Kelompok:
1. Herera Himawari
2. Mulik Afiani Silmi
3. Vivi Indah Yani
4. Yemima Siapa Namanya
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis
berjudul: “Analisis Harga Pokok Penjualan Terhadap Laba Kotor Pada Industri Rokok
PT. Gudang Garam, Tbk. Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas semester 4 mata kuliah Metode Penelitian pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Mahardhika Surabaya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Iman Supriadi, ST,MM selaku dosen pengajar mata kuliah Metode Penelitian.
2. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung kami dalam keadaan apapun.
3. Seluruh teman-teman dan partisipan yang mendukung atas terselesaikannya karya
tulis ini.
Hormat Kami
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........
Daftar Isi....
BAB I Pendahuluan
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya dunia indutri saat ini, maka persaingan perusahaan,
khususnya perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Persaingan pasar telah menciptakan
pergejolakan, tekanan, resiko, dan ketidakpastian organisasi. Puncak tuntutan organisasi yaitu
menjawab segala ancaman dan kesempatan dalam lingkungan bersaing, dan mereka
mendesain serta menggunakan sistem pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan
(Ikhsan & Rasdianto, 2005). Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan
adalah pencapaian laba yang optimum. Laba dalam suatu perusahaan merupakan salah satu
alat yang harus dicapai oleh perusahaan. Pada dasarnya, setiap perusahaan dalam
menjalankan usahanya bertujuan memperoleh laba, dan juga perusahaan akan selalu berusaha
agar laba selalu meningkat. Perolehan laba yang besar akan mengundang investor untuk
bergabung dan menanamkan modalnya di perusahaan.
Untuk memperoleh laba yang maksimal, perusahan harus menghasilkan produk dengan
cara dan dalam bentuk volume penjualan sehingga akhirnya akan didapat pendapatan
penjualan. Volume penjualan diartikan sebagi seluruh jenis barang yang disediakan atau
diserahkan kepada konsumen atau pelangga tanpa memandang jumlah rupiah relative tiap
jenis produk tersebut ataupun sering tidaknya produk tersebut dihasilkan, sedangkan
pendapatan penjualan adalah kenaikan modal pemilik karena adanya penjuala produk kepada
konsumen (Guntur & Widyawati, 2014).
Untuk menentukan harga jual yang tepat, terlebih dahulu harus diketahui harga pokok
produksi (Perusahaan manufaktur), karena harga pokok produksi merupakan dasar bagi
perusahaan untuk menentukan harga jual. Harga pokok produksi merupakan komponen biaya
yang langsung berhubuungan dengan produksi. Penetapan harga pokok produksi memegang
peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan, sebab dari harga pokok dapat dibuat
analisa rencana dan kekuatan pemasaran, penentuan harga jual dan penentuan nilai
persediaan.
Harga pokok produksi (HPP) adalah salah satu komponen dari aporan laba rugi, yang
menjadi perhatian dari manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan.
Harga pokok produksi dikeluarkan untuk tujuan mendapatkan barang dagangan atau
menghasilkan produk jadi karena harga pokok produksi terjadi dalam usaha mendapatkan
aktiva maka pengeluaran tersebut membentuk harga perolehan. Harga pokok produksi
merliputi semua biaya produksi baik itu biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung,
maupun biaya overhead pabrik. Elemen-elemen yang membentuk Harga Pokok Produksi
dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan besar, yakni Bahan Langsung, Tenaga Kerja
Langsung, dan Overhead Pabrik. Harga Pokok Produksi yang baik akan meningkatkan laba
pada perusahaan, oleh karena itu kegiatan yang dilakukan perusahaan haruslah sejalan
dengan apa yang menjadi dasar perusahaan itu sendiri (Mulyadi, 2001).
PT. Gudang Garam, Tbk. didirikan pada tahun 1958 adalah sebuah perusahaan produsen
rokok populer asal Indonesia yang kemudian berkembang pesat dengan jumlah karyawan
mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek setiap bulannya. Pada
tahun 1958, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia. Sebagai
perusahaan manufaktur, PT. Gudang Garam, Tbk. sangat memperhatikan harga pokok
produksinya dalam memaksimalkan labanya.
Dibawah ini diuraikan mengenai perbedaan penelitian yang sudak dilakukan terlebih
dahulu dengan penelitian yang penulis lakukan sehingga dapat dijadukan acuan bagi peneliti
dalam kaitannya mengenai judul yang akan diteliti.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Aspek akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
acuan untuk menjadi referensi penelitian lain yang mempunyai kaitan dalam
bidang yang sama.
2. Aspek pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ini diharapkan data
memberikan informasi tentang adanya pengaruh harga pokok produksi
terhadaplaba kotor.
Diisi apanih?
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Harahap (2012: 4), menjelaskan bahwa akuntansi adalah habsa atau laat
komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi)
berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang, modal, dan suatu yang
hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu.
Sidat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan konsep yang
harus diyakini kebenarannya sebagai dasar ilmu akuntansi itu dibangun. Menurut Harahap
(2012: 9), berikut beberapa sifat dasar dari akuntansi yang dikutip dari Accounting Principle
Board (APB):
1. Accounting Entity
Dalam menyusum informasi akuntansi, yang menjadi fokus pencatatan akuntansi
adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu harus jelas sebagai lembaga
yang terpisah dari badan atau lembaga yang lain.
2. Going Concenr
Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap suatu lembaga atau entity
yang dilaporkan akan terus berkelanjutan beroperasi di masa-masa yang akan
dating, tapi prinsip ini menjadi dasar bagi kewajaran nilai yang dicantumkan
dalam informasi keuangan.
3. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan.
Menurut Carter (2009: 11), masa sekarang akuntansi biaya memperlengkapi manajemen
dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan
kualitas dan efisiensi, serta pengambilan keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat strategik. Pengumpulan, penyajian, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan
manfaat untuk membantu tugas-tugas manajemen keuangan sebagai berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk beroperasi dalam kondisi
kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksi sebelumnya.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan untuk penetapan harga dan untuk evaluasi kinerja
dari suatu produk, departemen, atau divisi.
Menurut Dunia dan Wasillah (2012: 9), mengatakan bahwa biaya (cost) adalah
pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang dan jasa yang
berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode
akuntansi. Sedangkan beban (expense) merupakan biaya yang telah memberikan suatu
manfaat dan termasuk pula penurunan dalam aset atau kenaikan liabilitas sehubungan dengan
penyerahan barang dan saja dalam rangka memperoleh pendapatan, serta pengeluaran-
pengeluaran yang hanya memberi manfaat untuk tahun buku yang berjalan.
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data biaya agar
berguna bagi manajemen dalam mencapai tujuannya. Berikut klasifikasi biaya yang dapat
dibedakan menurut Dinia dan Wasillah Abdullah (2012: 23):
Dalam pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa semua biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam menjalankan perusahaan termasuk dalam biaya …
Harga pokok adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, langsung
atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa didalam kondisi dan tempat dimana
barang tersebut dalat digunakan atau dijual. Harga pokok hanya dapat dihitung apabila
dilakukan klasifikasi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Harga pokok dibedakan atas:
e. Pengertian Laba
Menurut Horngren (1997), Laba adalah kelebihan dari total pendapatan dibandingkan
dengan total beban. Disebut juga laba bersih. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2001:
38), Laba adalah pendapatan operasional dikurangi pajak, biaya bunga, biaya penelitian, dan
pengembangan. Laba bersih disajikan dalam laporan laba rugi denganmembandingkan
pendapatan dan biaya. Laba memiliki beberapa jenis sebagai berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aset perusahaan atau
penurunan kewajiban yang terjadi dalam periode akuntansi, yang berasal dari
kegiatan operasi dalam hal ini penjualan barang (kredit) yang merupakan unit
bisnis utama perusahaan.
2. Beban
Beban adalah arus keluar atau penggunaan aset atau peningkatan kewajiban
dalam periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi. Menurut IAI (1994)
yang dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001), beban/expense adalah selama satu
periode akuntansi terjadi penurunan manfaat ekonomi dalambentuk arus keluar
atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak melibatkan distribusi kepada investor.
3. Biaya
Biaya adalah uang tunai atau nilai setara dari uang yang dikornabkan untuk
barang atau jasa yang diharapkan membawa manfaat bagi masa kini dan masa
depan bagi organisasi.biaya kadaluarsa disebut sebagai biaya, setiap periode biaya
dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk menentukan laba
periode.
Menurut FASB (1980) yang dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001), biaya
adalah arus keluar (outflows) atau penggunaan aset munculnya hutang (kombinasi
keduanya) untuk satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang,
atau penyampaian layanan atau aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama
suatu entitas.
4. Untung – Rugi
Keuntungan adalah peningkatan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari
transaksi incidental yang terjadi di perusahaan dan semua transaksi atau peristiwa
yang mempengaruhi perusahaan dalam periode akuntansi, terlepas dari orang-
orang dari pendapatan investasi pemilik.
5. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil akhir dari perhitungan pendapatan dan laba dikurangi
biaya dan kerugian pada periode tersebut. Sebagai yang sudah dijelaskan dalam
PASK No. 23 Ikatan Akuntansi Indonesi (IAI) 2007 paragraf 70 menyatakan
bahwa: “Penghasilan (pendapatan) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode, jika aliran
masuk tersebut menghasilkan peningkatan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi investasi”. Selanjutnya dalam paragraf 74 disebutkan bahwa: “Definisi
penghasilan mencakup pendapatan (laba) dan laba (laba).
f. Laba Kotor (Gross Profit)
Laba kotor adalah jumlah penjualan bersih setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan
(HPP). Dengan kata lain, jumlah laba atau pendapatan yang tersisa setelah semua biaya
pembutan produk telah dipertanggungjawabkan. Jenis biaya seperti biaya penjualan,
administrasi, atau pajak tidak termasuk dalam perhitungan laba kotor. Laba kotor digunakan
untuk mengitung jumlah sisa pendapatan yang dapat digunakan untuk membayar biaya-biaya
tersebut.
2.4 HIPOTESIS
Menurut Andri Hipotesis nol adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya perbedaan.
Hipotesis ini pada umumnya diformulasikan untuk ditolak. Apabila ditolak, maka
hipotesis tandingan atau hipotesis alternatif atau hipotesis satu (Ha atau H1) yang di
terima. Hipotesis pengganti ini merupakan hipotesis penelitian dari si pembuat
eksperimen. Yang dinyatakan secara oprasional. Hipotesis penelitian adalah prediksi
yang diturunkan dari teori yang sedang diuji, bila dikehendaki membuat keputusan
mengenai perbedaan, diuji H0 terhadap H1, maka H1 meruakan pernyataan yang
diterima jika H0 ditolak. hipotesis nol menyatakan bahwa rata-rata kedua populasi itu
sama, sedangkan hipotesis tandingan menyatakan bahwa rata-rata keduanya tidak
sama (berbeda).
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika
kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai
dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis hampir
selalu di buat berdasarkan penguji hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab
pernyataan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
Penelitian menyebutkan bahwa tingkat penjualan saat ini semakin meningkat
dengan pemasaran produk bervariasi. Secara global, penjualan kini memicu
persaingan yang sangat ketak dengan cara memikat para pelanggan dan mencapai
tujuan untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Sehingga para manajemen
ditutut untuk mengambil keputusan yang tepat dan menghasilkan keuntungan kepada
perusahaan. Pencapaian keberhasilan suatu perusahaan dapat terlihat dari laporan
keuangan yang dibentuk. Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik hipotesis sebagai
berikut :
H0 = Penjualan bersih berpengaruh terhadap laba kotor perusahaan
Ha = Penjualan bersih tidak berpengaruh terhadap laba kotor perusahaan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini melalui
situs internet yaitu www.jsx.co dan..
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitihan ini adalah metode explanotory,
alasan penggunaan ini karena penelitian bertujuan untuk menguji hubungan dan pengaruh
antara biaya produksi (Melalui tingkat HPP) dalam meningkatkan penjualan dan
kemampulabaan