Anda di halaman 1dari 13

MODAL INTELEKTUAL

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

DISUSUN OLEH :

DEARMAINI SITORUS (7213142005)


DOSEN PENGAMPU : KUSTORO BUDIARTA, ME., DR
LA HANU, Drs., M.Si
MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang tidak henti-hentinya
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Begitupun tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pengantar Bisnis.
Penulisan Makalah ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan adalah
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan
Makalah ini, terutama kepada Bapak Kustoro Budiarta, ME., DR dan Bapak La Hanu,
Drs., M.Si
Akhirnya, inilah prakata saya dengan harapan semoga dengan adanya Makalah
ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita semua dan dapat menjadi
pembelajaran bagi penulis, dan apabila terdapat suatu kekurangan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan kedepannya.
Mohon maaf apabila terdapat kekhilafan baik dari segi pembahasan maupun penulisan.

Medan, Mei 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................II


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... I
BAB I ..............................................................................................................................................II
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................II
I.1 Latar Belakang ........................................................................................................................................II
I.2 Identifikasi Masalah .............................................................................................................................II
I.3 Tujuan ....................................................................................................................................................... III
BAB II ............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
A. Defenisi Modal Intelektual ................................................Error! Bookmark not defined.
B. Karakteristik Modal Intelektual .....................................Error! Bookmark not defined.
C. Komponen Intelektual ........................................................................................................ 6
PENUTUP ...................................................................................................................................... 9
3.1Kesimpulan............................................................................................................................................... 9
3.2 Saran........................................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………11

I
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Intellectual capital atau modal intelektual adalah suatu aset yang tidak
terwujud yang dapat memberikan sumber daya berbasis pengetahuan yang
berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan bersaing perusahaan
serta memberikan nilai dibanding perusahaan lain. Intellectual capital dapat
dipandang sebagai pengetahuan dalam pembentukan kekayaan intelektual
dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan
perusahaan. Intellectual capital tidak hanya berupa goodwill ataupun paten
seperti yang sering dilaporkan dalam neraca. Kompetensi karyawan,
hubungan dengan pelanggan, penciptaan inovasi, sistem komputer dan
administrasi, hingga kemampuan atas penguasaan teknologi juga merupakan
bagian dari intellectual capital.
Pengelolaan modal intelektual semakin penting untuk dilakukan dalam
era knowledge economy, namun demikian akuntansi tradisional tidak dapat
lagi melakukan monitoring pergerakan kekuatan bisnis intellectual capital
atau modal intelektual yang menjadi faktor kunci keberhasilan bisnis di era
ekonomi baru (Pulic 1998). Akun intangible assets merupakan pos pelaporan
bagi modal intelektual yang telah dapat diukur seperti patent, trademark dan
sebagainya. Sedangkan modal intelektual yang tidak dapat diukur
dicantumkan, atau diinformasikan lewat pengungkapan atau disclosure.
Riahi-Belkaoui (2003) menyatakan bahwa aset perusahaan baik yang
berwujud maupun tidak berwujud adalah merupakan aset strategis yang
potensial bagi perusahaan. Intellectual asset dikategorikan sebagai aset
strategis karena adanya hubungan erat antara modal intelektual dengan
kinerja keuangan perusahaan.
I.2 Identifikasi Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, timbul beberapa pertanyaan mengenai
masalah-masalah yang termuat dalam aspek modal intelektual. .Maka penulisan
masalah pada makalah ini sebatas dalam masalah , yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Modal Intelektual?
2. Apa saja Karakteristik Modal Intelektual ?

II
3. Apa saja komponen yang terdapat dari Modal Intelektual?
I.3 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk :
1. Untuk memahami lebih dalam apa itu Modal Intelektual
2. Untuk memahami apa karakteristik dari Modal Intelektual
3. Untuk mengetahui komponen apa saja yang terdapat dalam Modal
Intelektual

III
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Modal Intelektual


Intellectual capital atau modal intelektual adalah suatu aset yang tidak
terwujud yang dapat memberikan sumber daya berbasis pengetahuan yang
berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan bersaing perusahaan
serta memberikan nilai dibanding perusahaan lain. Intellectual capital dapat
dipandang sebagai pengetahuan dalam pembentukan kekayaan intelektual
dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan
perusahaan. Intellectual capital tidak hanya berupa goodwill ataupun paten
seperti yang sering dilaporkan dalam neraca. Kompetensi karyawan,
hubungan dengan pelanggan, penciptaan inovasi, sistem komputer dan
administrasi, hingga kemampuan atas penguasaan teknologi juga merupakan
bagian dari intellectual capital.
Berikut definisi dan pengertian intellectual capital dari beberapa sumber
buku:
 Menurut Mavridis (2004), intellectual capital adalah aset tidak berwujud
(intangible asset) yang mampu memberi nilai kepada perusahaan dan
masyarakat yang meliputi paten, hak atas kekayaan intelektual, hak cipta dan
waralaba.
 Menurut Soetedjo dan Mursida (2014), intellectual capital adalah materi
intelektual pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman yang
dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.
 Menurut Kartika dan Hartane (2013), intellectual capital adalah aset utama
suatu perusahaan disamping aset fisik dan finansial. Maka dalam mengelola aset
fisik dan finansial dibutuhkan kemampuan yang handal dari intellectual capital
itu sendiri, di samping dalam menghasilkan suatu produk yang bernilai
diperlukan kemampuan dan daya pikir dari karyawan, sekaligus bagaimana
mengelola organisasi dan menjalin hubungan dengan pihak eksternal.
 Menurut Shih dkk (2010), aintellectual capital adalah pengetahuan, pengalaman,
dan kemampuan karyawan, serta sumber-sumber pengetahuan yang tersimpan

4
dalam database, sistem, alur kerja, budaya, dan filosofi manajemen dalam
organisasi.
 Menurut Bukh dkk (2005), intellectual capital merupakan sebuah penggerak
keunggulan kompetitif dan penghubung kemampuan perusahaan untuk
mengatur dan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki perusahaan.

B. Karakteristik Modal Intelektual


Menurut Sangkala (2006), intellectual capital memiliki beberapa karakteristik,
yaitu sebagai berikut:

1. Non Rivalrous, yaitu sumber daya tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan
oleh berbagai macam pemakai, di dalam lokasi yang berbeda dan pada saat yang
bersamaan.
2. Increasing Return, yaitu mampu menghasilkan peningkatan keuntungan marjin
per incremental unit dari setiap investasi yang dilakukan.
3. Not Additive, yaitu nilai yang tercipta bisa terus-menerus meningkat, tanpa
mengurangi unsur pokok dari sumber daya tersebut, karena sumber daya ini
adalah co-dependent dalam penciptaan nilai.

Sedangkan menurut Agustina (2007), karakteristik intellectual capital adalah


sebagai berikut:

1. Aset yang memberikan perusahaan kekuatan dalam pasar, seperti trademark,


kesetiaan pelanggan, bisnis yang terus berulang, dll.
2. Aset yang menyajikan property dari hasil pemikiran intellectual property,
seperti paten, merk dagang, hak cipta, dll.
3. Aset yang memberikan organisasi kekuatan internal, seperti budaya perusahaan,
manajemen dan proses bisnis, kekuatan yang dihasilkan dari sistem teknologi
informasi, dll.
4. Aset yang dihasilkan dari individu yang bekerja di perusahaan, seperti
pengetahuan mereka kompetensi, kemampuan networking, dll.

5
C. Komponen Intelektual
Leiv Edvinson dari Skandia AFS, Hubert St. Onge dari CIBC, Charles
Amstrong CEO dari Amstrong World industries dan Gordon Petrash dari The Dow
Chemical Company membagi komponen dari modal intelektual menjadi:

1. Human capital
Human capital merupakan aktiva tak berwujud yang dimiliki
perusahaan dalam bentuk kemampuan intelektual, kreativitas dan inovasi-
iovasi yang dimiliki oleh karyawannya. Pada industri yang berbasis pada
pengetahuan, human capital merupakan faktor utama karena sumber daya
ini merupakan cost yang dominan dalam proses produksi perusahaan,
sehingga kita bisa katakan bila seluruh pegawai dalam perusahaan tersebut
keluar maka perusahaan tersebut tidak lagi memiliki nilai. Sumber daya
manusia inilah yang nantinya akan mendukung terciptanya modal
struktural dan modal konsumen yagn merupakan inti dari modal
intelektual.
Human capital menurut Bontis (2002) adalah kemampuan yang
dimiliki oleh sumber daya manusia dalam perusahaan, antara lain berasal
dari pengetahuan, pengalaman, inovasi, dan kapabilitasnya untuk
mentukan solusi terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan. Human
capital merupakan komponen utama yang penting karena mempunyai
potensi besar dalam penciptaan nilai bagi perusahaan. Komponen ini
disebut juga sebagai employee-dependent karena akan hilang ketika
karyawan meninggalkan perusahaan. Human capital yang dikelola secara
baik oleh perusahaan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Baroroh (2013) menyatakan bahwa human capital merupakan
kombinasi keterampilan , pengetahuan, kemampuan dan inovasi seseorang
dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu nilai.
Human capital meruapakan sumber kunci inovasi dan pengembangan
competatitive advantages perusahaan. Dengan memiliki sumber daya
manusia yang terampil dan memiliki keahlian, maka kinerja perusahaan
dapat meningkat. Bahkan, perusahaan dapat bertahan dan bersaing dalam
lingkungan bisnis yang dinamis. Kemudian Stewart (1997)

6
mengungkapkan bahwa human capital dalam perusahaan dapat
berkembang melalui dua cara, yaitu ketika organisasi menggunakan
pengetahuan individu atau ketika individu tersebut bermanfaat bagi
perusahaan karena memiliki pengetahuan diluar kemampuan organisasi
(Iranmahd et al, 2014) Keberhasilan pengembangan human capital oleh
perusahaan akan menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Dengan demikian maka perusahaan akan dapat bersaing dan menghasilkan
keuntungan.
2. Structural capital
Meliputi kemampuan perusahaan untuk menjangkau pasar (Petras,
19%), atau hardware, software, dan lain-lain yang mendukung perusahaan
(Bontis 2000) dengan kata lain merupakan sarana prasarana pendukung
kinerja karyawan. Modal struktural merupakan penghubung human capital
menjadi modal intelektual. Maksudnya meskipun karyawan memiliki
intelektual yang tinggi, namun kalau tidak didukung oleh sarana yang
memadai m untuk m engaplikasikan inovasi mereka , maka kem am puan
tersebut tidak akan menghasilkan modal intelektual.
Structural capital menunjukkan pengetahuan yang akan tetap ada
dalam perusahaan yang bersifat bukan manusia, seperti: rutinitas
perusahaan, prosedur, sistem, budaya, dan database (Salim & Karyawati,
2013). Structural capital timbul dari proses dan nilai organisasi yang
mencerminkan fokus internal dan eksternal perusahaan disertai
pengembangan dan pembaharuan nilai untuk masa depan (Suhendah,
2012).
3. Customer capital
Adalah pengetahuan dari rangkaian pasar, pelanggan, suplier,
hubungan baik antara pemerintah dengan industri (Bontis, 2000) atau
hubungan baik dengan pihak luar (Petras, 1996). Perusahaan harus
mempu menciptakan barang dan jasa yang berbeda dan memiliki nilai
lebih dimata konsumen. Customer capital juga meiiputi kemampuan untuk
mengidentifikasi pasar yang ingin dibidik dan memposisikan perusahaan
dalam pasar. Hal ini dapat tercipta melalui pengetahuan karyawan yang

7
diproses dengan modal struktural yang akhirnya menghasilkan hubungan
yang baik dengan pihak luar.
Perusahaan tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan dari pihak
di luar perusahaan seperti pemasok, pelanggan, masyarakat dan
pemerintah. Oleh karena itu perusahaan berusaha menjalin hubungan baik
dengan pelanggan, pemasok dan semua pihak yang mempunyai hubungan
dengan perusahaan. Pihak diluar perusahaan yang berbisnis dengan
perusahaan dan mempunyai hubungan baik dengan perusahaan disebut
dengan customer capital. Customer capital muncul melalui proses
mengenal, belajar, dan percaya. Seiring dengan proses tersebut, maka
timbul hubungan dengan perusahaan. Pada saat seseorang ingin membeli
produk suatu perusahaan, maka keinginan itu didasari oleh kepercayaan,
harga dan spesifikasi produk tersebut. Semakin baik hubungan seseorang
dengan perusahaan, maka semakin besar kemungkinan untuk membeli
produk tersebut.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Intellectual capital atau modal intelektual adalah suatu aset yang tidak
terwujud yang dapat memberikan sumber daya berbasis pengetahuan yang berfungsi
untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan bersaing perusahaan serta memberikan
nilai dibanding perusahaan lain.
Menurut Sangkala (2006), intellectual capital memiliki beberapa karakteristik,
yaitu sebagai berikut:

1. Non Rivalrous, yaitu sumber daya tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan
oleh berbagai macam pemakai, di dalam lokasi yang berbeda dan pada saat yang
bersamaan.
2. Increasing Return, yaitu mampu menghasilkan peningkatan keuntungan marjin
per incremental unit dari setiap investasi yang dilakukan.
3. Not Additive, yaitu nilai yang tercipta bisa terus-menerus meningkat, tanpa
mengurangi unsur pokok dari sumber daya tersebut, karena sumber daya ini
adalah co-dependent dalam penciptaan nilai.

Leiv Edvinson dari Skandia AFS, Hubert St. Onge dari CIBC, Charles Amstrong
CEO dari Amstrong World industries dan Gordon Petrash dari The Dow Chemical
Company membagi komponen dari modal intelektual menjadi:

1. Human Capital
2. Structual Capital
3. Cusomer Capital

9
3.2 Saran
Semoga makalah yang penulis buat dapat memberikan manfaat pengetahuan tantang
Modal Intelektual kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca untuk
pembuatan makalah tentang Pengantar Bisnis. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu penulis meminta saran dan kritik dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2019/08/modal-intelektual-intellectual-capital.html
https://www.academia.edu/43054647/MAKALAH_PERKEMBANGAN_INTELEKTUAL
http://www.jke.feb.ui.ac.id/index.php/jaki/article/viewFile/2691/2075

11

Anda mungkin juga menyukai