Yth.
(Daftar Undangan Terlampir)
di -
Jakarta
Fridy Juwono
Tembusan :
1. Direktur Jenderal IKFT;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal IKFT.
-2-
Lampiran Undangan
Nomor : B/557/IKFT.2/IND/V/2021
Tanggal : 11 Mei 2021
DAFTAR UNDANGAN
Selasa, 25 Mei 2021
Pimpinan Perusahaan:
1. PT Ajidharmamas Tritunggal Sakti 23. PT Continental Solvindo 45. PT Intan Citra Logamindo
2. PT Aktif Indonesia Indah 24. PT DAHANA (Persero) 46. PT Intanwijaya Internasional
3. PT Alkindo Mitraraya 25. PT Diachem Resin Indonesia 47. PT Justus Sakti Raya
4. PT Aneka Gas Industri Tbk 26. PT Distribusi Ammo Nusantara 48. PT Kaltim Nitrate Indonesia
5. PT Arindo Pacific Chemicals 27. PT Dover Chemical 49. PT Kawaguchi Kimia Indonesia
6. PT Arjuna Utama Kimia 28. PT Dunia Kimia Utama 50. PT Kayu Lapis Indonesia
7. PT Armindo 29. PT Duta Pertiwi Nusantara 51. PT Kofuku Plastic Indonesia
8. PT Asa Karya 30. PT Dyno Mugi Indonesia 52. PT Korindo Ariabima Sari
9. PT Asia Pacific Fibers 31. PT Emdeki Utama 53. PT Krakatau Pos-Chem Dong-Suh Chemical
10. PT BASF Care Chemicals Indonesia 32. PT Energi Agro Nusantara 54. PT Kusuma Tirta Perkasa
11. PT BASF Indonesia 33. PT Eterindo Nusa Graha 55. PT Lautan Sulfamat Lestari
12. PT Belawandeli Chemical Industry 34. PT Eternal Buana Chemical Industries 56. PT Liku Telaga
13. PT Bina Guna Kimia 35. PT Evonik Indonesia 57. PT Lotte Chemical Titan Nusantara
14. PT Black Bear Resources Indonesia 36. PT Garindo Sejahtera Abadi Surabaya 58. PT Madubaru
15. PT Budiono Madura Bangun Persada 37. PT Hopax Indonesia 59. PT Mahkota Agro Industri
16. PT CBA Chemical Industry 38. PT Indo Acidatama 60. PT Mahkota Indonesia
17. PT Cheetham Garam Indonesia 39. PT Indo Lysaght 61. PT Mechema Indonesia
18. PT Cimanggis Sakti 40. PT Indonesian Acid Industry 62. PT Metabisulphite Nusantara
19. PT Cipta Rasa Sejati 41. PT Indorama Petrochemicals 63. PT Mexis
20. PT Citra Cakra Logam 42. PT Indorama Polypet Indonesia 64. PT Mitsubishi Chemical Indonesia
21. PT Citra Resins Industries 43. PT Indorama Synthetics 65. PT Molindo Raya Industrial
22. PT Clariant Indonesia 44. PT Indoxide 66. PT Multi Nitrotama Kimia
-3-
67. PT Niaga Garam Cemerlang 91. PT Prima Mega Blast 115. PT Tunas Sumber Ideakreasi Kimia
68. PT Nippon Shokubai Indonesia 92. PT Pupuk Iskandar Muda 116. PT Unggul Indah Cahaya
69. PT Nuplex Raung Resin 93. PT Saltindo Perkasa 117. PT Unichemcandi Indonesia
70. PT Pacinesia Chemical Industry 94. PT Samator Gas Industri 118. PT Yanno Agro Science Indonesia
71. PT Pagarin Anugerah Sejahtera 95. PT Samudra Utama Narapati
72. PT Pamolite Adhesive Industry 96. PT Saprotan Utama
73. PT Panasia Indosyntec 97. PT Sari Kresna Kimia
74. PT Perlite Indonesia Abadi 98. PT Sinar General Industries
75. PT Peroksida Indonesia 99. PT Solo Logo Indonesia
76. PT Pertamina RU III 100. PT Standard Toyo Polymer
77. PT Pertamina RU IV 101. PT Stella Resindo Prima
78. PT Pertamina RU VI 102. PT Stryndo Mono Indonesia
79. PT Petnesia Resindo 103. PT Styron Indonesia
80. PT Petrocentral 104. PT Sulfindo Adi Usaha
81. PT Petrokimia Butadiene Indonesia 105. PT Sumatraco Langgeng Makmur
82. PT Petrokimia Gresik 106. PT Susanti Megah
83. PT Petrosida Gresik 107. PT Susilia Indah Synthetic Fibers Industries
84. PT Petrowidada 108. PT Synthetic Rubber Indonesia
85. PT PINDAD (Persero) 109. PT Tiga Muara Emas Makmur
86. PT Platinum Resins Indonesia 110. PT Timuraya Tunggal
87. PT Polychem Indonesia 111. PT TPC Indo Plastic and Chemicals
88. PT Polyfin Canggih 112. PT Trifita
89. PT Polytama Propindo 113. PT Trinseo Materials Indonesia
90. PT Prima Karya Berjaya 114. PT Tritunggal Multi Chemical
Direktur Industri Kimia Hulu,
Fridy Juwono
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index
(Indeks Kesiapan Industri di Indonesia untuk Bertransformasi Menuju
Industri 4.0)
Kementrian Perindustrian
Republik Indonesia
2018
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Sambutan
Airlangga Hartarto
Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Making Indonesia 4.0 telah diluncurkan pada tanggal 04 April 2018, sebagai tindak lanjut
implementasi program tersebut, kami meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau
INDI 4.0. Sebuah indeks untuk mengukur kesiapan industri untuk bertransformasi menuju
Industri 4.0. INDI 4.0 akan mejadi acuan nasional untuk mengases kesiapan industri
bertransformasi. Harapannya dengan indeks ini kita bisa memetakan industri kita secara akurat
sehingga memperoleh gambaran yang utuh terkait kondisi yang sebenarnya dan tantangan yang
dihadapi.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan INDI 4.0, khususnya Tim
dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Semoga INDI 4.0 dapat digunakan oleh
pemerintah, industri dan stake holder tarkait untuk bersama-sama memajukan industri di
Indonesia menuju industri yang efisien dan berdaya saing tinggi.
Industri 4.0 adalah suatu terobosan yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan daya saing industri
Indonesia. Penyusunan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau INDI 4.0 merupakan langkah awal
untuk mengimplementasikan program Making Indonesia 4.0, yang digunakan untuk mengases kesiapan
industri kita. Indeks ini didesain khusus untuk mengukur mengukur kesiapan industri di Indonesia,
khususnya untuk lima sektor prioritas dalam Making Indonesia 4.0.
Kedepan hasil pengukuran menggunakan INDI 4.0 akan digunakan bagi pemerintah dan industri untuk
bersama-sama menentukan strategi dalam implementasi program Making Indonesia 4.0. Terima kasih
kepada seluruh Tim yang telah merumuskan INDI 4.0. Kami dari Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri berharap INDI 4.0 dapat memberi manfaat kepada seluruh insan perindustrian di Indonesia.
2
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Daftar Isi
Sambutan 2
Daftar Isi 3
Executive Summary 4
1. Pendahuluan 5
1.1 Industri 4.0 5
1.2 Indeks Kesiapan Industri 6
1.3 Tujuan Pengindeksan 6
2. Kekuatan Sektor Industri Indonesia 7
2.1 Menuju Industri Manufaktur Kelas Dunia 7
2.2 Lima Prioritas Making Indonesia 4.0 7
2.3 Target dan Tantangan 8
3. Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0 9
3.1 Struktur INDI 4.0 9
3.2 Satu Indeks, 5 Pilar dan 17 Bidang 9
4. Metode Asesmen 12
Referensi 15
Daftar Istilah 16
Penulis 17
3
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Executive Summary
4
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
1. Pendahuluan
5
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Konsep awal dari Industri 4.0 adalah adanya Industri di Indonesia memiliki kondisi yang relatif
sebuah sistem produksi yang antara satu berbeda dengan kondisi di luar negeri, khususnya
mesin/sistem dengan mesin/sistem yang lain terkait orang, nilai budaya dan kearifan lokal
saling terhubung sehingga bisa saling yang berbeda-beda di tiap daerah. Selain itu,
berkomunikasi. Sehingga proses produksi bisa INDI 4.0 disusun secara khusus untuk bisa
berjalan secara fleksibel, optimal, efektif dan digunakan untuk mengukur kelima sektor
efisien atau sering juga disebut dengan Smart prioritas Making Indonesia 4.0. Akan tetapi,
factory untuk kondisi yang berlaku secara umum di
industri, INDI 4.0 mengadopsi beberapa
Karena masih pada tahap awal revolusi,
parameter pengindeksan yang sudah ada.
bentuk akhir dari Smart factory masih belum
bisa digambarkan secara jelas. Akan tetapi ciri-
cirinya sudah bisa diprediksi. Berikut ini adalah
1.3 Tujuan Pengindeksan
ciri-ciri sebuah Smart factory:
Tujuan disusunnya INDI 4.0 adalah sebagai
▪ Connected, antar mesin dan/atau sistem berikut:
di dalam pabrik maupun antar pabrik
saling terkoneksi. Bagi Industri:
▪ Self optimized, mampu mengoptimasi ▪ Sebagai acuan untuk menentukan posisi
sendiri proses produksi yang akan dan perusahaan kaitannya dengan Industri 4.0
yang sedang berlangsung. dan menentukan strategi perusahaan
▪ Transparent, seluruh mesin/proses yang kedepan.
berhubungan dengan proses produksi ▪ Untuk mengetahui tantangan-tantangan
dapat dimonitor secara real-time dimana yang akan dihadapi terkait transformasi
saja dan kapan saja melalui perangkat ke Industri 4.0.
komputer. ▪ Untuk membantu bagi manajemen
▪ Agile, pabrik yang secara mudah dan perusahaan mengevaluasi efektifitas
cepat bisa mengkonfigurasi sendiri sesuai operasional perusahaan.
dengan kondisi lingkungan dan variasi ▪ Untuk benchmarking posisi perusahaan
produk yang dihasilkan. dengan perusahaan sejenis.
6
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
7
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
8
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
1. Manajemen dan organisasi: Pada pilar ini 4. Teknologi: Teknologi dalam Industri 4.0
kebijakan dari pimpinan perusahaan untuk sangatlah beragam, mulai dari kecerdasan
mentransformasikan pabriknya menuju ke buatan, printer 3D, augmented reality,
industri 4.0 akan diukur. Hal ini untuk kolaborasi robot, dll. Dalam Industri 4.0
mengetahui seberapa besar dukungan dari yang harus ada adalah adanya konektivitas
pihak manajemen untuk membuat sistem antar mesin maupun atar sistem (vertical
produksinya menjadi lebih efisien dengan and horizontal integration). Dalam pilar ini
9
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
sejauh mana penggunaan teknologi yang 2) Investasi menuju Industri 4.0: Pihak
menunjang Industri 4.0 akan dievaluasi manajemen mempunyai investasi untuk
dalam rangka untuk mengukur kesiapan pengembangan perusahaan menuju Industri
perusahaan bertransformasi ke Industri 4.0. 4.0. Besarnya investasi cukup untuk bisa
Hal lain yang penting dalam pilar ini adalah mentransformasikan perusahaan ke arah
adanya digitalisasi dalam seluruh sistem Industri 4.0. Investasi tidak hanya untuk
produksi dan keamanan cyber perusahaan. jangka pendek tetapi adanya perencanaan
investasi jangka panjang yang terorganisir
5. Operasi pabrik: Pilar ini juga sangat erat dan termonitor.
kaitannya dengan penggunaan teknologi di
dalam sebuah operasi pabrik. Hal ini 3) Kebijakan inovasi: Adanya dukungan dari
meliputi: sistem rantai pasok dan logistik pihak manajemen perusahaan untuk inovasi.
perusahaan, aplikasi sistem perawatan Lingkungan diperusahaan yang ramah dan
mesin/sistem yang cerdas, proses produksi welcome terhadap inovasi baru dari seluruh
yang sudah otonom/otomatis dan adanya karyawan. Serta adanya sistem penghargaan
sistem penyimpanan dan pengendalian data untuk inovasi yang dapat meningkatkan daya
yang sudah terpusat. saing perusahaan.
10
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
11
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
4. Metode Asesmen
Ada dua tahapan metode untuk mengukur Setiap industri setidaknya ada seorang
indeks kesiapan industri berdasarkan INDI 4.0. perwakilan yang diwajibkan untuk mengisi form
Tahap pertama dilakukan dengan metode survei survei online. Untuk survei pendahuluan di tahun
online. Tahap kedua adalah verifikasi kunjungan 2018, perwakilan industri yang diperbolehkan
ke industri untuk mengecek kebenaran data yang mengisi survei adalah orang yang sudah
telah didisi. Untuk verifikasi lapangan dilakukan mendapatan training dan sertifikasi Industry 4.0
oleh para ahli Industri 4.0 pada industri terkait. Transformation Manager dari Kementrian
Perindustrian. Tujuannya untuk memastikan
Survei online
bahawa sudah ada kesamaan pengertian, konsep
Survei berisi tujuh set pertanyaan, yaitu dan teknologi Industri 4.0 dari semua responden.
satu set pertanyaan mengenai identitas dan
Total pertanyaan survei ada 33 dan
karakteristik perusahaan, lima set pertanyaan
diperlukan waktu kurang lebih 15 menit untuk
mengenai lima pilar kriteria INDI 4.0:
menyelesaikan survei online.
▪ Manajemen dan organisasi perusahaan,
Validasi dengan pengecekan langsung di
▪ Orang dan budaya,
industri
▪ Produk dan layanan pintar,
▪ Penggunaan teknologi pintar, Kunjungan industri dilakukan oleh para ahli
▪ Operasi pabrik Industri 4.0 yang berkompeten pada industri
terkait. Inti dari kunjungan industri ini adalah
serta satu set pertanyaan berisi tentang
untuk memastikan kondisi di lapangan sesuai
tantangan yang dihadapi industri untuk
dengan yang diisikan pada survei online. Selama
bertransformasi. Setiap set pertanyaan terdiri
kunjungan verifikasi, industri diwajibkan untuk
dari beberapa pertanyaan yang digunakan untuk
menunjuk pendamping dari perwakilan
menilai masing-masing bidang pada setiap pilar.
perusahaan yang telah mengisi formulir survei
online atau penggantinya.
12
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Skor Penilaian dan Pembobotan Untuk INDI 4.0 setiap pilar diberi
pembobotan:
Rentang nilai dari INDI 4.0 adalah dari level
0 sampai dengan level 4. Nilai 0 berarti industri ▪ Manajemen dan organisasi : 17,5%
belum siap dan nilai 4 berarti industri sudah ▪ Orang dan budaya : 30,0%
menerapkan Industri 4.0 di sebagian besar sistem ▪ Produk dan layanan pintar : 17,5%
produksinya (lihat Gambar 7). ▪ Penggunaan teknologi pintar : 17,5%
▪ Operasi pabrik : 17,5%
Nilai setiap pilar merupakan gabungan dari
nilai-nilai dari setiap bidang yang ada pada pilar
tersebut. Pembobotan pada orang dan budaya
diberi nilai yang lebih besar dari pilar yang lain
karena di Indonesia, sukses dan tidaknya
transformasi perusahaan menuju Indusri 4.0
sangat tergantung dari budaya dan kesiapan dari
orang yang nanti akan menjalankan transformasi
tersebut.
13
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
14
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Participated Industries
Food and
12%
beverages
16% Textile &
Apparel
4%
Automotive
12% Chemicals
48%
8% Electronics Gambar 14: Hasil rata-rata asesmen
menggunakan INDI 4.0 - 2018
Others
Pada industri besar di Indonesia, sebagian
produk & layanannya sudah mulai mengenal dan
Gambar 13: Distribusi responden INDI 4.0 - 2018. mengimplementasikan adanya kustomisasi dan
analisis data pelangan. Sehingga pada pilar ini
Pada tahap awal asesmen ini sebagian besar sudah relatif paling siap dibandingkan dengan
responden berasal dari sektor industri pilar yang lain. Sedangkan yang paling kurang
Elektronika, yaitu sebesar 48% dari jumlah siap adalah pada pilar manajemen dan
responden. Sehingga hasil pengindeksan dari organisasi. Para top-management perusahaan
sektor industri Elektronika yang lebih mewakili besar di Indonesia masih ragu untuk
dibandingkan dengan sektor yang lain. bertransformasi ke Industri 4.0. Pertimbangan
investasi, analisis keuntungan dan sikap
Secara umum hasil pengukuran
keenganan untuk bertransformasi masih menjadi
menggunakan INDI 4.0 pada tahap awal ini dapat
tantangan utama. Masih banyak dari top
dilihat pada Gambar 14. Dari hasil pengukuran
management yang berasumsi bahwa investasi
diperoleh data bahwa rata-rata kesiapan industri
untuk bertrasformasi ke Industri 4.0 terlalu besar
besar di Indonesia untuk bertrasformasi menuju
dan kurang cocok dengan perusahaan mereka.
Industri 4.0 berada pada level 2 atau pada tahap
Padahal sukses dan tidaknya sebuah transformasi
kesiapan sedang. Kesiapan yang paling tinggi ada
perusahaan ke Industri 4.0 sangat ditentukan
pada pilar “produk & layanan” sedangkan
oleh komitmen dan kepemimpinan dari para top
kesipan yang paling rendah pada pilar
management.
“manajemen & organisasi”. Secara rinci berikut
nilai rata-rata dari masing-masing pilar Hasil dengan tren yang hampir sama juga
berdasarkan INDI 4.0: apa pada sektor industri Elektronika (lihat
Gambar 15). Setelah pilar manajemen dan
▪ Manajemen & organisasi : 1.75
organisasi, tantangan ke dua untuk transformasi
▪ Orang & budaya : 1.96
menuju Industri 4.0 adalah pilar teknologi.
▪ Produk & layanan : 2.37
Sebagian besar industri di Indonesia masih
▪ Teknologi : 1.76
memiliki kesulitan dalam mengakses,
▪ Operasi pabrik : 2.17
implementasi dan menggunakan teknologi
Industri 4.0 di dalam perusahaannya.
15
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Level 0 0%
Level 1 28%
Level 2 48%
Gambar 15: Hasil asesmen sektor elektronika
mengunakan INDI 4.0 - 2018 Level 3 20%
Setelah pilar teknologi, tantangan ke tiga di Level 4 4%
di industri besar di Indonesia adalah faktor
budaya dan kompetensi orang/karyawan yang
dimiliki. Masih banyak perusahaan yang memiliki Kedepan, untuk memperbaiki kualitas dan
karyawan dan budaya yang belum mendukung kriteria pengindeksan, akan dilakukan evaluasi
implementasi Industri 4.0. Baik dari segi dan sosialisasi yang akan melibatkan lebih
kurangnya skill karyawan maupun budaya banyak para ahli, kalangan industri dan
karyawan itu sendiri. akademisi. Jumlah industri yang akan diakses
juga akan ditingkatkan. Diawal tahun 2019,
Sedangkan jika dilihat dari distribusi tingkat ditargetkan minimal akan ada 300 industri di
kesiapan bertransformasi, sebagian besar berada Indonesia yang akan diases kesiapannya untuk
pada level 2, dan sebagian pada level 1 dan level bertransformasi ke Industri 4.0.
16
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Referensi
acatech, Recommendations for implementing the strategic initiative Industrie 4.0.: Final report of the
Industrie 4.0 Working Group, 2013.
Grant Thornton, India’s Readiness for Industry 4.0: A Focus on Automotive Sector, 2017.
IMPULS Stiftung-VDMA, Industrie 4.0 Readiness, 2015.
Infosys, Making Industry 4.0 Real – Using Acatech I4.0 Maturity Index: A systematic methodology for
manufacturing enterprises to assess current readiness and strateize their industry 4.0 Journey, 2018
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Making Indonesia 4.0: Revolusi Industry 4.0 Indonesia,
2018.
Singapore Economic Development Board, The Singapore Smart Industry Readiness Index: Catalysing the
transformation of manufacturing, 2017.
The Word Bank, Manufacturing, value added (% of GDP), 2017.
WMG-University of Warwick, An Industry 4 readiness assessment tool, 2017.
17
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Daftar Istilah
18
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
Penulis
Indonesia Industry Readines Index 4.0 ini disusun oleh Tim dari Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia bersama dengan kalangan Industri, Konsultan dan
Akademisi.
Atas kontribusinya dalam penyusunan INDI 4.0, kami secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:
Dr.-Ing. Paryanto
Industry 4.0 Expert / Universitas Diponegoro
Sony Sulaksono
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual,
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Bambang Riznanto
Kabid Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
19
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
20
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
21
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
4.2 Apakah perusahaan Anda melakukan D. Ada dan dipakai tetapi belum di
analisis data yang diperoleh dari kustomer dan upgrade
vendor/rekan bisnis? E. Ada dan secara terus menerus dipakai
A. Iya
5.3 Bagaimana Anda menilai konektivitas
B. Tidak
antar sistem di perusahaan maupun antar
C. Sudah tapi data belum dianalisis
perusahaan?
4.3 Data yang perusahaan Anda peroleh,
A. Tidak ada
digunakan untuk apa? (Boleh memilih lebih dari
B. Ada tetapi tidak terpakai
satu)
C. Ada tetapi hanya sebagian yang
A. Kami belum mengumpulkan data dipakai
B. Untuk keperluan merancang model D. Ada dan dipakai tetapi belum
bisnis baru diupgrade
C. Untuk meningkatkan pelayanan ke E. Ada dan secara terus menerus dipakai
pelanggan 5.4 Teknologi berikut yang sudah dipakai oleh
D. Untuk evaluasi kinerja produksi dan perusahaan Anda adalah (boleh memilih
internal perusahaan lebih dari satu)
E. Untuk meningkatkan kualitas produk ▪ Computer network
4.4 Apakah perusahaan Anda membuat produk ▪ Databases
yang sudah terintegrasi teknologi berikut? ▪ Kecerdasan buatan
(Boleh memilih lebih dari satu) ▪ Machine learning
▪ Industrial Internet of Things
A. RFID ▪ Internet
B. Interface koneksi ke internet ▪ RFID
C. Condition monitoring ▪ Cloud storage
D. GPS ▪ Robot industri
E. Barcode ▪ Computer Aided Manufacturing
(CAM)
Bagian 5: Teknologi ▪ ERP
5.1 Apakah perusahaan Anda sudah ▪ MES
menerapkan keamanan cyber? ▪ SCADA
A. Belum menerapkan ▪ PLC
B. Belum merasa perlu ▪ CNC
C. Sudah ada tetapi hanya untuk sistem ▪ OPC UA
IT ▪ Kolaborasi robot
D. Sudah ada rencana untuk ▪ AGV
memberlakukan nya tahun depan ▪ Augmented reality
E. Sudah ada tetapi hanya untuk operasi ▪ Virtual reality
di bagian/depertemen tertentu ▪ Online OEE
F. Sudah ada di semua lini operasi ▪ Online control system
perusahaan ▪ M2M
G. Kami sudah mendapat ISO 27001 ▪ 3D printer
▪ ...
5.2 Bagaimana Anda menilai konektivitas
M2M (komunikasi antar mesin) via 5.5 Menurut Anda seberapa tingkat digitalisasi
internet/intranet di infrastruktur di perusahaan Anda?
perusahaan Anda? A. Semua bidang perusahaan sudah
A. Tidak ada didigitalisasi (100%)
B. Ada tetapi tidak terpakai B. Labih dari 75% sudah didigitalisasi
C. Ada tetapi hanya sebagian yang C. Sebagian sudah didigitalisasi (50%)
dipakai D. Baru beberapa bidang yang sudah
didigitalisasi
22
Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0
23