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya sebagai bahan penelitian. Populasi penelitian ini merupakan
perusahaan manufaktur sub sektor industri barang konsumsi memiliki populasi
berjumlah 76 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2018-2021.

3.3.2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi
yang karakterisktiknya hendak diteliti. Adapun metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang kita butuhkan untuk menunjang
penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan ini.
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling, dengan
kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang konsumsi yang sudah


terdaftar di BEI pada tahun 2018-2021.
2. Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang konsumsi yang mengalami
laba selama tahun 2018-2021 secara berturut.
3. Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang konsumsi yang menerbitkan
laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2018-2021.
33

Tabel 3.1 Prosedur Pengambilan Sampel

Identifikasi Perusahaan Jumlah Akumulasi


Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang 76
konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2018-2021
Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang (29) 47
konsumsi yang tidak mengalami laba selama tahun 2018-
2021 secara berturut
Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang (13) 34
konsumsi yang tidak menerbitkan laporan keuangan yang
telah diaudit oleh auditor selama periode 2018-2021
Sampel penelitian 34
(Sumber: hasil olahan peneliti)

Perusahaan Manufaktur sub sektor industri barang konsumsi yang


Terdaftar di BEI sebanyak 76 perusahaan. Sesuai dengan kriteria di atas 34 data
untuk memenuhi persyaratan pengungkapan laporan keuangan 4 kali publikasi
laporan keuangan 2018-2021 jadi 136 data penelitian. Berikut ini adalah nama-
nama perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar Sampel

BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk.


CAMP PT Campina Ice Cream Industry Tbk.
CBMF PT Cahaya Bintang Medan Tbk
CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
COCO PT Wahana Interfood Nusantara Tbk.
DLTA Delta Djakarta Tbk
DMND PT Diamond Food Indonesia Tbk.
DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
EAST PT Eastparc Hotel Tbk
GGRM Gudang Garam Tbk
GOOD PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
34

HMSP HM Sampoerna Tbk


HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk.
HRTA PT Hartadinata Abadi Tbk
ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
KAEF Kimia Farma Tbk.
KEJU PT Mulia Boga Raya Tbk
KINO PT Kino Indonesia Tbk
KLBF Kalbe Farma Tbk
MERK Merck Tbk
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
MYOR Mayora Indah Tbk
PEHA PT Phapros Tbk
PYFA Pyridam Farma Tbk
ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
SIDO PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk
SKLT Sekar Laut Tbk
STTP PT Siantar Top Tbk
TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk
UNVR Unilever Indonesia Tbk
WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
(Sumber: hasil olahan peneliti)
35

3.4.Metode Sampling

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data
secara kuantitatif. Data kuantitatif berupa data numerik dan menekankan proses
penelitian pengukuran hasil menggunakan analisis data panel. Sehingga diperoleh
data yang akurat dan informatif. Cara pengelolaan data dalam proses penelitian ini
menggunakan komputer. Software yang digunakan untuk mempercepat
pengolahan data adalah E-views 11. Software ini dipilih karena efektif dalam
menghitung nilai statistik, uji regresi linier dan uji hipotesis. Hasil perlakuan
disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan gambar. Bertujuan untuk memudahkan
pembacaan hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini.

3.5.Pengukuran Data

3.5.1. Variabel Profitabilitas


Profitabilitas merupakan alat ukur untuk menentukan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dalam kaitannya dengan penjualan, aset dan saham yang
dimiliki. Profitabilitas dianggap sebagai alat yang valid untuk mengukur hasil
operasi perusahaan, karena profitabilitas merupakan alat perbandingan untuk
berbagai alternatif investasi berdasarkan tingkah hubungan. Total pendapatan
bersih sering dibandingkan dengan ukuran aset atau kondisi keuangan lainnya,
seperti penjualan, aset, ekuitas untuk mengevaluasi kinerja sebagai persentase dari
tingkat bisnis atau investasi tertentu. Perbandingan ini disebut rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas dapat penelitian ini adalah

Return on assets = Laba bersih

Total aset

3.5.2. Variabel Kualitas Audit


Kualitas audit adalah kemampuan auditor untuk mengidentifikasi dan melaporkan
pelanggaran dalam sistem akuntansi perusahaan yang diaudit, De Angelo, 1981
dalam Rachel setiawan (2018). Penggunaan indikator variabel dummy (skor
kualitas audit 1 menunjukkan adanya, dan skor kualitas audit 0 menunjukkan
tidak adanya ciri kualitas audit skala nominal.
36

3.5.3. Variabel Ukuran perusahaan


Ukuran perusahaan adalah ukuran perusahaan, yang dinyatakan dalam total aset,
total penjualan, penjualan rata-rata, dan total aset rata-rata. Ukuran perusahaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan total aset
selama periode pengamatan.

SIZE = log natural Total Aset

3.6. Model Analisis

3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif


Analisis statistik deskriptif ialah teknik deskriptif yang memberikan
informasi mengenai data yang menggambarkan variabel dalam penelitian.
Analisis ini digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data dengan diiringi
perhitungan sehingga mampu memperjelas keadaan maupun karakteristik data
yang bersangkutan. Pengukuran ini menggunakan minimum, maksimum, mean,
dan standar deviasi. Minimum bertujuan untuk mengetahui jumlah paling kecil
data yang bersangkutan, maksimum untuk mengetahui jumlah paling besar data
yang bersangkutan, mean untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan,
standar deviasi untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan
bervariasi dari rata-rata.

3.6.2. Metoda Estimasi Data Panel


Metode analisis regresi data panel bertujuan untuk mendapatkan gambaran
besar tentang hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. data panel
digunakan oleh banyak perusahaan dan butuh waktu bertahun-tahun. Ada tiga
model. Digunakan untuk regresi data yaitu (Common Effect) efek umum, (Fixed
Effect) efek tetap, dan (Random Effect) efek acak.

a. Common Effect Model

Pendekatan model paling sederhana dengan menggabungkan data penampang


dan deret waktu dan perkiraan menggunakan pendekatan kuadrat kecil.
37

b. Fixed Effect Model

Dengan asumsi bahwa perbedaan individu dapat diakomodasi melalui


perbedaannya. Jadi, untuk memperkirakan menggunakan teknik variabel Dummy
untuk menangkap perbedaan pemblokiran (intersep) antar perusahaan.

c. Random Effect Model

Dimana variabel interferensi berkorelasi antar individu, dari waktu ke waktu.


Efek spesifik dari setiap individu diperlakukan sebagai bagian dari komponen
kesalahan acak dan tidak berkorelasi dengan variabel penjelasan yang diamati.
keuntungan dapat menghilangkan heteroskedastisitas.

3.6.3. Pemilihan Model Regresi Data Panel


Cara yang dilakukan agar memilih model yang mana terbaik untuk
melakukan uji F terdapat cara sebagai berikut:

3.6.3.1. Uji Chow


Uji ini digunakan untuk menguji hubungan antara model Common Effect
dan Fixed Effect. Uji Chow dimana data diregresikan dengan menggunakan
model common effect dan fixed effect lebih dulu dan dibuat hipotesis agar diuji.
Berikut hipotesis tersebut:

Ho : β1 = 0 (maka digunakan model Common Effect)

H1 : β1 ≠ 0 (maka digunakan model Fixed Effect)

Dari hasil menunjukkan pengambilan kesimpulan uji Chow ialah sebagai berikut:

1. Jika nilai probability F > 0,05 H0 diterima ; maka model Common Effect.
2. Jika nilai probability F < 0,05 H0 ditolak ; maka model Fixed Effect.

3.6.3.2. Uji Hausman


Uji ini dilakukan untuk menguji data dianalisis dengan menggunakan
Fixed Effect atau Random Effect. Uji hausman test data diregresikan dengan
model Random Effect dan Fixed Effect dengan hipotesis sebagai berikut :
38

H0 : β1 = 0 (maka gunakan model Random Effect)

H1 : β1 ≠ 0 (maka gunakan model Fixed Effect)

Dari hasil menunjukkan pengambilan kesimpulan uji Hausman ialah sebagai


berikut:

1. Jika nilai probability Chi Square > 0,05 maka H0 diterima sehingga model
Random Effect.
2. Jika nilai probability Chi Square < 0,05 maka H0 ditolak sehingga model Fixed
Effect.

3.6.3.3. Uji Langrange Multiplier


Uji Langrange Multiplier digunakan sebagai tes analisis acak efek umum
atau efek (OLS). Model efek acak yang dibuat oleh Breusch makanan yang
digunakan untuk menguji signifikansi berdasarkan nilai residu dari metode OLS.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model (CEM)

H1 : Random Effect Model (REM)

Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Uji Langrange Multiplier


yaitu :

1. Apakah nilai cross section Breusch-pangan ≥ 0,05 (nilai signifikansi) maka H0


diterima, sehingga model yang paling sesuai digunakan ialah Common Effect
Model (CEM).
2. Apakah nilai cross section Breusch-pangan ≤ 0,05 (nilai signifikansi) maka H0
ditolak, artinya model yang tepat ialah Random Effect Model (REM).

3.6.4. Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah data memenuhi asumsi
klasik. Hal ini untuk menghindari estimasi yang bias. jika ada Penyimpangan
hipotesis klasik untuk model linier yang diusulkan maka hasilnya adalah tidak
dapat dipertanggungjawabkan atau tidak dapat diandalkan. Tes yang dilakukan
adalah tes Normalitas, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Autokorelasi.
39

3.6.4.1. Uji Normalitas


Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Salah satu cara
melihat normalitas residual dengan menguji uji Jarque-Bera. Data bisa dikatakan
normal apabila probabilitas variabel signifikansi diatas tingkat kepercayaan 0,05.
Dalam penelitian ini melakukan pengujian normalitas yang digunakan Jarque-
Bera. Penelitian ini dengan probabilitas signifikansi diatas dari 0,05 diartikan
bahwa variabel terdistribusi secara normal. Dengan ditambahkan gambar P-Plot
Normalitas.

3.6.4.2. Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas merupakan syarat yang digunakan untuk analisis
regresi. Beberapa metode yang digunakan untuk memeriksa apakah ada korelasi
atau tidak ada korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Terdapat
multikolinieritas antar variabel dapat di deteksi menggunakan matriks korelasi
dengan tingkat signifikasi 90% dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Apabila nilai matriks korelasi antar dua variabel bebas > 0,90 maka terdapat
multikolinieritas.
2. Apabila nilai matriks korelasi antar dua variabel < 0,90 maka tidak terdapat
adanya multikolinieritas.

3.6.4.3. Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas untuk menguji dalam model regresi memiliki
kemiripan atau ketidaksamaan varian dalam residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi
heteroskedastisitas atau Homokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas, Penelitian ini menggunakan uji glejser. Uji Glejser dilakukan
dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen lain.
Dengan tingkat signifikansi 5% adanya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan
kriteria sebagai berikut:
40

1. Jika nilai probabilitas variabel > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika nilai probabilitas variabel < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

3.6.4.4. Uji Autokolerasi


Uji Autokorelasi untuk menemukan hubungan yang kuat atau positif
ataupun hubungan negatif atau tidak ada antara data yang ada pada variabel
penelitian dalam model regresi linier. Tidak ada model regresi yang baik
mengandung autokorelasi. Autokorelasi muncul selama pengamatan berturut-turut
sepanjang waktu dalam hubungan satu sama lain. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas Chi-Square < dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya ada masalah autokorelasi.
2. Jika nilai probabilitas Chi-Square > 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya tidak ada masalah autokorelasi.

3.6.5. Analisis Regresi Data Panel


Model regresi data panel bertujuan mengetahui hubungan antara
Profitabilitas dengan Opini audit going concern, Kualitas audit dengan Opini audit
going concern, Ukuran perusahaan dengan Opini audit going concern. Maka
persamaan regresi data panel sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε


Keterangan :
Y = Opini Audit Going Concern
α = Konstanta
β1-β2- β3 = Koefisien Regresi
X1 = Profitabilitas
X2 = Kualitas Audit
X3 = Ukuran Perusahaan
ε = Error
41

3.6.6. Model Pengujian Hipotesis

3.6.6.1. Uji Statistik F (Uji Simultan)


Uji ini dilakukan untuk melihat keseluruhan kemampuan variabel
independen (bebas) untuk menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Katagori dalam pengambilan keputusan yakni sebagai berikut:

1. Jika tingkat signifikansi F < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima dapat
disimpulkan variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
2. tingkat signifikansi F > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak dapat dikatakan
variabel bebas secara Simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

1.5.6.1. Menguji Signifikan dengan Uji T (parsial)


Pengujian statistik T dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel
independen yang berpengaruh secara individual terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui nilai T, tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05.
Berikut kriteria penentuan penerimaan atau penolakan hipotesis:

1. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya salah satu variabel
bebas mempengaruhi variabel dependen.
2. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima yang artinya salah satu
variabel bebas mempengaruhi variabel dependen.

3.6.7. Koefisien Determinan (Uji R2)


Koefisien determinasi pengujian (R2) digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan model untuk menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R2 < 1). Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel bebas untuk menjelaskan variabel itu sendiri
terbatas karena R2 memiliki titik lemah, yaitu ada bias terhadap jumlah variabel
independen (bebas) yang dimasukkan dalam model. masing-masing ditambah satu
maka R2 akan meningkat terlepas dari apakah variabel berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (terikat), oleh karena itu dalam penelitian
menggunakan R2 yang diatur. Jika nilai adjusted R2 yang disesuaikan mendekati
satu (1) semakin baik kemampuan model untuk menjelaskan variabel dependen,
Ghozali (2018).

Anda mungkin juga menyukai