Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEMA 6 - AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


ANALISIS PERBANDINGAN PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL (IC)
PADA OFFICIAL WEBSITE PERGURUAN TINGGI TERBAIK DI INDONESIA
DENGAN PERGURUAN TINGGI TERBAIK DI MALAYSIA

Diajukan sebagai Tugas Praktikum Riset Akuntansi

Oleh Kelompok 7 :
1. Siti Mutia Latuconsina
2. Chendaloka Cindewilis
3. Juana
4. Firman Nurdiansyah
5. Retna Dewi

(201010170311265)
(201310170311267)
(201310170311284)
(201310170311309)
(201310170311328)

JURUSAN AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
LEMBAR KERJA METODE STUDI KASUS

1. Judul Penelitian:
Analisis Perbandingan Pengungkapan Intellectual Capital (IC) pada Official Website Perguruan
Tinggi Terbaik di Indonesia dengan Perguruan Tinggi Terbaik di Malaysia
2. Isu/Fenomena Penelitian:
Relevansi dengan Akuntansi
Relevansi dengan akuntansi bahwa merekam, mengelola, dan melaporkan output dari
perguruan tinggi yang berupa pengetahuan, hasil penelitian, publikasi dan mahasiswa yang
berpendidikan sangatlah penting pada official website, hal ini agar dapat dengan mudah
diinformasikan kepada manajemen dan stakeholder lainnya demi terwujudnya transparansi
dalam pengungkapan Intellectual Capital (IC).
Sebab Munculnya Isu/Fenomena
Sebab munculnya fenomena ini dikarenakan pengungkapan Intellectual Capital (IC)
khususnya di Perguruan Tinggi masih kurang. Oleh karena itu permintaan semakin meningkat
dari pemilik dan masyarakat agar Perguruan Tinggi dapat transparan mengenai penggunaan dana,
pengungkapan tentang sosial dan ekonomi maupun hubungan dengan lembaga lainnya.
Dampak dari Isu/Fenomena
Dampak dari fenomena ini adalah apabila Perguruan Tinggi telah memanfaatkan internet
dengan mempublikasikan output yang dihasilkan maka dapat dengan mudah informasi ini
didapat dan digunakan oleh pengguna maupun masyarakat sebagai penggungkapan Intellectual
Capital (IC) Perguruan Tinggi tersebut.
3. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana pengungkapan intellectual capital (IC) pada official website perguruan tinggi
terbaik di Indonesia?
2. Bagaimana pengungkapan intellectual capital (IC) pada official website perguruan tinggi
terbaik di Malaysia?
3. Apakah ada perbedaan pengungkapan intellectual capital (IC) pada official website
perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan perguruan tinggi terbaik di Malaysia?
4. Tujuan Penulisan:
1. Untuk mendeskripsikan pengungkapan intellectual capital (IC) pada official website
perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

2. Untuk mendeskripsikan pengungkapan intellectual capital (IC) pada official website


perguruan tinggi terbaik di Malaysia.
3. Untuk menganalisis perbedaan pengungkapan intellectual capital (IC) pada official
website perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan perguruan tinggi terbaik di
Malaysia.
5. Tinjauan Pustaka:
Penjelasan Istilah/Konseptual
Intellectual capital (IC)
Klein dan Prusak (1994) mendefinisikan intellectual capital adalah sebagai bahan
intellectual yang telah diformalkan, ditangkap, dan dimanfaatkan untuk menghasilkan aset
senilai lebih tinggi. Sementara itu Leif Edvinsson seperti yang dikutip oleh Brinker (2000)
menyamakan intellectual capital sebagai jumlah dari human capital, dan structural capital
(misalnya, hubungan dengan konsumen, jaringan teknologi informasi dan manajemen).
IC umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan (bisnis
perusahaan) dan nilai buku dari aset perusahaan tersebut dari financial capital-nya. Hal ini
berdasarkan suatu observasi bahwa sejak akhir 1980-an, nilai pasar dari bisnis kebanyakan dan
secara khusus adalah bisnis yang berdasar pengetahuan telah menjadi lebih besar dari nilai
yang dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh
akuntan (Roslender & Fincham, 2004).
Lebih lanjut, Edvinsson dan Malone (1997) mengidentifikasikan IC sebagai nilai yang
tersembunyi (hidden value) dari bisnis. Terminologi tersembunyi disini digunakan untuk dua
hal yang berhubungan. Pertama, IC khususnya aset intelektual atau aset pengetahuan adalah
tidak terlihat secara umum seperti layaknya aset tradisional dan kedua, aset semacam itu
biasanya tidak terlihat pula pada laporan keuangan.
Menurut Bontis dalam jurnalnya yang berjudul A Review of The Models Used To
Measure Intellectual Capital menyatakan bahwa Intellectual Capital terdiri dari tiga elemen
utama yaitu :
1. Human Capital
Human Capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual. Disinilah sumber
innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human
capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna,

keterampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital
mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang yang ada dalam perusahaan tersebut.
Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawannya. (Brinker, 2000).
2.

Structural Capital
Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi
proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk
menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan,
misalnya: system operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi,
filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.
Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi
memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak dapat mencapai
kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
3. Relational Capital
Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata.
Relational Capital merupakan hubungan yang harmonis/association network yang
dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang
andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan
perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah
maupun dengan masyarakat sekitar. Relational Capital dapat muncul dari berbagai bagian
diluar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut.

Pengungkapan Intellectual Capital pada Perguruan Tinggi


Hendriksen (1991) mendefinisikan pengungkapan sebagai penyajian sejumlah informasi
yang dibutuhkan untuk pengoperasian pasar modal yang efisien. Terdapat 2 jenis
pengungkapan, pertama pengungkapan yang bersifat wajib (mandatory) yaitu pengungkapan
informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada peraturan atau standar
tertentu, sedangkan yang kedua merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan
minimun dari peraturan yang berlaku.Tujuan pengungkapan Intellectual Capital adalah untuk
mencatat, mengelola dan mendokumentasikan proses berbasis pengetahuan serta menyediakan

baik manajemen dan pemangku kepentingan yang relevan dengan informasi kualitatif dan
kuantitatif baru (Warden, 2003).
Pelaporan informasi Intellectual Capital untuk Universitas adalah alat yang
membungkus seluruh proses produksi pengetahuan dalam Universitas. Pengungkapan
Intellectual Capital pada Universitas tergantung pada tugas mengalokasikan anggaran, cara
eksplisit mereka mendefinisikan tujuan organisasi dan strategi ekonomi lebih luas dan
diperpanjang dengan kompertisi penelitian organisasi lainnya. Persiapan laporan intellectual
capital pada perguruan tinggi lebih sulit dari pada untuk imdustri karena Universitas memiliki
berbagai tujuan dan sasaran yang menentukan kinerja mereka (Leitner, 2002).
6. Review Penelitian Terdahulu
1. Nama (tahun)
: Ihyaul Ulum dan Nadya Novianty (2012)
Judul (jurnal)
: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual
Metode
Hasil

Capital pada Official Website Perguruan Tinggi Indonesia


: Content analysis dan analisis regresi
: Secara umum pengungkapan IC pada official website perguruan
tinggi peraih Qs-Star masih rendah karena dari 46 item tidak
satupun perguruan tinggi yang mengungkapkan IC secara penuh.
Hasil uji regresi berganda menunjukan bahwa umur perguruan
tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan IC
pada official website, sedangkan keberadaan profit center dan status
perguruan tinggi berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan IC
pada official website perguruan tinggi.

2. Nama (tahun)
Judul (jurnal)

: Ihyaul Ulum (2012)


: Konstruksi Komponen Intellectual Capital Untuk Perguruan
Tinggi di Indonesia (Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan ISSN:

Metode
Hasil

2088-0685 Vol.2 No.2, Oktober 2012 Pp 251-262)


: Grounded Theory Research
: Penelitian berhasil mengkonstruksi suatu elemen IC yang sesuai
untuk diterapkan pada universitas di Indonesia. Komponen IC
yang dihasilkan ini merupakan hasil modifikasi dari komponen IC
yang dibangun oleh Leitner (2002) yang diperuntukkan bagi

universitas di Eropa, yang kemudian disesuaikan dengan pedoman


akreditasi program studi BAN-PT. Jika komponen IC versi Leitner
terdiri dari 39 item, komponen IC baru ini terdiri dari 46 item. Kata
JUMLAH yang terdapat di beberapa item IC ini dapat ditiadakan
karena kata tersebut mengacu sepenuhnya pada pedoman
akreditasi BAN-PT yang memang meminta disebutkan jumlah.
Namun dalam konteks pengungkapan IC, kata jumlah dapat
diabaikan.
3. Nama (tahun)
Judul (jurnal)

: Rizky Yudhi Pratiwi (2012)


: Analisis Praktik Pengungkapan Intellectual Capital pada Website
Universitas Peraih QS-Star 2011 (Jurnal Reviu Akuntansi dan

Metode
Hasil

Keuangan ISSN: 2088-0685 Vol.2 No.2, Oktober 2012 Pp 323-334)


: Analisis deskriptif
: Dari ketiga komponen dalam IC menunjukkan hasil yang berbedabeda untuk setiap website dari tiap universitas yang menjadi objek
penelitian.

7. Rerangka Pemikiran:
Konsep dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pengungkapan intellectual
capital pada official website lima perguruan tinggi terbaik tahun 2015 di Indonesia dan di
Malaysia yang dijadikan sebagai objek penelitian. Dimana nantinya intellectual capital akan
dikategorikan menjadi tiga yaitu human capital,

structural capital, dan relational capital.

Dalam penelitian ini intellectual capital dijadikan sebagai pembahasan karena dalam prespektif
sector public intellectual capital telah menjadi tantangan penting bagi organisasi public yang
dalam beberapa hal turut mempengaruhi tingkat daya saing suatu negara (OECD, 2001). Di
Indonesia, sejauh ini belum banyak kajian tentang pelaporan intellectual capital untuk perguruan
tinggi, maka dari itu penelitian ini mengambil lima perguruan tinggi terbaik di Malaysia yang
digunakan sebagai objek pembanding pada pengungkapan intellectual capital organisasi public
yaitu lima perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan
dapat memberikan informasi tentang intellectual capital organisasi sector public di Indonesia,
yang dapat dibandingka dengan hasil intellectual capital organisasi sector public di Malaysia.

8. Alasan Pemilihan Objek:


Objek dalam penelitian ini adalah official website lima perguruan tinggi terbaik di
Indonesia dan di Malaysia. Alasan pemilihan objek penelitian ini adalah dikarenakan pada zaman
modern sekarang ini internet merupakan media yang banyak diminati oleh banyak kalangan dan
juga media yang paling popular yang dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya, sehingga
dapat dimanfaatkan oleh organisasi public seperti perguruan tinggi untuk menyebarluaskan
informasi dan publikasinya.

9. Unit Analisis:
Unit analisis dalam penelitian ini adalah official website perguruan tinggi terbaik yang
ada di Indonesia dan di Malaysia
10. Jenis Data:
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari
official website lima perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan di Malaysia. Data yang digunakan
berupa data-data mengenai pengungkapan intellectual capital pada official website lima
perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan di Malaysia dengan menggunakan komponen
intellectual capital. Data tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu human capital; structural
capital; dan relational capital.
11. Teknik Perolehan Data:
Teknik perolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, dimana
data diperoleh dari official website lima perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan di Malaysia
yang menjadi objek penelitian.
12. Identifikasi Konsep:
Menurut Edvinsson dan Malone (1997) intellectual capital diidentifikasikan sebagai
nilai yang tersembunyi dari suatu bisnis. Terminologi tersembunyi digunakan untuk dua hal
yang berhubungan. Pertama, IC khususnya aset intelektual atau aset pengetahuan adalah tidak
terlihat secara umum seperti layaknya aset tradisional dan kedua, aset semacam itu biasanya

tidak terlihat pula pada laporan keuangan. Bontis menyatakan bahwa intellectual capital terdiri
dari tiga elemen utama yaitu :
1. Human Capital
Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan
solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang yang ada dalam
perusahaan tersebut. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu
menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya (Brinker, 2000).
2. Structural Capital
Structural Capital merupakan kemampuan organisasi dalam memenuhi proses rutinitas
perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan
kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: system
operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen
dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.
3. Relational Capital
Relational Capital merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan
dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas,
berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang
bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan
masyarakat sekitar.

13. Teknik/Tahapan Analisis Data:


Tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
2.

Mendeskripsikan gambaran tentang pengungkapan intellectual capital di perguruan tinggi


Mencari data intellectual capital di official website lima perguruan tinggi terbaik di

3.

Indonesia dan di Malaysia.


Mengklasifikasikan informasi intellectual capital ke dalam sub kategori yaitu human

4.

capital, structural capital, dan relational capital


Membandingkan pengungkapan intellectual capital antara lima perguruan tinggi terbaik di

5.
6.

Indonesia dan lima perguruan tinggi terbaik di Malaysia


Melakukan analisis data
Memberi tanda check list dan nilai pada informasi intellectual capital jika terdapat satu

7.

item yang diungkapkan maka akan mendapakan skor 1 jika tidak 0.


Melakukan perhitungan berapa jumlah informasi yang telah diungkapkan oleh perguruan
tinggi.

8.

Melakukan analisis deskriptif pada tiga kategori yang terdiri dari beberapa item, yaitu:
human capital, relational capital, dan structural capital.

Anda mungkin juga menyukai