Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. DERMA KONSEP

ESTETIKA

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

DOSEN AKADEMIK

Drs. Jayadi, MM

Di Susun Oleh :

Novita Angelina 2019511039

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IPWI JAKARTA

PROGRAM SARJANA PRODI MANAJEMEN S1 JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya makalah yang berjudul Analisis Penggunaan Modal Kerja dan

Pengaruhnya Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada PT. Derma Konsep Estetika.

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,

maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

a. Drs. Jayadi, MM, selaku Dosen Mata Kuliah Metedologi Penelitian yang

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis, sehingga laporan ini

dapat diselesaikan dengan baik.

b. Kedua Orang Tua, terima kasih atas doa, cinta, pengorbanan dan

dukungannya yang tak pernah ada habisnya.

c. Dinda Rahma K, Novitasari, Putri Mardianti, Epi Nurhopipah dan Puput

Sulandari Selaku Sahabat yang Selalu memberi semangat dan membantu

dalam menyelesaikan proposal ini.

d. Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa Blackpink yang senantiasa menemani saya

dengan lagu – lagunya yang mampu memberikan saya semangat dalam

mengerjakan proposal ini.

e. Pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

i
Semoga bantuan yang bapak, orangtua dan teman – teman berikan mendapat

imbalan dari Yang Maha Kuasa dan penulis juga berhadap hasil Proposal yang

sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, pembaca, pelaku bisnis,

dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Bogor, 03 Juli 2022

Penulis

Novita Angelina

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iii

BAB 1 …………………………………………………………………………….1

PENDAHULUAN ………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..3

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………...3

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………….3

BAB 2 …………………………………………………………………………….5

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………….5

2.1 Landasan Teori ……………………………………………..5

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan ………………..5

2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan …………………….6

2.2 Pengertian Modal …………………………………………...7

2.2.1 Pengertian Modal Kerja …………………………..7

2.2.2 Fungsi Modal Kerja ……………………………….9

2.3 Profitabilitas ………………………………………………...9

2.3.1 Pengertian Profitabilitas …………………………..9

2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rasio

Profabilitas ………………………………………...10

2.3.3 Jenis – Jenis Profitabilitas ……………………….11

iii
BAB 3 …………………………………………………………………………...14

METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………14

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..14

3.2 Jenis Data dan Sumber Data ………………………………14

3.2.1 Jenis Data ………………………………………..14

3.2.2 Sumber Data ……………………………………..14

3.3 Metode Pengumpulan Data ………………………………..15

3.4 Metode Penelitian …………………………………………15

3.4.1 Analisis Perputaran Modal Kerja ………………..15

3.4.2 Metode Analisis Current Rasio ………………….16

3.4.3 Analisis Rasio Rrofitabilitas …………………….16

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...17

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik

yang diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan

oleh pihak swasta. Sukses suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan

manajemen yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan

kontiunitas perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal karna pada

dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para

pemiliknya dan harga pasar sahamnya.

Supaya tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan manajemen

perusahaan yang efisien dan mampu menciptakan rangkaian kerjasama yang

teratur diantara masing – masing bagian dalam perusahaan tersebut. Modal

kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagian lainnya dalam

suatu perusahaan. Modal kerja dapat diperoleh baik dari dalam (laba ditahan

dan modal sendiri), maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang

menjadi sumber utama dalam menjalankan suatu usaha, misalnya kekurangan

bahan baku akan menghambat proses produksi, jika hal ini terjadi, maka akan

megakibatkan keterlambatan penyerahan barang sehingga kemungkinan

besar pelanggan akan beralih pada produk lain, yang artinya profit atau

keuntungan perusahaan akan berkurang.

Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya

suatu usaha, maka diperlukanlah manajemen modal kerja yang baik, perlu

1
diingat bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya

lebih dari setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi.

Kelancaran jalannya kontiunitas perusahaan, maka sebuah perusahaan

perlu adanya modal kerja yang cukup untuk memenuhi kewajiban –

kewajiban jangka pendek maupun hutang lancar dan dapat memenuhi

pembayaran – pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya

sebuah perusahaan.

Modal kerja sendiri sangat erat hubungannya dengan profitabilitas

atau keuntungan perusahaan. Profitabilitas itu sendiri diukur berdasarkan laba

bersih yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih menunjukkan jumlah

penjualan atau pendapatan yang dicapai perusahaan dalam satu tahun atau

dalam periode yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk dijadikan alat

ukur terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

Salah satu perusahaan yang saat ini masih beroperasi secara baik

adalah PT. Derma Konsep Estetika sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang kosmetika dengan mengedepankan kualitas dari produk yang

dihasilkan didirikan sejak tahun 2010. Pengelolaan modal kerja yang baik

mungkin menjadi salah satu factor keberhasilan perusahaan tersebut jika

perusahaan terus berjalan secara kontinu dan mempertahankan

kuntungannya, bisa jadi profitabilitasnya setiap tahun meningkat tanpa

adanya modal kerja atau setiap tahunnya terjadi penambahan modal.

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas pastinya dibutuhkan

modal kerja, berikut ini adalah mengenai modal kerja bersih yang dimiliki

oleh PT. Derma Konsep Estetika.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya,

maka masalah pokok dalam penulisan proposal ini adalah :

Apakah modal kerja yang digunakan telah optimal dan dapat

meningkatkan profitabilitas pada PT. Derma Konsep Estetika?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan

modal kerja pada PT. Derma Konsep Estetika telah optimal dan mampu

meningkatkan profitabilitas pada PT. Derma Konsep Estetika.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

a. Sebagai bahan masukan bagi PT. Derma Konsep

Estetika dalam Menyusun anggaran utama modal kerja

yang dibutuhkan dalam setiap periode.

b. Sebagai bahan masukan bagi PT. Derma Konsep

Estetika agar dapat menggunakan modal kerja dengan

efektif dan seefisien mungkin untuk peningkatan

profitabilitas perusahaan.

2. Bagi Penulis

a. Dapat mengetahui bagaimana cara menggunakkan

modal kerja yang optimal secara efektif dan efesien

3
untuk menjalankan suatu usaha yang nantinya dapat

diterapkan jika ingin membuat usaha sendiri.

b. Untuk lebih memperdalam pengetahuan materi

keuangan khususnya mengenai masalah modal kerja

dan profitabilitas.

3. Bagi pihak lain – lain

Sebagai bahan referensi dan studi pustaka jika ingin

mengambil topik mengenai masalah manajemen keuangan,

modal kerja, dan profitabilitas perusahaan.

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Dengan berkembangnya tekhnologi saat ini, sangat mempengaruhi

perubahan besar terhadap perusahaan. Semakin banyaknya perusahaan –

perusahan besar yang menonjol maka produksi pun memiliki arti yang

semakin menonjol. Modal itu sendiri memiliki banyak pengertian bahkan

para ahlipun memiliki pemahaman yang berbeda itu yang mengakibatkan

pengertian modal terkadang memiliki arti yang bertentangan.

Menurut Munawir (2014:19) Modal adalah merupakan haka tau

bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos

modal (modal saham), surplus dan lab yang ditahan. Atau kelebihan nilai

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya.

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki peran sangat penting bagi

kelangsungan perusahaan. Sebuah perusahaan dapat dikatakan berkembang

dengan baik jika perusahaan tersebut memiliki manajemen keuangan yang

teratur dan baik pula. Terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini, suatu

perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen keuangan yang sesuai

dengan standart kode etik yang berlaku agar perusahaan tersebut dapat

bersaing secara ketat dengan perusahan-perusahaan lainnya.

Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak

hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar

5
tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus

mampu menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang

optimal, serta pendistribusian keuntungan (pembagian deviden) dalam rangka

meningkatkan nilai perusahaan. Untuk itu dalam setiap perusahaan saat

diperlukan manajer yang ahli dan profesional dalam mengelola manajemen

keuangan.

Menurut Darsono Prawironegoro (2011:101), manajemen keuangan

adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh

modal yang semurah – murahnya dan menggunakan secara efektif, efisien,

dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Selain menyangkut

aktivitas perusahaan dalam memperoleh dana, manajemen keuangan juga

merujuk pada kemampuan dalam mengelola keuangan diperusahaan

mengefisiensikan dana sehingga tercapai keseimbangan antara pengeluaran

dan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak baik kepada

keuntungan perusahaan.

2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi dari Manajemen Keuangan antara lain :

a. Planning atau Perencanaan yaitu dimaksud dengan perencanaan

secara umum adalah bahwa seorang manajer punya tugas untuk

melakukan perencanaan keuangan buat perusahaannya.

b. Budgeting atau Penganggaran yaitu sebuah kegiatan pengalokasian

dana untuk semua keperluan perusahaan.

c. Controlling atau Pengendalian yaitu kegiatan mengendalikan

keuangan yang sedang berjalan atau digunakan. Sifatnya menyerupai

6
evaluasi dan kontrol atas pemakaian dana agar tetap berada di koridor

yang tepat dan tidak membengkak.

d. Auditing atau Pemeriksaan yaitu proses pemeriksaan keuangan.

Proses ini dilakukan sesuai dengan kaidah akuntansi sehingga

terhindar dari adanya penyelewengan atau penyimpangan dana yang

dimiliki oleh perusahaan.

e. Reporting atau Pelaporan yaitu kegiatan untuk melaporkan keuangan.

Pelaporannya harus dilakukan secara transparan dan terbuka terhadap

semua kalangan yang ada di perusahaannya.

2.2 Pengertian Modal

Dengan berkembangnya tekhnologi saat ini, sangat mempengaruhi

perubahan besar terhadap perusahaan. Semakin banyaknya perusahaan –

perusahan besar yang menonjol maka produksi pun memiliki arti yang

semakin menonjol. Modal itu sendiri memiliki banyak pengertian bahkan

para ahlipun memiliki pemahaman yang berbeda itu yang mengakibatkan

pengertian modal terkadang memiliki arti yang bertentangan.

Menurut Munawir (2014:19) Modal adalah merupakan haka tau

bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos

modal (modal saham), surplus dan lab yang ditahan. Atau kelebihan nilai

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya.

2.2.1. Pengertian Modal Kerja

Modal kerja adalah ukuran likuiditas suatu perusahaan, termasuk

efisiensi operasional dan kesehatan keuangan dalam jangka pendek. Modal

kerja atau working capital merujuk pada perbedaan aset lancar perusahaan

7
dan kewajiban yang ditanggung dalam periode berjalan. Ada 3 konsep

modal kerja sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Bambang Riyanto,

2001:57) yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Berdasar konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar

atau yang sering disebut sebagai Gross Working Capital atau

modal kerja kotor. Dalam hal ini, diberlakukan guna

mencukupi kebutuhan dana operasional perusahaan yang

bersifat rutin atau jangka pendek.

2. Konsep Kualitatif

Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau

selisih jumlah aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah

aktiva lancar ini bersumber dari pemilik perusahaan maupun

pinjaman jangka panjang. Konsep ini juga disebut dengan Net

Working Capital.

3. Konsep Fungsional

Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan

untuk meraih laba atau pendapatan usaha pokok perusahaan.

Sejumlah dana perusahaan dipakai untuk peningkatan laba

perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana seharusnya

akan semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan

sebaliknya.

8
2.2.2. Fungsi Modal Kerja

Modal suatu perusahaan bisa membiayai biaya

operasional perusahaan sehari-hari. Perusahaan akan mampu beroperasi

lebih efisien, jika memiliki kecukupan modal dan tidak mengalami masalah

keuangan. Berikut merupakan fungsi modal kerja :

• Jika perusahaan memiliki modal yang cukup, saat terjadi

krisis perusahaan akan terlindungi bila terjadi penurunan

nilai dari aktiva lancar.

• Perusahaan bisa memberikan syarat kredit bagi

konsumennya dengan lebih lunak dan menguntungkan.

• Operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien,

disebabkan perusahaan tidak mengalami kesulitan, saat

mendapatkan produk ataupun jasa yang diperlukan.

• Dengan memiliki modal, perusahaan akan dapat membayar

semua kewajiban yang dimiliki secara tepat waktu.

• Perusahaan dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang

cukup agar dapat melayani pelanggannya dengan lebih

lancar.

2.3 Profitabilitas

2.3.1 Pengertian Profitabilitas

Profit dalam perusahaan adalah suatu elemen penting untuk

kelangsungan hidup pekerja dan perusahaan. Dalam perusahaan profit yang

maksimal adalah suatu hal yang diharapkan oleh sebuah perusahaan, karena

laba yang tinggi adalah tolak ukur kesuksesan sebuah perusahaan.

9
Menurut Sutrisno (2009:16) “profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang

bekerja didalamnya. Profitabilitas menurut sofyan Syafri Harahap

(2009:304) adalah “Menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan

laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang perusahaan, dan

lain sebagainya”.

Sedangkan Menurut (Kasmir 2019:114) rasio profitabilitas

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang

ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan

investasi. Menurut (Prihadi 2020:166), profitabilitas adalah kemampuan

menghasilkan laba.

2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rasio Profabilitas

Profitabilitas memang sangat penting bagi perusahaan, untuk

mengetahui secara persis perubahan yang terjadi dalam profitabilitas, maka

perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya rasio

profitabilitas perusahaan. Menurut (Kasmir 2019:89) faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas antara lain :

• Margin laba bersih

• Perputaran total aktiva

• Laba bersih

• Penjualan

10
• Total aktiva

• Aktiva tetap

• Aktiva lancar

• Total biaya.

Faktor-faktor tersebut masing-masing mempunyai peran penting

dalam menentukan hasil perolehan profitabilitas.

2.3.3 Jenis – Jenis Profitabilitas

Menurut (Hery 2017:193) jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan adalah :

1. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets)

Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain,

rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih

terhadap total aset.

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung

hasil pengembalian atas aset :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

2. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain,

11
rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

dalam total ekuitas. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih

terhadap ekuitas. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk

menghitung hasil pengembalian atas ekuitas :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

3. Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya

persentase laba kotor atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba kotor terhadap penjualan bersih. Laba kotor

sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara penjualan bersih

dengan harga pokok penjualan. Yang dimaksud dengan penjualan

bersih disini adalah penjualan (tunai maupun kredit) dikurangi retur

dan penyesuaian harga jual serta potongan penjualan. Berikut adalah

rumus yang digunakan untuk menghitung marjin laba kotor :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

4. Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya

persentase laba operasional atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba operasional terhadap penjualan bersih. Laba

operasional sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba

kotor dengan beban operasional. Beban operasional disini terdiri

atas beban penjualan maupun beban umum dan administrasi.

12
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung marjin laba

operasional :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

5. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya

persentase laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba bersih

sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba sebelum

pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan. Yang dimaksud

dengan laba sebelum pajak penghasilan di sini adalah laba

operasional ditambah pendapatan dan keuntungan lain-lain, lalu

dikurangi dengan beban dan kerugian lain-lain.

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung

marjin laba bersih :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas secara

keseluruhan atau hanya sebagian saja dari jenis rasio profitabilitas

yang ada. Penggunaan rasio secara sebagian berarti bahwa

perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio saja yang

memang dianggap perlu diketahui.

13
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan ini akan dilakukan di PT. Derma Konsep

Estetika di Rira Green Park Blok A, No. 5B. Pasir Gombong, Kab. Bekasi –

Cikarang Utara, Jawa Barat, 17834. Dalam menyelesaikan penelitian ini

penulis akan mengadakan penelitian pada bulan November 2022 sampai

Januari 2023.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari PT. Derma

Konsep Estetika dalam bentuk informasi yang bukan dalam

bentuk angka – angka. Data kualitatif ini seperti sejarah

berdirinya perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas

masing-masing bagian dalam PT. Derma Konsep Estetika.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka

– angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini bersumber dari

laporan keuangan PT. Derma Konsep Estetika.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama dan

pengamatan secara langsung kepada PT. Derma Konsep Estetika.

14
b. Data sekunder, yaitu data sekunder berupa laporan keuangan yang

diperoleh dari situs internet.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh data

relevan dan akurat dengan permasalahan yang dibahas. Metode

pengumpulan data tersebut adalah Dokumentasi yaitu kegiatan yang

dilakukan dengan pencatatan terhadap dokumen yang dibutuhkan atau bukti

tertulis yang resmi dan dapat dipertanggung jawabkan yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.4 Metode Penelitian

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis tingkat

profitabilitas PT. Derma Konsep Estetika dalam penelitian ini

menggunakan :

a. Analisis Perputaran Modal Kerja

b. Metode Analisis Current Rasio

c. Analisis Rasio Rrofitabilitas

3.4.1 Analisis Perputaran Modal Kerja

Metode analisis ini digunakan untuk melihat bagaimana perputaran

modal kerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Rasio yang digunakan

yaitu Working Capital Turn Over ( X1 ) yaitu dengan membandingkan

antara penjualan dengan modal kerja :

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑊𝐶𝑇𝑂 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

15
3.4.2 Metode Analisis Current Rasio

Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana rasio modal kerja

yang dicapai perusahaan selama kurun waktu tertentu ( X2 ). Pada penelitian

kali ini rasio yang digunakan adalah :

𝐴𝑐𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Current Ratio menggambarkan bagaimana aktiva lancar perusahaan

mampu melunasi kewajiban lancar perusahaan dan dihitung melalui sumber

informasi tentang modal kerja.Analisis Rasio Rrofitabilitas

3.4.3 Analisis Rasio Profitabilitas

a. Return on Asset

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

16
DAFTAR PUSTAKA

1. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/5194-BAB_I.pdf

2. https://pintek.id/blog/modal-kerja-pengertian-fungsi-dan-cara-

menghitungnya/

3. https://www.akseleran.co.id/blog/modal-

kerja/#:~:text=serta%20konsep%20fungsional.-

,Konsep%20Kuantitatif,bersifat%20rutin%20atau%20jangka%20pendek.

4. http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1073/5/128330028_file5.

pdf

5. file:///C:/Users/DELL/Downloads/68-138-1-SM.pdf

6. http://eprints.unm.ac.id/14061/1/JURNAL%20%28MARDA%201593141

082%29.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai