Anda di halaman 1dari 20

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Sumber Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu perlu ditentukan objek
penelitian. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber
topik untuk penelitian dalam rangka menyusun suatu laporan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118), Objek penelitian adalah variabel
penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam
penelitian ini terdapat variabel independen dan dependen.variabel dependen adalah
variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang
mempengaruhinya.biasanya disebut variabel terkait. variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Pada penelitian ini variabel
dependen adalah laba perusahaan, sedangkan variabel independen adalah biaya
kegagalan eksternal, kegagalan internal dan biaya biaya produksi.
Objek dalam penelitian ini seluruhnya merupakan perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.sumber data yang didapat
dalam penelitian ini adalah datasekunder yang merupakan data yang diperoleh
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara tidak langsung dalam bentuk
sudah jadi berupa bukti, catatan atau laporan historis. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id). Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia,
terdapat total 137 perusahaan yang bergerak di manufaktur. Dari 137 perusahaan
yang terdaftar, kemudian perusahaan-perusahaan tersebut dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu untuk memenuhi kebutuhan penelitian dan didapat 15
perusahaan dengan total 45 sampel untuk penelitian selama periode 3 (tiga) tahun.
Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi objek penelitian,

31
32

Tabel 3.1 Sample Penelitian


KODE
NAMA PERUSAHAAN Sub Sektor
PERUSAHAAN
PT. Gunawan Dianjaya Steel
GDST Logam & Sejenisnya
Tbk
NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk Logam & Sejenisnya
PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk Logam & Sejenisnya
ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk Keramik,Porselin & Kaca
PT. Ekadharma International
EKAD Kimia
Tbk
BRNA PT. Berlina Tbk Pelastik & Kemasan
SIAP PT. Sekawan Interpratama Tbk Pelastik & Kemasan
TRST PT. Trias Sentosa Tbk Pelastik & Kemasan
AUTO PT. Astra otoparts Tbk Otomotif & Komponen
PBRX PT. Pan Brothers Tbk Tekstil & Garment
STAR PT. Star Pertochem Tbk Tekstil & Garment
MYOR PT. Mayora Indah Tbk Makanan & Minuman
PT. Nippon Indosari Corporindo
ROTI Makanan & Minuman
Tbk
STTP PT. Siantar Top Tbk Makanan & Minuman
Kosmetik&keperluan Rumah
MRAT PT. Mustika Ratu Tbk
Tangga

Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan perusahaan yang


digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2010-2012
2. Perusahaan yang mencantumkan data biaya kegagalan eksternal, internal, dan
biaya produksi selama periode 2010-2012.

3.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


3.1.1.1 PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
A.Perusahaan
Perjalanan GDS menjadi perusahaan internasional di industri plat baja canai
panas yang sukses meraih kepercayaan masyarakat bukanlah proses instan. Tradisi
keunggulan GDS telah dirintis sejak puluhan tahun lalu. Tahun 1991 memulai
produksi (trial production). pada 1 oktober 2009, peningkatan status menjadi
perusahaan publik yangsahamnya tercatat di bursa efek Indonesia pada Desember.
33

Seiring perkembangan perusahaan, GDS terus melakukan pembenahan. Per tanggal


31 desember 2009, GDS dipimpin dan dikelola secara professional. Komitmen untuk
menghasilkan produk terbaik membuat PT.Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS)
mampu bersaing secara global dalam pemasaran produknya. Bukan tanpa alasan bila
saat ini GDS juga dikenal sebagai hot rolled steel plate mill (produsen plat baja canai
panas) terkemuka di tingkat ASEAN.
B. Produk-Produk
Produk berkualitas GDS terbagi menjadi tiga, berdasarkan peruntukan
penggunaannya :
1. Plat baja untuk penggunaan umum
- Low carbon Structural Steel Plates
- High Strength Low Alloy Structural Steel Plates
2. Plat baja untuk pembuatan boilers dan pressure vessels
3. Plat baja untuk pembuatan kapal
- Hull Structural Steel Plates (Mild Steels)
- High Strength Hull Structural Steel Plates (High Tensile Steels)

3.1.1.2 Pelat Timah Nusantara Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk, disingkat PT Latinusa Tbk, merupakan
perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi tinplate berkualitas tinggi
dengan standar internasional. PT Latinusa didirikan pada 19 Agustus 1982
berdasarkan Akta Perseroan No.45 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, dan
pemegang saham mayoritas saat ini adalah Konsorsium Jepang yang terdiri dari
Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation, Mitsui Co. Ltd., Nippon Steel &
Sumikin Bussan Corporation dan Metal One. Nippon Steel & Sumitomo Metal
Corporation juga merupakan penyedia bahan baku utama kami, Tin Mill Black Plate
(TMBP), sehingga ketersediaan bahan baku senantiasa terjamin. Kami memiliki
tenaga kerja dengan keahlian tinggi yang selalu siap membantu para pelanggan kami
dalam menyelesaikan permasalahan tinplate mereka. Dengan pengalaman lebih dari
23 tahun dan pengembangan yang berkelanjutan, kami bertekad untuk memberikan
kepuasan menyeluruh bagi para pelanggan.
34

B.Produk – Produk
Berbagai tipe baja digunakan di perusahaan tinplate, termasuk tipe MR,
tergantung dari permintaan pelanggan.

3.1.1.3 PT. Pelangi Indah Canindo Tbk


A. Tentang Perusahaan
Pelangi Indah Canindo mulai mengembangkan usahanya di Indonesia pada
tahun 1983 sebagai produsen pail can dan general can dalam berabagai ukuran.
Tahun 1990 Pelangi Indah Canindo mengembangkan produk steel drum untuk
kebutuhan industri Perkembangan yang terus meningkat mendorong Pelangi Indah
Canindo untuk mendiversifikasi basis industrinya pada produk tabung LPG (cylinder
tank) pada tahun 1994. Tahun 2000, mulai mengekspor ke Australia, Vietnam,
Bangladesh dan negara-negara lainnya. Selanjutnya pada Tahun 2006, Pelangi Indah
Canindo mulai memproduksi tabung LPG ukuran 3 kg untuk keperluan program
koversi gas yang mulai dicanangkan pemerintah Indonesia
B.Produk-Produk
- Tabung LPG
- Drum
- Kaleng Kemasan
- Poster
- Jaket Battery

3.1.1.4 PT. Arwana Citra Mulia Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT Arwana Citramulia Tbk adalah perusahaan publik yang berbasis di
Indonesia. Perusahaan memproduksi ubin keramik di bawah dua merek yang
berbeda, yaitu UNO untuk ubin premium dan Arwana untuk ubin normal.
Perusahaan ini berjalan empat fasilitas manufaktur di seluruh Indonesia, seperti di
Serang, Tangerang, Gresik dan Ogan Ilir. Pada 2015, PT Arwana Citramulia Tbk
akan semakin memperluas operasinya dengan membuka Tanaman baru di
Mojokerto. Dengan total kapasitas produksi tahunan dari 49.370.000 m² ke
63.870.000 m² pada tahun 2016. Arwana didedikasikan untuk menjadi perusahaan
35

terbaik di industri keramik, dengan penuh kreativitas dan inovasi dan untuk
berkontribusi pada pembangunan negara dan masyarakat.
B.Produk-Produk
ARWANA GENTENG KERAMIK, Ubin keramik kami dapat ditemukan
dalam berbagai pilihan baru yang indah, yang dimungkinkan oleh kemajuan
teknologi baru. Semua produk yang dijual ke berbagai konsumen dengan "Arwana
Ceramic Tiles" nama merek. Namun, pada tahun 2011 merek baru ubin keramik
dengan sedikit lebih mahal, yakni UNO, diperkenalkan ke pasar untuk menangkap
golongan berpenghasilan menengah . Ukuran yang paling populer digunakan saat ini
adalah 20 cm x 20 cm dan 30 cm x 30 cm; Namun, tren saat ini memiliki ubin
tumbuh dalam ukuran 40 cm x 40 cm. Ubin kereta bawah tanah seperti 20 cm x 25
cm dan 25 cm x 40 cm untuk ubin dinding telah dikembangkan meskipun dari basis
yang kecil.The Arwana ubin keramik telah memperoleh pengakuan dari segi kualitas
dengan pencapaian SNI sertifikat (Standar Nasional Indonesia) serta sertifikat
persetujuan untuk negara-negara Asia yaitu SIRIM Malaysia. Sertifikasi merupakan
jaminan bahwa produk memenuhi standar yang ditetapkan. Motif adalah: Marmer,
Plain, Granity, Strata, Rustic, Embossed, Wood Fancy dan Fancy Dekorasi.

3.1.1.5 PT. Ekadharma International Tbk


A.Tentang Perusahaan
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT. Ekadharma
Widya Grafika, apabila kemudian mengalami beberapa perubahan nama, dan
akhirnya menjadi PT Ekadharma International Tbk.Perusahaan ini telah menjadi
perusahaan publik dan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya sejak tahun 1990.Sejak tahun 1983, Perusahaan telah mulai
mengembangkan bisnis di diri pita perekat industri dalam rangka memenuhi
permintaan pasar Indonesia.Sejak tahun 1991, karena pertumbuhan yang cepat dari
permintaan pasar Indonesia, Perusahaan telah mulai membuka cabang dan fasilitas
pendukung lainnya yang sampai saat ini memiliki 16 kantor cabang dan 5 stock point
di seluruh Indonesia.Didirikan pada bulan Juli 2007, Visko Industries Sdn. Bhd, anak
perusahaan mendirikan pabrik manufaktur di Port Klang Free Zone (PKFZ), negara
bagian Selangor Malaysia, berdekatan dengan Westport. Hal yang strategis terletak
di sepanjang Selat Malaka, menyediakan akses cepat dan mudah ke pasar Asia
Tenggara dan seterusnya. Seiring proses dengan kerja keras, PT Ekadharma
36

International Tbk. telah menjadi salah satu pemimpin pasar di bidangnya dengan
membuat keputusan inovatif dalam produksi dan pemasaran.
B. Produk – Produk
1. Cloth Tape
2. Double Sided Tape
3. Kraft Paper Tape
4. Masking Tape
5. Opp Tape
6. Insulation Tapes
7. Tationery Tape
8. Stretch Film

3.1.1.6 PT. Berlina Tbk


A. Tentang Perusahaan
Didirikan di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1969. Dimulai dengan hanya
satu buah mesin Blow Molding buatan Jerman bermerk Bekum, kemudian
berkembang menjadi salah satu pemain besar dalam industri kemasan plastik,
closures, blown film, dan sikat gigi dengan fokus utama untuk melayani industri
farmasi, makanan dan minuman, produk perawatan rumah, produk perawatan mulut
dan gigi serta industri lainnya. Pelanggan utama meliputi perusahaan multinational
(seperti Unilever, Beiersdorf, Reckitt Benckiser, Danone, Agip, Autochem, Kao,
dsb) dan perushaan nasional (seperti Behaestex, PIM, Campina, dsb).

B. Produk-Produk
1. Blow & Injection Moulds
2. Container Plastik
o Kosmetik / perawatan diri
o Farmasi
o Makanan & minuman
o Pestisida
o Barang-barang kimia
o Minyak pelumas
37

3. Komponen plastik
o Suku cadang otomotif
o Komponen elektronik
o Alat-alat rumah tangga
4. Sikat gigi
5. Blown film
6. Laminated tube – untuk perawatan gigi & mulut (pasta gigi), kosmetik,
produk farmasi dan barang-barang industri
7. Plastic extrusion tube – untuk produk kosmetika

3.1.1.7 PT.Sekawan Intipratama Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT Sekawan Intipratama adalah konverter nonwoven yang terletak di
Indonesia. Perusahaan kami mulai untuk produksi komersial pada akhir 2003. Sejak
itu kami terus mengembangkan pasar kami ke berbagai aplikasi. Kami telah
melayani berbagai bidang aplikasi seperti Fancy, Pertanian, Konstruksi Bangunan,
Bedding Industri dan Perlengkapan Inflight.Produk kami telah sangat diterima di
seluruh dunia untuk kualitas.
B.Produk-Produk
1. mewah:
Pembungkus bahan yang indah untuk hadiah, bunga dan kemasan eksklusif
lainnya. Tersedia dalam berbagai desain dan warna.
2. pertanian:
Nonwoven dalam produk pertanian. Di bawah nama merek Heigrow ®,
produk kami telah terbukti untuk meningkatkan kualitas buah
3. konstruksi bangunan:
Sebuah standar hidup yang lebih baik. HEIGARD adalah generasi baru dari
isolasi foil yang kuat dan tahan lama.
4. Tempat tidur
Melindungi kasur Anda untuk kualitas tidur yang lebih baik. Produk dicuci
dan khusus ini dibuat untuk melindungi kasur Anda dan menghindari alergi.
38

5. persediaan bertingkat
Headrest Tutup dan Kasus Bantal pakai ini digunakan dalam Airlines untuk
higienis dan lingkungan penerbangan yang nyaman. Bisa dicetak berdasarkan
permintaan untuk menciptakan pengalaman penerbangan yang lebih baik lagi.

3.1.1.8 PT. Trias Sentosa Tbk


A. Tentang Perusahaan
Didirikan pada November 23, 1979, PT Trias Sentosa mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1986. Dengan total kapasitas saat ini ± 67.000 MT Biaxially
Oriented Polypropylene (BOPP) Film per tahun dan ± 30.000 MT Biaxially Oriented
Polyester (BOPET) Film per tahun, Perseroan saat ini telah menjadi produsen
terbesar film yang fleksibel kemasan di Indonesia.Ini telah menjadi komitmen kekal
PT Trias Sentosa Tbk untuk menyediakan layanan yang komprehensif bagi
pelanggan kami. Selanjutnya untuk menyediakan BOPP dan BOPET film,
Perusahaan juga menawarkan solusi total dari produk kemasan plastik untuk
pelanggan kami di seluruh dunia. Produk kemasan fleksibel dikembangkan dan
diproduksi berdasarkan kebutuhan spesifik setiap pelanggan. Untuk memastikan
bahwa setiap produk yang kami buat menghasilkan nilai kepada pelanggan kami dan
melampaui standar internasional, setiap pertanyaan dengan hati-hati dipelajari dan
cermat dikembangkan.
B.Produk-Produk
1. Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP)
2.Biaxially Oriented Polyester (BOPET)

3.1.1.9 PT. Astra Otoparts Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) adalah perusahaan komponen
otomotif terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku
cadang untuk kedua dua roda dan empat roda. Sejarah Astra Otoparts mulai dari
berdirinya PT Alfa Delta Motor pada 1976 yang terlibat dalam otomotif,industri,
mesin perakitan dan konstruksi. Setelah beberapa transformasi dan perubahan nama
perusahaan, akhirnya pada tahun 1997 PT Astra Otoparts didirikan dan pada tahun
1998 Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia) dengan simbol ticker AUTO. Sejak itu PT Astra Otoparts menjadi
39

perusahaan yang terdaftar dengan nama PT Astra Otoparts Tbk. Selama lima tahun
terakhir Astra Otoparts telah mencatat kinerja keuangan yang solid, yang ditandai
oleh, antara lain, pertumbuhan penjualan tahunan, meskipun kondisi perekonomian
dan industri otomotif tidak selalu menggembirakan. Laba bersih di atas Rp 1 triliun
untuk tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan kinerja yang konsisten dan
berkesinambungan. Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis
bervariasi, Astra Otoparts akan terus tumbuh menjadi kelas dunia pemasok
komponen otomotif
B. Produk – Produk
1. Komponen Otomotif (OEM), Deskripsi dari fungsi produk dan mekanisme
produsen mobil pabrik-diinstal
2. Komponen Otomotif (Aftermarket), Desain AOP, memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk mobil yang berhubungan untuk aftermarket,
seperti baterai, shock absorber, filter, ban & tabung, rantai sepeda motor dan
suku cadang lainnya, bersama dengan dukungan yang luas dari jaringan ritel
kami di Shop & drive serta PT Divisi Domestik dan PT AOP Divisi AOP-
Internasional.

3.1.1.10 PT. Pan Brother Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT. Pan Brothers Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri tekstil yang produksi utamanya berupa pakaian dan beberapa variannya.
Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 21 Agustus 1980 di Tangerang,
Banten. Perkembangan perusahaan ini semakin bagus sehingga perusahaan ini berani
untuk membuat penawaran sahamnya untuk pertama kali di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sejak tercatat di BEI pada tanggal 16 Agustus 1990, perusahaan ini mengubah
statusnya menjadi sebuah perusahaan terbuka. Produk utama buatan perusahaan ini
antara lain pakaian rajutan, pakaian tenunan dan jaket tenunan. Dengan alasan
memenuhi permintaan pasaran yang semakin besar membuat perusahaan ini
membuka anak cabangnya dibeberapa tempat, seperti di Tangerang, Sukabumi,
Boyolali dan Sragen. Produk buatan Pan Brothers tidak hanya melayani konsumen
dari pasaran dalam negeri saja, namun produk buatannya telah menembus pasar
internasional dengan mengekspor ke beberapa negara di luar negeri. Beberapa negara
40

tujuan ekspor perusahaan ini di antaranya Amerika Serikat, Eropa, Canada, Jepang,
Australia dan beberapa negara lainnya.

B.Produk – Produk
Calvin Klein Jeans , Greg Norman, Nike, Tommy Hilfiger, Axis, Gap/Old Navy,
Chaps Polo Ralph Lauren, Fila, Zara, Reevok, Arena, Trussardi, Esprit, JC Penney,
Charing, Sears, dan May Department Store

3.1.1.11 PT. Star Petrochem Tbk


A. tentang Perusahaan
PT.Star Petrochem, Tbk selanjutnya disebut perseroan didirikan berdasarkan
akta no.34 tanggal 19 mei 2008 dari Pahala Sutrisno Amijojo Tampubolon, S.H..
notaris di jakarta dengan nama PT.Star Asia International, yang kemudian dengan
akta No.35 tanggal 13 Oktober 2010 dari Yulia, S.H, notaris di Jakarta, diubah
namanya menjadi PT.Star Petrochem,TBk. Akta pendirian telah mendapatkan
pengesahan dari menteri kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam surat keputusan No.AHU-32839.AH.01.01. tahun 2008 tanggal 13 juni telah
diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.65 tanggal 12 agustus 2008,
Tambahan Berita Negara No.14609. perseroan kemudian memutuskan untuk menjadi
perusahaan public (terbuka) melalui penawaran umum kepada public dan
mencatatkan sahamnya di bulan juli 2011 pada bursa efek Indonesia (BEI).
B. Produk-Produk
Benang, Kapas, Fiber

3.1.1.12 PT. Mayora Indah Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik
pertama berlokasi di Tangerang. Menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Di
Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang
memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market
leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada
kategorinya masing masing. Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan
utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai
dengan tujuannya, Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan
41

segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh
pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.
B. Produk – Produk
1. Biskuit : Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai,
Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress
2. Kembang Gula : Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis,
Tamarin, Juizy Milk
3. Wafer :Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma
Wafer Coklat, Roma Zuperrr Keju
4. Coklat :Choki-choki
5. Kopi :Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu, Torabika
Moka, Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee,
Kopiko White Coffee, Kopiko White Mocca
6. Makanan Kesehatan :Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit

3.1.1.13 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk


A. Tentang Perusahaan
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995.
Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Untuk
memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan
usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya
permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali
membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri
Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang,
Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan
membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan
secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik
pada tahun 2010. Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan
sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal,
Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti
telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Sebagai produsen roti terbesar di
Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain Top Brand dan
42

Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original
Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
B.Produk – Produk
White bread :1.Roti Tawar Spesial 6 Slices
2. Roti Tawar Keju
3. Sandwich Isi Coklat
4. Sandwich Isi Krim Peanut
5. Roti Plain Rolls
6. Roti Burger Bun

Sweet bread : 1.Roti Burger Bun

2. Roti Isi Krim Coklat Vanilla

3. Roti Isi Krim Moka

4. Roti Isi Krim Keju

5. Roti Isi Krim Coklat

6. Roti Kasur Keju

Cakes : 1. Chiffon Cup Cake Strawberry

2. Chiffon Cup Cake Pandan

3.Chiffon Cup Cake Coklat

3.1.1.14 PT. Siantar Top Tbk


A. Tentang Perusahaan

Pada tahun 1972, Shindo Sumidomo memulai bisnis dengan mendirikan


sebuah pabrik kerupuk berskala industri rumah tangga di Sidoarjo. Usaha tersebut
merupakan cikal bakal dari berdirinya PT Siantar Top, Tbk, perusahaan industri
makanan dan minuman berkualitas berskala nasional dengan pabrik pertama di
Sidoarjo pada tahun 1987. Perusahaan semakin berkembang pesat dan pada tahun
1996 mencatatkan sahamnya di lantai Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia). Untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang terus tumbuh, PT
Siantar Top, Tbk membuka pabrik baru di Medan pada tahun 1997, dan Bekasi pada
tahun 2002. Selain mengembangkan pasar dalam negeri, perusahaan juga terus
mengembangkan pasar ekspor ke berbagai negara di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan
43

Amerika. PT Siantar Top, Tbk mengembangkan produk-produk makanan dan


minuman berkualitas dengan mengutamakan cita rasa terbaik (TASTE SPECIALIST).
Komitmen dan dedikasi tinggi terhadap konsumen diwujudkan dengan
menghadirkan produk sehat seperti biskuit dan wafer di tahun 2008.
B.Produk – Produk
1.Makanan ringan :French Fries , Mister, Spix, Mie Gemez, Twistko, Snacks, Go!
Snacks, Leanet.
2.Biscuit dan wafer : Goriorio, GO! Potato, GO! Yogurt, GO! Biskuit, Origo,
Biskuit, Wafer, Assorted Biskuit Dan Wafer, Malkist.
3.Mie instan dan bihun : Soleh Bihun Jagung, Jaya Bihun, Idola Bihun Jagung,
Wilco Mie Baso, Wilco Bihun Jagung, Wilco Mie Polos.
4.Kerupuk mentah : Wilco Kerupuk Pedas, Wilco Kerupuk Ikan.
5.Permen : Dr Milk

3.1.1.15 PT. Mustika Ratu Tbk


A. Tentang Perusahaan
Awal pendirian Perseroan pada tahun 1975, dimulai dari garasi kediaman Ibu
BRA. Mooryati Soedibyo. Tahun 1978 Perseroan mulai menjalankan usahanya
secara komersial, yaitu dengan memproduksi jamu yang didistribusikan di Jakarta,
Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam perkembangannya permintaan
konsumen semakin meningkat, hingga pada tahun 1980-an Perseroan mulai
mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional. Pada Tanggal 8 April 1981
pabrik Perseroan resmi dioperasikan di Ciracas, Jakarta Timur. Dalam rangka
memperkokoh struktur permodalan, Perseroan mendapatkan persetujuan efektif dari
Badan Pengawas Pasar Modal sebagai perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya
di PT. Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995.
B. Produk – Produk
Make up Artist, taman sari royal heritage (Spa), dan training Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo ( LPPMS )

3.2 Penentuan Jumlah Sampel


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
biaya kegagalan eksternal,biaya kegagalan internalbiaya produksi terhadap laba
perusahaan. Sehingga kriteria sampel yang digunakan adalah perusahaan-
44

perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012,


perusahaan yang menyajikan informasi lengkap berupa informasi laba, biaya
kegagalan eksternal, biaya kegagalan internal, dan biaya produksi.

3.3 Metode Pengumpulan Sampel


Sampel menurut Haryadi dan Winda (2010:21) adalah bagian dari populasi yang
dipercayai dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Dalam
penelitian ini, metode pengumpulan sampel yang penulis tempuh adalah
1. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh teori- teori yang digunakan
dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut diperoleh dari literatur dan buku-
buku, internet, dan jurnal yang terkait dengan topik dan permasalahan
yang akan dibahas.
2. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, yaitu biaya kegagalan eksternal, biaya kegagalan internal,
biaya produksi dan laba bersih yang akan didapatkan dari laporan
keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit (audited annual reports)
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3.4 Metode Analisa Data


Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis
data kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik sebagai alat
analisis datanya (Sugiyono, 2013:206). Metode penyajian data pada penelitian kali
ini menggunakan hasil statistik yang diolah dengan menggunakan program SPSS
forWindows versi17.0.

3.4.1 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan statistik data berupa
mean, sum, standar deviasi, variance, range, min, dan max serta untuk mengukur
distribusi data apakah normal atau tidak dengan ukuran kurtosis dan skewness
(Priyatno, 2012:38)

3.4.2 Pengujian Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model regresi linier
merupakan model yang baik. Model regresi yang baik haruslah memenuhi kriteria
45

BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) yaitu tidak bias, memiliki presisi tinggi,
dan konsisiten. BLUE dapat dicapai bila memenuhi asumsi klasik. Syarat asumsi
klasik, yaitu (1) terdistribusi secara normal, (2) tidak terjadi multikolinearitas, (3)
tidak terjadi heteroskedastisitas, dan (4) tidak terjadi autokorelasi. Uji asumsi klasik
terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan
dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data,
antara lain metode Shapiro wilk karena sampel yang dipakai berjumlah 45. Dasar
pengambilan keputusan:
1. Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α=0,05

2. Bandingkan αdengan taraf signifikansi yang diperoleh

3. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.

4. Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi


ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independent variable). Pada model
regresi yang baik, tidak terjadi korelasi antarvariabel bebas. Ada beberapa metode
yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah terjadi masalah multikolinearitas,
antara lain dengan:
Melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang
umum dipakai untuk menunjukkan suatu model regresi bebas dari multikolinearitas,
yaitu nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 10
Membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai
determinasi secara serentak (R2)Jika r2 > R2 maka terjadi multikolinearitas dan jika
r2 < R2 maka tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
46

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi


terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi
masalah heteroskedastisitas. Model regresi yang baik, yaitu homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas, antara lain uji Glejser, melihat pola titiktitik pada scatterplots
regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman’s rho. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode melihat pola titiktitik pada scatterplots regresi yang dilakukan
dengan cara melihat grafik scatterplots antara ZPRED (Standardized Predicted
Value) dengan SRESID (Studentized Residual) , ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y pediksi – Y sesungguhnya).
Dasar pengambilan keputusan:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
terjadi heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik- titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-
1). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi masalah autokorelasi.
Ada beberapa metode untuk mendeteksi gejala autokorelasi, antara lain uji
Durbin Watson (DW test), uji Langrage Multiplier (LM test) , uji statistik Q, dan Run
Test. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji Durbin Watson.

3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen
dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen
(Priyatno, 2012:127). Dalam regresi linier berganda terdapat asumsi klasik yang
harus terpenuhi, yaitu data terdistribusi normal, tidak adanya multikolinearitas, tidak
47

adanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya autokorelasi dalam model regresi


(Priyatno, 2012:127).

3.5 Metode Penyajian Data


Metode penyajian data yang penulis gunakan adalah data sampel yang telah
diolah kemudian disajikan dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik atau
diagram kemudian dijelaskan dalam bentuk tulisan.

3.6 Uji Statistik


3.6.1 Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh
variabel independen secara bersamaan terhadap variabel dependen. Koefisien
determinasi ditunjukkan dengan R2 (R Square). Nilai koefisien determinasi
mempunyai interval antara nol sampai satu (0 ≤ R2 ≤ 1), dan interpretasinya sebagai
berikut:
R2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi
yangterbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y.

R2 = 1 berarti garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara


sempurna.Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi
tersebut dan semakin kecil R2 (mendekati 0) maka variabel independen secara
keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

3.6.2 Uji Global (Uji F)


Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama- sama variabel
independen (variabel bebas) yang dimasukkan dalam model berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dalam hal ini untuk
mengetahui apakah variabel biaya kegagalan eksternal, biaya kegagalan internal, dan
biaya produksi bersama- sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap laba
perusahaan.
Pengujian menggunakan tingkat signifikan 5%, yang artinya peluang
memperoleh kesalahan maksimal 5%. Dengan kata lain, penulis percaya bahwa 95%
keputusan adalah benar.
Hipotesis:
48

= Biaya kegagalan eksternal, biaya kegagalan internal, dan biaya produksi tidak
berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan

= Biaya kegagalan eksternal, biaya kegagalan internaldan biaya produksi


berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan.
Dasar pengambilan keputusan:
 Berdasarkan perbandingan F hitung dan F tabel
• Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima sehingga dapat dikatakanbahwa
semua variabel independen secara bersama-sama tidakberpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
• Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakanbahwa
semua variabel independen secara bersama-samaberpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
 Berdasarkan signifikansi
• Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima sehingga dapat
dikatakanbahwa semua variabel independen secara bersama-sama
tidakberpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
• Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakanbahwa
semua variabel independen secara bersama-samaberpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.3 Uji Parsial (Uji t)


Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. .
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05) , yang artinya peluang
memperoleh kesalahan maksimal 5%. Dengan kata lain, penulis percaya bahwa 95%
keputusan adalah benar.
Hipotesis:
1. Variabel Biaya Kegagalan Eksternal

Ho = Biaya kegagalan eksternal secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba


perusahaan.

: = Biaya kegagalan eksternal secara parsial berpengaruh terhadap laba


perusahaan.
49

2. Variabel Biaya Kegagalan internal

Ho = Biaya kegagalan internal secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba


perusahaan.

: = Biaya kegagalan internal secara parsial berpengaruh terhadap laba


perusahaan.

3. Variabel biaya Produksi

Ho = Biaya produksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan.

: = Biaya produksi secara parsial berpengaruh terhadap laba perusahaan.

Dasar pengambilan keputusan:


 Berdasarkan perbandingan t hitung dan t tabel
a. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
 Berdasarkan signifikansi
• Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
• Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.

3.7 operasional variabel


Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Independen (variabel bebas) , dalam penelitian ini yaitu:


Komponen biaya kegagalan eksternal yang diambil hanya komponen yang
terdapat dalam laporan keuangan yaituretur penjualan.
50

Komponen biaya kegagalan internal yang diambil hanya komponen yang


terdapat dalam laporan keuangan yaitu perbaikan.
Komponen biaya produksi yang diambil hanya komponen yang terdapat
dalam laporan keuangan yaitu total biaya kualitas
2. Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini yang terdapat di laporan keuangan
yaitu laba bersih perusahaan.

Tabel 3.2. Tabel Operasional Variabel

Sub Indikator
Variabel Indikator Variable Skala Instrumen
Variabel
Laporan biaya
Biaya Retur (X1)
Biaya kerugian yang retur
Kegagalan
didapat karena adanya rasio Laporan biaya
eksternal dan
kualitas yang buruk perbaikan (X2) Perbaikan dan
internal (x)
Pemeliharaan
biaya yang
hubungannya dengan
Biaya Total Biaya Beban pokok
proses pengolahan rasio
Produksi (x) Produksi (X3) penjualan
bahan baku menjadi
bahan jadi
Laba bersih berupa ukuran
laporan raba
Perusahaan pendapatan secara Laba bersih rasio
rugi
(Y) financial

Anda mungkin juga menyukai