Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengacu pada

informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Jenis penelitian

deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang di tunjukan untuk mendeskripsikan

atau menjelaskan apa adanya mengenai fenomena yang ada dan yang dimaksud

pendekatan kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang menganalisis data-data

secara statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan

kemudian mengintreprestasikan hasil analisis tersebut untuk memperoleh

kesimpulan. (Sugiyono,2004)

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang menyediakan laporan

keuangan yang telah di audit dengan mengunduhnya di situs resmi Bursa Efek

Indonesia. Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

Bursa Efek Indonesia di pilih karena merupakan bagian penting dari

berkembangnya perekonomian Indonesia dan data yang dibutuhkan untuk

penulisan skripsi ini terdapat pada laporan keuangan yang di publikasikan di BEI,

Alasan peneliti memilih perusahaan sektor manufaktur adalah karena sektor

manufaktur masih menyusun laporan keuangan komersial berdasarkan standar

akuntansi yang berlaku di indonesia dan menyusun laporan keuangan fiskal

26
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di indonesia,

selain itu Sektor manufaktur di pilih karena memiliki tingkat kepemilikan yang

terkonsentrasi dan tidak menyebar. Karena memiliki kelengkapan data yang

dibutuhkan dalam penelitian maka sektor ini di jadikan sebagai objek penelitian.

Peneliti memilih tahun pengamatan selama 3 tahun yaitu dari tahun 2013-

2015 karena jumlah saham dengan berbagai karakteristiknya lebih banyak dan

beragam pada periode tersebut, selain itu bertujuan juga agar penelitian hanya

berfokus pada tahun yang paling terbaru dan terupdate.

3.3 Variabel dan Pengukuran

Dalam kegiatan penelitian, untuk memperoleh data atau fakta, maka setiap

konsep harus di deskripsikan lebih nyata dan jelas, oleh karena itu setiap konsep

yang dipergunakan dalam penelitian di terjemahkan lebih lanjut menjadi variabel

penelitian. Menurut Sugiyono (2015:60) Variabel adalah sesuatu yang menjadi

objek pengamatan dalam penelitian yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

dan ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini variabel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu variabel

independent dan variabel dependent.

3.3.1 Variabel independent

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah books-tax

differences dan konsentrasi kepemilikan.

1. Books-tax differences

Books-tax differences sebagai variabel independent pertama memiliki dua

variabel indikator yaitu Beda waktu dan Beda tetap.

27
a. Beda waktu merupakan variabel independent dalam penelitian ini dan sebagai

indikator pembentuk books-tax differences. Beda waktu dapat dilihat dari

catatan atas laporan keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan cara perhitungan yang sama dengan Persada (2010) untuk

menghitung besarnya Beda waktu yaitu dengan membagi jumlah beda waktu

yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan dengan total aktiva.

b. Beda tetap juga merupakan variabel independent dalam penelitian ini dan

sebagai indikator pembentuk books-tax differences. Informasi mengenai beda

tetap juga dapat dilihat dari catatan atas laporan keuangan perusahaan dan

peneliti menggunakan formula yang sama dengan Persada (2010) dalam

mengukur beda tetap yaitu dengan cara membagi jumlah perbedaan tetap

dengan total aktiva.

2. Konsentrasi Kepemilikan

Selain books-tax differences, Konsentrasi kepemilikan juga merupakan

variabel independent dalam penelitian ini. Formula perhitungan konsentrasi

kepemilikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sama dengan rumus yang

dikembangkan oleh ICMD dan penelitian yang di lakukan oleh Cibro (2010) yaitu

dengan cara membagi kepemilikan saham terbesar dengan jumlah saham yang

beredar

3.3.2 Variabel dependent

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah Persistensi

Laba. Hanlon (2005) mengukur persistensi laba dengan menggunakan koefisien

regresi (γ1) antara laba akuntansi sebelum pajak satu tahun masa depan (PTBI

28
t+1) dengan laba akuntansi sebelum pajak tahun sekarang (PTBIt). Sedangkan

Persada (2010) menghitung persistensi laba dengan perubahan laba sebelum pajak

tahun berjalan yang terdiri dari laba sebelum pajak tahun ini dikurangi laba

sebelum pajak tahun sebelumnya dibagi dengan total aset. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan rasio yang sama dengan Persada (2010) yaitu perubahan

laba sebelum pajak tahun berjalan yang terdiri dari laba sebelum pajak tahun ini

dikurangi laba sebelum pajak tahun sebelumnya dibagi dengan total asset.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Santoso (2015:4) Populasi didefinisikan sebagai sekumpulan data

yang mengidentifikasi suatu fenomena sedangkan Supardi (2005:101)

berpendapat bahwa populasi adalah kesatuan individu atau subyek pada wilayah

dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan di amati/di teliti. Berdasarkan

definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Populasi merupakan keseluruhan

dari subyek yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Perusahaan manufaktur dipilih sebagai

populasi karena perusahaan sektor manufaktur memiliki kelengkapan data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu informasi mengenai mengenai books-tax

difference, konsentrasi kepemilikan dan persistensi laba, Selain itu sektor ini

memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perkembangan pasar

modal indonesia.

29
3.4.2 Sample

Menurut Santoso (2015:5) Sampel didefinisikan sebagai sekumpulan data

yang di ambil atau di seleksi dari suatu populasi. Pengambilan sampel dilakukan

karena dalam praktik banyak kendala yang tidak memungkinkan seluruh populasi

untuk di teliti. Supardi (2005:102) berpendapat yang sama bahwa sampel

merupakan bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai wakil

dari populasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan

bagian dari populasi yang di dapat dari hasil seleksi dengan kriteria yang telah

ditentukan.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling. Purposive sampling menurut Supardi (2005:115) adalah sebuah teknik

dimana peneliti telah membuat batas-batas berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan

dijadikan sampel.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penentuan sampel pada

penelitian ini adalah:

1. Perusahaan Manufaktur yang telah terdaftar di BEI selama tahun pengamatan.

2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama tahun amatan.

3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31

Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2013–2015

4. Perusahaan Manufaktur harus memperoleh laba selama tahun pengamatan

5. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

6. Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan terkait dengan indikator-

indikator perhitungan yang dijadikan variabel pada penelitian ini.

30
Tabel 3.1 di bawah ini akan memperlihatkan hasil seleksi sampel dengan

metode purposive sampling.

Tabel 3.1
Hasil Seleksi Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel
Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun
1 140
2013-2015
2 Perusahaan yang mengalami delisting selama tahun 2013-2015 (4)
Perusahaan yang tidak mempunyai laporan keuangan lengkap
3 (27)
yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015
4 Perusahaan yang mengalami kerugian dalam tahun pengamatan (35)
Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keunganya dalam
5 (19)
mata uang rupiah
Perusahaan yang tidak memiliki informasi yang dibutuhkan
6 terkait dengan indikator-indikator perhitungan yang dijadikan (24)
variabel pada penelitian ini.
Jumlah Sampel Penelitian 31
Tahun Pengamatan 2013-2015 3
Jumlah Pengamatan 93

Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian ini mempunyai 140 perusahaan

sektor manufaktur sebagai populasi dan setelah di seleksi dengan kriteria yang

telah di tetukan di dapatkan perusahaan yang memenuhi kriteria sebanyak 31

perusahaan, maka 31 perusahaan tersebut di jadikan sebagai sampel penelitian,

jangka waktu penelitian ini adalah 3 tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan

tahun 2015 maka jumah obeservasi pada penelitian ini adalah sebanyak 93

observasi.

31
Tabel 3.2 akan memperlihatkan daftar nama perusahaan yang di jadikan

sampel dalam penelitian ini.

Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode


1 JEMBO CABLE COMPANY TBK JECC
2 KMI WIRE AND CABLE TBK KBLI
3 ASTRA OTOPARTS TBK AUTO
4 NIP-PERS TBK NIPS
5 INDOSPRING TBK INDS
6 DARIA-VARIA LABORATORIA TBK DVLA
7 KIMIA FARMA (PERSERO) TBK KAEF
8 PYIRIDAM FARMA TBK PYFA
9 TAISHO PHARMACEUTICAL INDONESIA TBK SQBB
10 AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK ADES
11 KEDAUNG INDAH CAN TBK KICI
12 WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK CEKA
13 DELTA DJAKARTA TBK DLTA
14 INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK ICBP
15 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK INDF
16 SIANTAR TOP TBK STTP
17 ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK ULTJ
18 HM SAMPOERNA TBK HMSP
19 INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK INTP
20 HOLCIM INDONESIA TBK SMCB
21 SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK SMGR
22 ASAHIMAS FLAT GLASS TBK AMFG
23 PELANGI INDAH CANINDO TBK PICO
24 BETONJAYA MANUNGGAL TBK BTON
25 ANEKA GAS INDUSTRI TBK AGII
26 DUTA PERTIWI NUSANTARA TBK DPNS
27 EKADHARMA INTERNATIONAL TBK EKAD
28 ASIAPLAST INDUSTRIES TBK APLI

32
29 TUNAS ALFIN TBK TALF
30 CHAROEND POKPHAN INDONESIA TBK CPIN
31 ALKINDO NARATAMA TBK ALDO

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Arikunto dalam Supardi (2005:118) menyatakan bahwa metode pengumpulan

data adalah cara - cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu :

1. Riset Kepustakaan

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian sekunder,

penelitian data sekunder memerlukan cara agar penelitian sekunder dapat

dilakukan lebih cepat dan efisien. Penelusuran data sekunder dilakukan dengan

dua cara, yaitu penelusuran secara manual dan penelusuran secara komputer

(indrianto, dkk 2002:150) peneliti memperoleh informasi yang berkaitan dengan

masalah yang sedang diteliti yang berasal dari buku, jurnal, internet, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian dengan tujuan untuk

memahami teori – teori maupun konsep-konsep yang dapat mendukung

pembahasan.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen

yang relevan baik dari kepustakaan maupun pencarian melalui internet untuk

memperoleh informasi-informasi serta data-data yang diperlukan.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu sumber data

penelitian yang di peroleh oleh peneliti melalui media perantara. Alasan mengapa

33
peneliti menggunakan data skunder adalah karena dapat menghemat waktu dan

biaya bagi peneliti serta daya cakupnya yang luas. Data ini berupa laporan

keuangan Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2013-2015. Sumber data dan informasi yang di perlukan berasal dari

Bursa Efek Indonesia melalui website IDX yaitu www.idx.co.id.

3.6 Teknik Analisis

Menurut Sugiyono dalam Nurpahmi (2015:47) metode analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh untuk di

pelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan

orang lain.

Metode analisis yang digunakan didalam penelitian ini adalah Analisis

Deskriptif dan Analisis regresi. Penelitian ini memiliki 2 variabel independent dan

1 variabel dependent sehingga penelitian ini menggunakan Analisis regresi

berganda dengan persamaan sebagai berikut:

PRST = ɑ + ß1BWit + ß2BTit + ß3KKit + ԑi

Keterangan:

PRST = Persistensi laba pada perusahaan i tahun ke-t;

BWit = Beda waktu pada perusahaan i tahun ke-t;

BTit = Beda tetap pada perusahaan i tahun ke-t;

KKit = Konsetrasi kepemilikan perusahaan i tahun ke-t;

ɑ= Konstanta;

ß, =Koefisien regresi masing-masing variabel;

ԑi = Error term.

34
3.6.1 Uji Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2016:19) Uji Statistik Deskriptif adalah sebuah analisis

yang menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data dengan tujuan

untuk mengetahui berapa nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum, minimum,

dan sebagainya.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik memiliki tujuan untuk memperoleh model regresi dengan

estimasi yang tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Jika terdapat

multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh

individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi

rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan

masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Jika terdapat

heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan

biasnya standar error. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan dalam

penelitian ini. Pengujian yang dilakukan diantaranya uji normalitas,

multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas menggunakan software

statistik SPSS 23.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah sebuah uji yang dilakukan untuk menilai sebaran

data pada sebuah kelompok data dan bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini, untuk

35
mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik normal probability Plots. Pada analisis grafik normal

probability Plots distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan

data dikatakan berdistibusi normal jika ploting data yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154)

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang menunjukan adanya korelasi atau

hubungan kuat antara dua variabel independent atau lebih dalam sebuah model

regresi berganda. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika variabel

independen mempunyai hubungan yang kuat maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel indepndent yang nilai korelasi antar

sesama variabel independent sama dengan nol. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2016:103).

Suatu model regresi yang tidak terdapat multikolinearitas adalah apabila nilai

tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2016:104).

3.6.2.3 Uji Autokolerasi

Uji Autokorelasi adalah sebuah analisis statistik yang dilakukan untuk

mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan

perubahan waktu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ada korelasi antara kesalahan penggangu pada tahun t dengan kesalahan

penggangu pada tahun t-1 (sebelumnya). Ada empat cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan Uji Durbin-Watson, Uji Lagrange

36
Multiplier, Uji statistics Q : Box-pierce dan Ljung Box, dan Run Test (Ghozali,

2016:107). Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, diukur

dengan menggunakan Uji Durbin Watson (DW) karena sampel pada penelitian

ini di bawah 100 sampel. Model regresi dikatakan tidak ada autokorelasi jika nilai

DW lebih besar dari nilai du (batas atas) dan kurang dari 4-du (Ghozali,

2016:109).

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Uji

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Terdapat empat cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu

dengan melihat grafik plot, Uji Park, Uji Glejser dan Uji White (Ghozali,

2016:134). Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas

diukur dengan menggunakan analisis grafik scatter Plots, jika tidak ada pola yang

jelas, serta titik-titik yang menyebar maka data terbebas dari heteroskedastisitas.

3.6.3 Pengujiaan Hipotesis

3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016:83) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependent. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independent dalam menjelaskan

variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

37
varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Namun terdapat kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen

yang dimasukkan kedalam model, sehingga untuk mengevaluasi model regresi

terbaik digunakan nilai Adjusted R2

3.6.3.2 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik T)

Menurut Ghozali (2016:128) uji statistik t pada dasarnya menunjukan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam

menerangkan variabel dependent. pengujian di lakukan dengan menggunakan

signifikansi level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis

adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai probabilitas > signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak.

2. Jika nilai probabilitas ≤ signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima.

Pengujian juga di lakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t

tabel. Bila nilai t hitung > t tabel maka hipotesis di terima namun bila t hitung < t

tabel maka hipotesis di tolak.

Untuk mengetahui besar nya t tabel, perlu menentukan derajat bebas atau

degree of freedom dan hal ini ditentukan dengan rumus :

Df = n - k

Keterangan :

n = Banyaknya observasi dalam kurun waktu data.

k = Banyaknya variabel (independent dan dependent).

38
3.6.3.3 Uji Regresi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2016:127) Uji hipotesis dengan uji F bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel independen secara simultan memiliki pengaruh yang

signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan signifikansi level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau

penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

2. Jika nilai probabilitas statistik F > signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak

(koefisien regresi tidak signifikan).

3. Jika nilai probabilitas statistik F ≤ signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima

(koefisien regresi signifikan).

Selain cara di atas Pengujian juga di lakukan dengan cara membandingkan F

hitung dengan F tabel. Bila nilai F hitung > F tabel maka hipotesis di terima

namun bila F hitung < F tabel maka hipotesis di tolak.

Untuk mengetahui besar nya t tabel, perlu menentukan derajat bebas atau

degree of freedom dan hal ini ditentukan dengan rumus : Df1 = k-1, Df2 = n-k

Keterangan :

K= Banyaknya variabel (independent dan dependent)

N = Banyak nya observasi dalam kurun waktu data

39

Anda mungkin juga menyukai