Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Galeri Investasi Syari’ah Bursa Efek

Indonesia yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Bengkalis.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Mei tahun

2021 sampai bulan Juli tahun 2021 pada Galeri Investasi Syari’ah Bursa Efek

Indonesia yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Bengkalis.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti, baik orang, benda, ataupun

Lembaga (organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah hal yang akan

dikenai kesimpulan dari penelitian.74 Subjek penelitian ini adalah perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-

2019.

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan

kegunaan dan tujuan tertentu yang sesuai objektif, valid dan reable tentang

suatu hal.75 Objek penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

74
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005) Hlm. 35
75
Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2014) Hlm. 13

49
50

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-

2019.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan element yang akan dijadikan wilayah

generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diukur,

yang merupakan unit yang diteliti.76 Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah perusahaan yang termasuk dalam sektor manufaktur yang terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2017 sampai dengan 2019 yang

mempublikasikan laporan keuangannya dengan baik dan lengkap.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.77 Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah Teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.78 Untuk mendapatkan sampel

yang representatif dengan kriteria sampel sebagai berikut:

a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut-

turut selama periode 2017-2019.

b) Perusahaan yang membagikan dividen secara berturut-turut selama

periode 2017-2019.

76
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019),
Hlm. 126
77
Ibid, Hlm. 127
78
Ibid, Hlm. 133
51

c) Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek

Indonesia secara berturut-turut selama periode 2017-2019, menggunakan

satuan nilai rupiah dalam laporan keuangannya dan menyediakan semua

data yang dibutuhkan mengenai variabel – variabel penelitian .

Berdasarkan kriteria sampel diatas dapat di kalkulasikan sebagai berikut:

Tabel III.1 Sampel


No Keterangan Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI pada 158 Perusahaan
tahun 2017
2 Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI pada 167 Perusahaan
tahun 2018
3 Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI pada 182 Perusahaan
tahun 2019
4 Perusahaan manufaktur yang melaporkan 152 Perusahaan
laporan keuangan dari tahun 2017-2019
5 Perusahaan manufaktur yang tidak 100 Perusahaan
memberikan dividen dari tahun 2017-2019
6 Perusahaan manufaktur yang memberikan 52 Perusahaan
dividen dari tahun 2017-2019
6 Sampel (52 Perusahaan x 3 Tahun Laporan 156 Sampel
Keuangan)
Sumber : IDX, Data diolah oleh peneliti, 2021

Berdasarkan perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria tersebut

sebanyak 52 perusahaan. Nama nama perusahaan manufaktur sebagai berikut:

Tabel III.2 Nama Perusahaan


No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan
1 Alkindo Naratama Tbk 27 PT Panca Budi Idaman Tbk
PT Semen Baturaja (Persero)
2 Arwana Citramulia Tbk 28
Tbk
3 Astra International Tbk 29 PT Sri Rejeki Isman Tbk
PT Supreme Cable
4 Astra Otoparts Tbk 30 Manufacturing & Commerce
Tbk
Champion Pacific Indonesia PT Waskita Beton Precast
5 31
Tbk Tbk.
Ekadharma International PT Wilmar Cahaya Indonesia
6 32
Tbk Tbk.
7 Fajar Surya Wisesa Tbk 33 Sekar Laut Tbk
52

No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan


Semen Indonesia (Persero)
8 HM Sampoerna Tbk 34
Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper
9 35 Tempo Scan Pacific Tbk
Tbk
10 Indo Kordsa Tbk 36 Unggul Indah Cahaya Tbk
Indocement Tunggal
11 37 Wijaya Karya Beton
Prakarsa Tbk
Indofood CBP Sukses
12 38 Surya Toto Indonesia Tbk
Makmur Tbk
Indofood Sukses Makmur Indal Aluminium Industry
13 39
Tbk Tbk
14 Indospring Tbk 40 Duta Pertiwi Nusantara Tbk
15 Kabelindo Murni Tbk 41 Unilever Indonesia Tbk
Charoen Pokphand Indonesia
16 Kalbe Farma Tbk 42
Tbk
17 Mandom Indonesia Tbk 43 Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Indomobil Sukses
18 Mayora Indah Tbk 44
International Tbk
19 Merck Tbk 45 Selamat Sempurna Tbk
Multi Bintang Indonesia
20 46 Trisula Internasional Tbk
Tbk
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
21 47 Sepatu Bata Tbk
Tbk
PT Budi Starch &
22 48 Sumi Indo Kabel Tbk
Sweetener Tbk.
PT Chitose Internasional Ultrajaya Milk Industry and
23 49
Tbk Trading Company Tbk
24 PT Emdeki Utama Tbk 50 Darya Varia Laboratoria Tbk
PT Mark Dynamics Industri Jamu & Farmasi Sido
25 51
Indonesia Tbk. Muncul Tbk
PT Nippon Indosari
26 52 Kino Indonesia Tbk
Corpindo Tbk
Sumber : IDX, Data olah oleh peneliti, 2021

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data deskrptif kuantitatif yang

merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

hubungan antara variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan


53

instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat

dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Laporan akhir untuk penelitian

umunya memiliki struktur yang ketat dan konsisten mulai dari pendahuluan,

tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan,

Kesimpulan serta saran-saran.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang diambil oleh penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data kedua

sesudah sumber data primer ataupun melalui perantara pihak ketiga.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode dokumentasi dan Studi Kepustakaan.

1. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua data

sekunder yang dipublikasikan oleh IDX Statistic,Indonesian Capital Market

Directory, dan Annual Report tentang perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.

2. Studi Kepustakaan yaitu metode dilakukan untuk penghimpun teori-teori,

pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku

kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis

dalam rangka melakukan pembahasan. Landasan teori ini dijadikan sebagai

pembanding dengan kenyataan di perusahaan.

F. Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square

(PLS). PLS merupakan model persamaan Structural Equation Modeling (SEM)


54

dengan pendekatan berdasarkan variance atau component-based structural

equation modeling.

Tujuan PLS-SEM adalah untuk mengembangkan teori atau membangun teori

(orientasi prediksi). PLS digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan

antar variabel laten (prediction). PLS merupakan metode analisis yang powerfull

dan sering disebut sebagai soft modelling karena meniadakan OLS (Ordinary Least

Squares) asumsi-asumsi regresi (Ghozali dan Latan, 2015:5).79

Analisis PLS-SEM terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran

(measurement model) atau outer model dan model struktural (structural model) atau

inner model (Ghozali dan Latan, 2015:7).80

Analisis penelitian yang menggunakan metode PLS, dalam hal ini peneliti

menggunakan Aplikasi SmartPLS 3.0. Software ini diciptakan sebagai proyek di

Institute of Operation Management and Organization (School of Business)

University of Hamburg, Jerman.81

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2019:206).82

79
Ghozali, Imam, Hengky Latan, Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0
Untuk Penelitian Empiris. (Semarang: BP Undip, 2015) Hlm. 5
80
Ibid, Hlm. 7
81
Ibid, Hlm. 25
82
Sugiono, Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019)
Hlm. 206
55

2. Uji Model Pengukuran atau Outer Model

Model pengukuran atau outer model menunjukkan bagaimana setiap

blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Evaluasi model

pengukuran melalui analisis faktor konfirmatori adalah dengan menggunakan

pendekatan MTMM (MultiTrait-MultiMethod) dengan menguji validity

convergent dan discriminant. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan dua

cara yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability (Ghozali &

Latan, 2015:73).83

Mode A (Outer Model reflective)

𝒙 = 𝚲 𝒙 𝝃 + 𝜺𝒙

𝒚 = 𝚲 𝒙 𝜼 + 𝜺𝒚

Mode B (Outer Model Formative)

𝝃 = 𝚷𝝃 𝒙 + 𝜹𝝃

𝜼 = 𝚲𝜼 𝒚 + 𝜹𝜼

a. Convergent Validity dan Discriminant Validity

Convergent validity dari model pengukuran dengan indikator refleksif

dapat dilihat dari korelasi antara score item/indikator dengan score

konstruknya. Ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi

lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian pada

riset tahap pengembangan skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat

diterima (Ghozali & Latan, 2015:74).84

83
Ibid, Hlm. 73
84
Ibid, Hlm. 74
56

Discriminant validity indikator dapat dilihat pada cross loading antara

indikator dengan konstruknya atau dengan melihat nilai dari cross loading

untuk setiap variabel harus > 0,70. Apabila korelasi konstruk dengan

indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator dengan konstruk

lainnya, maka hal tersebut menunjukkan bahwa konstruk laten

memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan

indikator di blok lainnya. Metode lain untuk menilai discriminant validity

adalah dengan membandingkan akar kuadrat dari average variance

extracted (√𝐴𝑉𝐸) untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk

dengan konstruk lainnya dalam model. Model dikatakan mempunyai

discriminant validity yang cukup baik jika akar AVE untuk setiap konstruk

lebih besar daripada korelasi antara konstruk dan konstruk lainnya. Dalam

Ghozali & Latan (2015:74) menjelaskan uji lainnya untuk menilai validitas

dari konstruk dengan melihat nilai AVE. Model dikatakan baik apabila

AVE masing-masing konstruk nilainya lebih besar dari 0,5085.

(𝚺𝝀𝒊 ²) 𝒗𝒂𝒓 𝑭
AVE =
(𝚺𝝀𝒊 ²) 𝒗𝒂𝒓 𝑭 +𝚺𝚵𝒊𝒊

b. Reliability

Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk menguji

reliabilitas suatu konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan

akurasi, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk.

Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 3.0, untuk

mengukur reliabilitas suatu konstruk dengan indikator refleksif dapat

85
Ibid, Hlm. 74
57

dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan Composite

Reliability. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai composite reliability

maupun cronbach alpha di atas 0,70 (Ghozali & Latan, 2015:75).86

(𝚺𝝀𝒊 )² 𝒗𝒂𝒓 𝑭
𝝆𝒄 =
(𝚺𝝀𝒊 )² 𝒗𝒂𝒓 𝑭 +𝚺𝚵𝒊𝒊

3. Uji Model Struktural atau Inner Model

Model struktural atau inner model menunjukkan hubungan atau kekuatan

estimasi antar variabel laten atau konstruk berdasarkan pada substantive

theory. Adapun persamaan rumus Inner Model sebagai berikut:

𝜼 = 𝜷𝝄 + 𝜷𝜼 + 𝚪𝝃 + 𝜻

a. R-Square

Dalam menilai model struktural terlebih dahulu menilai R-Square untuk

setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model

struktural. Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat

nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Perubahan nilai R-

Square dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten

eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen apakah mempunyai

pengaruh yang substantive. Nilai R-Square 0,75, 0,50 dan 0,25 dapat

disimpulkan bahwa model kuat, moderate dan lemah (Ghozali & Latan,

2015:79)87.

86
Ibid, Hlm. 75
87
Ibid, Hlm. 79
58

b. Estimate For Path Coefficients

Uji selanjutnya adalah melihat signifikansi pengaruh antar variabel dengan

melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T statistik yaitu

melalui metode bootstrapping. Jika nilai T statistis > 1,96 maka hipotesis

diterima (adanya hubungan antara variabel independen terhadap

dependen).

4. Uji Analisis Jalur (Path Analisis)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat hubungan langsung antar variabel

maupun hubungan tidak langsung antar variabel. Pengujian ini dilakukan

dengan metode bootstrapping menggunakan smartPLS 3.0. Dalam penelitian

ini terdapat variabel intervening yaitu struktur modal. Pengaruh variabel

eksogen (independen) terhadap variabel endogen (dependen) jika nilai T

statistik lebih besar dibandingkan dengan 1,96 dan P value lebih kecil daripada

tingkat signifikan yang digunakan (5%). Maka persamaan analisis jalur untuk

model diatas sebagai berikut:

SM = β1FCF+ β2ROA + ε

DPR = β1FCF+ β2ROA + ε

5. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independent yang terdapat di dalam model secara Bersama-sama (simultan)

terhadap variabel dependen. Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan

sebagai berikut:
59

R2 /k
Fhit 2
88
(1-R )/(n-k-1)

Keterangan :

R² = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

F hasil perhitungan ini di bandingkan dengan Ftabel yang diperoleh

dengan tingkat resiko atau siginfikan level 5% dengan kriterian sebagai

berikut:

- H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

- H0 diterima jika Fhitung < Ftabel

88
Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2014) Hlm. 257

Anda mungkin juga menyukai