Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MODAL INTELEKTUAL

Nama : Lia Pradita

NIM : 7213142026

Dosen Pengampu : Kustoro Budiarta.,Dr.ME.

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis.

Penulisan makalah ini telah dibuat dari beberapa sumber dan


beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, terutama kepada Bapak Kustoro Budiarta.,Dr.,ME.

Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik. Akhir
kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan
dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Pengantar Bisnis.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan,Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1 Pengertian Intellectual Capital .................................................................... 2


2.2 Komponen Intellectual Capital .................................................................... 2
2.3 Karakteristik Intellectual Capital ................................................................. 3
2.4 Pengukuran Intellectual Capital .................................................................. 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 5
3.2 Saran ........................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak
perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan
banyak strategi dalam bersaing di sebuah industri perusahaan. Salah satu strategi yang
digunakan adalah dengan menggunakan kemampuan modal intelektual (intellectual
capital). Para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa kemampuan bersaing tidak cukup
hanya terletak pada kepemilikan aktiva berwujud saja, melainkan lebih kepada inovasi,
sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya organisasi yang dimilikinya
Intellectual capital merupaka sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada
perusahaan yang menghasilkan aset bernilai tinggi dan manfaat ekonomi di masa
mendatang bagi perusahaan. Intellectual capital adalah suatu pengetahuan yang didukung
proses informasi untuk menjalin hubungan dengan pihak luar.
Pada kenyataannya, modal intelektual (intellectual capital) masih sangat dipandang
rendah oleh sebagian orang karena mereka hanya perduli pada hasil (output) yang
disajikan dalam laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan, namun
banyak terjadi kemungkinan suatu perusahaan tersebut meningkatkan hasil laba yang
setinggi-tingginya untuk menarik minat para investor agar berinvestasi tanpa melibatkan
modal intelektual didalamnya yang mengakibatkan penyajian laporan keuangan tersebut
kurang maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian intellectual capital?
2) Apa saja karakteristik intellectual capital?
3) Apa saja komponen intellectual capital?
4) Bagaiamana pengukuran intellectual capital?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui apa pengertian intellectual capital
2) Untuk mengetahui karakterisik intellectual capital
3) Untuk mengetahui komponen intellectual capital
4) Untuk mengetahui bagaimana pengukuran intellectual capital

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Intellectual Capital

Menurut Mavridis (2004), intellectual capital adalah aset tidak berwujud


(intangible asset) yang mampu memberi nilai kepada perusahaan dan masyarakat yang
meliputi paten, hak atas kekayaan intelektual, hak cipta dan waralaba sedangkan menurut
Soetedjo dan Mursida (2014), intellectual capital adalah materi intelektual pengetahuan,
informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman yang dapat digunakan untuk
menciptakan kekayaan serta menurut Kartika dan Hartane (2013), intellectual capital
adalah aset utama suatu perusahaan disamping aset fisik dan finansial. Maka dalam
mengelola aset fisik dan finansial dibutuhkan kemampuan yang handal dari intellectual
capital itu sendiri, di samping dalam menghasilkan suatu produk yang bernilai diperlukan
kemampuan dan daya pikir dari karyawan, sekaligus bagaimana mengelola organisasi dan
menjalin hubungan dengan pihak eksternal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intellectual capital atau modal intelektual
adalah suatu aset yang tidak terwujud yang dapat memberikan sumber daya berbasis
pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan bersaing
perusahaan serta memberikan nilai dibanding perusahaan lain.Intellectual capital dapat
dipandang sebagai pengetahuan dalam pembentukan kekayaan intelektual dan
pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan perusahaan. Intellectual
capital tidak hanya berupa goodwill ataupun paten seperti yang sering dilaporkan dalam
neraca. Kompetensi karyawan, hubungan dengan pelanggan, penciptaan inovasi, sistem
komputer dan administrasi, hingga kemampuan atas penguasaan teknologi juga
merupakan bagian dari intellectual capital.

2.2 Karakteristik Intellectual Capital

Menurut Sangkala (2006), intellectual capital memiliki beberapa karakteristik,


yaitu sebagai berikut:

2
1. Non Rivalrous, yaitu sumber daya tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan
oleh berbagai macam pemakai, di dalam lokasi yang berbeda dan pada saat yang
bersamaan.
2. Increasing Return, yaitu mampu menghasilkan peningkatan keuntungan marjin
per incremental unit dari setiap investasi yang dilakukan.
3. Not Additive, yaitu nilai yang tercipta bisa terus-menerus meningkat, tanpa
mengurangi unsur pokok dari sumber daya tersebut, karena sumber daya ini
adalah co-dependent dalam penciptaan nilai.

Sedangkan menurut Agustina (2007), karakteristik intellectual capital adalah


sebagai berikut:

1. Aset yang memberikan perusahaan kekuatan dalam pasar, seperti trademark,


kesetiaan pelanggan, bisnis yang terus berulang, dll.
2. Aset yang menyajikan property dari hasil pemikiran intellectual property, seperti
paten, merk dagang, hak cipta, dll.
3. Aset yang memberikan organisasi kekuatan internal, seperti budaya perusahaan,
manajemen dan proses bisnis, kekuatan yang dihasilkan dari sistem teknologi
informasi, dll.
4. Aset yang dihasilkan dari individu yang bekerja di perusahaan, seperti
pengetahuan mereka kompetensi, kemampuan networking, dll.

2.3 Komponen Intellectual Capital

Menurut Sawarjuwono dan Kadir (2003), intellectual capital terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:

a. Human Capital

Human capital merupakan lifeblood dalam intellectual capital. Di sinilah sumber


innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur.
Human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna,
keterampilan dan kompensasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital
mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik

3
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan
tersebut. Human Capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Beberapa karakteristik dasar yang dapat
diukur dalam modal ini, yaitu training programs, credential, experience, competence,
recruitment, mentoring, learning programs, individual potential and personality.

b. Structural Capital atau Organization Capital

Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam


memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan
untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara
keseluruhaan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya
organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki
perusahaan. Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi
jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak
dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang tidak dimanfaatkan secara
maksimal.

c. Relational Capital atau Customer Capital

Elemen ini merupakan komponen intellectual capital yang memberikan nilai


secara nyata. Rational capital merupakan hubungan yang harmonis/ association network
yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok
yang andal dan berkualitas, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah
maupun dengan masyarakat sekitar. Relation capital dapat muncul dari berbagai bagian
di luar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut.

2.4 Pengukuran Intellectual Capital

Intellectual capital dapat diukur menggunakan metode yang disebut value added
intellectual coefficient (VAIC). Medote ini dikembangkan oleh oleh Pulic pada tahun
1997. Metode VAIC didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation
efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset)
yang dimiliki perusahaan. Metode VAIC mengukur seberapa dan bagaimana efisiensi

4
intellectual capital dan capital employed dalam menciptakan nilai berdasarkan pada
hubungan tiga komponen utama, yaitu human capital, capital employed dan structural
capital.
Pengukuran dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value
added (VA). Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan
bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam pentiptaan nilai (value creation).
VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT) merepresentasikan
revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input (IN)
mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue.
Pengukuran intellectual capital menggunakan value added intellectual coefficient (VAIC)
terdiri dari tiga komponen utama, yaitu (Ulum, 2013):

1. Value Added Capital Employed (VACA). Value added capital employeed


adalah indicator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital.
Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap
value added organisasi. VACA atau value added menggambarkan berapa banyak
nilai tambah yang dihasilkan dari modal perusahaan yang digunakan.
2. Value Added Human Capital (VAHU). Rasio ini menunjukkan hubungan
antara VA dan HC (Human Capital). Value Added Human Capital (VAHU)
menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan
dari HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Konsisten dengan
pandangan penulis IC lainnya. Total salary and wages cost adalah indikator dari
HC perusahaan.
3. Structural Capital Value Added (STVA). Structural capital coefficient (STVA)
menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA
mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan
merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. SC
bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC, ia independen terhadap value
creation. Artinya, semakin besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan
semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Intellectual capital merupakan suatu konsep penting yang dapat memberikan sumber
daya berbasis pengetahuan dan mendeskripsikan intangible assets yang jika digunakan
secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan strateginya dengan efektif
dan efisien. Komponen Intellectual Capital Ada 3 komponen Utama yaitu Human Capital,
Social Capital dan Organizational Capital. Dengan intellectual capital yang dimiliki
perusahaan mampu memberikan keunggulan kompetitif perusahaan dari perusahaan
pesaing.
Keunggulan kompetitif perusahaan dapat meningkatkan keinginan investor untuk
bertransaksi, sehingga meningkatkan likuiditas saham, menurunkan bidask spread,
meningkatkan harga saham akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan..Modal
intelektual telah di identifikasi sebagai seperangkat tak berwujud (sumber daya,
kemampuan, dan kompetensi) yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan
nilai.
3.2 Saran
Saran yang bisa penulis sampaikan adalah sebaiknya dalam penggunaan komponen
intellectual capital agar lebih di gunakan dengan baik agar mencapai suatu tujuan yang
efektif dan maksimal guna memperbaiki kinerja baik bagi perusahaan dan lainnya.
Penulis mengakui masih banyak kesalahan pada makalah ini dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak agar pada pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik
lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik bagi
pembaca maupun pihak yang membantu penulis dalam penyususnan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA
Siringoringo, Y. P., & Murdani, M. J. (2020). RELATIONSHIP BRAND
CHARACTERISTICS, COMPANY CHARACTERISTICS AND CONSUME R-
BRAND CHARACTERISTICS WITH BRAND LOYALTY (CASE STUDY OF
SARIMI CONSUMERS IN SAMARINDA). International Journal of Economics,
Business and Accounting Research (IJEBAR), 4(02).
https://www.kajianpustaka.com/2019/08/modal-intelektual-intellectual-capital.html

Anda mungkin juga menyukai